Anda di halaman 1dari 5

“STRATEGI PEMASARAN MITSUBISHI XPANDER SUKSES MENGGEROGOTI PASAR

AVANZA”

Banyak cara yang dilakukan oleh para produsen mobil untuk menawarkan produk
andalannya. Bahkan harus menggunakan strategi khusus agar mobilnya bisa bersaing
dengan para rivalnya. Contohnya saja produsen mobil asal Jepang Mitsubishi yang
memiliki produk baru di segmen MPV (Multi Guna Purpose) yakni Xpander, Mitsubishi
menyiapkan serangkaian strategi agar Xpander bisa laris di pasaran. Selain
mengoptimalkan peran diler dengan kekuatan database konsumen yang dimiliki, juga
memperluas jaringan network. Keberhasilan Mitsubishi Xpander yang diproduksi di
Indonesia ditandai dengan melakukan ekspor ke 3 negara tujuan Filipina, Thailand dan
Vietnam. Xpander dirancang untuk mewujudkan pemikiran, kebutuhan dan keinginan
konsumen menjadi sebuah kendaraan, demikian ungkapan manajer pemasar.

Secara tegas Mitsubishi mengakui mobil rancangan Kunimoto ini mengambil


tampilan dan mengkonsepkan ketangguhan Xpander seperti SUV, tapi tetap nyaman
dan lapang sebagai sebuah MPV. Sebagai mobil baru Xpander berhasil menarik peminat
konsumen penggemar model SUV (Sport Utility Vehicle) dengan harga yang hampir sama.
Kalau di kalangan MPV saingan ketatnya adalah Avanza dan dari SUV (harus berhadapan
dengan All NewRush/Terios. Menteri perindustrian menyatakan Xpander merupakan salah
satu model mobil di segmen low MPV yang mampu mencuri perhatian di pasar nasional
sejak diluncurkan pada tahun 2018. Dari data mobil terlaris 2019 (Tabel 1), posisi Xpander
terus membayangi posisi Avanza.

Tabel 1 tersebut menunjukkan walaupun secara total penjualan otomotif tidak


menggembirakan namun tahun 2019 menyajikan catatan menarik di segmen low multi
purpose vehichle (MPV). Di segmen mobil keluarga ini, tersaji pertarungan panas antara
dua nama; Mitsubishi Xpander dan Toyota Avanza. Selain itu di posisi 4 kehadiran All New
Rush/Terios memang pastinya punya pengaruh, tapi belum terukur sampai mana
dampaknya karena posisi XPander masih menang.
Dari segi produk, semua varian Mitsubishi Xpander dibekali dengan mesin
berkapasitas 1.500 cc, 4 silinder dan diklaim mampu hasilkan tenaga sebesar 104 HP
dengan torsi maksimal 141 Nm. Pada aspek keselamatan, Mitsubishi Xpander
mempercayakan 3PR ELR Seatbelts dan Front SRS Airbags sebagai fitur keselamatan
utama. Makin unggul dalam performa bermanuver Xpander dibekali teknologi Anti-lock
Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD), Brake Assist (BA) dan
Hill Start Assist (HSA) pada Mitsubishi Xpander varian Ultimate. Dari segi harga harga
Expander dijual bervariasi sesuai dengan tipe (Tabel 2)

Walaupun persaingan masih ketat yang dimenangkan oleh Avanza, Mitsubishi belum
menyerah. Terakhir mereka melansir varian termahal Xpander yang diberi nama Xpander
Cross. Tambahan varian tertinggi ini dipastikan akan menggerek penjualan Xpander.
Tentunya akan menarik menyaksikan pertarungan Xpander, Avanza dan All new
Rush/Terios di tahun-tahun mendatang.
Pertanyaan:

Pelajarilah kasus “Mitsubishi Xpander” diatas dan Anda dianjurkan untuk mencari informasi
tambahan untuk lebih memahami implikasinya terhadap strategi pemasaran.

