Anda di halaman 1dari 13

Template Makalah

DESAIN EKSPERIMENTAL
1
Elnada Ikhlila Pane
2
Alna Yulanda
3
Tiara Sofie Arissa
1
UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan
1
elnadaikhlilapane@gmail.com, 2alnayulandar@gmail.com,
3
tiarasofiearissa@gmail.com
Pendahuluan

Desain eksperimental adalah salah satu metode penelitian yang


digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk menguji hipotesis dan
mengevaluasi hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel tertentu.
Desain eksperimental sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu,
termasuk ilmu sosial, ilmu alam, ilmu kesehatan, dan banyak lagi.
Makalah ini akan membahas konsep dasar desain eksperimental,
komponen-komponennya, serta langkah-langkah untuk merancang
dan melaksanakan penelitian eksperimental. Dalam dunia ilmu
pengetahuan, eksperimen sering dianggap sebagai "the gold standard"
karena kemampuannya untuk menyediakan bukti empiris yang kuat
dan valid.

Keunggulan utama dari desain eksperimental adalah


kemampuannya untuk mengontrol variabel-variabel eksternal yang
dapat memengaruhi hasil penelitian. Dengan mengisolasi variabel
independen yang dimanipulasi, peneliti dapat mengidentifikasi secara
pasti apakah perubahan dalam variabel independen memiliki dampak
signifikan pada variabel dependen. Dengan kata lain, desain
eksperimental memungkinkan peneliti untuk membuat klaim
kausalitas yang kuat.

Desain eksperimental juga memungkinkan penggunaan


berbagai teknik statistik untuk menguji hipotesis secara objektif dan
mengukur tingkat signifikansi dari hasil penelitian. Hasil eksperimen
yang didukung oleh analisis statistik yang tepat dapat memberikan
dasar yang kuat untuk membuat keputusan, memperbaiki proses, atau
mengembangkan teori baru.
Template Makalah

Pembahasan

Desain Eksperimental

Desain eksperimental adalah suatu metode penelitian yang


digunakan dalam ilmu pengetahuan dan penelitian sosial untuk
menguji hipotesis, mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, dan
memahami dampak dari manipulasi variabel-variabel tertentu. Desain
ini adalah pendekatan yang sangat kuat dalam penelitian ilmiah yang
memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi bagaimana suatu
variabel atau rangkaian variabel memengaruhi variabel lainnya.
Pemahaman konsep dasarnya adalah langkah awal yang krusial untuk
merancang dan melaksanakan eksperimen yang efektif.

Konsep Dasar Desain Eksperimental

1. Variabel Independen (VI) dan Variabel Dependan (VD)

Konsep dasar pertama dalam desain eksperimental adalah


pemahaman tentang variabel independen (VI) dan variabel
dependen (VD).

 Variabel Independen (VI)

Variabel Independen adalah variabel yang peneliti


manipulasi dalam eksperimen. VI adalah faktor atau
kondisi yang diasumsikan memiliki dampak atau efek
pada variabel yang diamati, yaitu VD.

 Variabel Dependen (VD)

Variabel Dependen adalah variabel yang diamati atau


diukur dalam eksperimen. VD adalah variabel yang
menjadi fokus eksperimen, dan perubahan dalam VD
dianggap sebagai hasil dari manipulasi VI.
Template Makalah

2. Kelompok Kontrol

Dalam setiap eksperimen, penting untuk memiliki


kelompok kontrol. Kelompok kontrol adalah kelompok yang
tidak menerima manipulasi variabel independen. Peran
kelompok kontrol adalah untuk memberikan dasar
perbandingan yang diperlukan untuk mengevaluasi efek dari
manipulasi VI. Dengan membandingkan hasil kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol, peneliti dapat
menentukan apakah perbedaan yang diamati adalah hasil dari
manipulasi VI atau bukan.

3. Randomisasi

Randomisasi adalah teknik yang digunakan untuk


meminimalkan bias dalam eksperimen. Ini melibatkan
pengacakan atau pengalokasian subjek eksperimen ke
kelompok eksperimen atau kelompok kontrol secara acak.
Dengan cara ini, efek dari variabel yang tidak dikendalikan
dapat tersebar secara merata di antara kelompok-kelompok,
sehingga hasil eksperimen lebih dapat diandalkan dan
generalisasi menjadi lebih mungkin.

4. Validitas Internal dan Eksternal

Dalam desain eksperimental, validitas internal dan


eksternal adalah pertimbangan utama.

 Validitas Internal mengacu pada sejauh mana eksperimen


dapat mengukur efek sebab-akibat antara VI dan VD
tanpa pengaruh variabel lain. Validitas internal sangat
penting untuk memastikan bahwa hasil yang diamati
adalah hasil dari manipulasi VI dan bukan faktor lain.

