Anda di halaman 1dari 8

LK 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

NAMA MAHASISWA : BUYA HANAFI

ASAL INSTITUSI : SMA NEGERI 5 SERAM BAGIAN TIMUR


Masalah dalam
Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

metode/
materi media lainnya
strategi

Kurangnya minat 1. Guru √  Menggunakan cara mengajar yang tepat dan sesuai 1. Minat belajar 1. Membutuhkan 1. Melakukan
belajar peserta didik menggunakan cara dengan karakteristik materi seperti PBL atau PCBL siswa akan ekplorasi awal asesmen
pada mata pelajaran mengajar yang  Menggunakan model pembelajaran yang menarik meningkat untuk mengenal diagnostic
tidak tepat dan yang disesuaikan dengan karakteristik siswa seperti 2.
Siswa akan lebih karakteristik diawal atau
Kimia
sesuai dengan SAVI yang mengacu pada pembelajaran tertarik dengan siswa pertemuan
karakteristik siswa berdiferensiasi cara mengajar 2. Membutuhkan sebelumnya
di kelas yang yang berbeda waktu persiapan 2. Perencanaan
membuat siswa KAJIAN LITERATUR dari sebelumnya yang lebih untuk harus dilakukan
menjadi tidak Hemayanti, K. L., Muderawan, I. W., & Selamat, I. N. 3. Siswa akan lebih menyiapkan dengan
tertarik mengikuti (2020). Analisis minat belajar siswa kelas XI MIA pada partisipatif pembelajaran persiapan yang
pembelajaran mata pelajaran kimia. Jurnal Pendidikan Kimia karena baik dan
sehingga minat Indonesia, 4(1), 20-25. diperlakukan meminimalisir
belajar kimia https://doi.org/10.23887/jpk.v4i1.24060 sebagai subjek waktu
siswa semakin 1. Guru yang menggunakan cara mengajar yang tepat pembelajaran
rendah dan sesuai dengan karakteristik siswa di kelas
dapat membuat siswa menjadi tertarik mengikuti
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat
belajar kimia siswa.
2. Guru hendaknya menerapkan metode
pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik dari mata pelajaran kimia itu
sendiri. Dengan demikian, akan dapat
membantu guru dalam menumbuhkan minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia
Susrini, E. (2021). Pengaruh Bahan Ajar Dan Minat
Terhadap Prestasi Belajar (Studi Eksperimen pada Mata
Pelajaran Kimia Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1
Pagar Alam). Diadik: Jurnal Ilmiah Teknologi
Pendidikan, 11(1), 110-120.
https://doi.org/10.33369/diadik.v11i1.18375
1. metode pembelajaran yang tidak melibatkan
partisipasi siswa.
2. Siswa kurang diperlakukan sebagai subyek
belajar, namun masih lebih banyak
diperlakukan sebagai obyek pengajaran.

HASIL WAWANCARA
1. Guru secara personal mengenal siswa lebih jauh
untuk mendapatkan informasi terkait hal-hal yang
mempengaruhi siswa
2. Guru Bisa membantu siswa memperoleh ide,
informasi, keterampilan dan cara berpikir, untuk
mengekspresikan dirinya dan cara-cara belajar

Guru kurang maksimal Model √  Menerapkan model pembelajaran PBL pada materi 3. Siswa sangat 1. Membutuhkan 1. Melakukan
dalam menerapkan pembelajaran yang termokimia antusias dan ekplorasi awal asesmen
model pembelajaran digunakan tidak  Menrapkan metode pembelajaran berdiferensiasi mempunyai untuk mengenal diagnostic
yang inovatif sesuai dengan pada pembelajaran materi termokimia perspektif yang karakteristik siswa diawal atau
karakteristik materi luas tentang 2. siswa yang pertemuan
termokimia KAJIAN LITERATUR pemecahan terbiasa dengan sebelumnya
Antara, I. P. P. A. (2022). Model Pembelajaran Problem masalah terutama informasi yang 2. Terus
Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar yang berkaitan diterima dari menumbuhkan
Kimia Pada Pokok Bahasan Termokimia. Journal of dengan kehidupan gurunya sebagai rasa percaya diri
Education Action Research, 6(1), 15-21. sehari-hari. narasumber utama, siswa sebagai
https://doi.org/10.23887/jear.v6i1.44292 4. siswa memperoleh akan merasa subjek
1. Model pembelajaran PBLdapat dikatakan sebagai pembelajaran yang kurang nyaman pembelajaran
suatu proses pembelajaran yang menantang bermakna, mampu dengan cara
siswa untuk belajar secara berkelompok dalam meningkatkan belajar sendiri
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata kemampuan dalam pemecahan
kemudian dituntut untuk memecahkan masalah berfikir kritis, dan masalah
tersebut terlibat aktif dalam
pembelajaran,
serta memecahkan
masalah yang
dihadapinya
2. Selaian itu, model problem based learning mampu
meningkatkan hasil belajar kimia pokok bahasan
termokimia seperti peserta didik mampu berpikir
kritis,lebih aktif, kreatif, dan mampu
memecahkan masalah

Kurnia, R. E., Herawati, N.aa, & Makmur. 2022.


