Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan nasional adalah membangun masyarakat Indonesia
seutuhnya baik secara moril maupun materiil, dan pembangunan Indonesia
diarahkan pada suatu pembangunan yang bersifat multidimensi, artinya
Pembangunan Nasional tersebut diarahkan pada semua aspek kehidupan tanpa
terkecuali. Dalam sistem kesehatan nasional dicantumkan tujuan pembangunan
nasional yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, perlu peningkatan status
kesehatan masyarakat. Status kesehatan masyarakat di suatu tempat
dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu : faktor herediter, faktor infrastruktur, faktor
perilaku masyarakat serta faktor lingkungan. Dari keempat faktor tersebut, faktor
lingkungan dan perilaku masyarakat secara bersama-sama memberikan
kontribusi 70% terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat. Perilaku
masyarakat ditentukan oleh tingkat pendidikan dan kesadaran untuk
menjalankan hidup sehat.
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu sumber daya
yang memiliki fisik tangguh, mental yang kuat, dan kesehatan prima di samping
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekurangan gizi dapat merusak
kualitas SDM.
Kekurangan gizi terutama pada usia balita akan menyebabkan
meningkatnya resiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik, perkembangan
mental dan kecerdasan. Kekurangan gizi dalam beberapa hal dapat bersifat
permanen, artinya tidak dapat disembuhkan meskipun pada usia selanjutnya
kebutuhan gizinya terpenuhi. Program gizi meliputi penanggulangan gizi buruk,
vitamin A, Gaky, dan anemia gizi besi.

1
Melalui penyusunan laporan tahunan ini diharapkan dapat diketahui
sejauh mana tingkat keberhasilan program gizi, apa kendala-kendalanya dan
bagaiman solusinya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui standarisasi operasional
prosedur sehingga dapat mencegah dan menanggulangi masalah gizi.

2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan Prevalensi bumil KEK
b. Menurunkan Prevalensi BBLR
c. Meningkatkan cakupan ASI Ekslusif
d. Meningkatkan cakupan desa dengan garam beryodium baik
e. Meningkatkan cakupan kunjungan posyandu
f. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi resiko
kekurangan vitamin A
g. Mengingkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil
h. Menurunkan cakupan BGM

C. DEFINISI OPERASIONAL
Upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK)
1. Cakupan kunjungan balita di timbang 60%
2. Cakupan balita yang naik berat badannya 80%
3. Cakupan bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif 35%
4. Cakupan anak 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 86%
5. Cakupan ibu nifas dapat 2 kapsul vitamin A 70%
6. Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan 80%
7. Cakupan balita 6-24 bulan krang gizi, Gakin mendapat MPASI 80%
8. Cakupan ibu hamil mendapat TTD 90 tablet 85%
9. Cakupan masyarakat yang mengkonsumsi garam beryodium 82%

2
10. Cakupan balita sasaran pos gizi yang naik berat badannya 25%
11. Cakupan bumil KEK yang ditangani 100%
12. Cakupan bayi BBLR
13. Cakupan kunjungan balita BGM

D. RUANG LINGKUP
1. Kebijakan pelayanan Gizi di Puskesmas
2. Pelayanan Gizi di dalam gedung
3. Pelayanan Gizi di luar gedung
4. Pencatatan dan pelaporan evaluasi
5. Monitoring dan evaluasi

3
BAB II
DATA DASAR PUSKESMAS

A. DATA UMUM
1. GEOGRAFIS

UPT Puskesmas Widodaren terletak di jalan raya Gerih – Kendal Km 5


Desa Widodaren Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi, Kode Pos 63272.
Nomor telepon 0811302277, email :puswida@gmail.com, UPT Puskesmas
Widodaren berada diwilayah yang sangat berpotensi sekali karena berada di
dekat kantor kecamatan, sekolahan, pasar dan permukiman penduduk yang
dekat. UPT Puskesmas Widodaren berdiri pada tanggal 2 Oktober 1980.
Pada awal berdiri UPT Puskesmas Widodaren hanya terdiri dari 4 bangunan,
yaitu bangunan puskesmas, perumahan bidan, perumahan perawat,
perumahan dokter gigi dan perumahan dokter umum. Bangunan puskesmas
meliputi ruang BP, loket, ruang laboratorium sederhana, ruang KIA, ruang gigi,
ruang dokter, ruang farmasi, ruang tata usaha dan gudang farmasi.

Sebelum berdiri, UPT Puskesmas Widodaren hanya sebagai puskesmas


pembantu di Desa Widodaren dari Puskesmas Geneng. Pada tahun 1980
berdiri sebagai puskesmas baru di Kecamatan Gerih. Wilayah kerja UPT
Puskesmas Widodaren terdiri dari 5 desa yaitu desa Randusongo, Widodaren,
Guyung, Gerih, Keras kulon. Tanah yang menjadi tempat berdirinya bangunan
UPT Puskesmas Widodaren milik (aset) Desa Widodaren dengan Hak Guna
Pakai oleh UPT Puskesmas Widodaren (perjanjian terlampir).

Dari awal puskesmas berdiri, jumlah ruangannya bertambah. Pada tahun


2007 mendapat bangunan 1 lokal yang di fungsikan untuk Aula dan
UGD,Rawat Inap dengan kapasitas 6 TT untuk kelas 3, 2 TT untuk klas 2 dan
1 TT untuk klas 1. Sedangkan tahun 2014 memperoleh 1 unit bangunan untuk
Poli Paru. Mengingat tuntutan masyarakat yang semakin tinggi UPT

4
Puskesmas Widodaren mengembangkan bangunan yang semula rumah dinas
dokter Gigi menjadi poli Pra Poned.

Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai fasilitas kesehatan, UPT


Puskesmas Widodaren mempunyai 2 Puskesmas Pembantu, 4 Polindes
sebagai berikut ini :

a. Puskesmas Pembantu yaitu :


1) Puskesmas Pembantu Gerih.
2) Puskesmas Pembantu Randusongo.
b. Polindes yaitu :
1) Polindes Guyung
2) Polindes Gerih
3) Polindes Keras kulon
4) Polindes Randusongo

2. ASPEK LEGAL

Dalam menjalankan operasionalnya sebagai Puskesmas BLUD


berdasarkan peraturan sebagai berikut :

a. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor : 8 tahun 2008 diperbarui


Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor : 16 tahun 2011 tentang
Penetapan Unit Pelayanan Terpadu (UPT).
b. Peraturan Bupati Kabupaten Ngawi Nomor : 58 tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi.
c. Peraturan Bupati Kabupaten Ngawi Nomor : 14 tahun 2015 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaran Pola Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD)
d. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi
No:188.4/001/404.102/2015 tentang Ijin Operasional Puskesmas.

5
3. LOKASI BISNIS

UPT Puskesmas Widodaren terletak di Jalan Raya Gerih -Kendal Desa


WidodarenKecamatan Gerih Kabupaten Ngawi Jawa Timur, Kode pos 63272,
nomor telepon 08113318900, Email. puswidawidodaren@gmail.com kode
puskesmas 404.102.06. UPT Puskesmas Widodaren berada di wilayah yang
sangat strategis karena berada di persimpangan jurusan arah antara
Kecamatan Geneng ,Kecamatan Kendal,Kecamatan Karas Kabupaten
Magetan, serta berada di antara 3 rumah sakit kabupaten/ kota. Jarak UPT
Puskesmas Widodaren dengan RSUD dr. Soeroto Ngawi kurang lebih 27 km,
jarak UPT Puskesmas Widodaren dengan RS. dr. Sayidiman Magetan kurang
lebih 21 km, jarak UPT Puskesmas Widodaren dengan RSAU dr.Efram
Maospati kurang lebih 16 Km. UPT Puskesmas Widodaren menempati area
seluas 3.452 m².

a. Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Widodaren sebagai berikut :


Utara : Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi
Timur : Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi
Selatan : Kecamatan Karas kabupaten Magetan
Barat : Kecamatan Kendal kabupaten Ngawi

b. Wilayah kerja UPT Puskesmas Widodaren meliputi 5 desa :


1) Desa Randusongo
2) Desa Widodaren
3) Desa Guyung
4) Desa Gerih
5) Desa Keras kulon

6
Gambar 1. Peta Wilayah UPT Puskesmas Widodaren
Kec. Gerih Kab Ngawi

3) Sarana Penunjang di Wilayah Kerja :


1) Sarana Pendidikan
a) Taman Kanak-kanak : 29

7
b) Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah : 27
c) Sekolah Menengah Pertama/MTS : 4
d) Sekolah Menengah Atas/sederajat : 1
e) Pondok Pesantren : 4
2) Sarana Kesehatan
a) Puskesmas Induk : 1
b) Puskesmas Pembantu : 2
c) Polindes : 4
d) Poli klinik swasta : 0
e) Dokter praktek swasta : 1

3) Sarana Ibadah
a) Masjid : 34
b) Gereja : 2
4) Tempat-tempat Umum
a) Pasar : 3
b) Supermarket / Minimarket : 1
c) Pabrik : 0
d) Depot Air Isi Ulang : 17
e) Tempat Pengolahan Makanan : 18

5) Karakteristik Wilayah
Wilayah kerja UPT Puskesmas Widodaren merupakan wilayah
dataran rendah yang mayoritas masyarakatnya sebagai petani, buruh
tani dan industri rumah tangga. Cakupan Luas Wilayah UPT
Puskesmas Widodaren sebesar 2.3852.18 Ha.
Hubungan lalulintas antar desa semua dapat dilalui oleh semua
kendaraan baik roda 2 ataupun roda 4. Jarak terjauh dari UPT
Puskesmas Widodaren ke Desa dapat ditempuh selama 30 menit
yaitu Desa Keras kulon.

8
6) Data Kependudukan :
Jumlah penduduk Kecamatan Gerih akhir tahun 2020 : 38.630
jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 19.243 jiwa dan perempuan
19.387 jiwa.

a) Jumlah KK : 13.168 KK
b) Jumlah Rumah : 8102 rumah
c) Jumlah Desa CLTS / ODF :5 desa
d) Jumlah Bumil : 460 orang
e) Jumlah Bayi : 431 bayi
f) Jumlah Balita : 2120 orang
g) Angka Kematian Ibu :0 orang
h) Angka Kematian Bayi :5 bayi
i) Jumlah Balita Gizi Buruk :5 balita
j) Jumlah PUS : 5079 orang
k) Jumlah KB aktif : orang
l) Jumlah peserta BPJS : 22.498 orang

4. GAMBARAN PRODUK JASA

Sebagai suatu unit pelayanan kesehatan di bawah naungan Dinas


Kesehatan Kabupaten Ngawi serta sesuai dengan tupoksi dari Puskesmas,
dimana UPT Puskesmas Widodaren mengemban tugas sebagai pelayanan
umum kepada masyarakat yang tercermin dalam kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) yang bersifat preventif dan pelayanan khusus berupa
kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang bersifat kuratif. Kegiatan
yang dilaksanakan yaitu :

a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

1) Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


2) Perbaikan Gizi

9
3) Promosi Kesehatan
4) Pemberantasan Penyakit Menular
5) Penyehatan Lingkungan

b. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


1) Rawat Jalan
a) Poliklinik Umum/BPJS
b) Poliklinik Gigi dan mulut
c) Poliklinik KIA dan KB
d) Poliklinik Sanitasi
e) Poliklinik Paru

2) Rawat Inap dan UGD


UGD Terdiri dari 3 TT untuk tindakan dan 1 TT untuk observasi.
Sedangkan pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas Widodaren
mempunyai 9 TT terdiri dari kelas III enam TT, kelas II ada empat TT dan
pada ruang rawat inap kelas I terdapat satu TT

3) Pelayanan Instalasi Farmasi


4) Pelayanan Gizi (Konsultasi gizi dan Pojok Gizi)
5) Pelayanan Ambulance 24 Jam.
6) Pengelolaan Limbah / sampah medis dan non medis.
7) Rekam Medik
8) Pelayanan Administrasi Manajemen