 Validitas Eksternal mengacu pada sejauh mana hasil


eksperimen dapat diberlakukan ke populasi yang lebih
besar atau situasi dunia nyata. Validitas eksternal
Template Makalah

berhubungan dengan relevansi dan generalisasi hasil


eksperimen.

5. Pengendalian Variabel Lain

Dalam eksperimen, peneliti harus mempertimbangkan


variabel-variabel lain yang mungkin memengaruhi hasil. Ini
melibatkan upaya untuk mengendalikan atau memonitor
faktor-faktor tersebut agar tidak memengaruhi hasil
eksperimen. Pengendalian variabel lain membantu
memastikan bahwa hasil eksperimen benar-benar merupakan
efek dari manipulasi VI

6. Hipotesis

Setiap eksperimen harus didasarkan pada hipotesis yang


jelas dan dapat diuji. Hipotesis adalah pernyataan yang
menghubungkan VI dan VD, dan eksperimen dirancang untuk
menguji kebenaran atau kevalidan hipotesis tersebut.

7. Pengukuran dan Instrumen

Pengukuran yang tepat dan instrumen yang sesuai sangat


penting dalam desain eksperimental. Pengukuran VD harus
akurat dan dapat diandalkan untuk mengumpulkan data yang
relevan dan bermakna.

8. Desain Eksperimental sebagai Alat Penelitian

Konsep dasar dalam desain eksperimental adalah


landasan yang penting untuk merancang eksperimen yang
efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang konsep-konsep
ini, peneliti dapat merencanakan dan menjalankan eksperimen
yang kuat dan relevan dalam berbagai bidang penelitian.

Tahapan Pelaksanaan Desain Eksperimental


Template Makalah

Desain eksperimental adalah proses yang cermat dan terstruktur


yang melibatkan serangkaian tahapan untuk merencanakan,
melaksanakan, dan menganalisis eksperimen. Pemahaman tentang
tahapan pelaksanaan ini sangat penting untuk menjalankan
eksperimen yang berhasil dan menghasilkan data yang valid.

1. Perumusan Hipotesis

Tahapan pertama dalam desain eksperimental adalah


perumusan hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan yang
merinci hubungan antara variabel independen (VI) dan
variabel dependen (VD). Hipotesis harus jelas, terukur, dan
dapat diuji. Ini menjadi dasar dari eksperimen yang akan diuji
selama pelaksanaan eksperimen.

2. Desain Eksperimen

Setelah hipotesis terbentuk, langkah berikutnya adalah


merancang eksperimen. Ini melibatkan pemilihan metode
eksperimen, yaitu bagaimana kita akan memanipulasi VI dan
mengukur VD. Desain eksperimen harus mengikuti pedoman
yang ketat untuk memastikan bahwa hasilnya dapat
diandalkan dan valid.

3. Pemilihan Sampel

Pemilihan sampel adalah tahap di mana kita memilih


subjek atau unit yang akan berpartisipasi dalam eksperimen.
Penting untuk memilih sampel yang mewakili populasi yang
ingin digeneralisasi. Teknik pemilihan sampel yang tepat juga
perlu dipertimbangkan, seperti random sampling atau
purposive sampling, tergantung pada karakteristik penelitian.

4. Randomisasi

Randomisasi adalah teknik yang digunakan untuk


meminimalkan bias dalam penelitian. Ini melibatkan
Template Makalah

pengacakan atau pengalokasian subjek eksperimen ke


kelompok eksperimen atau kelompok kontrol secara acak.
Randomisasi membantu memastikan bahwa efek dari variabel
lain yang tidak dikendalikan terdistribusi secara merata di
antara kelompok-kelompok tersebut.

5. Pelaksanaan Eksperimen

Selama tahap pelaksanaan eksperimen, Anda akan


menjalankan eksperimen sesuai dengan desain yang telah
Anda rancang. Variabel independen akan dimanipulasi, data
akan dikumpulkan, dan hasilnya akan dicatat dengan cermat.
Penting untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan untuk menjaga validitas hasil.

6. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah


analisis data. Data akan dianalisis menggunakan metode
statistik yang sesuai untuk menguji hipotesis. Analisis data
akan memberikan informasi tentang apakah ada efek yang
signifikan dari manipulasi VI terhadap VD.

7. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, kita akan dapat membuat


kesimpulan tentang apakah hipotesis tersebut dapat diterima
atau ditolak. Kesimpulan ini akan menjawab pertanyaan
penelitian yang dilakukan dan dapat digunakan untuk
menyusun temuan dalam laporan penelitian.

