Anda di halaman 1dari 2

01 01/11/2023

Have a Taste in
TRADISIONAL MARKET
Written By Aulia Syifa Khariunnisa (5033211005)

Surabaya dengan sejuta peninggalan


sejarah kepahlawanannya yang amat sangat
kental. Di kota kelahiranku ini, banyak sekali
aku menemukan makanan-makanan
tradisional yang authentic dengan cita rasa
bumbu rempah yang khas di lidah orang
Surabaya. Makanan yang sangat aku suka
dari makanan tradisional Surabaya adalah
Lontong Balap. Untuk mencicipi makanan
tradisional tersebut, Aku dan teman-
temanku melakukan perjalanan menyusuri
pasar tradisional di Surabaya yang sangat
dikenal, yaitu Pasar Blauran Baru.

Kami melakukan perjalanan menggunakan Bus Suroboyo


dengan jurusan Rute Purabaya-Rajawali. Aku turun dari
kendaraan roda empat bersama dengan teman-temanku.
Di tengah panasnya Surabaya, kami memutuskan untuk
turun di halte siola dan menyusuri jalanan tunjangan untuk
menuju tujuan kami yaitu Pasar Blauran.

Sesampainya kami disana, kami melihat banyak sekali


penjual jajanan pasar hingga penjual makanan tradisional.
Jajanan pasar yang dijual memiliki aneka ragam jenis,
mulai dari lemper, risol, kue bolu, kue lapis dan lain-lain.
Jajanan pasar disini memiliki harga yang murah dikantong
pelajar, tapi aku tidak tertarik untuk membeli. Karena saat
memasuki Pasar Blauran lebih dalam lagi, aku menemukan
isian minuman tradisional dengan aroma khas yang bisa
membuat tenggorokan ku terasa kering. Aku melihat
banyaknya penjual es dawet beserta isian yang sangat
menggoda yaitu, dawet, mutiara, bubur sumsum, jenang
grendul, ketan hitam yang nantinya disiram dengan kuah
santan dan gula merah.
01 01/11/2023

Selain minuman tradisional, aku juga melihat


makanan tradisional yang mereka tawarkan
yaitu lontong balap, gado-gado, lontong mie
dan tahu campur. Aku memesan lontong
balap dengan es dawet legendaris yang
mereka punya. Aku bisa merasakan perutku
yang berbunyi saat menunggu penjual
menyiapkan lontong balap serta es dawet
yang aku pesan. Ketika sudah disajikan, aku
langsung mencium aroma khas bumbu
rempah petis dengan potongan tahu goreng,
irisan lontong, ditutup dengan toping tauge
yang dapat menggugah rasa lapar saya pada
saat itu. Paduan cita rasa lontong balap yang
sangat gurih dan manis melengkapi lezatnya
makanan tradisional itu.

Porsi yang disajikan penjual sangat banyak sehingga dengan harga 12.000
itu terasa worth to buy. Setelah merasakan lontong balap, aku langsung
mencicipi rasa es dawet yang dapat menghilangkan dahaga dikala
surabaya yang panas pada saat itu. Meskipun pasar blauran merupakan
pasar tradisional yang sudah lama berdiri, namun tingkat kebersihan serta
kerapian sangat terjaga saat aku dan teman-temanku menjejakkan kaki di
sana. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menelusuri Jl. Tunjungan
untuk kembali ke rumah kami masing-masing. Hari itu adalah hari yang
sangat menyenangkan untuk saya dan teman-teman

Anda mungkin juga menyukai