Anda di halaman 1dari 49

PROPOSAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FLASHCARD


DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRADAT SISWA
KELAS VIII MTs. NEGERI 1 SIDENRENG RAPPANG

OLEH

IRMA
NIM: 18.1200.024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PAREPARE

2023
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FLASHCARD
DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRADAT SISWA
KELAS VIII MTs. NEGERI 1 SIDENRENG RAPPANG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Proposal Skripsi

OLEH

IRMA
NIM.18.1200.024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PAREPARE

2023

i
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Judul Proposal Skripsi : Efektivitas Penggunaan Media Gambar Flashcard


Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufradat Siswa
Kelas VIII MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang
Nama Mahasiswa : Irma
NIM : 18.1200.024
Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas : Tarbiyah
Dasar Penetapan Pembimbing: Keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah
Nomor : 109 Tahun 2022

Disetujui Oleh:

Pembimbing Utama : Dr. Kaharuddin, S.Ag., M.Pd.I. (………………..)


NIP : 19730325 20080 1 1024
Pembimbing Pendamping : Muhammad Irwan, M.Pd.I. (………………..)
NIDN : 2021018501

Mengetahui:
Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. Zulfah, S.Pd., M.Pd.


NIP. 198304202008012010

ii
DAFTAR ISI
PROPOSAL SKRIPSI....................................................................................................i
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI......................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................8
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................8
D. Kegunaan Penelitian.............................................................................................8
II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................10
A. Tinjauan Penelitian Relevan...............................................................................10
B. Tinjauan Teori.....................................................................................................12
C. Kerangka Pikir.....................................................................................................28
D. Hipotesis..............................................................................................................29
III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................................31
A. Pendekatan dan Jenis Pen elitian........................................................................31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................................33
C. Populasi dan Sampel...........................................................................................34
D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data.......................................................37
E. Defenisi Operasional Variabel............................................................................39
F. Instrumen Penelitian............................................................................................41
G. Teknik Analisis Data……………………………...……………………………42
KERANGKA ISI TULISAN (OUTLINE)..................................................................46
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................44

iii
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FLASHCARD DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRADAT SISWA KELAS VIII MTs.
NEGERI 1 SIDENRENG RAPPANG

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung

terlakasananya proses belajar mengajar dengan baik. Salah satu faktor yang cukup

penting yang dapat mempermudah dalam proses belajar mengajar adalah tersedianya

media pembelajaran. Dengan adanya media maka tujuan pembelajaran akan tercapai

sesuai dengan yang diharapkan.1 Media pengajaran sangat berperan penting dalam

pembelajaran bahasa Asing, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Arab. Istilah

media pembelajaran memiliki beberapa pengertian dalam arti sempit dan dalam arti

luas. Adapun media secara luas dimaknai sebagai setiap orang, atau peristiwa yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan

dan sikap. Adapun pengertian secara empit yang dimaksud dengan media adalah

saran non personal (bukan manusia) yang digunakan oleh guru sebagai saranan dalam

mencapai tujuan pembelajaran.2


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi

sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran.

Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai

dengan kebutuhan dan tujuan pemebelajaran. Sementara itu dalam proses

pembelajaran, penggunaan strategi yang tepat dapat berpengaruh pada penciptaan

1
Hilmi, “Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Bahasa Arab” 4 (2016):
128.
2
Abdul Wahab Rosyidi dan Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran
Bahasa Arab, Cetakan 2 (Malang: UIN-Maliki Press, 2012). 101-102.

4
suasana pembelajaran yang efektif dan efisien serta membuat peserta didik senang

dan bergairah dalam belajar, apalagi jika didukung oleh adanya media belajar yang

sesuai.3

Keberhasilan suatu proses pembelajaran tentunya tidak dapat terlepas dari peran

pengajar dalam menggunakan media di dalamnya, sebab alat atau media pendidikan

merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah. 4 Media

pembelajaran dapat menambah pembelajaran dan wawasan serta adanya interaksi

antara guru dan peserta didik. Media pembalajaran juga dapat meningkatkan motivasi

belajar peserta didik dengan adanya media dapat mendukung proses pembelajaran

dan akan manimbulkan rasa tertarik. Sehingga peserta didik akan lebih mudah untuk

mengolah informasi dan secara tidak langsung kualitas pemebelajaran dapat

ditingkatkan kearah yang lebih baik.

Media pembelajaran dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,

gerakan, dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Sehingga membantu guru

untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup dan tidak membosankan. Dari

pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran dapat berupa dari

banyak hal, dari yang paling dekat dengan kita yaitu sosok guru itu sendiri, buku ajar,

gambar, film, video, slide ppt ,computer, papan tulis dan lain sebagainya. Dan dalam

hal ini yang lebih penting lagi adalah keterampilan seorang guru dalam

memanfaatkan media dalam bentuk apapun sebagai sarana dalam keberhasilan proses

belajar mengajar.

3
Hasyim Haddaade, Permainan Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab Aplikasi Teori
Belajar Dan Aplikasinya, I (Makassar: Alauddin University Press, 2013). h .5.
4
Putri Kumala Dewi dan Nia Bundiana, Medi Pembelajaran Bahasa Aplikasi Teori Belajar
Dan Strategi Pengoptimalan Pemebalajaran (Malang: UB Press, 2018).

5
Salah satu media pembelajaran yang akan digunakan adalah penggunaan

media kartu bergambar (flashcard). Menurut Izzan Media gambar ”flashcard adalah

alat peraga dari Koran yang berukuran 18 x 16 inci yang dibubuhi gambar-gambar

menarik, kata, ungkapan, atau kalimat”.5 Media ini diharapkan dapat menjadi

penunjang proses pembelajaran bagi peserta didik dan informasi ini dapat mudah

diterima dengan mudah sehingga peningkatan kualitas belajar semakin optimal.

Media kartu bergambar flashcard digunakan untuk memudahkan peserta didik untuk

menguasai mufradat.

Media kartu bergambar (flash card) digunakan untuk memudahkan peserta

didik menguasai nama-nama benda dan mufradat lainnya yang ada disekitar

sebagaimana yang dijelaskan dalam QS.al-Baqarah /2: 31:


‫ِدِق‬ ‫ِء ِء‬ ‫ِئ ِة‬
‫َو َعَّلَم آَدَم اَأْلَمْساَء ُك َّلَه ا َّمُث َعَر َض ُه ْم َعَلى اْلَم اَل َك َفَق اَل َأْنِبُئويِن ِبَأَمْسا َهُؤ اَل ِإْن ُك ْنُتْم َص ا َني‬
Terjemahnya:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
memang benar orang-orang yang benar!".6
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama

benda pada awal diciptakannya. Berkaitan dengan ayat ini, peneliti mengajar bahasa

Arab mulai dari nama-nama benda dan mufradat lainnya dengan menggunakan media

kartu bergambar (flash card). Kartu bergambar bisa membantu memaksimalkan

kemampuan photographic memory, serta membangkitkan respon otak kanan, yaitu

dengan cara mengendalikan pikiran bawah sadar, emosi, kreatif dan intuitif pada anak

sejak dini. Flash card mempunyai nilai lebih, yaitu flash card dapat digunakan

5
Izzan Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Humaniora, 2009), h. 176.
6
Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, VI (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2008), h. 6.

6
kembali untuk ulangan, latihan, bahkan dapat digunakan kembali sebagai patokan

materi pelajaran selanjutnya.7.

