DOSEN PEMBIMBING :
AYUK NOVALINA,S.KEB.BD.,M.KEB
DI SUSUN OLEH :
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan :
CI LAPANGAN PEMBIMBING
LAPANGAN
Ayuk Novalina,S.Keb.Bd.,M.Keb
NIDN.1124119401
iii
KATA PENGANTAR
Pontianak,12 november2023
Tim Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................v
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Umum................................................................................................2
D. Tujuan Khusus...............................................................................................2
E. Manfaaat.......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI....................................................................................................4
A. Definisi..........................................................................................................4
B. Patofisiologi..................................................................................................4
C. Etiologi dan Faktor Resiko.............................................................................5
D. Gejala Klinis...................................................................................................5
E. Diagnosis Hemoroid......................................................................................5
F. Pengaruh Kehamilan Pada Hemoroid............................................................7
G. Komplikasi.....................................................................................................8
H. Prognosis.......................................................................................................8
I. Penatalaksanaan...........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................23
TINJAUAN KASUS.................................................................................................23
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN...................................................23
BAB IV.................................................................................................................28
PENUTUP.............................................................................................................28
A. Kesimpulan..................................................................................................28
B. Saran...........................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses kehamilan akan menyebabkan ibu hamil mengalami perubahan
pada fisik dan psikologis. Perubahan tersebut seringkali menimbulkan
ketidaknyamanan yang akan dirasakan berbeda-beda tiap trimester kehamilan.
Perubahan yang terjadi selama kehamilan sering kali menjadi keluhan bagi
ibu hamil diantaranya adalah mual muntah pada awal kehamilan,
konstipasi, varises, gangguan berkemih, hemoroid, dan pembengkakan
pada tungkai dan kaki serta nyeri punggung.1Prevalensi hemoroid pada
wanita sebesar 25-30% dan pada pria 10-20%, dimana akan meningkat
dengan bertambahnya usia. Pada usia di atas 50 tahun, sekitar 50%
populasi menderita hemorhoid. Kehamilan akan meningkatkan insiden
hemoroid, dimana lebih dari 50% wanita hamil dijumpai kasus ini.
Risiko akan meningkat 20-30% setelah kehamilan kedua atau lebih. Pada
kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan
hemoroid temporer.(Novanto, 2023)
Hemoroid merupakan penyebab umum dari perdarahan rektum dan
ketidaknyamanan anal. Hemoroid diderita oleh 5% seluruh penduduk
dunia (Slavin, 2008). Insiden hemoroid terjadi pada13%-36% populasi
umum di Inggris (Lohsiriwat, 2012).Berdasarkan data dari The National
Center of Health Statisticsdi Amerika Serikat,prevalensi hemoroid
sekitar 4,4%(Buntzen et al., 2013).
Menurut data Word health organization(WHO),jumlah penderita wasir
atau (hemoroid) di seluruh dunia adalah sekitar 230 juta orang.
Disebutkan bahwa hemeroid di derita 5% seluruh penduduk dunia. Bahkan
pada pemeriksaan rektal didapatkan bahwa 2/3 penduduk sehat
menderita wasir (hemoroid) yang tergejala. Wasir (hemoroid) juga
ditemukan pada 50% manusia di atas 50 tahun. Wasir (hemoroid) bias
diderita baik pria maupun wanita (WHO, 2015).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas identifikasi masalah adalah bagaimana Asuhan
Patologi Kehamilan Pada Ny.A Dengan Kehamilan Hemoroid Di Puskesmas
Gang. Sehat Tahun 2023
C. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan bagaimana Asuhan
Patologi Kehamilan Pada Ny.A Dengan Kehamilan Hemoroid Di Puskesmas
Gang. Sehat Tahun 2023
D. Tujuan Khusus
1) Untuk Mengetahui Definisi Hemoroid
2) Untuk Mengetahui Patofisiologi Hemoroid
3) Untuk Mengetahui Etiolgi Dan Faktor Resiko Hemoroid
4) Untuk Mengetahui Gejala Klinis Hemoroid
5) Untuk Mengetahui Diagnosis Hemoroid
6) Untuk Mengetahui Pengaruh Kehamilan Pada Hemoroid
7) Untuk Mengetahui Komplikasi Pada Hemoroid
8) Untuk Mengetahui Prognosis
9) Untuk Mengetahui Pentalaksanaan Pada Hemoroid
E. Manfaaat
1. Institusi Pendidikan
Sebagai Bahan referensi ilmiah, untuk menambah wawasan bagi
mahasiswa dalam melakukan Asuhan Patologi Kehamilan Pada Ny.A Dengan
Kehamilan Hemoroid Di Puskesmas Gang. Sehat Tahun 2023
2. Lahan Praktik
Dapat di gunakan sebagai acuan dalam memberikan asuhan patologi
kehamilan kepada pasien.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah pada rektum bagian distal
Penyakit ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan ambelen / wasir. Hemoroid
interna terdiri atas empat derajat berdasarkan ada tidaknya prolaps dan reduksi
spontan/manual. Tipe hemoroid, Hetnoroid tergolong menjadi hemoroid internal,
hemoroid eksternal maupun campuran keduanya. Hemoroid interna diselubungi
epitel kolumnar, berada di atas linea dentata. Hematold eksterna: diselubungi
epitel skuamosa (anoderm), berada di hawah lineadentata. Hemoroid campuran
(mtond hemorrhoids): meliputi hemoroid internal, eksternal dan ruang di
antaranya (Novanto, 2023)
B. Patofisiologi
Pada pemeriksaan patologi anatomi pasien hemorhoid tampak perbedaan
berupa dilatasi pleksus vena abnormal, proses degenerasi serat kolagen dan
jaringan fibroelastik, thrombosis vaskular, distorsi serta ruptur otot subepitel
anal (otot Treitz atau ligament suspensori mukosa) dan reaksi inflamasi.