1. Anda diminta menganalisa posisi “Xpander” sebagai pendatang baru yang fenomenal
menggunakan konsep Daur Hidup Produk (DHP) dengan menentukan posisinya
dalam DHP (kaitkan antara konsep (karakteristik) dengan kasus).
2. Sukses “Xpander” membayang-bayangi posisi Avanza tidak terlepas dari
keberhasilannya menawarkan kualitas layanan. Anda diminta menganalisis kasus
Xpander secara konseptual dan mengkaitkan dimensi-dimensi kualitas layanan.
3. Anda diminta menganalisis strategi harga “Xpander” dengan mengkonsideran aspek
pola reaksi pesaing (kaitkan konsep dan kasus).

Jawab:

1. Setiap produk memiliki daur hidup produk yang kadang permintaannya meningkat tajam,
dan ada kalanya menurun drastis bahkan habis. Daur hidup produk (DHP) sendiri terdiri
dari empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan
tahap penurunan.
Dalam kasus di atas, dimana produsen mobil asal Jepang Mitsubishi yang memiliki
produk baru di segmen MPV (Multi Guna Purpose) yakni Xpander mampu mencuri
perhatian di pasar nasional sejak diluncurkan pada tahun 2018. Berdasarkan analisa
saya, posisi “Xpander” sebagai pendatang baru dalam konsep Daur Hidup Prosuk (DHP)
ada di tahap pertumbuhan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Pertumbuhan penjualan yang cepat
 Setelah produk diterima oleh pasar, penjualan produk mulai meningkat secara
signifikan. Dalam kasus di atas, sebagai mobil baru Xpander berhasil menarik
peminat konsumen penggemar model SUV (Sport Utility Vehicle) dengan harga
yang hampir sama.. Menteri perindustrian menyatakan Xpander merupakan
salah satu model mobil di segmen low MPV yang mampu mencuri perhatian di
pasar nasional sejak diluncurkan pada tahun 2018. Dari data mobil terlaris 2019,
posisi Xpander terus membayangi posisi Avanza.
b. Perusahaan memperluas produksi untuk memenuhi permintaan.
 Dalam kasus di atas meskipun persaingan masih ketat, namun Mitsubishi belum
menyerah. Mitsubishi melansir varian termahal Xpander yang diberi nama
Xpander Cross. Tambahan varian tertinggi ini dipastikan akan menggerek
penjualan Xpander. Varian termahal ini akan menambah sengit pertarungan
Xpander, Avanza dan All new Rush/Terios di tahun-tahun mendatang.
c. Pesaing baru mulai muncul melihat kesempatan pasar
 Dalam kasus di atas ada pertarungan panas antara dua nama; Mitsubishi
Xpander dan Toyota Avanza di segmen low multi purpose vehichle (MPV).
Selain itu di posisi 4 kehadiran All New Rush/Terios memang pastinya punya
pengaruh, tapi belum terukur sampai mana dampaknya karena posisi XPander
masih menang.

d. Keuntungan mulai meningkat


 Keuntungan mulai meningkat sebagai akibat dari meningkatnya volume produksi
dan menurunnya biaya produksi karena peningkatan volume produksi.

