Anda di halaman 1dari 22

TRY OUT PPPK TENAGA KESEHATAN (100% FREE)

Nama ujian : MINI TRY OUT PPPK PERAWAT S1 NERS KOMPETENSI TEKNIS
(100%FREE)

Ini merupakan mini try out yang terdiri dari 25 soal dari soal keseluruhan sebanyak 90 soal. Pasing grade
untuk kompetensi teknis berdasar aturan rekrutmen tahun 2022 adalah 0 poin (tidak ada PG nya).
Pertanyaan 1 Property of TopSkorCPNS.com Kompetensi Teknis Perawat

Px terjatuh di jalan tidak sadarkan diri, terdapat 1 penolong dan langsung meminta bantuan dengan menelpon
118, data didapat terdapat suara tambahan nafas berupa Ronki, RR 38x/mnt. Diagnosa keperawatan apa yg
tepat pada kasus di atas?

A. Pola nafas tidak efektif

B. Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif

C. Pertukaran gas tidak efektif

D. Gangguan perfusi jaringan

E. Gangguan rasa nyaman nyeri

Jawaban:
Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif (5 poin)

Pembahasan

Diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus di atas adalah B. Gangguan bersihan jalan nafas tidak
efektif. Pasien terjatuh di jalan dan tidak sadarkan diri, namun terdapat suara tambahan nafas berupa
Ronki dan frekuensi nafas yang tinggi (38x/mnt). Hal ini mengindikasikan adanya gangguan pada
bersihan jalan nafas, dimana terdapat suara tambahan nafas yang mengganggu pertukaran udara yang
efektif. Ronki adalah suara tambahan yang timbul akibat adanya obstruksi atau sekresi dalam saluran
napas, yang dapat mengganggu aliran udara yang masuk atau keluar dari jalan nafas. Oleh karena itu,
diagnosa keperawatan yang tepat adalah gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif, yang memerlukan
intervensi untuk memastikan jalan nafas tetap terbuka dan bersih guna memfasilitasi pertukaran udara
yang efektif pada pasien yang tidak sadar tersebut.

Pertanyaan 2 Kompetensi Teknis Perawat

Tuan Y (berusia 53 tahun) dirawat di RS Sejahtera karena mengalami keluar darah saat buang air kecil disertai
rasa nyeri yang membuat Tuan Y tidak nyaman. Setelah dikaji oleh perawat ruangan, skala nyerinya 7. Pasien
juga mengeluh mual dan muntah. Tensi pasien 130/70 mmHg, frekuensi nadi 87 kali/menit, frekuensi napas 23
kali/menit, dan terdapat nyeri tekan di suprapubik. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus yang
dialami pasien ini?

A. Nyeri kronis.

B. Nyeri akut.

C. Gangguan pola eliminasi urine.

D. Gangguan nutrisi.

E. Gangguan volume cairan.

https://topskorcpns.com Page 2 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com
Jawaban:
Nyeri akut. (5 poin)

Pembahasan

Masalah keperawatan prioritas pada kasus yang dialami oleh Tuan Y adalah B. Nyeri akut. Tuan Y
mengalami keluar darah saat buang air kecil disertai rasa nyeri yang membuatnya tidak nyaman. Skala
nyeri yang dilaporkan oleh pasien adalah 7, dan terdapat juga gejala mual dan muntah. Nyeri akut
merupakan masalah prioritas karena dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan memerlukan
penanganan segera untuk meredakan nyeri dan mengatasi penyebabnya. Selain itu, nyeri akut juga
dapat menjadi indikator adanya kondisi medis yang serius, seperti infeksi saluran kemih atau gangguan
pada organ-organ pelvis. Oleh karena itu, penanganan nyeri akut menjadi prioritas untuk memberikan
perawatan yang adekuat kepada pasien. Masalah keperawatan lain seperti nyeri kronis, gangguan pola
eliminasi urine, gangguan nutrisi, dan gangguan volume cairan juga penting, namun prioritas utama pada
kasus ini adalah penanganan nyeri akut yang dialami oleh pasien.

Pertanyaan 3 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang laki – laki umur 60 tahun, sedang dirawat di ruang penyakit Dalam dengan diagnosa gagal jantung.Hasil
TTV:TD:160/80 mmHg, N:90x/m, R:30x/m, suhu: 36,5?C. Pasien sesak, terdapat pernapasan cuping hidung dan
retraksi intercosta,edema ekstremitas,Apa prioritas intervensi keperawatan pada pasien diatas?