5. ISU-ISU STRATEGIS

Adapun isu-isu strategis yang dapat dijelaskan yaitu:


a. Peningkatan mutu layanan sebagai konsekuensi penerapan BLUD.
Perubahan status UPT Puskesmas Widodaren menjadi BLUD menuntut
semua lini pelayanan yang ada untuk berubah ka arah yang baik. Palayanan

10
yang di maksud tentunya harus sesuai dengan standart yang ada,sehingga
pelayanan prima akan tercapai.
b. Perbaikan fasilitas kesehatan yang nyaman, aman dan memadai sesuai
standard dan harapan masyarakat.Perubahan yang paling mudah di lakuakn
adalah perubahan fisik (bangunan) di bandingkan perubahan perilaku.
Perbaikan fasilitas bangunan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
pelanggan.
c. Peningkatan target dan capaian semua program kesehatan.
Indikator keberhasilan suatu program bisa dilihat dari seberapa besar target
yang telah di capai. Nilai pencapaian bisa mempresentasikan kinerja suatu
program puskesmas
d. Penguatan sistem administrasi dan manajemen Puskesmas sebagai fasilitas
kesehatan tingkat pertama.Dukungan manajemen dan administrasi yang
jelas, transparan dan akuntable dapat mendorong serta memperlancar
kinerja program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat baik UKM
maupun UKP.
e. Kemudahan akses masyarakat pada fasilitas kesehatan, terutama setelah
diterapkannya Jaminan Kesehatan Nasional.Kebijakan Pemerintah Pusat
yang bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam memberikan Jaminan
Kesehatan gratis yang berkualitas akan berdampak pada peningkatan
kunjungan Puskesmas selaku Faskes tingkat pertama. Masyarakat tidak
perlu dibebani masalah pembiayaan yang selama ini menjadi salah satu
penghalang majunya pelayanan kesehatan di Indonesia.
f. Adanya Dokter PraktekSwasta .
Kemitraan dan harmonisasi antara Puskesmas dan Dokter Praktek Swasta
harus terjalin dengan erat. Sistem rujukan ke Puskesmas di perkuat agar ada
peningkatan kunjungan ke Puskesmas ( Laborat, Rawat Inap, Program TB ).

B. PERSYARATAN SUMBER DAYA MANUSIA


Keadaan Ketenagaan di UPT Puskesmas Widodaren :
Tabel 2. Jumlah tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Widodaren

11
NO Jenis Tenaga Jumlah yang ada

1. Dokter 3 Orang
2. Dokter gigi 0 Orang
3. Perawat gigi 1 Orang
4. Perawat 24 Orang
5. Bidan 24 Orang
6. Tenaga Kesehatan
2 Orang
Masyarakat
7. Tenaga Kesehatan
3 Orang
Lingkungan
Ahli teknologi
8. 1 Orang
laboratorium medik
9 Tenaga Gizi 2 Orang
10 Tenaga Kefarmasian 3 Orang
11 Tenaga Administrasi 7 Orang
12 Sopir 3 Orang
Jumlah 39 Orang

Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
a. Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik.
b. Belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.

Tenaga kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standart


profesi, standar pelayanan, standart prosedur operasional, etika profesi,
menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan
pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam
bekerja.
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus memiliki surat
Ijin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

12
Lambang

Bangunan Puskesmas memasang lambang sebagai berikut agar mudah


dikenal oleh masyarakat:

1. Ruang
Jumlah dan jenis ruang di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu ditentukan
melalui analisis kebutuhan ruang berdasarkan pelayanan yang
diselenggarakan dan ketersediaan sumberdaya.

No. Nama Ruang Keterangan

Ruang Kantor

1. Ruangan administrasi
Sudah Tersedia
Kantor
2. Ruangan Kepala
Sudah Tersedia
Puskesmas

Dapat digunakan untuk


3.
Ruangan rapat Kegiatan lain dalam mendukung
pelayanan kesehatan (Aula).
Ruang Pelayanan

13
No. Nama Ruang Keterangan

Ruangan pendaftaran dan


4. Sudah Tersedia
rekam medik

5. Ruangan tunggu Sudah Tersedia

6. Ruangan pemeriksaan
Sudah Tersedia
Umum
7. Ruangan kesehatan Masih jadi satu dengan ruangan
Anak dan imunisasi KIA/KB

8. Ruangan kesehatan ibu Sudah Tersedia


Dan KB
9. Ruangan ASI Belum tersedia ruangan ASI

10. Ruangan Kesehatan gigi


Sudah Tersedia
Dan mulut

11. Ruangan promosi


kesehatan Sudah tersedia

- Sesuai dengan Standar


Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
- Ruang penerimaan
12.
Ruang farmasi Resep di gabungkan dengan
ruang penyerahan obat dan
dirancang agar tenaga
kefarmasian dapat bertatap muka
dengan pasien
13. Ruangan Persalinan Sudah tersedia di Poned

Hanya 1 tempat tidur,


Ruangan rawat pasca
14.
persalinan Letak ruang bergabung di ruang
persalinan
15. Ruangan tindakan / UGD Sudah tersedia

16. Ruangan rawat inap Sudah tersedia

14
No. Nama Ruang Keterangan

Dikondisikan untuk
17. Kamar Mandi/WC
dapat digunakan oleh penyandang
Pasien
disabilitas.

Sesuai dengan Standar


18. Laboratorium
Pelayanan Laboratorium di
Puskesmas
Tidak ada karena menggunakan
19. Ruangan cuci linen
jasa laundry
20. Ruangan Sterilisasi Di masing-masing ruangan

Ruangan
21. Kantin
Penyelenggaraan
Makanan

KM/WC untuk rawat Dikondisikan untuk


22. dapat digunakan oleh penyandang
inap disabilitas. Tp blm terpisah antara
KM pria/ wanita
Dikondisikan untuk dapat
23. KM/WCPetugas digunakan oleh penyandang
disabilitas
24. Ruangan jaga petugas Tersedia

25. Gudang umum Sudah tersedia

Pendukung
Rumah dinas tenaga
26. Tidak Tersedia
kesehatan

15
No. Nama Ruang Keterangan

Parkir kendaraan roda 2


dan 4 serta garasi untuk
27. Sudah Tersedia
ambulans dan Puskesmas
keliling

2. Struktur Bangunan
Struktur bangunan UPT Puskesmas Widodaren kuat/kokoh, dan stabil dalam
menahan beban/kombinasi beban, baik beban muatan tetap maupun beban
muatan sementara yang timbul, antara lain beban gempa dan beban angin,
dan memenuhi aspek pelayanan (service ability) selama umur layanan yang
direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan.

C. DATA PERAN SERTA MASYARAKAT

- Jumlah kader aktif : 210

- Jumlah kader dilatih : 210

- Jumlah Kader Jumantik : 42

D. VISI, MISI, TUJUAN, TATA NILAI DAN BUDAYA KERJA


1. VISI
"Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Gerih yang Sehat, Mandiri
dan Berkeadilan”
2. MISI

16
a. Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan
masalah kesehatan.
d. Mewujudkan ,memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu,merata dan terjangkau.
e. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat
transparan dan akuntabel.
f. Mengembangkan program inovasi,produk layanan,dan pemberdayaan
sumberdaya kesehatan.

3. MOTTO
“IKLAS DALAM BERTUGAS”

4. TATA NILAI
“PUSWIDA SEHATI”
P = Puskesmasku
U = Unggul
S = Santun
W = Wibawa
I = Indah
D = Dinamis
A = Aman
S = Santun
E = Empati
H = Handal

17
A = Akuntabel
T = Tangguh
I = Inofatif

5. BUDAYA KERJA

Mengutamakan pelayanan prosedural dan profesional serta jangan


tunda lusa pekerjaan yang bisa dikerjakan hari ini

BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Kegiatan Luar Gedung


1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Puskesmas Widodaren Bulan Januari s/d
Desember tahun 2020

Tabel 3. Pemantauan Pertumbuhan Balita di Kec Gerih

N K/S D/S N/D BGM/D


NAMA DESA S K D N BGM
O 100% 60% 80% < 7,5 %

1 WIDODAREN 346 346 230 82 6 100 66.4 35.6 2.6

18
2 RANDUSONGO 354 354 261 92 9 100 73.7 35.2 3.4
3 GUYUNG 369 369 249 67 8 100 67.4 27 3.2
4 GERIH 822 822 523 169 12 100 63.6 32.3 2.3
5 KERASKULON 221 221 186 79 6 100 84.1 42.4 3.2
JUMLAH 2112 2112 1449 489 41 100 71.1 34.5 2.9

