Disusun oleh:
Andini Aprilianingrum NPM 10522160
Bunga Rani Ramadhan NPM 10522311
Tiara Dwi Saskia NPM 11522468
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Indera Pendengaran & Keseimbangan dengan
baik. Kami ucapkan terima kasih kepada dr. Bhakti Gunawan, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Psikologi Faal yang atas bimbingan dan ilmunya kami bisa menyelesaikan tugas
ini dengan baik.
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk membuat makalah ini
menjadi lebih baik.
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
2.1 Bagian-Bagian Telinga 5
2.2 Respons Pendengaran 7
2.3 Penghantaran Suara 8
2.4 Mekanisme Pusat Pendengaran 10
2.5 Psikofisik Pendengaran 11
2.6 Fenomena Cocktail Party Effects 12
2.7 Gangguan Pendengaran 12
2.8 Fungsi Keseimbangan 13
BAB III 16
PENUTUP 16
3.1 Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui bagian-bagian telinga.
b. Memahami respon pendengaran yang terjadi di telinga.
c. Mengetahui jenis-jenis penghantaran suara.
d. Memahami mekanisme pusat pendengaran.
e. Mengetahui dampak psikofisik pendengaran.
f. Mengetahui fenomena Cocktail Party Effects.
g. Mengetahui gangguan-gangguan pendengaran pada telinga.
h. Mengetahui peran telinga sebagai organ keseimbangan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Telinga Luar
A. Daun Telinga/Aurikula (auricle; pinna)
Menangkap dan mengarahkan suara ke telinga dalam.
B. Liang Telinga (ear canal)
Menentukan arah lokasi suara, mengumpulkan dan menyalurkan gelombang
suara ke gendang telinga.
C. Gendang Telinga (membran timpani)
a. Menangkap getaran suara dari telinga luar
b. Pembatas antara telinga luar dan telinga tengah
c. Bentuknya tipis lebarnya 10mm
d. Sangat peka dan mudah sobek
2. Telinga Tengah
Tulang-tulang kecil di tengah (Ossicle)
a. Tulang Pukul (malleus)
Bersandar pada membran timpani.
b. Tulang Landasan (incus)
Ketiga tulang osikel berfungsi untuk mengeraskan getaran yang
diterima oleh gendang telinga, sehingga telinga dalam menerima
getaran 20 kali lebih keras.
c. Tulang Sanggurdi (stapes)
1) Menghubungkan incus dengan fonestra ovalis
2) Tulang telinga terkecil
3. Telinga Dalam
A. Jendela Oval (oval window)
Vibrasi selaput, yang mentransfer vibrasi ke kokhlea.
B. Koklea (rumah siput)
Saluran panjang yang melingkar-lingkar dengan selaput internal yang mengalir
hingga hampir ke ujungnya.
C. Organ of Corti
a. Basiliar membrane.
b. Selaput internal, organ reseptor auditori.
c. Tectorial membrane.
d. Hair cells.
e. Reseptor auditori, terdapat di kokhlea.
f. Berperan menangkap getaran gelombang dalam cairan kokhlea dan
meneruskan ke sel saraf pendengaran otak untuk diterjemahkan menjadi
suara.
D. Saraf Auditori
Saraf pendengaran.
E. Round Window
Menyebarkan vibrasi cairan koklea, selaput elastis di dalam dinding kokhlea.
F. Vestibular System
a. Membawa informasi tentang arah dan intensitas gerakan kepala.
b. Membantu mempertahankan keseimbangan.
c. Menjaga kepala tetap kedepan.
d. Penyesuaian gerakan mata dengan gerakan kepala.
Telinga kita tidak hanya berfungsi sebagai indra pendengaran, tetapi juga berperan
dalam mempertahankan keseimbangan (sistem vestibular). Saat kita berputar-putar, cairan
koklea di dalam koklea juga berputar-putar dan mengirimkan sinyal ke otak. Lalu juga
berhenti tiba-tiba, maka akan merasa pusing dan terjatuh. Hal ini karena cairan koklea
masih belum berhenti berputar walaupun tubuh telah diam. Sehingga sensor di dalam
telinga masih mengirimkan ke otak seakan-akan masih berputar. Hal inilah yang membuat
kita pusing dan merasa seperti akan terjatuh. Organ keseimbangan terdiri atas:
A. Organ Otolith
Organ otolith terdapat dalam vestibulum. Vestibulum terdiri atas 2 bagian, utrikulus
dan sakulus. Regio reseptor pada utrikulus dan sakulus dinamakan makula. Dalam
makula terdapat sel reseptor keseimbangan, yaitu sel rambut dengan struktur serupa
seperti koklea. Gerak linear kepala dengan percepatan akan menggerakan kristal
otolith yang menggesek silia sel rambut dan membangkitkan potensial reseptor.
B. Kanalis Semisirkularis
Kanalis semisirkularis merupakan suatu struktur yang terdiri dari 3 buah saluran
setengah lingkaran yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berlainan,
yaitu:
a. Kanalis semisirkularis horizontal
b. Kanalis semisirkularis vertikal superior
c. Kanalis semisirkularis vertikal posterior
3.1 Kesimpulan
Telinga adalah salah satu organ penting yang berfungsi untuk menangkap dan
meneruskan bunyi untuk sampai ke otak. Telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga, liang telinga, dan
gendang telinga. Manusia dapat mendengar karena adanya suara atau bunyi yang diterima
oleh telinga. Suara atau bunyi adalah vibrasi molekul-molekul udara yang menstimulasi
sistem auditori. Suara atau bunyi sebagai stimulus berasal dari benda-benda yang bergetar.
Getaran tersebut akan menggetarkan partikel-partikel di udara sekitarnya, yang kemudian
menimbulkan gelombang suara dan berakhir sampai di telinga kita.
Telinga juga berperan dalam mempertahankan keseimbangan. Organ keseimbangan
terdiri dari organ otolith dan kanalis semisirkularis. Adapun beberapa gangguan pendengaran
dan keseimbangan yang dialami manusia, seperti gangguan pendengaran konduksi/kondutif
yaitu tidak dapat mendengarkan suara dengan sempurna, vertigo dan gangguan-gangguan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, I. I., Puspitawati, I., & Suryaratri, R. D. (2019). Psikologi Faal. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nugroho, P. S., & HMS, W. (2009). Anatomi dan Fisiologi Pendengaran Perifer. Jurnal
THT-KL Vol.2 No.2, 76-85.