A. Memasang Infus

B. Memberikan posisi semi fowler

C. Membawa pasien ke ruang ICU

D. Memasang rekaman EKG

E. Kolaborasi dalam memberikan obat jantung

Jawaban:
Memberikan posisi semi fowler (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 3 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Prioritas intervensi keperawatan pada pasien dengan gagal jantung yang mengalami sesak napas,
pernapasan cuping hidung, retraksi intercosta, dan edema ekstremitas adalah memberikan posisi semi
fowler. Posisi semi fowler, di mana kepala pasien ditinggikan sekitar 30 derajat, dapat membantu
mengurangi beban kerja jantung dan memperbaiki ventilasi paru dengan memperluas ruang pernapasan.
Dengan mengangkat kepala pasien, posisi semi fowler dapat membantu mengurangi tekanan pada
diafragma, mempermudah pernapasan, serta mengurangi penumpukan cairan di paru-paru dan
ekstremitas. Memasang infus, memasang rekaman EKG, dan kolaborasi dalam memberikan obat
jantung juga merupakan intervensi yang penting, namun prioritas utama pada kondisi pasien ini adalah
memberikan posisi semi fowler untuk membantu memperbaiki pernapasan dan mengurangi beban kerja
jantung. Jika kondisi pasien semakin memburuk, seperti adanya tanda-tanda kegawatan yang lebih
lanjut, mungkin perlu dipertimbangkan untuk membawa pasien ke ruang ICU untuk perawatan intensif
yang lebih lanjut.

Pertanyaan 4 Kompetensi Teknis Perawat

Resusitasi jantung paru biasanya dilakukan dalam situasi darurat ketika seseorang mengalami henti jantung.
Namun, ada beberapa kondisi atau situasi tertentu di mana resusitasi jantung paru harus dihentikan. Berikut
adalah beberapa contoh situasi di mana resusitasi jantung paru harus dihentikan, kecuali:

A. Tanda kematian sudah muncul

B. Penolong yg lebih kompeten datang

C. Jantung berdetak kembali

D. Nadi dan nafas belum muncul

E. Mengancam nyawa penolong

Jawaban:
Nadi dan nafas belum muncul (5 poin)

Pembahasan

Resusitasi jantung paru harus dihentikan dalam beberapa situasi tertentu, seperti saat tanda kematian
sudah muncul, penolong yang lebih kompeten datang, jantung berdetak kembali, atau mengancam
nyawa penolong. Namun, jawaban yang salah adalah pilihan D, "Nadi dan nafas belum muncul". Dalam
resusitasi jantung paru, tanda-tanda seperti nadi dan nafas yang belum muncul biasanya menjadi
indikasi untuk melanjutkan upaya resusitasi. Jadi, resusitasi jantung paru tidak boleh dihentikan jika nadi
dan nafas belum muncul, dan upaya resusitasi harus terus dilakukan sampai ada perubahan yang
signifikan dalam kondisi pasien atau tim medis yang lebih berkompeten datang untuk mengambil alih
prosedur resusitasi.

https://topskorcpns.com Page 4 +62-852-3608-9792


Pertanyaan 5 Property of TopSkorCPNS.com Kompetensi Teknis Perawat

Seorang laki-laki (28 tahun) dirawat di Bangsal Trauma dengan post Craniotomy hari kedua. Perawat akan
melakukan perawatan luka pada pasien. Saat ini perawat telah membersihkan luka dan kulit di sekitar luka
dengan NaCl 0,9%.Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

A. Menutup luka dengan kassa kering

B. Menutup luka dengan kasa lembab

C. Mengkaji kondisi luka

D. Melepaskan handscoon Mengoleskan cairan antiseptik pada luka

E. Mengoleskan cairan antiseptik pada luka

Jawaban:
Mengoleskan cairan antiseptik pada luka (5 poin)

Pembahasan

Tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya adalah mengoleskan cairan antiseptik pada
luka, yang merupakan jawaban E. Pasien tersebut sedang menjalani perawatan luka pasca Craniotomy,
yang merupakan prosedur bedah untuk mengatasi masalah pada tengkorak atau otak. Setelah
membersihkan luka dan kulit di sekitar luka dengan NaCl 0,9% (jawaban C), perawat harus mengoleskan
cairan antiseptik pada luka untuk mencegah infeksi dan memastikan kebersihan luka.

Mengoleskan cairan antiseptik pada luka adalah langkah penting dalam perawatan luka bedah, karena
dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan
infeksi. Cairan antiseptik yang digunakan harus sesuai dengan protokol rumah sakit dan sesuai dengan
kebijakan dan panduan yang berlaku. Perawat harus mengikuti prinsip-prinsip aseptic technique atau
teknik aseptik dalam melakukan perawatan luka, seperti menggunakan sarung tangan medis
(handscoon) (jawaban D) dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar luka selama prosedur. Setelah
mengoleskan cairan antiseptik pada luka, perawat harus melanjutkan perawatan luka sesuai dengan
protokol yang telah ditetapkan, seperti menutup luka dengan kassa kering (jawaban A) atau kasa lembab
(jawaban B) sesuai dengan kondisi dan rekomendasi medis.

Pertanyaan 6 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang perempuan (20 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan Meningitis.Perawat akan melakukan
pemasangan selang nasogastrik kepada pasien. Saat ini perawat telah mengukur panjang selang dari lubang
hidung melewati telinga hingga ke prosesus xiphoideus.Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat
selanjutnya?

