Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015

THE COMPARASION ISOLATION TECHNICAL OF NEMATODE BY BARLESS


TULGREEN, EXTRACTION OF SOIL AND ROOTS IN SUBJECT INVERTEBRATE OF
SYSTEMATIC PRACTISE

Dwi Setyo Astuti


Lecture in Biology Education Department, Faculty Of Training And Education
Muhammadiyah University Of Surakarta
dsa122@ums.ac.id

Abstract
The puspose of the research were to know the most efective isolatasion technical of soil Nematode in
courses of invertebrate systematic practise. The research used experimental methode descriptive qualitative,
the sample are soil of chili, cabbage, and Collards from Mathesih. Design of Experiment use the Completely
Randomized Design, 3 x 3 factorial with 3 replication. The results showed that the Nematode were most
commonly found by isolatasion technical of soil, the total number were 12 Nematodes. The second rank were
technical by barless tulgreen, the total number were 8 Nematodes. The technical by exctraction of root were
got 4 Nematodes.

Key Words : the isolatasion technical of Barless Tulgreen, the isolatasion technical of soil, the isolatasion
technical of roots.

I. PENDAHULUAN
Praktikum Sistematika Invertebrata II. KAJIAN LITERATUR
merupakan salah satu mata praktikum wajib Menurut Sonja v.t lumowa 2014,
yang ditempuh mahasiswa pendidikan Biologi Nematoda memiliki kutikula tubuh yang
semester 5.Matapraktikum ini mengkaji transparan, mempunyai mulut dan lubang
tentang tatacara penamaan dan ekskresi, alat reproduksi jantan dengan testis
pengklasifikasian spesies golongan dan betina denga ovarium.Umur cacing pada
invertebrata. Pada salah satu sub bab materi umumnya mencapai 10 bulan.Nematoda dapat
dalam praktikum adalah melakukan kegiatan dijumpai di darat, air laut, air tawar, dari
identifikasi beberapa sesies dari Nematoda daerah kutub hingga tropis.Hidupnya ada yang
tanah. bebas, namun ada pula yang bersifat parasit
Nematoda sebagai salah satu kelas dari baik pada hewan maupun tumbuhan.Cacing ini
Filum Nematelminthes memiliki persebaran tidak memiliki jantung tetapi tubuhnya
yang sangat luas.Nematoda parasit pada mengandung cairan semacam darah yangdapat
manusia, vertebrata, dan tumbuhan.Nematoda merembes ke bagian tubuh akibat kontraksi
yang menyerang tanaman dapat hidup di tubuh.Bentuk tubuhnya gilig panjang dengan
bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun, simetri bilateral.Tubuhnya tidak bersilia dan
buah, jaringan tumbuhan, bahkan di tanah tidak bersegmen.
sekitar tanaman tersebut.Untuk mendapatkan Nematoda adalah binatang yang bergerak
spesies dari kelas Nematoda tanah dapat aktif, lentur, dan berbentuk seperti pipa, hidup
dilakukan dengan isolasi dari tanah sekitar pada permukaan yang lembab, pada tanah
tanaman maupun dari bagian tanaman tanaman hospes tersebut. Nematoda tidak
tersebut.Adapun metode yang dapat digunakan dapat memaksakan diri menembus menembus
diantaranya ialah metode Barleens tulgreen, tanah seperti yang dilakukan cacing tanah,
Baermann asli, dan Baermann termodifikasi. tetapi harus berbelok-belok melalui rongga-
Beberapa tahun isolasi Nematoda pada rongga tanah yang telah tersedia (tuti rahayu,
praktikum Sistematika Invertebrata dilakukan 2014)
menggunakan metode Barless Tulgreen.Teknik Terdapat beberapa metode isolasi
isolasi dengan menggunakan media tanah ini Nematoda yang dapat dilakukan (Victor
jarang sekali berhasil. Oleh karena itu perlu hopkin, 1992) diantaranya ialah:
dicoba beberapa teknik lain tentang isolasi A. Ekstraksi dari jaringan tumbuhan
Nematoda tanah dengan mempertimnangkan 1. Pencelupan di dalam air
faktor efisiensi dalam pelaksanaannya.
Pada metode ini, jaringan tumbuhan
dibersihkan dari tanah dan dipotong-
potong menjadi bagian yang kecil 5-10

