Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Disusun Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester


Dosen Pengampu : Ns.Muhammad Ali Hamid, S.Kep, M.Kep

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Kandar
NIM : 1911011069
Kelas : 6b

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2022
Soal 1
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri dada, tiba di UGD
pasien mengalami penurunan kesadaran dan henti jantung. Perawat telah meminta bantuan
kepada perawat lain.Apakah tindakan selanjutnya ?
Jawaban :
Tindakan yang dilakukan :
 Memperhatikan frekuensi napas, apakah sudah normal atau belum dengan cara
look-listen-feel. Metode ini dilakukan dengan melihat gerakan dada pasien,
sambil mendekatkan telinga penolong ke hidung dan mulut pasien untuk
mendengar dan merasakan hembusan udara dari sistem pernapasan. Jika belum,
lakukan RJP dan berikan napas buatan dengan head tilt – chin lift / jaw thrust.
Jika telah normal frekuensi napasnya, maka berikan oksigen.
 Pasang IV
 Pasang EKG untuk mengetahui apakah ada gangguan pada jantung atau tidak

Soal 2
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di RS. Hasil pengkajian pasien dengan penurunan
kesadaran dengan GCS 8, terdengar suara stridor, banyak secret pada mulut. Hasil pemeriksaan
tanda vital menunjukkan TD 160/100 mmHg, frekuensi nadi 82X/menit, frekuensi napas
24x/menit. Perawat akan melakukan suctioning. Apakah yang harus dilakukan perawat sebelum
melakukan tindakan tersebut?
Jawaban :
Pengkajian keperawatan yang perlu dilakukan sebelum melakukan tindakan suctioning:
a. Kaji suara napas (wheezing, crackels, atau gurgling)
b. Kaji saturasi oksigen, pada pasien yang membutuhkan tindakan suctioning biasanya
mengalami penurunan saturasi oksigen.
c. Kaji status penapasan (frekuensi dan kedalaman)
d. Jika pasien terpasang endotrakela tube, kaji adanya secret pada selang endotrakeal,
distress pernapasan, atau adanya batuk.
e. Kaji adanya nyeri selama prosedur tindakan dilakukan. Pada pasien yang post tindakan
operasi abdominal sangat disarankan untuk diberikan analgetik sebelum dilakukan
tindakan suctioning. Hal tersebut karena tindakan suctioning dapat menstimulus
terjadinya batuk. Batuk akan terasa nyeri pada pasien post tindakan bedah.
f. Perhatikan kedalaman dan diameter selang kateter suction. Diameter selang kateter yang
dianjurkan adalah tidak lebih dari setengah diameter selang endotrakeal
Soal 3
Seorang laki-laki umur 45 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat terjatuh dari ketinggian dan
tidak sadar. Hasil pengkajian nadi teraba lemah, terdengar snoring, terdapat jejas pada area
klavikula dan sekitar leher. Apakah tindakan yang tepat untuk membuka jalan nafas pasien
tersebut ?
Jawaban :
Tindakan yang dilakukan :
 Pastikan jalan napas terbuka dan tidak ada hambatan
 Mencari cedera atau trauma yang alami pasien
 Lakukan Tindakan head tilt – chin lift atau jaw thrust untuk mempertahankan jalan napas
selalu terbuka
 Memperhatikan frekuensi napas dengan cara look-listen-feel. Metode ini dilakukan
dengan melihat gerakan dada pasien, sambil mendekatkan telinga penolong ke hidung
dan mulut pasien untuk mendengar dan merasakan hembusan udara dari sistem
pernapasan.
 Panggil pertolongan medis

Soal 4
Seorang perempuan berusia 32 tahun dibawa ke IGD karena luka bakar pada daerah wajah. Pada
saat pengkajian pasien kesulitan bernafas. Perawat menetapkan masalah ketidak efektifan
bersihan jalan nafas pada pasien. Apakah data pendukung yang melengkapi masalah pasien
tersebut ?
Jawaban :
Ketidak efektifan bersihan jalan napas berdasarkan dengan benda asing di dalam jalan napas
ditandai dengan pasien kesulitan bernapas. Hal ini bisa disebabkan gangguan pertukaran gas
akibat asap yang dihirup oleh pasien. Dengan intervensi pendukung terapi oksigen

Soal 5
Seorang perempuan usia 30 tahun dibawa ke UGD, dokter mendiagnosa pneumothorak. Hasil
pengkajian frekuensi nafas 32x/menit irreguler dangkal, frekuensi nadi 100x/menit, pasien
tampak gelisah dan berkeringat. Apa tindakan saudara ?
Jawaban :
Jika tension pneumothorax terjadi, hal pertama yang harus dilakukan tim medis adalah
melakukan needle thoracocentesis. Itu adalah tindakan memasukkan jarum bernomor besar,
sekitar 14 atau 16, ke bagian dada, tepatnya pada interkostal dua lurus dari mid klavikula
’Sekitar dua tulang rusuk. Hal tersebut dilakukan supaya udara yang terjebak di dalam rongga
dada bisa keluar. ’’Rasanya seperti melepas pentil ban sepeda, udaranya akan keluar. Dengan
begitu, udara itu tidak lagi menekan paru-paru dan organ di dada lainnya. Aliran darah bisa
segera kembali normal. Jika dalam keadaan genting dan tak ada jarum, pasien bisa ditusuk
dengan ujung bolpoin atau benda lain yang menyerupai jarum

Anda mungkin juga menyukai