Anda di halaman 1dari 4

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, November 2012, hlm. 104-107 Vol. 9 No.

2
ISSN : 1693-5683

REVIEW: PELUANG MAHKOTA DEWA SEBAGAI ANTIKANKER


PHEBE HENDRA
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Abstract: In order to be used in formal health care systems, medicinal plants have to be safe and
display promising pharmacological effects. Mahkota dewa is well known as a traditional
medicine in Indonesia. In folk medicine, its fruits and leaves are used to relief cancer, impotency,
hypoglycemic, hypotensive, antirheumatic, liver and kidney disorders and skin disorders.
According to pharmacology and toxicology studies especially on cytotoxic effects, mahkota dewa
has anticancer activity. However, further studies will be required to establish the cell target for
anticancer treatment.

Key words: mahkota dewa, anticancer, cytotoxic

1. Pendahuluan dewa sebagai obat antikanker di masa


Penggunaan bahan alam terutama dari mendatang.
tumbuh-tumbuhan sebagai obat telah dikenal
secara turun-temurun oleh masyarakat 2. Kandungan Kimia
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyak Dari berbagai hasil penelitian isolasi
produk ramuan tradisional yang beredar di yang telah dilakukan, dilaporkan 4 derivat
pasaran. Salah satu tanaman yang sempat benzofenon telah diisolasi dari mahkota
menjadi popular dan sampai saat ini masih dewa (Gambar 1). Tahun 2004 2,4',6-
digunakan adalah mahkota dewa. Mahkota trihidroksi-4-metoksibenzofenon 2-O-β-D-
dewa dengan nama latin Phaleria glukopiranosida (benzofenon 2) diisolasi
macrocarpa (Scheff.) Boerl., yang termasuk dari fraksi etil asetat ekstrak etanol mahkota
dalam familia Thymelaceae, merupakan dewa oleh Hakim dkk. Adapun benzofenon 2
tanaman asal Papua. Saat ini tanaman telah diisolasi dari Gnidia involucrata
mahkota dewa telah menyebar hampir ke (Thymelaceae) oleh Ferrari dkk. (2000).
seluruh Indonesia. Khasiat tanaman mahkota Kesamaan struktur dimungkinkan karena
dewa antara lain untuk mengobati kanker, berasal dari famili yang sama, Thymelaceae.
impotensi, hipoglikemia, hipotensi, Hartati dkk. (2005) melaporkan
antirematik, gangguan hati dan ginjal, keberadaan 3,4,5-trihidroksi- 4'-metoksi-
penyakit kulit (Harmanto, 2002; Winarto, benzofenon 3-O-β-D-glukopiranosida
2003). (phalerin, yang dipostulatkan sebagai
Analisis data ilmiah mengenai benzofenon 1) dalam ekstrak methanol daun
kandungan, khasiat dan keamanan mahkota mahkota dewa, yang mempunyai aktivitas
dewa mutlak dilakukan dalam upaya sitotoksik. Tambunan dan Simanjuntak
pemanfaatannya dalam sistem pelayanan (2006) melaporkan senyawa antioksidan,
kesehatan formal. Penelitian praklinik dari 2,4',6-trihidroksi-4-metoksibenzofenon 2-O-
mahkota dewa telah banyak dilakukan. Pada α-D- glukopiranosida (benzofenon 3,
tulisan ini akan dipaparkan penelitian merupakan bentuk α-glukopiranosida dari
praklinik dari mahkota dewa, terkait dengan benzofenon 2) yang diisolasi dari ekstrak n-
aktivitasnya sebagai sitotoksik dan butanol dari mahkota dewa pada tahun 2006.
antikanker. Hasil analisis ini diharapkan Pada tahun yang sama, 2,4,4'-trihidroksi-6-
dapat merangsang pemanfaatan mahkota metoksibenzofenon 2-O-β-D-gluko-
105 PHEBE HENDRA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

HO O
OH 24
O 23 OR2
HO O HO O OH
H OH
R1O
O HO $-D -glc
HO O $-D -glc O OH HO
Kaempferol-3-O-$-D-glucoside Mangiferin
Desactylfevicordin A: R1= H, R2=H
Fevicordin A: R1= H, R2= Ac
Fevicordin A glucoside: R1= $-D -glc, R2= Ac
Fevicordin D glucoside: R1= $-D -glc, R2= H,
other= 23, 24-hydro