Mufradat salah satu bagian penting dari komponen bahasa, baik penggunaan

bahasa secara lisan maupun secara tertulis, dan merupakan salah satu basis

penegembangan kemampuan berbasa arab untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan seseorang. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam menguasai

mufradat atau kosa kata bahasa Arab juga dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman

dalam membaca Al-Qur’an terutama penyebutan huruh hijaiyah, kurangnya semangat

belajar bahasa arab, rasa bosan, mengantuk, serta anggapan peserta didik bahwa

pelajaran bahasa arab itu susah.

MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang berlokasi di Jalan Poros Pinrang No. 1A,

Duampanua. Kec. Baranti, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.

Kenyataan yang ada di lapangan, khususnya di MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang,

mata pelajaran bahasa Arab masih belum mencapai target yang diinginkan secara

memadai. Peserta didik akan selalu merasa bahasa Arab itu susah dan tidak akan

termotivasi dalam belajarnya, kosakata merekapun tidak akan mengalami

peningkatan.8 Untuk itu perlu diterapkan suatu cara alternatif guna mempelajari

bahasa Arab yang kondusif dengan suasana yang cenderung reaktif sehingga

mendorong peserta didik untuk mengembangkan potensi kreativitasnya. Salah satu

alternatif yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang

menarik sebagai sumber belajar.

7
Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Cet.I; Yogyakarta: Diva
Press, 2011), h. 303.
8
Umroh, Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab ( Wawancara, 17 April 2022)

7
Permasalahan-permasalahan yang dialami oleh peserta didik secara mentalitas

peserta didik menganggap bahwa bahasa Arab sebagai pelajaran yang sukar sehingga

peserta didik kurang tertarik dan bergairah dalam belajar, dan efeknya peserta didik

mudah lupa kosakata yang telah dipelajari sehingga merekapun menjadi malas untuk

membiasakan percakapan bahasa Arab. Hal ini disebabkan oleh kesulitan peserta

didik dalam mempelajari sesuatu yang baru dan asing. Begitupun dengan

permasalahn yang di alami oleh guru dimana kondisi kelas yang terkadang tidak

mendukung dalam proses belajar mengajar seperti halnya peserta didik kurang fokus

mengikuti pembelajaran. Selain itu, metode dan media yang digunakan dalam proses

belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran dalam suasana formal di

sekolah sehingga dirasakan masih kurang menciptakan suasana kondusif, variatif dan

menyenangkan bagi peserta didik.

Berdasarkan permasalahan yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis

merasa perlu melakukan variasi dalam proses belajar dengan menggunakan media

flashcard dalam rangka meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab pada peserta

didik kelas VIII MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang, dengan harapan dapat

memecahkan permasalahan penguasaan kosakata bahasa Arab peserta didik dan

memotivasi serta menarik minat belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, adapun rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penguasaan mufradat bahasa Arab bagi peserta didik kelas VIII

MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang sebelum menggunakan media flash card?

8
2. Bagaimana penguasaan mufradat bahasa Arab bagi peserta didik kelas VIII

MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang setelah menggunakan media flash card?

3. Apakah penggunaan media kartu bergambar (flash card) efektif terhadap

peningkatan penguasaan mufradat bahasa Arab bagi peserta didik kelas VIII

MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang?

C. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya segala hal yang dilakukan mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

demikian pula dengan peneliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penguasaan mufradat bahasa Arab sebelum

menggunakan media gambar Flash card bagi peserta didik kelas VIII MTs

Negeri 1 Sidenreng Rappang.

2. Untuk mengetahui penguasaan mufradat bahasa Arab setelah menggunakan

media gambar Flash card bagi peserta didik kelas VIII MTs Negeri 1

Sidenreng Rappang.

3. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media gambar flash card

terhadap peningkatan penguasaan mufradat bahasa Arab pada peserta didik

kelas VIII MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang akan diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan teoretis

Hasil penelitian ini berguna untuk mengembangkan pembelajaran bahasa

Arab secara teoretis pada penggunaan media kartu bergambar (flash card)

agar dapat menjadi lebih baik.

2. Kegunaan praktis

9
a. Dalam penerapan penelitian ini diharapkan mampu membantu peserta

didik dalam penguasaan kosakata bahasa Arab dan dapat meningkatkan

motivasi belajar khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab.

b. Diharapkan penggunaan media kartu bergambar (flash card) ini dapat

membantu pendidik, dalam mengajarkan bahasa Arab di MTs Negeri 1

Sidenreng Rappang.

10
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Relevan

Tinjauan pustaka memuat analisis dan uraian sistematis tentang teori, hasil

pemikiran dan hasil penelitian yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti

dalam rangka memperoleh pemikiran konseptual terhadap variabel yang akan diteliti. 9

Penelitian terdahulu yang dijadikan salah satu pedoman pendukung oleh peneliti

untuk kesempurnaan penelitian yang akan dilaksanakan dan sebagai referensi

penelitian tentang:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Syaifullah (2016),

”Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match dalam Meningkatkan

Penguasaan Kosa kata Bahasa Arab Santri TPA Al-Barokah Hadimulyo

Timur Metro Pusat”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

pembelajaran kosa kata dengan tipe metode pembelajaran kooperatif

membuat kecocokan untuk menyebutkan bahwa ada peningkatan dalam hasil

belajar yang berhubungan dengan penguasaan kosa kata bahasa Arab siswa

yang signifikan setiap siklus dan juga awal sebelum tindakan.10

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Khodrul Firdaus (2009), UIN

Sunan Kalijaga Jogjakarta dengan judul“Efektivitas Permainan Flash Card

dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat suatu perbedaan kemampuan membaca anak yang mendapat

perlakuan berupa permainan flashcard mempunyai tingkat kemampuan

9
Muhammad Kamal Zubair Dkk, Pedoman Karya Ilmiah IAIN Parepare (Parepare: IAIN
Parepare Nusantara Press, 2020), h. 51.
10
Muhammad Syaifullah, “Pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam meningkatkan
Penguasaan Kosakata Bahasa Arab santri TPA Al-Barokah Hadimulyo Timur Metro Pusat, 2016. .

11
membaca lebih tinggi daripada anak yang tidak mendapatkan perlakuan

berupa permainan flashcard.11

Ketiga, Penelitian yang dilakukan Jadil Haq (2020), Fakultas Tarbiyah,

Institut Agama Islam Negeri Parepare dengan judul: “Efektivitas Penggunaan

Media Audio Visual dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Bahasa

Arab Peserta Didik Kelas IX MIPA Madrasah Aliyah DDI Kanang Kab.

Polman”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media

audio visual dalam pembelajaran bahasa Arab dapat meningkatkan

kemampuan berbahasa Arab peserta didik, dengan melihat pembuktian dari

hasil post-test mengalami peningkatan dari hasil pre-test12.

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Nama peneliti, judul Persamaan Perbedaan

dan tahun peneliti

1. Muhammad Syaifullah, Persamaanya yaitu Perbedaan dengan

”Pembelajaran sama-sama peneliti terdahulu

Kooperatif tipe Make a meningkatkan yaitu terletak pada

Match dalam Penguasaan Kosakata dimana penelitian

Meningkatkan Bahasa Arab terdahulu lebih fokus

Penguasaan Kosa kata pada pembelajaran

Bahasa Arab Santri TPA kooperatif tipe Make a

11
Khodrul Firdaus, “Efektivitas Permainan Flash Card dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca TK Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta” ( UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
2009).
12
Jadil Haq, “ Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Kemampuan
Berbahasa Arab Peserta Didik Kelas IX MIPA Madrasah Aliyah DDI Kanang Kab. Polman”
(Fakultas Tarbiyah, 2020).

