Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Kantor BKPSDM Kabupaten

Jombang yaitu unsur pelaksana pada bidang kepegawaian dan pengembangan

SDM yang menjadi kewenangan daerah memiliki lokasi yang mudah untuk

dijangkau jadi dapat memudahkan dalam melakukan penelitian sekaligus

menganalisis kinerja Pegawai.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori (explanatory

research) Menurut Umar (1999:36) penelitian eksplanatori (explanatory

research) adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-

hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu

variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini merupakan pendekatan

kuantitif, menurut Arikunto (2006: 12) mengemukakan tentang penelitian

kuantitatif yakni pendekatan penelitian yang banyak menggunakan angka-

angka, mulai dari mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang diperoleh,

serta pemaparan hasilnya. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh talent

management dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dengan variabel

employee retention sebagai variable intervening pada Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jombang.

34
35

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang

peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi

berkaitan dengan data-data, jika seorang manusia memberikan suatu data, maka

ukuran atau banyaknya populasi akan sama banyaknya manusia (Margono,

2004). Populasi dalam penelitian ini adalah terdapat 50 pegawai tetap pada

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Jombang.

Sampel merupakan sebagian dari populasi bisa di jangkau serta

memiliki sifat yang sama dengan populasi (2016: 85) metode penetuan sampel

jenuh atau total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Teknik pengambilan sample pada

penelitian ini adalah total sampling dimana seluruh populasi yang terdiri dari

50 pegawai tetap akan dijadikan sample penelitian ini. Alasan pengambilan

total sampling karena jumlah populasi kurang dari 100 orang pegawai.

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015, h.38)

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang

memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi variabel-variabel penelitian


36

harus dirumuskan untuk menghindari kesalahan dalam mengumpulkan

data. Berikut adalah definisi operasional pada penelitian ini :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator


Talent management (X1) a. Talent Acquisition adalah usaha 1. Keterampilan
adalah bagaimana dari BKPSDM untuk bisa teknis
pimpinan atau instansi mengembangkan pegawai 2. Komitmen
mampu mengelola melalui ketrampilan teknis, 3. Karakter/sifat
sumber daya manusianya komitmen, dan pembetukan sifat pribadi
dari mulai proses talent atau karakter untuk bisa menjadi
acquisition, talent talenta yang baik.
onboarding, talent b. Talent On-Boarding/Activation 1. Pengenalan
development, dan talent adalah suatu proses untuk talenta baru
retention sehingga para mengenalkan visi, misi, nilai, secara formal
pegawai BKPSDM Kab. dan aturan dalam instansi 2. Pengenalan
Jombang mampu bekerja BKPSDM baik pengenalan talenta baru
dengan maksimal sesuai secara formal maupun informal secara informal
harapan dari instansi. agar pegawai dapat beradaptasi
dengan baik dalam instansi.
c. Talent Development adalah 1. Executif Coaching
setalah melewati proses 2. Internal Training
pengenalan talenta yang 3. External Training
dilakukan setelahnya adalah 4. Workshop
pengembangan talenta melalui
executive coaching, internal
training, external training, dan
workshop agar terus mampu
berkembang untuk terus
berkompetitif guna
meningkatkan kapabiltas
pegawai BKPSDM.
d. Talent Retention adalah jika 1. Pujian
sudah memiliki pegawai yang 2. Penghargaan
sudah memiliki pekembangan 3. Promosi
yang baik dan sudah menjadi 4. Kompensasi
talenta yang optimal maka perlu
dihargai dan dijaga dengan baik
dengan cara memberikan
pujian, penghargaan, promosi,
dan kompensasi pada setiap
pegawai BKPSDM.
Handoko Said (2015)
37

