𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2
Keterangan:
𝑥 dan 𝑦 = koordinat titik pada irisan
𝑟 = jari-jari lingkaran
Dari rumus tersebut dapat dilihat 𝑒 = 0 karena jarak titik fokus ke titik pusat irisan
sama dengan jarak titik pusat kerucut ke titik pusat irisan.
𝑦 = 2𝑝𝑥
Keterangan:
𝑥 dan 𝑦 = koordinat titik pada irisan
𝑟 = jari-jari lingkaran
Dari rumus tersebut dapat dilihat 𝑒 = 0 karena jarak titik fokus ke titik pusat irisan
samadengan jari-jari kerucut.
Irisan kerucut berupa elips (0 < 𝑒 < 1)
(𝑥 − ℎ)2 (𝑦 − 𝑘)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
Keterangan:
𝑎 dan 𝑏 = Panjang dan lebar sumbu utama elips
ℎ dan 𝑘 = koordinat titik pusat elips
𝑎2 −𝑏2
Dari rumus tersebut dapat dilihat 𝑒 = √ , bergantung pada perbandingan Panjang
𝑎2
dan lebar sumbu utama elips. Semakin besar perbandingan, maka nilai e semakin
besar.
(𝑥 − ℎ)2 (𝑦 − 𝑘)2
− =1
𝑎2 𝑏2
Keterangan:
𝑎 dan 𝑏 = Panjang dan lebar sumbu utama hiperbola
ℎ dan 𝑘 = koordinat titik pusat hiperbola
𝑎2 +𝑏2
Dari rumus tersebut dapat dilihat 𝑒 = √ , bergantung pada perbandingan Panjang
𝑎2
dan lebar sumbu utama hiperbola. Semakin besar perbandingan, maka nilai e semakin
besar.
4. Tentukan tempat kedudukan semua titik yg jumlah jaraknya terhadap 2 titik selalu
tetap/sama. Visualisasikan pake geogebra/tali rafia/plastisin.
Jawab:
Tempat kedudukan semua titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik selalu tetap/sama
disebut elips.
Visualisasi elips menggunakan Geogebra
𝑐
𝑒=
𝑎
Persamaan Hiperbola
Persamaan hiperbola dengan titik pusat (h,k) dapat dirumuskan sebagai berikut:
(𝑥 − ℎ)2 (𝑦 − 𝑘)2
− =1
𝑎2 𝑏2
Keterangan:
𝑎 dan 𝑏 = Panjang dan lebar sumbu utama hiperbola
ℎ dan 𝑘 = koordinat titik pusat hiperbola
6. Kapan dihasilkan elips yg horizontal dan Elips vertikal dalam pemotongan kerucut? Serta
perbedaan dan persamaan elips horizontal dan vertikal dalam pemotongan kerucut?
Jawab:
Dalam pemotongan kerucut, elips dapat dihasilkan tergantung pada bidang pemotongan.
Ada dua kemungkinan kondisi, yaitu:
1. Elips Horizontal
Jika bidang pemotongan kerucut sejajar dengan dasar (lingkaran) kerucut, maka
hasilnya adalah elips horizontal.
2. Elips Vertikal
Jika bidang pemotongan kerucut tidak sejajar dengan dasar (lingkaran) kerucut, maka
hasilnya adalah elips vertikal. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, mari kita
ambil contoh pemotongan kerucut dengan bidang miring terhadap sumbu kerucut.
Pemotongan seperti ini dapat menghasilkan elips vertikal Sebaliknya, jika bidang
pemotongan sejajar dengan dasar kerucut, elips yang dibasilkan akan bersifat
horizontal. Orientasi elips yang dihasilkan dari pemotongan kerucut bergantung pada
arah pemotongan dan posisi relatif bidang pemotongan terhadap kerucut tersebut,
a. Orientasi:
Sumbu minor elips sejajar dengan dasar (lingkaran) kerucut. Sumbu mayor clips
tegak lurus atau pendekatan tegak lurus terhadap dasar kerucut.
b. Persamaan:
Persamaan elips vertikal dalam pemotongan kerucut dapat dinyatakan sebagai
𝑥2 𝑦2
+ 𝑎2 = 1, di mana 𝑎 adalah setengah panjang sumbu mayor dan 𝑏 adalah
𝑏2
setengah panjang sumbu minor.
Persamaan Umum:
Baik clips horizontal maupun elips vertikal tetap merupakan elips, dan keduanya
𝑥2 𝑦2
mematuhi persamaan umum elips. Persamaan umum elips adalah + 𝑎2 = 1,
𝑏2
dimana 𝑎 dan 𝑏 adalah panjang setengah sumbu mayor dan sumbu minor, dan
orientasinya akan menentukan apakah elips itu horizontal atau vertikal. Dengan kata
lain, perbedaan utama terletak pada cara panjang sumbu mayor dan sumbu minor
disusun relatif terhadap dasar kerucut, sementara persamaannya tetap mengikuti
bentuk umum clips.