8. Pelaporan Hasil

Terakhir, hasil eksperimen harus dilaporkan dengan jelas


dan sistematis. Laporan penelitian harus mencakup semua
tahapan pelaksanaan eksperimen, analisis data, kesimpulan,
serta interpretasi hasil. Laporan ini juga harus mengikuti
Template Makalah

format penulisan yang sesuai sesuai dengan pedoman


penelitian atau jurnal tempat yang akan mengirimkan hasil
penelitian.

Tahapan pelaksanaan desain eksperimental ini adalah kunci


untuk menjalankan eksperimen yang valid dan mendapatkan hasil
yang bermakna. Dengan mengikuti prosedur ini dengan cermat, kita
akan dapat menguji hipotesis dengan tepat dan memberikan kontribusi
yang berarti dalam penelitian ilmiah.

Jenis-Jenis Desain Eksperimental

Dalam desain eksperimental, terdapat berbagai jenis pendekatan


yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan penelitian, sifat variabel
yang dipelajari, dan kondisi eksperimental. Memahami jenis-jenis
desain eksperimental adalah kunci untuk memilih pendekatan yang
paling sesuai untuk pertanyaan penelitian yang dilakukan.

1. Desain Eksperimental Pre-Post

Desain eksperimental pre-post melibatkan pengukuran


variabel dependen (VD) sebelum dan setelah pemberian
perlakuan (manipulasi variabel independen). Dalam desain
ini, perubahan dari waktu sebelum manipulasi (prates) ke
waktu setelah manipulasi (posttes) digunakan untuk menilai
efek dari manipulasi VI.

2. Desain Eksperimental Antara Kelompok

Desain eksperimental antara kelompok melibatkan dua


kelompok yang masing-masing menerima perlakuan berbeda.
Salah satu kelompok menerima manipulasi variabel
independen, sementara kelompok lainnya berfungsi sebagai
kelompok kontrol dan tidak menerima manipulasi. Perbedaan
hasil antara kedua kelompok ini digunakan untuk
mengevaluasi efek manipulasi VI.
Template Makalah

3. Desain Eksperimental Faktorial

Desain eksperimental faktorial melibatkan dua atau lebih


variabel independen yang dimanipulasi secara bersamaan
untuk mengidentifikasi efek dari setiap variabel independen
dan interaksinya. Misalnya, Anda dapat memeriksa efek dua
VI dan melihat apakah ada interaksi antara keduanya yang
mempengaruhi VD.

4. Desain Eksperimental Quasi

Desain eksperimental quasi digunakan ketika penelitian


tidak dapat memenuhi syarat randomisasi penuh atau tidak
dapat mengendalikan semua variabel yang relevan. Peneliti
mencoba untuk mencocokkan subjek atau unit eksperimen
sebanyak mungkin dengan cara yang mirip dengan
eksperimen yang sebenarnya.

5. Desain Eksperimental Campuran

Desain eksperimental campuran menggabungkan elemen-


elemen dari berbagai jenis desain eksperimental. Ini dapat
melibatkan kombinasi antara desain eksperimental pre-post,
antara kelompok, dan faktorial, tergantung pada kompleksitas
penelitian dan pertanyaan penelitian yang diajukan.

6. Desain Eksperimental Lapangan

Desain eksperimental lapangan terjadi di lingkungan


dunia nyata alih-alih dalam pengaturan laboratorium. Ini
sering digunakan dalam penelitian ilmu sosial dan ilmu
lingkungan untuk menguji konsep dalam konteks yang lebih
alami.

7. Desain Eksperimental Laboratorium

Desain eksperimental laboratorium melibatkan


eksperimen yang dilakukan dalam lingkungan yang
Template Makalah

terkontrol, seperti laboratorium. Ini memungkinkan peneliti


untuk memiliki kontrol yang lebih besar terhadap variabel-
variabel dalam eksperimen.

Memahami jenis-jenis desain eksperimental ini membantu


peneliti dalam merencanakan dan merancang eksperimen sesuai
dengan kebutuhan penelitian . Pemilihan desain eksperimental yang
tepat akan sangat mempengaruhi validitas dan relevansi hasil
penelitian.

Pertimbangan Etis dalam Penelitian Eksperimental

Penelitian eksperimental memerlukan perhatian khusus


terhadap aspek etis. Pada bagian ini, kita akan membahas beberapa
pertimbangan etis yang perlu diperhatikan saat merancang dan
melaksanakan eksperimen.