Variabel Dimensi Indikator


Motivasi kerja (X2) a. Fisiologis adalah kebutuhan 1. Kebutuhan akan
adalah sesuatu dorongan paling dasar yang harus makan, minum,
yang dimiliki oleh setiap terpenuhi setiap pegawai di tempat berteduh,
pegawai BKPSDM Kab. BKPSDM yang terdiri atas oksigen, pakaian,
Jombang sehingga setiap kebutuhan akan makan, tidur dll.
pegawai dapat bekerja minum. Rumah, oksigen,
dengan baik pakaian, tidur dll.
karena terdapat b. Rasa Aman adalah kebutuhan 1. Merasa aman
kebutuhan yang harus rasa aman yang terdiri atas dalam bekerja
dipenuhi yaitu kebutuhan aman dalam bekerja, 2. Perlindungan
fisiologis, rasa aman, perlindungan dalam bekerja, dalam bekerja
kebutuhan sosial, jauh dari ancaman kriminalitis 3. Jauh dari
kebutuhan penghargaan, dan bencana alam yang ancaman,
kebutuha aktualisasi diri. didapatkan setiap pegawai di kriminalitas, dan
BKPSDM bencana alam
c. Kebutuhan sosial 1. Mendapatkan
adalah terkait kebutuhan kasih sayang dan
berupa kasih sayang, interaksi saling percaya
antar teman kerja, bekerja 2. Interaksi antar
sama, saling membantu, dan teman sesama
bermain bersama yang mampu kerja
didapatkan setiap pegawai di 3. Bekerja sama,
BKPSDM. saling membantu,
dan bermain
bersama
d. Kebutuhan penghargaan adalah 1. Memiliki
terkait perhargaan yang oleh kepercayaan diri
BKPSDM kepada pegawai nya 2. Pribadi yang
sebagai apresiasi yang terdiri mandiri, memiliki
atas penghargaan atas percaya kompetensi, dan
dirinya, menjadi pribadi berprestasi
mandiei, memiliki kompetensi,
dan berprestasi.
e. Kebutuhan aktualisasi diri 1. Pengembangan
adalah bagaimana BKPSDM potensi diri
dapat mengembangkan potensi 2. Realisasi diri
sejati pegawainya melalui terhadap
pengembangan potensi, kemampuan
realisasi dari kemampuan
setiap pegawai.
Maslow dalam
Reksohadiprojo dan
Handoko (1996)
38

Variabel Dimensi Indikator


Employee Retention (Z) a. Pemberdayaan adalah 1. Pelibatan
adalah usaha yang bagaimana BKPSDM dapat Pegawai dalam
dilakukan oleh BKPSDM memberdayakan pegawainya pekerjaan
Kab. Jombang seperti dengan baik sesuai dengan 2. Peran Pegawai
pemberdayaan, kemampuan dengan cara dalam pekerjaan
persyaratan kerja, melibatkan pegawai dalam sesuai
pemberian upah, pekerjaan, peran pegawai
kelompok kerja, dan sesuai dalam pekerjaan.
kenyaman agar setipa b. Persyaratan Kerja adalah 1. Kemudahan
pegawai yang bekerja sejauhmana BKPSDM dalam pengakuan
mampu loyal atau bekerja melakukan usaha-usaha yang lisensi keahlian
dalam jangka waktu yang mendukung kinerja pekerjaan
lama pada intansi. pegawainya. Dengan adanya 2. Mampu
kemudahan pengakuan lisensi memberikan
keahlian pekerjaan dan mampu ruang untuk
memberikan ruang untuk berkembang
berkembang bagi setiap
pegawai.
c. Upah adalah sebuah 1. Sesuai dengan
kompensasi yang diberikan SK yang berlaku
oleh BKPSDM ke pegawai 2. Upah berisfat
untuk memenuhi kebutuhan subyektif
hidup dan didapatkam atas
hasil kerja keras para pegawai
dengan cara upah sesuai
dengan SK yang berlaku dan
upah harus bersifat subyektif.
d. Kelompok Kerja adalah 1. Kerja tim yang
pegawai BKPSDM selalu baik
menjadi tim kerja yang baik 2. Kemampuan
dan memiliki kemampuan mengatur dalam
mengatur dalam sebuah tim. sebuah tim
e. Kenyamanan dalam bekerja 1. Lingkungan
adalah menyangkut pekerjaan yang
lingkungan pekerjaan yang mendukung
mendukung dan hubungan 2. Hubungan atasan
atasan dan bawahan dan bawahan
berlangsung dengan baik agar baik
setiap pegawai BKPSDM
mampu maksimal dalam
bekerja.
f. Fasilitas adalah pegawai 1. Fasiltas yang
BKPSDM mendapatkan diberikan layak
fasilitas yang layak dan baik.
(Stewart, 2012)
39

