Instrumentasi Dan Pengukuran Berat
Instrumentasi Dan Pengukuran Berat
Disusun oleh:
Kelompok 5
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
DAFTAR ISI
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB V
INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN BERAT
Instrumen
Instrumen ialah alat yang dipakai untuk mendeteksi data, mengukur frekuensi
dan besarnya fenomena. Instrumen terdiri dari item-item dan kategori jawaban yang
tersusun untuk mengungkapkan keterangan tentang variabel.Instrumen adalah Alat
ukur yang mempunyai sifat KOMPLEK, yang minimal terdiri atas komponen : (a)
Transducer atau Sensor atau Elemen Pengindera, (b) Pengkondisi Sinyal tercakup a.l :
Amplifier/penguat, Peredam, dan Penyaring, dan (c) Unit Keluaran Analog (Skala
Jarum dll) atau Peraga Digital atau Monitor. Sensor dipakai untuk menangkap adanya
perubahan sinyal, Pengkondisi Sinyal untuk merubah nilai kekuatan sinyal yang
ditangkap, Monitor sebagai penunjuk pengukuran atau sinyal yang diperoleh.
Fungsi instrumen yang banyak digunakan di industri maupun di Lab. pengujian
antara lain : alat ukur kadar air, alat ukur suhu, alat ukur tekanan, alat ukur gaya, alat
ukur berat, alat ukur getaran, alat ukut tingkat kebisingan, tachometer digital dan lain-
lain, dan yang harus mampu secara akurat mendeteksi setiap perubahan.
1
Pengukuran Berat
Pengukuran adalah Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan
nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu
proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau
kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur. Atau secara Umum (sederhana)
adalah : Membandingkan suatu besaran yang tidak diketahui harganya dengan besaran
lain yang telah diketahui nilainya. Alat ukur digunakan untuk keperluan pengukuran.
Pengukuran akan memberikan arti penting bagi manusia untuk
menggambarkan berbagai fenomena alam dalam bentuk kuantitatif atau angka. Lord
Kelvin menyatakan : “Bila anda dapat mengukur apa yang anda bicarakan serta
menyatakannya dalam bentuk angka, maka anda mengerti apa yang anda bicarakan.
Tetapi bila anda tidak dapat mengukurnya dan tidak dapat menyatakannya dalam
bentuk angka, maka pengetahuan anda tidak memuaskan atau bahkan mengecewakan”.
Massa sering dikaitkan dengan berat, Massa adalah dasar kapasitas dari suatu
materi, sedangkan berat adalah suatu gaya atau interaksi massa materi dengan medan
gravitasi. Dalam penggunaan sehari-hari kata “massa” sering dikatakan “berat”,
walaupun ini merupakan dua istilah yang berbeda dasar dari satuan massa adalah
kilogram (kg) sesuai dengan SI (International System of Units). Pengukuraan berat
adalah membandingkan sesuatu massa benda (berat) dengan nilai standar yang telah
ditetapkan.
2
diinginkan, maka motor pada AF akan berputar dengan cepat agar material yang
berasal dari silo akan jatuh ke weight feeder dan mencapai set piont yang diinginkan.
Weight Feeder diatur ke dalam operasi set point jarak jauh oleh sinyal
digital dari CCR. Selama berlangsung mode ini, kontroller weight feeder akan
3
menggunakan set point remote dari CCR untuk mengontrol kecepatan dan juga
jumlah bahan baku yang masuk ke dalam ke dalam proses selanjutnya.
Ketika kecepatan dan berat beban telah mencapai set point, maka proses
penimbangan berat beban dan kecepatan akan berlangsung. Jika beban pada
weight feeder berlebih, motor konveor AF akan berjalan lebih pelan agar
menyesuaikan pada set point beban yang telah diatur. Dan apabila beban batu
kapur pada weight feeder kurang (tidak mencapai set point), maka motor
konveor AF akan berputar lebih cepat agar mencapai set point yang diinginkan.
Apabila komposisi dari bahan baku semen tidak seimbang, maka tim riset pada
bagian produksi dapat mengubah parameter set point yang diinginkan tanpa
harus mengubah dari CCR.
Saat terjadi masalah pada weight feeder, maka dapat diubah ke dalam
bentuk lokal (dapat diatur pada lokasi weight feeder tersebut). Sehingga pada
CCR harus dirubah dalam mode lokal agar dapat diperbaiki secara manual
gangguan tersebut.