Me O OH O OR1 O
HO 5 2

OH 4 6
Me HO OH HO OMe R2O OR3 OR4
glc-O 3
OH O
Me Me $- D-glc
HO 2 R1= H, R2=Me, R3= $-D -glc, R4= H;
Gallic acid phalerin (direvisi oleh Oshimi)
Icariside C3 1 Phalerin
(dipostulat oleh 3 R1= H, R2=Me, R3= "-D-glc, R4= H;
Hartati) (dipostulat oleh Tambunan and
Simanjuntak)
4 R1= Me, R2=H, R3= $-D -glc, R4= H;
Mahkoside A (dipostulat oleh Zhang)

Gambar 1. Struktur senyawa yang dilaporkan dalam mahkota dewa

piranosida (mahkoside A, yang dipostulatkan yang dimediasi oleh reseptor estrogen β.


sebagai benzofenon 4) dilaporkan telah Babcook dan Gupta (2012) melaporkan
diisolasi dari tanaman yang sama oleh Zhang apigenin dapat memodulasi insulin-growth
dkk. (2006). factor (IGF) axis untuk menginduksi
Pada tahun 2008, Oshimi dkk. pertumbuhan apoptosis pada model invivo
melaporkan isolasi benzofenon 2 dari dan invitro kanker prostate. Adapun senyawa
mahkota dewa dan melakukan revisi struktur isolasi mahkota dewa berupa kaemferol 3-O-
phalerin, yang dipostulatkan sebagai β-D-glukopiranosida merupakan analog
benzofenon 1 oleh Hartati dkk., sebagai dengan apigenin. Berdasarkan penelitian dari
benzofenon 2. Dari penelitian sintesis apigenin dan pendekatan struktur kimia tsb.,
derivat benzofenon dan isolasi daun maupun maka peluang mahkota dewa untuk
daging buah mahkota dewa disimpulkan digunakan sebagai antikanker sangat besar.
bahwa pada mahkota dewa hanya Biji mahkota dewa dilaporkan
mengandung 1 benzofenon glukopiranosida mengandung protein sejenis ribosome-
yaitu 2,4',6-trihidroksi- 4-metoksi- inactivating protein (RIPs). Ribosome-
benzofenon 2-O-β-D-glukopiranosida inactivating protein merupakan sekelompok
(benzofenon 2) (Hendra dkk., 2009). protein toksik yang mempunyai aktivitas
Bagian lain dari tanaman ini mengandung RNA-glycosidase dengan kemampuan
mangiferin, kaemferol 3-O-β-D- menghambat sistesis protein pada mamalia
glukopiranosida, asam dodekanoik, asam (Sismindari, 2004). Dengan adanya aktivitas
palmitat, etil stearat, icarisida C3, asam galat, tersebut, maka biji mahkota dewa menjadi
derivat 29-norcucurbitacin, lignan, saponin, kandidat yang potensial dalam terapi kanker.
tanin (7,8,10-12). Saufi dkk. (2008)
mengisolasi lignan berupa pinoresinol, 3. Aktivitas Sitotoksik dan Antikanker
larikiresinol dan matairesinol dari berbagai Ekstrak n-heksana, etil asetat dan air dari
bagian mahkota dewa. mahkota dewa menunjukkan toksisitas
Mak dkk. (2006) melaporkan apigenin terhadap Artemia salina (Sunardi dkk.,
sebagai senyawa antiprofilerase yang efektif 2006). Hal ini juga didukung oleh derivat 29-
PHEBE HENDRA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 106