A. Memasang handscoon

B. Memasang perlak di atas dada pasien

https://topskorcpns.com Page 5 +62-852-3608-9792


C. Mengatur posisi pasien Property of TopSkorCPNS.com

D. Melumasi ujung selang dengan jelly

E. Memasukkan selang dari lubang hidung

Jawaban:
Melumasi ujung selang dengan jelly (5 poin)

Pembahasan

Tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya adalah melumasi ujung selang nasogastrik
dengan jelly, yang merupakan jawaban D. Pasien tersebut akan menjalani pemasangan selang
nasogastrik, yang merupakan prosedur medis untuk memasukkan selang melalui hidung dan menuju ke
lambung pasien. Setelah mengukur panjang selang dari lubang hidung melewati telinga hingga ke
prosesus xiphoideus, perawat harus melumasi ujung selang dengan jelly sebelum memasukkannya ke
dalam hidung pasien.

Melumasi ujung selang dengan jelly memiliki beberapa tujuan, antara lain untuk mengurangi
ketidaknyamanan dan iritasi pada pasien saat selang dimasukkan ke dalam hidung, serta untuk
membantu mempermudah pergerakan selang melalui saluran hidung dan kerongkongan pasien.
Melumasi ujung selang dengan jelly juga dapat membantu menghindari terjadinya cedera atau kerusakan
pada mukosa hidung atau kerongkongan pasien selama pemasangan selang nasogastrik.

Setelah melumasi ujung selang dengan jelly, perawat harus melanjutkan prosedur pemasangan selang
sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan, seperti memasang handscoon (jawaban A) untuk menjaga
kebersihan dan mencegah infeksi, memasang perlak di atas dada pasien (jawaban B) untuk melindungi
pakaian pasien dari cairan atau tumpahan selama prosedur, mengatur posisi pasien (jawaban C) agar
pasien dalam posisi yang nyaman dan aman selama pemasangan selang, serta memasukkan selang
dari lubang hidung (jawaban E) dengan hati-hati dan sesuai dengan teknik yang benar.

Pertanyaan 7 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang perempuan (37 tahun) di rawat di Rumah Sakit karena mengalami perdarahan hebat. Pasien mendapat
transfusi PRC 2 kantong. Satu kantong darah telah ditransfusikan ke pasien. Saat ini perawat memasang
kantong kedua. Satu jam kemudian, tiba-tiba pasien mengeluh sesak dan pusing Apakah tindakan yang tepat
dilakukan oleh perawat selanjutnya?

A. Ganti produk darah dengan NaCl 0,9%

B. Beri oksigen nasal kanul 5 Lpm

C. Periksa tanda-tanda vital pasien

D. Hentikan transfusi

E. Beri tahu dokter penanggung jawab pasien

https://topskorcpns.com Page 6 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com
Jawaban:
Hentikan transfusi (5 poin)

Pembahasan

Tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya adalah menghentikan transfusi, yang
merupakan jawaban D. Pasien mengalami perdarahan hebat dan telah menerima transfusi satu kantong
PRC (Packed Red Blood Cells), dan saat ini perawat sedang memasang kantong darah kedua. Namun,
setelah satu jam, pasien mengeluh sesak dan pusing. Hal ini dapat menunjukkan adanya reaksi transfusi
atau komplikasi yang mungkin terjadi.

Untuk menghindari risiko lebih lanjut dan memastikan keselamatan pasien, perawat harus segera
menghentikan transfusi yang sedang berlangsung. Menghentikan transfusi adalah langkah yang penting
untuk mencegah reaksi transfusi yang lebih serius atau komplikasi yang mungkin terjadi. Setelah
menghentikan transfusi, perawat juga harus memeriksa tanda-tanda vital pasien, seperti tekanan darah,
denyut nadi, dan saturasi oksigen, serta memberikan oksigen nasal kanul 5 Lpm kepada pasien
(jawaban B) untuk membantu mengatasi sesak napas yang dialami oleh pasien.

Selanjutnya, perawat harus segera melaporkan kondisi pasien kepada dokter penanggung jawab pasien
(jawaban E) untuk evaluasi dan tindakan lebih lanjut. Dalam situasi seperti ini, keselamatan dan
kesehatan pasien harus menjadi prioritas utama, dan tindakan yang tepat dan cepat harus diambil untuk
mengelola reaksi transfusi atau komplikasi yang mungkin terjadi.

Pertanyaan 8 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang laki-laki (40 tahun) berobat di Poliklinik Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pada dada dan jantung
berdebar-debar. Perawat akan melakukan perekaman EKG dan saat ini perawat telah memasang elektroda V4
pada dada pasien.Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

A. Memasang elektroda V5 di RIC 5 dada kanan garis axillaris anterior

B. memasang elektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis mid-klavikula

C. Memasang elektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis axillaris anterior

D. Memasang elektroda V6 di RIC 5 dada kiri garis mid-axillaris

E. Memasang elektroda V6 di RIC 5 dada kanan garis mid-axillaris

Jawaban:
Memasang elektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis axillaris anterior (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 7 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Setelah memasang elektroda V4 pada dada pasien, tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat
selanjutnya adalah memasang elektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis axillaris anterior, yang merupakan
jawaban C.

Pemasangan elektroda pada posisi yang tepat sangat penting dalam rekaman elektrokardiogram (EKG)
untuk memastikan hasil yang akurat. Elektroda V4 dan V5 merupakan elektroda yang ditempatkan pada
sisi kiri dada pasien dan digunakan untuk mengamati aktivitas listrik di bagian anterior (depan) jantung.
Posisi pemasangan elektroda V5 yang tepat adalah di RIC 5 (Right ICS 5), yang berarti di garis axillaris
anterior (garis di antara lipatan ketiak dan tulang rusuk) pada dada kiri pasien.

Dengan memasang elektroda V5 pada posisi yang benar, perawat dapat mengoptimalkan rekaman EKG
untuk memperoleh informasi yang akurat tentang aktivitas listrik jantung pasien. Hal ini penting untuk
membantu dokter dalam mendiagnosis kondisi pasien, termasuk keluhan nyeri pada dada dan jantung
berdebar-debar yang dialami oleh pasien tersebut. Oleh karena itu, memasang elektroda V5 di RIC 5
dada kiri garis axillaris anterior adalah tindakan yang tepat yang harus dilakukan oleh perawat dalam
perekaman EKG pada pasien ini.

Pertanyaan 9 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun sedang dirawat di unit stroke. Pasien ini mengalami penurunan
kesadaran akibat stroke hemoragi. Salah seorang perawat akan melakukan pemberian obat dengan prinsip
"enam benar". Setelah persiapan obat telah dilakukan,apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh
perawat?

A. Mendokumentasikan.

B. Mengecek papan identitas pasien.

C. Memeriksa program terapi pasien.

D. Berkomunikasi dengan keluarga pasien.

E. Memanggil nama pasien.

Jawaban:
Mengecek papan identitas pasien. (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 8 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Memeriksa papan identitas pasien merupakan langkah penting dalam pemberian obat yang aman dan
bertanggung jawab. Papan identitas pasien biasanya berisi informasi seperti nama lengkap pasien,
tanggal lahir, nomor rekam medis, dan nomor kamar/tempat tidur pasien. Dengan memeriksa papan
identitas pasien sebelum memberikan obat, perawat dapat memastikan bahwa obat yang akan diberikan
sesuai dengan identitas pasien yang benar, menghindari kesalahan pemberian obat kepada pasien yang
salah.

Memeriksa papan identitas pasien juga merupakan salah satu langkah untuk mengidentifikasi pasien
dengan benar, yang merupakan prinsip "enam benar" dalam pemberian obat. Prinsip "enam benar"
melibatkan verifikasi identitas pasien, obat, dosis, rute, waktu, dan dokumentasi sebelum memberikan
obat kepada pasien guna mencegah kesalahan pemberian obat yang dapat berdampak negatif pada
kesehatan pasien. Oleh karena itu, memeriksa papan identitas pasien merupakan tindakan penting yang
harus dilakukan oleh perawat sebelum melanjutkan proses pemberian obat kepada pasien yang sedang
dirawat di unit stroke.

Pertanyaan 10 Kompetensi Teknis Perawat

Kepala ruang unit stroke akan memberikan pengarahan kepada para perawat pelaksana tentang pembagian
tugas, peraturan, dan kebijakan rumah sakit yang mengalami pembaruan serta menjelaskan standar asuhan
keperawatan pasien yang mengalami penurunan kesadaran. Apa model komunikasi yang dilakukan oleh kepala
ruang?

A. Ke atas (buttom-up).

B. Ke bawah (up-down).

C. Vertikal

D. Diagonal

E. Horizontal.

Jawaban:
Ke bawah (up-down). (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 9 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Dalam hal ini, kepala ruang unit stroke berperan sebagai pihak yang memberikan pengarahan dan
informasi kepada para perawat pelaksana yang berada di posisi yang lebih rendah dalam hierarki
organisasi. Kepala ruang menyampaikan arahan, peraturan, kebijakan rumah sakit, dan standar asuhan
keperawatan kepada perawat pelaksana sebagai bentuk komunikasi ke bawah. Kepala ruang berperan
sebagai pemimpin yang memberikan panduan dan arahan kepada tim perawat dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawab mereka dalam merawat pasien unit stroke.

Komunikasi ke bawah (up-down) adalah salah satu model komunikasi yang umum digunakan dalam
organisasi kesehatan, di mana informasi dan arahan mengalir dari pihak yang memiliki otoritas atau
posisi yang lebih tinggi kepada pihak yang memiliki posisi yang lebih rendah. Model ini memastikan
bahwa para perawat pelaksana menerima informasi yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka
secara efektif sesuai dengan kebijakan dan standar yang berlaku di rumah sakit. Penting bagi kepala
ruang dan pimpinan lainnya untuk menggunakan model komunikasi ke bawah yang efektif untuk
memastikan pemahaman yang jelas dan konsisten kepada para perawat pelaksana dalam menjalankan
tugas mereka.

Pertanyaan 11 Kompetensi Teknis Perawat

Saat pergantian shift perawat, Andi mengingatkan kepada perawat Astrid bahwa pukul 14.50 WIB transfusi dari
pasien A habis dan harus diberikan transfusi selanjutnya. Apakah model komunikasi yang dilakukan kepada
perawat tersebut?

A. Horizontal.

B. Ke bawah.

C. Diagonal

D. Vertikal

E. Ke atas.

Jawaban:
Horizontal. (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 10 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Komunikasi yang dilakukan oleh perawat Andi kepada perawat Astrid, yang sebaya atau setara dalam
tingkatan jabatan, dalam hal ini perawat kepada perawat, dapat dikategorikan sebagai model komunikasi
horizontal. Model komunikasi horizontal terjadi antara individu atau anggota tim yang memiliki posisi atau
tingkatan yang sama dalam struktur organisasi, seperti antara rekan sejawat atau sesama perawat.

Dalam situasi ini, perawat Andi mengingatkan perawat Astrid tentang informasi penting terkait pergantian
transfusi pasien A pada pukul 14.50 WIB. Komunikasi yang dilakukan oleh perawat Andi kepada perawat
Astrid bersifat sejajar atau setara, tanpa adanya perbedaan dalam posisi atau hierarki dalam struktur
organisasi. Model komunikasi horizontal ini dapat memfasilitasi pertukaran informasi yang efektif dan
kolaboratif antara anggota tim, serta dapat memperkuat kerjasama dalam tim perawatan.

Pertanyaan 12 Kompetensi Teknis Perawat

Di ruang rawat Mentari, terdapat dua kelas perawatan, yaitu ruang kelas satu dan dua. Saat dinas pagi, ada dua
pasien yang sedang membutuhkan bantuan perawat Anton. Cairan infus kedua pasien habis. Perawat Anton
mengganti cairan kedua pasien tersebut. Namun, saat perawat Anton mengganti cairan infus pasien yang berada
di kelas dua, dia tampak tidak ramah dan cemberut, sedangkan pelayanan yang diberikannya kepada pasien di
kelas satu ramah dan penuh senyum. Apa prinsip etik yang dilanggar oleh perawat Anton?

A. Non maleficence.

B. Confidentiality

C. Autonomy

D. Veracity

E. Justice

Jawaban:
Justice (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 11 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Perawat Anton telah melanggar prinsip etik Justice (keadilan) dalam memberikan pelayanan kepada
pasien di ruang kelas dua. Prinsip Justice dalam etika keperawatan menekankan pentingnya
memberikan pelayanan yang adil dan setara kepada semua pasien, tanpa membedakan status, kelas,
atau kondisi sosial ekonomi pasien.

Dalam kasus ini, perawat Anton tampak tidak ramah dan cemberut saat mengganti cairan infus pasien di
ruang kelas dua, sementara pelayanan yang diberikan kepada pasien di ruang kelas satu ramah dan
penuh senyum. Hal ini menunjukkan adanya perlakuan yang tidak adil dan tidak setara terhadap pasien
di ruang kelas dua. Tindakan tersebut melanggar prinsip Justice, karena perawat seharusnya
memberikan pelayanan yang sama baik dan profesional kepada semua pasien, tanpa memandang
perbedaan kelas atau status pasien.

Pertanyaan 13 Kompetensi Teknis Perawat

Saat di Tanya oleh pasien perawat rian mengatakan tensi pasien normal tidak tinggi, padahal tensi sebenarnya
adalah 180/120. Hal tersebut dilakukan oleh perawat Rian karena agar tidak banyak pertanyaan dari pasien dan
keluarga. Perawat Rian melanggar etika keperawatan?

A. Otonomi

B. Justice

C. Veracity

D. Fidelity

E. Confidentiality

Jawaban:
Veracity (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 12 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Perawat Rian melanggar etika keperawatan, terutama prinsip Veracity (kejujuran). Prinsip Veracity dalam
etika keperawatan menekankan pentingnya kejujuran dalam berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
terkait informasi medis yang akurat dan jelas.

Dalam kasus ini, perawat Rian tidak jujur ketika ditanya oleh pasien mengenai tensi yang sebenarnya
tinggi (180/120), dan mengatakan bahwa tensi pasien normal agar menghindari pertanyaan dari pasien
dan keluarga. Tindakan tersebut melanggar prinsip Veracity, karena perawat seharusnya memberikan
informasi yang akurat dan jujur kepada pasien dan keluarga terkait kondisi medis pasien. Memberikan
informasi yang tidak benar atau menutupi informasi yang penting dapat menyebabkan ketidakpercayaan,
mengurangi kepercayaan pasien terhadap tim medis, dan dapat mengganggu proses pengambilan
keputusan pasien yang berdasarkan informasi yang benar.

Pertanyaan 14 Kompetensi Teknis Perawat

Pada waktu mengganti perban luka pada pasien post operasi CA mamae perawat Rina lupa tidak menutup
sketsel atau gorden sehingga ada salah satu pasien yang tidak sengaja melihat, apa aspek etika yang tidak
dilakukan perawat Rina tersebut?

A. Confidentiality

B. Fidelity

C. Otonomi

D. Veracity

E. Justice

Jawaban:
Confidentiality (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 13 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Aspek etika yang tidak dilakukan oleh perawat Rina dalam kasus tersebut adalah Confidentiality
(kerahasiaan). Confidentiality adalah prinsip etika dalam pelayanan kesehatan yang menekankan
perlindungan terhadap privasi dan kerahasiaan informasi pasien. Seorang perawat berkewajiban untuk
menjaga kerahasiaan informasi pasien dan tidak boleh mengungkapkan informasi pribadi atau medis
pasien tanpa persetujuan atau izin yang sah.

Dalam kasus ini, perawat Rina lupa menutup sketsel atau gorden saat mengganti perban luka pasien
post operasi CA mamae, sehingga ada pasien lain yang tidak sengaja melihat. Tindakan tersebut
melanggar prinsip kerahasiaan atau Confidentiality karena informasi medis pasien, termasuk kondisi luka
pasien, seharusnya hanya diketahui oleh tim medis yang merawat pasien dan pasien itu sendiri, serta
harus dijaga kerahasiaannya.

Pertanyaan 15 Kompetensi Teknis Perawat

Pak Ahmad (berusia 32 tahun) hari ini sedang diajarkan cara memperkenalkan diri bersama perawat ruangan
Samiaji. Saat sudah selesai, perawat mengatakan, "Pak Ahmad, besok saya akan menemui Bapak kembali
untuk belajar berkenalan dengan perawat yang lain, Apakah bapak berkenan?" Komunikasi di atas, termasuk
fase tahap kerja apa?

A. Kerja.

B. Kontrak.

C. Terminasi

D. Evaluasi

E. Salam teraupetik.

Jawaban:
Kontrak. (5 poin)

Pembahasan

Pada komunikasi di atas, perawat Samiaji sedang mengajarkan cara berkenalan kepada Pak Ahmad.
Setelah selesai, perawat menanyakan kepada Pak Ahmad apakah ia berkenan untuk menemui perawat
yang lain besok. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi di atas termasuk fase tahap kerja yang disebut
kontrak. Kontrak adalah fase tahap kerja yang mencakup proses pengenalan, penyusunan tujuan
bersama, dan pembuatan kesepakatan. Pada fase ini, kedua belah pihak menyetujui tujuan bersama dan
membuat kesepakatan untuk mencapainya.

Pertanyaan 16 Kompetensi Teknis Perawat

https://topskorcpns.com Page 14 +62-852-3608-9792


Tuan S berusia 45 tahun sedang dirawat
Property
lukanya of
oleh
TopSkorCPNS.com
Suster Yani. Saat pelaksanaan luka tersebut, Suster Yani
mengatakan, "Jika Bapak merasa sakit, Bapak lakukan teknik napas dalam, ya, Pak. Apakah Bapak mengerti?
Atau ada yang perlu Bapak tanyakan lagi?." Komunikasi di atas termasuk dalam fase tahap kerja yang mana?

A. Kerja

B. Kontrak

C. Terminasi.

D. Evaluasi

E. Salam teraupetik

Jawaban:
Terminasi. (5 poin)

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari soal diatas adalah Terminasi. Terminasi adalah tahap terakhir dari proses kerja
yang dilakukan oleh Suster Yani pada Tuan S. Pada tahap ini, Suster Yani mengevaluasi hasil kerjanya
dan memberikan salam teraupetik kepada Tuan S. Hal ini menandakan bahwa proses kerja telah selesai
dan Suster Yani telah menyelesaikan tugasnya.

Pertanyaan 17 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang perawat akan memberikan cairan infus sebanyak 2000 ml dalam 24 jam pada pasien dewasa,
berapakah tetesan infus agar tepat habis dalam 24 jam?

A. 28 tpm

B. 29 tpm

C. 30 tpm

D. 31 tpm

E. 32 tpm

Jawaban:
28 tpm (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 15 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

=(2000*20)/(24*60)-------rumus =( jumlah cairan yang disediakan x faktor tetesan) : (Jumlah Jam x


menit)
= 27,778 tetes/menit
=24 tetes/menit

cara lain
rumus cepat :
500 ml/24 jam (infus makro) = 7 tetes
1000 ml/24 jam (infus makro) = 14 tetes
2000 ml / 24 jam (infus makro) = 28 tetes

rumus cepat :
500 ml/24 jam (infus mikro) = 21 tetes
1000 ml/24 jam (infus mikro) = 42 tetes

Pertanyaan 18 Kompetensi Teknis Perawat

Dokter memberikan advice 2000ml dalam 48 jam pada pasien anak, berapakah tetes yang tepat agar infus habis
dalam 48 jam?

A. 45 tpm

B. 46 tpm

C. 47 tpm

D. 42 tpm

E. 49 tpm

Jawaban:
42 tpm (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 16 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

=(2000*60)/(48*60)-------rumus =( jumlah cairan yang disediakan x faktor tetesan) : (Jumlah Jam x


menit)
= 41,6667 tetes/menit
=42 tetes/menit

cara lain

2000 / 48 jam = 1000 / 24 jam

rumus cepat :
500 ml/24 jam (infus mikro) = 21 tetes
1000 ml/24 jam (infus mikro) = 42 tetes

500 ml/24 jam (infus makro) = 7 tetes


1000 ml/24 jam (infus makro) = 14 tetes

Pertanyaan 19 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang pasien dewasa berusia 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada dan sesak napas.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan merokok selama 10 tahun. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, perawat
menemukan nadi pasien yang tidak stabil dan berdenyut cepat. Setelah diukur, nadi pasien tercatat 130 denyut
per menit. Berapa seharusnya nilai normal pada nadi pasien dewasa adalah?

A. 120-130

B. 80-90

C. 60-100

D. 60-70

E. 55-60

Jawaban:
60-100 (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 17 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Berdasarkan kasus di atas, seorang perawat yang merawat pasien dewasa harus mengetahui nilai
normal nadi pada pasien dewasa. Biasanya, nilai normal nadi pada pasien dewasa berada dalam kisaran
60-100 denyut per menit dalam keadaan istirahat. Namun, nilai normal nadi dapat berbeda-beda
tergantung pada usia, kondisi klinis, tingkat aktivitas, serta penggunaan obat-obatan atau riwayat medis
pasien. Sebagai seorang perawat, Anda harus memperhatikan nilai nadi pasien secara cermat dan
melaporkan perubahan yang mencurigakan, seperti nadi yang terlalu cepat (takikardia) atau terlalu
lambat (bradikardia), kepada tim medis untuk evaluasi lebih lanjut dan intervensi yang diperlukan. Selain
itu, Anda juga harus memperhatikan faktor risiko yang dapat mempengaruhi nilai nadi pasien, seperti
riwayat penyakit, kebiasaan merokok, serta penggunaan obat-obatan, dan berkoordinasi dengan tim
medis untuk memberikan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.

Pertanyaan 20 Kompetensi Teknis Perawat

Nilai nafas normal pada bayi sangat penting untuk diawasi oleh tenaga medis, karena pernapasan yang tidak
normal pada bayi dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Sebagai seorang perawat neonatal, Anda
harus memahami dan mengenali nilai nafas normal pada bayi berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi
klinisnya. Anda akan memantau frekuensi nafas bayi secara teratur menggunakan alat bantu seperti stetoskop
atau monitor pernapasan, serta memperhatikan pola pernapasan seperti apakah bayi mengalami napas cepat,
dangkal, atau tidak teratur. Berapa nilai normal dari nafas bayi ?

A. 40-60 x / mnt

B. 30-40 x / mnt

C. 20-30 x / mnt

D. 16-20 x / mnt

E. 14-16 x / mnt

Jawaban:
30-40 x / mnt (5 poin)

Pembahasan

30-40 x / mnt

Nilai normal pernapasan pada bayi cenderung lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa.
Biasanya, frekuensi pernapasan normal pada bayi baru lahir adalah antara 30-40 kali per menit. Pada
bayi yang lebih besar atau berusia lebih tua, frekuensi pernapasan normal dapat berkurang menjadi
sekitar 20-40 kali per menit. Sedangkan pada orang dewasa, nilai normal frekuensi pernapasan berkisar
antara 12-20 kali per menit.

https://topskorcpns.com Page 18 +62-852-3608-9792


Pertanyaan 21 Property of TopSkorCPNS.com Kompetensi Teknis Perawat

Seorang pasien setelah dilakukan pemeriksaan laborat analisa gas darah didapat hasil PH = 8, PaCO2=30,
HCO3=26, apakah masalah utama yang dialami pasien?

A. Asidosis respiratorik

B. Asidosis metabolic

C. Alkalosis respiratorik

D. Alkalosis metabolic

E. Alkalosis respiratorik metabolik

Jawaban:
Alkalosis respiratorik (5 poin)

Pembahasan

Berdasarkan hasil pemeriksaan laborat analisa gas darah pasien, didapat hasil PH = 8, PaCO2=30,
HCO3=26. Dari hasil tersebut, masalah utama yang dialami pasien adalah alkalosis respiratorik.
Alkalosis respiratorik adalah suatu keadaan dimana PH darah menjadi lebih basa dari normal. Hal ini
ditandai dengan PaCO2 yang lebih tinggi dari normal, yaitu 30 mmHg. Selanjutnya, HCO3 yang lebih
rendah dari normal, yaitu 26 mEq/L, juga menunjukkan bahwa pasien mengalami alkalosis respiratorik.
Jawaban yang benar adalah poin C, yaitu alkalosis respiratorik.

Pertanyaan 22 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang laki-laki berusia 20 thn di rawat di RS dengan keluhan sakit kepala. Setelah dirawat selama 1 minggu.
Pasien tiba tiba mengalami sakit kepala berdenyut. Muntah. lebih dari 6 kali. Berisi makanan kemudian
mengalami penurunan kesadaran. Pasien buka mata saat diberi stimulus nyeri, di sertai gerakan menghindar.
Pasien mengeluarkan kata-kata yang tidak mengerti. Berapakah nilai GCS pasien tersebut?

A. 8

B. 9

C. 10

D. 11

E. 12

Jawaban:
9 (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 19 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Dari soal diatas, pasien yang berusia 20 tahun mengalami sakit kepala berdenyut, muntah lebih dari 6
kali, penurunan kesadaran, buka mata saat diberi stimulus nyeri, dan mengeluarkan kata-kata yang tidak
mengerti. Berdasarkan gejala-gejala diatas, nilai GCS pasien tersebut adalah GCS 9. GCS (Glasgow
Coma Scale) adalah skala yang digunakan untuk menilai kesadaran pasien. GCS 9 menunjukkan bahwa
pasien mengalami Delirium, yaitu pasien dapat membuka mata saat diberi stimulus nyeri. Selain itu,
pasien juga mengeluarkan kata-kata yang tidak mengerti.

Pertanyaan 23 Kompetensi Teknis Perawat

Terjadi kecelakaan di jalan, di temukan 1 korban dengan T: 80/p, RR: 28, S: 35, N: 60
pasien tak sadarkan diri. Membuka mata bila menerima rangsang, mengeluarkan suara rintihan tanpa kata –
kata, menekuk tangan pada saat di rangsang nyeri. Berapa GCS pasien tersebut?

A. 6

B. 7

C. 8

D. 5

E. 3

Jawaban:
7 (5 poin)

Pembahasan

Dari soal diatas, korban yang terlibat dalam kecelakaan tersebut memiliki T: 80/p, RR: 28, S: 35, N: 60.
Pasien tak sadarkan diri dan membuka mata bila menerima rangsang, mengeluarkan suara rintihan
tanpa kata-kata, dan menekuk tangan pada saat di rangsang nyeri. Berdasarkan kondisi pasien tersebut,
maka jawaban yang tepat adalah GCS 7. GCS atau Glasgow Coma Scale adalah skala yang digunakan
untuk menilai kesadaran pasien. Skala ini menilai 3 komponen penting, yaitu kesadaran, kemampuan
berbicara, dan gerakan motorik. Skor GCS berkisar antara 3-15, dimana skor 3 menunjukkan kondisi
koma dan skor 15 menunjukkan kondisi kesadaran normal. Pada kasus diatas, pasien memiliki skor GCS
7, yang menunjukkan kondisi kesadaran menurun.

Pertanyaan 24 Kompetensi Teknis Perawat

Seorang pasien anak remaja sedang dirawat di ruangan bedah setelah didiagnosis kanker oleh dokter. Pasien
tampak sangat terpengaruh emosional dan mengatakan, "Aku tidak akan lama lagi hidup, aku akan mati."
Sebagai perawat, Anda menghadapi situasi yang sangat sensitif ini dengan pendekatan yang empati dan penuh

https://topskorcpns.com Page 20 +62-852-3608-9792


perhatian. Anda mengenali perasaan pasien
Property
yangofmungkin
TopSkorCPNS.com
sangat takut, cemas, dan bingung akibat diagnosis
yang serius ini., apa tindakan perawat yang relevan?

A. Menolong pasien

B. Biarkan pasien mengungkapkan kesedihannya

C. Bicarakan untuk meningkatkan harga dirinya

D. Menemani pasien

E. Memberikan motivasi kepada pasien

Jawaban:
Biarkan pasien mengungkapkan kesedihannya (5 poin)

Pembahasan

Sebagai perawat, tindakan yang relevan dalam situasi sensitif ini adalah menolong pasien, membiarkan
pasien mengungkapkan kesedihannya, bicara untuk meningkatkan harga dirinya, menemani pasien, dan
memberikan motivasi kepada pasien. Hal ini penting untuk membantu pasien melewati masalah
emosional yang dihadapinya. Perawat harus memastikan bahwa pasien merasa dihargai dan diakui, dan
bahwa pasien merasa dapat mengungkapkan perasaannya dengan aman. Perawat juga harus
memberikan motivasi kepada pasien agar tetap berpikir positif dan bersikap optimis. Dengan melakukan
hal-hal tersebut, perawat dapat membantu pasien melewati masalah yang dihadapinya dengan cara
yang lebih baik.

Pertanyaan 25 Kompetensi Teknis Perawat

Sebagai seorang perawat yang merawat seorang pasien perempuan berusia 25 tahun yang telah menjalani
operasi pengangkatan payudara akibat kanker payudara, Anda menghadapi tantangan ketika pasien menolak
untuk bertemu dengan keluarganya dan siapapun, termasuk petugas. Anda memahami bahwa ini adalah isu
penting yang perlu ditangani dengan pendekatan yang sensitif dan empati. apa langkah pertama yang tepat pada
kasus diatas ?

A. Meminta pasien untuk bersabar

B. Membiarkan pasien untuk sendiri

C. Mengkaji tingkat kesedihan dengan bertanya

D. Membiarkan pasien menenangkan diri

E. Membina hubungan saling percaya

Jawaban:
Membina hubungan saling percaya (5 poin)

https://topskorcpns.com Page 21 +62-852-3608-9792


Property of TopSkorCPNS.com

Pembahasan

Masalah yang dihadapi pasien 25 tahun post operasi pengangkatan payudara dengan Ca Mamae adalah
tidak ingin bertemu keluarganya dan siapapun termasuk petugas. Untuk mengatasi masalah ini, tindakan
yang dapat dilakukan perawat adalah : Membina hubungan saling percaya. Perawat dapat membina
hubungan saling percaya dengan pasien dengan menjadi pendengar yang baik dan menghargai
perasaan pasien. Hal ini penting untuk membantu pasien untuk mengatasi masalahnya dan mencapai
hasil yang diinginkan. Jawaban yang benar adalah E. Membina hubungan saling percaya.

https://topskorcpns.com Page 22 +62-852-3608-9792

Anda mungkin juga menyukai