12
Al-Barokah Hadimulyo Match, Sedangkan

Timur Metro Pusat” pada peneliti ini lebih fokus

tahun 2016 ke penggunaan media

gambar flachcard

2. Khodrul Sama-sama Penelitian ini lebih

fFirdaus,”Efektivitas menggunakan media fokus ke penguasaan

Permainan Flash Card Flashcard mufradat, sedangkan

ddalam Meningkatkan penelitian yang

Kkemampuan Membaca” dilakukan oleh

pada tahun 2009 Khodrul Firdaus lebih

fokus ke kemampuan

membaca

3. Jadil Haq,” Efektivitas Variabel Y sama yaitu Perbedaanya

Penggunaan Media meningkatkan penelitian ini lebih

Audio Visual dalam kemampuan Bahasa fokus ke media

Meningkatkan Arab peserta didik dan gambar flashcard

Kemampuan Berbahasa menggunakan metode sedangkan penelitian

Arab Peserta Didik Kelas penelitian Pre terdahulu hanya fokus

IX MIPA Madrasah Eksperimental dalam ke media audio visual

Aliyah DDI Kanang bentuk One Grup Pre-

Kab. Polman test Post-test

13
B. Tinjauan Teori

Penelitian ini akan menggunakan beberapa beberapa kerangka teori maupun

konsep-konsep yang dijadikan sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan yang

diteliti dan untuk menjawab permasalahan objek penelitian. Adapun teori-teori yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas

a. Pengertian Efektivitas

Efektivitas dalam kamus bahasa Indonesia adalah keefektifan.

“Keefektifan berasal dari kata dasar efektif, kata efektif mempunyai arti ada

efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat

membawa hasil”.13 Efektivitas bisa diartikan sebagai sesuatu yang dapat

mencapai tujuan maksimal seperti halnya yang diharapkan atau salah satu

usaha yang tidak pernah lelah sebelum harapan yang diingi nkan belum

tercapai. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan

dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.14

Efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan

yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara menentukan pilihan

dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas pada dasarnya menunjukkan taraf

13
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008),
h. 374.
14
Herlina dan Rasidah Wahyuni Sari, Pembiayaan Sektor Kesehatan (Pekalongan: PT. Nasya
Expanding Management, 2022), h. 83-84.

14
tercapainya hasil, artinya menekankan pada hasil yang dicapai. Keberhasilan

dalam belajar tidak terlepas dari peran aktif pendidik yang mampu memberi

motivasi dan menciptakan suasana belajar yang kondusif, serta memberi

semangat kepada peserta didik. Selain itu keberhasilan ditentukan oleh

seberapa besar tujuan belajar yang dapat dicapai yang diukur dari hasil belajar

dan dinyatakan sebagai efektivitas belajar. Efektivitas menunjukkan seberapa

jauh tingkat pencapaian suatu tujuan atau target dengan rencana yang telah

disusun baik dari kualitas, kuantitas, maupun waktu.15

Maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu keadaan

yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat dicapai. Semakin banyak

kegiatan yang dicapai semakin efektif pula kegiatan tersebut. Sehingga kata

efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat

dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai tujuan yang hendak dicapai.

Efektivitas dapat dilihat dari standar mutu pendidikan yang biasanya diukur

dari hasil pencapaian dan hasil tujuan yang dikehendaki, guna menunjang

proses pembelajaran.16

Adapun yang dimaksud dengan efektivitas disini adalah tingkat

keberhasilan yang dicapai sehubungan dengan efektivitas penggunaan media

gambar flashcard dalam meningkatkan penguasaan mufradat siswa kelas VIII

Mts. Negeri 1 Sidenreng Rappang.

15
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, Implementasi (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), h. 82.
16
Ilham dan Dewi Indri Yunita, Efektivitas Kebijakan Belajar Daring Masa Pandemi Covid-
19 Di Papua (Jawa Tengah: Wawasan Ilmu, 2022). h. 9.

15
2. Media Gambar Flashcard

a. Pengertian media gambar Flashcard

Media merupakan alat (sarana) yang digunakan dalam penyampaian isi

materi pembelajaran, sarana media pembelajaran yang dimanfaatkan dalam

menyampaikan materi berupa dalam hal ini buku, video, televisi, film, slide,

foto, flashcard, dan sebagainya.17 Secara umum media gambar adalah semua

bentuk perantara yang dipakai orang sebagai penyebar ide atau gagasan

sehingga ide atau gagasan tersebut itu sampai kepada penerima dalam proses

belajar mengajar penggunaan media menjadi sangat penting dalam

mendukung proses penyampaian materi.

Media gambar disebut juga media dua dimensi, yang berupa foto,

lukisan/gambar dan sketsa/gambar garis. Media gambar merupakan salah satu

bentuk komunikasi non-gerak yang tercetak dan yang paling umum dan

sangat mudah untuk digunakan, terlebih jika gambar dibuat tersusun dan

disajikan dengan baik, maka hal itu akan menambah semangat siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar.18

Langkah-langkah penggunaan media gambar yaitu:

1) Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan siswa.

2) Guru memperlihatkan gambar sesuai dengan materi yang akan dajarkan

kepaada siswa di kelas, seperti denga menggunakan media gambar berupa

flashcard yang di dalamnya memuat gambar dan kata.


17
Muthmainnah, Pemanfaatan Dan Pengemabangan Media Pembelajaran (Bandung: CV
Media Sains Indonesia, 2022), h. 33.
18
Yuswanti, “Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran IPS Di Kelas IV SD PT. Lestari Teladan Kabupaten Doggala,” Jurnal Kreatif Online
Volume 3 (2014).

16
3) Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan media gambar

flaschard yang sesuai dengan materi di kelas VIII.

4) Guru mengarahkan perhatian siswa pada sebuah media gambar Flashcard

sambil mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu.

5) Guru memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan materi yang di

ajarkan.19

Sementara itu pengertian Flashcard menurut Susilana dan Riyana yaitu

“Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar, yang

dapat dibuat menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar dan

foto yang sudah ada yang kemudian akan ditempelkan pada lembaran-

lembaran flashcard”.20

Kesimpulan dapat dikatakan bahwa flashcard merupakan media yang

berbentuk kartu bergambar yang dibuat dengan menggunakan foto atau

gambar.

Dari segi ukuran dijelaskan biasanya berukuran 25 x 30 cm, atau 8 x

12 cm, 18 x 16 cm, memang dari segi ukuran terdapat perbedaan, tetapi

ukuran dapat disesuaikan dengan besar, kecilnya kelas yang dihadapi, atau

bisa disesuaikan pula dengan keadaan siswa yang dihadapi.21

Apabila media ini dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Arab maka

seluruh bentuk komunikasi serta peralatan yang digunakan oleh guru bahasa

19
R. Angkowo dan A. Kokasih, Otimalisasi Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Grasindo,
2007), h. 32.
20
Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan,
Dan Penilaian (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 95.
21
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 115.

17
Arab dalam aktivitas pembelajaran bahasa Arab untuk memenuhi tujuan dari

pembelajaran.22

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa flashcard

adalah salah satu bentuk media edukatif berupa kartu yang memuat

didalamnya gambar dan kata yang dapat dibuat sendiri atau menggunakan

yang sudah jadi, yang dapat mem bantu dalam meningkatkan berbagai aspek

seperti: mengembangkan daya ingat, melatih kemandirian dan meningkatkan

jumlah kosa kata.

b. Macam-macam media

Macam-macam media diklasifikasikan ke dalam lima kelompok yaitu:

1) Media berbaris manusia (guru, instuktor, tutor, main peran, kegiatan

kelompok).

