Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-NYA
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “STRATEGI MENENTUKAN
LANGKAH SINTESIS OBAT”.
Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kesempatan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami yang berkepentingan.
i
DAFTAR ISI
BAB 3 PENUTUP..........................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
senyawa-senyawa tersebut dalam tanaman sangat kecil, seperti keberadaan
senyawa bibenzil di alam dalam jumlah terbatas, hanya ditemukan dalam spesies
tumbuhan yang relatif sukar diperoleh. Di samping itu proses isolasi memerlukan
biaya yang mahal dan memerlukan waktu yang lama, sehingga penyediaan
senyawa secara isolasi dirasa kurang efektif dan efisien. Akhir-akhir ini mulai
dipikirkan penyediaan senyawa secara sintesis dari senyawa-senyawa lain.
Saat ini juga dikembangkan strategi dan upaya efektif dan ekonomis untuk
penemuan obat baru, yaitu dengan pemanfaatan metode kimia komputasi
(computational chemistry). Kemajuan simulasi dan pemodelan, terutama kimia
komputasi, dapat memberikan pengaruh berarti dalam menurunkan biaya dan
waktu yang diperlukan untuk mendesain proses kimia dan senyawa baru.
Kemampuan dalam pemodelan molekul akan memperpendek waktu dan
mereduksi biaya yang diperlukan untuk mensintesis suatu senyawa (Harno D. P.,
2009 : 5).
Epotilon adalah suatu senyawa makrosiklik lakton kelas baru yang menarik
oleh karena daya aktivitasnya sebagai zat anti kanker. Senyawa makrolida ini
diisolasi pertama kali oleh kelompok Hofle dari Myxobacterium Sorangium
cellulosum strain 90 yang diambil dari Sungai Zambezi Afrika Selatan. Berbagai
uji biokimia mengungkapkan bahwa epotilon lebih potensial dibandingkan takso 1
dengan efek samping lebih kecil. Setelah konfigurasi absolute potilon A (1) dan B
(2) dipublikasikan oleh Hofle, dan kawan-kawan, total sintesis epotilon dan
turunannya secara intensif telah dilakukan. Publikasi pertama sintesis epotilon
2
total oleh Danishefsky dan kawan-kawan, diikuti oleh Nicolou dan kawan-kawan
dan Shinzer dan kawan-kawan. Meskipun masing-masing kelompok mempunyai
strategi tersendiri, ketiga kelompok tersebut menggunakan reaksi-reaksi olefin-
metatesis, makrolak tonisasi dan aldol sebagai reaksi-reaksi penyambung.
Strategi sintesis dan rancangan obat organik telah diperbarui dengan banyak
obat baru mencakup obat-obat yang ditujukan untuk area terapeutik baru dan obat-
obat yang dikembangkan dengan menggunakan senyawa kimia baru. Obat-obat
tersebut meliputi : Inhibitor tubulin (Taltobulin), Arteflene antimalaria, Antivirus
neuraminidase (Zanamawir, Oseltamavir dan Peramavir), OAINS inhibitor COX-
2 (Celecoxib, Cimicoxib dan Valdecoxib).
1.3 TUJUAN
a. Untuk dapat mengetahui mengenai strategi sintesis obat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Baru-baru ini, FDA (Food and Drug Administration) dan EMA (European
Medicines Agency) menerbitkan laporan terbaru yang menganalisis situasi ini.
Kekurangan obat dapat terjadi karena berbagai alasan seperti masalah produksi
dan pengiriman atau perubahan harga dan pembekuan bahan mentah. Pandemi
global yang berlangsung telah menyebabkan masalah tambahan pasokan untuk
beberapa obat karena terganggunya jaringan produksi dan distribusi. Keterbatasan
ketersediaan obat dan komponen penyusunnya juga dapat disebabkan oleh
terhentinya atau terganggunya produksi obat karena kontaminasi bahan aktif
4
farmasi(API) selama proses pembuatan, masalah kapasitas produksi, atau hanya
karena kegagalan memproduksi produk sebanyak mungkin diperlukan
5
4. Reaksi harus bersifat stereospesifik karena seringkali sulit dan mahal
untuk memisahkan enansiomernya
5. Rekasi yang digunakan dalam tahap rekasi sintesis harus dapat
disesuaikan dengan metode produksi berskala besar
6. Didesain keseluruhan.
7. Strategi sintesis harus dapat berkembang antara lain dengan pendekatan
pemutusan untuk menemukan bahan awal yang cocok, menemukan
senyawa dengan struktur serupa, memodifikasi produk alami, serta
divergensi (modifikasi)
8. Penggunaan gugus perlindungan. Desain jalur sintetik sering
membutuhkan reaksi yang harus dilakukan di satu pusat dalam molekul
sebagai proses utama, sementara itu pusat kedua dicegah agar tidak
mengganggu proses primer atau menjalani reaksi serupa yang tidak
diinginkan.
6
Penggunaan reaksi stereoselektif untuk menghasilkan pusat
stereogenetik Reaksi stereoselektif adalah suatu reaksi yang
menghasilkan produksi selektif dari salah satu stereoisomer produk.
1. Bentuk substrat
Suatu reaksi akan menghasilkan campuran enansiomer ketika ada senyawa
yang sama dengan reagen mendekati pusat reaktif substrat dari arah yang
berlawanan. Contohnya : reaksi sintesis obat kaptopril sebagai antihipertensi
yang menghasilkan S,S-kaptopril.
2. Sifat reagen
Sifat reagen yang berbeda umumnya akan tetap mengalami jenis reaksi yang
sama dengan pusat reaksi. Namum, pada akhirnya akan menghasilkan
produk yang memiliki jenis stereokimia yang berbeda. Misalnya :
hidroksilasi ikatan C=C dari E-but-2-ene dari osmium tetroksida
menghasilkan rasemat namun brominasi senyawa ini menghasilkan meso-
dibromida.
3. Mekanisme reaksi
Tempat terjadinya suatu mekanisme reaksi berlangsung dapat
mempengaruhi stereokimia produk. Misalnya : pada substitusi nukleofilik
dari alkil halida kiral dengan mekanisme SN1 dapat menghasilkan
pembentukan rasemat karena nukleofil menyerang planar intermediate dari
kedua sisi.
4. Katalis yang digunakan
Enzim berfungsi untuk mengkatalisasi reaksi dan menghasilkan pusat
asimetris yang biasanya bersifat stereospesifik. Beberapa enzim juga
digunakan untuk menghasilkan sejumlah transformasi stereoselektif.
5. Energi aktivasi relative
Penggunaan reaksi sintesis stereoselektif juga tergantung pada energi aktivasi.
Contohnya : pada reaksi yang menghasilkan campuran dua stereoisomer.
6. Bentuk molekul substrat
7
Merancang sintesis organik : jalur sintesis obat atau analog harus diawali dengan
ketersediaan bahan dan bagaimana cara mengubahnya menggunakan reaksi yang
murah dan mudah agar terbentuk senyawa target. Sintesis obat tidak memiliki rute
yang jelas karena setiap kompleks akan memiliki karakteristik yang berbeda.
Tindakan yang biasanya dilakukan adalah melakukan kerja kembali mulai dari
menentukan struktur target melalui serangkaian tahapan hingga ditemukan bahan
yang murah dan dapat diproduksi secara komersial.
Sintesis konveregen : hasil akhir dari sintesis multi-step linier akan menghasilkan
produk yang sedikit, meskipun langakh-langkah yang digunakan banyak. Dalam
sintesis konvergen, bagian dari molekul target disiapkan dan akan digabung untuk
membentuk suatu molekul target.
8
samping lebih kecil. Nama epotilon tersusun dari unit-unit yang terdapat
didalamnya, yaitu : epoksida, tiazol dan keton. Epotilon pertama kali ditemukan
oleh ilmuan kelompok penelitian bioteknologi (GBF) Braunschweig yang
dipimpin oleh ahli mikrobiologi Hans Reichenbach dan ahli kimia Gerhard Hofle.
Beberapa strategi sintesis yang dilakukan oleh tiga kelompok kerja epotilon, yakni
kelompok Danishefsky, kelompok Nicolaou dan kelompok Schinzer.
9
stereo telah dilakukan Danishefsky, dkk. menganalisis retrosintesis dari epotilon
dalam tiga tahapan : makrolaktonisasi, metatesis dan reaksi-makroaldol.
Strategi Sintesis Epotilon Dari K. C. Nicolaou
Kelompok Nicolaou mensintesis epotilon dari fragmen utama 32, 33 dan 34
melalui reaksi aldol, esterifikasi dan reaksi Wittig atau metatesis-olefin menjadi
makrolida.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sintesis obat merupakan suatu proses memproduksi obat-obatan yang dapat
diaplikasikan dalam skala besar selain sintesis timah dan analog.
Strategi sintesis obat adalah suatu langkah ataupun proses yang dilakukan untuk
mensintesis suatu senyawa yang terkandung dalam obat.
Jalur sintesis obat secara luas diklasifikasikan sebagai rute sintetik sebagian
(parsial) dan rute sintetik penuh. Rute sintetik sebagian (parsial) sering digunakan
dalam sintesis obat dan analog serta pada proses pembuatan obat dimana suatu
senyawa diperlukan memiliki sejumlah pusat kiral dalam strukturnya, contohnya :
proses fermentasi dimana mikroorganisme yang berperan menghasilkan
benzilpenisilin sebagai titik awal pembuatan produk penisilin lainnya. Sedangkan
jalur sintetik penuh merupakan proses sintesis yang dilakukan mulai dari
persiapan bahan awal yaitu dari sintesis atau alami.
Hal yang harus diperhatikan dalam strategi sintesis menggunakan
pendekatan pemutusan yaitu : urutan rangkaian pemutusan dapat mempengaruhi
kemudahan dan arah reaksi selanjutnya, gugus yang reaktif dalam suatu senyawa
harus dilindungi dengan menggunakan zat pelindung yang sesuai dan pusat kiral
yang sesuai dimasukkan kedalam struktur.
11
DAFTAR PUSTAKA
Harno Dwi Pranowo. 2009. Peran Kimia Komputasi dalam Desain Molekul Obat.
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada FMIPA UGM.
Yogyakarta : UGM
Nicolaou, K.C., Roschanger, F., Vourloumis, D., 1998, Angew. Chemie, 110
12
13