2. Menurut Zethham et al (1995) ada lima dimensi kualitas layanan atau lima indicator
utama yang digunakan konsumen dalam menilai kualitas layanan, yaitu:
1) Keandalan (reliability)
 kemampuan memberikan layanan yang dijanjikam dengan segera, akurat, dan
memuaskan yang mencakup aspek konsistensi kerja (performance) dan kemampuan
untuk dipercaya (dependability).
 dalam kasus suksesnya “Xpander” membayang-bayangi posisi Avanza tidak
terlepas dari keberhasilannya menawarkan kualitas layanan. Xpander dirancang
untuk mewujudkan pemikiran, kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi
sebuah kendaraan, Hal inilah poin penting kualitas layanan, yaitu memberikan
produk/jasa sesuai dengan keinginan pelanggan.
 selain itu, Xpander mengambil tampilan dan mengkonsepkan ketangguhan
Xpander seperti SUV, tapi tetap nyaman dan lapang sebagai sebuah MPV. Sebagai
mobil baru Xpander berhasil menarik peminat konsumen penggemar model SUV
(Sport Utility Vehicle) dengan harga yang hampir sama.
2) Berwujud (tangible)
 yaitu bukti fisik layanan seperti fasilitas fisik, perlenglapan dan peralatan yang
digunakan, dan sarana komunikasi
 Dalam kasus diatas, Xpander berhasil menarik peminat konsumen penggemar
model SUV (Sport Utility Vehicle) karena Xpander mengambil tampilan dan
ketangguhan seperti SUV, tapi tetap nyaman dan lapang sebagai sebuah MPV,
dengan harga yang hampir sama.
 Dari segi produk, semua varian Mitsubishi Xpander dibekali dengan mesin
berkapasitas 1.500 cc, 4 silinder dan diklaim mampu hasilkan tenaga sebesar 104 HP
dengan torsi maksimal 141 Nm. Pada aspek keselamatan, Mitsubishi Xpander
mempercayakan 3PR ELR Seatbelts dan Front SRS Airbags sebagai fitur
keselamatan utama. Makin unggul dalam performa bermanuver Xpander dibekali
teknologi Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution
(EBD), Brake Assist (BA) dan Hill Start Assist (HSA) pada Mitsubishi Xpander varian
Ultimate
3) Ketanggapan (responsiveness)
ketanggapan para staf untuk melayani pelanggan
dalam kasus suksesnya “Xpander” membayang-bayangi posisi Avanza tidak
terlepas dari keberhasilannya menawarkan kualitas layanan dengan cara
mengoptimalkan peran diler dengan kekuatan database konsumen yang
dimiliki. Hal ini akan membuat dealer lebih tanggap kepada pelanggan karena sudah
menjadi konsumen sebelumnya.
4) Empati
kemampuan membina hubungan dan komunikasi yang baik, perhatian pelayan
secara personal serta pemahaman akan kebutuhan pelanggan
 dalam kasus suksesnya “Xpander” membayang-bayangi posisi Avanza tidak
terlepas dari keberhasilannya menawarkan kualitas layanan dengan cara
mengoptimalkan peran diler dengan kekuatan database konsumen yang
dimiliki. Hal ini akan membuat dealer lebih tanggap kepada pelanggan karena sudah
menjadi konsumen sebelumnya dan semakin mengelola hubungan baik dengan
konsumen.
 Disamping itu, salah satu strategi juga dengan memperluas jaringan network.

3. Dalam menentukan strategi harga, perusahaan perlu mengenal terlebih dahulu siapa
pesaing dan bagaimana strategi harga mereka.
Dalam kasus suksesnya “Xpander” diatas menggunakan pola reaksi pesaung
Coperative pricing. Hal ini dikarenakan semua pemain/produsen menerapkan harga
yang tidak jauh berbeda satu sama lain pada kendaraan jenis yang sama sehingga tidak
merusak pasar. Hal tersebut bisa dibuktikan dalam kasus diatas yang berbunyi:
“Secara tegas Mitsubishi mengakui mobil rancangan Kunimoto ini mengambil tampilan
dan mengkonsepkan ketangguhan Xpander seperti SUV, tapi tetap nyaman dan lapang
sebagai sebuah MPV. Sebagai mobil baru Xpander berhasil menarik peminat konsumen
penggemar model SUV (Sport Utility Vehicle) dengan harga yang hampir sama”
Xpander menawarkan kendaraan yang lebih nyaman, tampilan lebih gagah, dan lebih
tangguh dengan harga yang hampir sama seperti mobil MPV lainnya.

Anda mungkin juga menyukai