Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Gebriel Putra Vinata

NIM : 06021382227095
Prodi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kelas : Indralaya

UAS KEWARGANEGARAAN
UPAYA BELA NEGARA WARGA NEGARA SEBAGAI SEORANG GURU
Bela negara adalah sikap seseorang dengan jiwa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi
dalam memperjuangkan negaranya.Bela negara yang berprofesi sebagai guru sendiri adalah
sebuah sikap atau rasa ingin memajukan kualitas anak-anak agar tecapainya mutu kualitas
pendidikan yang layak sebagaimana poin di Undang-undang dasar 1945 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.Sebagai guru kita haruslah menjadi contoh atau teladan yang baik kepada
siswa/siswi karena dengan kita mencontohkan hal-hal yang baik kepada siswa/siswi berarti kita
sudah mengajarkan hal yang positif kepada siswa/siswi tersebut begitupun sebaliknya. Contoh
konkretnya yaitu seorang guru mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, misalnya
menerapkan nilai-nilai pada sila pertama yaitu Ketuhanan yang maha esa. Jika seorang guru telah
menerapkan nilai-nilai tersebut berarti ia telah melakukan bela negara secara tidak langsung
karena bela negara sendiri tidak harus mengikuti perang demi memperebutkan wilayah kekuasaan
misalnya.
Untuk mewujudkannya, seperti pada poin diatas seorang guru haruslah memiliki jiwa
profesionalitas dalam memperbaiki karakter siswa/siswi seperti penguasan terhadap materi dan
pola pikir yang dapat mendukung pembelajaran dan penguasaan standar kompetensi dasar
bidang. Jika hal tersebut telah tercapai artinya seorang guru tersebut sudah melakukan kegiatan
bela negara.
Kendala/hambatannya yaitu kurangnya minat dan pengetahuan yang dimiliki guru mengenai
kompetensinya, keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki guru, serta sarana prasarana
yang dimiliki sekolah. Yang pertama, kurangnya minat dan pengetahuan yang dimiliki guru. Jika
minat dan pengetahuannya saja kurang, bagaimana seorang anak bisa mengerti dalam
memperoleh materi yang disampaikan guru tersebut. Yang kedua, keterbatasan waktu, biaya, dan
tenaga. Tiga hal tersebut menjadi pokok penting seorang guru dalam bela negara yang berarti jika
salah satu hal tersebut tidak terpenuhi maka kualitas siswa pun akan ikut menurun. Yang terakhir,
sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Mengapa hal ini menjadi kendala? Karena sarana
pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Upaya mengatasi kendala tersebut, seorang guru harus memiliki minat serta pengetahuan yang
cukup untuk mencapai standar kompetensi siswa/siswi, untuk menutupi kekurangan waktu,
tenaga, khususnya biaya bisa dipertimbangkan jika guru tersebut lihai dalam mengolah materi
yang diminatinya tersebut. Alhasil, seorang siswa/siswi mendapatkan timbal balik yang cukup
karena materi yang ia serap telah terpenuhi. Kebijakan pemerintah juga berpengaruh besar
terhadap mutu kualitas pendidikan khususnya sarana dan prasarana. Dengan adanya sarana
prasarana akan mempengaruhi prestasi belajar siswa, apabila sarana dan prasarana tidak
terpengaruhi maka proses pembelajaran dan pengajaran akan mengalami kendala/hambatan.

Anda mungkin juga menyukai