OLEH:
GRISELI SARAGIH.SST.M.KES
NIDN:0121028501
kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik. Bayi baru lahir juga mebutuhkaan
asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik
(Muslihatum W N, 2010).
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian ditentukan oleh jumlah ASI yang
diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut.
Selain itu ASI juga muda dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga
mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna
Pada awal menyusui, Asi eksklusif yang keluar mungkin hanya sesendok teh saja.
Pada hari pertama pada kondisi normal produksi Asi eksklusif sekitar 10-100 cc dan terus
meningkat setiap hari sampai sekitar 150-300 ml/24 jam (Astutik R Y, 2014).
Perlu diketahui Asi eksklusif tidak dapat di produksi secara sintetis. Menyusui atau tidak
menyusui Asi eksklusif tetap ada. Asi eksklusif mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor
imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien)
yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan dan kesehatan bagi bayi
manusia adalah disebabkan oleh lemahnya sistem imunitas tubuh. Penelitian secara medis
menunjukan bahwa Asi eksklusif mempunyai faktor imunitas yang kuat (immunoglobulin,
dianggap sebagai suatu hak asasi. Hak untuk hidup (kelangsungan hidup) dan mendapatkan
makanan yang berstandar emas di mulai dari inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian ASI
eksklusif, MP-ASI setelah bayi 6 bulan, dan ASI sampai bayi berusia 2 tahun tidak hanya itu
IMD juga dapat menurunkan 22% kematian bayi baru lahir dan menurunkan angka kematian
ibu akibat pendarahan setelah melahirkan. Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita
penyakit kanker anak (leukimia), 16,7% kali lebih jarang pneumonia dan sekitar 47% lebih
bahwa cakupan ASI eksklusif (pemberian air susu ibu kepada bayi sampai dengan usia 4
bulan) di indonesia baru mencapai 52% dari yang ditetapkan sebesar 80% pada tahun 2015.
Meskipun pencapaian tersebut lebih baik di Brazil bila dibandingkan dengan Cuba yang telah
mencapai 72% pada tahun 1996 (Anik Maryunani, 2012). Sedangkan menurut SDKI tahun
2002-2003 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia empat bulan hanya 55%
dan sampai usia 6 bulan sebesar 39,5%, padahal target indonesia sehat 2010 sebesar 80%,
bahwa pemberian ASI pada 30 menit pertama bayi baru lahir hanya 8,3%, 4-36% pada satu
jam pertama bayi baru lahir, 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama (Maryunani
A, 2012). Pada puncak peringatan pekan ASI sedunia, di jakarta 8 agustus 2010, ibu negara
menyebutkan laporan dari Menkes, bahwa kesadaran masyarakat memberikan ASI kepada
pemberian ASI eksklusif 6 bulan meningkat dari 58,9% menjadi 62,2%. Namun setelah itu
adalah kurang dari 1 jam (inisiasi menyusui dini/IMD),antara 1 sampai 6 jam, 7 sampai 23
jam, 24 sampai 47 jam dan sama dengan atau lebih dari 47 jam (profil kesehatan indonesia
2013). Hasil Riskesdas 2013 menyatakan bahwa presentase proses mendapat ASI kurang dari
1 jam (inisiasi menyusui dini) pada anak umur 0-23 bulan di indonesia pada tahun 2013
sebesar 34%. Presentase proses mulai mendapat ASI antar 1-6 jam sebesar 35,2%, presentase
proses mulai mendapat ASI antara 7-23 jam sebesar 3,7%, sedangkan presentase proses mulai
mendapat ASI antara 24-27 jam sebesar 13,0% dan presentase proses mendapat ASI lebih
dari 47 jam sebesar 13,7% (profil kesehatan indonesia, 2013). Presentase proses mulai
mendapat ASI kurang dari 1 jam (inisiasi menyusui dini) tertinggi terdapat di Nusa Tenggara
Barat sebesar 52,9% diikuti oleh Sulawesi Selatan sebesar 44,9% dan Sumatra Barat sebesar
44,2% (profil kesehatan indonesia, 2013). inisiasi menyusu dalam 1 hari pertama akan
mengurangi kematian neonatus 22% (terlihat dari bayi mulai menyusu sendiri segera setelah
lahir. Kontak kulit setidaknya 1 jam, sehingga 22% kematian bayi dapat diselamatkan)
(Maryunani A, 2012).
presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di wilayah puskesmas
se-kota makassar tahun 2013 sebesar 67,8% meningkat dibanding tahun 2011 sebesar 36,8%
2012- 2013 jumlah bayi lahir sebanyak 8.090 bayi, tahun 2014 sebanyak 3.314 bayi
sedangkan jumlah bayi yang menetek pada tahun 2012-2013 sebanyak 5.959 bayi,pada tahun
2014 sebanyak 2.484 dan dari hasil survey awal yang dilakukan peneliti kepada 1 orang
pasien post partum di RSKDIA Siti Fatimah makassar,di mana pasien tersebut tidak
memberikan Asi eksklusifnya pada hari hari pertama setelah melahirkan tetapi membuangnya
kemudian memberikan ASI pada bayinya setelah hari ketiga setelah melahirkan. Berdasarkan
hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran
Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pentingnya Pemberian Asi eksklusif Pada Bayi di
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan ibu mengetahuai Tentang
Pentingnya Pemberian Asi eksklusif Pada Bayi
B. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu dengan bayi/ balita
dapat:
a. mengetahui Gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang pentingnya pemberian Asi
eksklusif pada bayi di PUSKESMAS SEI MENCIRIM pada tingkat pengetahuan baik.
eksklusif pada bayi Di PUSKESMAS SEI MENCIRIM pada tingkat pengetahuan kurang.
IV. INDIKATOR
a. MemberikanAsi Asi eksklusif pada bayi baru lahir
b. Meningkatkan pengetahuan dalam memberikan Asi Asi eksklusif
V. PLANNING Of ACTION (POA)
No Kegiatan Januari Pebruari Mare April Mei Juni
t
1. Survei, pengenalan
2. Pelaksanaan pembinaan
3. Evaluasi kegiatan pembinaan pada remaja
4. Terminasi
VI. ALOKASI DANA
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENGABDIAN
1. Gaji dan Upah peneliti
Honor Honor/Jam Waktu Minggu Honor
(Rp) (Jam/Minggu) 6 bulan(Rp)
Dosen pelaksana Rp. 10.000 12 24 Rp.2.880.000.00
Sub Total Rp.2.880.000.00
2. Bahan – Bahan habis pakai dan peralatan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya Pertahun
pemakaian (Rp) (RP)
BBM Pembelian bahan 300 liter Rp.7000 Rp.2.100.000
bakar untuk
pengumpulan data
Konsumsi Beli 32 KK Rp.150.000 Rp 4.800.000
Pembelian Untuk pengetikan 6 rim Rp 35.000 Rp 210.000
Kertas proposal penelitian
dan hasil
pengabdian
Pembelian tinta untuk proposal dan 8 botol Rp 30.000 Rp 240.000
hasil pengabdian
Pembuatan untuk proposal dan 2 buah Rp 200.000 Rp 400.000
Cadtrige hasil pengabdian
Pembelian CD Untuk menyimpan 4 unit Rp 12.500 Rp 50.000
file yang akan
diserahkan
Memperbanyak Penyerahan 3 rangkap Rp 75.000 Rp 225.000
proposal propsal
Pengabdian pengabdian ke
LPPM
Memperbanyak Penyerahan hasil 3 rangkap Rp 150.000 Rp 450.000
laporan hasil pengabdian ke
Pengabdian LPPM
Pembelian plash untuk 1 unit Rp 110.000 Rp 110.000
disk penyimpanan
bahan dan data
hasil pengabdian
Klip Kertas Untuk menjepit 1 kotak Rp.30.000 Rp.30.000
ketas laporan
SUB TOTAL (Rp) Rp 515.000
3. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya Pertahun
pemakaian (Rp) (RP)
Sewa Laptop Untuk pengetikan - Rp 500.000 Rp 500.000
data
Sewa Printer Untuk - Rp 500.000 Rp 500.000
Mengeprint data
Modem Pembelian 1 buah Rp 370.000 Rp 335.000
modem
VII. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asi eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa
a. Diharapkan ibu agar Memberikan Asi eksklusif pada bayi baru lahir
b. Diharapkan ibu agar Meningkatkan pengetahuan dalam memberikan Asi
eksklusif
VIII. LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN : TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SEI
MENCIRIM
III. Materi
3.1 Definisi pengertian pemberian Asi eksklusif
3.2 Cara-cara pemberian Asi eksklusif
3.3 Pentingnya pemberian Asi eksklusif
3.4 Dampak bagi yang tidak memberikan Asi eksklusif
1. Pengertian neonatus
(Wahyuni S, 2013).
masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah
kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan
sesudah lahir. Sedangkan neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut
2. Ciri-ciri neonatus
Menurut Dewi, V.N (2010) bahwa ciri-ciri neonatal atau bayi baru lahir antara lain :
j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
3. Penatalaksanaan neonatus
Menurut Wahyuni S (2013) penatalaksanaan neonatus atau biasa disebut juga dengan
b. Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain halus
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang mengadakan
melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
tersebut sangat dipengaruhi oleh intesitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Wawan A dan M
Dewi, 2011).
