Elektrolisis 6
Elektrolisis 6
ELEKTROLISIS
Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Bahrain Burhan
Stambuk : 09320230116
Kelas/Kelompok : C4/4 (Empat)
Asisten
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis energi bukan hanya menjadi isu di dunia, tetapi juga menjadi isu
di Indonesia. Hingga saat ini Indonesia masih menggunakan energi fosil
(minyak bumi, batu bara, dan gas bumi) sebagai sumber energi utama.
Pemakaian energi fosil akan menyebabkan pemanasan global akibat sisa
pembakarannya yang berupa gas CO dan CO2 (Wahyono dan Sutanto 2019).
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik
searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut
adalah katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan
anoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub positif). Elektrolisis air
adalah peristiwa penguraian senyawa air (H 2O) menjadi gas gas hidrogen
(H2) dan oksigen (O2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air
tersebut. Gas H2 sangat pontensial digunakan sebagai sumber energi karena
sifatnya yang ramah lingkungan. Proses elektrolisis dalam mengurai
senyawa air berlangsung lambat sehingga dibutuhkan katalis untuk
mempercepat reaksi dan dapat menambah jumlah gas hidrogen yang
diproduksi. Tujuan dari praktikum ini adalah agar bermanfaat bagi
mahasiswa dan masyarakat. Proses penyepuhan logam-logam merupakan
proses elektrolisis. Untuk terjadinya proses elektrolisis diperlukan energi
listrik dari sumbernya. Dengan demikian, pada elektrolisis terjadi perubahan
energi dari energi listrik menjadi energi kimia. Reaksi redoks yang
mengakibatkan terjadinya perubahan energi kimia menjadi energi listrik,
atau sebaliknya merupakan proses dari suatu elektrokimia, maka diperlukan
energi listrik agar bisa terjadi elektrolisis.
Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk
menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di
masyarakat. Baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh
sel elektrolisis sering kita jumpai. Ada dua tipe elektrolisis, yaitu
Elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan (Bria, Leba, dan Tangi
2022).
1.2 Tujuan Percobaan
Mempelajari proses elektrolisis larutan KI dan FeCl3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit.
Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air
terurai membentuk ion- ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna didalam
air disebut elektrolit kuat dan larutan yang bentuknya disebut larutan kuat.
Zat elektrolit yang hanya terurai akan membentuk ion-ionnya didalam air
yang disebut elektrolit lemah dan larutan yang dibentuknya disebut dengan
larutan elektrolit lemah (Netty Herawati 2020).
Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut
mampu menghantarkan listrik. Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena
zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut.
ionion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion
yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut dapat menghantarkan
menghantarkan listrik dengan baik.
3.1 Alat
Gambar 3.1 Tabung Reaksi Gambar 3.2 Pipa U Gambar 3.3 Sumber
Arus
Searah
Gambar 3.4 Pipet Tetes Gambar 3.5 Gelas Piala Gambar 3.6 Stopwatch
3.2 Bahan
A. Larutan Kl 0,25 M
B. Larutan FeCl3
C. Indikator PP
D. NH4OH
E CHCl3
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.2 Reaksi
A. Untuk Larutan Kl
−¿¿ −¿ ¿
Di Katoda : 2H20 + 2e H2 + 20 H
Di Anoda : 2I- I2 + 2e-
4.3 Pembahasan
Bila suatu larutan elektrolit diberikan arus listrik searah melalui
elektroda maka terjadi peristiwa elektrolisis. Pada percobaan ini yang
dielektrolisis adalah larutan KI. Setelah melakukan langkah-langkah
percobaan, dapat dilihat adanya perubahan baik pada ruang katoda maupun
anoda. Pada ruang anoda ditambahkan CHCl3 yang bersifat nonpolar.
Reaksi yang terjadi pada anoda.
Berbeda halnya dengan katoda,pada katoda reaksi ditandai dengan
timbulnya gelembung-gelembung gas disekitar elektroda. Pada saat
ditambahkan larutanFeCl3 perubahan warna menjadi merah basa. Katoda
yang tereduksi bukan ion logam (K+) melainkan air, hal ini terjadi karena K+
merupakan ion logam alkali yang harga E0 -nya lebih kecil daripada harga
E0 air.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada elektrolisis, reaksi yang terjadi pada anoda adalah reaksi oksidasi
sedangkan reaksi yang terjadi dikatoda adalah reaksi reduksi. Pada sel volta,
anoda (–) dan katoda (+), sedangkan pada sel elektrolisis sebaliknya, anode
(+) dan katode (–). Pada sel elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub
positif sumber energi listrik, sedangkan katode dihubungkan dengan kutub
negatif. Oleh karena itu pada sel elektrolisis di anode akan terjadi reaksi
oksidasi dan di katode akan terjadi reaksi reduksi. Elektroda adalah benda
yang digunakan sebagai penghantar arus listrik atau konduktor.
5.2 Saran
A. Saran untuk laboratorium
Sebaiknya alat dan bahan ditambahkan agar mahasiswa dapat
melakukan semua praktikum dan waktu untuk praktikum ditambahkan
agar tidak terburu buru saat melakukan praktikum. Dan juga agar
ruangan laboratorium lebih di benahi lagi.
B. Saran untuk asisten
Kami harap kepada asisten untuk tetap sabar dalam membimbing dan
tetap sabar apabila kami melakukan banyak kesalahan dalam praktikum
dan kami berharap agar penjelasan tentang materi-materi percobaan
dalam praktikum lebih ditingkatkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bria, Fendy A. M., Maria A. Uron Leba, dan Hironimus C. Tangi. 2022.
“Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non
Elektrolit Menggunakan LKPD Berbasis Lingkungan.” Educativo: Jurnal
Pendidikan 1 (2): 353–58.
Muchtar, Sarah Jasmine, dan Cecep E. Rustana. 2020. “ Studi Pengaruh Jenis
Elektroda Terhadap Produksi gas Hidrogen Dengan Proses Elektrolisis
Air”
Netty Herawati, Dr. Kiagus Ahmad Roni, ST., MT. 2020. Cover-Buku Kmia
Fisika II-Haki. Palembang: Rafah Press UIN Raden Fatah Palembang
Anggota IKAPI.
Putra, Arbie Marwan. 2019. “Analisis Produktivitas Gas Hidrogen Dan Gas
Oksigen Pada Elektrolisis Larutan KOH.” JURNAL NEUTRINO, Maret.
Siregar, Munawar Alfansury, Khairul Umurani, dan Wawan Septiawan Damanik.
2020. “Pengaruh Jenis Katoda Terhadap Gas Hidrogen Yang Dihasilkan
Dari Poses Elektrolisis Air Garam.” Media Mesin: Majalah Teknik Mesin
21 (2): 57–65.
Wahyono, Yoyon, dan Heri Sutanto. 2019. “Produksi gas hydrogen menggunakan
metode elektrolisis dari elektrolit air dan air laut dengan penambahan
katalis NaOH” 6 (4).
Artinya:
“Dialah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebagahiannya menjadi minuman dan sebagainya (menyuburkan) tumbuh
tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu”
(Q.S.An-Nahl : 10)
DOKUMENTASI KEGIATAN
ELEKTROLISIS
C4/4