Anda di halaman 1dari 17

Family

Reason
Presented by Kelompok 3
Meet The Members

Farah Nurahmanyna Sari Fifie Violina Yasin Nida Sayyidah Zulfa Nurul Faiqah Firdausiah
C021211050 C021211046 C021211054 C021211107
Materi
1. Personal Power vs Family Power
2. Blaming the Mirror: The Difference
Between Knowing and Perceiving
3. Bent Frames of Family Perception
4. Choosing a Family Way to Know
5. Family Fuses for Family Explosions
6. The Irrational Core of Family
Thought
7. Six Steps to More Rational Family
Living
Family reason
→ Kesadaran bahwa kehidupan keluarga yang

Intro rasional memerlukan tanggung jawab diri atas


perasaan dan pikiran kita sendiri
→ Kesadaran bahwa kita bukanlah reaktor tetapi
interaksi dengan peristiwa dan orang-orang dalam
hidup kita.
Personal Power vs Family Power
Personal Power 01 02 Family Power

Kehidupan secara individual dan melihat Kehidupan kekeluargaan, tidak pernah terpisah
diri kita hanya sebagai reaktor dari orang atau peristiwa lain. Menjadi sadar akan
terhadap dunia kita sehari-hari, pandangan hidup yang lebih luas dalam konteks
anggota keluarga membuat kita marah, kekuatan kita bersama, melalui hubungan kita
bahagia, mengalami nasib buruk, dan dan tanggung jawab bersama dengan semua
hanya mempercayai kekuatan pribadi orang dan segalanya. Reasoning dalam perspektif
untuk menjadi reaktor yang efektif keluarga adalah cosmic cognitive style yang
terhadap dunia luar, di mana kita berdasarkan pada hubungan akhir kita dengan
memilih untuk memiliki sedikit kendali cosmos dan dengan orang yang berjalan di
atau tidak memiliki kendali. samping kita.
Family Reason Test

1. __Are your family arguments short?


2. __Do family members take responsibility for their own conduct, making an attempt to remain rational during
arguments?
3. __Is there an absence of sulking and withdrawing after family arguments?
4. __Is there an absence of raised voices and hollering in your family?
5. __Is there an absence of accusations and blaming in your family?
6. __Is there an absence of name-calling in your family?
7. __Do family members see behaviors as inappropriate or destructive rather than finding fault with the family
member himself or herself?
8. __Can your family maintain their sense of humor even when there are conflicts?
9. __Do family members listen to one another and show their listening by head-nods, attention, and immediate
response to questions?
10. __Does everyone in the family take shared responsibility when things go wrong, believing and acting as if the
family is in control of daily living, rather than a victim of random events?
Blaming the Mirror: The Difference
Between Knowing and Perceiving

Perbedaan antara keduanya tentunya akan memberikan pengaruh dan dinamika


dalam keluarga. terjadi ketika sesama anggota keluarga tidak memahami
perbedaan antara persepsi dan pengetahuan. Dalam situasi ini, konflik muncul
karena persepsi yang salah tentang satu sama lain, dan ini bisa membuat
keluarga kehilangan akal sehat dan menjadi tidak rasional. Pengetahuan bukan
tentang apa yang kita pikirkan dan apa yang kita peroleh dari luar melainkan
terkait pelajaran yang kita peroleh selama berproses dalam kehidupan seperti
pilihan yang kita ambil dan bagaimana kita memaknai diri kita.
Family Fuses for Family
Explosions
Pandangan yang sempit dan individualistik mengenai kehidupan sehari-hari
menciptakan benang penyebab hampir setiap pertengkaran yang terjadi dalam
keluarga

01 02
The Malignancy Assumption: Going from Bad to The Absolute Assumption: Nobody Seems to Be a
Worse and Worse Partial Fool

Pandangan bahwa setiap peristiwa atau perilaku Pada keseharian, kita seringkali fokus pada ujung-ujung
negatif yang kita alami adalah suatu tanda bencana ekstrim dalam pengalaman manusia, seperti yang terlihat
dalam perhatian yang lebih tercurahkan pada hal-hal
yang akan datang atau merupakan konfirmasi dari
yang kita anggap terbaik (the best) atau terburuk (the
kelemahan pada diri kita yang akhirnya terungkap. worst). Kita cenderung melihat segala sesuatu sebagai
Ketika kita merangkul asumsi berulang mengenai ‘hitam atau putih’ dan terlalu jarang memberi ruang untuk
testimoni negatif terhadap self-worth kita, maka ‘mungkin,’ ‘kadang-kadang,’ dan variasi lain . Penting
pikiran kita akan secara selektif melebih-lebihkan untuk diiingat bagi kita untuk menghindari absolutisme
setiap peristiwa untuk menjaga agar asumsi palsu dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari, karena hal ini
tersebut tetap hidup. dapat mengubah kehidupan menjadi sekedar proyek
daripada sebagai suatu pengalaman yang bermakna
Family Fuses for Family
Explosions
03 04
The Generalization Assumption: A Little Self-
Doubt Goes a Long Way The Selective Assumption: Elective Deafness