2. Tingkat pengetahuan
Menurut Wawan A dan M Dewi (2011) pengtahuan yang cukup didalam domain
a. Tahu (know)
(recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adlaaah merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rencah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
b. Memahami (comprehention)
tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara benar.
Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat menjelaskan,
c. Aplikasi (Application)
dipelajari pada situasi apapun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan
dalam konteks atau situasi yang lain (Wawan A dan M Dewi, 2011).
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek
masih ada kaitannya satu sama lain (Wawan A dan M Dewi, 2011).
e. Sintesis (syntesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemaampuan untuk menyusun formulasi
f. Evaluasi (Evaluation)
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada
Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari notoadmojo, 2003:11 dalam Wawan
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya
peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan mengunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba.
Kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan (Wawan A dan M
Dewi, 2011).
formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah dan berbagai prinsip orang
lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai
berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri (Wawan A dan M Dewi, 2011).
memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu (Wawan A dan M Dewi, 2011).
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut metodologi
kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk
melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah (Wawan A
a. Faktor internal
1) Pendidikan
orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat
2) Pekerjaan
Menurut Thomas yang di kutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan
cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan (Wawan A
3) Umur
Menurut Elisabeth BH yang di kutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu
yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut
Huclok (1998) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaanya.
Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa (Wawan A dan M Dewi,
2011).
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Lingkungan
seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
Dewi, 2011).
2. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap
Menurut Wawan A dan M Dewi (2011) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan
1. Pengertian menyusui
Menyusui adalah keterampilan yang dipelajari ibu dan bayi, dimana keduanya
membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutirisi pada bayi (Mulyani N
S, 2013).
2. Manfaat Menyusui
a. Bagi ibu
1) Ibu tidak akan mengalami menstruasi dalam beberapa bulan (bisa dipakai sebagai
KB alami)
5) Ibu dapat melakukan di mana saja, bahkan jika tidak ada air di sekitar
b. Bagi bayi
Menurut Atikah proverawati dan Eni rahmawati manfaat bagi bayi adalah antara lain
sebagai berikut :
3) Mudah dicerna
5) Benar-benar memberi gizi lengkap untuk tahun pertama kehidupan dan suplemen
solids ke bayi
c. Bagi negara
3. Mekanisme menyusui
Payudara ibu menempel pada pipi atau daerah sekeliling mulut merupakan
Teknik menyusui yang baik adalah apabila kalang payudara sedapat mungkin
semuanya ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan pada ibu yang
kalang payudaranya besar. Untuk itu maka sudah cukup bila rahang bayi supaya
menekan sinus laktiferus yang terletak di puncak kalang payudara di belakang puting
susu.
(teakanan negatif) yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi,sehingga pengeluaran air susu
Menurut Maryunani A (2012) bahwa ada beberapa cara menyusui yang baik dan
e. Pegang bagian bawah payudara dengan 4 jari, ibu jari diletakan di bagian atas
payudara
f. Puting susu dan sebagian besar areola besar areola masuk ke mulut bayi
mammae yang mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam
alveoli dan duktus dari kelenjar mammae, sebelum dan segera sesudah melahirkan
(Maryunani A, 2012).
vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur.
Selain itu , Asi eksklusif masih mengandung rendah lemak dan laktosa (Nugroho T,
2011).
Asi eksklusif adalah air susu yang pertama kali keluar. Asi eksklusif ini
disekresi oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari ke empat pasca
Imunoglobulin :
Laktoferin 420-520
1. Sebagai pembersih selaput usus BBL sehingga saluran pencernaan siap untuk
menerima makanan.
2. Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama glubulin sehingga dapat
3. Mengandung zat antibodi sehingga mampu melindungi tubuh bayi dari berbagai
Menurut Maryunani A (2012), ada 2 refleks yang berperan dalam pembentukan Asi
Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan penting untuk membuat Asi
dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masig tinggi. Pasca persalinan, yaitu
saat lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan
progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susus dan kalang
payudara, karena ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik.
kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini menuju uterus
sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu tang telah
terbuat, keluar alveoli dan masuk kesistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui