Anda di halaman 1dari 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG


(DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS IV SD
IT AL-FATIH KABUPATEN DELI SERDANG

RIZKA AWALIA PINIDA


859874749

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROPESIONAL (PDGK4501)

PROGRAM STUDI PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN
TAHUN 2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI


METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT
INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS IV SD IT AL-FATIH
KABUPATEN DELI SERDANG

Medan, 07 Juni 2023

Supervisor 1 Mahasiswa,

Achamd Yuhdi, S.Pd, M.Pd Rizka Awalia Pinida


ID : 12002049 Nim : 859874749

2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang mana karena limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan lapoaran PKP yang berjudul
“Peningkatan kemampuan menulis puisi melalui metode pembelajaran langsung
(direct instruction) pada siswa kelas IV SD IT AL-FATIH Kabupaten Deli Serdang”
sebagai tugas akhir dari mata kuliah PKP.

Saya sampaikan terima kasih yang tulus kepada bapak Dosen PKP Achamad
Yudi S.Pd M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan dorongan
sehingga laporan ini selesai. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada kepala
sekolah SD IT AL-Fatih bapak Ahmad Perdana Kusuma M.H. yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Terima kasih juga
kepada siswa kelas IV Zaid bin Tsabit yang bersedia menjadi objek dalam penelitian
ini.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada orang tua, keluarga, dan teman-
teman yang telah memberikan dorongan, semangat, dan motivasi hingga akhirnya
laporan PKP ini dapat terselesaikan, serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
satu per satu.

Semoga semua bantuan yang diberikan selama ini mendapatkan bantuan dari
Allah Swt. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini mempunyai banyak
kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun Bari para pembaca demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian
ini mampu menambah wawasan dan referensi bagi pembaca.

Medan, 10 Juni 2023

Penulis,

Rizka Awalia Pinida Lubis

4
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT......................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv

DAFTAR ISI............................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian............................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian............................................................................................. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................................................. 5

1. Kemampuan Menulis Puisi............................................................................


5

2. Puisi .............................................................................................................. 8

B. Kerangka Pikir................................................................................................. 11

C. Penelitian yang Relevan.................................................................................. 12

D. Hipotesis Tindakan.......................................................................................... 13

5
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Setting Penelitian dan Pihak yang membantu ................................... 14

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ..................................................... 15

C. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil penelitian perbaikan pembelajaran ..................................... 22

B. Pembahasan Hasil Penelitian perbaikan pembelajaran ................................ 31

BAB V PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................................... 35

B. Saran .............................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 36

LAMPIRAN ............................................................................................................. 37

6
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1 : Persentase kemampuan menulis puisi pra siklus ....................... 22

Tabel 2 : Waktu pelaksanaan penelitian ..................................................... 23

Tabel 3 : Analalis Deskriptif nilai Hasil evaluasi siklus I .......................... 26

Table 4 : Analalis Deskriptif nilai Hasil evaluasi siklus II ......................... 29

7
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1 : Kerangka Pikir Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi ............ 12

Gambar 2 : Bagan Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 15

Gambar 3 : Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada siklus I ..... 26

Gambar 4 : Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada siklus II .... 30

Gambar 5 : Diagram Batang Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai


KKM ............................................................................................. 32

Gambar 6 : Diagram perbandingan observasi siswa ....................................... 33

8
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1 : Surat Kesediaan Supervisor 2 .......................................................... 37

Lampiran 2 : Perencanaan PTK ............................................................................ 38

Lampiran 3 : RPP ................................................................................................... 39

Lampiran 4 : Lembar Observasi kinerja Guru ........................................................ 43

Lampiran 5 : Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2 ...................................... 45

Lampiran 6 : Hasil Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus ............. 46

Lampiran 7 : Foto Dokumentasi ............................................................................. 47

9
Abstrak

Menulis Puisi merupakan salah satu keterampilan dalam pelajaran bahasa


Indonesia. Keterampilan menulis Puisi siswa kelas IV di SD IT AL-FATIH Desa
Bandar setia kabupaten deli serdang masih kurang diminati karena siswa menemukan
kesulitan ketika mengelola kosa kata, dan bingung dengan sajak, baik ataupun irama
cara membuat puisi. Hasil pembelajaran peserta didik dalam menulis puisi rendah, hal
ini dibuktikan dari hasil belajar siswa di kelas bahwa dari 20 siswa ditemukan hanya 3
siswa yang mampu membuat puisi dengan tema cita-citaku. Untuk melancarkan
proses penulisan puisi guru menggunakan metode pembelajaran langsung (direct
instruction). Metode pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang
menekankan pada penguasaan konsep atau perubahan perilaku dengan mengutamakan
pendekatan deduktif yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan
memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan dalam laporan ini maka dapat disimpulkan bahwa
keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SD IT AL-Fatih, Kabupaten Deli Serdang
dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct instruction) meningkat,
hal ini dibuktikan dengan terjadinya peningkatan kemampuan menulis puisi yang saat
pra siklus hanya 15 % ( 3 siswa yang tuntas) dan juga perubahan sikap siswa selama
proses pembelajaran menunjukkan hal yang baik dan meningkat, siswa lebih aktif dan
memiliki keberanian dalam proses pembelajaran, pada siklus I yang tuntas dengan
rata-rata 55% (11 siswa tuntas ) dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 40.
Sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan yang tinggi sebesa 80% (16 siswa
tuntas) dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 55. Hal ini menunjukan
bahwa terjadi peningkatan sebesar 25%.

10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis Puisi merupakan salah satu keterampilan dalam pelajaran


bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ada empat
keterampilan berbahasa yang diajarkan yaitu keterampilan
menyimak/mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
keterampilan menulis (Tarigan dalam Suhartatik : 2013). Puisi adalah salah
satu hasil karya sastra yang berisi ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang
dituangkan secara imajinatif berdasarkan pengalaman jiwanya. Puisi
merupakan bentuk ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan dan
merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama.

Keterampilan menulis Puisi siswa kelas IV di SD IT AL-FATIH Desa


Bandar setia kabupaten deli serdang masih kurang diminati karena siswa
menemukan kesulitan ketika mengelola kosa kata, dan bingung dengan sajak,
baik ataupun irama cara membuat puisi. Hasil pembelajaran peserta didik
dalam menulis puisi rendah, hal ini dibuktikan dari hasil belajar siswa di kelas
bahwa dari 20 siswa ditemukan hanya 3 siswa yang mampu membuat puisi
dengan tema cita-citaku.

Adapun faktor yang menjadi penyebab kurang berhasilnya


pembelajaran menulis puisi di kelas IV SD IT AL-fatih yaitu pembelajaran
yang monoton di dalam kelas seperti ceramah atau Tanya jawab dan siswa
yang kurang tertarik dan bosan dalam pelajaran, sehingga siswa sulit mengerti
pembelajaran. Guru juga kurang mengeksplorasi kemampuan siswa secara
maksimal serta media pembelajaran kurang berinovasi. Siswa dalam membuat
puisi masih menggunakan kata tidak baku yang biasa digunakan dalam
percakapan sehari-hari.

Untuk melancarkan proses penulisan puisi, maka guru harus membuat

11
variasi dalam pelajarannya dengan sebuah metode. Suatu metode yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis puisi
adalah metode pembelajaran langsung (direct instruction). Metode
pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada
penguasaan konsep atau perubahan perilaku dengan mengutamakan
pendekatan deduktif yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan
dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi
selangkah.

Model pembelajaran langsung ini menuntut guru agar dapat


mendemonstrasikan (mendemonstrasikan) setiap materi pelajaran sehingga
siswa dapat memahami materi secara prosedural. Dalam membuat Puisi saat
demonstrasi berlangsung siswa juga terlibat secara aktif, setelah itu guru juga
harus melihat pemahaman siswa dan memberikan umpan balik. Saat Siswa
menulis Puisi sendiri guru juga harus langsung mengecek kosa kata dan
keselarasan puisi.

Dalam pembelajaran membuat puisi di kelas saya, karena hanya


menggunakan buku tema 6 dan tanpa melakukan pendekatan atau metode
khusus dalam mengajarkannya siswa tidak paham cara menulis puisi. Masih
banyak siswa yang tidak bisa menulis puisi walaupun sudah diberikan
penjelasan, untuk itu saya akan melakukan Penelitian dengan menggunakan
metode Pembelajaran langsung (direct instruction) untuk melihat apakah ada
peningkatan siswa dalam menulis puisi.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengkaji melalui


Penelitian Tindakan Kelas agar siswa dapat meningkatkan kemampuan

Menulis Puisi dengan judul Peningkatan kemampuan menulis puisi melalui


metode pembelajaran langsung (direct instruction) pada siswa kelas IV SD IT
AL-Fatih Kabupaten Deli Serdang.

1. Identifikasi Masalah
Hasil Pengamatan Peneliti masalah yang muncul pada proses kegiatan belajar
mengajar di Kelas IV SD IT AL-FATIH antara lain sebagai berikut :
a. Siswa tidak paham dan sulit mengerti cara membuat Puisi

12
b. Kurangnya Minat siswa dikarenakan metode guru yang kurang cocok dalam
pembelajaran
c. Siswa masih minim pembendaharaan kosa kata untuk merangkai kata-kata
indah dalam puisi.

2. Analisis Masalah
Melalui identifikasi masalah yang dilakukan peneliti, refleksi diri, analisis dan
hasil diskusi dengan teman sejawat maka ditemukan beberapa factor penyebab
timbulnya sebagai berikut :
a. Guru kurang dalam memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar
b. Guru hanya menggunakan metode ceramah yang membuat siswa bosan dan
tidak dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Alternatif pemecahan masalah adalah menggunakan metode ceramah dengan alat
bantu media dan metode pembelajaran langsung (direct instruction). Prioritas
pemecahan masalahnya adalah peningkatan kemampuan pada pelajaran bahasa
Indonesia menulis puisi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerpan metode pembelajaran langsung (direct instruction)


pada pelajaran menulis Puisi siswa kelas IV SD IT AL-Fatih Kabupaten Deli
Serdang ?

C. Tujuan Penelitian

Dalam Perbaikan pembelajaran yang mengacu pada rumusan masalah diatas,


maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk:

1. Mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi siswa saat menulis puisi dan cara
efektif mengatasinya dengan metode Pembelajaran langsung (direct

13
instruction).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis
Manfaat Teoritis adalah manfaat jangka panjang dalam pengembangan teori
pembelajaran. Penelitian ini dapat memberikan cara serta sumbangan terhadap
model pembelajaran langsung (direct instruction) menulis puisi pada siswa
kelas IV SD, khususnya pengembangan kompetensi siswa dalam
pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya
dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang dapat digunakan sebagai ilmu untuk
pembaca dan subjek lainnya, yaitu :
a. Siswa
Membantu siswa secara efektif agar mampu membuat puisi dengan benar.
b. Guru
Dapat memberikan cara perbaikan yang efektif dengan pembelajaran
langsung (direct instruction) serta mendorong siswa untuk lebih kreatif dan
inovatif dalam membuat puisi.
c. Sekolah
Dapat memberikan masukan untuk sekolah tentang metode dengan
pembelajaran yang tepat.
d. Peneliti lain
Dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar penelitian berikutnya.

14
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kemampuan Menulis Puisi


a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan merupakan hal telah ada dalam diri kita sejak


lahir. Kemampuan yang ada pada diri manusia juga bisa disebut dengan
potensi. Potensi yang ada pada manusia pada dasarnya bisa diasah.
Menurut Mohammad Zain dalam Milman Yusdi (2010:10) mengartikan
bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita
berusaha dengan diri sendiri.
Sementara itu, Menurut Robbin (2007:57), "kemampuan berarti
kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan". Lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa "kemampuan (ability)
adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang"
sumber
artikel(https://bundaliainsidi.blogspot.com/2013/02/kemampuan.html)

Dari beberapa definisi tentang kemampuan diatas , dapat


disimpulkan yang dimaksud dengan kemampuan adalah kapasitas
kesanggupan atau kecakapan atau potensi seorang individu dalam
melakukan sesuatu hal atau beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu.

b. Pengertian Menulis

Pengertian Menulis Menurut Dalman (2016: 3) merupakan suatu


kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis
kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
medianya. Sementara menurut Mulyati (dalam Mundziroh, dkk, 2013) menulis
adalah suatu proses berfikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk

15
wacana (karangan).

Sedangkan menurut Mc Crimon dalam Saddhono (2012:96) menulis


merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai subjek, memilih
hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca
dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Kegiatan menulis
mengharuskan untuk kaya pengetahuan dan perasaannya. Pengetahuan sebagai
representasi dari akal merupakan segala sesuatu yang diketahui manusia
melalui panca inderanya.

Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa


menulis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan cara
menuangkan ide atau gagasan-gagasan ke dalam bentuk tulisan untuk
dipergunakan sebagai komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung dan
secara tidak tatap muka dengan orang lain. Berdasarkan pengertian
kemampuan dan pengertian menulis di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan menulis adalah kecakapan atau potensi seseorang dalam
menuangkan ide dalam bentuk tulisan.

c. Tujuan Menulis dan Fungsinya

Sebelum melakukan kegiatan menulis, kita hendaknya tahu mengenai


Tujuan menulis dan Fungsi menulis. Menurut Hugo Hartig via tarigan
( Kasran, M: 2013) Tujuan menulis ada tujuh yaitu:

(1) Assigment Purpose (tujuan penugasan), dalam arti penulis menulis


sesuatu karena ditugaskan tidak atas kemauan sendiri.

(2) Altuistic Purpose (tujuan altruistik) berarti penulis bertujuan


menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin
menolong para pembaca memahami , menghargai perasaan dan penalarannya,
ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan
dengan karyanya itu.

(3) Persuasive Purpose (tujuan persuasif), yaitu bertujuan meyakinkan para


pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

16
(4) Informasional Purpose (tujuan informasional) yaitu tulisan yang bertujuan
memberikan informasi, keterangan atau penerangan kepada para pembaca.

(5) Self-Expressive Purpose (tujuan pernyataan diri), yaitu tulisan yang


bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang penulis terhadap
pembacanya.

(6) Kreative Purpose (tujuan kreatif), yaitu tujuan yang berhubungan dengan
pernyataan diri terutama dalam keinginannya untuk mencapai norma artistik,
atau seni yang ideal.

(7) Problem-solving purpose (tujuan Pemecahan Masalah)Dalam tulisan


seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin
menjelaskan, menerjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat
pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti oleh
para pembaca (Hipple, 1973: 309-311)

Semua aspek tersebut diperlukan di dalam kegiatan tulis-menulis


dengan bebagai tujuan. Adapun fungsi menulis menurut D’ Angelo dalam
Tarigan (Kasran, M: 2013) menyatakan bahwa menulis sangatlah penting bagi
pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Memudahkan
merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap
atau persepsi, memecahkan masalah, dan menyusun urutan pengalaman.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari proses kegiatan


menulis yaitu (1) dapat mengenali kemampuan dan potensi diri, (2)
mengembangkan beberapa gagasan, (3) memperluas wawasan, (4)
mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan mengungkapkan secara
tersurat, (5) dapat meninjau dan menilai gagasan sendiri secara lebih objektif,
(6) lebih mudah memecahkan permasalahan, (7) mendorong diri belajar dan
(8) membiasakan diri berpikir serta berbahasa secara tertib. (Akhadiah dkk
dalam Wicaksono : 2007)

17
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi
kegiatan menulis adalah proses berpikir dan membantu untuk lebih berpikir kritis
mengenai kejadian-kejadian yang terjadi pada diri sendiri atau di sekelilingnya.
Siswa diharapkan dapat menciptakan sebuah karya melalui proses berpikir.
Proses berpikir dalam pembelajaran ini menjembatani antara imajinasi dan
penciptaan karya sastra yang akhirnya menghasilkan sebuah puisi yang indah.

2. Puisi
a. Hakikat Puisi

Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat,


dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias
(imajinatif) (Rimang 2011:31). Puisi mengekspresikan pemikiran yang
membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam
susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang
direkam dan dekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan.
Puisi itu merupakan rekaman dan interprets pengalaman manusia yang
penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan ( Pradopo via Kasran, M:
2013 ).

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI :2022), pengertian


puisi atau sajak adalah jenis sastra dengan bahasa yang terikat oleh irama,
rima, serta susunan bait dan larik. Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis
disimpulkan, puisi adalah ungkapan isi pikiran, perasaan dan kehendak penulis
yang disampaikan melalui bahasa imajinasi yang diberi irama dan memiliki
nilai estetik (seni) yang tinggi.

Adapun indikator kemampuan menulis puisi menurut Waluyo dalam


Sukino (2010:115) adalah : a) kesesuaian judul dengan isi, b) diksi atau
pemilihan kata yang tepat, c) pengimajian atau kesan suasana puisi, d) kata
konkret atau daya lukis puisi, e) bahasa figuratif atau gaya bahasa dalam
penulisan puisi, f) irama, dan g) tipografi.

Menulis puisi merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan,


kritik, kemarahan, hingga nasihat akan berbagai aspek kehidupan di sekitar
Anda. Seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, hingga politik. Hal ini

18
mengasah kemampuan berpikir kritis dan empati terhadap lingkungan.
Berikut adalah 5 manfaat menulis puisi untuk perkembangan diri :
1. Meningkatkan kreativitas. Khususnya kreativitas dalam mengolah kata.
2. Menulis puisi mampu membuat perasaan penulisnya menjadi lebih baik
(katarsis) katarsis adalah pelepasan emosi dan perasaan negatif dalam diri
melalui cara yang positif.
3. Menulis puisi bisa menambah keberanian dalam menyuarakan pendapat
4. Meningkatkan kepercayaan diri dalam berkarya
5. Menulis puisi juga bisa menjadi pintu rezeki untuk menambah
penghasilan.

b. Unsur-unsur puisi

Menurut Waluyo (dalam Kosasih, 2008:32), secara garis besar unsur- unsur
puisi terbagi menjadi dua macam, yakni:

1. Unsur Fisik

a. Diksi (Pemilihan Kata)Kata-kata yang digunakan dalam puisi merupakan hasil


pemilihan yang sangat cermat. Kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik
makna, susunan bunyinya, maupun hubungan kata-kata dengan kata-kata lain dalam
baris dan baitnya.

b. Pengimajinasian

Pengimajinasian dapat didefinisikan sebagai kata atau susunan kata yang dapat
menimbuljkan khayalan atau imajinasi.

a. Kata Konkret
Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kata harus diperkonkret atau
diperjelas. Jika penyair mahir memperkonkret kata, pembaca seolah- olah melihat,
mendengar, atau merasakan apa yang dilukiskan oleh penyair.

b. Bahasa Figuratif (Majas)


Majas (figurative language) adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan membandingkan benda atau kata lain.

19
c. Rima/Ritma
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi.

d. Tata Wajah (Tifografi)


Tifografi merupakan pembeda yang penting antara puisi, prosa, dan drama. Larik-
larik puisi tidak berbentuk paragraph, tetapi bait.

2. Unsur Batin

a. Tema
Tema puisi merupakan gagasan utama penyair dalam puisinya.
b. Perasaan Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi
perasaan penyair. Ekspresi dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau
pengagungan kekasih, alam, atau Sang Khalik.
c. Nada dan Suasana
Dalam menulis puisi, penyair memiliki sikap tertentu terhadap pembaca,
antara lain menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas
hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair kepada pembaca
disebut nada puisi. Adapun suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah
membaca puisi.
Suasana adalah akibat yang ditimbulkan oleh puisi terhadap jiwa pembaca.

3. Kreativitas Menulis Puisi

Dalam menulis puisi dibutuhkan imajinasi dan krativitas dalam


mengolah kata. Kreatif kira-kira bermakna sebagai aktualisasi kreasi
seseorang dalam mencari inovasi, sedangkan menulis adalah mencurahkan
langsung isi pikiran dalam struktur tulisan. Sehingga kreativitas dalam menulis
secara harfiah bisa diartikan sebagai aktualisasi kreasi dalam memilih judul,
kosa kata dan struktur bahasa dalam bentuk tulisan yang komunikatif dan
atraktif yang bisa menarik minat pembaca (Ruskanda dalam Kasran, M. :
2013)

Kegiatan menulis merupakan sebuah kegiatan kreatif. Dikatakan


kreatif karena pada hakikatnya, menulis merupakan sebuah proses untuk
menghasilkan produk. Adapun bila dikaitkan dengan kreativitas, unsur

20
kreativitas dalam menulis harus memiliki tiga dimensi kreativitas yang
meliputi person, dimensi proses, dan dimensi produk. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kreativitas dalam menulis dapat dilihat sebagai sebuah
kegiatan yang dilakukan oleh person atau orang dengan kepribadian kreatif
melalui dimensi proses kreatif guna menghasilkan sebuah produk kreatif
berupa tulisan. (Marlina : 2021).

B. Kerangka Pikir

Dalam proses mengajar puisi tidak selamanya sempurna dan mencapai


hasil yang maksimal. Umumnya guru mengalami kendala ketika mengajar di
kelas. Guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa
bosan dan tidak bersemangat untuk belajar. Siswa hanya mendengarkan dan
mengikuti apa yang dikatakan gurunya sehingga tampak proses belajar
mengajar yang pasif tanpa adanya proses kreatif dan inovatif. Di samping itu,
buku yang digunakan hanya bersumber dari buku paket saja. Kendala tersebut
muncul diakibatkan karena kurangnya teknik pembelajaran yang dipakai oleh
guru ketika mengajar sastra khususnya menulis puisi di kelas, sehingga yang
terjadi adalah keterampilan siswa dalam menulis puisi sangat kurang.

Pembelajaran menulis puisi memerlukan strategi dengan penggunaan


media dan metode mengajar yang sesuai agar materi yang disampaikan guru
dapat dimengerti oleh siswa dan menghasilkan proses kreatif dari materi yang
disampaikan oleh guru. Dalam hal ini, Media pembelajaran seperti audio
visual dari computer/proyektor dijadikan media dalam pembelajaran menulis
puisi.

Kemudian Peneliti menggunakan metode Pembelajaran Langsung


( Direct Instruction) selama mengajar menulis puisi. Menurut Depdiknas
(2020) model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang
menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan
mengutamakan pendekatan deduktif. Dapat disimpulkan bahwa Model
pembelajaran langsung adalah suatu pendekatan mengajar yang dapat
membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi
yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

21
Oleh karena itu penulis akan meneliti tentang peningkatan
kemampuan menulis puisi melalui metode pembelajaran langsung (direct
instruction) pada siswa kelas IV SD IT Al-fatih kabupaten Deli Serdang.
Rancangan penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian yang dilakukan akan
melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
(Arikunto dalam Kasran M :2013).

Peningkatan kemampuan menulis Puisi dengan metode


Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) pada siswa
kelas IV SD IT AL-Fatih di kabupaten Deli Serdang

Fakta :
1. Pembelajaran menulis puisi terdapat berbagai kesulitan dalam
menyampaikan cara dan maksud pembuatannya.
2. menulis puisi merupakan kegiatan yang sulit bagi siswa.
3. Terbatasnya ide membuat siswa kebingungan ketika menulis puisi

Penelitian Tindakan Kelas

Perbaiakan Menggunakan Metode Pembelajaran


Langsung ( Direct Instruction)

Kemampuan menulis puisi meningkat


Gambar 1 : Kerangka pikir peningkatan
kemampuan menulis puisi dengan metode pembelajaran langsung (Direct Instruction)

C. Penelitian yang relevan

Susilowati (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “penggunaan model


pembelajaran langsung untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa
sekolah dasar Surabaya” menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan
menulis puisi siswa setelah diterapkan pembelajaran langsung (direct instruction).
Hasil belajar yang diperoleh siswa dengan menggunakan model pembelajaran
langsung dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang tuntas
pada siklus I sebanyak 45,24% dengan nilai rata-rata 56,67. Sedangkan pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 75,10% dengan nilai rata-rata 78,65. Peningkatan

22
keterampilan siswa pada seluruh aspek, baik kognitif, afektif dan psikomotor telah
mencapai keberhasilan.

Dalam hal ini peneliti ingin meneliti tentang peningkatan kemampuan menulis
puisi pada siswa kelas IV SD IT AL-Fatih juga, dengan persamaannya yaitu sama-
sama menggunakan metode pembelajaran langsung ( direct instruction) dan metode
penelitian yang digunakan yakni penelitian tindakan kelas. Sedangkan perbedaannya
terletak pada subjek dan objek penelitian, saudara susilowati melakukan penelitian di
kelas V SDN Lidah Wetan II Surabaya. sedangkan penelitian ini dilakukan di kelas
IV SD IT AL-Fatih di Deli serdang sumatera utara.

D. Hipotesis

Adapun hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah kemungkinan penerapan


metode Pembelajaran langsung (direct instruction) dilaksanakan, maka kemampuan
menulis puisi siswa kelas IV SD IT AL-Fatih dapat meningkat.

BAB III

23
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Setting Penelitian dan Pihak yang membantu

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Zaid bin Tsabit. Kelas tersebut
dilihat dari tingkat kepandaiannya berkategori sedang. Kelas IV di SD IT AL-Fatih ini
hanya ada 2 kelas dan setiap kelas memiliki siswa sebanyak 20 siswa. Setiap kelas
memiliki kemampuan bertingkat. Penentuan subjek ini didasarkan pada keluhan guru
tentang perihal kendala dalam pembelajaran menulis puisi.

Siswa kelas IV Zaid bin Tsabit ini memiliki kendala dalam pembelajaran
praktik menulis puisi. Hal ini didasarkan pada hasil latihan siswa yang tidak ada
satupun siswa selesai mengerjakan tugas membuat puisi. Guru juga mengalami
kesulitan dalam mencari metode dan media yang tepat dalam pembelajaran menulis
puisi, sehingga dalam pembelajaran menulis puisi biasanya siswa langsung disuruh
membuat puisi tanpa cara yang jelas dan signifikan. Selain itu, dalam menulis puisi,
siswa kesulitan dalam mengembangkan dan memilih kata-kata. Alasan itulah
mengapa peneliti memilih kelas IV Zaid Bin Tsabit sebagai subjek penelitian.
Sementara itu, objek penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menulis puisi
siswa kelas IV SD IT AL-Fatih Kabupaten Deli Serdang.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini berlokasi SD IT AL – Fatih Desa Bandar Setia,


Kecamatan Percut Sei Tuan , Kabupaten Deli Serdang, Medan Sumatera Utara.
Sekolah ini memiliki 11 kelas, yang terdiri dari kelas 1 sampai V ada 2 Kelas dan
kelas VI hanya 1 kelas mengingat Sekolah ini baru didirikan sejak 2017 lalu. Kondisi
fisik sekolah terlihat bagus dari sarana dan prasarana atau fasilitas yang dimiliki
tergolong baik. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di ajarkan oleh Guru Wali
kelas sebagai guru tematik.

Peneliti melakukan penelitian Tindakan kelas untuk Perbaikan Pembelajaran


menulis puisi. Pada tahap siklus 1 penelitian dilakukan pada tanggal 02 Mei 2023.
Setelah itu dilakukan Siklus 2 pada tanggal 16 Mei 2023 dengan harapan bahwa guru

24
sudah dapat melakukan Pembelajaran yang tepat dan membuat kemampuan menulis
puisi siswa kelas IV ini meningkat. Hal ini dilihat dari saat siklus 1 hanya 5 siswa
yang dapat membuat puisi. Sedangkan saat siklus 2 guru menerapkan metode
pembelajaran langsung (Direct Instruction) yang signifikan dan terdapat beberapa
siswa yang selesai mengerjakan latihan menulis puisi dengan dibimbing oleh guru
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran langsung yang tepat.

B. Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dalam siklus yang akan


disesuaikan dengan kondisi lapangan. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut kunandar (2008:45) penelitian tindakan kelas dapat
didefinisikan sebagai suatu penelitian (action research) yang dilakukan oleh guru
sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama- sama dengan orang lain
(kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan mereflesikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan
kualitas proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu
dalam suatu siklus. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tindakan perbaikan
pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Sesuai dengan model penelitian tindakan kelas oleh kemmis dan MC Taggart
dalam Mulyasa (2010:73) bahwa prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi
identifikasi masalah, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi pada tiap siklus.
Penjelasan utuk jenis tindakan atau prosedur dalam penelitian ini sebagai berikut :

25
1. Tahap identifikasi masalah

Identifikasi masalah dengan melaksanakan observasi awal peneliti


memberikan tes awal terlebih dahulu tentang ciri-ciri puisi dan membuat puisi sendiri.
Hasil analisis menunjukan hanya 1 siswa yang memahami cara membuat puisi ,
sisanya 20 siswa belum paham bagaimana membuat puisi dengan benar. Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut maka hal ini digunakan sebagai pedoman dalam
menyusun perencanaan tindakan.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan


dengan membuat RPP , lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan
membuat alat evaluasi berbentuk Tanya jawab. Rencana penelitian tindakan kelas,
peneliti bersama guru supervisor 2 berdiskusi menetapkan alternatif tindakan yang
akan dilakukan dalam upaya peningkatan keterampilan subjek yang diinginkan
melalui hal-hal berikut.

1. Peneliti bersama guru supervisor 2 menyamakan presepsi dan berdiskusi


untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan
pembelajaran sastra khususnya menulis puisi. Dari hasil diskusi dengan
guru diketahui bahwa belum pernah diadakan pembelajaran menulis puisi
dan belum pernah memakai media dalam pembelajaran sastra, khususnya
pembelajaran menulis puisi.

2. Peneliti memberikan gagasan menggunakan media Audio visual dari


computer yang perna dilakukan agar siswa tertarik untuk mengamati
pembelajarannya.

3. Supervisor 2 dan peneliti menyetujui pemecahan masalah pembelajaran


menulis puisi dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct
instruction).

4. Peneliti memberikan contoh silabus dan RPP sebagai perangkat mengajar


dan mendiskusikannya bersama supervisor 2.

26
b. Tindakan
Tindakan dilakukan oleh Peneliti sebagai guru kelas IV SD IT AL-
fatih. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar
dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Penelitian ini diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan itu
digunakan sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini berlangsung di dalam kelas


dengan peneliti sebagai pengajar. Tindakan yang akan dilaksanakan dalam
siklus pertama adalah sebagai berikut.

1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang pembelajaran membuat puisi


2) Guru Mempraktekan cara membaca puisi
3) Guru menugaskan siswa membuat Puisi karya sendir dengan tema cita-
citaku
4) Guru menggunakan metode pembelajaran langsung (direct instruction)
dengan tahapan untuk memotivasi siswa berpikir kritis dan mengasah ide,
kreativitas dan imajinatif mereka.
5) Guru memberikan perbaikan terhadap pendapat siswa dalam mencari kosa
kata yang tepat untuk membuat puisi.
6) Siswa mempersentasekan ke depan puisi yang telah dibuat.

7) Siswa yang lain menilai secara analitis dan argumentatif dari hasil
presentasi teman lain;

8) Guru merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran hari itu dengan


memberikan tindakan kelas kepada para siswa yang dinilai belum berhasil
membuat puisi dan memberikan penghargaan kepada siswa yang telah
mampu membuat puisi secara menarik;

9) Mempersilahkan siswa untuk mengembangkan menjadi puisi yang


menarik;

10) Guru melanjutkan dengan penugasan kepada siswa mengembalikan


penulisan puisi di rumah atau di luar jam pelajaran, seminggu kemudian
dievaluasi dan direfleksikan ulang guru.

27
Produk yang dihasilkan dari siklus I adalah hasil karya puisi siswa. Setelah itu,
guru melihat hasil dari karya siswa dan melakukan diskusi mengenai kesulitan-
kesulitan yang dialami siswa. Tindakan selanjutnya yaitu menulis kembali puisi
dengan memperhatikan unsur- unsur puisi. Hal-hal tersebut akan dilaksanakan pada
siklus kedua dan siklus- siklus berikutnya.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh supervisor 2 untuk memantau proses pembelajaran.


Observasi yang dilaksanakan meliputi monitoring atau pemantauan proses
pembelajaran di kelas secara langsung. Observasi ada dua macam, yaitu observasi
proses dan observasi hasil. Observasi proses adalah bagaimana proses pembelajaran
menulis puisi siswa berlangsung. Observasi pada proses pembelajaran puisi dilakukan
dengan mengamati proses tindakan pembelajaran menulis puisi, pengaruh
pembelajaran menulis puisi untuk siswa ataupun guru, mengidentifikasi kendala-
kendala yang muncul dari siswa atau kemudian dicari penyelesaiannya. Peneliti selalu
mencatat kegiatan-kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Observasi hasil
meliputi hasil dari kegiatan pembelajaran siswa di kelas setelah memanfaatkan media
foto keindahan alam dalam pembelajaran menulis puisi.

d. Evaluasi dan Refleksi

Refleksi adalah kegiatan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti


yang telah dicatat dalam observasi (Madya, 2007: 63). Refleksi dilaksanakan ketika
melihat proses dan merenungkan apakah kegiatan yang telah dialami sudah benar-
benar bermanfaat atau masih ada hambatan serta kendala dalam pembelajaran menulis
puisi.

Pada tahap refleksi ini, peneliti bersama supervisor 2 berdiskusi dan menganalisis
hasil pengamatan pada siklus I, antara lain mengambil kesimpulan tentang
kemampuan siswa setelah dikenakan tindakan, menilai keaktifan dan kemampuan
siswa pada saat menulis puisi, serta mengevaluasi kekurangan proses pembelajaran.
Kegiatan refleksi ini digunakan untuk merencanakan kegiatan pada siklus II dan
selanjutnya mengikuti prosedur pada siklus I, meliputi: perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.

28
3. Siklus II

a. Perencanaan

Rencana penelitian tindakan pada siklus kedua disusun berdasarkan evaluasi


berdasarkan kekurangan proses pembelajaran dari siklus pertama. Peneliti dan
Supevisor 2 menetapkan alternatif tindakan yang akan dilakukan dalam upaya
peningkatan keterampilan subjek yang diinginkan melalui hal-hal berikut.

1) Peneliti dan Supevisor 2 menyetujui pembelajaran menulis puisi dengan


menggunakan metode pembelajaran langsung (direct instruction) dan
penggunaan proyektor sebagai media dalam proses pembelajaran.

2) Supervisor 2 memberikan masukan dan berdiskusi dengan peneliti tentang


persiapan mengajar menulis puisi termasuk materi menulis puisi beserta persiapan
perangkat pembelajaran. Peneliti memberikan RPP sebagai perangkat mengajar,
dan selanjutnya diskusi dengan supervisor 2 mengenai poin-poin yang penting
untuk di ajarkan.

b. Tindakan

Tindakan dilakukan oleh Peneliti sebagai guru pelajaran bahasa Indonesia di


kelas IV SD. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar
dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Penelitian
ini diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan itu digunakan sebagai pijakan
bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini berlangsung di dalam kelas dengan


guru sebagai pengajar. Tindakan yang akan dilaksanakan dalam siklus kedua adalah
sebagai berikut.

1) Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran Puisi

2) Guru menjelaskan mengenai Cara menulis puisi dengan bantuan media


proyektor

3) Guru membacakan Puisi dan siswa mencermatinya

29
4) Guru menugaskan siswa untuk membuat puisi karya sendiri dengan tema cita-
citaku.

5) Guru menggunakan metode pembelajaran langsung (direct Instruction) dan


membantu siswa mengembangkan kata dan kalimat menjadi puisi

6) Guru menghampiri satu persatu siswa yang menulis puisi dengan membantu
mereka berpikir kritis

7) Siswa mempersentasekan puisi yang telah dibuatnya di depan kelas.siswa lain


mengamatinya.

8) Guru memberikan refleksi terhadap puisi yang telah di bacakan oleh siswa

9) Siswa mengumpulkan puisi kepada guru

10) Guru merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran hari itu dengan memberikan
tindakan kelas kepada para siswa yang dinilai belum berhasil membuat puisi dan
memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mampu membuat puisi secara
menarik.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh supervisor 2 untuk memantau proses pembelajaran.


Observasi yang dilaksanakan meliputi monitoring atau pemantauan proses
pembelajaran di kelas secara langsung. Observasi ada dua macam, yaitu observasi
proses dan observasi hasil. Observasi proses adalah bagaimana proses pembelajaran
menulis puisi siswa berlangsung. Observasi pada proses pembelajaran puisi dilakukan
dengan mengamati proses tindakan pembelajaran menulis puisi, pengaruh
pembelajaran menulis puisi untuk siswa ataupun guru, mengidentifikasi kendala-
kendala yang muncul dari siswa atau kemudian dicari penyelesaiannya.

Supervisor 2 selalu mencatat kegiatan-kegiatan yang terjadi selama proses


pembelajaran. Observasi hasil meliputi hasil dari kegiatan pembelajaran siswa dikelas
setelah guru melakukan metode pembelajaran langsung (direct instruction) pada
setiap pertemuan.

30
d. Evaluasi dan Refleksi

Refleksi adalah kegiatan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti


yang telah dicatat dalam observasi (Madya, 2007: 63). Refleksi dilaksanakan ketika
melihat proses dan merenungkan apakah kegiatan yang telah dialami sudah benar-
benar bermanfaat atau masih ada hambatan serta kendala dalam pembelajaran menulis
puisi. Pada tahap refleksi ini, peneliti bersama supervisor 2 berdiskusi dan
menganalisis hasil pengamatan pada siklus II, antara lain mengambil kesimpulan
tentang kemampuan siswa setelah dikenakan tindakan, menilai keaktifan dan
kemampuan siswa pada saat menulis puisi, serta mengevaluasi hasil belajar siswa,
apakah sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70

C . Teknik Analisis Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan


observasi atau monitoring kelas, angket, dokumentasi tugas dan lembar penilaian.
Teknik Analisis Data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Peneliti melakukan
langkah- langkah dengan membandingkan data yang diperoleh, mengelompokkan
data-data dalam kategori tertentu dan Pembuatan inferensi dengan menarik
kesimpulan. Tindakan yang dilakukan bersiklus, siklus yang direncanakan sebagai 2
kali siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan berikut : (1) perencanaan tindakan
(planning); (2) pelaksanaan tindakan (acting); (3) pengamatan atau observasi terhadap
tindakan (0bserving) dan (4) Refleksi hasil tindakan (reflecting).

Keberhasilan penelitian tindakan ditandai dengan adanya perubahan menuju


arah perbaikan. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu
Indikator keberhasilan proses, yang dapat dilihat dari perkembangan jalannya
kegiatan proses belajar mengajar. Minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi
dapat terlihat dari ketertarikan mereka dalam menulis puisi, termotivasi untuk
melakukan pembelajaran serta berperan aktif selama pembelajaran berlangsung.

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

31
Pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas IV SD IT AL-Fatih Deli Serdang
dilakukan setiap hari selasa dalam dua jam pembelajaran, atau 2 x 35 menit. Peneliti
terlebih dahulu melakukan tindakan awal, yaitu melakukan observasi keterampilan
membuat Puisi tanpa menerapkan metode pembelajaran langsung (direct instruction).
Penelitian tahap awal dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang nantinya
digunakan sebagai pembanding data penelitian yang diperoleh sesudah penerapan
metode tersebut. Berdasarkan data awal yang diperoleh, diketahui keterampilan
membuat puisi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tugas yang guru berikan untuk
membuat puisi sendiri hanya 3 siswa yang dapat mengerjakannya dengan benar.
Dalam artian 17 siswa lainnya belum paham cara membuat puisi dengan benar.

Ketuntasan Persentase Rata-rata

Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas

17 3 85% 15% 58,25

Tabel 1. Persentase kemampuan menulis puisi pra siklus

Dari tabel di atas tampak bahwa rata-rata nilai menulis puisi sebesar 58,25
Sebanyak 3 (15%) siswa mendapat nilai ketuntasan minimal, sedangkan 17 (85%)
siswa mendapat nilai kurang dari 70. Nilai 70 merupakan nilai kriteria ketuntasan
minimal pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang ditetapkan sekolah.

Berdasarkan data yang diperoleh, membuktikan bahwa kemampuan menulis


puisi siswa kelas IV masih rendah, sehingga perlu diadakan tindakan atau perlakuan
yang dapat meningkatkan kemampuan puisi kelas IV SD IT AL-Fatih. Dalam
penelitian ini peneliti memilih menerapkan metode Pembelajaran langsung (direct
instruction). Dalam observasi tersebut diambil kesimpulan untuk melakukan tindakan
perbaikan pembelajaran membuat puisi dengan siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut :

1. Siklus I

32
a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Pada tahapan perencanaan siklus 1 peneliti dan supervisor 2 menyusun


rencana pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan metode pembelajaran
langsung (direct instruction). Pada rancangan kegiatan akan mengoptimalkan peran
guru dan siswa di kelas sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi kelas
IV di SD IT AL-Fatih Kabupaten Deli Serdang.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023. Penelitian ini terdiri atas dua siklus
dengan setiap siklusnya dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau dua kali pertemuan.
Sekolah memberikan kebebasan kepada peneliti dalam menentukan waktu yang akan
digunakan untuk penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian dipaparkan pada tabel
berikut:

Siklus Hari/Tanggal Waktu Materi

I Selasa, 02 Mei 2023 08.00 – 10.00 Membacakan Puisi dengan tema Cita-
citaku, Menyampaikan Ciri-ciri puisi dan
memberikan latihan menulis Puisi sendiri
sesuai Tema Cita-citaku.

II Selasa, 09 Mei 2023 08.00 – 10.00 Menyampaikan ciri-ciri Puisi dan


memberikan contoh kosa kata,
Memberikan latihan tugas menulis Puisi.

Tabel 2. Waktu pelaksanaan penelitian

Langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan metode Pembelajaran Langsung


(Direct Instruction) :

33
1. Guru menyampaikan fokus dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Guru
menyampaikan materi apa saja yang harus dipelajari dan apa saja yang harus
siswa lakukan dan kuasai.
2. Mengulas kembali pemahaman siswa tentang materi yang telah dikuasai
dengan memberikan pertanyaan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
penguasaan materi.
3. Memberikan bahan materi ajar. Dalam sesi ini, guru memberikan materi dan
mempresentasikan materi pembelajaran beserta contoh.
4. Melakukan bimbingan. Bimbingan ini dilaksanakan dengan cara memberikan
masukan dan pemahaman kepada siswa yang bertanya dan belum mengerti.
5. Membuat latihan individu ke siswa. Pada sesi ini guru membuat latihan tugas
individu kepada siswa, latihan tersebut berguna untuk mengembangkan
pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.
6. Mengevaluasi kemampuan siswa dan guru memberi feedback. Pada tahap ini
guru melakukan kajian ulang kepada siswa, tentang apa yang telah dipelajari.
Siswa memberi feedback agar bisa menjadi bahan evaluasi di masa yang akan
dating.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I pada pertemuan pertama, Guru dan supervisor 2 memasuki


ruangan kelas IV Zaid bin Tsabit. Berikut perencanaan yang dilakukan guru :

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia materi


Membuat Puisi Karya sendiri.
2. Menyiapkan media pembelajaran.
3. Menyiapkan lembar observasi.

Guru sebagai peneliti melakukan Pembelajaran sesuai dengan RPP yang


sudah dirancang bersama supervisor 2. Dengan kegiatan pembelajaran sebagai
berikut :

1) Kegiatan pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Guru
mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru Menanyakan

34
kabar siswa dan mengabsen siswa. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru melakukan apersesi dengan
meminta siswa menyebutkan cita-citanya. Selanjutnya guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang Puisi, ciri-cirinya dan cara membaca puisi. Guru
bertanya kepada siswa yang memiliki cita-cita dan mencontohkan bait puisi
yang sesuai dengan cita-citanya. Kemudian Guru membagikan Lembar Kerja
Siswa yang sudah disediakan untuk siswa menulis puisi karya sendiri. Guru
melakukan metode pembelajaran langsung (direct instruction) dengan
mendatangi siswa satu per satu untuk melihat progress puisi mereka, dan
memberikan masukan dengan kosa kata yang tepat.
Setelah beberapa siswa selesai membuat puisi, siswa maju ke depan
kelas untuk membacakan puisi nya seperti yang telah dicontohkan guru.
Kemudian Guru memberikan refleksi terhadap puisi siswa.

3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dilakukan sekitar 10 menit. Pada kegiatan penutup, siswa
diminta menyimpan hasil tugas membuat puisi untuk dipresentasikan pada
pertemuan yang akan datang. Selanjutnya, siswa diberikan kesempatan
menyampaikan kesulitan yang ditemui selama pelajaran. Guru memotivasi
siswa untuk rajin belajar. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 siswa belum mencapai KKM dan 11


siswa telah mencapai KKM. Analisis deskriptif nilai kemampuan menulis puisi
dengan penerapan metode pembelajaran langsung (direct instruction) pada siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut,

No Aspek yang diamati Nilai


.

1 Nilai tertinggi 80

35
2 Nilai Terendah 60

3 Jumlah siswa yang mencapai KKM 11 (55%)

4 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 9 (45%)

Tabel 3. Analalis Deskriptif nilai Hasil evaluasi siklus I

Perbandingan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I jika
digambarkan dengan diagram sebagai berikut :

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM

Gambar 3. Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada siklus I

c. Hasil Observasi Siklus I

Adapun yang diamati pada observasi siklus I oleh peneliti dan supervisor 2
adalah aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran menulis puisi menggunakan
metode pembelajaran langsung (direct instruction). Kegiatan observasi dilakukan dari
awal hingga akhir pembelajaran secara cermat mengikuti lembar observasi yang telah
disiapkan oleh peneliti dan supervisor 2. Masih ada siswa yang berbicara saat guru
menjelaskan, ada juga sikap yang kurang baik seperti meletakkan kepalas diatas meja
dan duduk tidak tenang.

Siswa terlibat aktif dalam diskusi Tanya jawab. Guru sudah melakukan
monitoring yang dilakukan siswa dengan baik tetapi guru belum memberikan kata
kunci untuk meningkatkan kreativitas siswa. Ada siswa yang menanggapi dengan

36
bahasa yang kurang santun, yaitu mengejek teman yang hasil diskusinya kurang tepat.
Guru sudah cupup berhasil memfasilitasi kinerja siswa untuk melakukan presentasi
hasil diskusi. Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil puisi teman tetapi guru tidak
menuliskan kesimpulan di papan tulis. Hasil observasi guru menunjukkan bahwa
aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan memperoleh 70,80 %.

d. Refleksi dan evaluasi Siklus I

Refleksi merupakan bagian yang penting dalam setiap langkah proses


penelitian tindakan untuk mengatasi permasalahan. Dengan merevisi perencanaan
sebelumnya sesuai apa yang ditemui di lapangan. Dalam penelitian ini kegiatan
refleksi difokuskan pada tiga tahap yaitu (1) tahap penemuan masalah; (2) tahap
merancang tindakan dan (3) tahap pelaksanaan.

Pada tahap penemuan masalah dapat diidentifikasi permasalahan pada


pelajaran Bahasa Indonesia kemampuan menulis puisi kelas IV yaitu permasalahan
yang berasal dari siswa. Permasalahan dari siswa adalah kemampuan imajinatif dan
pembendaharaan kosa kata untuk membuat puisi masih rendah. Evaluasi menulis
puisi dilakukan setiap akhir kegiatan belajar mengajar.

Hasil refleksi yaitu berupa temuan tingkat keefektifan desain pembelajaran


saat menjelaskan dengan menggunakan metode pembelajaran langsung secara
kelompok dan daftar permasalahan yang muncul di lapangan dituangkan kembali ke
dalam rancangan tindakan berikutnya.

Kesimpulan hasil refleksi berupa temuan peningkatan kemampuan menulis


puisi dengan menggunakan metode Pembelajaran langsung adalah (1)
pembendaharaan kosa kata baru siswa kurang; (2) intonasi membaca puisi kurang
tepat; (3) menggunakan kata, istilah dan ungkapan kurang tepat; (4) guru memberi
masukan kepada setiap siswa terlalu lama; (5) topik ciri-ciri puisi, bait, sajak agak
sulit dipahami siswa; (6) imajinatif dan kreativitas siswa dalam menulis masih kurang.

2. Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Rencana tindakan pada siklus II ini dilakukan dengan memperhatikan hasil

37
refleksi siklus I. Berdasarkan persentase nilai KKM di siklus I yaitu 55% berarti perlu
diadakan Siklus II. Faktor penyebab yang dipaparkan pada hasil refleksi siklus I untuk
aktivitas guru maka pada siklus II ini, peneliti lebih mempersiapkan diri sehingga
pada saat pelaksanaan tindakan siklus II, guru mampu menjelaskan dengan cara
menggunakan metode pembelajaran langsung (direct instruction), rinci dan sistematis
agar siswa dapat membuat puisi dengan tepat. Selain itu, guru juga harus mengatur
waktu untuk memberikan masukan pada seluruh siswa agar siswa termotivasi dan
terasah kreativitasnya dalam menulis.

Perencanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan aspek- aspek


yang belum tercapai pada siklus I. Rancangan pelaksanaan tindakan siklus II adalah

sebagai berikut.

1. Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan


2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Mempersiapkan instrumen meliputi lembar pengamatan, lembar
penilaian dan alat dokumentasi.

c. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Siklus II dilaksanakan pada hari selasa, 09 Mei 2023 dengan alokasi waktu
4x35 menit pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menerapkan
langkah-langkah pembelajaran langsung (direct instruction).

1) Kegiatan pendahuluan

Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru
Menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Guru melakukan apersesi dengan
meminta salah satu siswa membaca puisi cita-citaku dibuku. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar agar mereka termotivasi
untuk memenuhi KKM.

2) Kegiatan inti

Guru berdiskusi dengan siswa mengenai Puisi yang telah dibuat sebelumnya.
Kemudian guru menjelaskan mengenai bait dan sajak pada puisi yang telah dibuat.

38
Guru menjelaskan di papan tulis. Setelah itu Guru memberikan tugas latihan membuat
puisi sendiri kepada siswa. Disini guru lebih mengutamakan siswa yang jarang
bertanya dan memberikan masukan tentang apa yang harus dibuat dalam puisi

Selama siswa melakukan tugas, guru mengamati dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan. Kemudia siswa melakukan presentasi hasil tugas mereka, dan
guru meminta siswa menanggapi puisi yang telah dibacakan. Kemudia guru menilai
Seluruh tugas siswa dalam lembar penilaian.

3) Kegiatan penutup

Pada kegiatan ini guru dan siswa menyimpulkan hasil pembuatan puisi.
Selanjutnya siswa dan guru melakukan refleksi. Guru menanyakan materi yang
dianggap sulit. Guru memotivasi siswa untuk rajin membaca, memperbaharui kosa
kata dan menulis berdasarkan imajinasi mereka. Pelajaran diakhiri dengan salam
penutup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 siswa belum mencapai KKM dan 16


siswa telah mencapai KKM. Analisis deskriptif nilai keterampilan berbicara dengan
penerapan metode diskusi pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Aspek yang diamati Nilai

1. Nilai tertinggi 87

2. Nilai terendah 65

3. Jumlah siswa yang mencapai KKM 16 (80%)

4. Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 4 (20%)

Table 4. Analalis Deskriptif nilai Hasil evaluasi siklus II

Pembandingan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II


jika digambarkan dengan diagram sebagai berikut:

39
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Mencapai KKM Tidak mencapai KKM

Gambar 4. Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada siklus II

c. Hasil Observasi Siklus II

Peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan yang telah dilakukan pada


siklus II. Hasil yang diperoleh dari pengamatan ini, meliputi dampak tindakan
terhadap proses dan hasil pembelajaran. Hasil observasi pada siklus II sudah
menunjukkan peningkatan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Berdasarkan
hasil observasi melalui lembar observasi semua aspek mengalami peningkatan. Siswa
sudah ikut serta, aktif dan berkontribusi dalam pembelajaran. Siswa berani dan tidak
ragu-ragu mempresentasikan hasil puisi mereka.

Hasil observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam


pelaksanaan tindakan mencapai persentase 82,07%.

d. Refleksi dan Evaluasi Siklus II

Berdasarkan hasil nilai evaluasi dan observasi pada pelaksanaan tindakan


siklus II, diperoleh data bahwa 80 % siswa telah tuntas atau memperoleh nilai di atas
KKM. KKM yang ditentukan adalah 70. Aktivitas siswa mencapai lebih dari 80%.
Maksudnya skor aktivitas siswa yang diperoleh dari lembar observasi siswa telah
mencapai lebih dari 80% dari skor maksimal. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada
siklus I mencapai 11 anak atau 55% dan pada siklus II menjadi 16 anak atau 80%.
Aktivitas rata-rata siswa yang diperoleh telah meningkat yaitu pada siklus I mencapai
70,80% dan pada siklus II menjadi 82,07%. Berdasarkan indikator keberhasilan
tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan penelitian

40
dihentikan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Setelah dilaksanakan penelitian mulai dari siklus I dan siklus II melalui


penerapan metode pembelajaran langsung (direct instruction) untuk meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa kelas IV SD IT AL-Fatih, Kabupaten Deli Serdang
dapat dijelaskan bahwa penggunaan metode tersebut berhasil meningkatkan
kemampuan siswa membuat puisi karya sendiri dengan benar.

Dengan adanya pengaruh yang dilakukan oleh guru siswa dapat mengingat
dan berusaha mengerjakan tugas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran ini melalui metode pembelajaran langsung (direct
instruction) dalam membuat puisi disebabkan pada pembelajaran dengan strategi
mengajar melalui metode pembelajaran langsung (direct instruction), siswa sangat
tertarik dengan bertambahnya kosa kata baru yang mereka belum tahu dan menjadi
mengerti. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran
langsung (direct instruction) lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis
puisi.

Keberhasilan penelitian ini dapat dijelaskan berdasarkan ketercapaian setiap


indikator dalam penelitian, terutama pada aspek peningkatan kemampuan menulis
puisi siswa. Hasil pada siklus I sebesar 55%. Persentase ini belum mencapai target
yang diinginkan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Adapun pada siklus
II hasil kemampuan menulis puisi sebesar 80%.

Persentase ini sudah mencapai target yang diinginkan berdasarkan indikator


keberhasilan penelitian. Hasil kemampuan menulis puisi selama 2 siklus mengalami
peningkatan sebesar 25%. yaitu dari 55% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II.
Peningkatan siswa ini disebabkan adanya penerapan metode pembelajaran langsung
(direct instruction) dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, siswa meniru apa yang
telah dilakukan guru di awal pembelajaran. Siswa diberi pemodelan oleh guru, siswa
dibimbing dan dilatih untuk berpikir kreatif dan imajinatif, selain itu siswa diberi
tugas secara mandiri sehingga kemampuan siswa meningkat.

Kemampuan menulis siswa meningkat setelah dilakukan tindakan berupa

41
penerapan metode pembelajaran langsung (direct instruction) dalam meningkatkan
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebelum
dilaksanakan tindakan, ketuntasan nilai rata-rata siswa sebesar 15% (terdapat 3 siswa
yang mendapat nilai ≥70, dan 17 siswa yang mendapat nilai <70), sedangkan
ketuntasan berbicara siswa setelah dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata mencapai
55% (terdapat 11 siswa yang mendapat nilai ≥ 70, dan 9 Siswa mendapat nilai <70).

Meskipun setelah dilakukan tindakan siklus I ketuntasan belajar sudah


mengalami peningkatan, tetapi masih dilaksanakan siklus II karena kriteria
keberhasilan penelitian belum tercapai yakni ketuntasan menulis puisi siswa pada
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD IT AL-Fatih, Kabupaten Deli Serdang
adalah sebesar 70%. Pada siklus II ketuntasan menulis puisi siswa mencapai 80%
(terdapat 16 siswa yang mendapat nilai ≥70, dan 4 siswa yang mendapat nilai <70).
Siswa yang berhasil mendapatkan nilai sama dengan atau diatas kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan sekolah adalah siswa yang sudah tepat dalam pelafalan,
volume suara, sajak, intonasi, kosa kata, dan percaya diri.

Berikut disajikan diagram pembandingan persentase jumlah siswa yang


mencapai KKM pada pra siklus, siklus I, siklus II.

80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 5. Diagram Batang Pembandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

Meningkatnya aktivitas siswa, tidak lepas dari bimbingan dari guru yang
semakin baik. Hal ini merupakan dampak dari penerapan metode pembelajaran
langsung (direct instruction) yang secara umum berjalan baik seperti yang dilihat pada
hasil observasi. Berikut diagram pembanding skor aktivitas rata-rata siswa hasil

42
observasi siklus I dan siklus II.

82%
80%
78%
76%
74%
72%
70%
68%
66%
64%
62%
Siklus I Siklus II

Gambar 6. Diagram perbandingan observasi siswa

Aktivitas rata-rata siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan Metode


pembelajaran langsung (direct instruction) mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II. Hal itu terbukti pada siklus I aktivitas rata-rata siswa terhadap pelajaran
mencapai 70,80% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 82,07%.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan tingginya nilai yang diperoleh dalam


pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode pembelajaran langsung
(direct instruction) dikarenakan adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
metode ini antara lain adalah sebagai berikut: (1) Siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran, (2) Siswa dapat mengembangkan pikiran yang imajinatif dan kreatif,
(3) guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa
sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa,
(4) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil. (5) Siswa
menjadi lebih terlatih dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diatas,
terbukti bahwa penerapan metode pembelajaran langsung (direct instruction) ini
dinilai berhasil dan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV di SD IT AL-Fatih, Kabupaten Deli
Serdang.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

43
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SD IT AL-Fatih,
Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct
instruction) meningkat, hal ini dibuktikan dengan terjadinya peningkatan kemampuan
menulis puisi yang saat pra siklus hanya 15 % ( 3 siswa yang tuntas) dan juga
perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran menunjukkan hal yang baik dan
meningkat, siswa lebih aktif dan memiliki keberanian dalam proses pembelajaran,
pada siklus I yang tuntas dengan rata-rata 55% (11 siswa tuntas ) dengan nilai
tertinggi 75 dan nilai terendah 40. Sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan
yang tinggi sebesa 80% (16 siswa tuntas) dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah
adalah 55. Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan sebesar 25%.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut: (1) untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa, guru dapat
menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction). Kegiatan
pembelajaran dapat memberikan semangat belajar yang positif kepada siswa karena
siswa belajar berpikir kreatif dan imajinatif dengan cara mengamati dan melakukan
percobaan secara langsung sehingga siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan
menarik dan tidak membuat bosan, (2) dalam melakukan kegiatan pembelajaran
hendaknya guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing serta melibatkan siswa
secara maksimal dalam menerapkan model pembelajaran langsung, (3) penggunaan
model pembelajaran langsung sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis puisi
siswa, hendaknya disesuaikan dengan materi dan kompetensi dasar yang hendak
dicapai. Hal ini karena tidak semua kompetensi dasar dapat diajarkan menggunakan
model pembelajaran langsung.

DAFTAR PUSTAKA

44
Andri, W. (2007). Menulis Kreatif Sastra: dan Beberapa Model Pembelajarannya.
Jakarta: Garudhawaca.
Dalman. (2015). Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasran, M. (2013). UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA
KELAS XF SMA NEGERI 1 SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN DENGAN
MEMANFAATKAN MEDIA FOTO KEINDAHAN ALAM.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Madya, S. (2006). Teori dan Taktik Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Alfabeta.
Marlina L & Sholehun, M. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar bahasa indonesia pada siswa kelas iv sd muhammadiyah majaran
kabupaten sorong. Jurnal keilmuan bahasa , sastra dan pengajarannya .
Mulyasa. (2010). Menjadi guru profesional ( Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan ). Bandung: Rosda.
Mundziroh, S. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita dengan
Menggunakan Metode Picture and Picture pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
penelitian bahasa, sastra dan pengajarannya , 2.
Nasional, D. P. (2020). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Rimang, S. S. (2011). Kajian sastra teori dan Praktis. Yogyakarta: Aura Pustaka.
Robbins, S. (2007). Perilaku Organisasi (11 ed.). Jakarta: Gramedia.
Saddhono. (2012). Meningkatkan keterampilan bahasa indonesia. Bandung: CV
karya Putra Darwati.
Suhartatik, S. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk
Meningkatkanketerampilan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas V SD Putra
Indonesia Surabaya . Doctoral Dissertation .
Sukino. (2010). Menulis itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka Populer Lukis.
Susilowati S. (2013). Penggunaan Model Pembelajaran Langsung untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Sekolah Dasar Surabaya.
Doctoral Dissertation .
Wardhani. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas terbuka.
YasPeMaInsidi. (n.d.). Retrieved may 20, 2023, from
https://bundaliainsidi.blogspot.com/2013/02/kemampuan.html
Yusdi, M. (2010). Keterampilan Membaca Permulaan . Jakarta: Pustaka Sinar
harapan.

Lampiran 1

45
Kepada
Yth. Kepala UPBJJ- UT
Medan Di Tempat

Surat Kesediaan menjadi Supervisor 2

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Nelly Mutiah Harahap S.Pd
Asal dari Sekolah : SDN 105321 T. Nibung Batang Kuis
Alamat Sekolah : Jalan Peringgan, Tumpatan Nibung, Kec. Batang Kuis,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20372
Nomor Telepon/ HP : 0831-6687-2675
E-mail : nellymutiahharahap@gmail.com

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Supervisor 2 yang akan


memeriksa dan memberi masukan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) serta mengamati praktik mengajarnya sebanyak 2 kali dalam mata kuliah
PKP (Pemantapan Kemampuan Profesional), yang akan dilakukan oleh
mahasiswa tersebut di bawah ini.
Nama : Rizka Awalia Pinida Lubis
NIM : 859874749
Program Studi : PGSD
Tempat mengajar : SD Swasta IT AL-Fatih
Alamat Sekolah : Jl. Pelaksanaan I Dusun IV No.185 Bandar Setia
Telepon : 082321075689

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagimana mestinya.

Mengetahui,
Medan, 19 Mei 2023

Kepala Sekolah Supervisor 2

Ahmad Perdana Kusuma M.H Nelly Mutiah Harahap S.Pd


NIP. 198806272022212017

Lampiran 2

46
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
Bahasa Indonesia

Fakta / Data pembelajaran yang terjadi di kelas : Rendahnya Kemampuan Siswa


Kelas IV pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Membuat Puisi Karya Sendiri.

Identifikasi masalah : Ketika guru menjelaskan mengenai ciri-ciri puisi, dan cara
membuatnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV, siswa banyak yang tidak
mengerti dan tidak ada perhatian pada penjelasan guru. Kemudian ketika guru
bertanya, apakah siswa sudah mengerti, tidak seorangpun siswa yang menjawab.
Akibatnya pada saat mengerjakan tugas, hasil belajar siswa rendah.

Analisis Masalah : Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga
perlu untuk mengganti metode dengan lebih variatif. Kurangnya perhatian siswa
terhadap materi yang disajikan. Guru kurang memberikan bimbingan serta arahan
pada siswa dalam diskusi.

Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah: Menggunakan metode Pembelajara


Langsung (direct instruction) pada kegiatan pembelajran bahasa Indonesia di kelas
IV materi membuat puisi karya sendiri.

Rumusan Masalah : Bagaimana penerpan metode pembelajaran langsung (direct


instruction) pada pelajaran menulis Puisi siswa kelas IV SD IT AL-Fatih Kabupaten
Deli Serdang

RPP Perbaikan : Terlampir

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

47
Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : IPS
Kelas /Semester : IV (Empat)/2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 X Pertemuan ( 2 X 45 Menit)

A. Kompetensi inti

KI 1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati ( mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 3.6.1. Menjelaskan arti puisi
disajikan secara lisan dan tulis dengan 3.6.2. Menyebutkan ciri-ciri puisi
tujuanuntuk kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi 4.6.1 Membuat laporan hasil mengidentifikasi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi ciri- ciri puisi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan 4.6.2 Membacakan puisi karya pribadi
diri.
C. Tujuan pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu
C.
mengidentifikasikan ciri-ciri puisi dengan benar
2. Melalui Kegiatan berdiskusi dan Pembelajaran Langsung , siswa
dapat membuat Puisi karya sendiri dengan baik dan benar.
D. Materi Pokok
Puisi merupakan karya sastra yang disusun dengan kata-kata yang indah. Ciri-ciri
puisi adalah sebagai berikut :
1. Puisi terdiri atas kata-kata yang tersusun menjadi larik-larik/baris
2. Larik-larik/baris dalam puisi tersusun menjadi bait.
3. Suku kata terakhir dari setiap larik membentuk rima.
4. Kata terakhir setiap larik memiliki keteraturan bunyi vokal (irama )
E. Pendekatan Model Dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : active teaching model (mengamati, menanya,mengumpulkan
informasi)

48
2. Model : Pembelajaran langsung atau direct instruction
3. Metode : Sintaks prosedur Tujuan Pembelajaran, Ceramah, Tanya Jawab,
dan Diskusi

I. Media Dan Alat Pembelajaran


Media Pembelajaran : Audio pembacaan Puisi “Cita-citaku”
Alat Pembelajaran : Papan tulis, spidol,lembar tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
I. Pendahuluan
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a sebelum belajar, Bertanya kabar siswa dan
mengabsen siswa.
3. Apersepsi oleh guru dengan menjelaskan tujuan dan aktivitas
pembelajaran (dikaitkan dengan tema) Dengan melakukan tanya jawab,
Guru memberikan berberapa pertanyaan, antara lain : Apakah yang
dimaksud dengan cita-cita? Apakah kamu memiliki cita-cita? Apakah cita-
citamu?

II. Kegiatan Inti


1. Guru menampilkan puisi dengan judul “ Cita-Citaku” (Buku tematik siswa
hal 4).
2. Guru mencontohkan cara membaca puisi. Dengan medengarkan
pembacaan Puisi.
3. Guru menjelaskan arti puisi dan ciri-ciri dari puisi
4. Guru mejelaskan kegiatan diskusi yaitu, mengindentifikasi ciri-ciri puisi
melalui lembar kerja.
5. Guru meminta siswa bersama kelompoknya mendiskusikan beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan ciri-ciri puisi.
6. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk menemukan ciri-ciri
puisi yang tersedia dalam lembar kerja dan melakukan penilaian sikap.
7. Guru membacakan salah satu hasil diskusi kelompok
8. Guru memberikan masukan, tanggapan dan koreksi terkait pembelajaran
dan memberikan apresiasi atas kerja siswa.
9. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal yang
belum dipahami.
10. Guru Membimbing siswa Menulis Puisi Karya Sendiri dengan metode
Pembelajaran langsung ( Direct Instruction). Dengan Langkah-langkah sebagai
berikut : (a) menyampaikan tujuan dari membuat puisi dan mempersiapkan siswa,
(b) mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, (c) Membimbing pelatihan
menulis puisi dengan langsung mengarahkan siswa yang bertanya dan diskusi
tentang kata yang mereka gunakan nantinya, (d) mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik terhadap pelajaran hari ini, (e) memberikan kesempatan
untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
11. Guru Memberi kesempatan pada siswa yang sudah dapat menuliskan
puisi untuk membacakannya langsung di depan kelas dan memberi

49
refleksi terhadap karya nya.

III. Penutup
1. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru menanyakan perasaan siswa selama pembelajaran sebagai refleksi
selama pembelajaran
3. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa
untuk selalu belajar dan doa (mengucapkan Hamdallah) Guru mengucapkan
salam.

H. Sumber Belajar
1. Buku Guru Tema 6 Kelas 4 ( Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi
Revisi 2017, Jakarta :Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).

I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
Penilaian Proses Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran.Sikap yang diamati berdasarkan kegiatan yang akan dialami siswa pada
hari tersebut. Pada kegiatan mengidentifikasi rima dan bait pada puisi sejak dari
kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
LEMBARAN PENILAIAN

1. Rubrik Penilaian Spiritual

Perkembangan Perilaku
No. Nama Peserta Didik
Berdoa Sabar
SB B C K SB B C K
1. Galih Dermawan SB SB
2. Ashyfa Salsabila SB SB

Keterangan: SB (Sangat Baik) : 4, B (Baik) : 3, C (Cukup) : 2, K (Kurang) : 1.

2. Rubrik Penilaian Sikap

Perkembangan Perilaku
No. Nama Peserta Didik
Displin Kerja Sama

SB B C K SB B C K
1. Galih Dermawan B B

2. Ashyfa Salsabila B SB

Keterangan: SB (Sangat Baik) : 4, B (Baik) : 3, C (Cukup) : 2, K (Kurang) : 1.

3. Rubrik Penilain Keterampilan

50
Sangat Baik Bai Cukup Perlu Bimbingan
k
Kreteria
4 3 2 1
Rima puisi Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa belum
menentukan semua menentukan sebagian menentukan dapat
rima pada puisi besar rima pada puisi sebagian kecil rima menentukan rima
yang mereka yang mereka lengkapi pada puisi yang pada puisi yang
lengkapi dengan dengan benar mereka lengkapi mereka lengkapi
benar. dengan benar.
Jumlah bait Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa belum
dalam puisi mengidentifikasi mengidentifikasi baris mengidentifikasi dapat
baris dan bait dan bait dalam puisi, baris dan bait mengidentifikasi
dalam puisi serta namun kurang tepat dalam puisi, namun baris dan bait
menentukan jumlah dalam menentukan salah dalam dalam puisi.
baris dan bait jumlah baitnya menentukan jumlah
dengan benar. baris dan baitnya.
Kesimpulan Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa belum
ciri-ciri puisi menyajikan menyajikan menyajikan dapat menyajikan
kesimpulan ciri-ciri kesimpulan ciri-ciri kesimpulan ciri-ciri kesimpulan ciri-
puisi, meliputi puisi. meliputi jumlah puisi, namun ciri puisi.
jumlah baris, baris, jumlah bait, dan kurang lengkap.
jumlah bait, dan rima dengan cukup
rima dengan lengkap
lengkap dan sangat
jelas.
Keterangan: SB (Sangat Baik) : 4, B (Baik) : 3, C (Cukup) : 2, K (Kurang) : 1

J. Refleksi
 Siswa
Siswa melakukan refleksi diri untuk mengukur kemampuannya dalam
menjelaskan ciri-ciripuisi (mengidentifikasi bait dan rima).
 Guru
Guru melakukan refleksi diri strategi pembelajaran yang digunakan apakah
sudah membuatsiswa mengetahui ciri-ciri puisi.

Bandar Setia, 29 Mei 2023

Kepala Sekolah Pengajar

Ahmad Perdana Kusuma Rizka Awalia Pinida Lubis S.S

Lampiran 4

51
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS 1

Nama Mahasiswa : Rizka Awalia Pinida Lubis


NIM : 859874749
Tempat Mengajar : SD IT AL-Fatih
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV (Empat)/ II (Dua)
Waktu : 2 x 35 menit
Hari/Tanggal : Selasa, 02 Mei 2023

No. KEMUNCULAN Komentar


Perilaku Guru Yang di Observasi
Ada Tidak

1. Guru mengondisikan siswa ✓


untukbelajar aktif, misalnya berdoa,
mengabsen, dan mempersiapkan alat
tulis
2. Guru melaksanakan apersepsi ✓
3. Guru menyampaikan tujuan ✓
pembelajaran
4. Guru menggunakan media ✓
pembelajaran
5. Guru menjelaskan materi ✓
pembelajaran
6. Siswa menyimak penjelasan guru ✓
7. Siswa dan guru melakukan tanya ✓
jawab
8. Guru memberikan penguatan kepada ✓
siswa yang berani menjawab
9. Siswa mengerjakan Lembar Kerja ✓
10. Guru membimbing siswa dalam ✓
Tugas Membuat Puisi
11. Siswa melaporkan hasil Karyanya ✓
12. Dengan bimbingan guru siswa ✓
menyimpulkan materi pembelajaran
13. Guru memberikan tindak lanjut ✓
berupa Tugas membaca Puisi
dirumah dan berlatih merangkai
kata- kata indah
14. Guru menutup pelajaran dengan ✓
ucapan salam

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS 2

52
Nama Mahasiswa : Rizka Awalia Pinida Lubis
NIM : 859874749
Tempat Mengajar : SD IT AL-Fatih
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV (Empat)/ II (Dua)
Waktu : 2 x 35 menit
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Mei 2023

No. KEMUNCULAN Komentar


Perilaku Guru Yang di Observasi
Ada Tidak

1. Guru mengondisikan siswa ✓


untukbelajar aktif, misalnya berdoa,
mengabsen, dan mempersiapkan alat
tulis
2. Guru melaksanakan apersepsi ✓
3. Guru menyampaikan tujuan ✓
pembelajaran
4. Guru menggunakan media ✓
pembelajaran
5. Guru menjelaskan materi ✓
pembelajaran
6. Siswa menyimak penjelasan guru ✓
7. Siswa dan guru melakukan tanya ✓
jawab
8. Guru memberikan penguatan kepada ✓
siswa yang berani menjawab
9. Siswa mengerjakan Lembar Kerja ✓
10. Guru membimbing siswa dalam ✓
Tugas Membuat Puisi
11. Siswa melaporkan hasil Karyanya ✓
12. Dengan bimbingan guru siswa ✓
menyimpulkan materi pembelajaran
13. Guru memberikan tindak lanjut ✓
berupa Tugas membaca Puisi
dirumah dan berlatih merangkai
kata- kata indah
14. Guru menutup pelajaran dengan ✓
ucapan salam

53
Lampiran 6

Hasil Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus

54
Lampiran 7

Foto Dokumentasi

55

Anda mungkin juga menyukai