Abraham Maslow
Dosen Pengampu : Very Julianto M.Psi
Disusun Oleh :
Kelompok 12 - Kelas C :
1. Fitri Maghfiroh (23107010098)
2. Nabila Salma (23107010107)
Abraham Harold maslow dilahirkan di New York pada 1 April 1908 dan wafat pada 1970
di California, Amerika Serikat. Pada masa kecilnya, ia dikenal anak yang kurang berkemabang
daripada anak lainnya. Ia merasa terisolasi dan tidak berkembang pada masa itu. Sebelumnya, ia
belajar ilmu hukum di City College of New York selama tiga semester lalu berpindah ke Cornell
University untuk mempelajari perkenalan psikologi selama satu semester lalu kembali ke City
College of New York. Gelar bachelor diraihnya pada tahun 1930 dan menyusul dengan gelar
master pada tahun 1934. Selanjutnya, ia mendapatkan gelar Ph.D pada tahun 1934. Ketiga gelar
tersebut didapatkan pada bidang Psikologi di The University of Wisconsin.
Pada tahun 1937, ia mulai mengajar penuh waktu di Brooklyn College dan banyak bertemu
dengan para intelektual Eropa yang berimigrasi ke Amerika Serikat. Ketika Amerika Serikat
memasuki perang dunia II pada tahun 1941, ia meneliti antropolog bernama Ruth Benedict dan
psikolog bernama Max Wertheimer mengenai studi psikologi inovatif tentang aktualisasi diri yang
nantiya menjadi tema penelitian Maslow seumur hidup. Kemudian Maslow menjabat sebagai
ketua departemen psikologi di Brandeis pada periode 1951-1969, dimana ia mulai
mengembangkan gagasan dan teorinya yang disebut dengan teori hierarki kebutuhan.
C. AKTUALISASI DIRI
Maslow beranggapan studi tentang orang-orang yang sakit mental dan studi tentang
binatang memanglah bernilai, namun tidak cukup. Untuk memahami gejala sakit mental,
perlu memahami kesehatan mental secara menyeluruh. Ia memiliki gagasan bahwa orang
akan dapat belajar banyak tentang manusia dan berbagai kemampuannya dengan
mempelajari orang-orang yang sehat dan matang secara luar biasa. Maslow menyebut
segolongan manusia itu “pucuk yang tumbuh mekar” (the “growing tip”).
Definisi pribadi yang teraktualisasikan dilukiskan oleh Maslow sebagai
“penggunaan dan pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas, potensi-potensi,
dsb. Orang semacam itu memenuhi dirinya dan melakukan yang terbaik yang dapat
dilakukannya. Kriterium negatifnya adalah tidak adanya kecenderungan-kecenderungan ke
arah gangguan-gangguan psikologis, neurosis, atau psikosis.
Dalam proses penguatan teorinya, Maslow melakukan berbagai macam
penyelidikan. Maslow membedakan penyelidikannya kedalam tiga kategori, meliputi:
1. Kasus-kasus
Kategori pertama ini meliputi Abraham Lincoln, Thomas Jefferson, Albert
Einstein, Eleanor Roosevelt, Jane Addams, William James, Spinoza, Albert
Schweitcher, dan Aldous Huxley.
2. Kasus-kasus parsial
Kategori kedua meliputi lima tokoh yang sezaman dengan tokoh-tokoh kategori
pertama yang kurang memenuhi syarat namun masih dapat digunakan dalam
penyelidikan.
3. Kasus-kasus potensial
Kategori ini terdiri dari dua puluh tokoh yang lebih muda yang dinilai tengah
berkembang ke arah aktualisasi diri. Tokoh-tokoh itu meliputi G.W. Carver, Eugne
V. Debs, Thomas Eankins, Fritz Kreisler, Goethe, Pablo Casals, Martin Buber,
Danilo Dolci, Arthur E, Morgan, John Keats, David Hilbert, Arthur Waley, D.T
Susuki, Adlai Stevenson, Sholom Aleichem, Robert Browning, dll.
Penyelidikan tentang tokoh-tokoh ini, kebiasaan mereka, sifat mereka, kepribadian
mereka, kemampuan-kemampuan mereka, telah mengantar Maslow pada definisinya
tentang kesehatan mental dan teorinya tentang motivasi pada manusia.
Goble, F. G., & Supratiknya, A. (1987). Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
Kanisius.
Junianto, D., & Wagiran, W. (2013). Pengaruh kinerja mengajar guru, keterlibatan orang tua,
aktualisasi diri dan motivasi berprestasi terhadap prestasi. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(3).
Kurniawati, U. M., & Maemonah, M. (2021). Analisis Hierarki Kebutuhan Maslow Dalam
Pembelajaran Daring Anak Usia Dasar: Analisis Jurnal Sinta 2 Sampai 6. AULADUNA: Jurnal
Mendari, A. S. (2010). Aplikasi teori hierarki kebutuhan Maslow dalam meningkatkan motivasi
Muhibbin, M. (2020). Urgensi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Dalam Mengatasi Prokrastinasi
Rachman, A., & Sari, N. P. (2019). Pengaruh teman sebaya dan kepercayaan diri terhadap
Merdeka.com. (n.d.). Abraham Harold Maslow. Retrieved November 18, 2023, from
https://www.merdeka.com/abraham-harold-maslow
Insani, Farah Dina. 2019. “TEORI BELAJAR HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW DAN
AGAMA ISLAM”. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan 8 (2), 209-30.