JURNAL Psikolog
JURNAL Psikolog
PSIKOLOGI STRES
Dosen pengampuh:
DI SUSUN OLEH:
USRIAYU RAUF
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, atau segalah
limpahan rahmat dengan karunia nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
makalah laporan ini yang berjudul ”standar diagnosa keperawatan indonesia
(sdki)“
Penyusun menyadari bahwa dalam proses makalah ini masih jauh dari
kesempatan kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat menyelesaikan dengan baik dan oleh karenanya, penyusun dengan
rendah hati menerima masukan,saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pskologi membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya menemukan
kebahagiaan. Psikologi akan memberi tahu Anda Mengapa Hidup Anda Tidak
Menyenangkan dan Apa yang Dapat Anda Lakukan dengan Hidup Anda selama
Anda juga membaca Saya Tidak Harus Membuat Segalanya Menjadi Lebih Baik
Bahkan ka seandainya Anda merasakan bahwa tidak ada cara apapun untuk
memperbaki hidup Anda. Anda mungkin dapat terhibur oleh Kenikmatan akan
Stres. Kenikmatan akan Kegagalan, dan Bahagia, Apapun yang Terjadi. Atau
Anda dapat Memasuki Pusat Kebahagiaan di Otak Anda dengan menggunakan
metode wa bebas."
Pskologi akan memperkaya dan membuat Anda sukses jika Anda membaca
Langkah Kecil untuk Mencapai Sukses, Langkah Besar, atau Bagaimana Cara
Mencapai Sukses dalam Hidup Anda. Anda dapat belajar tentang Bagaimana
Membuat Hal yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin dan juga bagaimana
caranya Mendapatkan Apa yang Seharusnya Menjadi Milk Anda. Psikologi akan
membantu Anda jatuh cinta, tetap mencintal, dan melupakan orang yang Anda
cintai Cinta adalah Jawabannya, namun hanya jika Anda lebih dulu Men cintal
Diri Anda Sendiri dan tidak mengembangkan Cinta Obsesit. Anda dapat belajar
mengenal Bagaimana Membuat Semua Orang Mencintai Anda selama Anda
Jangan Katakan ya Ketika Anda ingin Berkata Tidak. Begitu Anda sudah saling
mencintal tentunya Anda butun Seni Bercinta, dan Seni Menjaga Hubungan dan
jika hubungan Anda dihadapkan pada masalah, Anda mungkin ingin mancala
Penyelamat Hubungan Asmara Jika Anda lebih menyukai hal-hal yang ingin
Anda ketahul dipapasan dalam daftar yang mudan dikuti, Anda sangat beruntung
Anda dapat Menjalani Hidup yang Anda Suka dalam Sepuluh Langkah Mudah,
menemukan Sepuluh Rahasia Mencapai Sukses dan kedamaian Hat, mencoba
Obat Kecemasan.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche yang artinya jiwa. Lo- gos
berarti ilmu pengetahuan. Jadi, secara etimologi psikologi berar- ti: "ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejala, proses maupun latar
belakangnya". Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya
berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan) karena:
1. Ilmu jiwa adalah ilmu jiwa secara luas termasuk khayalan dan spekulasi
tentang jiwa itu.
2. Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang di- peroleh
secara sistematis dengan metode-metode ilmiah.
'Psikologi' didefinisikan sebagai kajian saintifik tentang tingkah- laku dan
proses mental organisme. Tiga ide penting dalam definisi ini ialah; 'saintifik',
tingkah laku, dan proses mental". Saintifik bermakna kajian yang dilakukan dan
data yang dikumpulkan mengikuti prose- dur yang sistematik.Stress psikologis
merupakan gangguan yang sering terjadi pada saat seseorang akan menghadapi
masalah atau sedang terkena masalah sehingga menimbulkan beberapa tekanan
dari luar maupun dalam yang membuat seseorang harus mengalami stress
psikologis tersebut yang nantinya dapat menimbulkan komplikasi berupa
gangguan mental lainnya. Stress dapat ditimbukal oleh berbagai macam masalah,
baik masalah kecil, hingga masalah besar.
Menurut Rom dan Reznick (2016), konsep stress secara umum dapat diartikan
sebagai proses beradaptasi suatu makhluk hidup, sesuai dengan teori Charles
Darwin (1809-1802) yang berkata bahwa untuk dapat bertahan hidup. makhluk
hidup perlu beradaptasi dengan lingkungannya dengan diawali oleh fase stress
terlebih dahulu yang diakibatkan oleh berubahnya atau baru dikenalnya suatu
lingkungan yang baru ditempati oleh makhluk hidup tersebut. Teori tersebut juga
didukung oleh formulasi yang di buat oleh Walter B. Cannon (1871-1945)
mengenai respon yang terjadi dan kemungkinan mekanisme biologis yang juga
melibatkan hormon-hormon darurat (Rom & Reznick, 2016). Hal ini
menyebabkan perubahan perilaku, emosi dan kebiasaan seseorang sehingga
banyak mengganggu kewajiban dan kegiatan yang tertinggal akibat terjadinya
stress psikologis ini.
Stress psikologis tersebut dapat hadir dan mempengaruhi kondisi tubuh baik
fisik dan mental itu tentu bekesinambungan. Penyebab terjadinya suatu stress
psikologis tersebut tentu diakibatkan oleh adanya stressor yang berasal dari
Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang paling sering mengalami stress
psikologis akibat kewajiban dan tanggungan yang harus terus dipenuhi di saat
yang hampir bersamaan atau bahkan bersamaan, dan mahasiswa kedokteran
merupakan salah satukelompok mahasiswa yang sering mengalami stress.
Sehingga dengan adanya kewajiban tersebut menyebabkan mahasiswa tersebut
untuk berusaha lebih keras, namun kebanyakan dri mahasiswa tersebut tidak
dapat mengatur jadwal dan pola istirahat yang kurang bai, memperburuk kondisi
mahasiswa tersebut (Aryadi et al, 2018). Hal ini juga terjadi akibat adanya
stressor yang terjadi setiap hari dan ditambah dengan stress akibat beban
akademis, kurangnya waktu istirahat.
PEMBAHASAN
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
1. Eustress
yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan
konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan
individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan,
fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
2. Distress
yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan
destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan
juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran
(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit,
penurunan, dan kematian.
Stressor jenis ini berhubungan dengan ke-diri-un manusia. Stresor ini timbul
karena kecintaan manusia yang mendalam terhadap dirinya sendiri. Hal yang
paling membuat manusia stres adalah ketakutan akan kematian dan rasa cinta
terhadap kedudukan, harta dan sesama manusia.
b. Stresor Mental (psikologi)
Stressor jenis ini berhubungan dengan adanya tekanan yang timbul akibat
perlakuan orang lain. tekanan itu akan membuat batin kita timbul rasa benci,
marah atau sedih.
Stressor jenis ini berhubungan dengan faktor nutrisi dan lingkungan. Pola
makan yang tidak baik juga menyebabkan stres. Mislanya stres dapat meningkat
akibat terlalu bnayak mengkonsumsi gula, kafein, alkohol, garam, dan lemak serta
sedikit mengkonsumsi zat-zat gizi. Sedangkan faktor lingkungan mislanya adanya
mikroorganisme, populasi udara, asap rokok, temperatur dan gerakan fisik.
d. Faktor Lingkungan
Berikut ini adalah beberapa gangguan umum yang berkaitan dengan stres:
1. Sakit dan nyeri, seperti: sakit kepala karena tegang, sakit kepala migrain,
temporomandibular joint dysfunction (TMJ)
2. Masalah lambung, seperti ulkus dan kolitis, irratable bowel syndrome.
3. Cemas saraf, seperti: insomnia, asma bronkial, alergi dan artitis rematoid
4. Penyakit, seperti: pilek dan influenza
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa stres memiliki dampak
negatif pada individu, dampak negatif tersebut dapat berupa dampak
emosional seperti keletihan, menutup diri, depresi dan harga diri rendah
dan dampak terhadap fisik yaitu munculnya berbagai masalah kesehatan
seperti sering mengalami sakit dan nyeri, masalah lambung. cemas saraf
dan munculnya penyakit-penyakit lain.
2.5 ASPEK-ASPEK STRES
Sarafino dan Smith (2012) membagi aspek-aspek stres menjadi dua, yaitu:
1. Aspek Biologis
Aspek biologis dari stres yaitu berupa gejala fisik. Gejala fisik dari
stres yang dialami individu antara lain sakit kepala, gangguan tidur,
gangguan pencernaan, gangguan makan, gangguan kulit, dan produksi
keringat yang berlebihan. Disamping itu gejala fisik lainnya juga ditandai
dengan adanya otot-otot tegang, pernafasan dan jantung tidak teratur,
gugup, cemas, gelisah, perubahan nafsu makan, maag. dan lain sebagainya
(Wilkinson, 2002).
2. Aspek Psikologis
Aspek psikologis stres yaitu berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres
antara lain:
a. Gejala Kognisi (Pikiran)
Kondisi stres dapat mengganggu proses pikir individu Individu
yang mengalami stres cenderung mengalami gangguan daya ingat,
perhatian, dan konsentrasi. Disamping itu Davis, Nelson & Agus
(dalam Amin & Al-fandi, 2007) menyebutkan bahwa gejala kognisi
ditandai juga dengan adanya harga diri yang rendah, takut gagal,
mudah bertindak memalukan, cemas akan masa depan dan emosi labil.
b. Gejala Emosi
Kondisi stres dapat mengganggu kestabilan emosi individu
Individu yang mengalami stres akan menunjukkan gejala mudah
marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala sesuatu, merasa
sedih, dan depresi. Gejala emosi lainny juga ditandai dengan adanya
perasaan tidak mampu mengatasi masalah, merasa ketakutan atau ciut
hati, merasa tertekan dan mudah marah (Wilkinson, 2002 Davis,
Nelson & Agus dalam Amin & Al-fandi, 2007).
c. Gejala Tingkah Laku
Kondisi stres dapat mempengaruhi tingkah laku sehari-hari yang
cenderung negatif sehingga menimbulkan masalah[03.29, 2/11/2023]
usriayu rauf: dalam hubungan interpersonal. Gejala tingkah laku yang
muncul adalah sulit bekerja sama, kehilangan minat, tidak mampu
rileks, mudah terkejut atau kaget, kebutuhan seks, obat-obatan, lakohol
dan merokok cenderung meningkat (Wilkinson, 2002; Davis, Nelson &
Agus dalam Amin & Al- fandi, 2007).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-sapek dari
stres adalah aspek biologis dan aspek psikologis. Aspek fisik ditandai
dengan gejala-gejala fisik antara lain sakit kepala, gangguan tidur,
gangguan pencernaan, gangguan makan, gangguan kulit, produksi
keringat yang berlebihan, otot-otot tegang, pernafasan dan jantung
tidak teratur, gugup, cemas, gelisah, perubahan nafsu makan, maag,
dan lain sebagainya. Sedangkan aspek psikologis ditandai dengan
gejala-gejala kognisi, emosi dan tingkah laku.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahwa stress yang dialami oleh seseorang di picu oleh faktor lingkungan
(ekonomi politik dan teknologi) faktor organisasi (role demand, interpersonal
demands, dan organizational leadership) serta faktor pribadi (yang berasal dari dalam
keluarga) dapat mengakibatkan gangguan psikologis fisiologis dan perilaku seseorang
dalam suatu organisasi dan lingkungan.
Stres tidak dengan sendirinya harus buruk. Walaupun stres lazimnya dibahas
dalam konteks negatif, stres juga mempunyai nilai positif. Stres merupakan suatu
peluang bila stres itu menawarkan perolehan yang potensial.
Oleh karena itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan
maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam
lingkungan kerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku.widiaastutidyah.wordpress.com/2011/01/20/makalah-dampak-stress-
tingkat kepuasan-kerja-terhadap-kinerja-karyawan
Jurnal-sdm.blogspot_com./2009/06/penanganan-stress-kerja.html
Jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/stress-kerja-definisi-dan-faktor.html
Jurnal.repo.undiksha.ac.id/101444/4/1818011007-BAB%pendahulua.pdf
Jurnal.id.scribd.com/decument//makalah-stress
Jurnal.feb.unmul.ac.id