Penerapan Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan dan Profesi
Keguruan, 2 (1) : 100-105.
https://ojs.unm.ac.id/progresif/article/download/30229/17
443
1. Penggunaan model pembelajaran yang sesuai oleh
guru dapat menciptakan suatu proses belajar
mengajar yang efektif serta peserta didik dapat
berperan aktif selama pembelajaran berlangsung.
2. Model pembelajaran yang digunakan harus
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan
supaya pelajaran itu bisa dipahami, diterima dan
diaplikasikan dengan benar pada peserta didik
melalui kegiatan belajar mengajar.
3. Penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah (PBL) dapat meningkatkan keaktifan
peserta didik selama proses pembelajaran pada
mata pelajaran Kimia.

HASIL WAWANCARA
1. Pendekatan model dan metode pembelajaran
sangat penting untuk mengasah kemampuan siswa
bias menyelesaikan masalah
2. Pembelajaran yang membuat siswa merasa
nyaman sudah tentu akan mencapai hasil yang
signifikan
Peserta didik tidak Peserta didik tidak √  Membiasakan menggunakan platform 1. Siswa lebih 1. Jaringan internet 1. Menyesuaikan
begitu biasa begitu bisa pengajaran maupun evaluasi seperti Quizizz menguasai dan yang kadang keadaan saat
memanfaatkan memanfaatkan atau Kahoot trebiasa dalam mengalami ketersediaan jaringan
teknologi yang tersedia teknologi yang  Menerapkan pembelajaran yang berpusat menggunakan gangguan internet
untuk pembelajaran tersedia untuk platform atau 2. Memerlukan biaya 2. Memastikan
pada siswa pedangan penerapan model
pembelajaran aplikasi-aplikasi untuk mengisi data ketersediaa pulsa
pembelajaran yang sesai seperti model
berbasisTIK dalam internet karena data
pembelajaran PBL
pembelajaran kebanyakan
2. Siswa terbiasa aplikasinya
KAJIAN LITERATUR memecahkan bersifat online
Sofiasyari, I., Atmaja, H. T., & Suhandini, P. (2019). masalah-masalah
Pentingnya pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar pembelajaran
di era 4.0. In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana berbasis teknologi
(PROSNAMPAS) (Vol. 2, No. 1, pp. 734-743).
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/vie
w/365/385

1. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini


selain memiliki dampak yang positif ternyata
memiliki dampak negatif. Dampak negatifnya
yaitu dengan semakin mudahnya informasi diakses
oleh siapapun, maka siswa Sekolah Dasar pun
memungkinkan dapat mengakses apapun yang
sebenarnya belum boleh mereka ketahui dan dapat
mengganggu proses perkembangan mereka.
2. Pendidikan pada era 4.0 merupakan pendidikan
yangmemanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran. Sehingga dalam proses
pembelajarannya menggunakan berbagai teknologi
digital. Misalnya pembelajaran dengan sistem
online dan ujian online. Selain itu, kompetensi
yang dibutuhkan dalam era ini adalah karakter.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merubah
mental yaitu dengan adanya pendidikan karakter.
Effendi, D., & Wahidy, A. (2019, July). Pemanfaatan
teknologi dalam proses pembelajaran menuju
pembelajaran abad 21. In Prosiding Seminar Nasional
Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.
https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/2977
1. Pembelajaran melalui pendekatan yang berpusat pada
siswa mengajak siswa untuk aktif termasuk melek
literasi teknologi. Sesuai dengan pembelajaran abad
21 yang salah satunya berhubungan dengan
pemanfaatan teknologi. Pembelajaran abad 21
menerapkan kecakapan belajar & inovasi, kecakapan
informasi, media dan teknologi (melek digital)

HASIL WAWANCARA
1. Pembelajaran di kelas seharusnya berbasis TIK
untuk merangsang siswa dalam penggunaan
teknologi
2. Guru harus lebih menguasai pembelajaran-
pembelajaran era 5.0.

Guru Tidak melaukan Guru belum mampu √ 1. Guru Pintar harus menyiapkan alat bantu berupa 1. Guru dapat 1. Membutuhkan 1. Mengatur waktu
asesmen diagnostic melaksanakan gambar ekspresi emosi. mengetahui dan waktu tambahan untuk melakukan
untuk mengelompokan langkah-langkah 2. Guru Pintar membuat daftar pertanyaan kunci, memahami untuk melakukan diluar jam pelajaran
melakukan asesmen seperti: kondisi persiapan dan 2. Memberi dorongan
karakter siswa
diagnostic dengan • Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama kesejahteraan pelaksanaan dan harapan kepada
baik belajar dari rumah? psikologi dan 2. Siswa menjawab siswa agar
• Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak sosial emosi asal-asalan dan menjawab
menyenangkan yang kamu alami selama belajar siswa, aktivitas tidak mewakili pertanyaan sesuai
dari rumah? siswa selama kondisi dengan keadaan
• Apakah harapan kamu? belajar dirumah, sebenarnya sebenarnya
gaya belajar
KAJIAN LITERATUR siswa, pergaulan
Putri, e. S., & rinaningsih, r. (2021). Tes diagnostik sebagai tes siswa, dan juga
formatif dalam pembelajaran kimia. Unesa journal of chemical kondisi keluarga
education, 10(1), 20-27. siswa
https://doi.org/10.26740/ujced.v10n1.p20-27
1. Guru harus mengetahui kemampuan awal peserta
didik secara individu melalui kegiatan penilaian
agar guru mengetahui kemampuan peserta didik.
Informasi yang didapatkan dari peserta didik dapat
digunakan sebagai rujukan dalam memperbaiki
proses belajar.

Rachmawati, A., & Lestariningrum, A. (2022, August).


Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Melalui Asesmen
Diagnostik Dalam Menguatkan Literasi Anak Kelas 1 di SDN
Banjaran 5. In Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional
Pendidikan Dan Pembelajaran) (Vol. 5, pp. 891-898).
https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/semdikjar/article/vie
w/2408
1. Asesmen diagnostik memiliki karakteristik,
diantaranya memiliki variabilitas yang rendah dan
waktu pengerjaannya yang fleksibel. Disertai
interpretasi dan rancangan tindak lanjut.
2. Fungsi tes diagnostik ini adalah mengidentifikasi
masalah atau kesulitan belajar yang dialami siswa.
Tidak hanya itu asesmen diagnostik juga dapat
membantu guru dalam merencanakan
pembelajaran yang efisien. Memperoleh
informasi yang lengkap tentang siswa (kelebihan,
kesulitan belajar) dan membantu merancang
baseline untuk asesmen belajar lebih lanjut

HASIL WAWANCARA
1. Guru harus bias menyusun rubric pertanyaan-
pertanyaan yang sederhana dan sebisa mungkin
karakter siswa terwakilkan pada jawaban-jawabannya
2. Guru mampu mengimplementasikan hasil pelatihan
tentang pembuatan asesmen diagnostic
3. Guru harus banyak mengikuti kelas pendidikan dan
latihan untuk memperkaya khasanah pembelajaran
Kemampuan Guru belum mampu √  Menerapkan Metode pembelajaran yang sesuai 1. Siswa akan lebih 1. Membutuhkan 1. Melakukan asesmen
pemahaman konsep- menerapkan metode dengan karakteristik materi seperti pembelajaran aktif mencari ekplorasi awal diagnostic diawal
konsep pembelajaran yang tepat sesuai berbasisi masalah (PBL) informasi- untuk mengenal atau pertemuan
yang rendah.
karakristik materi  Mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep informasi untik karakteristik siswa sebelumnya
sebulmnya dengan tes diagnostic TTMC memperoleh 2. siswa yang 2. Terus menumbuhkan
sehingga pemahaman pengetahuan dan terbiasa dengan rasa percaya diri
siswa tidak tercapai KAJIAN LITERATUR pemahaman informasi yang siswa sebagai subjek
pada konsep-konsep Stoikiometri, m. P. M. (2021). Pengaruh modul kimia konsep diterima dari pembelajaran
kimia umum berbasis problem based learning (pbl) terhadap 2. guru bias gurunya sebagai
penguasaan konsep. Quantum, 12(1), 82-90. mengidetifikasi narasumber utama,
http://dx.doi.org/10.20527/quantum.v12i1.10278 pemahaman akan merasa
1. PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran konsep siwa kurang nyaman
yang menggunakan masalah dunia nyata pada materi dengan cara
sebagai suatu konteks bagi peserta didik sebelumnya atau belajar sendiri
untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan setelahnya dalam pemecahan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk masalah
memperoleh pengetahuan dan konsep yang
esensial

Mandra, i. M. (2022). Penerapan model pembelajaran


berbasis masalah untuk meningkatkan pemahaman
konsep kimia. Inovasi jurnal guru, 8(17), 38-44.
https://jurnalinovasi.org/index.php/IJG/article/view/268
1. penerapan model pembelajaran berbasis masalah
dapat meningkatkan pemahaman konsep kimia

HASIL WAWANCARA
1. Metode Belajar Guru yang kurang sesuai dengan
materi juga berpengaruh pada pemahaman konsep
siswa
2. Ketercapaian pembelajaran materi sebelumnya
membantu pemahaman konsep selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai