Anda di halaman 1dari 28

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. IDENTITAS DATA

Nama : An. R

Tempat/Tanggal Lahir : Pematangsiantar, 29-07-2018

Nama Ayah/Ibu : Tn. D/ Ny. Y

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga

Alamat : Jalan Huta I Syahkuda Bayu

Suku : Batak

Agama : Islam

Pendidikan : Belum sekolah

2. KELUHAN UTAMA

Orang tua anak mengatakan anak BAB ± 5 kali dalam sehari sejak kemarin,

mual,muntah dan demam disertai dengan menggigil sudah dari kemarin.

31
32

3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

a. Prenatal

Ibu klien mengatakan ketika mengandung An. R rajin memeriksakan

kondisi kehamilannya satu bulan sekali di bidan praktek dan puskesmas

yang berada disekitar rumahnya. Ibu mengatakan lama kehamilannya

sampai 36 minggu, dan ibu klien juga mengatakan tidak ada komplikasi saat

kehamilan

b. Intranatal

Ibu klien mengatakan proses persalinan saat melahirkan An. R dilakukan

persalinan secara Secsio Cesaria. Namun saat persalinan berlangsung tidak

ditemukan masalah apa-apa, tidak ada perdarahan, dan tidak ada komplikasi

lainnya.

c. Postnatal

Ibu klien mengatakan setelah melahirkan An. R tidak terjadi masalah yang

mengkhawatirkan. Ibu klien hanya dirawat selama 3 hari perawatan di

rumah sakit dan setelah itu diperbolehkan pulang karena tidak ada masalah

apapun.

4. RIWAYAT MASA LALU

a. Penyakit waktu kecil : Tidak ada riwayat

penyakit waktu kecil


33

b. Pernah dirawat dirumah sakit : Klien tidak pernah

dirawat dirumah sakit

c. Obat-obatan yang digunakan : Tidak ada pemberian

obat

d. Tindakan (operasi) : Tidak ada tindakan dan

Operasi

e. Alergi : Tidak ada riwayat alergi

f. Kecelakaan : Tidak ada riwayat

kecelakaan

g. Imunisasi : An R sudah

mendapatkan imunisasi

BCG, Hepatitis B 1

dan Polio 1 pada saat

baru lahir, Hepatitis II

pada usia 1 bulan,

kemudian mendapat

DPT I dan Polio II pada

usia 2 bulan. DPT II dan

Polio III pada usia 3

bulan. DPT III pada usia

4 bulan. Kemudian
34

campak pada usia 9

bulan

5. RIWAYAT SOSIAL

a. Yang mengasuh : Anak diasuh oleh kedua

orang tuanya

b. Hubungan dengan anggota keluarga : Terjalin komunikasi

yang baik

c. Pembawaan secara umum : Anak cukup aktif dan

periang

d. Lingkungan rumah : Rumahnya cukup bersih

6. KEBUTUHAN DASAR

a. Makanan

1) Makanan yang disukai/tidak disukai : Klien menyukai roti coklat /

klien tidak menyukai bubur

nasi

2) Selera : Orangtua anak mengatakan

anak tidak nafsu makan, mual

dan muntah

3) Alat makan yang dipakai : Piring dan sendok


35

4) Pola makan/jam : Klien makan 3 x sehari

Pagi : 08.00

Siang : 13.00

Sore : 17.00

5) Pola tidur

a) Kebiasaan sebelum tidur : Minum susu

b) Tidur siang : 1-3 jam

6) Mandi : 2 x sehari, pagi dan sore

7) Aktivitas bermain : Anak senang bermain puzzle

8) Eliminasi

a) BAB : 5x sehari dengan konsistensi

cair

b) BAK : 2x sehari

7. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI

a. Diagnosa medis : Gastroentritis

b. Tindakan operasi : Tidak ada tindakan operasi

c. Status cairan : RL 20gtt/i, intake: 800ml,

output 600ml

d. Status nutrisi : Nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh
36

e. Obat-obatan :

Tabel 3.1 obat-obatan, dosis dan indikasi


NO Nama Obat Dosis Indikasi

1 Larutan RL 20gtt/i Sebagai pemenuhan cairan dalam tubuh,


mempermudah dalam pemberian obat injeksi
melalui intra vena.
2 Zinc Syrp 1 x 1 sehari Obat diare pada anak dan sebagai pengganti
cairan tubuh yang hilang.
3 Inj paracetamol 30 Cc Untuk anti demam yang dapat menurunkan
suhu tubuh.
4 Inj Ranitidine 9mg/ 8 jam Untuk mengurangi jumlah asam lambung
dalam perut.
5 Inj Ondansentron 2mg Untuk mengurangi mual dan muntah
6 Liprolac 2x½ Untuk membantu menjaga sistem pencernaan

f. Aktivitas : Orangtua klien mengatakan

anak lemah aktivitas klien

terbatas, klien

dan dibantu oleh kedua

orangtua

g. Tindakan keperawatan : Memeriksa tanda-tanda vital

Suhu : 38,6˚C

TB/BB : 81,5 cm / 9 kg

Nadi : 90x/ menit

RR : 18x/ menit
37

Memberi cairan sering dalam

jumlah kecil

h. Hasil Lab

Pemeriksaan Hematologi rutin

Tanggal : 29 Maret 2020

Tabel 3.2 Hasil pemeriksaan Hematologi Rutin


JENIS NILAI
HASIL SATUAN
PEMERIKSAAN RUJUKAN
Haemoglobin 10.8 gr % Pria(12-16) Wanita(12-14)
Leukosit (WBC) 6.900 / mm₃ 5.000 – 10.000
Haematokrit 30 Vol% 35 – 50
Eritrosit 3.5 Juta/ mm₃ 4,0 – 6,0
Trombosit (PRT) 213.000 / mm₃ 150.000 – 400.000
MVC 70 Fl 85 – 95
MCH 23 Pg 27 – 34
MCHC 34 g/dL 32 – 37

i. Foto Rontgen :-

j. Lain-lain :-

8. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum : Keadaan klien lemah

b. Lingkar Kepala : Tidak ada pembesaran.

c. Kepala : Bentuk simetris, ubun-ubun tertutup,

Fontanela cekung dan lunak,

kebersihan kulit kepala tampak bersih

dan terjaga.
38

d. Mata

1) Bentuk : Simetris kiri/ kanan, mata cekung.

2) Palpebra : Tidak ada pembengkakan.

3) Pupil : Isokor kiri/kanan.

4) Konjungtiva : Anemis.

5) Kornea : Normal, tidak ada infeksi atau

perdarahan.

6) Sklera : Ikterik.

e. Leher

1) Posisi trachea : Medial.

2) Tyroid : Tidak ada pembesaran tyroid.

3) Suara : Jelas, dan dapat di dengar dengan baik.

4) Tonsil : Tidak normal, terdapat tonsil

hiperemis.

5) Vena jugularis : Tidak ada peningkatan tekanan tekanan

vena jugularis.

f.Telinga : Telinga simetris kanan dan kiri.

Serumen dalam batas normal.

g. Hidung

1) Tulang hidung dan


39

Posisi septum : posisi septum masih tampak pada

posisi normal.

2) Lubang hidung : Bentuk simetris, tidak ada secret

maupun perdarahan baik pada lubang

kiri maupun kanan.

3) Cuping hidung : Tidak ada pernafasan melalui cuping

hidung.

h. Mulut

1) Keadaan bibir : Simetris atas bawah, bibir tampak

pucat

2) Keadaan gusi dan gigi : Baik, tidak ada perdarahan.

3) Keadaan lidah : Hiperemia

i. Dada

1) Inspeksi dada

Bentuk dada : Simetris.

2) Pernafasan

Frekuensi : 18 x/menit.

Irama : Reguler.

3) Tanda kesulitan

Bernafasan : Anak bernafas dengan normal

18x/menit.
40

Nadi karotis : Normal, 90 x/menit.

j. Pemerikaan paru

1) Palpasi getaran suara : Getaran suara sama antara kanan/kiri.

2) Perkusi : Resonan/ normal (terdegar seperti

“dug-dud-dug”).

3) Auskultasi : Vesikuler.

k. Jantung

1) Inspeksi : Tidak tampak pembesaran pada

jantung.

2) Palpasi : Tidak terdapat kardiomegali.

3) Perkusi : Dullnes yaitu terdapat pada garis

midsternal pada spasium interkostalis

ke 4, 5 dan 8.

4) Auskultasi

Bunyi jantung I : S1= lup terdengar pada daerah mitral

dan tricuspidalis yaitu pada

intercostalis ke 4 kiri

Bunyi jantung II : S2 = dup terdengar pada daerah aortic

dan pulmonal yaitu pada intercostal ke

2 kanan dan intercostal ke 2 kiri


41

Murmur : Tidak ada suara murmur

Frekuensi : 90 x/menit

l. Abdomen

1) Inspeksi

Bentuk abdomen : Simetris, tidak ada kelihatan adanya

kelainan maupun pembesaran.

2) Auskultasi

Peristaltik usus : Suara bising usus meningkat frekuensi

20x/i

3) Perkusi

Suara abdomen : Timpani

Pemeriksaan acites : Tidak ada acites

4) Palpasi

Tanda nyeri tekan : Saat dicubit turgor kulit jelek kembali

< 2 detik, ada nyeri tekan pada area

epigastrium

Benjolan massa : Tidak tampak adanya benjolan/ massa

Hepar : Tidak teraba

m. Punggung : Normal, tidak ada kelainan


42

n. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

o. Ekstermitas

1) Ekstremitas atas : Ekstremitas kiri dapat bergerak dengan

baik, ekstermitas kanan tidak dapat

bergerak bebas karena terpasang

infus RL 20 gtt/I, kemudian

terdapat

oedem pada bagian scrotum

sebelah kiri dengan derajat I,

dan kekuatan otot dengan derajat II

2) Ektremitas bawah : Ekstremitas kanan dan kiri dapat

bergerak dengan

baik, tidak ada kelainan, kekuatan otot

dengan derajat V

p. Tanda-tanda vital

1) Suhu : 38,6˚ C

2) TB/BB : 81,5 cm/ 9 kg

3) Nadi : 90 x/menit

4) RR : 18 x/menit
43

9. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN

a. Kemandirian bergaul : Mampu bergaul dengan temannya

b. Motorik halus : Mampu mencoret-coret ketika diberikan

pensil dan kertas

c. Motorik kasar : Mampu berjalan pelan-pelan

d. Kognitif : Klien mulai dapat memahami waktu

untuk minum susu

e. Bahasa : Anak mampu mengucapkan beberapa

kata seperti “mama” “papa”

10. INFORMASI LAIN :

Orangtua anak mengatakan demam pada anak tidak turun.

11. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN

An. R BAB ±5 kali dalam 1 hari, mulai dari kemarin, demam mual dan

muntah. Tindakan yang telah diberikan yaitu memeriksa tanda-tanda vital

Suhu : 38,6˚ C, TB/BB : 81,5cm/9kg, Nadi : 90x/menit, RR : 18x/menit,

memberikan cairan sering dalam jumlah kecil serta berkolaborasi dalam

pemberian cairan RL 20 gtt/i.


44

B. ANALISA DATA

Tabel 3.3 Analisa data

MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. DS : Orangtua klien Infeksi oleh bakteri Kekurangan
mengatakan mencret ± volume cairan
5 x sehari, Elektrolit menurun
DO : 1. Klien tampak lemas

2. Konsistensi BAB
cair. Sekresi cairan dan
3. Turgor kulit kembali elektrolit meningkat
lambat, dalam
waktu >2 detik.
4. Intake : 800 ml Kehilangan cairan
Output : 600 ml berlebihan melalui
5. Konjungtiva anemis feses atau emesis
6. Sklera ikterik
7. Mata cekung
8. Fontanela cekung
9. Mukosa bibir kering

Ttv :
Pols : 90 x/i
Temp : 38,6˚C
RR : 18 x/i
BB : 9 kg

Infeksi oleh bakteri


2. DS : Orangtua klien Nutrisi kurang dari
mengatakan anak tidak kebutuhan tubuh
nafsu makan
DO : 1. Anak hanya mampu Kehilangan cairan
menghabiskan 3-4
sendok dari porsi
yang diberikan
2. Mual dan muntah Masukan yang tidak
3. Frekuensi BAB 5 x adekuat
sehari
4. Intake : 800ml
Output : 600 ml
5. BB sebelum sakit :
45

10 kg
BB sesudah sakit : 9
Kg
Hb : 10.8 gr%

3. DS : Orangtua anak Intoleransi aktifitas


mengatakan anak
lemah Virus, Bakteri, Parasit
DO : 1. Aktifitas klien
terbatas
2. Terpasang infus RL
20 gtt/i pada Infeksi pada mukosa
ekstermitas bawah usus
dekstra, aktifitas
dibantu oleh
keluarga dan
Inflamasi usus
perawat
3. kekuatan otot dengan
derajat II
4. anak tampak lemah Kelemahan fisik

4. DS : Orangtua klien Hipertermi


mengatakan anak
demam sejak 5 hari Infeksi oleh bakteri
DO : Anak tampak
mengigil, bibir anak
tampak pucat, lidah Invasi saluran cerna
hiperemi
Hasil Laboratorium:
Leukosit: 10.700/mm₃
Pols : 90 x/i Kerusakan sel-sel epitel
Temp : 38,6˚C
RR : 18 x/i
BB : 9 kg
Absorbsi air, elektrolit
menurun

Sekresi cairan dan


46

elektrolit meningkat

Hiperperistaltik

Inflamasi saluran cerna

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi berhubugan dengan peningkatan suhu tubuh ditandai dengan

orangtua anak mengatakan demam anak naik turun selama 4 hari disertai

dengan mengigil, bibir tampak pucat, hasil laboratorium : Leukosit

10.700/mmᵌ, Pols 90 x/i, Temp 38,6˚C, RR 18 x/i

2. Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan peningkatan frekuensi

BAB ditandai dengan orangtua klien mengatakan anak mencret , klien

tampak lemah, frekuensi BAB 5 x sehari, konsistensi BAB cair, turgor

kulit kembali lambat dalam waktu >2 detik, Intake 800 ml dan Output 600

ml, konjungtiva anemis, sklera ikterik, mata tampak cekung, fontanela

cekung, mukosa bibir kering TTV: Pols 90 x/i, Temp 38,6˚C, RR 18 x/i

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

ditandai dengan orangtua klien mengatakan anak tidak nafsu makan, anak

hanya mampu menghabiskan 3-4 sendok dari porsi yang diberikan, anak

mual dan muntah, Input 800ml dan Output 600ml, BB sebelum sakit 10 kg

setelah sakit turun menjadi 9 kg, Hb : 10,8 gr%


47

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan imobilitas fisik ditandai dengan

Orangtua anak mengatakan aktifitas anak terbatas, anak tampak lemah,

terpasang infus RL 20 gtt/i pada ekstermitas bawah dekstra, aktifitas

dibantu oleh keluarga dan perawat, kekuatan otot derajat II

D. PRIORITAS KEPERAWATAN

1. Hipertermi

2. Kekurangan Volume Cairan

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4. Intoleransi aktifitas
48

E. ASUHAN KEPERAWATAN

HARI I

Nama : An. R Ruang : Melati

Umur : 1 Tahun 7 Bulan No. Register : 12-40-73

Tabel 3.4 Asuhan Keperawatan


DIAGNOSA TUJUAN/
NO INTERVENSI RASIONAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Kekurangan Volume Tujuan: Agar 1. Berikan larutan 1. Untuk redidrasi 08.00 1. Memberikan S: orangtua anak
Cairan berhubungan cairan dalam tubuh oralit (OLR) maupun WIB larutan oralit mengatakan
dengan peningkatan tetap penggantian (ORL) anak mencret ±
frekuensi BAB Seimbang cairan yang 5 x sehari
ditandai dengan : hilang Hasil : Frekuensi
Kriteria Hasil : BAB ± 5 x O: peningkatan
DS: orangtua anak Turgor kulit sehari,mual dan suhu
mengatakan anak mencret normal, membran muntah tubuh, klien
± 5 x sehari, mual, mukosa lembab, tampak
muntah suhu tubuh lemah, TTV:
normal, Intake dan Pols 90
DO: Anak tampak Output seimbang, x/i, Temp
lemah, TTV: Pols 90 mata dan ubun- 38,6˚C, RR
x/i, Temp 38,6˚C, RR ubun normal 18 x/i,
18 x/i, konsistensi 2. Berikan dan 2. Untuk 09.00 2. Memberikan dan konsistensi
BAB pantau mengatasi WIB pantau BAB
cair, turgor kulit pemberian cairan dehidrasi dan pemberian cairan cair, turgor kulit
kembali lambat infus sesuai vomitus yang infus sesuai kembali lambat
dalam program berat program dalam
waktu >2 detik, mukosa waktu >2 detik,
49

bibir kering Hasil: Intake800 ml Intake


Intake dan Output 600 ml 800 ml dan
800 ml dan Output konsistensi cair Output
600 600
ml, konjungtiva ml,
anemis, 3. Berikan agens 3. Untuk 10.00 3. Memberikan konjungtiva
sklera ikterik, mata antimikroba sesuai mengatasi WIB agens anemis,
tampak cekung, fontanela dengan ketentuan patogen antimikroba sklera ikterik,
cekung spesifik yang sesuai dengan mata
menyebabkan ketentuan tampak cekung.
kehilangan
cairan Hasil: Frekuensi A: Masalah belum
berlebihan BAB 5 x sehari, teratasi
lewat traktus konsistensi BAB
gastrointestinal cair P: Intervensi
dilanjutkan

1. Berikan larutan
4. Setelah rehidrasi, 4. Mengurangi 11.00 4. Merehidrasi, oralit (OLR)
berikan diet frekuensi WIB berikan diet
reguler pada anak defekasi dan reguler pada 2. Berikan dan
sesuai toleransi meminimalkan anak sesuai pantau
penurunan toleransi pemberian
berat badan cairan
serta Hasil: Orangtua infus sesuai
memperpendek anak memberikan program
lama sakit minum setiap 5
menit sekali 3. Berikan agens
sebanyak 3 CC antimikroba
sesuai
dengan
50

5. Pertahankan 5. Untuk 12.00 5. Mempertahankan ketentuan


pencatatan yang mengevaluasi WIB pecatatan yang
ketat terhadap keefektifan ketat terhadap 4. Setelah
masukan dan intervensi masukan dan rehidrasi,
keluaran keluaran berikan diet
reguler pada
Hasil: Orangtua anak
anak mampu sesuai toleransi
meningkatkan/
mempertahankan 5. Pertahankan
intervensi yang pencatatan yang
diberikan perawat ketat terhadap
masukan dan
keluaran
6. Pantau berat jenis 6. Untuk menilai 13.00 6. Memantau berat
urine setiap 8 jam status hidrasi WIB jenis urine setiap 6. Pantau berat
sekali 8 jam sekali jenis
urine setiap 8
Hasil: Input 800 ml jam
dan Output 600 ml, sekali
BAB 5 x sehari
dengan konsistensi Kolaborasi
cair dan BAK 2 x 7. Berikan terapi
dalam sehari anti
diare sesuai
dengan program
medic
Kolaborasi
7. Berikan terapi anti 7. Menurunkan 14.00 7. Memberikan 8. Berikan terapi
diare sesuai kehilangan WIB terapi anti diare antiemetik
dengan program cairan dari sesuai dengan sesuai
medik infus program medic dengan program
51

medik
Hasil: Frekuensi
BAB 5 x sehari
berkurang perlahan

8. Berikan terapi 8. Digunakan 15.00 8. Memberikan


antiemetik sesuai untuk WIB terapi antiemetic
dengan program mengontrol sesuai dengan
medik mual/muntah program medik

Hasil: mual dan


muntah berkurang
perlahan

2. Tujuan: Nutrisi 1. Setelah rehidrasi, 1.Tindakan ini 07.00 1.Menginstruksikan S: orangtua anak
Nutrisi kurang dari terpenuhi instruksi ibu cenderung WIB ibu untuk mengatakan anak
kebutuhan tubuh melanjutkan mengurangi melanjutkan tidak
berhubungan dengan Kriteria Hasil: pemberian ASI intensitas dan pemberian ASI nafsu makan
anoreksia ditandai dengan BB stabil/naik, lamanya sakit
nafsu makan Hasil: Nutrisi anak O: anak hanya
DS: orangtua anak meningkat, mual terpenuhi mampu
mengatakan anak tidak berkurang, menghabiskan
nafsu makan muntah berkurang, 3-4
ukuran abdomen sendok dari
DO: anak hanya normal, Peristaltik 2. Dorong orangtua 2. Keragu-raguan 08.00 2. Mendorong porsi yang
mampu menghabiskan 3-4 usus normal anak untuk makan WIB orangtua anak diberikan, anak
sendok dari porsi yang untuk menyatakan mungkin untuk mual dan
diberikan, anak mual dan perasaan tentang diakibatkan menyatakan muntah, Intake
muntah, Input 800 ml, masalah oleh takut perasaan tentang 800, Output
52

Output 600 ml, BB makanan/diet bahwa masalah 600ml,


sebelum sakit makanan akan makanan/ diet turgor kulit
10 kg setelah sakit menyebabkan kembali
turun menjadi 9 kg, Hb eksaserbasi Hasil: Anak lambat, dalam
10,8 gr% menyukai roti waktu >2
coklat dan tidak detik, BB
suka dengan bubur sebelum sakit
nasi 10 kg setelah
sakit
turun menjadi 9
kg.

3. Observasi dan 3. Untuk menilai 09.15 3. Mengobservasi


catat respon toleransi anak WIB dan catat respon A: Masalah belum
terhadap terhadap terhadap teratasi
pemberian makanan /susu pemberian
makanan formulayang makanan P: Intervensi
diberikan dilanjutkan
Hasil: Anak hanya
mampu 1. Setelah rehidrasi,
menghabiskan 3-4 instruksi ibu
sendok dari porsi melanjutkan
yang diberikan pemberian ASI

2. Dorong klien
4. Instruksikan 4. Untuk 09.45 4.Menginstruksikan untuk
keluarga dalam menghasilkan WIB keluarga dalam menyatakan
memberikan diet kepatuhan memberikan diet perasaan tentang
yang tepat terhadap yang tepat masalah
program makanan/diet
teraupetik Hasil: Anjurkan 3. Observasi dan
orangtua memberi catat respon
53

makan sedikit tapi terhadap


sering pemberian
makanan

5. Gali masalah dan 5. Untuk 10.00 5. menggali 4. Instruksikan


prioritas anggota meningkatkan WIB masalah dan keluarga dalam
keluarga kepatuhan prioritas anggota memberikan diet
terhadap keluarga yang tepat
program
teraupetik Hasil: Orangtua 5. Gali masalah dan
anak mampu prioritas anggota
menerapkan keluarga
intervensi yang
diberi Kolaborasi
6. Kolaborasi
dengan
tim/ahli diet
Kolaborasi untuk
6. Kolaborasi dengan 6. Protein untuk 10.30 6.Mengkolaborasik menentukan diet
tim/ahli diet untuk penyembuhan WIB an dengan TKTP rendah
menentukan diet integritas tim/ahli diet serat
TKTP rendah serat jaringan. untuk
rendah serat menentukan diet 7. Kolaborasi
menurunkan TKTP rendah dengan
peristaltic usus Serat tim medis dalam
terhadap pemberian
makanan Hasil: Peristaltik preparat besi
usus turun perlahan
8. Berikan terapi
vitamin B12
sesuai
7. Kolaborasi dengan 7.Mencegah/men 10.50 7.mengkolaborasik program medik
54

tim medis dalam gobati anemia WIB an dengan


pemberian karena proses tim medis dalam 9. Berikan terapi
preparat besi infeksi lama pemberian asam folat sesuai
preparat besi program medik

Hasil: Memberi 10. Berikan nutrisi


preparat besi sesuai parental total,
dosis terapi intra vena
sesuai indikasi

8. Berikan terapi 8. Meningkatkan 11.10 8. memberikan


vitamin B12 sesuai produksi sel WIB terapi
program medik darah vitamin B12
merah/memperbai sesuai
ki anemia program medik

Hasil: Memberi
terapi B12 sesuai
dosis

9. Berikan terapi 9. Kehilangan 11.30 9. memberikan


asam folat sesuai folat umum WIB terapi
program medik akibat asam folat sesuai
penurunan program medik
masukan oral
atau gangguan Hasil: Memberi
absorb terapi asam folat
sesuai dosis yang di
tentukan
55

10. Berikan nutrisi 10.Mengistirahatk 11.45 10. Memberikan


parental total, an usus WIB nutrisi
terapi intra vena sementara dan parental total,
sesuai indikasi memberikan terapi intra vena
nutrisi penting sesuai indikasi

Hasil: kaji ulang


frekuensi peristaltik
usus

3. Tujuan: 1. Kaji kemampuan 1. Memerlukan 09.00 1. mengkaji S: orangtua klien


Intoleransi aktifitas Aktivitas klien anak dalam informasi/ WIB kemampuan anak mengatakan
berhubungan dengan kembali seperti melakukan intervensi dalam melakukan aktifitas klien
imobilitas fisik ditandai biasa aktivitas sehari- untuk aktivitas sehari-hari terganggu karena
dengan hari meningkatkan penyakitnya
Kriteria Hasil: kemajuan Hasil: Aktivitas
DS: orangtua klien Klien dapat kesehatan anak dibantu oleh O: aktifitas klien
mengatakan aktifitas klien beraktivitas secara keuarga dan terbatas, klien
terganggu karena normal, Klien dapat perawat tampak lemah,
penyakitnya bermain dengan terpasang infus
bebas, Klien tidak 2. Kaji faktor yang 2. Mengetahui 10.00 2. Mengkaji faktor RL 20 gtt/i pada
DO: aktifitas klien tampak lemah memperberat faktor yang WIB yang ekstermitas
terbatas, klien tampak aktivitas memperberat memperberat bawah dekstra,
lemah, terpasang infus RL aktivitas untuk aktivitas aktifitas dibantu
20 gtt/i pada ekstermitas menentukan oleh keluarga
bawah dekstra, aktifitas intervensi yang Hasil: Orangtua dan perawat
dibantu oleh keluarga dan tepat anak mengatakan
perawat, kekuatan otot aktivitas anak
derajat II terganggu akibat A: Masalah Belum
badan lemah dan teratasi
56

seringnya BAB,
kekuatan otot P: Intervensi
derajat II dilanjutkan

1. Kaji kemampuan
3. Bantu pemenuhan 3. Meningkatkan 11.00 3. membantu anak dalam
kebutuhan sehari- kontrol pasien WIB pemenuhan melakukan
hari anak sesuai dalam situasi kebutuhan aktivitas sehari-
kebutuhan seperti dan sehari-hari anak hari
makan, BAB, meningkatkan sesuai kebutuhan
BAK, sikat gigi, kesehatan diri seperti makan, 2. Kaji faktor yang
Dll langsung BAB, BAK, memperberat
sikat gigi, Dll aktivitas

Hasil: Memberi 3. Bantu


makan, mengajak pemenuhan
anak untuk bermian kebutuhan
mainan yang ringan sehari-hari anak
sesuai kebutuhan
seperti makan,
BAB, BAK,
sikat gigi, Dll

4. Tujuan: 1. Mengukur suhu 1. mengetahui 08.00 1. Mengukur suhu S: Orangtua anak


Hipertermi berhubugan Suhu tubuh dalam tubuh frekuensi, WIB tubuh mengatakan
dengan peningkatan suhu batas normal bunyi, irama demam anak
tubuh ditandai dengan dan pernafasan Hasil: Orangtua naik turun
Kriteria Hasil: cuping hidung anak mengatakan selama 4 hari
DS: Orangtua anak Anak tampak anak sebagai suhu tubuh anak disertai dengan
mengatakan demam anak rileks,Suhu tubuh indikasi dasar naik turun menggigil.
naik turun selama 4 hari kembali normal, gangguan
disertai dengan mengigil O: Bibir tampak
57

2. Beri minum 2.Untuk 09.00 2. Memberi minum pucat, hasil


DO: Bibir tampak pucat, sedikit tapi sering mengganti WIB sedikit tapi laboratorium
hasil laboratorium : cairan yang sering setiap 1 10.700/mm₃,
Leukosit 10.700/mmᵌ, hilang selama jam sekali Pols 90 x/i,
Pols 90 x/i, Temp 38,6˚C, proses sebanyak 100 ml Temp 38,6˚C,
RR 18 x/i evaporasi RR 18 x/i
meningkatkan Hasil: anak mampu
ekspansi paru menghabiskan A: Masalah belum
minum sebanyak teratasi
100 ml
P: Intervensi
3. Beri kompres 3. Daerah dahi/ 10.00 3. Memberi dilanjutkan
hangat pada axila WIB kompres hangat
dahi/axila merupakan pada dahi/axila 1. Mengukur suhu
jaringan tipis tubuh
dan terdapat Hasil: anak tampak
pembuluh rileks 2. Beri minum
darah sehingga sedikit tapi
proses sering
vasidilatasi
pembuluh 3. Beri kompres
darah lebih hangat pada
cepat sehingga dahi/axila
pergerakan 4. Anjurkan
molekul cepat orangtua
untuk
4. Anjurkan orangtua 4. Pakaian yang 11.00 4. Menganjurkan memakaikan
untuk memakaikan tipis dapat WIB orangtua untuk pakaian yang
pakaian yang membantu memakaikan dapat menyerap
dapat menyerap mempercepat pakaian yang keringat
keringat proses dapat menyerap
evaporasi keringat 5. Pantau
58

pemeriksaan
Hasil: Orangtua laboratorium
anak mengatakan
anak sudah tidak Kolaborasi
mengigil 6. Kolaborasi
dalam pemberian
5. Pantau 5. Untuk 12.00 5. Memantau obat antipiretik
pemeriksaan mengevaluasi WIB pemeriksaan
laboratorium efek/ tingkat laboratorium
hipertermia
Hasil: kaji hasil
pemeriksaan
leukosit
Kolaborasi
6. Kolaborasi dalam 6. Mengontrol 13.00 6.Mengkolaborasik
pemberian obat demam, WIB an dalam
antipiretik menurunkan pemberian obat
IWL (Indeks antipiretik
Water Loss)
Hasil: Orangtua tua
anak mengatakan
demam anak naik
turun

Anda mungkin juga menyukai