19
GRAFIK SKDN PUSKESMAS WIDODAREN
BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2020

Grafik SKDN Puskesmas Widodaren Tahun 2020


2500

2122 2126
2104 2106 2120 2122 2116 2117
2080 2118
2035
2000 1992
1816

1582
1500 1460

1177
1066
1008
1000 885
827 836
768
612
498 453
500 392 373
330
198
88 68 58
50 17 16 23
0
S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN S K DN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

Gambar 2. Grafik SKDN Puskesmas Widodaren

20
GRAFIK SKDN (%) PUSKESMAS WIDODAREN
BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2020

Presentase Grafik SDKN


Puskesmas Widodaren Tahun 2020
90.0 85.6
80.0 75.2

70.0 68.9

60.0 56.8 55.5


47.4 50.1
50.0 47.6
42.3 39.4 41.8 42.5
38.7 39.3 42.3
40.0 37.3 37.0
29.3
30.0 23.5 23.7
20.0

10.0 4.2 3.3 2.9 1.6

0.0
N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S N/ D/S
D D D D D D D D D D D D
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

Gambar 3. Grafik SKDN (%) Puskesmas Widodaren

21
2. Hasil Pencapaian Program Gizi Th 2020

a. Target K/S 100%


2112 : 2112 x 100%
= 100 %

b. Target D/S 60%


1449 : 2112 x 100%
=68.6 %

c. Target N/D 80%


689 : 1449 x 100%
= 47.5 %

d. Target BGM/D < 7.5%


41 : 1449 x 100%
= 2.8 %

3. Identifikasi Masalah

NO URAIAN TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN


ANGKA % ANGKA % ANGKA %
1 D/S 2112 85 1449 68.6 663 16.4
2 N/D 1449 60 489 33.7 960 26.3

a. Target D/S tahun 2020 : 2112 (85%)


b. Pencapaian : 1449 (68.6%)
c. Kesenjangan : 663 (16.4%)
d. Target N/D tahun 2020 : 1629 (60%)
e. Pencapaian : 716 (33.7%)
f. Kesenjangan : 904 (26.3%)

4. Masalah
a. Rendahnya capaian D/S dan N/D periode Januari s/d Desember 2020

22
5. Penyebab Masalah
a. Rendahnya pencapaian D/S dikarenakan terkendala pandemi, sehingga
banyak posyandu yang tidak buka (lockdown) yang berdampak pada
kurang maksimalnya perolehan data N/D.
b. Alat Antropometri yang ada di posyandu kurang lengkap terutama
Panjang Badan
c. Kegiatan penyuluhan kelompok belum dilaksanakan
d. Terbatasnya media untuk penyuluhan kelompok
e. Kerjasama Lintas Sektor belum optimal
f. Kegiatan penyuluhan di meja 4 belum optimal
g. Menu PMT kurang bervariasi
h. Pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberi penyuluhan di meja
4 masih kurang

6. Prioritas Masalah
AKAR SCORE
N URUTAN
MASALAH/ TOTAL
O URGENT SERIOUSLY GROWTH MASALAH
VARIABEL
Banyak nya
posyandu
yang tidak
1 4 4 4 12 1
buka
dikarenakan
lockdown
Kegiatan
penyuluhan
kelompok
2 3 2 3 8 4
belum
dilaksanakan

Alat
Antropometri
yang ada di
posyandu
3 kurang 4 4 4 12 2
lengkap
terutama
Panjang
Badan

23
Terbatasnya
media untuk
4 3 2 3 8 5
penyuluhan

Kerjasama
Lintas Sektor
5 belum 4 4 4 12 3
optimal

Kegiatan
penyuluhan
di meja 4
6 4 4 4 12 3
belum
optimal

Menu PMT
kurang
7 3 2 2 7 6
bervariasi

Pengetahuan
dan
keterampilan
kader dalam
memberi
8 2 2 2 6 7
penyulahan
di meja 4
masih
kurang

