NIM : 22003061
Sesi : 126
a. Pemerataan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem
pendidkan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga
negara untuk memperoleh pendidikan,sehingga pendidkan itu menjdi wahana bagi
pembangunan sumber daya menusia untuk menunjang pemnbangunan.
Selanjutnya dalam kaitannya dengan wajib belajar bab VI pasal 10 ayat 1,
menyatakan :“semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak dan berumur 8 tahun
diwajibkan belajar di sekolah, sedikitnya 6 tahun lamanya. Ayat
2,menyatakan:“belajar di sekeolah agama yang telah mendapatkan pengakuan dari
menteri agama dianggap telah memenuhi kewajiban belajar”.
Pemecahan permasalahan pemerataan pendidikan di tempuh dengan dua
cara,yaitu:
1. Cara konvensional
Membangun gedungsekolah seperti sd inpers atau ruangan belajar
Menggunakan gedung sekolah untuk doble shift(pagi/sore
2. Cara innovative
Sistem pamong atau impact system (pendidikan oleh masyarakat,orang
tua,dan guru)
SD kecil pada daerah terpencil.
Sistem guru kunjung
SMP terbuka
Kejar paket adan b
Belajar jarak jauh ,seperti unuversitas terbuka.
b. Kuantitas Pendidikan di Indonesia
Kuantitas yaitu masalah yang menyangkut banyak murid yang harus
ditampung di dalam sistem pendidikan atau sekolah.Masalah ini timbul karena calon
murid yang tidak tertampung di suatu sekolah, karena terbatasnya daya
tamping.Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat sekolah
dasar. Permasalahan ini mencuat terutama di SD pada tahun-tahun lampau. Tetapi
saat ini masalah itu sudah bisa diatasi .sisa permaslahan ini ada pada anaanak yang
tinggal di daerah terpencil.
Kenyataan (realita):”masih banyak warga negara khususnya warga usia
sekolah tidak tertampung di lembaga pendidikan(sekolah)yang”ada” (sumber statitik
pendidikan daerah dan nasional). Permasalahannya ialah bagaimana sistem
pendidikan dikelola sehingga dapat menyediakan kesempatan yang seluasluasnya bagi
seluruh warga negara indonesia untuk memperoleh pendidikan.
Dengan memberikan kesempatan yang selua-luasnya itu ,di harapkan
pendidikan akan semakin merata,karena merata dalam arti yang sesungguhnya tidak
mungkin dicapai. Hal ini anatara lain disebabkan peraturan perundang-undangan
tentang wsajib belajar(wajar) tidak diikuti dengan sanksi bagi yang tidak
mengikutinya ,karena sistem pendidikan itu sendiri tidak memungkinkan itu.
e. Efektivitaspendidkan di Indonesia
Pendidkan dikatakan efektif (ideal) ialah biala hasil yang di capai sesuai
dengan rencana / program yang di buat sebelumnya ( tepat guna). Bila rencana
mengajar (persiapan mengajar) yang dibuat oleh guru atau silabus /SAP yang dibuat
dosen sebelum mengajar/ memberi kuliah terlasana secara utuh dengan
sempurna.maka pelaksanaan perkuliahan tersebut dikatakan efektif. Sempurna di sini
meliputi semua komponen perencanaan seperti tujuan,materi/bahan,strategi, dan
evaluasi.
Sebaliknya, dikatakan kurang efektif bila komponen-komponen rencana tidak
terlaksana dengan sempurna, misalnya tujuan tidak tercapai, materi tidak tersajikan
semua, strategi belajar mengajar tidak tepat, evaluasi tidak dilakukan dengan sesuai
rencana.