Qira'at Imam Khalaf Riwayat Ishaq An Idris Revisi - Salin
Qira'at Imam Khalaf Riwayat Ishaq An Idris Revisi - Salin
Disusun Oleh :
Puji syukur kepada Allah Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami dalam mengarungi proses penyelesaian
makalah ini sebagaimana semestinya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI......................................................................................................3
2.1 Biografi Imam Khalaf................................................................................................3
2.2 Biografi Imam Ishaq..................................................................................................7
2.3 Biografi Imam Idris....................................................................................................8
2.4 Kaidah Ushul Qira’at Imam Khalaf Al Asyir............................................................9
2.4.1 Basmalah.............................................................................................................9
2.4.2 Mim jamak..........................................................................................................9
2.4.3 Idghom kabir.....................................................................................................10
2.4.4 Ha Kinayah.......................................................................................................10
2.4.5 Mad dan Qashar................................................................................................10
2.4.6 Al-Hamzahtain min Klimatin............................................................................10
2.4.7 Al-Hamzahtani min Kalimataini.......................................................................11
2.4.8 Hamzah mufrod.................................................................................................11
2.4.9 Naql, sakta, dan waqaf pada hamzah................................................................11
2.4.10 Empat saktah...................................................................................................13
2.4.11 Idghom kecil dan huruf yang dekat dengan makhrojnya................................13
2.4.12 Nun Sakinah dan Tanwin................................................................................14
2.4.13 Fathah dan Imalah...........................................................................................14
2.4.14 Waqaf..............................................................................................................16
2.4.15 Ya Idhofah.......................................................................................................17
2.5 Perbedaan Qira’at.....................................................................................................17
BAB III CONTOH QIRA'AT DALAM SURAH AN-NABA..........................................20
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Qiraat adalah salah satu aspek penting dalam ilmu tajwid dan tafsir Al-
Quran. Sejak zaman dahulu, para ulama telah memperhatikan berbagai riwayat
qiraat untuk memahami dan mengeksplorasi makna yang lebih dalam dari teks
suci Al-Quran. Salah satu riwayat yang menarik perhatian adalah riwayat Imam
Khalaf dalam bacaan Al-Quran, yang merupakan warisan ilmu tajwid dan tafsir
Islam. Dalam makalah ini, kami akan membahas metode dan prinsip dalam cara
membaca qiraat Imam Khalaf, dengan fokus pada riwayat yang diturunkan oleh
Imam Ishak dan Imam Idris.
Riwayat Imam Khalaf dengan sanad yang kuat telah menjadi salah satu
sumber utama bagi para pakar tajwid untuk memahami variasi dalam bacaan Al-
Quran. Namun, qiraat Imam Khalaf kurang dikenal dibandingkan dengan qiraat
lainnya seperti Hafs dan Warsh. Imam Ishak dan Imam Idris adalah dua dari
sejumlah perawi terkemuka dalam riwayat Imam Khalaf. Mereka memiliki peran
penting dalam melestarikan dan menyebarkan riwayat ini. Oleh karena itu,
penting untuk memahami metode bacaan mereka serta kontribusi mereka dalam
menjaga warisan qiraat Imam Khalaf.
Meskipun qiraat Imam Khalaf masih diakui dan digunakan dalam beberapa
komunitas Muslim, pemahaman yang lebih dalam tentang metodenya dan
kontribusi Imam Ishak dan Imam Idris masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan dan menggali lebih dalam
tentang riwayat ini.
1
2
Pada makalah ini, kami akan menguraikan metode dan prinsip dalam cara
membaca qiraat Imam Khalaf dengan fokus pada riwayat yang diturunkan oleh
Imam Ishak dan Imam Idris. Kami akan menjelaskan perbedaan utama dalam
qiraat ini dan dampaknya pada pemahaman Al-Quran. Selain itu, kami juga akan
mengeksplorasi peran penting kedua ulama ini dalam melestarikan dan
menyebarkan riwayat Imam Khalaf. Dengan demikian, makalah ini akan
memberikan kontribusi penting dalam upaya menjaga dan memahami salah satu
aspek penting dalam ilmu Al-Quran.
1. Bagaimanakah biografi imam khalaf dan dua perawinya yaitu imam ishaq
dan imam idris?
2. Bagaimanakah prinsip bacaan imam khalaf riwayat imam ishaq dan imam
idris?
3. Apa saja perbedaan qiro’at imam khalaf dengan imam qiro’at lainnya?
4. Bagaimanakah contoh bacaan ayat Al-Qur’an menggunakan qiroat imam
khalaf riwayat imam ishak dan imam idris?
Imam Khalaf bin Hisyam Al-Bazzar yang dijuluki dengan Imam Khalaf
Al-'Asyir adalah salah satu dari perawi tidak langsung dari Imam Hamzah Az-
Zayat dan dia memilih sendiri bacaan yang membuatnya terkenal. Imam Khalaf
Al-'Asyir adalah imam Khalaf pemilik qiroat kesepuluh.1
Nama lengkap: Khalaf bin Hisyam bin Tsa'lab al-Bazzar al-Baghdadi. Imam
kesepuluh ini juga sebagai rawi imam Hamzah. Perawinya: Ishaq dan Iddris.2
Abu Muhammad khilaf bin hisyam bin Thalab al Bazzar Al ra', beliau
dilahirkan pada tahun 150 H, beliau hafal Al Qur’an pada umur 10 thn, beliau
adalah seorang imam besar, ulama, seorang yg amanah dan zuhud. Beliau wafat
pada tahun 229 H.3
Perjalanan Intelektualnya
1
Saihul Basyir. Kun Bil Qur`ani Najman.Ukraina: Elex Media Komputindo, 2021 hal 237.
2
Abdur Rahim Hasan. Qira’at al-Qur’an dan tafsirnya. Yayasan Alumni PTIQ. 2020 Hal 24-25.
3
Bin Muhammad bin Muhammad bin Ibnul Jazari Ad-Dimasyqi. Syihaabuddin Abi Bakr. Syarah Thayyibatin Nasyr Fil Qira’atil ‘Asyr.
Darul Kutub Al – ‘Ilmiyyah, Beirut, Libanon: 2000, Hal 13 - 14
3
4
sebagian ulama mengatakan, bahwa Imam Khalaf pada mulanya, dikenal dengan
“ahli Al-Qur’an”, namun kemudian ia juga dikenal sebagai ahli hadits.
Para ulama qira’at banyak menyatakan bahwa guru utama Imam Khalaf dalam
meriwayatkan qira’at Imam Hamzah adalah Imam Sulaim bin Isa. Darinya Imam
Khalaf banyak ber-istifadah tentang qira’at Hamzah hingga menempatkannya
sebagai perawi dari Imam Hamzah. Imam Khalaf berkata: “Saya membaca
(setoran) Al-Qur’an kepada Sulaim berulangkali. Pada suatu ketika saya khatam,
saya bertanya kepada Sulaim: “Apakah yang Anda ajarkan kepada saya adalah
qira’at Hamzah?. beliau menjawab: “Iya”. Selain mahir dalam soal ilmu Al-
Qur’an dan qira’atnya, Imam Khalaf juga dikenal sebagai mahir dalam ilmu-ilmu
keislaman lainnya, seperti gramatikal bahasa Arab. Dalam bidang hadits, Imam
Khalaf belajar kepada para masyakhik (guru-guru) yang dikenal dengan ke-tsiqah-
annya, seperti Hammad bin Zaid, Wahab bin Jarir bin Hazim, Sufyan bin
Uyainah, Yazid bin Harun, Abi ‘Awanah, Abi Usamah, Khalid bin Abdullah al-
Wasithi, Jarir al-Dhabbi dan Sallam al-Thawil. Hadits-haditsnya banyak disebut
dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya, Sahih Muslim, dan Abu
Daud dalam kitabnya, Sunan Abu Daud. Di samping itu, banyak ulama yang
mengutip hadits-hadits selain di dua kitab di atas, seperti Abu Zur’ah, Abu Hatim,
Musa bin Harun, Abu Ya’la al-Mushili, Abu al-Qasim al-Baghawi, Muhammadn
bin Ibrahim bin Abban, dan putranya, Muhammad bin Khalaf. Dalam belajar,
jika ada kemusykilan atau kejanggalan yang dihadapi oleh Imam Khallaf, beliau
menginfakkan sebagian hartanya sehingga kemusykilan tersebut menjadi terbuka
dan mudah. Beliau berkata: “Saya menemui kejanggalan dalam bab nahwu
(gramatikal bahasa Arab), kemudian saya menginfakkan harta sebesar 80000
dirham, sehingga dengan itu kejanggalan saya terbuka dan saya mahir dalam soal
nahwu.
namun saya enggan menjawabnya. Kemudian beliau menyesal dan berhujjah dan
mencatat dalam transmisi sanadnya bahwa beliau belajar kepada Imam Yahya bin
Adam dari Ashim.
Komentor Ulama
Imam Khalaf salah satu dari sekian imam qira’at yang memiliki dua posisi
yang berbeda dalam bidang qira’at Al-Qur’an. Dengan ketekunannya mempelajari
qira’at Al-Qur’an, tak ayal banyak ulama yang mengapresiasi dan memujinya,
baik dalam hal keilmuannya maupun pribadinya. Imam Yahya bin Main, al-
Nasa’I dan ulama-ulama yang lain menyatakan bahwa Imam Khalaf adalah orang
yang tsiqah. Imam al-Daruqutni menyatakan bahwa beliau adalah abid yang
utama. Imam al-Husain bin Fahm berkata: “Saya tidak menemukan seseorang
yang lebih bagus (bacaannya) daripada Khalaf. Ia mengawali karirnya sebagai ahli
Al-Qur’an kemudian menjadi muhadditsin, ia membacakan lima puluh hadits Abi
‘Awanah kepada kami. Sebagian riwayat menyatakan bahwa beliau melakukan
puasa setiap hari (saum al-dahr).
Dialah Ishaq bin Ibrahim bin Utsman bin Abdullah Al-Maruzi, kemudian
Al-Baghdadi Al-Warraq, dan nama panggilannya adalah Abu Ya’qub. Dialah
seorang narator, penerus menurut pilihannya. Dia membaca setelah penerus
pilihannya dan membawa itu keluar setelah dia. Beliau juga membacakan kepada
Al-Walid bin Muslim, dan Ishaq ahli dalam mengaji, yakin dan menguasainya.4
Padahal dia tidak mengetahui dari bacaan-bacaannya kecuali pilihan
penggantinya. Putranya Muhammad bin Ishaq, Muhammad bin Abdullah bin Abi
Omar Al-Naqqash, Al-Hasan bin Otsman Al-Barsati, Ali bin Musa Al-Thaqafi,
dan Ibnu Shanbud membacakan untuknya.Dia meninggal pada tahun dua ratus
delapan puluh enam.5
Nama lengkap : Ishaq bin Ibrahim bin Usman bin Abdullah al-Warraq Al
Marwazi al-Baghdadi
Nama panggilan : Abu Ya'qub
Sanat qiroat : Menerima bacaan langsung dari Khalaf Al-'Asyir 6
Beliau adalah seorang ulama yg dhobit (kuat hafalan nya) dan tsiqah
( amanah) yg mana beliau merupakan satu-satunya yg meriwayatkan riwayat
ikhtiyar khalaf.7
Beliau berguru pada Khalaf keikhtiyarannya dan tegak/berdiri/muncul
sesudahnya. Dan berguru juga pada Al-Walid bin Muslim. Ishaq adalah
tegak/tegap/lurus dengan qira'atnya dan tiggah dan dabith, meskipun tidak dikenal
tentang qira'atnya, kecuali ikhtiyarnya Khalaf. Telah berguru kepadanya, yaitu
anaknya Muhammad bin Ishaq, Muhammad bin 'Abdullah bin Abi Amr An-
4
Bin Muhammad al – Banna, Syaikh Ahmad. Ittihafu Fadhalail Basyari Bil Qira’atil Ar-ba’ata As-syar’i. Jilid 1. ‘Alam Kutub . Beirut,
Libanon: 1987, Hal. 31 - 32
5
Ibid, Hal. 31 - 32
6
Abdur Rahim Hasan. Qira’at al-Qur’an dan tafsirnya. Yayasan Alumni PTIQ 2020. Hal 24-25.
7
Bin Muhammad bin Muhammad bin Ibnul Jazari Ad-Dimasyqi. Syihaabuddin Abi Bakr. Syarah Thayyibatin Nasyr Fil Qira’atil ‘Asyr. Darul Kutub Al –
‘Ilmiyyah, Beirut, Libanon: 2000, Hal 13 - 14
8
Naqqasy, Al-Hasan bin Utsman Al-Barshathi, Ali bin Musa Ats-Tsaqafi dan Ibnu
Syanbudz. Beliau wafat pada tahun 286.8
Dia adalah Idris bin Abd al-Karim al-Haddad al-Baghdadi, dan nama
panggilannya adalah Abu al-Hasan, Dia membacakan narasi dan pilihannya
kepada Khalaf al-Bazzar dan kepada Muhammad bin Habib al-Shamouni, seorang
yang ulung dan dapat dipercaya. Imam Al-Daraqutni ditanya tentangnya dan dia
menjawab: Dia dapat dipercaya dan di atas derajat yang dapat dipercaya. 9
Bacaan tersebut diriwayatkan atas wewenangnya oleh Ahmad bin Mujahid,
Muhammad bin Ahmad bin Shanbudh, dan Musa bin. Abdullah Al-Khaqani,
Muhammad bin Ishaq Al-Bukhari, Ahmed bin Buyan, Abu Bakar Al-Naqqash,
Al-Hassan bin Saeed Al-Mutawa’i, dan Muhammad bin Abdullah Al-Razi.
Beliau meninggal dunia pada tahun dua ratus sembilan puluh dua pada umur
sembilan puluh tiga. Dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya dalam terjemahan
para imam ini dan perawinya, menjadi jelas bahwa bacaan sepuluh imam dan
perawinya adalah benar, dan mata rantai transmisinya terhubung dengan
Rasulullah.
Nama lengkap : Idris bin Abdul Karim Al-Haddad al-Baghdadi
Nama panggilan : Abul Hasan
Lahir :-
Wafat : Tahun 292 H
Sanad qiraat : Menerima bacaan dari Khalaf Al-'Asyir dan menerima dari
Sulaiman dari Hamzah10
8
Al-Qadhi Abdul Fattah. Tarikh Al-Qurra’ Al-Asyarah wa Ruwatihim.. Farha pustaka. Jakarta. Hal 120
9
Bin Muhammad bin Muhammad bin Ibnul Jazari Ad-Dimasyqi. Syihaabuddin Abi Bakr. Syarah Thayyibatin Nasyr Fil Qira’atil ‘Asyr. Darul Kutub Al –
‘Ilmiyyah, Beirut, Libanon: 2000, Hal 13 - 14
10
Ibid, Hal 24-25.
9
II.4.1 Basmalah
Kemudian diantara surat Al-Anfal dan At-Taubah Khalaf membagi tiga cara
dalam pembacaan lafadz bismillah. Yaitu membacanya dengan saktah,
melanjutkan tanpa basmallah dan yang ketiga di putus atau dibuangnya.
11
Bin Ali bin Darwis bin Ali, Syaikh Ridha. Al-Muyassar Fii Jam’i Al-Qira’at Al-‘Asyirah Min Thariqi
As-Syathibiyah Wa Durrah. Muassasah Qurthubah. Mesir: 2010, Hal 357
12
Ibid, Hal 357
10
II.4.4 Ha Kinayah
Imam Khalaf Al-‘Asyir membaca (انkk ) ان كpada surat nun dengan satu
hamzah dan membaca dengan istifham bersamaan dengan tahqiq pada lafaz ( )َأأَمنمت
dalam surat Al-A`raf, Taha, dan Al-Shu'ara', ( ) َأِانكم لتأتون – َأِاَّن َلَناdalam surat Al-
13
Ibid, Hal 357
14
Ibid, Hal 357
15
Ibid, Hal 357
11
A`raf, (َأِانكم لتأتون الفاحشة ) لناdalam surat Al-Ankabut dan ( )أأعجمّيdalam surat
fusshilat.16
Adapun dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kalimah,
baik harakatnya sama maupun beda, maka bacaannya khalaf pun biasa, yakni
tahqiq semua.17
seperti ءأنذر تهم
Imam Khalaf Al-Asyir membaca hamzah dengan ibdal pada ()الِّذ ءب
berbeda dengan aslinya, sedangkan dia setuju pada ()يضاهون, dan ()يأجوج ومأجوج.18
Imam Khalaf Al-‘Asyir membaca dengan naql pada (لkkk فس- لkkk) وس.
Sebagaimana melengkapi hamzah pada pertengahan dan kelebihan dalam keadan
waqaf. Dan tidak di saktah pada sukun sebelum hamzah seperti, () األرض, ()شيء, (
)من أمن. Berbeda dengan pendapat hamzah.
Pembahasan saktah menurut idris dan sebagian pendapat itu shohih, akan
tetapi ibnu jazari tidak menyebutkannya dalam pembelajaran (ركkkوعملنا هنا علي ت
)السكت.19
16
Ibid, Hal 358
17
Ibid, Hal 358
18
Ibid, Hal 358
19
Ibid, Hal 358
12
a. Al-Sakin al-Mafshul, yaitu bila huruf shahih mati dan hamzah sesudahnya
terpisah (munfashil) rasamnya (tulisannya), seperti ()من أمن. Atau dengan kata lain,
huruf matinya terdiri dari selain lam ta'rif.
b. Lam Ta'rif, yaitu apabila huruf shahih mati dan hamzah sesudahnya tidak
terpisah (muttashil) tulisannya. Seperti ()األخرة
Adapun bacaan imam khalaf pada bacaan al-Sakin al-Mafshul dan Lam Ta'rif
ketika wasal dan waqaf, dengan lafadz شىءsebagai berikut:
b. Selanjutnya pada lam ta'rif, ketika waqaf imam Khalaf membaca dengan
dua wajah yaitu:
Bacaan (ا * َقِّيَم اkkِع َو ج ) pada surat Al-Kahfi, ( )َم ْر َق ِد َنا * َه َذ اpada surat
Yasin, ( )َم ْن * َر اقpada surat Al-Qiyamah, ( )َب ْل * َر انpada surat Al-Muthoffifin.
dengan meninggalkan saktah bersama idghom nun dan lam setelahnya.20
Imam Khalaf Al-‘Asyir menyebut huruf Lām pada ( )َهْل, dan ( )َبْلdi setiap
hurufnya seperti : ,( )فهل ترى()بل زين.
Seperti menyebut huruf ثdisisi تdari ( )َلبثْمُت ( )لبثت( ) ُأْو ِر ْثُتُمْو َها. Dan menyebut بdan
20
Ibid, Hal 358
21
Ibid, Hal 358
22
Ibid, Hal 359
14
2. Setiap huruf dal pada lafal قدbertemu huruf تdan د, maka khalaf
membaca idgham.
3. Setiap huruf dzal pada lafal اذbertemu huruf ج ز ذ س ص ض ظ س
maka khalaf membacanya dengan Idgham.
4. Setiap ta ta' nits ( )تbertemu pada huruf ت ج ز س ص ظ, maka
khalaf membacanya dengan idgham.
5. Setiap huruf lam lafal لkk هbertemu dengn huruf ثdan تmaka
khalaf membacanya dengan idgham.
6. Setiap huruf lam lafal بلbertemu dengan huruf ظ سmaka khalaf
membacanya dengan idgham.
7. Setiap lafal tertentu yang berdekatan makhrajnya, seperti ذbertemu
huruf تdalam lafal ذتمkkk إتخmaka khalaf membacanya dengan
idgham.
8. Adapun pada lafal راkkالزاجرات زجkk فmaka khalaf membaca dengan
idgham kabir.
Dalam bab Fathah dan Imalah, Imam Khalaf membaca dengan Imalah
pada kalimah tertentu :
d) Kalimat ()الَّتوراة
Pada akhir ayat dalam 11 surat tertentu, khalaf membaca seluruh alif
yang aslinya ya', atau alif yang berbentuk ya' (dzawatil ya") dengan imalah
semua tanpa dibaca fathah. Surat tersebut ialah Taha, an-Najm, al-Ma'arij,
Al- Qiyamah, an-Naziat, "Abasa, al-A'la, asy-Syams, al-Lail, ad-Duha, dan
Al- 'Alaq.
24
Mohd Nazri Bin Abdullah, Manhaj Qiraat 10 Beserta Dalil Matan Imam As-Syatibi Dan
Matan al-Durrah. Pustaka Salam Sdn Bhd. Malaysia 2009
16
II.4.14 Waqaf
II.4.15 Ya Idhofah
1.
1. Mad Munfashil
Mad munfashil ialah huruf mad bertemu dengan huruf hamzah pada dua
kata contoh
a. Qalun, ad-Duri Abu Amr membaca dengan ukuran panjang dua dan
tiga harakat, menurut madzhab pertama (baca kaidah ushul pada
uraian berikutnya nanti secara baik dan cermat) dan terapkan secara
baik bila menemui kalimat yang hukumnya mad munfashil.
b. Warsy dan Hamzah membaca dengan ukuran panjang enam harakat.
c. Ibnu Katsir, as-Susi, Abu Ja’far dan Ya’qub membacanya dengan
ukuran panjang dua harakat saja.
d. Ashim membacanya dengan panjang lima harakat.
e. Ibnu Amir dan Khalaf al-‘Asyir membacanya dengan ukuran
panjang empat harakat.26
2. Mad Muttashil
Mad muttashil ialah huruf mad diikuti oleh huruf hamzah pada satu
kata contoh
26
Ibid, Hal 50
19
27
Ibid, Hal. 50-51
BAB III
CONTOH QIRA'AT DALAM SURAH AN-NABA
20
21
BAB IV
KESIMPULAN
Imam Khalaf adalah figur penting dalam sejarah ilmu Al-Quran dan qiraat.
Biografinya yang mencakup latar belakang dan pendidikan telah memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang kontribusinya terhadap pemahaman Al-
Quran. Metode bacaan yang digunakan oleh Imam Khalaf membantu dalam
memahami variasi dalam qiraat Al-Quran. Hal ini membuka pintu untuk
pemahaman yang lebih luas tentang makna Al-Quran dan nuansa bahasanya.
Qiraat Imam Khalaf dalam riwayat Imam Ishaq dan Imam Idris
menawarkan sudut pandang yang berbeda dalam membaca Al-Quran. Perbedaan
ini bisa memengaruhi pemahaman tajwid dan tafsir. Riwayat Imam Ishaq dan
Imam Idris memberikan kontribusi penting dalam melestarikan qiraat Imam
Khalaf. Mereka berperan sebagai penghubung antara generasi-generasi dalam
mempertahankan warisan qiraat ini.
Teknologi dan sumber daya digital saat ini memainkan peran penting dalam
mengakses informasi tentang Imam Khalaf, metodenya, dan riwayat Imam Ishaq
dan Imam Idris. Ini membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk belajar dan
mengapresiasi warisan ini. Hasil penelitian ini tidak hanya relevan dalam lingkup
ilmu agama Islam, tetapi juga dalam konteks dialog antaragama dan pemahaman
lintas budaya. Hal ini dapat membantu mempromosikan toleransi dan
penghargaan terhadap perbedaan keyakinan.
22
23
Al-Qur’anul Karim
Bin Ali bin Darwis bin Ali, Syaikh Ridha. Al-Muyassar Fii Jam’i Al-Qira’at
Al-‘Asyirah Min Thariqi As-Syathibiyah Wa Durrah. Muassasah
Qurthubah. Mesir:2010
Bin Muhammad bin Muhammad bin Ibnul Jazari Ad-Dimasyqi. Syihaabuddin Abi
Bakr. Syarah Thayyibatin Nasyr Fil Qira’atil ‘Asyr. Darul Kutub Al –
‘Ilmiyyah, Beirut, Libanon: 2000
Saihul Basyir. Kun Bil Qur`ani Najman.Ukraina: Elex Media Komputindo, 2021
Hasan Abdur Rahim. Qiraat Al Qur'an dan tasirnya. Yayasan Alumni PTIQ. 2020
Mohd Nazri Bin Abdullah, Manhaj Qiraat 10 Beserta Dalil Matan Imam As-
Syatibi Dan Matan al-Durrah. Pustaka Salam Sdn Bhd. Malaysia 2009
Muhaisin Salim "Mu'jam Huffadz Al-Qur'an Abra al-Tarikh". Jilid I, [Bairut: Dar
al-Jayl,1992
24