2) Media berbaris cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja,

lembaran lepas).

3) Media berbaris visual (buku, alat bantu kerja, chart, grafik, peta, gambar,

transparasi, slide).

4) Media berbaris audio-visual (video, film, program slide, tape, televisi).

5) Media berbaris komputer (pembelajaran dengan bantuan komputer

interaktif, hypertxs).23

Media dilihat dari jenisnya dapat diklasifikasikan kedalam beberapa

bagian:

22
Hilmi, “Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Bahasa Arab” Juornal
Lantanida Volume 4 (2017): 128.
23
Leshin Pollock, “Intructional Design Strategi and Tactic Educational Tecnology,” 2002, 79–
80.

18
1) Media auditif, adalah media-media yang mengandalkan suara saja seperti

radio, kaset recorder.

2) Media “Visual, adalah media yang mengandalkan media penglihatan.

Media visual ini ada yang hanya menampilkan gambar diam seperti film

strip (film rangkai, slide (film bingkai), foto, gambar atau lukisan ,cetakan ,

adapula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang

bergerak , film karton.

3) Media Audiovisual adalah audio yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar, jenis media yang pertama dan kedua.24

Dengan demikian media pembelajaran adalah media yang dapat

digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan

selain itu dalam proses peran masing-masing media pembelajaran digunakan

untuk menyampaikan informasi agar mudah diterima peserta didik.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Flashcard

Kelebihan media gambar Flashcard sebagai berikut:

1) Mudah di bawa, dengan ukuran yang tidak terlalu nesar media

flashcard dapat disimpan di tempat mana saja.

2) Praktis, guru tidak harus memiliki keahlian khusus untuk

menggunakannya.

3) Mudah diingat, pesan disajikan singkat dan mudah dipahami.

4) Menyenangkan, dapat menimbulkan rasa senang untuk pemakaiannya

karena bias digunakan untuk permainan mislanya untuk beradu

24
Usep Kustiawan, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (Malang: Gunung
Samudera, 2016), h. 14.

19
kecepatan menemukan pasangan media flashcard sesuai gambar dan

tulisan.

5) Dapat lebih memusatkan perhatian peserta didik terhadapo pesan yang

disampaikan.

6) Dapat dipakai berulang-ulang.

7) Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh peserta

didik

8) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

9) Menjadikan peserta didik lebih aktif dalam belajar dan anak ikut

dilibatkan pada saat penyajiannya.25

Disamping media gambar flashcard dapat memberikan keuntungan

dalam pembelajaran, namun media ini juga memiliki beberapa kekurangan

yaitu:

1) Kelebihan dan penjelasan pendidik akan menimbulkan penafsiran yang

berbeda sesuai dengan penegetahuan masing-masing peserta didik terhadap

hal yang dijelaskan.

2) Pengayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya

menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk

menggerakkan seluruh kepribadian manusia sehingga materi yang di bahas

kurang sempurna
3) Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan kurang
efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang lebih

25
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan Dan Penilaian (Bandung: Wacana Prima, 2008), h. 93.

20
sempurna. Mengamati foto tersebut, sedangkan anak yang paling belakang
semakin kabur26

Dari uraian di atas dimana media gambar flascard diharapkan dapat


menjadikan peserta didik lebih aktif dan termotivasi dalam mengikurti proses
pembelajaran.

d. Fungsi dan Manfaat Media Gambar Flashcard

Secara umum media pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Media dapat memperjelas penyajian dan informasi.

2) Media dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga

dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih yang

langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa

untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3) Media dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera.

4) Media dapat menimbulkan gairah belajar, interaksi, lebih langsung

atara peserta didik dengan sumber belajar.

5) Media memungkinkan peserta didik mandiri sesuai bakat dan

kemapuan visual.

6) Media dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik

tentanf peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta menimbulkan

terjadinya interaksi dengan pendidik, masyarakat, dan lingkungannya.27

Manfaat media diatas disimpulkan bahwa media gambar flashcard

dapat menarik minat dan perhatian peserta didik sehingga informasi

mudah dipahami.

26
Azhar Arsyad, Media Pembelajaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 18.
27
Azhar Arsyad, Media Pembelajaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 26-27.

21
e. Karakteristik Media Gambar Flashcard

Karakteristik media gambar adalah:

1) Harus autentik, mampu menggambarkan objek atau peristiwa secara

langsung.

2) Sederhana, cukup jelas bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.

3) Ukuran gambar proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan

ukuran yang sesungguhnya benda atau objek yang digambar.

4) Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

5) Gambar harus message, tidak setiap gambar yang bagus. Sebagai media

yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang ingin di capai.28

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa media gambar flash card

merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan

dan informasi yang mudah diingat sehingga dapat menarik minat dan

perhatian peserta didik dalam proses belajar


3. Penguasaan Mufradat

a. Penguasaan Mufradat

Penguasaan mufradat bahasa Arab adalah kemampuan seseorang dalam

menggunakan atau memanfaatkan kata-kata yang dimiliki dalam

berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Semakin banyak mufradat

yang dikuasai maka akan lebih baik pula penguasaan bahasa Arabnya. Jika

diberikan sufiks "an", artinya mempelajari mata kuliah tersebut agar dapat

28
Asnita, “Media Gambar Dalam Meningkatkan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Kelas VII
MTs. Muhammadiyah Limbung Kec. Bajeng Kab Gowa,” 2015, 19.

22
mengingatnya. Ini juga berarti "mencoba menerapkannya ke dalam pikiran

agar diingat selamanya".29

b. Pengertian Kosakata (‫)مفردات‬

Mufradat adalah salah satu unsur dari bahasa yang harus dikuasai oleh

peserta didik. Kosa kata adalah salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai

oleh pembelajaran bahasa asing untuk dapat memperoleh kemahiran

berkomunikasi dengan bahasa dan merupakan faktor pembentukan sistem

bahasa yang paling sering berubah. Menurut Zulhanan, kosa kata atau

mufradat adalah kumpulan kosa kata yang digunakan oleh seseorang baik

secara lisan maupun tulisan yang sudah memiliki pengertian dan uraian

terjemahannya tanpa dirangkaikan dengan kata-kata lain serta tersusun secara

abjadiyah.30

Mufradat adalah salah satu unsur dari bahasa yang harus dikuasai oleh

peserta didik yang mempelajari bahasa Asing agar memperoleh kemahiran

berbicara dengan bahasa tersebut. Akan tetapi mempelajari bahasa saja tidak

cukup dengan hanya mempelajari kosa kata saja. Maksudnya, untuk memiliki

kemahiran dalam berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain tidak

cuikup dengan menghafal kosa kata saja, peserta didik bahasa Asing tidak

bisa menguasai suatu bahasa hanya dengan berpatokan pada kamus.31

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa (‫ )مفردات‬merupakan kumpulan

kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan

29
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2008, h. 381.
30
Zulhanan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.
109.
31
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2005).

23
kata tersebut akan digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi

dengan masyarakat.

c. Tujuan Pembelajaran Kosakata (‫)مفردات‬

Tujuan utama pembelajaran kosa kata sebagai berikut:

1) Memperkenalkan kosa kata baru kepada siswa

2) Melatih siswa untuk dapat mengucapkan kosa kata itu dengan benar

3) Memahami makna kosa kata baik secara denotative/ leksikal

(berdiri sendiri) maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat

tertentu (makna konatitatif dan gramatikal)

4) Mampu menggunakan kosa kata tersebut dalam bereksresi, baik

Secara lisan (berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan

konteksnya yang benar.32

Tujuan pembelajaran kosa kata tidak hanya terletak kepada kemampuan

siswa dalam menghafal kosa kata tersebut, tetapi juga pada kemampuannya

menggunakan kosa kata tersebut dengan tepat, baik sebagai sarana untuk

memahami teks, maupun sebagai sarana berekspresi. Dengan kata lain,

pembelajaran kosa kata berfungsi sebagai media untuk mengembangkan

kemampuan siswa dalam berkomunikasi dalam bahasa Arab.

d. Jenis-jenis kosa kata

1) Isim (‫ )اسم‬yaitu kata yang menunjukkan nama, benda, manusia, hewan,

tempat, kata sifat, kata ganti, kata tujuk dan kata keterangann waktu.

Contoh: Rumah ‫بيت‬, Ahmad ‫أحمد‬, unta ‫جمل‬, dapur ‫مطبخ‬, besar ‫ كبير‬kemarin

‫أمس‬
32
Wining Sekarini, “Penggunaan Media Flas Card Untuk Meningkatkn Kemampuan
Menghafal Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Madrsah Ibtidaiyah Terpadu Muhammadiyah 01
Sukarame,” 2018, h. 36–37.

24
2) Fi’il (‫ )فعل‬yaitu kata kerja yang menunjukkan waktu tertentu. dan terbagi

menjadi tiga macam yaitu:

a) Fi’il madhi( ‫ ))فعل ماضي‬yaitu kata kerja waktu lampau. Contoh : telah

pergi ‫ذهب‬, telah menulis ‫كتب‬

b) Fi’il mudohri) ‫( فعل المضارع‬yaitu kata kerja waktu sekarang atau akan

datang. Contoh: sedang pergi/akan pergi, ‫ يذهب‬, sedang menulis ‫يكتب‬

c) Fi’il Amar( ‫ر‬vv‫ )ام‬yaitu kata kerja perintah Contoh: pergilah ‫ اذهب‬,

tulislah ‫أكتب‬

3) Huruf ( ‫)حرف‬yaitu jenis kata yang tidak sempurna maknanya tanpa di

bantu Huruf adalah kata yang belum sempurna artinya tanpa dengan kata

lain baik dari isim maupun fiil. Contoh: dari ‫ من‬atau ‫ أو‬, dan ‫و‬, ke ‫ الى‬dan

lainnya.33

e. Strategi pembelajaran kosa kata

Strategi pembelajaran pada hakikatnya adalah teknik-teknik dalam

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Begitu pula halnya dengan

pembelajaran bahasa Arab khususnya kosa kata menuntut adanya strategi

yang dapat diterapkan tanpa mengharuskan adanya sarana–sarana yang tidak

terjangkau.

Strategi yang digunakan dalam mengajarkan kosa kata yaitu:

1) Guru mengucapkan kosa kata baru dan siswa mendengarkan kemudian di

ulangi sampai tiga kali

2) Guru menulis kata tersebut di papan tulis dengan tulisan yang jelas

33
Kaharuddin Ramli, Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab (Makassar: Lembah Harapan
Press, 2014).

25
3) Guru memberikan arti kata atau makna kata dengan cara yang di anggap

tepat

4) Guru menggunakan kata tersebut atau mengaplikasikannya dalam satu atau

beberapa kalimat untuk menjelaskan kedudukannya kedalam kalimat

5) Siswa diperintahkan mengulang-ulang kata secara bersama-sama atau

secara kelompok

6) Guru berpindah kepada cara menulis apabila siswa mengalami kesulitan

dalam pendekatan

7) Guru menulis makna kalimat dipapan tulis guna menjelaskan aplikasi kata

tersebut dalam kalimat

8) Siswa membaca kata-kata baru tertulis di papan tulis dan siswa mencatat

kata- kata baru tersebut.34

f. Metode Pembelajaran Kosa kata

Dalam proses pembelajaran metode merupakan suatu atau cara yang

dapat digunakan pendidik dengan mempersiapkan segala kebutuhan belajar

mengajar agar dapat sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Sukses

tidaknya suatu pengajaran bahasa seringkali dinilai dari segi metode yang

digunakan. Diantara metode yang dapat digunakan yaitu35:

1) Metode Langsung

Yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran bahasa asing dalam hal mana

guru langsung menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar dan tanpa

menggunakan bahasa didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada kata yang

34
Ulhanan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif (Jakarta: Rajawali Pers, 2014, h. 109.
35
Muhammad Ali Al-Khuly, Model Pembelaajaran Bahasa Arab (Bandung: Royyan Press,
2016), h. 7.

26
sulit dimengerti oleh siswa, maka guru dapat mengerti dengan menggunakan

alat peraga, mendemonstrasikan, menggambarkan, dan sebagainya.

Metode ini menitikberatkan pada latihan pengucapan kata-kata secara

langsung, walaupun kata- kata tersebut masih asing atau belum 24 dipahami

oleh siswa, namun sedikit demi sedikit kata- kata itu akan dapat diucapkan dan

dipahami.

Langkah- langkah penyajiaannya sebagai berikut:

a) Guru memulai penyajian materi secara lisan, mengucapkan kata dengan

menunjuk bendanya atau gambar, memperagakan sebuah gerakan atau

mimik wajah, setelah itu siswa menirukan berkali- kali sampai benar

pelafalannya dan faham maknanya.

b) Setelah guru merasa siswa sudah dapat menguasai materi yang disajikan,

baik dalam pelafalan maupun pemahaman makna, siswa diminta

membuka buku teks. Guru memberikan contoh bacaan yang benar

kemudian siswa diminta membaca secara bergantian.

c) Menjawab secara lisan pertanyaan atau latihan yang ada dalam buku,

dilanjutkan dengan mengerjakannya secara tertulis.

2) Metode meniru dan menghafal

Metode meniru dan menghafal yaitu cara penyajian materi pelajaran bahasa

asing di mana guru menyebutkan kosa kata kemudian siswa mengucapkan

dengan mengikuti guru. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Guru membaca atau mengucapkan kosa kata yang akan diajarkan dan

siswa menirukan ucapan guru tiga kali atau sampai akhirnya siswa hafal

kosa kata tersebut.

27
b) Kemudian guru dapat beralih pada kosa kata lain jika siswa telah

dianggap menguasai dan tahu letak tekanan intonasinya.

3) Metode Mendengar dan mengucapkan.

Metode Mendengar dan Mengucapkan yaitu cara menyajikan pelajaran

bahasa Arab melalui latihan- latihan mendengarkan kemudian latihan- latihan

mengucapkan kosa kata dalam bahasa Arab yang sedang dipelajari. Langkah-

langkah dalam metode membaca antara lain:

a) Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa Arab di depan kelas atau

menggunakan kaset/ video, siswa mendengarkan dan memperhatikan

kalimat- kalimat yang diperdengarkan.

b) Kemudian siswa diminta untuk mencoba mengucapkan kalimat- kalimat

yang telah diperdengarkan.