1. Persetujuan Etis

Persetujuan etis adalah prinsip yang mendasar dalam


penelitian eksperimental. Ini berarti bahwa semua peserta
harus memberikan persetujuan yang sadar, sukarela, dan
berdasarkan informasi yang memadai sebelum berpartisipasi
dalam eksperimen. Peneliti harus menjelaskan dengan jelas
tujuan penelitian, risiko yang mungkin timbul, dan hak peserta
untuk menarik diri kapan saja tanpa konsekuensi.

2. Perlindungan Peserta

Perlindungan peserta adalah tanggung jawab utama


peneliti. Peserta harus dijamin keamanan dan
kesejahteraannya selama eksperimen. Peneliti harus
mengambil langkah-langkah untuk menghindari risiko fisik
atau emosional yang tidak perlu, serta memastikan
kerahasiaan informasi pribadi peserta.

3. Penipuan dan Debriefing


Template Makalah

Penipuan, yaitu memberikan informasi palsu kepada


peserta, harus digunakan dengan hati-hati dan hanya jika
benar-benar diperlukan. Setelah eksperimen selesai,
debriefing harus dilakukan, yaitu memberikan peserta
informasi lengkap tentang tujuan sebenarnya dari eksperimen
dan memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
atau perasaan yang mungkin timbul.

4. Randomisasi dan Kontrol

Penggunaan randomisasi dalam desain eksperimental


harus dilakukan dengan penuh integritas. Randomisasi
bukanlah alasan untuk menipu atau merugikan peserta.
Kontrol yang ketat harus diterapkan untuk meminimalkan
risiko dan menjaga etika eksperimen.

5. Hak Cipta dan Pengakuan

Peneliti harus menghargai hak cipta dan karya orang lain.


Pengakuan yang tepat harus diberikan kepada sumber-sumber
yang digunakan dalam penelitian, termasuk sitasi yang benar
dalam laporan penelitian.

6. Keterbukaan dan Reproduksibilitas

Keterbukaan adalah nilai yang penting dalam penelitian


eksperimental. Semua metode, data, dan hasil harus dapat
diakses dan diperiksa oleh pihak lain. Reproduksibilitas, yaitu
kemampuan untuk mengulangi eksperimen dengan hasil yang
serupa, juga merupakan prinsip yang sangat penting dalam
penelitian ilmiah.

7. Pertimbangan Budaya dan Sosial

Ketika melakukan penelitian eksperimental, peneliti


harus memahami dan menghormati nilai-nilai budaya dan
sosial peserta. Perbedaan budaya dan konteks sosial dapat
Template Makalah

memengaruhi cara penelitian diterima dan dapat memerlukan


penyesuaian dalam desain dan pelaksanaan eksperimen.

8. Etika pada Hewan Percobaan

Jika eksperimen melibatkan penggunaan hewan


percobaan, perhatian etis harus diberikan pada perlakuan yang
diberikan kepada hewan. Hewan harus dirawat dengan baik,
bebas dari penderitaan yang tidak perlu, dan sesuai dengan
pedoman etis dalam penelitian dengan hewan.

Pertimbangan etis adalah bagian penting dari penelitian


eksperimental yang bertujuan untuk melindungi hak dan kesejahteraan
peserta serta menjaga integritas penelitian. Peneliti harus berkomitmen
untuk mematuhi prinsip-prinsip etika yang ketat dalam setiap tahapan
penelitian mereka.
Template Makalah

Daftar Pustaka

American Psychological Association. (2021). Publication Manual of


the American Psychological Association (7th ed.). American
Psychological Association.

Campbell, D. T., & Stanley, J. C. (1963). Experimental and quasi-


experimental designs for research. Houghton Mifflin.

Fisher, C. B., Hoagwood, K., Boyce, C., Duster, T., Frank, D. A.,
Grisso, T., ... & Takanishi, R. (2002). Research ethics for
mental health science involving ethnic minority children and
youths. American Psychologist, 57(12), 1024-1040.

Keppel, G., & Wickens, T. D. (2004). Design and Analysis: A


Researcher's Handbook. Pearson.

Kerlinger, F. N., & Lee, H. B. (2000). Foundations of Behavioral


Research. Wadsworth.

Leedy, P. D., & Ormrod, J. E. (2019). Practical Research: Planning


and Design. Pearson.

Rosenthal, R., & Rosnow, R. L. (2008). Essentials of Behavioral


Research: Methods and Data Analysis. McGraw-Hill.
Template Makalah

Shadish, W. R., Cook, T. D., & Campbell, D. T. (2002). Experimental


and Quasi-Experimental Designs for Generalized Causal
Inference. Houghton Mifflin.

Trochim, W. M. K., & Donnelly, J. P. (2008). Research Methods


Knowledge Base. Atomic Dog.

Anda mungkin juga menyukai