ISBN 978-602-73690-3-0 349 Universitas PGRI Yogyakarta


Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015

cm. Potongan bagian tumbuhan ini reaksi diperlukan untuk menghindari


kemudian ditempatkan ke dalam luapan air dari corong.Air yang diberi
wadah yang dapat tertutup tekanan mengalir dari lubang kecil dan
menimbulkan kabut. Apabila
rapat.Menambahkan air hingga
Nematoda merayap mencapai
menutup bagian dari tumbuhan permukaan tanaman maka air dari
tersebut, kemudian menginkubasikan kabut akan menghempaskan Nematoda
ke dalam suhu kamar. Nematoda ke bawah corong. Air yang berupa
endoparasitik yang bepindah akan kabut mengatur untuk menggerakan
meninggalkan akar dan dapat Nematoda keluar tanpa mengekstraksi
dikumpulkan menggunakan saringan Nematoda keluar dair jaringan
tanaman. Teknik ini dapat digunakan
kecil.
dalam beberapa hari untuk
2. Maserasi mekanik mengumpulkan banyak Nematoda dari
Potongan-potongan tanaman sepanjang bahan tanaman yang sesuai.
2-3 cm dimaserasi di dalam air dengan
menggunakan pencincang listris B. Ekstraksi dari tanah
selama 15-30 detik akan menghasilkan
Nematoda hidup dan bagian jaringan 1. Teknik Baermann
tanamana. Cairan tersebut dapat Langkah dari teknik ini adalah dengan
dituangakan ke dalam saringan dan membungkus 100 gr tahan ke dalam
dibiarkan tetap di dalam air untuk kertas tisu atau kain dan tempatkan di
menampung sisa-sisa jaringan atas kasa plastik kasar di dalam corong
tanaman. Nematoda yang bergerak yang dihubungkan dengan pipa karet
akan menembus lubang saringan dan
yang diberi penjepit.Menuang air
dapat dikumpulkan dari air yang
berada di bawah saringan. Stadium secara perlaha sampai pada permukaan
Nematoda endoparasit sering hancur tanah bagian bawah. Setelah 24 jam
dengan metode ini, tetapi nematoda penjepit dibuka secara perlahan dan
yang masih ututh dapat dijumpai di hati-hati untuk mengumpulkan kecil
dalam sisa campuran tersebut dengan cairan dari corong ke gelas piala kecil.
jalan diencerkan.
Cairan tersebut mengandung
3. Enzim Maserasi
Nematoda yang dapat beregerak ke
Enzim yang dapat memaserasi jaringan
luar dari tanah dan tenggelam ke dasar
tumbuhan antara lain : pektinase,
corong.
selulose, dan hemiselulose yang secara
2. Teknik Cobbs
komersial dapat diperoleh, atau dari
Berat jenis Nematoda sedikit di atas
biakan bakteri dan jamur yang sudah
berat jenis air, sehingga Nematoda
membusuk dan lunak.
dapat teggelam dari suspensi lebih
4. Agitasi di dalam penggojok
lambat dari pada partikel tanah. Pada
Nematoda dapat juga muncul dari
metode atau teknik Cobbs, tanah
jaringan tumbuhan ke dalam air
disuspensikan ke dalam air dan
dengan agitasi yang terus menerus
berkesempatan mengendap dalam
dengan motor penggojok.Gerakan
waktu yang singkat dan air yang
penggojok memberikan cukup agotasi
mengandung Nematoda merembes
untuk menjamin aerasi yang cukup dan
menembus pori-pori saringan.
maserasi.Sistem tersebut dapat
Prosedur teknik Cobbs adalah sebagai
dilakkan terus menerus sepanjang hari.
berikut:
5. Pengabutan terputus
a. Menempatkan sekitar 100 gr tanag
Bagian dari tanaman ditempatkan di
ke dalam ember dan menembahkan
atas kasa plastik kasar yang
2 atau 3 liter air.
ditempatkan di atas corong yang dapat
b. Mengaduk dengan tongkat
mengalirlkan air ke dalam tabung
pengaduk sampai semua gumpalan
reaksi besar atau penampung air yang
tanah hancur. Membiarkan
lain. Rung antar corong dan tabung

