“ HAK TANGGUNGAN ”
MUHAMMAD NAUFAL
D101 21 221
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat danhidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul JaminanHak Tanggungan Tidak
lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibudosen yang telah membantu kami
dalam mengerjakan makalah ini. Saya jugamengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah memberi kontribusibaik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini. sayasebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini.
Olehkarena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan
demikesempurnaan makalah saya. Semoga makalah ini dapat membawa pemahamandan
pengetahuan bagi kita semua tentang Hak Tanggungan.
Muhammad Naufal
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………
A. LATAR
BELAKANG………………………………………………………........................
B. RUMUSAN
MASALAH……………………………………………………………………
C. TUJUAN……………………………………...……………………………………………..
E. SISTEMATIKA PENULISAN……...……………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………….
A. BPENGERTIAN HAK TANGGUNGAN………………………………………………...
B. CIRI-CIRI DAN SIFAT HAK TANGGUNGAN..
………………………………………...
C. OBYEK HAK
TANGGUNGAN…………………………………………………………...
E. TATA CARA PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN…………………………………….
F. HAPUSNYA HAK
TANGGUNGAN………………………………………………………
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………….
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Hak Tanggungan adalah suatu istilah baru dalam Hukum Jaminan yang diintrodusir
oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (UUPA), yang sebelumnya belum dikenal sama sekali, baik dalam Hukum
Adat maupun dalam KUH Perdata. Dalam Pasal 51 UUPA ditentukan bahwa Hak
Tanggungan dapat dibebankan kepada Hak Milik, Hak Guna Usaha dan Hak Guna
Bangunan yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan amanat Pasal 51 UUPA
tersebut, pada Tanggal 9 April 1996 telah diundangkan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang
Berkaitan Dengan Tanah (UUHT). Dalam Pasal 29 UUHT ditentukan bahwa dengan
berlakunya UUHT, ketentuan mengenai Credietverband dan ketentuan mengenai
Hypotheek sebagaimana tersebut dalam Buku II KUH Perdata sepanjang mengenai
pembebanan Hak Tanggungan pada hak atas tanah beserta benda-benda yang
berkaitan
dengan tanah dinyatakan tidak berlaku lagi. Jadi dengan diundangkannya UUHT
tersebut maka Hak Tanggungan merupakan satu-satunya lembaga hak jaminan atas
tanah dalam Hukum Tanah Nasional yang tertulis. Hak tanggungan merupakan salah
satu materi dari mata kuliah Hukum Agraria maka dari itu dibuatlah makalah ini
untuk menunjang tugas perkuliahan pada mata kuliah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat di simpulkan permasalahan yang di
teliti, yaitu :
1. Pengertian Hak tanggungan?
2. Ciri dan sifat Hak Tanggungan?
3. Obyek Hak Tanggungan?
4. Tata Cara Pemberian Hak Tanggungan?
5. Hapusnya Hak Tanggungan
C. Tujuan
Memperoleh pemahaman mengenai hak tanggungan mulai dari pengertian, sifat,
obyek hak tanggungan, pemberi dan pemegang hak tanggungan, serta tata cara
pemberian, pendaftaran, peralihan dan hapusnya hak tanggungan.
D. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, batasan konsep, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Sifat dari hak tanggungan adalah accessoir yaitu merupakan perjanjian tambahan yang
beradasarkan perjanjian pokok. Perjanjian pokoknya adalah perjanjian kredit antara
kreditur dan debitur.
Hak Milik
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan.
Selain hak-hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat , Hak Pakai atas tanah
Negara yang menurut ketentuan yang berlaku wajib didaftar dan menurut sifatnya
dapat dipindahtangankan dapat juga dibebani Hak Tanggungan.
Hak Tanggungan dapat juga dibebankan pada hak atas tanah berikut bangunan,
tanaman, dan hasil karya yang telah ada atau akan ada yang merupakan satu kesatuan
dengan tanah tersebut, dan yangmerupakan milik pemegang hak atas tanah yang
pembebanannya dengan tegas dinyatakan di dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan
yang bersangkutan.
Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
beserta Benda-benda yang berkaitan dengan tanah BAB IV Pasal 10, yaitu:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggung
Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah di jelaskan pengertian Hak
Tanggungan adalah Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas
tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan
satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan
yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain. Adapun ciri dan
sifat yang di jelaskan di pasal 2 undang-undang nomor 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan.
- Hak Milik
- Hak Guna Usaha
- Hak Guna Bangunan
Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta
Benda-benda yang berkaitan dengan tanah BAB IV Pasal 10.
Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta
Benda-benda yang berkaitan dengan tanah pada Pasal 19.