Beberapa mediator atau enzim seperti matrix metalloproteinase (MMP) yakni
MMP-9 meningkat kadarnya. pada hemoroid. Enzim tersebut berkaitan
dengan peningkatan degradasi serat elastin. Selain itu juga terjadi peningkatan
ekspresi vascular endothelial growth factors (VEGF) yang berkaitan dengan
neovaskularisasi. Studi juga menunjukkan peningkatan tekanan di dalam anus
pada suasana istirahat meningkat pada pendeirta hemoroids.(Novanto, 2023)
Peningkatan tekanan intraabdomen seperti pada kondisi mengejan saat
buang air besar meningkatkan risiko timbul hemoroid. Bantalan anal akan
mendapat tekanan. Jika terus berulang dalam jangka waktu lama bantalan anal
dapat prolaps Aliran balik vena terganggu hingga menimbulkan pelebaran
pleksus hemoroidalis.(Novanto, 2023)
Perdarahan pada hemoroid dapat timbul akibat trauma oleh feses dengan
konsistensi keras Perdarahan berwarna merah segar karena sesuai anatominya
bantalan anal kanal kaya akan sinusoid arteriovenosus Pleksus hemoroidalis
kaya akan kolateral luas arteri hemoroidalis(Novanto, 2023)
C. Etiologi dan Faktor Resiko
Etiologi pasti hemoroid belum jelas Hingga saat ini diduga diakibatkan
akibat pergeseran bantalan anal kanal "Faktor risiko hemoroid meliputi
konstipasi kronik dan mengejan, kebiasaan buang air yang kurang baik,
kehamilan atau lesi desak ruang pada pelvis (peningkatan tekanan intra
abdomen), usia 45 65 tahun dan diet rendah serat(Novanto, 2023)
D. Gejala Klinis
Gejala hemoroid tergantung derajat keparahan penyakit. Gejala paling
sering ditemukan antara lain perdarahan saat buang air besar, darah menetes
dari anus. prolaps, keluar cairan dari anus (mucus discharge) dan pruritus ani
Akan tetapi penderita hemoroid dapat juga tanpa gejala.(Novanto, 2023)
Hemoroid ditandai dengan perdarahan tanpa rasa nyeri yang
dilaporkan adanya darah pada tissue setelah buang air besar atau darah
menetes saat atau setelah buang air besar. Hemoroid interna dapat
menimbulkan gejala ketika prolaps, trombosis, perdarahan atau menjadi
ulserast" Hemoroid eksterna dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada anus
karena penonjolan massa Trombosis hemoroid eksterna dapat menyebabkan
nyeri akut.(Novanto, 2023)
E. Diagnosis Hemoroid
Diagnosis hemoroid ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang Anamnesis untuk menggali gejala sesuai derajat
penyakit dan faktor risiko serta menyingkirkan kemungkinan diagnosis
banding Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan anorektal. Pemeriksaan
penunjang meliputi anosopi atau kolonoskop.(Mustikawati Kurnia, 2021)
1) Anamnesis
Gejala hemoroid tergantung derajat keparahan penyakit Gejala paling
sering ditemukan antara lain perdarahan saat buang air besar, darah
menetes dari anus. prolaps, keluar cairan dari anus (mucus discharge), dan
pruritus ani. Akan tetapi penderita hemoroid dapat juga tanpa gejala.