7. Prioritas Masalah
a. Banyaknya posyandu yang tidak buka
b. Kegiatan penyuluhan kelompok belum dilaksanakan
c. Alat Antropometri yang ada di posyandu kurang lengkap terutama
Panjang Badan
d. Terbatasnya media untuk penyuluhan
e. Kerjasama Lintas Sektor belum optimal
f. Kegiatan penyuluhan di meja 4 belum optimal
g. Menu PMT kurang bervariasi
h. Pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberi penyulahan di meja
4 masih kurang
24
8. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah

URUTAN ALTERNATIF
PRIORITAS PEMECAHAN
MASALA PEMECAHAN
MASALAH MASALAH
H MASALAH
Banyaknya posyandu Dilakukan Koordinasi
pengukuran dan dengan kader
yang tidak buka
1 penimbangan posyandu dan
dikarenakan pandemi secara door to kepala desa
door
Kegiatan penyuluhan Memberikan Pelatihan kader
penyegaran
kelompok belum
2 kader
dilaksanakan

Alat Antropometri Pengadaan alat Koordinasi


Antropometri dengan Lintas
yang ada di posyandu
Sektor (desa)
kurang lengkap
3
terutama Panjang
Badan

Terbatasnya media Pengadaan Melaksanakan


Media koordinasi
4 untuk penyuluhan
Penyuluhan dengan Desa
dan Lintas Sektor
Kerjasama Lintas Lebih Melaksanakan
mengaktifkan koordinasi
Sektor belum optimal
koordinasi dengan Lintas
5
dengan Lintas Sektor terutama
Sektor dengan PKK
Desa
Kegiatan penyuluhan Lebih inovatif Pelatihan kader
dalam
di meja 4 belum
6 penyuluhan
optimal

Menu PMT kurang Memberikan Melaksanakan


pelatihan kader koordinasi
bervariasi
tentang menu dengan Desa
7
PMT di posyandu unutk pelatihan
kader tentang
menu PMT

25
Pengetahuan dan Memberikan Pelatihan kader
penyegaran
keterampilan kader
kader (refreshing
dalam memberi kader)
8
penyulahan di meja 4
masih kurang

B. Kegiatan di dalam gedung


Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari upaya promotif,
preventif, dan kuratif serta rehabilitative baik rawat jalan maupun rawat inap yang
dilakukan di dalam puskesmas. Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri
dari 2 (dua) jenis yaitu pelayanan gizi di rawat jalan dan rawat inap.
1. Pelayanan gizi rawat jalan
Pelayanan gizi rawat jalan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi :
a. Pengkajian gizi
b. Penentuan diagnosis gizi
c. Intervensi gizi
d. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi

Tahapan pelayanan gizi rawat jalan diawali dengan skrining/penapisan gizi


oleh tenaga kesehatan di puskesmas untuk menetapkan pasien berisiko
masalah gizi. Apabila tenaga kesehatan menemukan pasien berisiko masalah
gizi maka pasien dirujuk untuk memperoleh asuhan gizi.

2. Pelayanan gizi rawat inap


Intervensi gizi pada pelayanan gizi rawat inap mencakup penyelenggaraan
pemberian makan pasien, pemantauan asupan makanan, konseling gizi dan
pergantian jenis diet apabila diperlukan. Pelayanan gizi rawat inap
merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi :
a. Pengkajian gizi
b. Penentuan diagnosis gizi

26
c. Intervensi gizi, meliputi pelayanan makanan, pemantauan asupan,
perubahan diet dan konseling
d. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
Tahapan pelayanan gizi rawat inap diawali dengan skrining/penapisan
gizi oleh tenaga kesehatan Puskesmas untuk menetapkan pasien
berisiko masalah gizi atau tidak. Pasien yang berisiko masalah gizi
antara lain pasien dengan kondisin khusus seperti Diabetes Melitus,
hipertensi, dll.

27
Tabel 4. Rekapitulasi Pasien Rawat Jalan yang Mendapatkan Konseling
Gizi

Jenis Bulan
Konselin
No Total
g 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Diet
Makanan
1 sehat 4 12 10 2 1 3 6 22 3 1 64
balita
Makanan
2 sehat ibu 2 3 2 13 4 3 8 6 10 3 9 3 66
hamil
3 Diabetes 5 3 1 2 2 3 16
Melitus
4 Rendah 1 1 1 1 4
Garam
5 Rendah 2 3 3 8
Lemak
6 Rendah 4 3 1 2 12
Purin
7 Diet
Lambung
8 Rendah
Sisa
9 ETPT
Total 18 21 12 17 5 6 15 32 15 12 13 4 170

28
Rekapitulasi Konseling Gizi Pasien Rawat Jalan
UPT. Puskesmas Widodaren
Tahun 2020
Bahan Makanan Penukar0
0
TKTP
0
Lambung
0
Rendah Sisa
Rendah Purin 12
Rendah Lemak 8
Rendah Garam 4
Diabetes Melitus 16
Makanan Sehat Ibu Hamil 66
Makanan Sehat Balita 64
0 10 20 30 40 50 60 70

Gambar 4. Grafik Pasien Rawat Jalan yang Mendapatkan Konseling Gizi


Tabel 5. Rekapitulasi Pasien Rawat Inap yang Mendapatkan Konseling
Gizi

Jenis Bulan
Konselin
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
g
Diet
Makanan
1 sehat
balita
Makanan
2 sehat ibu
hamil
Diabetes
3 2 2 1 6 11 4 7 7 8 3 3 7 61
Melitus
Rendah
4 2 4 2 6 12 11 15 16 9 7 10 13 107
Garam
Rendah
5 4 2 4 1 8 3 4 5 3 2 4 5 45
Lemak
Rendah
6 2 2 1 5 1 2 3 2 1 3 5 27
Purin
Rendah
7 3 3 1 7
Sisa
Diet
8 22 9 8 5 22 13 9 11 9 11 9 25 153
Lambung
9 TKTP 2 1 3 6
Total 34 19 15 20 58 35 40 42 31 24 32 56 406

29
Gambar 5. Grafik Pasien Rawat Inap yang Mendapatkan Konseling Gizi

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Rekapitulasi Konseling Gizi Pasien Rawat Inap


UPT. Puskesmas Widodaren
Tahun 2020
Bahan Makanan Penukar0
TKTP 6
Lambung 153
Rendah Sisa 7
Rendah Purin 27
Rendah Lemak 45
Rendah Garam 107
Diabetes Melitus 61
0
Makanan Sehat Ibu Hamil
0
Makanan Sehat Balita
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Masih rendahnya pengetahuan ibu terhadap pemberian asupan gizi


seimbang pada anak, dan pentingnya memantau berat badan anak setiap

30
bulan. Maka perlu ditingkatkan kegiatan penyuluhan di tingkat masyarakat
(posyandu).
Program gizi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan gizi
secara efektif dan efisien. Sehingga dapat mencegah dan menanggulangi
masalah gizi.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya profil gizi dapat meningkatkan standar
pelayanan, diharapkan dapat tercapai dalam rangka pencapaian Milenium
Development Gold’s (MDG’s). Pelaksanaan pelayanan kesehatan berharap
adanya dukungan dan peran serta aktif dari dinas kesehatan dalam
membimbing dan mengevaluasi program-program KESGA guna kelancaran
pelaksanaan kegiatan.
Besar harapan agar pelaporan hasil kegiatan program kesga dalam
bentuk profil gizi untuk tahun kedepan lebih baik lagi, sehingga dapat dipakai
sebagai alat advokasi, informasi, dan komunikasi kepada sektor terkait
sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah teknis dan non teknis
dengan harapan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat.

BAB V
PENUTUP

Pelaporan profil gizi merupakan suatu kegiatan sistematis,


berkesinambungan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan

31
menginterprestasikan data yang untuk selanjutnya dijadikan landasan dan
evaluasi suatu kebijakan kesehatan masyarakat.
Dengan pembuatan pelaporan profil gizi. Diharapkan cakupan pelayanan
dapat ditingkatkan dengan menjangkau seluruh sasaran suatu wilayah kerja.

32

Anda mungkin juga menyukai