Variabel Dimensi Indikator


Kinerja Pegawai (Y) a. Kualitas adalah terkait 1. Minim terhadap
adalah bagaimana para bagaimana pegawai BKPSDM kesalahan
pegawai BKPSDM Kab. mampu menghasilkan pekerjaan
Jombang dapat bekerja pekerjaan yang minim terhadap 2. Hasil kerja sesuai
dengan baik sesuai kesalahan dan hasil kerja sesuai harapan
dengan harapan dan dapat dengan harapan.
memberikan yang terbaik b. Kuantitas adalah bagaimana 1. Sesuai dengan
bagi intansi dengan pegawai BKPSDM bisa target
memperhatikan kualitas, bekerja sesuai dengan yang 2. Jumlah siklus
kuantitas, ketepatan ditargetkan dan jumlah siklus kegiatan yg
waktu, efektivitas, dan kerja yang sesuai. dilakukan
kemandirian agar dapat c. Ketepatan Waktu adalah setiap 1. Pemanfaatan
mencapai kinerja yang pegawai BKPSDM harus waktu yang luang
diharapkan oleh instansi. memanfaatkan waktunya 2. Penyelesaikan
dengan baik dan mampu pekerjaan tepat
memnyelesaikan pekerjaan waktu
dengan tapat waktu.
d. Efektivitas adalah bagaimana 1. Pemanfaatan
cara BKPSDM mampu SDM yang tepat
memaksimalkan penggunaan 2. Inisiatif
sumber daya manusia dan
memiliki inisiatif agar mampu
mencapai visi misi instansi.
e. Kemandirian adalah sejauh 1. Mampu bekerja
mana pegawai BKPSDM dapat secara individu
menjalankan fungsi pekerjaan 2. Tidak
mereka dengan baik secara memerlukan
individu dan tidak perlu pengawasan
pengawasan dalam melakukan
pekerjaan.
(Mas’ud dalam Nafila
2016:92)

2. Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert dalam pengukuran setiap

variable yang diteliti. Menurut Sugiyono (2017:93) skala Likert ini

digunakan sebagai untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat seseorang

atau kelompok orang tertentu tentang fenomena yang diteliti, yang dimana
40

telah ditetapkan oleh peneliti secara spesifik, yang selanjutnya disebut

dengan variable penelitian.

Tabel 3.2 Skala Likert

No Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Dengan menggunakan skala Likert, variabel terukur diubah menjadi

indikator variabel. Indikator ini kemudian digunakan sebagai tolok ukur

untuk menyusun item instrumen, yang dapat berupa pernyatan. Jawaban

atas pernyataan-pernyataan tersebut akan diolah untuk menarik kesimpulan.

E. Uji Instumen Penelitian

Alat penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Oleh karena itu, jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian akan

tergantung dari banyaknya variabel yang diteliti. Jika variabel penelitian adalah

lima, kemudian jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian juga ada

lima. Beberapa alat penelitian sudah terstandarisasi, namun masih ada beberapa

yang perlu distandarisasi oleh peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan

digunakan untuk melakukan pengukuran untuk menghasilkan data kuantitatif

yang akurat, maka setiap instrumen harus memiliki skala. Metode kuantitatif ini

menggunakan skala likert. Rating Scale atau skala likert adalah data mentah
41

yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif

(Sugiyono, 2013:139).