Riwayat penyakit yang penting ditanyakan meliputi kebiasaan buang air
besar, frekuensi buang air besar konsisensi tinja, apakah ada benjolan yang
keluar setelah buang air besar dan apakah bisa dimasukkan kembali ke
rektum, riwayat sulit buang air besar dan kebiasaan mengedan serta
kebiasaan makan dan konsumsi serat(Mustikawati Kurnia, 2021)
2) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan anorektal yang dilakukan meliputi Inspeksi daerah
perianal: dapat dilakukan pada posisi lateral kiri atau litotomi. Pada
pemeriksaan inspeksi dapat dinilai apakah terdapat ruam kulit. hemoroid
eksterna atau skin tag, fisura, fistula, abses, neoplasma, kondilomata,
prolaps, papil hipertrofi atau kombinasi di antaranya.(Mustikawati Kurnia,
2021).
Pemeriksaan colok dubur bersifat subyektif bergantung dengan
kemampuan dan penilaian pemeriksa, namun masih menjadi pemeriksaan
awal yang penting. Pemeriksaan yang dinilai termasuk permukaan
mukosa, kekuatan tonus stingter ani, jika teraba massa di rektum di
deskripsikan dengan letak massa. fluktuasi, nyeri tekan, dan
konsistensi(Mustikawati Kurnia, 2021)
3) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnosis
hemoroid adalah anoskopi. Pilihan lainnya dapat dilakukan pemeriksaan
sigmoidoskopi maupun kolonoskopi untuk menegakan diagnosis hemoroid
sekaligus menyingkirkan diagnosis banding(Mustikawati Kurnia, 2021)
a. Anoskopi
Anoskopi meerupakan pemeriksaan paling akurat dan paling
mudah untuk memeriksa kanalis ani dan distal rektum untuk membedakan
diagnosis hemoroid interna atau fisura anl. Pemeriksaan ini jarang
digunakan semenjak pemakaian endoskopi lebih banyak dilakukan."
b. Sigmoidoskopi fleksibel atau kolonoskopi
Tidak lebih akurat untuk menegakan diagnosis hemoroid. namun
dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan inflammatory bowel disease
atau kanker Kolonoskop! terutama dilakukan pada pasien perdarahan
rektum dengan tanda bahaya atau kelompok populasi sebagai berikut:
Pasien berusia 50 tahun atau lebih dan belum pernah dilakukan
pemeriksaan kolon menyeluruh dalam 10 tahun terakhir. Pasien berusia 40
tahun atau lebih yang belum pernah dilakukan pemeriksaan kolonoskopi
dalam 10 tahun terakhir dan memiliki riwayat satu orang keluarga inti
dengan kanker kolorektal atau adenoma pada usia 60 tahun atau kurang
Pasien berusia 40 tahun atau lebih yang belum dilakukan pemeriksaan
kolonoskopi dalam lima tahun terakhir dan memiliki riwayat lebih dari
satu orang keluarga inti dengan kanker kolorektal atau adenoma pada usia
60 tahun atau kurang, Pasien dengan anemia defisiensi best, pasien dengan
hasil pemeriksaan darah samar tinja positif
c. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium darah dapat dilakukan untuk melihat
adanya anemia yang mungkin disebabkan oleh perdarahan dari hemoroid.