ISBN 978-602-73690-3-0 350 Universitas PGRI Yogyakarta


Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015

campuran tersebut mengendap (diameter 0,038 mm),


selama 30-60 detik. kemudian membilas sisa
c. Menuangkan campuran tersebut ke kotoran yang ada di saringan
ember kedua melalui saringan kasar tersebut.
(diameter pori saringan antara 0.35- d. Mencuci sisa kotoran dan
0.85 mm), maka partikel tanah Nematoda dari saringan halus
yang berat tetap akan berada di ke dalam gelas piala yaoncng
ember pertama. berukuran 150 ml,
d. Mengulangi langkah (2) dan (3) menggoncangkan cairan
dengan menggunakan air 1 liter. tersebut dan menuangkan
Kebanyakan Nematoda dalam cairan dengan kandungannya ke
sampel tanah sekarang berada di dalam tabung sentrifus yang
dalam ember kedua. berukuran 50 ml
e. Mencuci residu dengan saringan e. Menyeimbangkan tabung-
kasar ke dalam ember kedua tabung sentrifus pada rotor
kemudian menambahkan air untuk horizontal dan memutar
mendapatkan Nematoda yang sentrifus pada 400x g selama 5
masih berada dalam saringan. menit.
f. Residu yang ada dalam saringan f. Mendekantasi cairan tanpa
kasar dan di dalam ember pertama mengganggu butiran-butiran
dibuang tanah dan Nematoda yang
g. Air dalam ember kedua dituang ke terdapat pda dasar tabung
dalam saringan dalam komdisi sentrifus
saringan miring untuk mengurangi g. Menambahkan larutan gula ke
efektif luban saringan. dalam tabung sampai
h. Saringan halus dimiringkan separuhnya. Selanjutnya
kemudian ditegakkan diatas tempat mensuspensikan lagi butiran-
penampung. butiran tanah dengan gelas
i. Langkah (g) dan (h) harus diulangi pengaduk dan menabahkan
dengan penampung air dari ember sukrosa lebih banyak lagi
pertama. sampai mencapai 0.5 cm dari
j. Nematoda kemudian akan bagian atas tabung.
terkumpul dengan jalan mencuci h. Memutar sentrifugus pada 400
bagian belakang saringan halus dan x g selama 60 detik dan biarkan
akan mengendap di dalam waktu 30 sampai tabung berhenti sendiri
menit. tanpa direm
i. Mendekantasikan larutan
Flotasi sentrifugal sukrosa dengan menggunakan
Prinsip kerja ini ialah memisahkan saringan yang amat halus
Nematoda dari tanah di dalam air, yang (diameter0.028 mm) tanpa
dilanjutkan dengan sentrifugasi di mengganggu sisa kotoran yang
dalam air dan akhirnya dengan terdapat pada dasar tabung
sentrifugasi di dalam larutan dengan sentrifus. Membilas isi saringan
berat jenis yang cukup untuk dapat dengan 30 ml air secara berhati-
menyebabkan Nematoda terapung pada hati ke dalam gelas piala.
permukaan larutan. Langkah-langkah j.
metode Flotasi sentrifugal adalah III. METODE PENELITIAN
sebagai berkut: A. Waktu dan tempat penelitian
a. Mencampur tanah sebanyak Penelitian ini dilakukan selama bulan
100 gr dengan air sampai November 2015 di Laboraorium
mencapai 800 ml Pendidikan Biologi, UMS.
b. Mengaduk kuat-kuat dan B. Sample penelitian
membiarkan tanah mengendap Sampel penelitian ialah tanah dan
selama 60 detik. akar tanaman cabai, kubis, wortel, dan
c. Mendekantasi dengan sawi yang diperoleh pada beberapa
menggunakan saringan kasar titik di daerah Mathesih, Karanganyar,
yang berukuran sedang Jawa Tengah.

