Disusun oleh:
Nama : Desira Natalia
Nim : 2021-01-14201-023
Dibuat sebagai syarat dalam menempuh Tugas Praktik Praklinik Keperawatan II (PPK II)
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul “
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada An. E Dengan Diagnosa Imunisasi
HPV di UPTD Puskesmas Kayon Palangka Raya”.
Laporan pendahuluan ini disusun oleh guna melengkapi tugas praktik praklinik
keperawatan 2 (PPK 2). Laporan pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes selaku ketua STIKES Eka Harap Palangka Raya
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners,M.Kep selaku ketua program studi sarjana keperawatan
STIKES Eka Harap Palangka Raya
3. Ibu Meida Sinta Araini,S.Kep.,Ners selaku Koordinator PPK 2
4. Ibu Isna Wiranti, S.Kep.,Ners selaku pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam penyelesaian laporan pendahuluan
dan asuhan keperawatan ini
5. Ibu Sri Wulandari.T, S.Kep.,Ners selaku pembimbing lahan yang telah banyak
memberikan arahan, masukan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan pendahuluan
dan asuhan keperawatan ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penysun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat mencapai
sasaran yang diharapakan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak secara umum digolongkan menjadi
kebutuhan fisik –biomedis (asuh) yang meliputi, pangan atau gizi, perawatan kesehatan
dasar, tempat tinggal yamg layak, sanitasi, sandang, kesegaran jasmani atau rekreasi.
Kebutuhan emosi atau kasih sayang (Asih), pada tahun pertama kehidupan, hubungan
yang erat, mesra dan selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan anak merupakan
syarat yang mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental
maupun psikososial. Kebutuhan akan stimulasi mental (Asah), stimulasi mental
merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak.
Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental psikososial diantaranya
kecerdasan, keterampilan, kemadirian, kreativitas, agama, kepribadian dan sebagainya.
a) Veruka genital
Veruka genital umumnya disebabkan oleh HPV tipe 6, 11, 16, 18 dan 31. Veruka
genital dapat terlihat pada vulva, vagina, anus atau serviks, seperti di area anus dan
penis pada pria. Masa inkubasi dimulai 2 minggu sampai 9 buln setelah pajanan,
namun bisa lebih lama. Veruka ini dapat berbentuk datar atau bulat, besar atau kecil.
Veruka genital membentuk seperti kembang kol.
2.2.4 Etiologi
2.2.5 Patofisiologi
Human papilloma virus (HPV) dimulai dari infeksi virus ke dalam mukosa atau
keratinosit basal epidermis akibat adanya defek pada kulit atau permukaan mukosa. Di
lokasi ini, virus tetap laten di dalam sel sebagai episom melingkar dalam jumlah salinan
rendah. Tipe HPV yang paling banyak diidentifikasi adalah 16, 18, dan 31. Mekanisme
infeksi diantara masing-masing tipe sama meskipun setiap tipe HPV memiliki
variabilitas genetik berbeda-beda. Virus ini hanya menginfeksi sel-sel lapisan dalam
yang tidak berdiferensiasi pada kulit atau selaput lendir yang disebut sel epitel basal.
Virus dapat mencapai sel target hanya melalui mikrolesi akibat adanya trauma pada
permukaan luar kulit atau mukosa. Pada siklus sel normal, epitel basal terbagi asimetris
untuk memperbaharui lapisan basal, kutan dan epitel mukosa. Jumlah pembelahan yang
terjadi selama diferensiasi bergabung secara terbatas membentuk epitel apikal. Pada
HPV risiko tinggi (HR-HPV), infeksi menyebabkan pembelahan sel terjadi. Hal
tersebut didukung oleh adanya ekspresi berlebihan dari protein E6 dan E7. Ekspresi
kedua protein onkogenik tersebut membuat integrasi genome virus kepada inang,
sehingga memicu terjadinya kanker yang berhubungan dengan infeksi HPV. Secara
klinis, manifestasi pasca infeksi primer seringkali tidak terlihat sehingga dokumentasi
kejadian infeksi akut HPV cenderung rendah.
Partikel HPV memiliki struktur ikosahedral yang tidak berselubung dengan
diameter 50-60 nm. Genom HPV terdiri dari lingkaran beruntai ganda (episom) dari
sekitar 8000 pasangan basa, yang berisi delapan atau sembilan ORF (open reading
frame). Genom HPV terdiri dari 8 kb untai ganda, DNA yang melingkar dengan 8 gen
penyandi protein. Protein L1 dan L2 mengkode protein kapsid; sementara protein E1,
E2, E4, E5, E6 dan E7 mengkode protein yang terlibat dalam replikasi, transkripsi dan
transformasi. Ekspresi protein E6 dan E7 dikaitkan dengan integrasi DNA virus ke
dalam genom inang, transformasi ganas, dan perkembangan menjadi kanker. Tiga
onkoprotein virus utama (E5, E6, dan E7) berkontribusi pada inisiasi dan
perkembangan kanker dengan mengubah regulasi siklus sel dan pemeliharaan telomer,
menginduksi kerusakan DNA, menginduksi ketidakstabilan genom, serta memblokir
jalur supresor tumor dan apoptosis. Peningkatan protein E6 dan E7 pada infeksi HPV
risiko tinggi diperkirakan mendasari fenotipe CIN2+ yang menjadi predisposisi sel
terhadap akumulasi kesalahan genetik. Hal ini yang akhirnya mengarah pada
perkembangan kanker.