(Mustikawati Kurnia, 2021)
F. Pengaruh Kehamilan Pada Hemoroid
Kehamilan membuat volume darah meningkat dan menyebabkan
pembuluh darah membesar. Kondisi rahim yang semakin membesar juga
membuat tekanan pada pembuluh darah di rektum (bagian kecil paling akhir
dari usus besar sebelum anus) Selain itu, peningkatan hormon progesteron
selama kehamilan menyebabkan dinding pembuluh darah mengendur, yang
menyebabkan mereka lebih mudah membengkak. Progesteron juga
memengaruhi sembelit dengan memperlambat kerja saluran urus Setidaknya
50 persen ibu hamil mengalami hemoroid dan akan membaik setelah
melahirkan.(Mustikawati Kurnia, 2021)
Kondisi hamil membuat rahim terus berkembang dan menekan pembuluh
darah pada pelvis. Belum lagi peningkatan hormon progesteron yang
melemaskan pembuluh darah dan memungkinkan pembuluh darah lebih
gampang membengkak. Progesteron juga berkontribusi terhadap konstipasi
dan memperlambat kerja usus sehingga kombinasi ini semua menyebabkan
wasir di saat hamil Hemoroid saat hamil biasanya terjadi ketika usia
kehamilan memasuki 25 minggu. Kondisi ini dipicu oleh tekanan berlebih dari
rahim yang terus membesar, sehingga menekan pembuluh darah pada anus
yang menyebabkannya menyembul ke daerah rektum.(Mustikawati Kurnia,
2021)
Beberapa ibu hamil juga memiliki hemoroid di masa sebelum kehamilan
karena memang sudah memiliki masalah pencernaan. Bila ibu memiliki
hemoroid sebelum kehamilan, kemungkinan besar ibu akan mengalaminya
juga selama kehamilan Kondisi kesehatan ini juga bisa berkembang setelah
melahirkan akibat mengejan selama persalinan(Mustikawati Kurnia, 2021)
G. Komplikasi
Komplikasi dari hemorhoid yang paling sering adalah perdarahan,
trombosis dan strangulasi(Rangkuti Fadilah, 2020)
H. Prognosis
Prognosis pasien yang menjalani tatalaksana hemoroid yang sesuai adalah
baik Resolusi dan perbatkan gejala dengan laju rekurensi yang rendah,
walaupun gejala sisa atau gejala rekuren tinggi angka kejadiannya pada pasien
yang memiliki faktor risiko kuat Operasi hemoroidektomi memiliki efek
jangka panjang dengan kurang dari 20% gejala rekuren dan membutuhkan
terapi ulang yang lebih rendah dibandingkan dengan ligasi rubber band pada
hemoroid derajat 2 atau derajat yang lebih berat.(Rangkuti Fadilah, 2020)
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hemoroid internal dilakukan berdasarkan derajat
keparahan. Terapi utama adalah terapi non farmakologi berupa modifikasi diet
serta perbaikan bowel habit. Terapi selanjutnya adalah medikamentosa dan
pembedahan. Hemorrhoid merupakan sesuatu yang fisiologis, maka terapi
yang dilakukan hanya untuk menghilangkan keluhan, bukan untuk
menghilangkan pleksus hemorrhoidalis. Pada hemorrhoid derajat I dan II
terapi yang diberikan berupa terapi lokal dan himbauan tentang perubahan
pola makan Dianjurkan untuk banyak mengonsumsi sayur sayuran dan buah
yang banyak mengandung air. Hal ini untuk memperlancar buang au besar
sehingga tidak perlu mengejan secara berlebihan.(Rangkuti Fadilah, 2020)
Pemberian obat melalui anus (suppositoria) dan salep anus diketahui
tidak mempunyai efek yang berarti kecuali sebagal efek anestetik dan
astringen. Selain itu dilakukan juga skleroterapi, yaitu penyuntikan larutan
kimia yang marengsang dengan menimbulkan peradangan steril yang pada
akhirnya menimbulkan jaringan parut Untuk pasien derajat III dan IV. terapi
yang dipilih adalah terapi bedah yaitu dengan hemoroidektomi. Terapi ini bisa
juga dilakukan untuk pasien yang sering mengalami perdarahan berulang,
sehingga dapat sebabkan anemia, ataupun untuk pasien yang sudah mengalami
keluhan keluhan tersebut bertahun-tahun Dalam hal Ini dilakukan pemotongan
pada jaringan yang benar-benar berlebihan agar udak mengganggu fungsi
normal anus.(Rangkuti Fadilah, 2020)
PENGKAJIAN
Tanggal : 9 November 2023 No Reg : 012832786
Pukul : 08. 00 WIB
Tempat : Puskesmas Gang. Sehat
Oleh : Mahasiswa D3 Kebidanan
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. A
Umur : 38 tahun Umur : 40 tahun40
Suku : Melayua Suku : Melayu
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMAMA
Pekerjaan : IRTdk bekerja Pekerjaan :Karyawan Swasya a
Alamat : Jl. Sulawesi Gg. Karya Bhakti
No.Hp : 081250142274085730
156xxx
2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan ada keluar darah dari lubang anus nya
sejak 1 minggu yang lalu
3. Riwayat menstruasi
Siklus : 28 hari, teratur/tidak teratur. Lama 5 Hari
Banyaknya 2-3 x ganti pembalut
23
HPHT : 17-03-2023
TP : 24-12-2023
4. Riwayat Obsetri
G4P3A0 Hamil 34 minggu 2 hari
Kehamilan Persalinan Nifas Anak
No. Ket
Ke Lama Penyulit Tempat Penolong Jenis Penyulit Penyulit JK BBL Umur Penyulit
1. aterm Tdk ada PMB Bidan Spt Tdk ada Tdk ada ♂ 3.400 11 thn Tdk ada Hidup
2. aterm Tdk ada Klinik Bidan Spt Tdk ada Tdk ada ♂ 3.000 13 thn Tdk ada Hidup
3. aterm Tdk ada Klinik Bidan Spt Tdk ada Tdk ada ♀ 3.000 5 thn Tdk ada Hidup
Kehamilan ini
24
mendukung kehamilan ini. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah
suami dan ada/tidak ada tradisi yang bisa membahayakan kesehatan ibu
dan janin. jika ada sebutkan (tdiak ada). Ibu merencanakan bersalin di
puskesmas Jarak dari rumah ke tempat bersalin 3 Km
*coret jika tidak perlu
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Compos MentisCompos Kg
2. Pemeriksaan Antropometri
BB sebelum hamil : 50 Kg
BB sekarang : 66 Kg9
TB : 145 Cm
LILA : 28 Cm
IMT : 31,4
3. Pemeriksaan TTV
TD : 128/ 90mmHg90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
S : 36,2 oC,90C
4. Pemeriksaan Fisik
a) Wajah : pucat ( -), oedema (- ) daerah....