4) Metode membaca

Metode membaca yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara membaca

terlebih dahulu, yakni guru membaca topik- topik bacaan kemudian diikuti

oleh siswa. Langkah- langkah dalam metode membaca antara lain:

a) Guru membacakan materi pelajaran dan siswa diminta memperhatikan

atau mendengarkan bacaan- bacaan gurunya dengan baik.

b) Setelah itu guru menunjuk salah satu diantara siswa untuk

membacakannya secara bergantian.

c) Setelah semua siswa mendapat giliran membaca, maka guru mengulangi

lagi bacaan itu dengan diikuti oleh siswa.

28
d) Setelah itu guru mencatat kosa kata yang sulit atau yang baru yang belum

diketahui siswa dipapan tulis untuk di catat di buku catatan untuk

memperkaya perbendaharaan kata.


b. Kerangka Pikir
Kerangka pikir bertujuan untuk memberikan gambaran secara kritis

dan sesitematis antara variable yang akan di teliti. Umar, dalam bukunya

Business Research mengemukakan bahwa, “kerangka pikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”.36

Dalam rangka meningkatkan penguasaan mufradat peserta didik pada

mata pelajaran Bahasa Arab di Kelas VIII yang menjadi pemegang penting

tentunya ada unsur pendidik dalalm hal ini yakni guru dan peserta didik yakni

siswa, yang didalamnya terjadi interaksi belajar mengajar di kelas untuk

mencapai peningkatan penguasaan mufradat siswa dengan penggunaan media

gambar flashcard.

Peneliti meneliti di MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang di tempat

pendidikan formal tersebut terjadi interaksi antara guru dan peserta didik.

Interaksi tersebut terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Aspek

yang diinginkan adalah variabel independen atau variabel bebas sebelum

perlakuan eksperimen (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Untuk lebih

jelasnya dapat dipahami dari bagan kerangka piker sebagai berikut:

MTs. NEGERI 1
SIDENRENG RAPPANG
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif Dan R&D, XXII
(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 91.

29
PROSES PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB

PENDIDIK PENGGUNAAN PESERTA


MEDIA GAMBAR DIDIK
FLASH CARD

PENGUASAAN MUFRADAT BAHASA


ARAB

D. Hipotetis Penelitian
Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka pikir tersebut maka

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Penggunaan media gambar flashcard tidak efektif dalam meningkatkan

penguasaan mufradat siswa kelas VIII MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang.

2. Penggunaan media gambar flashcard efektif dalam meningkatan

penguasaan mufradat siswa kelas VIII MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang.

III. METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan

metode eksperimen. “metode eksperimen merupakan metode penelitian yang

berusaha mencari pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lain dengan

30
kontrol yang ketat”.37 Data yang diperoleh dari lapangan akan di analisis oleh

penulis guna untuk menguji tingkat efektivitas penggunaan media gambar

flascard dalam meningkatan penguasaan mufrdat siswa kelas VIII MTs.

Negeri 1 Sidenreng Rappang.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One

Group Pretest-Posttest Design. Pada desain ini, hanya terdapat kelas

eksperimen tanpa adanya kelas kontrol sebagai perbandingan kelas. Aspek

yang diinginkan adalah variabel independen atau variabel bebas sebelum

perlakuan eksperimen (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Ilustrasi

desain penelitian tersebut diberikan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

Sumber: Tiro & Ahmar (2014)

Keterangan:

= Nilai Pretest, yaitu nilai peserta didik sebelum menerapkan

penggunaan media gambar flashcard.

37
Rizki Dwi Utama, dkk “Implmentasi Overclocking Pada Processor Intel Core I5-2500k
Untuk Meningkatkan Kinerja Komputer,”Justindo Volume 5( 2020) : 33.

31
= Treatment (perlakuan), yaitu menerapkan penggunaan media

gambar flashcard.

= Nilai Posttest, yaitu nilai hasil peserta didik setelah

menerapkan penggunaan media gambar flashcard.

Dengan desain ini, pengaruh tingkat efektivitas pada kelas eksperimen dilihat

dari perbandingan hasil posttest dan pretest tanpa dibandingkan dengan kelas

kontrol.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis terjun langsung ke lokasi

penelitian demi memperoleh data yang dibutuhkan atas izin pihak Madrasah

yakni kepala madrasah.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang yang

terletak di Jl. Poros Pinrang tepatnya di Jl. Andi Abd. Baki No. 1 A,

Kelurahan Duampanua, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidenreng Rappang,

Provinsi Sulawesi Selatan dengan mengambil data dari madrasah yakni dari

guru. Alasan memilih lokasi penelitian ini karena berdasarkan pengamatan

peneliti, dimana peniliti melihat kurangnya minat belajar peserta didik pada

mata pelajaran bahasa Arab dan terdapat kendala yang dihadapi guru dalam

pembelajaran selain itu strategi yang digunakan dianggap kurang efektif

sehingga peserta didik kehilangan motivasi untuk mengikuti proses

pembelajaran dan menyebabkan tidak tercapainya tujuan pendidikan.

2. Waktu Penelitian

32
Penelitian dilakukan setelah proposal diseminarkan dan sudah

mendapatkan izin penelitian selama kurang lebih dua bulan lamanya serta

mengacu pada kalender akademik sekolah.


C. Populasi dan Sampel
1. Populasi

Populasi adalah totalitas dari objek atau individu yang memiliki

karakteristik tertentu, jenis dan lengkap yang diteliti. 38 Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneiti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.39

Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh kelas VIII MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang yang terdiri dari tujuh

kelas dengan jumlah populasi 230 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai

jumlah populasi dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Data Peserta didik kelas VIII MTs. Negeri 1 Sidenreng

Rappang

No Kelas Jumlah Peserta didik Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 VIII.A 5 22 27

2 VIII.B 5 24 29

38
M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 Statistic Infersif, I (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
h. 83.
39
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitif, Kualitatif Dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2002), h. 55.

33
3 VIII.C 10 19 29

4 VIII.D 12 14 26

5 VIII.E 10 13 23

6 VIII.F 8 15 23

7 VIII.G 8 13 21

Jumlah 230

Sumber data: MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang tahun 2021-2022

2. Sampel

Sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. 40 Oleh

karena itu tidak dilakukan penelitian secara keseluruhan melainkan hanya

yang menjadi wakil populasi sebagai objek penelitian, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi dan hasil dari sampel itu

dapat diberlakukan untuk keseluruhan populasi Teknik sampling yang

digunakan pada penelitian ini adalah teknik acak sederhana yang di sebut juga

simple random sampling. Dalam penelitian ini penelitian ini peneliti

menggunakan teknik acak dengan cara menggunakan nomor undian. Adapun

hasil undiannya yaitu kelas VIII.A

Dimana semua peserta didik dalam kelas VIII.A yang menjadi sampel.

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII.A dengan

jumlah peserta didik 27 orang. Jadi total sampel digunakan dalam penelitian

40
Suharmi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 117.

34
ini sebanyak 27 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sampel dari

penelitian ini dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 3.3 Sampel kelas VIII.A MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang.

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 VIII.A 5 22 27

Sumber data: MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang


D. Teknik dan Pengumpulan dan Pengolahan Data
Setiap penelitian yang digunakan tentunya menggunakan beberapa

teknik pengumpulan dan pengolahan data, dimana teknik pengumpulan dan

pengolahan data yang satu dengan lainnya saling menguatkan agar data yang

diperoleh dari lapangan benar-benar valid.