Seringkali kita cenderung mengaitkan harga diri kita Pada kehidupan berkluarga, seringkali bahkan
dengan penilaian eksternal dan mencari arah hidup ketika kita memberikan pujian dan dukungan
kita melalui reaksi terhadap penolakan atau kritik. kepada anggota keluarga, beberapa di antara
Ketika kita mengalami penolakan atau kegagalan mereka tampaknya sulit mendengar atau
kita merasa “tanda tak terhapus” telah menempel
menerima hal tersebut. Mereka cenderung
pada diri kita untuk selamanya. Hal ini dapat
merusak harga diri kita, membuat kita menolak memilih apa yang ingin mereka dengar, dan
dukungan dari keluarga dan mulai hidup sesuai seringkali pemilihan tersebut didasarkan pada
dengan ramalan awal kita (self-fulfilling prophecy) konsep diri negatif yang telah tertanam kuat
mengubah keluarga menjadi tempat layar proyeksi dan hanya menunggu konfirmasi.
negatif daripada proses pertumbuhan pribadi.
Bent Frames of
Family Perception
TEN FALSE FAMILY PERCEPTIONS

1 2 3 4 5
Hidup itu singkat Kita semua benar- Menjadi orang Semuanya Kemarahan
dan waktu berlalu benar sendirian, yang mandiri dan berakhir. dapat terjadi
dengan cepat. sendirian untuk tidak saat orang
melawan dan membutuhkan atau sesuatu
melewati hari-hari orang lain adalah bertentangan
yang sulit. tanda dari dengan kita.
kedewasaan.
Bent Frames of
Family Perception
TEN FALSE FAMILY PERCEPTIONS

6 7 8 9 10
Cinta dapat terjadi Kematian adalah Harga diri Dunia terdiri dari
Tidak ada yang
pada kita. Cinta itu akhir bagi diri ditentukan oleh dua hal yang
sempurna.
langka, ajaib dan sendiri. penilaian berlawanan seperti
hanya eksternal. baik dan jahat,
memerlukan bahagia dan sedih
waktu untuk serta sekarang
membuatnya dan nanti.
terjadi.
Choosing a Family
Way to Know
TEN FACTS FOR FAMILY KNOWING

1 2 3 4 5
Tidak mungkin
Hidup itu tidak Kamu tidak pernah menjadi orang Tidak ada yang Kemarahan tidak
terbatas sendirian yang tidak berakhir terjadi pada kita
memerlukan
bantuan dari
orang lain
Choosing a Family
Way to Know
TEN FACTS FOR FAMILY KNOWING

6 7 8 9 10
Cinta tidak terjadi Kematian
Harga diri tidak Kita sempurna
pada diri kita dan bukanlah akhir Dunia adalah satu
ditentukan oleh karena jiwa
tidak ada bagi diri sendiri,
penilaian eksternal manusia itu
hubunggannya karena tidak ada
sempurna
dengan keajaiban, akhir
emosi, spontanitas
atau bertemu dengan
orang yang tepa
The Irrational Core of
Family Thought
Kita beroperasi dalam seperangkat keyakinan yang tidak masuk akal tentang bagaimana dunia bekerja, atau seharusnya
bekerja, dan kehidupan keluarga kita dibebani oleh apa yang menjadi “ought tos (kewajiban” yang sudah tertanam kuat
namun tidak valid dalam kehidupan keluarga sehari-hari. Berikut merupakan empat “family ought tos” yang tidak valid:

Children "ought to" come first atau


anak-anak "seharusnya" didahulukan We "ought to" keep our family life
separate from everything else atau
Banyak orang tua mendapati diri mereka kita "harus" memisahkan kehidupan
keluarga kita dari segala hal lainnya
02
berusaha membesarkan anak-anak
01 mereka daripada berkembang bersama
mereka. Anak-anak tidak didahulukan,
Anak-anak dapat melihat ketika
orangtua sedang kesal atau tertekan.
karena tidak ada seorang pun di
Akan jauh lebih baik jika bisa membagi
keluarga yang didahulukan. Orang tua
semua masalah secara terbuka, daripada
yang mengabaikan perkembangan
berpura-pura bahwa kehidupan bisa
dirinya hanya akan meninggalkan
dikotak-kotakkan.
warisan rasa bersalah pada anaknya.
03 04
We "ought to" give our family members We "ought to" let our emotions out atau
unqualified support atau kita
kita “harus” mengeluarkan emosi kita.
"seharusnya" memberikan dukungan
yang tidak memenuhi syarat kepada
Hal terkait emosi, individu berpikir
anggota keluarga kita bahwa diri "tidak bisa menahannya“
Apa yang dibutuhkan di rumah Individu yang memilih dan bertanggung
bukan hanya dukungan, namun jawab atas setiap emosi yang akan
pemecahan masalah, kenyataan dirasakan. Jika kita lebih memperhatikan
dalam dosis besar yang diberikan hubungan kita dengan orang lain, kita bisa
dengan banyak jaminan cinta belajar bahwa tidak ada orang yang
tanpa syarat, dan keyakinan yang membuat kita kesal. Sebaliknya, kita
cukup pada kekuatan keluarga mungkin berperilaku menjengkelkan
sehingga kritik dan koreksi dapat terhadap seseorang yang juga
diberikan bila diperlukan. bertanggung jawab atas interaksi tersebut.
Six Steps to More
Rational Family Living

1 2 3 4 5 6
Lebih Tua Harus Di Tidak Ada Pembicaraan
Waktu Istirahat Cinta Keluarga Humor Memahami Pola
Selalu Harus Hormati Namun Tidak "SSAADD".
Untuk Keluarga Selalu Lebih Rasional
Mengatakan Maaf
THANK YOU
Pearsall, P. (1990). The power of the family: Strength, comfort, and healing. Doubleday.

Anda mungkin juga menyukai