Gita - Pengukuran Dan Penilaian Kinerja Keuangan
Gita - Pengukuran Dan Penilaian Kinerja Keuangan
A. Desentralisasi
Perusahaan dikatakan terdesentralisasi (decentralized) jika perusahaan tersebut telah
memilih untuk mendelegasikan sejumlah besar tanggung jawab kepada manajer-manajer SBU.
Sebaliknya, perusahaan yang tersentralisasi menyerahkan banyak pengambilan keputusan
pada tingkat manajemen puncak. Sebagai contoh, pada perusahaan ritel dengan banyak toko,
semua keputusan penetepan harga, pembelian produk, dan keputusan periklanan dibuat pada
manajemen puncak, yaitu pada umumnya oleh eksekutif pemasaran dan eksekutif operasi
tingkat puncak. Sebaliknya, perusahaan ritel yang terdesentralisasi memperkenankan manajer-
manajer toko lokalnya untuk memutuskan produk yang akan dibeli serta jenis dan jumlah
periklanan yang akan digunakan.
Manfaat strategis dari pendekatan sentralisasi adalah bahwa manajemen puncak
mempertahankan pengendalian atas fungsi-fungsi bisnis yang penting, sehingga dapat
memastikan tingkat kinerja yang diinginkan tercapai. Selain itu dengan keterlibatan manajemen
puncak dalam sebagian besar pengambilan keputusan, keahlian manajemen puncak dapat
dimanfaatkan secara efektif dan aktivitas-aktivitas dari berbagai unit yang berbeda dalam
perusahaan dapat dikoordinasikan dengan efektif.
B. Konsep Balanced Scorecard: Mengukur Kinerja Jumlah Unit Bisnis
Konsep balanced scorecard (BSC) menciptakan pengukuran untuk empat perspektif
strategis, yaitu:
1. Perspektif keuangan, BSC tetap pada perspektif keuangan sejak pengukuran keuangan
bernilai dalam meringkas pembacaan pengukuran ekonomi atas konsekuensi tindakan yang
telah ditempuh. Pengukuran kinerja keuangan mengindikasikan apakah strategi
perusahaan, implementasi, dan pelaksanaan berkontribusi terhadap perbaikan bottom-line.
2. Perspektif pelanggan. Pada perspektif pelanggan dalam BSC, manajer mengidentifikasi
pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis akan bersaing dan mengukur kinerja unit
bisnis pada segmen yang telah ditargetkan. Perspektif pelanggan meliputi beberapa inti
atau bagian pengukuran kesuksesan outcome dari strategi yang diformulasikan dan
diimplementasikan dengan baik. Inti pengukuran outcome meliputi kepuasan pelanggan,
retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan jenis pasar yang
ada pada segmen yang ditargetkan.
3. Perspektif proses bisnis internal. Pada perspektif proses bisnis internal, para eksekutif
mengidentifikasi proses internal kritikal dimana organisasi harus unggul. Proses bisnis
kritikal memungkinkan unit bisnis untuk memberikan nilai proposisi yang akan menarik dan
mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar yang ditargetkan, serta memuaskan
harapan shareholder terhadap tingkat pengembalian keuangan yang paling baik.
Pengukuran proses bisnis internal fokus pada proses internal yang akan mempunyai
dampak besar pada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
mengidentifikasi infrastruktur organisasi yang harus dibangun untuk menciptakan perbaikan
dan pertumbuhan jangka panjang.