Anda di halaman 1dari 18

MARKETING PUBLIC RELATION (PR) AND

SOCIAL MARKETING

DI
S
U
S
U
N

Oleh :

Kelompok 2

Hafiz Akbar
M. Faydiban
Rahmawati
Rike Rahayu
Yolandha Putri C

Dosen Pengasuh :
Dr. Alwi Ibrahim, S.Sos., M.Si.

FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK (FISIPOL)


UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA (UNIDA)
BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MARKETING PUBLIC
RELATION (PR) AND SOCIAL MARKETING” tepat pada waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 21 April 2018

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2


A. Pengertian Marketing Public Relations (PR) .............................. 2
B. Tugas-tugas Marketing Public Relations..................................... 4
C. Peranan Marketing Public Relations........................................... 5
D. Strategi Marketing Public Relations............................................ 6

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 10


A. Pengertian Social Marketing ....................................................... 10
B. Strategi Social Marketing............................................................. 10
C. Komunikasi Publik dan Social Marketing.................................... 10
D. Proses Social Marketing............................................................... 12
E. Target Sasaran Produk Sosial ...................................................... 12
F. Tahapan manajemen Social Marketing........................................ 13

BAB IV PENUTUP......................................................................................... 14
A. Kesimpulan .................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan/organisasi menggunakan metode hubungan masyarakat (public
relations) untuk menyampaikan pesan dan mencipta sikap, citra dan opini yang benar.
Hubungan masyarakat (humas) merupakan salah satu alat promosi / komunikasi yang
penting. Selama ini, humas tidak lebih dari alat promosi / komunikasi yang paling
sedikit digunakan, tetapi alat ini memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran
dan frekuensi di pasar, untuk memperkuat kembali posisi produk, dan untuk
mempertahankan produk.
Berdasarkan definisi dari para ahli, social marketing pada dasarnya
merupakan aplikasi strategi pemasaran komersil untuk “menjual” gagasan dalam
rangka mengubah sebuah masyarakat, terutama dalam manajemen yang mencakup
analisa, perencanaan, implementasi dan pengawasan.

B. Tujuan
 Untuk mengetahui apa saja tujuan PR
 Untuk mengetahu peranan PR
 Apa saja strategi SOCIAL MARKETING
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Marketing Public Relations (MPR)


Barangkali Anda sudah mengenal istilah “marketing” atau yang
dikenal dengan ”pemasaran”. Kata ini sering kali kita dengar dalam dunia
bisnis atau ekonomi. Marketing sangat diperlukan agar produk laku di
pasaran. Pengertian umum ”marketing” adalah proses sosial dan manajemen
dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dari orang lain, melalui suatu proses pemberian atau pertukaran
sesuatu yang bernilai.
Begitu pula dengan Public Relation atau ”PR”, kata ini pun sering kita
lihat dalam struktur organisasi dunia usaha. Biasanya unit ”PR” mempunyai
tugas menjadi ”corong” agar citra organisasi tetap baik dan menjadi
”mediator” antara kepentingan klien dengan perusahaan atau badan usaha.
Pengertian public relation adalah usaha untuk mengembangkan citra atau
image terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, perusahaan dan produk atau pun
layanan terhadap masyarakat. Membangun citra organisasi sangat penting
karena berdampak pada kelangsungan organisasi atau perusahaan tersebut.
Lalu bagaimana bila kedua kata digabungkan, secara prinsip arti kedua
kata tersebut tidak hilang, yaitu satu sisi berarti memasarkan dan satu sisi lain
berarti menjadi alat ”corong” atau publikasi kepada masyarakat. Dalam
pemasaran salah satu bagian terpenting adalah mewujudkan produk atau
layanan kita berkualitas yang berarti produk atau layanan sesuai kebutuhan
klien, cepat, dan memuaskan. Secara sederhana marketing public relation
berarti kegiatan public relation yang didesain untuk mendukung tercapainya
tujuan pemasaran (marketing).
Definisi dari wikipedia Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses
penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia.
3

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah


yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product),
penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan
barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut
pemasar….”
Hubungan masyarakat atau humas (bahasa Inggris: public relation) adalah
seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk
memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan
membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat
masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Seorang humas
selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil
tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya
mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara
organisasi dan masyarakatnya.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
Marketing Public Relations merupakan perpaduan pelaksanaan program dan
strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan tkivitas
program kerja public relations (work program of Public relations). Dalam
pelaksanaannya terdapat tiga strategi penting, yakni :
1. Pull strategy, public relations memiliki dan harus mengembangkan kekuatan
untuk menarik perhatian publik.
2. Push strategy, public relations memiliki kekuatan untuk mendorong
berhasilnya pemasaran.
3. Pass strategy, public relations memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan
menciptakan opini publik yang menguntungkan
Jelas, marketing dalam Marketing Public Relations tidaklah dalam pengertian
sempit.Tetapi berkaitan dengan aspek-aspek perluasan pengaruh, informative,
persuasif, dan edukatif, baik segi perluasan pemasaran ( makes a marketing) atas
suatu produk atau jasa, maupun yang berkaitan dengan perluasan suatu pengaruh
4

tertentu (makes an influence) dari suatu kekuatan lembaga atay terkait dengan citra
dan identitas suatu perusahaan.

B. Tugas-tugas Marketing Public Relations


 Merencanakan alat / media sosialisasi yang up to date mengikuti tuntutan dan
kebutuhan dinamika yang ada di masyarakat
 Merencanakan Tehnik, Taktik dan strategi pemasaran yang efektif dan produktif
yang nantinya digunakan untuk mensosialisasikan program yang dibuka lembaga
kepada publik / khalayak ramai.
 Meramalkan / Forcasting produk pemasaran dan / media sosialisasi lembaga
 Memproduksi alat pemasaran (brosur,famlet,spanduk,dan alat-alat pemasaran
yang lain yang akan digunakan sebagai alat sosialisasi).
 Mencari data dan memetakan pangsa pasar ( Sekolah, PT, lembaga ; swasta
maupun negeri dan DUDI ) yang akan digunakan sebagai target obyek pemasaran
atau sosialisasi.
 Mengajukan dengan proaktif atas surat / ijin / proposal tawaran kerjasama dengan
lembaga swasta maupun negeri termasuk DUDI untuk bekerjasama dalam rangka
sosialisasi lembaga
 Merencanakan saluran distribusi dan implementasi distribusi alat pemasaran /
media sosialisasi yang lainnya kepada obyek pemasaran / kalayak ramai / publik
 Merencanakan jadwal waktu prog. pemasaran secara kontinyu dan sekaligus
realisasi di lapang sesuai target segmentasi pasar sebagai dasar pembuatan
brosur / media publikasi / sosialisasi program intensif dan program 1 tahun
 Menginventarisir dokumen dan semua bentuk dan jenis media publikasi / alat
pemasaran sebagai dasar koreksi / bahkan pertimbangan / referensi / acuan
selanjutnya.
 Membuat dokumentasi dan grafik atas trend – trend hasil program pemasaran /
sosialisasi lembaga ( rekruting peserta didik, media / alat sosialisasi dll )
 Membuat laporan atas hasil program pemasaran / sosialisasi yang mencakup
segmentasi pasar, jenis dan kuantitas media publikasi, dan alokasi waktu
5

termasuk didalamnya target anggaran dengan perolehan peserta didik secara


periodik dan kontinyu.
 Menindaklanjuti setiap proposal penawaran kerjasama dari berbagai institusi lain
yang telah mendapat ACC dari Kabag. Humas dan Pemasaran berdasarkan
kesepakatan ke-2 belah pihak dan tetap menjaga keharmonisan hubungan ke –2
institusi.
 Memantau dan secara simultan menindaklanjuti secara administratif “ rekapitulasi
hasil “ atas berbagai angket / quisioner / form pendaftaran mengenai “ asal
sumber informasi kursus – program “ yang di isi oleh calon peserta didik di
lingkungan lembaga.
 Mengevaluasi dan selalu memantau hasil pemasaran yang sedang berjalan,
selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan keputusan atau
kebijakan yang akan diambil.
 Membuat rencana anggaran belanja yang akan digunakan pada bagian
pemasaran/marketing untuk disampaikan kepada Kabag. Humas dan Pemasaran
 Mengerjakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pekerjaan marketing
yang diperintahkan oleh Kabag. Humas da Pemasaran

C. Peranan Marketing Public Relations


Dilihat dari segi pemasaran, Marketing Public Relations berperan
sebagai salah satu cara mencapai tujuan pemasaran, yaitu :
1. Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi bisnis yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya.
2. Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar tersebut.
3. Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif
4. Menentukan dan memilih target konsumen (target audience)
5. Merencanakan dan melaksanakan kampanye pomosi produk ( pre-project
selling) yang akn diluncurkan serta mampu bersaing di marketplace dan
cukup menarik (eyes catching) baik segi kemasan, maupun kualitas produk
yang ditawarkan terhadap konsumennya
6

6. Komitmen terhadap pelayanan purna jual dan kepuasan pelanggan akan


terpenuhi, yang mengacu kepada “Marketing is the idea of satisfying the
needs of customers by means of the product and the whole cluster of things
associated with creating, delivering and finally concumming it”.
Sementara itu dilihat dari segi komunikasi, Marketing Public Relations berperan
untuk :
 Menumbuhkembangkan citra positif perusahaan (corporate image) terhadap
publik eksternal atau masyarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi
kedua belah pihak.
 Membina hubungan positif antar karyawan (employee relations) dan antara
karyawan dengan pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh corporate
culture yang mengacu kepada disiplin dan motivasi kerja serta profesionalisme
tinggi serta memiliki sense of belonging terhadap perusahaan dengan baik.

Untuk merealisasi tujuan dan peranannya dengan baik, Marketing Public Relations
diwujudkan dengan berbagai program komunikasi seperti yang pernah dibahas
sebelumnya. Mulai dari komunikasi lisan tulisan, komunikasi cetak (majalah, press
release, brosus), sampai komunikasi elektronik melalui radio, internet maupun
televisi.

D. Strategi Marketing Public Relation


Personal Selling adalah bagian dari Strategi marketing perusahaan
yang merupakan langkah konkret dalam membangun penjualan langsung dan
bertujuan bertemu dengan masyarakat. Dalam kaitan ini sang sales atau
pelaku marketing mempunyai kesempatan untuk secara langsung mengetahui
sejauh mana produk atau layanan direspon secara cepat oleh masyarakat entah
itu dalam bentuk penolakan atau persetujuan membeli.
Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang
secara langsung dalam proses personal selling dengan antisipasi lapangan dan
taktik membujuk yang relevan, sopan dan efektif. Namun masyarakat tetap
saja boleh menolak, karena secara umum budaya, kemampuan dalam
7

masyarakat mampu mempengaruhi keputusan Di bawah ini ada 5 alasan


utama kenapa masyarakat menolak produk atau layanan anda:

1. Harga
Harga merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan
penolakan sebuah produk. Memang harga bisa dikompromi, secara umum
kompromi ada 2, pertama kompromi teradap harga, wujudnya diskon, namun
diskon bukanlah faktor utama pelangkap harga. Kedua pola pembayaran,
kredit 1. Sd 3 kali atau 1.sd 3 bulan,merupakan bentuk toleransi terhadap
harga, dan secara umum kredit 3 bulan dari sisi perusahaan mungkin tidak
secara langsung mengurangi harga, namun secara perputaran uang sebenernya
menambah beban efektitas perputaran modal, return of investment. Selain
harga juga dipengaruhi oleh 4 faktor lainnya

2. Loyalitas pada pemasok lama


Ketika dalam proses penawaran yang bersifat personal selling, maka
uji coba produk langsung merupakan langkah yang baik dalam strategi
memarketing kanproduk. Karena masyarakat terkadang lebih nyaman dengan
pemasok lama yang proses transaksi terbukti dalam sekian waktu. Loyalitas
terhadap pemasok lama merupakan tantangan yang nyata saat ini, kecuali
barang adalah benar-benara baru dan belum lama diketahui oleh masyarakat.
Strategi lain dilapangan berikut kejutan, bahwa anda sebagai pemasok kedua
tetap dapat memberikan layanan sebaik pemasok sebelumnya plus bonus yang
ditambahkan, bonus tidak harus uang.

3. Tak mampu membuat keputusan


Sales yang paham betul akan kaedah-kaedah personal selling sangat
memahami bahwa ketika menawarkan kepada masyarakat sering terjadi
penolakan sesaat karena tidak mampunya calon pelanggan untuk
memutuskan, untuk itu jangan terlalu memaksa, dan ada kesan mengejar,
8

cobalah dengan mencari tahu kemungkinan pelaung pertemuan kedua, ketiga


baik dengan mengkoleksi no hp,email, alamat rumah dan sahabatnya.

4. Faktor Produk yang kurang kompetitif


Banyak produk yang ditawarkan ke masyarakat adalah produk inovasi
yang hebat, namun bukan produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
Produk yang hebat adlah produk yang mampu bersaing saat ini dank an
dating, kenapa karena tolak ukur kompetensi barang di era sekarang adalah
pembuktian, visualisasi dan penjelasan teknis. Untuk itu jika produk anda
masih baru atau belum popular, maka pahamilah kualifikaasi teknis dan
speknya, agar dengan memahami 2 hal tersebut mampu jadi alas an untuk
membujuk, selain dari fisik barang tersebut. Misal produk obat herbal, bahwa
anda paham ganggang di Afrika adalah yang terbaik karena steril dan jauh
dari pemukiman,sedang ganggang Indonesia kurang steril. Dari ruang
kontroversi itu ketika anda menjual obat dari bahan ganggang,maka sales
sudah mempunyai 2 senjata, dan kondisi akan berbeda jika hanya mengetahui
bsatu hal yaitu bahwa ganggang Afrika adalah yang terbaik. Produk yang
kurang kompetitif, bisa dikamuflase dengan faktor lain yang kompetitif walau
itu sekedar informasi tambahan.

5. Tidak menyukai perusahaan, sistem dan penjualnya


Ketika sebuah perusahaan menerapkan strategi marketing dengan
memproduksi susu yang berbeda-beda sampai 5 produk susu, maka ketika
salah satu produk bermasalah dan terbukti membuat masyarakat resah maka
kemungkinan 4 produk lainnya akan memancing respon dari masyarakat, dan
bisa saja respon itu negative, takut memkonsumsi 4 lainnya.
Contoh lain, istri saya suka sekali dengan produk herbal tapi paling
tidak suka jika membeli lewat rantai MLM karena selain strategi bisnis,
strategi marketingnya lewat sistem tertentu, juga penjualnya belum tentu
paham betul akan penyakit. Paham tentang produk obat mungkin bisa, namun
terhadap penyakit tidak semua bisa mengkorelasikan antara penyakit yang
9

komplek dengan produk yang statis terbukti distributor satu dengan yang lain
bisa berbeda rekomendasinya walau hanya untuk satu penyakit yang sama.
Oleh karena itu, strategi yang baik dalam marketing public relation
adalah:
 Menetapkan tujuan pemasaran
 Memilih pesan dan sarana humas yang tepat
 Menerapkan rencana MPR
 Mengevaluasi hasil MPR
Kiat-kiat utama MPR
 Publikasi: advertorial, newsletter, dll
 Special event: exhibition, sponsorship, competition, dll
 Social relations, community relations
 Corporate identity, dll
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Social Marketing


istilah social public relations (pemasaran sosial) ditampilkan pertama kali pada
tahun 1971,adalah suatu konsep dan upaya strategi pihak public relations, untuk
mengubah perilaku publik.
Seperti pendapat kotler dan roberto (1989:24) yaitu:
pemasaran sosial adalah strategi untuk mengubah perilaku yang
mengkombinasikan elemen-elemen terbaik pendekatan tradisional dan perubahan
sosial dalam bentuk sebuah kerangka karya perencanaan dan plaksanaan terintegrasi
serta memenfaatkan kemajuan teknologi komuniksi dan keterampilan pemasaran.

B. Strategi Social Marketing


Ketika berbicara strategi social marketing atau pemasaran sosial, pertanyaan
pertama yang muncul adalah wujud rancangan strategi. Selanjutnya yang menjadi hal
penting adalah cara menyusun strategi dan cara menerapkannya. Lalu dari mana
organisasi nirlaba harus memulai? Apakah dengan mengadopsi begitu saja strategi
pemasaran bisnis dalam “menjual” gagasan?

Strategi pemasaran bisnis = pemasaran sosial?


Berdasarkan definisi dari para ahli, social marketing pada dasarnya
merupakan aplikasi strategi pemasaran komersil untuk “menjual” gagasan dalam
rangka mengubah sebuah masyarakat, terutama dalam manajemen yang mencakup
analisa, perencanaan, implementasi dan pengawasan.

C. Komunikasi Publik dan Social Marketing


Komunikasi publik dan pemasaran sosial dapat bertemu pada dua hal. Yaitu,
“public communication of public interest” dan “involving public” (“Public
Communication Campaigns”, Ronald E. Rice & Charles K. Atkin, Sage, 2000).
Jadi,keduanya merupakan upaya komunikasi publik untuk menyuarakan kebutuhan
11

masyarakat dan sifatnya melibatkan masyarakat. Keduanya tak terpisahkan dan saling
mempengaruhi.
Mengapa upaya menyampaikan gagasan untuk mengubah perilaku masyarakat
kerapkali kurang berhasil? Atau, bahkan gagal? Salah satu penyebab, adalah gagalnya
organisasi dalam melakukan komunikasi publik. Atau, bisa jadi gagasan organisasi
tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Menurut pakar komunikasi, Effendi
Ghazali, masalah komunikasi publik dan pemasaran sosial di Indonesia pada
umumnya disebabkan karena:
1. Publik kurang dianggap penting di Indonesia, dan akhirnya komunikasi publik
kurang berkembang.
2. Media massa sedang ada di masa transisi dari sistem otoriter ke libertarian;
3. Komunikasi publik sering tercampur dengan sosialisasi dan
4. Pemasaran social sering tercampur dengan kehumasan (Public Relation). Pada
akhirnya, dibutuhkan sebuah proses yang cukup panjang agar semua proses
“belajar” masyarakat berjalan lancar.
Konsultasi publik adalah bagian dari public communication. Public relation
merupakan salah satu alat untuk konsultasi publik. Cara melakukannya adalah dengan
menyelenggarakan forum komunikasi untuk mengonsultasikan dengan public tentang
kepentingan publik antara pihak tertentu dengan aneka stakeholders yang telah
dianalisis sedemikian rupa relevansinya dengan kepentingan publik yang ingin
dibahas. Pentingnya 70% “Konsultasi Publik” dan 30% saja “Sosialisasi”. Yang
sering terjadi di Indonesia adalah tidak dilakukannya konsultasi publik, yang diganti
dengan penonjolan “sosialisasi”. Sosialisasi yang dimaksud adalah dalam konteks
“memaksa” atau “mempersuasi” masyarakat untuk menerima suatu kebijakan
pemerintah yang sebaiknya dilakukan organisasi adalah mengarahkan hubungan
masyarakat (kehumasan) kepada pemasaran sosial yang sesungguhnya. Langkah
awalnya adalah dengan menciptakan makna bersama-sama dengan publik yang
menjadi sasaran program.
Hal lain yang jadi kendala, menurut Effendi, ada semacam sistem yang belum
tersentuh oleh publik dalam hal pelaksanaan konsultasi publik oleh departemen
12

maupun badan legislatif (DPR). Dalam pelaksanaan konsultasi publik, DPR dan
departemen sesungguhnya memiliki anggaran dalam jumlah yang cukup besar.
Effendi menyarankan instansi dan legislatif melakukan tender yang transparan
agar publik benar-benar dapat terlibat dan proses konsultasi publik benar-benar
berjalan. Inilah merupakan salah satu syarat dari social marketing efektif, yaitu
formasi kebijakan atau policy formulation.

D. Proses Social Marketing


 Terapkan SWOT (Strenght Weakness Opportunity Threat) pada analisa kondisi
awal
 Pilih kelompok sasaran yang perilakunya hendak diubah
 Tetapkan perubahan perilaku yang diinginkan
 Identifikasi manfaat atau hambatan dalam mengubah Perilaku
 Terapkan strategi social marketing yang beranekaragam untuk mengelakkan
hambatan dan mengejar manfaat
 Perubahan perilaku memakan waktu sehingga strategi social marketing harus
diusahakan secara gigih dalam waktu lama dengan indikator prestasi yang
terukur. Publik selama ini lebih diwakili oleh sekelompok orang dalam aksi
demo, misalnya.

E. Target Sasaran Produk Sosial


Unsur utama yang harus diperhatikan dalam merancang strategi PR Campaign
dalam pemasaran yang berkaitan dengan suatu ide sosial dan produk-produk sosial
lainnya yang dapat menentukan kelompok masyarakat yang menjadi target sasaran
adalah :
1. Karakteristik sosio demografi
2. Profil psikologis
3. Karakteristik perilaku masyarakat
4. Konsep pemasaran kemasyarakatan
Konsep muktakhir dalam sosial MPR yang menyatakanbahwa tugas
organisasi atau perusahaan yang memadukan konsepkonsep pemasaran murni ke
13

dalam bentuk falsafah perusahaan serta kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan
nilai-nilai kemasyarakat.

Keberhasilan dalam kampanye social marketing tergantung pada kelompok


dalam upaya menunjang aktivitas tersebut antara lain :
 Permission-granting groups
 Support groups
 Opposition groups
 Evaluation groups

F. Tahapan manajemen sosial marketing :


 Defining the product & marketing
 Designing the product & market fit
 Delivering the product & market fit untuk memicu untuk memotivasi dan
mengadopsikan kepada target adopternya dengan cara :
- The delivering personnel
- The delivery presentation
- The defendning of product & market.
BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Memasuki era globalisasi, persaingan di berbagai bidang semakin nyata saja.
Keberhasilan kinerja Public Relations sebagai item penting organisasi/perusahaan
yang bertugas menciptakan dan mempertahankan nilai/image positif organisasi,
semakin tinggi. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan berusaha memarketkan
aktivitas public relations dengan maksimal dan efektif.
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu
yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga
(price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar….”
Hubungan masyarakat atau humas (bahasa Inggris: public relation) adalah seni
menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

M“Komunikasi Publik dan Pemasaran Sosial”


Effendi Ghazali, PhD.
Makalah “Organisasi Nirlaba dan Social Marketing”
Prof. Dr. Emil Salim
Dr. Linda D. Ibrahim
Makalah “Values Based Marketing”
Hermawan Kertajaya
”The Seven Doors Social Marketing Approach” (paper)
Les Robinson
Marketing Public Relations (MPR) & Social Marketing

Anda mungkin juga menyukai