Anda di halaman 1dari 3

Teori Relativitas Newton dan Contoh Soal Serta

Pembahasannya
TEORI RELATIVITAS KHUSUS

Gerak benda didefinisikan sebagai berubahnya kedudukan suatu benda terhadap titik
acuan. Jadi, untuk menyatakan bahwa benda itu bergerak kita harus menentukan suatu
titik acuan yang digunakan sebagai patokan. Misalnya, Iwan dan Eka pergi ke Surabaya
dengan naik kereta api, menurut pengamat yang berdiri diam di stasiun mengatakan
Iwan itu bergerak, sedangkan menurut Eka yang duduk di samping Iwan di dalam
kereta itu mengatakan Iwan itu diam tidak bergerak. Jadi dalam hal ini Iwan dapat
dikatakan diam atau bergerak tergantung pada titik acuan yang dipakai. Apabila
kerangka acuan adalah stasiun, dikatakan Iwan bergerak. Akan tetapi, jika kerangka
acuan yang digunakan adalah Eka yang duduk disamping Iwan di dalam kereta api,
maka Iwan itu dikatakan diam.

Jadi, benda yang bergerak itu bersifat relatif, yaitu tergantung pada kerangka acuan
yang digunakan. Berdasarkan contoh peritiwa di atas maka kerangka acuan dapat
dibedakan menjadi dua yakni kerangka acuan yang diam dan kerangka acuan yang
bergerak. Gerak benda yang bersifat relatif dikenal dengan teori relativitas.

Teori Relativitas sudah dikenal sejak jamannya Newton. Pada relativitas Newton,
semua besaran akan sama saat diukur oleh pengamat yang diam maupun pengamat
yang bergerak. Besaran yang berubah hanyalah kecepatan relatif dan berlaku
persamaan sebagai berikut.

vx’ = v - v x

dengan:
vx’ = kecepatan relatif benda terhadap pengamat bergerak
vx = kecepatan relatif benda terhadap pengamat diam
v = kecepatan pengamat bergerak terhadap pengamat diam

Dalam fisika modern penjumlahan kecepatan menurut teori Relativitas Newton dikenal
dengan istilah transformasi Galileo. Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang
teori relatifitas Newton silahkan pelajari contoh soal di bawah ini dan silahkan coba
jawab soal latihannya.

Contoh Soal 1
Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 120 km/jam. Pada saat itu Salim berlari
di atas kereta dengan kecepatan 10 km/jam searah kereta. Berapakah kecepatan Salim
tersebut menurut orang yang berada di dalam kereta api dan orang yang berdiri di
stasiun?
Penyelesaian:
Stasiun relatif diam menjadi kerangka acuan terhadap kereta api dan kereta api sebagai
kerangka acuan terhadap Salim. Maka kecepatan Salim relatif terhadap kereta api
adalah:
vx’ = +10 km/jam
Sedangkan kecepatan Salim terhadap stasiun adalah vx, besarnya memenuhi:
vx = v + v x’
vx = 120 + 10
vx = 130 km/jam

Sebuah pesawat perang terbang meninggalkan bumi dengan kecepatan 1200 km/jam.
Pada saat itu pesawat melepaskan rudal dengan kecepatan 200 km/jam searah
pesawat. Berapakah kecepatan rudal tersebut menurut orang yang berada di bandara
lepas landas pesawat tersebut?

Nah itu contoh kasus gerak yang kecepatannya di bawah kecepatan cahaya, bagaimana
dengan jika kecepatan sebuah benda atau partikel yang mendekati kecepatan cahaya
(c) seperti contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal 2
Partikel B bergerak terhadap A dengan kecepatan 0,8c ke kanan. Partikel C bergerak
terhadap B dengan kecepatan 0,6c ke kanan. Tentukan kecepatan partikel C relatif
terhadap A berdasarkan relativitas Newton.

Penyelesaian:
Partikel A diam menjadi kerangka acuan dari partikel B dan partikel B sebagai
kerangka acuan dari partikel C. Maka kecepatan partikel C relatif terhadap A yakni:
vx = v + v x’
vx = 0,8c + 0,6c
vx = 1,4c
Jadi, kecepatan partikel C relatif terhadap A adalah 1,4c.

Kita ketahui bahwa tidak ada sebuah partikel yang mampu bergerak melebihi
kecepatan cahaya (c), sehingga rumus perhitungan teori relativitas newton seperti
contoh soal 2 di atas tidak berlaku lagi. Oleh karena itu, untuk gerak partikel yang
memiliki kecepatan mendekati kecepatan cahaya maka penjumlahan kecepatannya
dapat menggunakan teori relativitas Einstein.

Anda mungkin juga menyukai