b) Mata : konjungtiv bersih sklera tidak ikterik
c) Leher :pelebaran vena jugularis (- ), benjolan kelenjar limfe ( -)
dan
pembesaran kelenjar tiroid ( -).
d) Dada : - retraksi dinding dada : ada/ tidak
- paru-paru : tidak ada bunyi stridor dan wheezing
- Jantung : tidak ada bunyi tambahan
e) Payudara : jaringan parut ( - ), puting susu menonjol( +/ ), benjolan (-/
), kolostrum ( + / )
f) Abdomen : Tidak ada benjolan
Inspeksi: Bekas luka operasi ( - )
*beri tanda -/+
Palpasi,
Leopold I : TFU 32 cm, Fundus uteri teraba bulat, tidak
simetris, lunak, tidak melenting.
Leopold II : Sebelah kiri ibu teraba panjang keras, tidak
melenting, dan sebelah kanan teraba bagian kecil berongga
Leopold II : Teraba bulat keras, tidak lagi melenting
25
Leopold IV : Divergen
Palpasi WHO : Tidak dilakukan
g) DJJ : 138 x/mnt, teratur x
h) Genitalia : chadwick ( - ), varises ( - ), Lesi ( - ), nyeri ( - ),
pembengkakan kelenjar bartholini (- ), pengeluaran cairan (- ) tidak
i) Anus :
j) Ekstremitas : oedema ( - ) ........ , varices ( - ), Reflek patela kanan ( + )
kiri ( + )
*beri tanda -/+
26
5. Pemeriksaan penunjang :
ANALISIS DATA
G IV P3 A0 hamil 34 minggu 2 hari dengan hemoroid derajat
Janin tunggal hidup presentasi
PENATALAKSANAAN (sesuaikan kebutuhan pasien)
Mahasiswa Pembimbing
( ) ( )
(Novanto, 2023)
27
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan menyebabkan
dinding pembuluh darah mengendur, yang menyebabkan mereka lebih mudah
membengkak. Progesteron juga memengaruhi sembelit dengan
memperlambat kerja saluran usus." Setidaknya 50 persen ibu hamil
mengalami hemoroid dan akan membaik setelah melahirkan Ambeien saat
hamil biasanya terjadi ketika usia kehamilan memasuki 25 minggu. Kondisi
ini dipicu oleh tekanan berlebih dari rahim yang terus membesar. sehingga
menekan pembuluh darah pada anus yang menyebabkannya menyembul ke
daerah rektum.
Hemorhold pada wanita hamil merupakan suatu keadaan yang
fisiologis, maka terapi yang dilakukan ditujukan untuk menghilangkan
keluhan, yaitu dengan tindakan preventif dan konservatif Tindakan
pembedahan baru dilakukan apabila perawatan secara konservatif tidak
berhasil
B. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan/ Bidan
Mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu
pengetahuan dan menetapkan manajemen kebidanan setiap asuhan
kebidanan yang diberikan
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai hemoroid pada kehamilan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Mustikawati Kurnia, A. dkk. (2021). HEALTH EDUCATION TERHADAP
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TERAPI SITZ BATH DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALONG PONOROGO. Jurnal
Delima Harapan, 8(2), 40–43.
Novanto, H. dkk. (2023). Analisis Dampak Hemoroid pada Kehamilan. Religion
Education SocialLaa Roiba Journa, 5(1), 126–137.
Rangkuti Fadilah, L. (2020). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Wasir
(HEMOROID) padaIbu Hamil Di Lingkungan II Kelurahan Sihitang
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota PadangSidimpuanTahun
2020. Jurnal Kebidanan Matorkis, 2(1), 68–74.
29
30