4
3) LCD digunakan untuk menampilkan informasi dari alat.
4) Sensor Rotary Encoder digunakan untukmemonitor kecepatan putar motor DC.
5) Keypad digunakan sebagai pemberi perintah dari user ke alat.
6) Motor DC berfungsi sebagai actuator konveyor agar dapat berputar sesuai
dengan set point yang diinginkan.
7) Driver Motor DC digunakan sebagai bridge
dari output controller ke motor DC.
Selain membuat blok diagram secaraelektronik, juga membuat blok diagram sistem
kontrol menggunakan metode kontrol PID.
5
2. Pastikan material yang berada di Weight Feeder yang akan dikalibrasi tidak
menumpuk di area sekitar load cell.
3. Pastikan sebelum mode operasi pada SDU Weight Feeder pada keadaan
Gravimetric. Jika mode operasi dalam keadaan Volumetric anda dapat
mengubahnya dengan cara:
Menu Tuning Regulation
Lalu pilih Gravimetric
4. Check nilai SPAN sebelum Weight Feeder dikalibrasi. Anda dapat melihat nilai
SPAN dengan cara:
Menu Scale Main deck SPAN
Catat nilai SPAN nya
5. Check System Security. Ketika keadaan operasional SECURITY LEVEL
dalam keadaan MAIN dan ACT CTRL dalam keadaan OPER. Ketika akan
dikalibrasi Security Level dapat diubah menjadi mode Maint sedangkan Act
CTRL diubah menjadi PTAuxilary.
a. System Security Secur Lev Maint
b. System Security Act Lev PTAuxalary
6. Reset nilai Totalizer sebelumnya pada SDU
7. Tentukan Set Point yang akan dipakai pada proses kalibrasi. Nilai Set Point
yang akan digunkan pada proses kalibrasi adalah 20% - 100% dari nilai flowrate
weight feeder.
Ex: Flowrate Weight Feeder 1.5-15 T/H
20
Min Set Point = 1.5 + (13.5 x 100)
= 4.2 T/H
8. Start Weight Feeder sampai dengan massa yang kita inginkan tercapai
9. Ketika massa yang kita inginkan tercapai stop weight Feeder
10. Timbang kembali material secara actual dengan timbangan yang terstandarisasi
11. Check dan catat nilai Totalizer pada SDU
12. Untuk memastikan kembali hasil penimbangan anda dapat mengulang kembali
poin 6 hingga poin 11
6
13. Check persentase error pada weight feeder
14. Hitung nilai SPAN baru dengan cara:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
x Nilai SPAN sebelumnya
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟
Nilai SPAN berada pada kisaran 0.9-1.1. Jika nilai SPAN lebih atau kurang dari
Range tersebut maka Weight Feeder mengalami kesalahan pada system
mekanis
15. Masukkan nilai SPAN yang baru:
Menu Scale Main Deck SPAN
16. Kalibrasi telah dilakukan . anda dapat mengubah kembali ke mode operasional
17. Catat nilai record SPAN yang baru.
7
(3) Penyetelan mesin pada selang waktu yang telah ditentukan.
(4) Running Maintenance
Running Maintenanceadalah perawatan berjalan yang merupakan sistem
perawatan yang dilakukan pada saat perawatan sedang beroperasi, cara
perawatan ini termasuk jenis perawatan yang direncanakan.
2) Perawatan korektif (Corective Maintenance)
Perawatan korektif adalah perwatan yang dilakukan untuk
memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah
berhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. Perawatan
korektif ini terbagi tiga macam yaitu:
(1) Shutdown Maintenance
Shutdown Maintenanceadalah suatu pekerjaan maintenance yang
hanyadilakukan apabila fasilitas yang bersangkutan tidak bekerja atau
berhenti.
(2) Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance adalah suatu pekerjaan yang dilakukan
berdasarkan perencanaan sebelumnya atas suatu fasilitas yang telah
diduga.
3) Perawatan ramalan (Predictive Maintenance)
Perawatan prediktif adalah usaha perawatan dengan cara pemantauan
peralatan yang ada untuk memperkirakan lebih awal kerusakan yang
akan terjadi.
4) Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance)
Pemeliharaan berkala ialah pemeliharaan yang dilakukan secara
berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogram-kan. Pembuat-an jadwal
itu berdasarkan kepentingan perlakuan terhadap obyek pemeliharaan,
misalnya keperluan penggantian oli seharusnya bera-pa jam kerja, penyetelan
ulang bagian-bagian yang bergerak setiap berapa bulan dan sebagainya.
b. Perawatan tidak terencana (Unplanned Maintenance)
8
Perawatan tak terencana adalah perawatan yang dilaksanakan diluar
dari rencana yang dijadwalkan. Jenis perawatan yang termasuk dalam
perawatan yang tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency
maintenanceadalah perawatan yang dilakukan apabila mesin sama sekali
mati karena ada kerusakan atau kelainan dan tidak mungkin dapat terus
dioperasikan. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan-kerusakan yang total
9
Tombol yang ada pada monitor mesin rotary packer ada empat tombol yakni
pada tombol berwarna hijau berfungsi sebagai pengisian semen ke kantong, tombol
berwarna putih berfungsi sebagai power mesin rotary packer, tombol berwarna
orange berfungsi sebagai reset, dan tombol berwarna merah berfungsi sebagai stop
produksi yang biasanya dipakai hanya saat dalam keadaan urgent. Jika mesin
menggunakan speed 2200 h/h dalam pengerjaan manual oleh karyawan maka dapat
memasukkan bag semen ke spout sebanyak 2200 bag/jam. Dalam satu mesin rotary
packer terdapat delapan spout yang mengisi bag dengan semen melalui hembusan
udara. Bag yang sudah terisi semen seberat 40 kg atau 50 kg otomatis akan terjatuh
dari rotary packer menuju proses selanjutnya.
10
• Setelah kalibrasi zero dan span selesai (00 kg – 50 kg), maka zero point 2 kg
dengan cara men-select “DIP switch” agar tidak ada indikasi yang menuju ke
minus (-).
• Setelah selesai select “block switch” ke kiri.
• Menempelkan calibration card sebagai informasi penanggalan kalibrasi telah
dilakukan dan kapan waktu kalibrasi selanjutnya.
• Kalibrasi selesai
11
memiliki panjang 1500 cm dan dilengkapi dengan arah panah penunjuk center dari
jembatan timbang tersebut.
12
2. Komputer
Jembatan timbang ini juga dapat dilengkapi dengan system komputer, CPU,
Monitor, Keyboard, Mouse, dan Local Area Network (SAP). Sofware Program
yang mampu mencetak tiket jembatan timbang untuk ; Berat, Waktu, Tanggal,
Bulan, Yahun, Jenis produksi, Kendaraan, Supplier, serta dapat menyimpan dan
mengamankan data bulanan.
3. Printer
Printer ini digunakan untuk mencetak data masuk dan data keluar yang telah
diolah melalui perangkat computer yang di operatori oleh dua orang. Dua buah
printer ini dipasangkan masing-masing dengan perangkat computer.
4. Plat Form
Stasiun jembatan memiliki 2 buah Plat Form.
5. Load Cell
Setiap jembatan timbang memiliki 6 Load Cell
13
• Truk angkutan Tandan Buah Segar harus membawa Surat Pengantar Buah
(SPB) yang mencakup data :
− Nomor Surat Pengantar
− Jumlah janjang kosong
− Asal Kebun
− Berat dikirim
− Tahun tanam
− Nama Supir
− Block/Divisi
− Nomor Kendaraan
• Sebelum memasuki jembatan timbangan pengemudi harus melaporkan Surat
Pengantar-nya kepada Satpam agar dapat dicatat pada buku register
penerimaan Tandan Buah Segar.
• Truk pengangkutan Tandan Buah Segar dapat melakukan penimbangan
pertama yang diawasi oleh Satpam dengan ketentuan :
− Supir harus turun dari truk
− Posisi truk harus di tengah Plate Form
− Mesin truk harus dimatikan
• Truk pengangkutan Tandan Buah Segar dapat membongkar muatannya di
Loading Ramp (tempat penimbunan Tandan Buah Segar) kemudian
melakukan penimbangan kedua sama seperti penimbangan pertama.
14
− Lembar keempat untuk file krani produksi
Selesai penimbangan kedua supir kembali melaporkan hasil
penimbangannya kepada Satpam untuk mencatat Tonase dari hasil
penimbangan ke dalam buku register penerimaan Tandan Buah Segar.