Adapun teknik pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan

untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan

adalah:

1. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan dengan

indera disertai dengan melakukan pencatatan secara sistematis dengan cara

mengamati keadaan. Oleh karena itu, faktor pengamatan, pendengaran dan

percakapan melakukan pencatatan memegang peran penting di dalam

observasi. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan secara

langsung pada aktivitas peserta didik satu persatu serta proses pembelajaran

peserta didik kelas VIII MTs. Negeri 1 Sidenreng Rappang.

2. Dokumentasi

35
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh

informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada

responden.41 Penulis menggunakan teknik dokumentasi untuk mengetahui, dimana

dokumentasi yaitu pengambilan data dengan mengumpulkan data berupa dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang terdapat di MTs. Negeri

1 Sidenreng Rappang yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

3. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. 42 Metode tes ini

digunakan untuk mengetahui minat belajar peserta didik. Perangkat penilaian

pada penelitian ini adalah pre-test dan post-test.

Pre-test digunakan sebelum peserta didik mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan media gambar flashcard, hasil dari pre test ini

digunakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik terhadap materi

yang akan disampaikan. Sedangkan post test diadakan setelah peserta didik

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar flashcard, hasil

dari post test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan

penguasaan mufradat siswa pada pembelajaran Bahasa Arab dengan

menggunakan media gambar flashcard.

4. Treatment

Treatment merupakan perlakuan yang diberikan kepada peserta didik.

Treatment yang dilakukan peneliti yaitu penggunaan media gambar flash card
41
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, XI (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 18.
42
Sudaryono dkk, Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013).

36
dalam meniungkatkan penguasaan mufradat peserta didik kelas VIII MTs.

Negeri 1 Sidenreng Rappang.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama peneliti memulai dengan perkenalan dengan peserta

didik kemudian memberikan gambaran umum terkait dengan mata pelajaran

yang akan diajarkan sebelum di bahas pada pertemuan selanjutnya dan

memberi pre tes sebagai pengetahuan awal peserta didik pada mata pelajaran

Pendidikan Bahasa Arab.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan yang kedua ini penelitian akan mencoba untuk

memasuki pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik. Peneliti

menjelaskan materi pertama tentang kosa kata profesi bahasa Arab kepada

peserta didik, kemudian peneliti membaca mufradat satu persatu dan peserta

didik mengikutinya dilakukan secara berulang-ulang. Setelah itu peneliti

menerapkan pembelajaran media gambar flshcard dengan menghubungkan

materi kepada peserta didik.

c. Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ini peneliti sebagai fasilitator dan sebagai guru mata

pelajaran pendidikan bahasa Arab yakni menjelaskan materi huruf dan

maknanya di dalam kelas dengan menggunakan media gambar flash card,

peneliti membaca huruf tersebut satu persatu yang dilakukan secara berulang-

ulang dengan menggunakan media gambar flashcard.

d. Pertemuan Keempat

37
Pada pertemuan ini yang dilakukan adalah peneliti menjelaskan kosa kata

yang berkaitan dengan, dhomir di dalam kelas dengan menggunakan media

gambar flash card kemudian peneliti meberikan tugas mencocokkan dhomir

sesuai dengan maknanya dengan menggunakan media gambar flashcard.

Terakhir peneliti mengevaluasi pelajaran yang diterima selama proses

pembelajaran berlangsung sekaligus memberikan post tes untuk mengetahui

tingkat pengetahuan peserta didik selama proses belajar mengajar

berlangsung.

E. Definisi Operasional Variabel

Penguraian definisi operasional dimaksudkan untuk mengetahui lebih

jelas tentang konsep dasar penulisan. Dalam penelitian ini dapat didefinisikan

secara operasional yaitu:

1. Pengertian Efektivitas

Jika ditinjau dari hasil kebahasaan, kata efektivitas sendiri berasaldari

bahasa inggris, “effectivity” yang berarti kemanjuran, kemujaraban. Dalam

kamus besar Bahasa Indonesia, kata efektivitas berasal dari kataefektif yang

memiliki arti ada pengaruhnya, akibatnya dan sebagainya. Kata dasar efektif

secara istilah bahasa apabila disandingkan dengan kata lain dapat berarti

berhasil mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.43

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian

efektivitas, dalam menunujukkan keberhasilan dalam tercapai tidaknya

sasaran yang telah ditetapkan, sebagai situasi adanya kesesuaian antara orang

yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.

43
Ahmad Qurtubi, Administrasi Pendidikan ( Tinjauan Teori & Implementasi) (Surabaya: CV.
Jakad Media Publishing, 2019).

38
2. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang

artinya“tengah”. Secara umum, media adalah semua bentuk perantara untuk

menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan dan gagasan kepada

penerima.44

flashcard adalah salah satu bentuk media edukatif berupa kartu yang

memuat didalamnya gambar dan kata yang dapat dibuat sendiri atau

menggunakan yang sudah jadi, yang dapat membantu dalam meningkatkan

berbagai aspek seperti: mengembangkan daya ingat, melatih kemandirian dan

meningkatkan jumlah kosa kata.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang terencana, terprogram dan bertujuan

untuk mengantarkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang

minat, pikiran, perhatian, perasaan, dan prilaku peserta didikdalam kegiatan

belajar mengajar agar mencapai tujuan pembelajaran yangtelah ditentukan.

3. Penguasaan Mufradat

Penguasaan kosa kata merupakan jumlah kata yang dimiliki seseorang

atau kelompok tertentu serta merupakan kata-kata yang terdapat dalam suatu

bahasa yang mengandung makna dalam pemakaiannya. Mufradat adalah salah

satu unsur dari bahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik yang

mempelajari bahasa Asing agar memperoleh kemahiran berbicara dengan

bahasa tersebut. Akan tetapi mempelajari bahasa saja tidak cukup dengan

hanya mempelajari kosa kata saja.

44
Azhar Arsyad, Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003), h. 74.

39
F. Instrument Penelitian
Mengetahui suatu keadaan, apakah ini baik atau tidak, berpengaruh

atau tidak, ada peningkatan atau tidak, dan lain sebagainya, tentu ada tolak

ukur yang digunakan.Untuk data yang diperlukan, peneliti menggunakan alat

ukur yang dinamakan instrumen penelitian. Instrumen dalam sebuah

penelitian bertujuan untuk mendukung proses pengumpulan data dan

diperoleh data yang dibutuhkan.45

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pre-test dan Post-test :

Kompetensi Dasar Indikator No. Butir Soal Jumlah Soal


1,2,3,4,5,6,7,14 8
Penguasaan Menentukan kosa

Mufradat kata profesi dengan

maknanya

15,16,17,18,19 6
Menentukan huruf
20
sesui dengan

maknaya

8,9,10,11,12,13 6
Mencocokkan

dhomir dengan

maknanya

20
Jumlah

45
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2013).

40
Dalam penelitian ini, terdapat dua tahap dalam pemberian instrumen tes

kepaada peserta didik, diantaranya sebagai berikut:

1. Pretest

Pretest dilakukan sebelum penelitian dimulai, dan semua sampel (kelas

eksperimen dan kelompok kontrol) diuji menggunakan instrumen tes kepada peserta

2. Posttest

Posttest dilakukan setelah menyampaikan semua indikator pada pertemuan

terakhir. Dengan kata lain, post-test ini diberikan kepada peserta didik yang sama

dengan soal yang sama setelah diberikan treatment .


G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan oleh peneliti adalah teknik analisis yang

bersifat kuantitatif, peneliti akan menganalisis data-data yang terkumpul, mengolah

data, mengambil kesimpulan dari data-data tersebut dan menggambarkan atau

melaporkan apa yang terjadi di lapangan (lokasi penelitian). Selain itu, peneliti

menganalisis data menggunakan metode deduktif, yaitu metode yang digunakan

untuk memperoleh data dengan bertitik tolak dari peristiwa yang bersifat umum ke

pernyataan khusus.

Setelah semua data terkumpul, data kemudian harus diolah dan dianalisis agar

menjadi bermakna untuk memecahkan masalah. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji-t.Sebelum dilakukan uji-t, dilakukan uji homogenitas

untuk mengetahui apakah sampel berasal dari varian yang homogen. Selain itu, uji

normalitas juga dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari sampel yang

berdistribusi normal atau tidak.

1. Uji Normalitas

41
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan menilai sebaran data

pada sebuah kelompok data atau variabel dan bertujuan untuk menentukan data

penelitian yang terkumpul berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji

statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah uji statistik

Kolmogorov-Smirnov. Standar uji normalitas, jika nilai uji signifikan >0,05 maka

dapat menunjukkan bahwa populasi pada kelompok tersebut normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk memperlihatkan

dan menentukan apakah sampel berasal dari variansi yang sama atau tidak.

Perhitungan uji homogenitas dalam penelitian ini mengadopsi rumus statistik uji

Levene dengan bantuan SPSS. Standar uji homogenitas adalah jika nilai uji Levene ≤

nilai tabel, atau nilai signifikansinya ≥ 0,05 maka dapat menunjukkan bahwa populasi

dalam kelompok tersebut memiliki homogenitas atau kesamaan.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah metode yang diambil dari keputusan yang didasarkan dari

analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol maupun dari observasi (tidak

terkontrol) dalam penelitian ini menggunakan uji-t untuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest kelompok

eksperimen dan kelompok control. Selain itu, hipotesis juga bertujuan untuk

memutuskan apakah hipotesis yang di uji diterima atau ditolak.

Uji-t pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali. Yangpertama adalah uji-t

pada data pretest, yang bertujuan untuk mengetahui keadaan awal kedua kelompok

subjek penelitian. Kedua, uji-t data posttest dihitung untuk mengetahui pengaruh

proses belajar mengajar yang dapat dilihat menurut situasi akhir objek penelitian

42
setelah diolah. Hipotesis dari setiap penelitian perlu diuji, tujuannya adalah untuk

membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumskan sebelumnya. Saat menguji

hipotesis, peneliti menggunakan bantuan SPSS. Untuk kriteria dalam penerimaan dan

penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

a) Untuk uji-t, jika diperoleh hasil t hitung ≥ ttabel, maka hipotesis yang dirumuskan

(Ha) diterima H nol (H0) ditolak, dan

b) Jika diperoleh thitung < ttabel, maka hipotesis alternative (Ha) ditolak dan

hipotesisnol(H0)diterima.

43
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Izzan. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora, 2009.
Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2008.
Arikunto, Suharmi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Arsyad, Azhar. Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003.
Asnita. “Media Gambar Dalam Meningkatkan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Kelas
VII MTs. Muhammadiyah Limbung Kec. Bajeng Kab Gowa,” 2015, 19.
Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Bundiana, Putri Kumala Dewi dan Nia. Medi Pembelajaran Bahasa Aplikasi Teori
Belajar Dan Strategi Pengoptimalan Pemebalajaran. Malang: UB Press, 2018.
Departemen Pendidikan Nasioanal. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa,
2008.
Departemen Agama RI. Al-Quran Dan Terjemahannya. VI. Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2008.
Effendy, Ahmad Fuad. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat,
2005.
Ekawati, Dian. “Penggunaan Medi Pembelajaran Flash Card Dalam Pengajaran Kosa
Kata Dan Kalimat Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah Al-Muhsin 28 Purwasari
Metro Lampung,” 2008.
Firdaus, Khodrul. “Efektivitas Permainan Flash Card Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca TK Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta,”
2009.
Haq, Jadil.”Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Arab Peserta DidikKelas XI MIPA Madrasah Aliyah
DDI Kanang Kab. POlaman", 2020.
Hasyim Haddade. Permainan Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab Aplikasi
Teori Belajar Dan Aplikasinya. I. Makassar: Alauddin University Press, 2013.
Hilmi. “Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Bahasa Arab” 4
(2016): 128.
Iqbal, M. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 9 Statistic Infersif. I. Jakarta: Bumi Aksara,
2008.
Kokasih, R. Angkowo dan A. Otimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT.
Grasindo, 2007.
Kustiawan, Usep. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Malang:
Gunung Samudera, 2016.
Muhammad Ali Al-Khuly. Model Pembelaajaran Bahasa Arab. Bandung: Royyan
Press, 2016.
Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, Implementasi. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2007.
Muthmainnah. Pemanfaatan Dan Pengemabangan Media Pembelajaran. Bandung:
CV Media Sains Indonesia, 2022.
Muhammad Kamal Zubair, dkk. Pedoman Karya Ilmiah IAIN Parepare. Parepare:
IAIN Parepare Nusantara Press, 2020.
Ni’mah, Abdul Wahab Rosyidi dan Mamlu’atul. Memahami Konsep Dasar
Pembelajaran Bahasa Arab. Cetakan 2. Malang: UIN-Maliki Press, 2012.
Pollock, Leshin. “Intructional Design Strategi and Tactic Educational Tecnology,”
2002, 79–80.
Qurtubi, Ahmad. Administrasi Pendidikan ( Tinjauan Teori & Implementasi).
Surabaya: CV. Jakad Media Publishing, 2019.
Ramli, Kaharuddin. Cara Cepat Menguasai Bahasa Arab. Makassar: Lembah
Harapan Press, 2014.
Riyana, Susilana dan Cepi. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, Dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima, 2009.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan Dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima, 2008.
Syaifullah, Muhammad. Pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam
Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab santri TPA al-Barokah
Hadimulyo Timur Metro Pusat, 2016.
Sari, Herlina dan Rasidah Wahyuni. Pembiayaan Sektor Kesehatan. Pekalongan: PT.
Nasya Expanding Management, 2022.
Sekarini, Wining. “Penggunaan Media Flas Card Untuk Meningkatkn Kemampuan
Menghafal Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Madrsah Ibtidaiyah Terpadu
Muhammadiyah 01 Sukarame,” 2018, 36–37.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif Dan
R&D. XXII. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan. XI. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.
Sukriani. “Penggunaan Media Gambar Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufradat
Bahasa Arab Peserta Didik Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) DDI
Kampung Baru Parepare,” 2020.
Sudaryono, dkk. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013.
Ulhanan. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Yunita, Ilham dan Dewi Indri. Efektivitas Kebijakan Belajar Daring Masa Pandemi
Covid-19 Di Papua. Jawa Tengah: Wawasan Ilmu, 2022.
Yuswanti. “Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Pembelajaran IPS Di Kelas IV SD PT. Lestari Teladan Kabupaten
Doggala,” 2014.
Zulhanan. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

45
OUTLINE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FLASHCARD DALAM

MENINGKATKAN HAFALAN MUFRADAT SISWA KELAS VIII MTs.

NEGERI 1 SIDENRENG RAPPANG

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Kegunaan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Relevan

B. Tinjauan Teori

46
C. Kerangka Pikir

D. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

C. Populasi dan Sampel

D. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

E. Definisi Operasional Variabel

F. Instrumen Penelitian

G. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data

C. Pengujian Hipotesis

D. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

47
48

Anda mungkin juga menyukai