Keabsahan hasil penelitian sangat tergantung pada alat ukur yang

digunakan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah sebuah

teknik kumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan Orang yang

diwawancarai membantu penulis melakukan penelitian. Untuk menguji

keabsahan semacam ini diperlukan dua macam tes, yaitu uji validitas (test of

validity) dan uji reliabilitas (test of reliability).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan kuisoner

(angket) yang nantinya akan disampaikan pada seluruh responden. Dalam

penelitian ini digunakan data berupa data kuantitatif yaitu data yang

pengukurannya menggunakan skala numerik (angka) yang dapat diperoleh dari

mengukur nilai dari satu atau lebih variable dalam sebuah populasi atau sampel

yang digunakan. Berikut merupakan sumber data dari penelitian ini :

1. Survei sampel dengan menggunakan instrument kuisoner pada seluruh

Pegawai BKPSDM Kabupaten Jombang

2. Gambaran umum tentang perusahaan

3. Kajian literatur yang menunjang penelitian

4. Dokumen, jurnal, dan atau laporan laporan yang terkait


42

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan SEM atau

Structural Equation Modelling dengan alat analisis Smart PLS 3 (Partial Least

Square). Menurut Schumacker and Lomax (2016), SEM menggambarkan

hubungan antara variabel observed dan latent dalam berbagai bentuk model

teoritis, yang menghasilkan pengujian kuantitatif hipotesis milik peneliti.

Pada dasarnya SEM menjelaskan bagaimana sekumpulan indikator

menjelaskan konstruk dan bagaimana setiap konstruk saling berinteraksi.

Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang powerful

oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi (Tanenhaus dan Hanafi, 2010).

Metode PLS memiliki keunggulan tersendiri yaitu data tidak harus

berdistribusi normal multivarite (indikator dengan skala kategori, ordinal,

interval hingga rasio dapat digunakan pada model yang sama) dan ukuran

sampel yang tidak harus besar. Menurut Mindra (2008), terdapat beberapa

langkah dalam pemodelan dengan menggunakan SEM–PLS sebagai berikut:

1. Merancang Model Struktural (Inner Model).

Perancangan model struktural hubungan antar variabel latent pada PLS

didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.

2. Merancang Model Pengukuran (Outer Model).

Perancangan model pengukuran (Outer Model) dalam PLS sangat

penting karena terkait dengan apakah indikator bersifat refleksif atau

formatif. Dalam merancang pengembangan model teoritis, hal yang

harus dilakukan adalah melakukan serangkaian eksplorasi ilmiah melalui


43

telaah pustaka guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang

akan dikembangkan.

Selain itu terdapat pengukuran goodness of fit model yang merupakan

pengukuran kesesuaian model statistik menggambarkan seberapa baik model

tersebut cocok dengan serangkaian pengamatan. Ukuran kesesuaian biasanya

merangkum perbedaan antara nilai yang diamati dan yang diharapkan dalam

model. Pemeriksaan goodness of fit model dalam PLS dapat dilihat dari nilai

predictive-relevance (Q2).

H. Uji Validitas dan Reliabitas

Pengujian validitas dan realibitias intrumen penelitian ini akan

mengunakan SEM PLS (Partial Least Square) yang dimana dalam tahapnya

ada dua yaitu pengujian Outer Model dan Inner Model. Outer Model digunakan

untuk menguji validitas dan realibitas intrumen penelitian sedangkan Inner

Model pengujiian hipotesis berdasarkan nilai signifikansi dan koefisien jalur

antara variabel eksogen dan endogen.

Model Pengukuran dalam uji PLS dilakukan untuk menguji validitas

internal dan reliabilitas. Analisa Outer Model ini akan menspesifikasi hubungan

antar variabel laten dengan indikator indikatornya, atau dapat dikatan bahwa

Outer Model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan

variabel latennya. Uji yang dilakukan pada Outer Model ini adalah sebagai

berikut:
44

1. Convergent Validity Nilai Convergent Validity merupakan nilai loading factor

pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan >

0,7

2. Discriminant Validity Nilai ini merupakan nilai Cross Loading faktor yang

berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang

memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk

yang dituju harus lebih bersar dibandingan dengan nilai loading dengan

konstruk yang lain.

3. Composite Reliability Data yang memiliki composite reliability > 0,7

berarti mempunyai reliabilitas yang tinggi.

4. Average Variance Extracted (AVE) Nilai AVE yang diharapkan > 0,5.

5. Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach Alpha yang

nilainya diharapkan > 0,7 untuk semua konstruk.

Anda mungkin juga menyukai