norcucurbitacin dari mahkota dewa, sehingga kemungkinan dapat digunakan


desasetilfevicordin A, fevicordin A, sebagai agen kemopreventif untuk kanker
fevicordin A glukosid dan fevikordin D kulit melanoma.
glucosid yang memberikan efek toksik Fraksi etil asetat ekstrak kloroform kalus
terhadap Artemia salina (Kurnia dkk., 2008). mahkota dewa yang mengandung senyawa
Penelitian toksisitas terhadap Artemia salina alkaloid dan terpenoid, dapat menghambat
ini merupakan skrining awal untuk senyawa pertumbuhan sel HeLa dengan KI50 sebesar
sitotoksik, yang lebih lanjut dapat 439,5 μg/mL (Da'i dkk., 2006). Ekstrak
dikembangkan sebagai senyawa antikanker. kloroform buah mahkota dewa mempunyai
Berdasarkan pendekatan hubungan efek proliferase terhadap sel kanker payudara
kuantitatif struktur aktivitas (HKSA) T47D dengan KI50 103,03 μg/ml dan memicu
dilaporkan fevikordin diprediksikan terjadinya proses apoptosis (Nurulita dan
mempunyai aktivitas sebagai antikanker Siswanto, 2007). Hasil di atas menunjukkan
payudara (Muchtaridi dkk., 2011). bahwa ekstrak kloroform memberikan efek
Ekstrak akuadem, ekstrak air panas dan sitotoksik yang lebih baik daripada fraksi etil
ekstrak etanol daging buah mahkota dewa asetat ekstrak kloroform. Namun perlu
mampu menghambat aktivitas enzim tirosin diperhatikan bahwa target masing-masing
kinase lebih besar dari genistein (kontrol senyawa sitotoksik mempunyai selektivitas
positif). Penghambatan ekstrak daging buah yang berbeda.
mahkota dewa tehadap aktivitas enzim Tjandrawinata dkk. (2010) melaporkan
tirosin kinase sebagai enzim pengatur DLBS1425, ekstrak yang sudah
pertumbuhan sel-sel dalam tubuh manusia, distandarisasi dari buah mahkota dewa
menunjukkan adanya potensi dari tanaman mempunyai aktivitas antiproliferasi dan
tersebut untuk digunakan sebagai obat menginduksi apoptosis pada cel kanker,
antikanker (Iswantini dkk., 2006). MDA-MB-231 dan MCF-7. Selain itu
Uji aktivitas antitumor menggunakan sel DLBS1425 juga menunjukkan aktivitas
murin leukemia P-388 menunjukkan nilai antiinflamasi dan antiangiogenesis, yang
KI50 isolat benzofenon, fraksi etil asetat dan berpeluang untuk pencegahan dan atau
ekstrak etanol mahkota dewa berturut-turut pengobatan pada kanker payudara. Asam
>100; 67,0; 92,5 μg/ml (Hakim dkk., 2004). galat merupakan antioksidan alami yang
Hartati dkk (2005) melaporkan senyawa terdapat dalam buah mahkota dewa
isolasi dari ekstrak metanol daun mahkota menunjukkan aktivitas penghambatan
dewa berupa senyawa benzofenon proliferasi sel pada sejumlah sel kanker dan
mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap menginduksi apoptosis pada sel kanker
myeloma cell line (NS-1) dengan KI50 83 esophagus, bukan pada sel non-kanker
-1
μg/mL atau 1,9 X 10 mM. Berdasarkan nilai (Faried dkk., 2007).
KI 50 terlihat bahwa fraksi etil asetat Dari uraian penelitian-penelitian terkait
memberikan penghambatan aktivitas sel dengan aktivitas sitotoksik yang telah
murin leukemia P-388 yang paling bagus dilakukan terlihat bahwa pada ekstraksi
dibandingkan bentuk ekstrak maupun isolat dengan tingkat polaritas yang berbeda (air,
benzofenon, ditunjukkan dengan nilai KI50 metanol, etanol dan kloroform)
yang paling kecil. Senyawa benzofenon dari menunjukkan aktivitas sitotoksik pada sel
mahkota dewa memberikan aktivitas kanker yang berbeda. Hal ini berarti prospek
sitotoksik terhadap myeloma cell line yang pengembangan mahkota dewa dalam
baik daripada sel murin leukimia P-388. pengobatan antikanker sangat besar.
Kintoko dan Pihie (2009) melaporkan
efek antiproliferasi ekstrak metanol mahkota 4. Kesimpulan
dewa terhadap human cell line, HM3KO Mahkota dewa sebagai obat tradisional
dengan KI50 sebesar 14,80 ± 0,78 μg/ml telah digunakan secara luas oleh masyarakat
Indonesia. Dari uraian di atas, maka prospek
107 PHEBE HENDRA Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

pengembangan mahkota dewa dalam Kurnia D, Akiyama K, Hayashi H. 29-


pengobatan antikanker sangat besar. Namun Norcucurbitacin derivates isolated from the
Indonesian medicinal plant, Phaleria macrocarpa
masih perlu dilakukan kajian mendalam (Scheff.) Boerl., Biosci. Biotechnol. Biochem.
hingga dapat ditemukan sel target yang 2008; 72: 618-620.
paling unggul dari mahkota dewa. Mak P, Leung YK, Tang WY, Harwood C, Ho SM,
Semoga paparan di atas dapat Apigenin suppresses cancer cell growth through
bermanfaat bagi kita semua, khususnya ER, Neoplasia. 2006; 8(11): 896-904
Muchtaridi, Mutalib A, Levita J, Diantini A, Musfiroh
dalam pengembangan obat alam. I. Prediksi aktivitas antikanker payudara senyawa
fevicordin dari biji Phaleria macrocarpa (Scheff.)
Daftar Pustaka Boerl. pada esterogen reseptor –a (ERa) melalui
Babcook dan Gupta, Apigenin: a promising anticancer hubungan kuantitatif struktur dan aktivitas.
agent for the modulation of the Insulin-like Bionatura 2011; 13 (1).
Growth Factor (IGF) axis in prostate cancer. Nurulita NA dan Siswanto A. Efek sitotoksik dan
Biomedical Research 2012; 23: 55-68 antiproliferatif ekstrak kloroform buah mahkota
Da'i M, Ahwan, Saifudin A. Uji sitotoksik fraksi etil dewa terhadap sel kanker payudara T47D, Jurnal
asetat ekstrak kloroform kalus Phaleria Farmasi Indonesia 2007; 3: 168-175.
macrocarpa (Scheff.) Boerl terhadap sel HeLa. Oshimi S, Zaima K, Matsuno Y, Hirasawa Y, Iizuka T,
Seminar Nasional Tumbuhan Obat Tradisional Studiawan H, Indrayanto G, Zaini NC, Morita H.
XXIX; 2006, Solo, Indonesia. Studies on the constituents from the fruits of
Faried A, Kurnia D, Faried LS, Usman N, Miyazaki T, Phaleria macrocarpa. Journal of Natural Medicine
Kato H, Kuwano H. Anticancer effects of gallic 2008; 62: 207-210.
acid isolated from Indonesia herbal medicine, Saufi A, von Heimendahl CBI, Alfermann AW, Fuss E.
Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl., on human Stereochemistry of lignans in Phaleria
cancer cell lines. Int J Oncol 2007; 30: 605-613. macrocarpa (Scheff.) Boerl. Journal of
Ferrari J, Terreaux C, Sahpaz S, Msonthi JD, Biosciences 2008; 63: 13-16.
Wolfender JL, Hostettmann K. Benzophenone Sismindari. Identification of ribosome-inactivating
glycosides from Gnidia involucrate, proteins (RIPs) from Phaleria macrocarpa
Phytochemistry 2000; 54: 883-889. (Scheff.) Boerl., a possible active compound.
Hakim RW, Nawawi A, Adnyana IK, Achmad SA, Majalah Farmasi Indonesia 2004; 15: 44-49.
Makmur L, Hakim EH, Sjah YM, Kitajima M. Sunardi C, Moelyono MW, Agustina, Runutan fraksi
Benzophenone glucoside from the red fruit of toksik ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria
Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa and its macrocarpa (Scheff.)Boerl) dengan metode BST.
activity towards DPPH and murine leukemia P- Seminar Nasional Tumbuhan Obat Tradisional
388 cells. Bulletin of Indonesian Society of XXIX; 2006, Solo, Indonesia.
Natural Product Chemistry 2004; 4: 67-70. Tambunan RM and Simanjuntak P. Determination of
Harmanto N. Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa, chemical structure of antioxidant compound
PT Agromedia Pustaka, Jakarta; 2002. p. 16-22. benzophenone glycoside from n-butanol extract
Hartati MS, Mubarika S, Gandjar IG, Hamann MT, of the fruits of Mahkota Dewa [Phaleria
Rao KV, Wahyuono S. Phalerin, a new macrocarpa (Scheff). Boerl]. Majalah Farmasi
benzophenoic glucoside isolated from the Indonesia 2006; 17: 184-189.
methanolic extract of mahkota dewa [Phaleria Tjandrawinata RR, Arifin PF, Tandrasasmita OM,
macrocarpa (Scheff). Boerl] leaves. Majalah Rahmi D, Aripin A. DLBS1425, a Phaleria
Farmasi Indonesia 2005; 16: 51-57. macrocarpa (Scheff.) Boerl. extract confers anti
Hendra P, Fukushi Y, Hashidoko Y. Synthesis of proliferative and proapoptosis effects via
benzophenone glucopyranosides from Phaleria eicosanoid pathway. J. Exp Ther.. Oncol. 2010; 8
macrocarpa (Scheff). Boerl and related (3):187-201.
benzophenone glucopyranosides. Biosci. Winarto WP. Mahkota dewa: budi daya dan
Biotechnol. Biochem. 2009; 73: 1-11. pemanfaatan untuk obat, Penebar Swadaya
Iswantini D, Syahbirin G, Salim. Daya inhibisi ekstrak Jakarta. p.1-11. 2003.
daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Zhang YB, Xu XJ, Liu HM. Chemical constituents of
(Scheff.) Boerl) terhadap aktivitas enzim tirosin mahkota dewa, Journal of Asian Natural Products
kinase secara invitro. Seminar Nasional Research 2006; 8: 119-123.
Tumbuhan Obat Tradisional XXIX; 2006, Solo,
Indonesia.
Kintoko, Pihie AHL. Efek antiproliferasi ekstrak
metanol dari Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.
pada titisan sel kanker manusia, Seminar Ilmiah
Nasional, 2009, Yogyakarta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai