Anda di halaman 1dari 4

Kuliner Khas Bandung Nih...

Sejak dulu Bandung memang terkenal sebagai surganya kuliner. Banyak makanan
khas yang bisa di temui saat Anda berkunjung ke kota kembang ini. Nah, berikut
saya ingin sedikit share tentang kuliner khas Bandung. Selamat menikmati.

1. Nasi Tutug Oncom

Anda mungkin pernah atau bahkan sering mencicipi nasi kuning dan nasi uduk.
Tapi apakah pernah mencicipi nasi yang dicampur dengan oncom?

Dari namanya terdengar sangat sederhana karena menggunakan oncom. Makanan


ini termasuk kuliner khas Bandung yang banyak diminati oleh masyarakat
maupun wisatawan. Nasi tutug oncom sangat populer dan mudah ditemui di
berbagai food court bahkan restoran yang menyajikan menu makanan khas sunda.

Sesuai dengan namanya, nasi ini dimasak dengan mencampurkan oncom


kedalamnya. Biasanya para penjual nasi tutug oncom membuatnya menggunakan
daun pisang sebagai bungkus. Dari daun pisang dan oncom yang dibakar yang
membuat aroma wangi nasi tutug oncom tersebut.

Nasi tutug oncom akan lebih nikmat saat disajikan hangat-hangat karena aroma
khasnya masih tercium. Oya, menu lainnya yang menemani nasi tutug oncom
yaitu ayam goreng atau panggang, tahu tempe dan beberapa sayur lalapan khas
Sunda lainnya.

Nah, jika penasaran dengan rasa nasi tutug oncom tersebut, Anda bisa mampir ke
rumah makan Sari Parahyangan yang beralamat di Jl. R.E. Martadinata No.156
Bandung. Anda bisa mencapainya dengan menggunakan angkot jurusan
Margahayu Raya – Ledeng berwarna biru – kuning. Ada juga rumah makan Dago
Panineunganyang beramat di Jl. Ir. H. Juanda No.152 Bandung. Lokasinya dekat
dari Terminal Dago jadi Anda dapat menggunakan angkot jurusan Ruing-Dago
berwarna coklat muda-biru.

2. Peuyeum Bandung

Berbicara soal kota Bandung tidak lengkap rasannya jika belum membicarakan
berbagai kuliner khas kota kembang ini. Ya, di setiap penjuru Bandung terdapat
berbagai makanan yang layak kita coba.

Peuyeum Bandungatau dalam bahasa Indonesianya disebut dengan tape adalah


salah satu makanan khas tatar Pasundan. Peuyeum berdasarkan bahan dasarnya
dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama terbuat dari singkong. Peuyeum ini
yang sering dijumpai di pusat oleh – oleh. Kemudian yang kedua yaitu peuyeum
yang dibuat dari beras ketan yang telah di fermentasikan.

Peuyeum biasanya dijual dengan cara digantungkan di langit-langit depan warung


sederhana di pinggiran jalan. Anda juga dapat menemukan penjual peuyeum yang
berkeliling. Namun sekarang penjual peuyeum keliling sudah jarang ditemui.

Berdasarkan sejarahnya, orang-orang Bandung jaman dulu memanfaatkan


tanaman singkong yang banyak tumbuh di daerah Bandung untuk diolah menjadi
peuyeum. Mereka yakin bahwa peuyeum berkhasiat menghangatkan tubuh.
Khasiat peuyeum tersebut didapatkan dari hasil fermentasi.

Kata “peuyeum”  berasal dari bahasa Sunda. Mereka sering menyebut peuyeum
dengan sebutan peuyeum sampeu atau tape singkong. Cara pembuatan peuyeum
juga cukup mudah. Singkong yang sudah dibersihkan dikukus sampai matang,
kemudian ketika sudah dingin cukup ditaburi dengan ragi dan disimpan di wadah
yang tertutup. Waktu fermentasinya sekitar 2 sampai 3 hari.

Peuyeum memang selalu identik dengan kota Bandung. Jadi tidak heran apabila
para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, di saat musim liburan mereka
selalu membeli kudapan khas Bandung ini sebagai oleh-oleh. Bukan hanya
wisatawan saja yang menyukai peuyeum ini, orang Bandung sendiri menjadikan
peuyeum sebagai makanan ringan di saat sedang santai atau sekedar dijadikan
buah tangan ketika sedang mengunjungi kerabat di luar kota Bandung.

Peuyeum sendiri tidak hanya berasal dari daerah Bandung saja, di daerah-daerah
sekitar Jawa Barat lainnya, banyak yang membuat dan menjadikan peuyeum
sebagai makanan khas mereka. Namun, tentu saja banyak orang atau wisatawan
lebih mengenal peuyeum dengan sebutan Peuyeum Bandung.

Nah, jika Anda berkunjung ke Bandung jangan lewatkan untuk mencicipi


makanan khas kota kembang ini. Anda dapat membeli peuyeum khas bandung di
pusat oleh-oleh yang berada di sekitar terminal Leuwipanjang atau Cileunyi.

3. Seblak Basah

Bandung  sejak dulu dikenal dengan surganya makanan unik. Salah satunya
adalah seblak basah. Bentuk, tekstur dan rasanya yang unik akan membuat Anda
ingin terus menyantapnya.

Seblak basah terbuat dari kerupuk aci yang telah direbus atau dikukus yang
kemudian ditumis di atas wajan bersama bumbu yang sudah dihaluskan. Seblak
basah tidak disajikan dalam keadaan kering dan renyah, tetapi sedikit berair dan
kenyal.
Makanan asal Bandung tersebut memilki berbagai macam bentuk. Bisa bundar
pipih, kecil memanjang, atau berbentuk lain sesuai selera penjualnya. Seblak
sering diolah dengan cara lain. Ditumis dengan tambahan telur, mie, sayuran, dan
bakso, seafood atau sosis, mirip kwetiau goreng komplit. Jajanan ini digemari
masyarakat Bandung dan wisatawan karena enak, murah, dan mengenyangkan
yakni Rp 5.000 per porsi. Anda bisa menjumpai pedagangnya di area sekolah,
kampus, atau pusat perbelanjaan di Bandung.

Selain seblak basah, ada pula seblak kering. Bahan yang digunakan sama yakni
kanji namun diolah dengan cara digoreng dengan minyak setengah panas,
sehingga menghasilkan tekstur yang keras dan renyah. Seblak kering ini sering
dijadikan oleh-oleh saat mampir ke Bandung.

Nah, saat udara Bandung mulai terasa dingin, memang asyik makan seblak basah
yang gurih, kenyal dan pedas. Oya, jika ingin merasakan seblak dengan varian
yang beragam Anda dapat mengunjungi kedai Raja Seblak Mg. Ogo di daerah
Soreang, tepatnya di jalan Gading Tutuka 1. Selain seblak basah juga ada seblak
ceker, seblak tulang, seblak kikil, seblak telur puyuh, seblak makroni dan lainnya.
Di jamin Anda akan puas menyantap beragam rasanya.

Oya untuk mencapai lokasi kedai Raja Seblak Mg. Ogo Anda dapat menggunakan
angkutan kota dari terminal Leuwipanjang. Naik angkot berwana krem dengan
jurusan Leuwipanjang – Soreang. Letaknya yang berada di pinggir jalan bisa
dengan mudah ditemukan.

4. Bandrek & Bajigur

Bandrek dan bajigur adalah minuman tradisional khas tatar Priangan. Racikan ini
berbahan dasar jahe yang berkhasiat menghangatkan tubuh. Cocok disantap saat
sedang hujan, udara dingin dan kala malam hari

Bahan utama bandrek dan bajigur sama yakni jahe. Namun begitu ada beberapa
perbedaan cara pembuatan dan tambahan bahan pelengkapnya. Bandrek umumnya
diracik dari jahe dan gula merah. Tetapi di daerah-daerah tertentu mereka
menambahkan rempah-rempah untuk memperkuat efek hangat seperti serai,
merica, pandan, telur ayam kampung dan lain-lain. Susu juga dapat ditambahkan
tergantung selera. Selain menghangatkan tubuh, banyak yang percaya bahwa
bandrek dapat menyembuhkan penyakit ringan seperti sakit tenggorokan. Oya,
minuman ini sebaiknya hanya diminum oleh orang dewasa karena panasnya tidak
cocok bagi anak kecil. Nah, bagaimana dengan bajigur? Selain jahe, minuman ini
lebih nikmat jika dicampur dengan santan, garam dan bubuk vanili. Bagi yang
tidak suka pedas mungkin lebih menyukai bajigur daripada bandrek.

Bajigur dan bandrek biasa dijual dengan gerobak yang didalamnya terdapat nyala
kompor agar pembeli bisa menyantapnya dalam kondisi hangat. Juga ditambahkan
sedikit kolang-kaling yang diiris tipis plus serutan daging kelapa muda. Si penjual
seringkali tidak hanya menyediakan minuman itu tetapi juga kudapan lain yakni
kacang rebus, klepon dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan jaman, bajigur
dibuat dalam bentuk siap saji berupa bubuk yang tinggal diseduh menggunakan
air hangat. Tujuannya agar bisa dinikmati secara praktis kapanpun dan dimanapun
tanpa harus repot membuatnya secara tradisional.

Kepopuleran bandrek juga membuat minuman ini tersedia dalam bentuk kemasan
bubuk instan berbagai merek. Tak jarang versi instannya dikombinasikan dengan 
kopi dalam satu kemasan. Selain dijual berkeliling, bandrek dan bajigur bisa Anda
temukan di pusat jajanan. Biasanya para pelanggan menikmatinya bersama aneka
gorengan seperti gehu (tahu goreng isi tauge), pisang goreng, nangka goreng, dan
nanas goreng. Pusat jajanan di Bandung yang menyediakan dua minuman
tradisional ini adalah jalan Cihanjuang, Cimahi.  Untuk mencapai tempat ini Anda
bisa menggunakan angkutan umum seperti bus Damri jurusan Elang – Jatinangor,
elang – cicadas yang dilanjutkan lagi dengan angkot jurusan cimahi – ledeng yang
berwarna hijau tua. Kita juga bisa mencapainya dengan naik motor atau mobil.
Selain bandrek dan bajigur, kuliner khas kota yang sering dijuluki Paris van Java
ini adalah Brownies, Peyeum dan Serabi aneka rasa. Peta lokasi Cihanjuang.

Jika Anda ke Bandung sempatkan juga untuk mengunjungi beberapa destinasi


wisata seperti Floating Market Lembang, Ciwalk dan Curug Dago. Selama
berada di Bandung Anda juga dapat menginap di beberapa hotel seperti Ahadiat
Hotel & Bungalow, Beverly dan SanGria Resort & Spa.

Sumber: http://bandung.panduanwisata.com/

https://www.kompasiana.com/fanargiant/552fa3a46ea834d0078b4594/kuliner-khas-
bandung-nih?page=all#

Anda mungkin juga menyukai