ISBN 978-602-73690-3-0 351 Universitas PGRI Yogyakarta


Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015

C. Rancangan Penelitian d. Memasukkan ikatan berisi


Rancangan percobaan menggunakan tanah tersebut ke dalam
RAK (Rancangan Acak Lengkap) mangkuk kecil
faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan e. Mengisi mangkuk kecil
D. Teknik Isolasi berisi tanah dengan air
Teknik isolasi yang digunakan kurang lebih 150 ml
meliputi Teknik Barless Tulgreen, f. Merendam sampel tanah
Isolasi tanah, dan isolasi akar. tersebut sekitar 24 jam
1. Metode Barless Tulgreen g. Mengambil air dalam
a. Memilih lokasi dengan mangkuk menggunakan
ketinggian kurang lebih pipet, meneteskan pada
1000 dpl untuk mengambil objek glass
sampel tanah (dari tanaman h. Mengamati mengunakan
wortel, kubis, cabai, dan mikroskop
sawi)
b. Mengambil tanah sekitar 3. Metode Isolasi Akar
100 gr a. Memilih lokasi dengan
c. Menyiapkan alat Barlense ketinggian kurang lebih
tullgreen dan menyalakan 1000 dpl untuk diambil
lampunya tanaman beserta akarnya
d. Menyiapkan corong, (dari tanaman wortel, kubis,
menutupnya dengan kertas cabai, dan sawi)
saring/kertas kassa b. Setelah dicuci terlebih
kemudian mengisinya dahulu, akar tesebut
dengan tanah sampel dipotong-potong sepanjang
e. Menghubungkan bagian kurang lebih 1 cm
bawah corong dengan c. Memasukkan potongan akar
tabung reaksi yang telah disi tanaman tersebut ke dalam
dengan air, dengan posisi tabung reaksi hingga
ujung corong menyentuh memenuhi sekitar setengah
sedikit air dalam tabung dari tabung reaksi
reaksi tersebut d. Mengisi dengan air hingga
f. Mengamati selama sekitar akar dalam tabung reaksi
24 sampai 48 jam, bila tanah terendam
terlihat kering, maka e. Merendam ekstraksi tanah
disemprot dengan air tersebut sekitar 24 jam
secukupnya. f. Mengambil air dalam tabung
g. Mengambil air dalam tabung reaksi menggunakan pipet,
reaksi menggunakan pipet, meneteskan pada objek glass
meneteskan pada objek glass g. Mengamati mengunakan
h. Mengamati mengunakan mikroskop
mikroskop

2. Metode Isolasi Tanah IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Memilih lokasi dengan Distribusi Nematoda tidak pernah
ketinggian kurang lebih seragam di dalam tanah.Nematoda pada
1000 dpl untuk mengambil umumnya lebih banyak terdapat di dekat
sampel tanah (dari tanaman tanaman.Selain itu juga terdapat beberapa
wortel, kubis, cabai, dan di jaringan akar, batang, dan buah dari
sawi) tanaman.Di tanah mereka menyukai tanah
b. Mengambil tanah sekitar dengan kondisi lembab. Tanah yang terlalu
100 gr kering akan menyebabkan Nematoda
c. Meletakkan sampel tanah ke dehidrasi dan mati, sebab sebagian besar
alam kain tipis kemudian sekitar 75% tubuh Nematoda tersusun atas
mengikatnya dengna tali air.

ISBN 978-602-73690-3-0 352 Universitas PGRI Yogyakarta


Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015

Isolasi Nematoda dari tanah menunjukkan hasil yang sebaliknya.


maupun akar dapat dilakukan dengna Penggunaan metode ini mengasumsikan
berbagai alat dan teknik, mulai dari yang bahwa nematoda tanah yang berada di
sederhana hingga yang rumit dan sulit dalam corong akan turun dan masuk ke
dilakukan.Alat dan teknik yang berbeda dalam tabung reaksi yang berisi air.
dipergunakan dengan mempertimbankan Nematoda akan menghindari panas yang
ketepatannya mengatur jumlah aliran air dihasilkan oleh sinar lampu yang berada
untuk membawa Nematoda muncul dari tepat di atas corong dan akan manuju ke
tanah atau bagian tubuh tanaman yang suhu yang lebih rendah yakni ke arah
diekstraksi. tabung reaksi.
Pada percobaan yang telah
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, penggunaan Barless tulgreen
dilakukan maka diperoleh hasil sebagai tidak lebih baik dibanding penggunaan
berikut: teknik ekstraksi tanah.Beberapa faktor
yang mempengaruhi diantaranya adalah
Barless Ekstraksi Ekstraksi kertas saring yang digunakan. Kertas
Teknik Tulgreen Tanah akar saring memiliki diameter yang terlalu
kecil, sehingga hanya nematoda berukuran
Tanam II kecil saja yang bisa melintasi kertas filter
I II I II I
an I I I I
I I I I I ini. Sedangkan nematoda yang berukuran
0 1 1 1 2 1 0 0 0 lebih besar tidak dapat menembus pori-
Sawi pori dari kertas filter. Pori-pori yang
0 2 2 0 3 2 0 1 0 terlalu kecil akan dipenuhi oleh partikel-
Kubis partikel tanahyang justru akan menyumbat
0 1 1 1 1 1 0 1 2 dan menghalangi Nematoda menembus
Cabai
kertas.
8 12 4
JUML Isolasi nematoda menggunakan
AH akar menunjukkan hasil paling sedikit
TOTAL dibanding dua teknik lainnya.Hal ini
disebabkan keberadaan Nematoda
memanag paling banyak berada di dalam
Isolasi Nematoda menggunakan tanah sekitar tanaman hospes.Tanaman
metode ekstraksi tanah ternyata yang digunakan sebagai sampel bukan
menunjukkan hasil yang lebih efektif merupakan tanaman terinfeksi
dibandingkan dengan teknik lain. Hal ini Nematoda.nematoda parasit tanaman
terlihat dari jumlah Nematoda yang jarang menghasilkan gejala khas. Sebagian
diperoleh pada tiap-tiap teknik. Teknik besar gejala yang muncul adalah tidak
isolasi tanah memungkinkan perpindahan jelas, tidak spesifik dan sering menyerupai
Nematoda dari dalam kain ke luar kain. yang disebabkan oleh faktor-faktor lain,
Kain yang digunakan memiliki pori-pori seperti virus, kekurangan gizi, atau polusi
dengan diameter yang relatif besar udara.
sehingga Nematoda dapat dengan mudah
berpindah. V. KESIMPULAN
Melalui teknik ini, memang Nematoda dapat dipisahkan dari
banyak partikel tanah yang ikut larut atau jaringan tumbuhan maupun dari tanah
keluar bersama Nematoda. Diameter kain dengan berbagai cara. Setiap cara harus
yang besar memungkinkan Nematoda diuji secara seksama dan tetap
berbagai ukuran dapat melintasi pori memperhatikan dan mengutamakan
tersebut. Dengan menggoyangkan tanah efisiensi dari cara tersebut. Teknik isolasi
dalam kain tersebut diasumsikan akan nematoda dengan tanah menunjukkan hasil
membantu pergerakan Nematoda. lebih baik daripada teknik barless tulgree
Barless Tulgreen merupakan dan ekstraksi akar. Hal ini dipengaruhi
teknik isolasi Nematoda yang telah lama diantaranya oleh kertas atau kain filter
dikenal dan banyak digunakan.Beberapa yang digunakan. Semakin besar diameter
percoban membuktikan bahwa metode ini kain filter maka semakin banyak nematoda
efektif dalam isolasi nematoda dari tanah. yang diperoleh dan semakin beragam
Dalam beberapa percobaan lain justru dalam hal ukuran.

ISBN 978-602-73690-3-0 353 Universitas PGRI Yogyakarta


Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015

VI. REFERENSI Lumowa Sonja. 2014. Zoologi


Dropkin Victor. 1992. Pengantar invertebrata. Kepel press :
Nematologi Tumbuhan. Gadjah Yogyakarta
Mada University Press : Rahayu tuti. 2012. Modul Praktikum
Yogyakarta Sistematika Invertebrata. MUP :
Surakarta

ISBN 978-602-73690-3-0 354 Universitas PGRI Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai