PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan nasional adalah membangun masyarakat Indonesia
seutuhnya baik secara moril maupun materiil, dan pembangunan Indonesia
diarahkan pada suatu pembangunan yang bersifat multidimensi, artinya
Pembangunan Nasional tersebut diarahkan pada semua aspek kehidupan tanpa
terkecuali. Dalam sistem kesehatan nasional dicantumkan tujuan pembangunan
nasional yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, perlu peningkatan status
kesehatan masyarakat. Status kesehatan masyarakat di suatu tempat
dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu : faktor herediter, faktor infrastruktur, faktor
perilaku masyarakat serta faktor lingkungan. Dari keempat faktor tersebut, faktor
lingkungan dan perilaku masyarakat secara bersama-sama memberikan
kontribusi 70% terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat. Perilaku
masyarakat ditentukan oleh tingkat pendidikan dan kesadaran untuk
menjalankan hidup sehat.
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu sumber daya
yang memiliki fisik tangguh, mental yang kuat, dan kesehatan prima di samping
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekurangan gizi dapat merusak
kualitas SDM.
Kekurangan gizi terutama pada usia balita akan menyebabkan
meningkatnya resiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik, perkembangan
mental dan kecerdasan. Kekurangan gizi dalam beberapa hal dapat bersifat
permanen, artinya tidak dapat disembuhkan meskipun pada usia selanjutnya
kebutuhan gizinya terpenuhi. Program gizi meliputi penanggulangan gizi buruk,
vitamin A, Gaky, dan anemia gizi besi.
1
Melalui penyusunan laporan tahunan ini diharapkan dapat diketahui
sejauh mana tingkat keberhasilan program gizi, apa kendala-kendalanya dan
bagaiman solusinya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui standarisasi operasional
prosedur sehingga dapat mencegah dan menanggulangi masalah gizi.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan Prevalensi bumil KEK
b. Menurunkan Prevalensi BBLR
c. Meningkatkan cakupan ASI Ekslusif
d. Meningkatkan cakupan desa dengan garam beryodium baik
e. Meningkatkan cakupan kunjungan posyandu
f. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi resiko
kekurangan vitamin A
g. Mengingkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil
h. Menurunkan cakupan BGM
C. DEFINISI OPERASIONAL
Upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK)
1. Cakupan kunjungan balita di timbang 60%
2. Cakupan balita yang naik berat badannya 80%
3. Cakupan bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif 35%
4. Cakupan anak 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 86%
5. Cakupan ibu nifas dapat 2 kapsul vitamin A 70%
6. Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan 80%
7. Cakupan balita 6-24 bulan krang gizi, Gakin mendapat MPASI 80%
8. Cakupan ibu hamil mendapat TTD 90 tablet 85%
9. Cakupan masyarakat yang mengkonsumsi garam beryodium 82%
2
10. Cakupan balita sasaran pos gizi yang naik berat badannya 25%
11. Cakupan bumil KEK yang ditangani 100%
12. Cakupan bayi BBLR
13. Cakupan kunjungan balita BGM
D. RUANG LINGKUP
1. Kebijakan pelayanan Gizi di Puskesmas
2. Pelayanan Gizi di dalam gedung
3. Pelayanan Gizi di luar gedung
4. Pencatatan dan pelaporan evaluasi
5. Monitoring dan evaluasi
3
BAB II
DATA DASAR PUSKESMAS
A. DATA UMUM
1. GEOGRAFIS
4
Puskesmas Widodaren mengembangkan bangunan yang semula rumah dinas
dokter Gigi menjadi poli Pra Poned.
2. ASPEK LEGAL
5
3. LOKASI BISNIS
6
Gambar 1. Peta Wilayah UPT Puskesmas Widodaren
Kec. Gerih Kab Ngawi
7
b) Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah : 27
c) Sekolah Menengah Pertama/MTS : 4
d) Sekolah Menengah Atas/sederajat : 1
e) Pondok Pesantren : 4
2) Sarana Kesehatan
a) Puskesmas Induk : 1
b) Puskesmas Pembantu : 2
c) Polindes : 4
d) Poli klinik swasta : 0
e) Dokter praktek swasta : 1
3) Sarana Ibadah
a) Masjid : 34
b) Gereja : 2
4) Tempat-tempat Umum
a) Pasar : 3
b) Supermarket / Minimarket : 1
c) Pabrik : 0
d) Depot Air Isi Ulang : 17
e) Tempat Pengolahan Makanan : 18
5) Karakteristik Wilayah
Wilayah kerja UPT Puskesmas Widodaren merupakan wilayah
dataran rendah yang mayoritas masyarakatnya sebagai petani, buruh
tani dan industri rumah tangga. Cakupan Luas Wilayah UPT
Puskesmas Widodaren sebesar 2.3852.18 Ha.