3.1 Pengkajian
Pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kayon dengan tanggal praktek dan
pengkajian pada hari Selasa 26 September 2023 jam 14.00 WIB
3.1.1 Anamnesa
3.1.1.1 Identitas Pasien
Nama Klien : An. E
TTL : Palangka Raya ,27 Februari 2013
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Dayak / Indonesia
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Mahir Mahar
Diagnosa Medis : -
3.1.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. E
TTL : Palangka Raya ,24 Juni 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Dayak / Indonesia
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Mahir Mahar
Hubungan Keluarga : Ibu
KET :
= Laki-Laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Tinggal Serumah
Nutrisi
a. Frekuensi a. 3 kali sehari
b. Nafsu Makan/selera b. normal
c. Jenis Makanan c. Nasi, Sayur, daging, susu
Eliminasi
a. BAB a. 1 x/hari
b. BAK b. 3 sehari
Istirahat dan tidur
a. Siang/jam a. 2 jam
b. Malam/jam b. 9 jam
Personal Hyigene
a. Mandi a. 3 x/hari
b. Oral Hygene b. 3x/hari
Desira Natalia
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DAN DATA KEMUNGKINAN MASALAH
OBYEKTIF PENYEBAB
DS : Klien mengatakan setelah Post imunisasi Hipertermia
melakukan imunisasi badan ( D.0130)
terasa , lemas ,dan demam.
Demam
DO :Klien tampak
lemas,pucat ,badan terasa
hangat . Hipertermia
Tanda-tanda Vital
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 38,20C
Respirasi: 24x/menit
DS : Ibu klien mengatakan tidak Kurang terpapar Defisit Pengetahuan
tahu tentang informasi Informasi (D.0111)
imunisasi HPV
DO : Ibu klien tampak bingung
Defisit Pengetahuan
PRIORITAS MASALAH
1. Hipertermia ( D.0130) Berhubungan dengan Post imunisasi dibuktikan dengan
Demam, lemas, badan terasa hangat, S:38.2°C
Kolaborasi:
- Kolaborasi Pemberian obat Paracetamol
sesuai dosis yang diberikan dokter
Edukasi:
- Jekaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
4.1 Kesimpulan
1. Human papillomavirus tidak berperan langsung dalam etiopatogenesis
karsinoma sel basal. Beta-HPV merupakan genus HPV yang paling sering
ditemui dan memiliki korelasi signifikan antara serologi gabungan dan DNA
HPV dengan KSB.
2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, vaksinasi pada pasien dengan
keganasan kulit nonmelanoma terbukti dapat menurunkan rekurensi dari lesi
tumor
4.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
Asuhan keperawatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
yang bermakna bagi mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan pada
An. E dengan Diagnosa Medis Imunisasi HPV Di UPTD Puskesmas Kayon
Palangka Raya.
3. Bagi institusi
Institusi mampu mengembangkan dan memperbaiki pembuatan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Diagnosa Medis Imunisasi HPV dan mampu
mengembangkan ilmu kepada banyak orang terutama mahasiswa pada
institusi tersebut agar institusi semakin berkembang dan menjadi lebih baik.
4. Bagi IPTEK
IPTEK mampu mengembangkan lebih dalam lagi mengenai pengetahuan
di bidang Kesehatan khususnya pada asuhan keperawatan pada pasien dengan
Diagnosa Medis Imunisasi HPV.
DAFTAR PUSTAKA
KesehatanRI.2019”.https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/
pusdatin/infodatin/Infodatin-Kanker-2019.pdf
imunisasi rutin, salah satunya hpv”. KEMENKES RI. [Internet]. 2022. [cited 2022
May1].Availablefrom:https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilismedia/
20220423/2939708/39708/#:~:text=Imunisasi%20rutin%20merupakan
%20program%20pemerintah,Human%20Papilloma%20Virus
%20(HPV).&text=Adapun%20penambahan%203%20imunisasi
%20adalah,Human%20Papilloma%20Virus%20(HPV).
Nomor 1, 2018.
region”.NewDelhi: WHO;2015.
[cited2023September14].Availablefrom:https://apps.who.int/iris/bitstream
/handle/10665/152098/9789290224723MRH.pdf?sequence=1&isAllowed=y