Makalah Marketing PR
Makalah Marketing PR
SOCIAL MARKETING
DI
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 2
Hafiz Akbar
M. Faydiban
Rahmawati
Rike Rahayu
Yolandha Putri C
Dosen Pengasuh :
Dr. Alwi Ibrahim, S.Sos., M.Si.
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MARKETING PUBLIC
RELATION (PR) AND SOCIAL MARKETING” tepat pada waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 14
A. Kesimpulan .................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan/organisasi menggunakan metode hubungan masyarakat (public
relations) untuk menyampaikan pesan dan mencipta sikap, citra dan opini yang benar.
Hubungan masyarakat (humas) merupakan salah satu alat promosi / komunikasi yang
penting. Selama ini, humas tidak lebih dari alat promosi / komunikasi yang paling
sedikit digunakan, tetapi alat ini memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran
dan frekuensi di pasar, untuk memperkuat kembali posisi produk, dan untuk
mempertahankan produk.
Berdasarkan definisi dari para ahli, social marketing pada dasarnya
merupakan aplikasi strategi pemasaran komersil untuk “menjual” gagasan dalam
rangka mengubah sebuah masyarakat, terutama dalam manajemen yang mencakup
analisa, perencanaan, implementasi dan pengawasan.
B. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja tujuan PR
Untuk mengetahu peranan PR
Apa saja strategi SOCIAL MARKETING
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tertentu (makes an influence) dari suatu kekuatan lembaga atay terkait dengan citra
dan identitas suatu perusahaan.
Untuk merealisasi tujuan dan peranannya dengan baik, Marketing Public Relations
diwujudkan dengan berbagai program komunikasi seperti yang pernah dibahas
sebelumnya. Mulai dari komunikasi lisan tulisan, komunikasi cetak (majalah, press
release, brosus), sampai komunikasi elektronik melalui radio, internet maupun
televisi.
1. Harga
Harga merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan
penolakan sebuah produk. Memang harga bisa dikompromi, secara umum
kompromi ada 2, pertama kompromi teradap harga, wujudnya diskon, namun
diskon bukanlah faktor utama pelangkap harga. Kedua pola pembayaran,
kredit 1. Sd 3 kali atau 1.sd 3 bulan,merupakan bentuk toleransi terhadap
harga, dan secara umum kredit 3 bulan dari sisi perusahaan mungkin tidak
secara langsung mengurangi harga, namun secara perputaran uang sebenernya
menambah beban efektitas perputaran modal, return of investment. Selain
harga juga dipengaruhi oleh 4 faktor lainnya
komplek dengan produk yang statis terbukti distributor satu dengan yang lain
bisa berbeda rekomendasinya walau hanya untuk satu penyakit yang sama.
Oleh karena itu, strategi yang baik dalam marketing public relation
adalah:
Menetapkan tujuan pemasaran
Memilih pesan dan sarana humas yang tepat
Menerapkan rencana MPR
Mengevaluasi hasil MPR
Kiat-kiat utama MPR
Publikasi: advertorial, newsletter, dll
Special event: exhibition, sponsorship, competition, dll
Social relations, community relations
Corporate identity, dll
BAB III
PEMBAHASAN
masyarakat dan sifatnya melibatkan masyarakat. Keduanya tak terpisahkan dan saling
mempengaruhi.
Mengapa upaya menyampaikan gagasan untuk mengubah perilaku masyarakat
kerapkali kurang berhasil? Atau, bahkan gagal? Salah satu penyebab, adalah gagalnya
organisasi dalam melakukan komunikasi publik. Atau, bisa jadi gagasan organisasi
tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Menurut pakar komunikasi, Effendi
Ghazali, masalah komunikasi publik dan pemasaran sosial di Indonesia pada
umumnya disebabkan karena:
1. Publik kurang dianggap penting di Indonesia, dan akhirnya komunikasi publik
kurang berkembang.
2. Media massa sedang ada di masa transisi dari sistem otoriter ke libertarian;
3. Komunikasi publik sering tercampur dengan sosialisasi dan
4. Pemasaran social sering tercampur dengan kehumasan (Public Relation). Pada
akhirnya, dibutuhkan sebuah proses yang cukup panjang agar semua proses
“belajar” masyarakat berjalan lancar.
Konsultasi publik adalah bagian dari public communication. Public relation
merupakan salah satu alat untuk konsultasi publik. Cara melakukannya adalah dengan
menyelenggarakan forum komunikasi untuk mengonsultasikan dengan public tentang
kepentingan publik antara pihak tertentu dengan aneka stakeholders yang telah
dianalisis sedemikian rupa relevansinya dengan kepentingan publik yang ingin
dibahas. Pentingnya 70% “Konsultasi Publik” dan 30% saja “Sosialisasi”. Yang
sering terjadi di Indonesia adalah tidak dilakukannya konsultasi publik, yang diganti
dengan penonjolan “sosialisasi”. Sosialisasi yang dimaksud adalah dalam konteks
“memaksa” atau “mempersuasi” masyarakat untuk menerima suatu kebijakan
pemerintah yang sebaiknya dilakukan organisasi adalah mengarahkan hubungan
masyarakat (kehumasan) kepada pemasaran sosial yang sesungguhnya. Langkah
awalnya adalah dengan menciptakan makna bersama-sama dengan publik yang
menjadi sasaran program.
Hal lain yang jadi kendala, menurut Effendi, ada semacam sistem yang belum
tersentuh oleh publik dalam hal pelaksanaan konsultasi publik oleh departemen
12
maupun badan legislatif (DPR). Dalam pelaksanaan konsultasi publik, DPR dan
departemen sesungguhnya memiliki anggaran dalam jumlah yang cukup besar.
Effendi menyarankan instansi dan legislatif melakukan tender yang transparan
agar publik benar-benar dapat terlibat dan proses konsultasi publik benar-benar
berjalan. Inilah merupakan salah satu syarat dari social marketing efektif, yaitu
formasi kebijakan atau policy formulation.
dalam bentuk falsafah perusahaan serta kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan
nilai-nilai kemasyarakat.
A.Kesimpulan
Memasuki era globalisasi, persaingan di berbagai bidang semakin nyata saja.
Keberhasilan kinerja Public Relations sebagai item penting organisasi/perusahaan
yang bertugas menciptakan dan mempertahankan nilai/image positif organisasi,
semakin tinggi. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan berusaha memarketkan
aktivitas public relations dengan maksimal dan efektif.
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu
yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga
(price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar….”
Hubungan masyarakat atau humas (bahasa Inggris: public relation) adalah seni
menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
DAFTAR PUSTAKA