Hubungan lalulintas antar desa semua dapat dilalui oleh semua
kendaraan baik roda 2 ataupun roda 4. Jarak terjauh dari UPT
Puskesmas Widodaren ke Desa dapat ditempuh selama 30 menit
yaitu Desa Keras kulon.
8
6) Data Kependudukan :
Jumlah penduduk Kecamatan Gerih akhir tahun 2020 : 38.630
jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 19.243 jiwa dan perempuan
19.387 jiwa.
a) Jumlah KK : 13.168 KK
b) Jumlah Rumah : 8102 rumah
c) Jumlah Desa CLTS / ODF :5 desa
d) Jumlah Bumil : 460 orang
e) Jumlah Bayi : 431 bayi
f) Jumlah Balita : 2120 orang
g) Angka Kematian Ibu :0 orang
h) Angka Kematian Bayi :5 bayi
i) Jumlah Balita Gizi Buruk :5 balita
j) Jumlah PUS : 5079 orang
k) Jumlah KB aktif : orang
l) Jumlah peserta BPJS : 22.498 orang
9
3) Promosi Kesehatan
4) Pemberantasan Penyakit Menular
5) Penyehatan Lingkungan
5. ISU-ISU STRATEGIS
10
yang di maksud tentunya harus sesuai dengan standart yang ada,sehingga
pelayanan prima akan tercapai.
b. Perbaikan fasilitas kesehatan yang nyaman, aman dan memadai sesuai
standard dan harapan masyarakat.Perubahan yang paling mudah di lakuakn
adalah perubahan fisik (bangunan) di bandingkan perubahan perilaku.
Perbaikan fasilitas bangunan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
pelanggan.
c. Peningkatan target dan capaian semua program kesehatan.
Indikator keberhasilan suatu program bisa dilihat dari seberapa besar target
yang telah di capai. Nilai pencapaian bisa mempresentasikan kinerja suatu
program puskesmas
d. Penguatan sistem administrasi dan manajemen Puskesmas sebagai fasilitas
kesehatan tingkat pertama.Dukungan manajemen dan administrasi yang
jelas, transparan dan akuntable dapat mendorong serta memperlancar
kinerja program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat baik UKM
maupun UKP.
e. Kemudahan akses masyarakat pada fasilitas kesehatan, terutama setelah
diterapkannya Jaminan Kesehatan Nasional.Kebijakan Pemerintah Pusat
yang bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam memberikan Jaminan
Kesehatan gratis yang berkualitas akan berdampak pada peningkatan
kunjungan Puskesmas selaku Faskes tingkat pertama. Masyarakat tidak
perlu dibebani masalah pembiayaan yang selama ini menjadi salah satu
penghalang majunya pelayanan kesehatan di Indonesia.
f. Adanya Dokter PraktekSwasta .
Kemitraan dan harmonisasi antara Puskesmas dan Dokter Praktek Swasta
harus terjalin dengan erat. Sistem rujukan ke Puskesmas di perkuat agar ada
peningkatan kunjungan ke Puskesmas ( Laborat, Rawat Inap, Program TB ).
11
NO Jenis Tenaga Jumlah yang ada
1. Dokter 3 Orang
2. Dokter gigi 0 Orang
3. Perawat gigi 1 Orang
4. Perawat 24 Orang
5. Bidan 24 Orang
6. Tenaga Kesehatan
2 Orang
Masyarakat
7. Tenaga Kesehatan
3 Orang
Lingkungan
Ahli teknologi
8. 1 Orang
laboratorium medik
9 Tenaga Gizi 2 Orang
10 Tenaga Kefarmasian 3 Orang
11 Tenaga Administrasi 7 Orang
12 Sopir 3 Orang
Jumlah 39 Orang
Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
a. Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik.
b. Belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
12
Lambang
1. Ruang
Jumlah dan jenis ruang di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu ditentukan
melalui analisis kebutuhan ruang berdasarkan pelayanan yang
diselenggarakan dan ketersediaan sumberdaya.
Ruang Kantor
1. Ruangan administrasi
Sudah Tersedia
Kantor
2. Ruangan Kepala
Sudah Tersedia
Puskesmas
13
No. Nama Ruang Keterangan
6. Ruangan pemeriksaan
Sudah Tersedia
Umum
7. Ruangan kesehatan Masih jadi satu dengan ruangan
Anak dan imunisasi KIA/KB
14
No. Nama Ruang Keterangan
Dikondisikan untuk
17. Kamar Mandi/WC
dapat digunakan oleh penyandang
Pasien
disabilitas.
Ruangan
21. Kantin
Penyelenggaraan
Makanan
Pendukung
Rumah dinas tenaga
26. Tidak Tersedia
kesehatan
15
No. Nama Ruang Keterangan
2. Struktur Bangunan
Struktur bangunan UPT Puskesmas Widodaren kuat/kokoh, dan stabil dalam
menahan beban/kombinasi beban, baik beban muatan tetap maupun beban
muatan sementara yang timbul, antara lain beban gempa dan beban angin,
dan memenuhi aspek pelayanan (service ability) selama umur layanan yang
direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan.
16
a. Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan
masalah kesehatan.
d. Mewujudkan ,memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu,merata dan terjangkau.
e. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat
transparan dan akuntabel.
f. Mengembangkan program inovasi,produk layanan,dan pemberdayaan
sumberdaya kesehatan.
3. MOTTO
“IKLAS DALAM BERTUGAS”
4. TATA NILAI
“PUSWIDA SEHATI”
P = Puskesmasku
U = Unggul
S = Santun
W = Wibawa
I = Indah
D = Dinamis
A = Aman
S = Santun
E = Empati
H = Handal
17
A = Akuntabel
T = Tangguh
I = Inofatif
5. BUDAYA KERJA
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
18
2 RANDUSONGO 354 354 261 92 9 100 73.7 35.2 3.4
3 GUYUNG 369 369 249 67 8 100 67.4 27 3.2
4 GERIH 822 822 523 169 12 100 63.6 32.3 2.3
5 KERASKULON 221 221 186 79 6 100 84.1 42.4 3.2
JUMLAH 2112 2112 1449 489 41 100 71.1 34.5 2.9
19
GRAFIK SKDN PUSKESMAS WIDODAREN
BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2020
2122 2126
2104 2106 2120 2122 2116 2117
2080 2118
2035
2000 1992
1816
1582
1500 1460
1177
1066
1008
1000 885
827 836
768
612
498 453
500 392 373
330
198
88 68 58
50 17 16 23
0
S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
20
GRAFIK SKDN (%) PUSKESMAS WIDODAREN
BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2020
70.0 68.9
0.0
N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S
D D D D D D D D D D D D
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
21
2. Hasil Pencapaian Program Gizi Th 2020
3. Identifikasi Masalah
4. Masalah
a. Rendahnya capaian D/S dan N/D periode Januari s/d Desember 2020
22
5. Penyebab Masalah
a. Rendahnya pencapaian D/S dikarenakan terkendala pandemi, sehingga
banyak posyandu yang tidak buka (lockdown) yang berdampak pada
kurang maksimalnya perolehan data N/D.
b. Alat Antropometri yang ada di posyandu kurang lengkap terutama
Panjang Badan
c. Kegiatan penyuluhan kelompok belum dilaksanakan
d. Terbatasnya media untuk penyuluhan kelompok
e. Kerjasama Lintas Sektor belum optimal
f. Kegiatan penyuluhan di meja 4 belum optimal
g. Menu PMT kurang bervariasi
h. Pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberi penyuluhan di meja
4 masih kurang
6. Prioritas Masalah
AKAR SCORE
N URUTAN
MASALAH/ TOTAL
O URGENT SERIOUSLY GROWTH MASALAH
VARIABEL
Banyak nya
posyandu
yang tidak
1 4 4 4 12 1
buka
dikarenakan
lockdown
Kegiatan
penyuluhan
kelompok
2 3 2 3 8 4
belum
dilaksanakan
Alat
Antropometri
yang ada di
posyandu
3 kurang 4 4 4 12 2
lengkap
terutama
Panjang
Badan
23
Terbatasnya
media untuk
4 3 2 3 8 5
penyuluhan
Kerjasama
Lintas Sektor
5 belum 4 4 4 12 3
optimal
Kegiatan
penyuluhan
di meja 4
6 4 4 4 12 3
belum
optimal
Menu PMT
kurang
7 3 2 2 7 6
bervariasi
Pengetahuan
dan
keterampilan
kader dalam
memberi
8 2 2 2 6 7
penyulahan
di meja 4
masih
kurang
7. Prioritas Masalah
a. Banyaknya posyandu yang tidak buka
b. Kegiatan penyuluhan kelompok belum dilaksanakan
c. Alat Antropometri yang ada di posyandu kurang lengkap terutama
Panjang Badan
d. Terbatasnya media untuk penyuluhan
e. Kerjasama Lintas Sektor belum optimal
f. Kegiatan penyuluhan di meja 4 belum optimal
g. Menu PMT kurang bervariasi
h. Pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberi penyulahan di meja
4 masih kurang
24
8. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
URUTAN ALTERNATIF
PRIORITAS PEMECAHAN
MASALA PEMECAHAN
MASALAH MASALAH
H MASALAH
Banyaknya posyandu Dilakukan Koordinasi
pengukuran dan dengan kader
yang tidak buka
1 penimbangan posyandu dan
dikarenakan pandemi secara door to kepala desa
door
Kegiatan penyuluhan Memberikan Pelatihan kader
penyegaran
kelompok belum
2 kader
dilaksanakan
25
Pengetahuan dan Memberikan Pelatihan kader
penyegaran
keterampilan kader
kader (refreshing
dalam memberi kader)
8
penyulahan di meja 4
masih kurang
26
c. Intervensi gizi, meliputi pelayanan makanan, pemantauan asupan,
perubahan diet dan konseling
d. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
Tahapan pelayanan gizi rawat inap diawali dengan skrining/penapisan
gizi oleh tenaga kesehatan Puskesmas untuk menetapkan pasien
berisiko masalah gizi atau tidak. Pasien yang berisiko masalah gizi
antara lain pasien dengan kondisin khusus seperti Diabetes Melitus,
hipertensi, dll.
27
Tabel 4. Rekapitulasi Pasien Rawat Jalan yang Mendapatkan Konseling
Gizi
Jenis Bulan
Konselin
No Total
g 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Diet
Makanan
1 sehat 4 12 10 2 1 3 6 22 3 1 64
balita
Makanan
2 sehat ibu 2 3 2 13 4 3 8 6 10 3 9 3 66
hamil
3 Diabetes 5 3 1 2 2 3 16
Melitus
4 Rendah 1 1 1 1 4
Garam
5 Rendah 2 3 3 8
Lemak
6 Rendah 4 3 1 2 12
Purin
7 Diet
Lambung
8 Rendah
Sisa
9 ETPT
Total 18 21 12 17 5 6 15 32 15 12 13 4 170
28
Rekapitulasi Konseling Gizi Pasien Rawat Jalan
UPT. Puskesmas Widodaren
Tahun 2020
Bahan Makanan Penukar0
0
TKTP
0
Lambung
0
Rendah Sisa
Rendah Purin 12
Rendah Lemak 8
Rendah Garam 4
Diabetes Melitus 16
Makanan Sehat Ibu Hamil 66
Makanan Sehat Balita 64
0 10 20 30 40 50 60 70
Jenis Bulan
Konselin
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
g
Diet
Makanan
1 sehat
balita
Makanan
2 sehat ibu
hamil
Diabetes
3 2 2 1 6 11 4 7 7 8 3 3 7 61
Melitus
Rendah
4 2 4 2 6 12 11 15 16 9 7 10 13 107
Garam
Rendah
5 4 2 4 1 8 3 4 5 3 2 4 5 45
Lemak
Rendah
6 2 2 1 5 1 2 3 2 1 3 5 27
Purin
Rendah
7 3 3 1 7
Sisa
Diet
8 22 9 8 5 22 13 9 11 9 11 9 25 153
Lambung
9 TKTP 2 1 3 6
Total 34 19 15 20 58 35 40 42 31 24 32 56 406
29
Gambar 5. Grafik Pasien Rawat Inap yang Mendapatkan Konseling Gizi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
30
bulan. Maka perlu ditingkatkan kegiatan penyuluhan di tingkat masyarakat
(posyandu).
Program gizi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan gizi
secara efektif dan efisien. Sehingga dapat mencegah dan menanggulangi
masalah gizi.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya profil gizi dapat meningkatkan standar
pelayanan, diharapkan dapat tercapai dalam rangka pencapaian Milenium
Development Gold’s (MDG’s). Pelaksanaan pelayanan kesehatan berharap
adanya dukungan dan peran serta aktif dari dinas kesehatan dalam
membimbing dan mengevaluasi program-program KESGA guna kelancaran
pelaksanaan kegiatan.
Besar harapan agar pelaporan hasil kegiatan program kesga dalam
bentuk profil gizi untuk tahun kedepan lebih baik lagi, sehingga dapat dipakai
sebagai alat advokasi, informasi, dan komunikasi kepada sektor terkait
sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah teknis dan non teknis
dengan harapan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat.
BAB V
PENUTUP
31
menginterprestasikan data yang untuk selanjutnya dijadikan landasan dan
evaluasi suatu kebijakan kesehatan masyarakat.
Dengan pembuatan pelaporan profil gizi. Diharapkan cakupan pelayanan
dapat ditingkatkan dengan menjangkau seluruh sasaran suatu wilayah kerja.
32