Berikut ini adalah yang dicatat oleh satpam pada saat supir menyerahkan SPB:
− Nama supir
− Nomor polisi kendaraan
− Jenis SPB
− Divisi
− Perkebunan buah dating
− Jam lapor
− Jam masuk
− Jam keluar
− Netto
2. Penimbangan barang keluar
Penimbangan barang keluar meliputi :
− Pengiriman Crude Palm Oil (Minyak Sawit).
− Pengiriman Kernel (Inti Sawit).
− Pengiriman Cangkang
15
− Mesin kendaraan harus dalam keadaan mati.
− Setelah selesai melakukan pengisian muatan, dilakukan penimbangan
kedua.
− Pastikan truk diparkir di lokasi pagar pabrik untuk dilakukan pemasangan
segel/gembok oleh krani produksi atau operator, pemasangan yang
diawasi oleh Manager atau personalia.
− Sebagai sumber data pembuatan SPB (Surat Pengantar Barang), hasil
analisa laboratorium mengenal quality Crude Palm Oil atau inti sawit
diserahkan kepada operator Weighbridge.
− Data dari hasil penimbangan di check kembali oleh krani produksi dan
diserahkan kepada supir beserta surat izin keluar pabrik yang telah
distempel dan ditandatangani oleh Manager atau Personalia.
− Sebelum keluar dari pabrik, supir harus melaporkan kembali data hasil
penimbangan kepada satpam untuk memberikan informasi jumlah tonase
yang dibawa.
− Distribusi kartu timbang pengiriman Crude Palm Oil/inti sawit adalah:
▪ Lembar pertama kepada pihak pembeli atau bulking.
▪ Lembar kedua kepada pihak transport.
▪ Lembar ketiga untuk file timbangan.
▪ Lembar keempat untuk krani produksi.
16
Kalibrasi Span adalah kalibrasi yang dilakukan setelah melewati tahapan
Zero Calibration. Siapkan beban yang sudah diketahui beratnya misalkan kita
ada beban yang di percayaberatnya misalkan 20 ton,berbagai cara untuk
mengetahui berat yang akan kita jadikan standard atau patokan bahwa beban itu
benar,misalkan dengan menimbang terlebih dahulu pada timbangan lain dan
sebagainya. Sebetulnya dari Dinas Metrologi /dibawah Departemen
Perdagangan sudah tersedia standard weight yang bisa kita sewa,akan tetapi
suatu pabrik yang mengeluarkan indicator menganjurkan kalibrasi untuk
mendekati berat maksimal atau mendekati full capacity,misal kan 40 ton,nah
dengan standard yang tersedia dari dinas metrologi seberat itu akan repot dan
akan membengkak biaya yang kita keluarkan mulai dari angkutan dan resiko di
jalan dan biasa praktisi timbangan menyiasatinya dengan kendaraan yang
dibebani misalkan 40 ton dan sebagai kontrol akurasi ditambahkan standard
weight dari dinas metrologi. Jadi tidak perlu menyediakan standard weight
seberat 40 ton kita sudah bisa menyiasati kalibrasi dengan baik tidak dan akan
menghasilkan kalibrasi yang sempurna dan di akui setelah di lakukan tera atau
pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh dinas metrologi yang akan
mengeluarkan sertifikat tahunan yang sah untuk dipergunakan transaksi.
17
melakukkan kalibrasi yang tidak jauh berbeda dengan kalibrasi yang dilakukan,
bedanya dinas mengeluaarkan sertifikat yang sudah disetujui pemerintah.
18
• Ukuran sensor kecil dan praktis
• Input atau output resistansi rendah
• Nonlinearitas 0.05%
Gambar 5.9 adalah konfigurasi kabel dari sensor Load Cell. yang terdiri
dari kabel berwarna merah, hitam, biru, dan putih. Kabel merah merupakan input
tegangan sensor, kabel hitam merupakan input ground pada sensor, kabel warna biru
atau hijau merupakan output positif dari sensor dan kabel putih adalah output ground
dari sensor. Nilai tegangan output dari sensor ini sekitar 1,2 mV.
Selama proses penimbangan akan mengakibatkan reaksi terhadap elemen
logam pada Load Cell yang mengakibatkan gaya secara elastis. Gaya yang
ditimbulkan oleh regangan ini dikonversikan kedalam sinyal elektrik oleh strain
gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada Load Cell. Pada gambar 5.10 akan
ditunjukkan tentang posisi strain gauge pada sensor Load Cell tersebut.
19
Gambar 5.10 Posisi Strain Gauge
Pada gambar 5.10 telah dijelaskan posisi dari strain gauge. Dari posisi strain
gauge yang seperti pada gambar 13, maka perhitungan strain gauge ini
menggunakan prinsip Jembatan Wheatstone. Strain gauge adalah perangkat yang
mengukur perubahan hambatan listrik dalam menanggapi, dan proporsional,
ketegangan yang diterapkan ke perangkat..
Prinsip kerja Load Cell berdasarkan rangkaian Jembatan Wheatstone dapat
dilihat pada gambar 5.11.
20
Secara teori, prinsip kerja Load Cell berdasarkan pada jembatan
Wheatstone dimana saat Load Cell diberi beban terjadi perubahan pada nilai
resistansi, nilai resistansi R1 dan R3 akan turun sedangkan nilai resistansi R2 dan
R4 akan naik ketika posisi setimbang, Vout Load Cell = 0 volt, namun ketika nilai
resistansi R1 dan R3 naik maka akan terjadi perubahan Vout pada Load Cell. Pada
Load Cell output data (+) dipengaruhi oleh perubahan resistansi pada R1, sedangkan
output (-) dipengaruhi oleh perubahan resistansi R3. Karena keluaran tegangannya
yang bermili Volt, susah untuk dideteksi oleh Arduino, oleh karena itu butuh
ditambahkan penguatan berupa Programmable Gain Amplifier (PGA) yang berada
pada ADC (Analog Digital Converter).
21
Panas, Debu, Ekstrem dll. Kecuali Timbangan tersebut memang didesign untuk
mengakomodir lingkungan tersebut
4. Gunakan timbangan sesuai dengan fungsinya
5. Periksa dan pastikan jaringan listrik dan sistem Kabel dalam kondisi baik dan
stabil
6. Periksa rutin setiap 3 bulan sekali, apakah timbangan masih dalam kondisi baik
atau tidak
7. Bersihkan timbangan dari material-material yang tercecer setelah melakukan
penimbangan
8. Jangan meletakkan barang diatas platform timbangan selama timbangan tidak
dipakai, meskipun timbangan dalam keadaan mati/off, Karena berat barang
tersebut tetap bisa mempengaruhi sensor berat/Load Cell timbangan tersebut`
5.6 Penutup
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan
nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Pengukuran berat adalah
membandingkan sesuatu massa benda (berat) dengan nilai standar yang telah
ditetapkan. Berat adalah salah satu parameter yang paling penting, sehingga terdapat
instrument telah dikembangkan untuk mengukur berat. Contohnya Weight Feeder,
Rotary Packer, Weigh Bridge, dan Load Cell yang telah dijelaskan prinsip kerja,
metode dan penggunaan, kalibrasi, dan perawatannya pada makalah ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://elkolind.polinema.ac.id/index.php/elkolind/article/view/72
https://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id/ind/phocadownload/Artikel/Penggunaan_al
at_ukur_dan_instrumen_ukur.pdf
http://mangihot.blogspot.com/2016/10/makalah-pengukuran-dan-instrumen.html
https://docplayer.info/69651296-Perawatan-dan-perbaikan-pada-dosimat-feeder-
limestone-3c-4r2a01-di-raw-mill-indarung-iv-pt-semen-padang.html
https://fdokumen.com/document/makalah-seminar-kerja-praktek-proses-otomatisasi-
pada-1-makalah-seminar.html
https://www.hmeftuntirta.com/2018/06/memahami-sensor-berat-load-cell/
http://www.rajaloadcell.com/article/perawatan-dan-pemeliharaan-jembatan-Timbang-
153
https://www.semesin.com/project/2018/05/18/kalibrasi-sensor-loadcell-interaktif-
dengan-serial-usb-ttl-arduino/
http://eprints.undip.ac.id/66898/6/13._Bab_2.pdf
https://indopalma.blogspot.com/2017/02/alur-tandan-buah-segar-menjadi-
minyak.html?m=0
http://www.rajaloadcell.com/article/tips-melacak-kerusakan-pada-jembatan-timbang-
114
https://www.scribd.com/document/379085436/Makalah-Rotary-Packer
https://prezi.com/f2vyk1uej79z/kalibrasi-dan-sistem-kontrol-mesin-rotary-packer-
menggunakan/?fallback=1
23