Disusun oleh:
Puji syukur kepada Allah Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami dalam mengarungi proses penyelesaian
makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad ﷺyang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang dan penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Qira’at adalah salah satu aspek penting dalam ilmu tajwid dan tafsir Al-
Qur’an. Sejak zaman dahulu, para ulama telah memperhatikan berbagai riwayat
qira’at untuk memahami dan mengeksplorasi makna yang lebih dalam dari teks
suci Al-Qur’an. Salah satu riwayat yang menarik perhatian adalah riwayat Imam
Khalaf dalam bacaan Al-Qur’an, yang merupakan warisan ilmu tajwid dan tafsir
Islam. Dalam makalah ini, kami akan membahas metode dan prinsip dalam cara
membaca qira’at Imam Khalaf, dengan fokus pada riwayat yang diturunkan oleh
Imam Ishak dan Imam Idris.
Riwayat Imam Khalaf dengan sanad yang kuat telah menjadi salah satu
sumber utama bagi para pakar tajwid untuk memahami variasi dalam bacaan Al-
Qur’an. Namun, qira’at Imam Khalaf kurang dikenal dibandingkan dengan qira’at
lainnya seperti Hafsh dan Warsh. Imam Ishak dan Imam Idris adalah dua dari
sejumlah perawi terkemuka dalam riwayat Imam Khalaf. Mereka memiliki peran
penting dalam melestarikan dan menyebarkan riwayat ini. Oleh karena itu,
penting untuk memahami metode bacaan mereka serta kontribusi mereka dalam
menjaga warisan qira’at Imam Khalaf.
Meskipun qira’at Imam Khalaf masih diakui dan digunakan dalam beberapa
komunitas Muslim, pemahaman yang lebih dalam tentang metodenya dan
kontribusi Imam Ishak dan Imam Idris masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan dan menggali lebih dalam
tentang riwayat ini.
1
2
Pada makalah ini, kami akan menguraikan metode dan prinsip dalam cara
membaca qira’at Imam Khalaf dengan fokus pada riwayat yang diturunkan oleh
Imam Ishak dan Imam Idris. Kami akan menjelaskan perbedaan utama dalam
qira’at ini dan dampaknya pada pemahaman Al-Qur’an. Selain itu, kami juga akan
mengeksplorasi peran penting kedua ulama ini dalam melestarikan dan
menyebarkan riwayat Imam Khalaf. Dengan demikian, makalah ini akan
memberikan kontribusi penting dalam upaya menjaga dan memahami salah satu
aspek penting dalam ilmu Al-Qur’an.
1. Bagaimanakah biografi Imam Khalaf dan dua perawinya yaitu Imam Ishaq
dan Imam Idris?
3. Apa saja perbedaan qira’at Imam Khalaf dengan imam qira’at lainnya?
1. Untuk mengetahui biografi dan wawasan mengenai Imam Khalaf dan dua
perawinya yang terkemuka yaitu Imam Ishaq dan Imam Idris.
2. Untuk mengetahui metode bacaan Imam Khalaf riwayat Imam Ishaq dan
Imam Idris.
3. Untuk mengetahui perbedaan bacaan qira’at yang dibawakan oleh Imam
Khalaf dengan imam qira’at lainnya.
4. Untuk mengetahui contoh bacaan qira’at Imam Khalaf riwayat Imam
Ishaq dan Imam Idris pada ayat-ayat Al-Qur’an.
BAB II
KAJIAN TEORI
Nama lengkapnya adalah Khalaf bin Hisyam bin Tsa'lab al-Bazzar al-
Baghdadi. Imam kesepuluh ini juga sebagai rawi Imam Hamzah. Sedangkan
perawinya dari Imam Hamzah adalah Ishaq dan Iddris.2
Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam bin Thalab al Bazzar Al ra' dilahirkan
di Baghdad pada tahun 150 H, hafal Al Qur’an pada usia 10 tahun, dan adalah
seorang imam besar, ulama, yang amanah dan zuhud. Beliau wafat pada tahun
229 H.3
Perjalanan Intelektualnya
1
Saihul Basyir. Kun Bil Qur`ani Najman.Ukraina: Elex Media Komputindo, 2021 hal 237.
2
Abdur Rahim Hasan. Qira’at al-Qur’an dan tafsirnya. Yayasan Alumni PTIQ. 2020 Hal 24-25.
3
Bin Muhammad bin Muhammad bin Ibnul Jazari Ad-Dimasyqi. Syihaabuddin Abi Bakr. Syarah Thayyibatin Nasyr Fil Qira’atil ‘Asyr.
Darul Kutub Al – ‘Ilmiyyah, Beirut, Libanon: 2000, Hal 13 - 14
3
4
Imam Khalaf pada mulanya dikenal dengan “ahli Al-Qur’an”, namun kemudian ia
juga dikenal sebagai ahli hadits.
Para ulama qira’at banyak menyatakan bahwa guru utama Imam Khalaf dalam
meriwayatkan qira’at Imam Hamzah adalah Imam Sulaim bin Isa. Darinya Imam
Khalaf banyak ber-istifadah tentang qira’at Hamzah hingga menempatkannya
sebagai perawi dari Imam Hamzah. Imam Khalaf berkata: “Saya membaca
(setoran) Al-Qur’an kepada Sulaim berulangkali. Pada suatu ketika saya khatam,
saya bertanya kepada Sulaim: “Apakah yang Anda ajarkan kepada saya adalah
qira’at Hamzah? Beliau menjawab: “Iya”.
Selain mahir dalam soal ilmu Al-Qur’an dan qira’atnya, Imam Khalaf juga
dikenal mahir dalam ilmu-ilmu keislaman lainnya, seperti gramatikal bahasa
Arab. Dalam bidang hadits, Imam Khalaf belajar kepada para masyayikh (guru-
guru) yang dikenal dengan ke-tsiqah-annya, seperti Hammad bin Zaid, Wahab bin
Jarir bin Hazim, Sufyan bin Uyainah, Yazid bin Harun, Abi ‘Awanah, Abi
Usamah, Khalid bin Abdullah al-Wasithi, Jarir al-Dhabbi dan Sallam al-Thawil.
Hadits-haditsnya banyak disebut dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam
kitabnya, Sahih Muslim, dan Abu Daud dalam kitabnya, Sunan Abu Daud. Selain
itu, banyak ulama yang mengutip hadits-hadits selain di dua kitab di atas, seperti
Abu Zur’ah, Abu Hatim, Musa bin Harun, Abu Ya’la al-Mushili, Abu al-Qasim
al-Baghawi, Muhammad bin Ibrahim bin Abban, dan putranya, Muhammad bin
Khalaf.
Dalam belajar, jika ada kemusykilan atau kejanggalan yang dihadapi oleh
Imam Khalaf, beliau menginfakkan sebagian hartanya sehingga kemusykilan
tersebut menjadi terbuka dan mudah. Beliau berkata: “Saya menemui kejanggalan
dalam bab nahwu (gramatikal bahasa Arab), kemudian saya menginfakkan harta
sebesar 80.000 dirham, sehingga dengan itu kejanggalan saya terbuka dan saya
mahir dalam soal nahwu.”
5
Imam Khalaf juga meriwayatkan sebagian huruf (bacaan) dari Ishaq al-
Musayyibi, Ismail bin Ja’far, Yahya bin Adam. Sedangkan untuk metode yang
kedua, Imam Khalaf mendengar qira’at Imam Ali al-Kisa’i sampai khatam tanpa
membaca langsung kepadanya. Meskipun tanpa membaca di hadapannya, ia telah
menguasai secara dhabt.
yang akan melanjutkan qira’at bacaannya). Kemudian saya diam. Maka ia pun
menyuruh saya untuk duduk dan membaca kepadanya. Bacalah…!!! Saya pun
kaget sambil bertanya. Membaca kepada Anda? Ia pun menjawab: Iya. Saya
menjawab dengan tegas: “Tidak, demi Allah saya tidak akan membaca kepada
orang yang merendahkan seorang dari kalangan penghafal Al-Qur’an. Kemudian
saya keluar dan kembali ke Imam Sulaim. Kemudian Sulaim menanyakannya
namun saya enggan menjawabnya. Kemudian beliau menyesal dan berhujjah dan
mencatat dalam transmisi sanadnya bahwa beliau belajar kepada Imam Yahya bin
Adam dari Ashim.
Imam Khalaf salah satu dari sekian imam qira’at yang memiliki dua posisi
yang berbeda dalam bidang qira’at Al-Qur’an yaitu sebagai perawi qira’at Imam
Hamzah dan sebagai Imam Qira’at asyr yang memiliki bacaan yang berbeda
dengan yang diperoleh dari gurunya Imam Hamzah4.
Imam al-Daruqutni menyatakan bahwa beliau adalah abid yang utama. Imam
al-Husain bin Fahm berkata: “Saya tidak menemukan seseorang yang lebih bagus
(bacaannya) daripada Khalaf. Ia mengawali keilmuannya sebagai ahli Al-Qur’an
kemudian menjadi muhadditsin, ia membacakan lima puluh hadits Abi ‘Awanah
kepada kami. Sebagian riwayat menyatakan bahwa beliau melakukan puasa setiap
hari (saum al-dahr), kecuali pada hari-hari yang dilaran berpuasa.
4
Abdulwaly Cece. Biografi 10 Imam Qira’at. Haura Utama. 2022. Sukabumi.
7
Ahmad bin Ibrahim Warraqah, saudaranya, Ishaq bin Ibrahim, Ibrahim bin Ali
al-Qassar, Ahmad bin Yazid al-Hulwani, Idris bin Abdul Karim al-Haddad,
Muhammad bin Ishaq, guru Ibnu Syanbudz. Perawi bacaan Imam Khalaf yang
masyhur dari muridnya adalah Imam Ishaq dan Imam Idris.
Abu Yaqub Ishaq bin Ibrahim bin Utsman bin Abdullah Al-Maruzi, Al-
Baghdadi dengan nama panggilannya adalah Abu Ya’qub dan dikenal juga
dengan nama Warraq Khalaf. Beliau adalah seorang muqri yang tsiqqah, qayyim,
dan dhabt (kuat hafalan nya) dan tsiqah (amanah)5. Beliau wafat pada tahun 286.7
Imam Ishaq menerima bacaan langsung dari Khalaf Al-'Asyir 8. Selain itu
beliau juga berguru kepada al-Walid ibn Muslim Abu al-Abbas. Di antara
muridnya adalah:
5 Bin Muhammad bin Muhammad bin Ibnul Jazari Ad-Dimasyqi. Syihaabuddin Abi Bakr. Syarah Thayyibatin Nasyr Fil Qira’atil ‘Asyr. Darul Kutub Al –
‘Ilmiyyah, Beirut, Libanon: 2000, Hal 13 - 14
7 Al-Qadhi Abdul Fattah. Tarikh Al-Qurra’ Al-Asyarah wa Ruwatihim.. Farha pustaka. Jakarta. Hal 120
8 Abdur Rahim Hasan. Qira’at al-Qur’an dan tafsirnya. Yayasan Alumni PTIQ 2020. Hal 24-25.
8
2.4.1 Basmalah
Imam Khalaf menyambungkan akhir surat dengan permulaan surat
berikutnya tanpa menggunakan basmalah seperti halnya Imam Hamzah sehingga
2 surat tersebut menjadi seperti satu surat.
14 Bin Muhammad bin Muhammad bin Ibnul Jazari Ad-Dimasyqi. Syihaabuddin Abi Bakr. Syarah Thayyibatin Nasyr Fil Qira’atil ‘Asyr. Darul Kutub Al –
‘Ilmiyyah, Beirut, Libanon: 2000, Hal 13 - 14
Di antara surat Al-Anfal dan At-Taubah, Imam Khalaf membagi tiga cara
dalam pembacaan lafadz bismillah, yaitu:
2.4.4 Ha Kinayah
17
Bin Ali bin Darwis bin Ali, Syaikh Ridha. Al-Muyassar Fii Jam’i Al-Qira’at Al-‘Asyirah Min Thariqi
As-Syathibiyah Wa Durrah. Muassasah Qurthubah. Mesir: 2010, Hal 357
18
Ibid, Hal 357
19
Ibid, Hal 357
10
a. Apabila mad wajib muttashil maka Khalaf membaca 3 alif seperti جآء
b. Apabila mad jaiz munfashil maka Khalaf membaca 3 alif, seperti بمآ انزل
dalam surat Al-A`raf, Taha, dan Al-Shu'ara', ( )أانكم لتأتون – أان لناdalam surat Al-
A`raf, ( ) أانكم لتأتون الفاحشة لناdalam surat Al-Ankabut dan ( )أأعجميdalam surat
Fushshilat.22
20
Ibid, Hal 357
21
Ibid, Hal 357
22
Ibid, Hal 358
23
Ibid, Hal 358
24
Ibid, Hal 358
11
Pembahasan saktah menurut Idris dan sebagian pendapat itu shohih, akan
tetapi Ibnu Jazari tidak menyebutkannya dalam pembelajaran ( وعملنا هنا علي ترك
)السكت.25
a. Al-Sakin al-Mafshul, yaitu bila huruf shahih mati dan hamzah sesudahnya
terpisah (munfashil) rasmnya (tulisannya), seperti ()من أمن. Atau dengan kata
lain, huruf matinya terdiri dari selain lam ta'rif.
b. Alif lam Ta'rif, yaitu apabila huruf shahih mati dan hamzah sesudahnya tidak
terpisah (muttashil) tulisannya. Seperti ()األخرة
Adapun bacaan Imam Khalaf pada bacaan al-Sakin al-Mafshul dan Lam Ta'rif
ketika wasal dan waqaf, dengan lafadz شىءsebagai berikut:
25
Ibid, Hal 358
12
b. Selanjutnya pada lam ta'rif, ketika waqaf Imam Khalaf membaca dengan dua
wajah yaitu:
• Saktah (berdasarkan mazhab Abul Faris dan Tahir ibn Galbun).
Misalnya ( )في * األرضdibaca fil (saktah) ardhi.
Imam Khalaf Al-‘Asyir menyebut huruf Lām pada ()هل, dan ( )بلdi setiap
hurufnya seperti : )(بل زين,( )فهل ترى.
26
Ibid, Hal 358
27
Ibid, Hal 358
13
Seperti menyebut huruf ثdisisi تdari )َ (أَ َورَثَتَمَ َوهَاَ)َ(لبثت)َ(لَبثمت. Dan menyebut بdan
1. Setiap terdapat nun sukun atau tanwin yang bertemu وatau ي, baik dalam satu
kalimat maka Imam Khalaf membaca dengan bilaghunnah (tanpa dengung).
2. Setiap huruf dal pada lafal قدbertemu huruf تdan د, maka Imam Khalaf
membaca idgham.
5. Setiap huruf lam lafal هلbertemu dengn huruf ثdan تmaka Imam Khalaf
membacanya dengan idgham.
6. Setiap huruf lam lafal بلbertemu dengan huruf ظ سmaka Imam Khalaf
membacanya dengan idgham.
7. Setiap lafal tertentu yang berdekatan makhrajnya, seperti ذbertemu huruf ت
dalam lafal إتخذتمmaka Imam Khalaf membacanya dengan idgham.
28
Ibid, Hal 359
14
d. Kalimat ()التوراة
Pada akhir ayat dalam 11 surat tertentu, Imam Khalaf membaca seluruh
alif yang aslinya ya', atau alif yang berbentuk ya' (dzawatil ya") dengan imalah
semua tanpa dibaca fathah. Surat tersebut ialah (1) Taha; (2) an-Najm; (3) al-
29
Ibid, Hal 359
30
Mohd Nazri Bin Abdullah, Manhaj Qiraat 10 Beserta Dalil Matan Imam As-Syatibi Dan
Matan al-Durrah. Pustaka Salam Sdn Bhd. Malaysia 2009
15
Ma'arij; (4) Al- Qiyamah; (5) an-Naziat; (6) Abasa; (7) al-A'la; (8) asy-Syams; (9)
al-Lail; (10) ad-Duha; dan (11) Al- 'Alaq.
2.4.14 Waqaf
b. Setiap hamzah yang berada di ujung kalimat dan sebelumnya berupa alif,
maka Imam Khalaf dalam keadan waqaf mengganti hamzah menjadi alif
(ibdal) dengan 2 dan 6 harakat menurut versi kitab Fayd al-Barakat seperti
أسفهأ- السفهأ
c. Setiap hamzah yang sebelumnya berupa kasrah dan sesudahnya berupa waw,
maka Khalaf dalam keadaan waqaf membaca dengan 3 versi yakni, tashil
hamzah, dan ibdal ya' dan memindah ya' kepada huruf sebelumnya disertai
membuang hamzah seperti, مستهزون- مستهزيون- مستهزئون
f. Setiap lafal شئbaik ketika rafa' dan jer, maka ketika waqaf Imam Khalaf
membaca 4 versi, yakni dengan naql (memindah harakat) dan membacanya
dengan sukun, Raum, dan ibdal seperti ( شيئ شي شي شيsama seperi bacaan
Hisyam).
g. Setiap lafal شيأ yang dibaca nashab, maka Imam Khalaf ketika waqaf
membaca ibdal (dengan mengganti hamzah menjadi ya' kemudian di
16
idghamkan sehingga menjadi ya' bertasydid, dan naql lafal, seperti – شي- شيا
شيأ
h. Setiap hamzah yang berada di akhir kalimat yang sebelumnya alif, maka
ketika waqaf Khalaf membaca tashil hamzah dengan 2 dan 6 harakat seperti
بناء – بنا
2.4.15 Ya Idhofah
1.
Nafi', Ibnu Katsir, Ibnu Amir, Al Kisa'i, dan Khalaf Al 'Asyir: membaca
huruf nun dengan dhammah pada saat washal dan huruf tha' dengan
dhammah, Famanudh thurra.
2.
Abu Mar, Ashim, Hamzah dan Ya'qub, membaca huruf nun dengan kasrah
pada saat washal dan huruf tha' dgn dlommah. Famanidh dhurra.
3. Abu Ja'far membaca huruf nun dengan dhommah dan huruf tha' dengan
kasrah saat washal Famanudh dhirra. 31
31 Abdur Rahim Hasan. Qiraat Al Qur'an dan tasirnya. Yayasan Alumni PTIQ. 2020 hal 170-171
17
Perbedaan Qira’at dalam Mad Jaiz Munfasil dan Mad Wajib Muttashil
32
Ibid, Hal 50
33
Ibid, Hal. 50-51
18
BAB III
CONTOH QIRA'AT DALAM SURAH AN-NABA
19
BAB IV
KESIMPULAN
1. Dalam ilmu qira’at, Imam Khalaf bin Hisyam Al-Bazzar (atau Imam Khalaf
Al-'Asyir) memiliki 2 peran penting yaitu sebagai perawi dari Imam Hamzah
(Imam qira’at sab’ah) dan termasuk Imam Qira’at ‘Asyr yang memiliki
bacaan tersendiri.
2. Imam Khalaf hafal Al-Qur’an pada usia 10 tahun, memulai proses
akademiknya di usia 13 tahun, serta Imam yang terkenal sebagai ulama yang
tsiqah dan dhabit.
3. Qira’at Imam Khalaf diriwayatkan oleh kedua muridnya yaitu Abu Yaqub
Ishaq bin Ibrahim bin Utsman bin Abdullah Al-Maruzi, Al-Baghdadi (Imam
Ishaq) dan Imam Idris bin Abdul al-Karim al-Haddad al-Baghdadi (Imam
Idris).
4. Kaidah ushul qira’at Imam Khalaf al-‘Asyir mencakup, kaidah:
a. Pembacaan basmalah h. Naql, saktah, dan waqaf pada
b. Mim jamak hamzah
i. Empat saktah
c. Idhgom kabir
j. Idgom kecil dan huruf yang
d. Ha kinayah dekat dengan makhrojnya
e. Mad dan qashar k. Nun sakinah dan tanwin
f. Al hamzahtain min kalimatin l. Fathah dan imalah
m. Waqaf
g. Hamzah mufrod
n. Ya idhofah
20
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim.
Bin Ali bin Darwis bin Ali, Syaikh Ridha. Al-Muyassar Fii Jam’i Al-Qira’at Al-
‘Asyirah Min Thariqi As-Syathibiyah Wa Durrah. Muassasah Qurthubah.
Mesir: 2010.
Bin Muhammad bin Muhammad bin Ibnul Jazari Ad-Dimasyqi. Syihaabuddin Abi
Bakr. Syarah Thayyibatin Nasyr Fil Qira’atil ‘Asyr. Darul Kutub Al –
‘Ilmiyyah, Beirut, Libanon: 2000.
Hasan Abdur Rahim. Qiraat Al Qur'an dan tafsirnya. Yayasan Alumni PTIQ.
2020.
Mohd Nazri Bin Abdullah, Manhaj Qiraat 10 Beserta Dalil Matan Imam As-
Syatibi Dan Matan al-Durrah. Pustaka Salam Sdn Bhd. Malaysia: 2009.
Muhaisin Salim "Mu'jam Huffadz Al-Qur'an Abra al-Tarikh". Jilid I, [Bairut: Dar
al-Jayl], 1992.
Saihul Basyir. Kun Bil Qur`ani Najman. Ukraina: Elex Media Komputindo, 2021.
21