Anda di halaman 1dari 12

NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA

SIDANG I

Panitera (Rara) : Pada hari ini kamis tanggal 16 Maret 2023, sidang perkara pidana no. Reg. Perkara
: 49 / akan di laksanakan pada hari ini,majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin
iidimohon. (setelah hakim duduk) hadirin dipersilahkan duduk kembali (panitera
iimenyerahkan berita acara kepada majelis hakim)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sidang perkara pidana PN XI MIPA 2 yang memeriksa dan mengadili perkara
iiidana nomor 172/Pid.B/2023/PN XI MIPA 2, atas nama terdakwa (Siti Aisyah)
iiidinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali). Penuntut umum
iiiapakah terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
iiimenghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU (Elika) : : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa
i i dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya).

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani
iiidan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa (Aisyah) : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap mengikuti
iiipersidangan hari ini.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan tindak pidana
iipembunuhan dengan pemberatan pasal 338 KUHP, apakah saat ini saudara
iididampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa (Aisyah) : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu saudara Harya
iiiBagus Prayoga dan Akbar Gilang Perdana.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Betul mereka penasehat hukum saudara?

Terdakwa (Aisyah) : Betul.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
iiiiiiiiiiiiterdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH (Harya) : : Ya, majelis hakim yang terhormat, kami membawanya (penasehat hukum
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiimenunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada majelis hakim/ serta surat kuasa
dan ii iiikartu advokatnya ditinggalkan di meja hakim).

(setelah Hakim Ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian menunjukkan pada hakim anggota I dan II dan
menunjukan kepada penuntut umum untuk memeriksa)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan
iiiiiiiiiiidakwaannya?

JPU (Elika) : Sudah siap majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.

JPU (Elika) : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan yang
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiidibacakan oleh jaksa penuntut umum? Apakah saudara penasehat hukum akan
iiimengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut umum?

PH (Harya) : Tidak yang mulia, kami tidak mengajukan eksepsi.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik, karena saudara penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi, sidang kita
iiilanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi–saksi. Kepada jaksa penuntut
iiiumum, apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi–saksinya?
JPU (Saidi) : Sudah siap yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan ini jaksa penuntut

umum? JPU (Saidi) : Satu orang saksi yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Silahkan dihadirkan saksinya.

JPU (Saidi) : Baik yang mulia, panitera mohon hadirkan saksi atas nama Fiqih Saddam Pelman
IIke persidangan.

Panitera (Rara) : (memanggil saksi) Saksi atas nama Fiqih Saddam Pelman di persilahkan
i i memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
iiisiap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi JPU (Saddam) : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan
iiidalam persidangan ini yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada panitera) Baiklah sebelum saudara
iiimemberikan keterangan di persidangan ini, menurut undang-undang saudara harus
iiibersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau
iiiberjanji?

Saksi (Saddam) : Saya bersedia disumpah yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim ang. I (Natasya) : (silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa saya sebagai saksi
iiidalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
iiisebenarnya” (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
iiiberharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
iiisaudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
iiipenjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
apakah iiisaudara saksi mengerti?

Saksi (Saddam) : Saya mengerti yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi (Saddam) : Kenal, yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Apa yang saudara ketahui mengenai saudara terdakwa?

Saksi (Saddam) : Saudara Aisyah adalah sahabat dari mendiang istri saya, yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Bagaimana saudara saksi tahu bahwa saudara Aisyah adalah pelaku pembunuhan
istri iiisaudara bahkan saat saudara tahu bahwa Aisyah adalah sahabat mendiang istri
iiisaudara.

Saksi (Saddam) : Tepatnya Rabu sore tanggal 1 Maret kemarin, saat saya baru turun dari mobil,
i i saya menemukan istri saya dalam keadaan terbaring berlumuran darah dan Aisyah di
iiisebelahnya

Hakim Ketua (Zahiyah) : Apakah saudara dapat membuktikan pernyataan saudara tersebut?

Saksi (Saddam) : Bisa, yang mulia hakim Saya sempat memotret kejadian tersebut sebagai bukti
tambahan.

Saksi (Saddam) : Terdakwa terdapat keirian hati kepada mendiang istri saya, karena mendiang istri
iiisaya selalu mendapatkan kemewahan dalam hidupnya.
Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik saudara jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang bukti ke majelis hakim.

JPU (Saidi) : Baik majelis hakim yang terhormat (JPU maju membawa barang bukti ke meja
mmmmmmmmmmmmmmhakim).

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, apakah jaksa penuntut umum ada pertanyaan?

JPU (Saidi) : Tidak, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Kepada penasihat hukum, apakah ada yang ingin ditanyakan?

PH (Harya) : Ada yang mulia. Terimakasih kepada saudara saksi, ada yang ingin saya
i . . tanyakan, bagaimana reaksi saudara setelah menemukan hal tersebut? Jika
sedih, ii.bagaimana mungkin saudara sempat memotret kejadian tersebut secara sadar?

Saksi (Saddam) : Tentu saja sangat sedih setelah melihatnya dengan mata kepala saya sendiri,
. . namun akal sehat saya masih berjalan dan segera memotret pelaku pembunuhan
...kasus ini dan segera melaporkannya ke pihak kepolisian.

PH (Harya) : Kenapa anda tidak menolong istri anda terlebih dahulu ketimbang segera melapor
..ke pihak kepolisian?

Saksi (Saddam) : Karena saya melihat kemungkinan pelaku berhasil membunuh istri saya cukup
. . kecil setelah melihat sayatan yang cukup dalam pada lehernya. Meski sekarang saya
...menyesal tidak mencoba menghentikan pendarahannya saat itu, tapi saya berpikir
...akan lebih efektif rasanya bila saya melaporkannya terlebih dahulu saat itu.

PH (Harya) : Baik, pertanyaan dari kami cukup untuk sementara, yangmulia. Hakim Ketua

(Zahiyah) : Kepada hakim anggota I dan II apakah ada pertanyaan?

Hakim ang.I (Natasya) : Kami merasa cukup, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan saudara

lagi? Saksi (Saddam) : Tidak, yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan .................................................. .. apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi .....tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi .....dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi . . atau ahli lainnya.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Selanjutnya kepada PH terdakwa apakah ada saksi yang dihadirkan untuk
mmeringankan terdakwa?

PH (Akbar) : Iya ada yang mulia, kami menghadirkan satu orang saksi.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Apakah saksi sudah siap?

PH (Akbar) : Sudah, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik, silahkan hadirkan saksi ke persidangan.

PH (Akbar) : Baik, yang mulia mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Regina
mMarsyanda ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Petugas silahkan hadirkan saksi atas nama Regina Mersyanda ke dalam ruang
mmpersidangan.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
mketerangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi PH (Regina) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
mmpersidangan ini yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, bisa lihat kartu identitas?

Saksi PH (Regina) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke yang mulia hakim) (hakim anggota
mmmmmmmmmmmm menyerahkan KTP kepada panitera)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu,
msaudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
mn,.. berjanji?

Saksi PH (Regina) : Saya besumpah yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat.
.
Hakim ang. I (Natasya) : (silahkan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya sebagai
msaksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
myang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat).

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
mberharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
msaudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
mpenjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
msaudara saksi mengerti?

Saksi PH (Regina) : Saya mengerti yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Apakah saudara mengenal saudara terdakwa?

Saksi PH (Regina) : Kenal, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Apakah saudara memiliki hubungan darah dengan saudara terdakwa?

Saksi PH (Regina) : Tidak, yang mulia. Hubungan kami adalah sahabat dekat yang juga masih berikatan
mpersahabatan dengan korban kasus ini.

Hakim Ketua (Rizqi) : Baik, kepada saudara jaksa penuntut umum dipersilahkan mengajukan pertanyaan.

JPU (Elika) : Baiklah, terimakasih yang mulia. Seberapa jauh saudara saksi mengenal
saudara ..nnnterdakwa?

Saksi PH (Regina) : Seperti yang saya katakan, hubungan kami cukup erat karena kami adalah sahabat.
mDikarenakan hubungan itu, banyak hal yang saudara terdakwa ceritakan kepada saya.

JPU (Elika) : Kapan saudara saksi mengetahui apa yang terjadi pada saudara terdakwa?

Saksi PH (Regina) : Di hari yang sama setelah berita itu terjadi, pak. Sejujurnya saya sama sekali tidak
mpercaya akan hal tersebut. Sejauh pengetahuan saya, tidak ada alasan kuat bagi
msaudara terdakwa untuk melakukan tindakan tersebut. Kedekatan hubungan kami
msudah berlangsung beberapa tahun dan selama itu juga tidak terlihat sama sekali ada
mtanda- tanda kebencian yang dapat memicu kasus ini, pak.

JPU (Elika) : Apa saja tindakan buruk yang dilakukan saudara terdakwa dalam waktu
m belakangan ini?

Saksi PH (Regina) : Tidak ada yang spefisik, pak. Saudara terdakwa mungkin hanya memiliki kebiasaan
mterlambat yang bisa dikatakan kebiasaan buruknya.

JPU (Elika) : Apakah saudara yakin atas pernyataan tersebut?

Saksi PH (Regina) : Sangat yakin, yang mulia hakim.


JPU (Elika) : Baiklah, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik, apakah saudara penasehat hukum memiliki pertanyaan?

PH (Akbar) : Tidak, yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) ..: Baik, bagaimana dengan saudara hakim anggota I?

Hakim ang. I (Natasya) ..: Tidak, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah) ..:Bagaimana dengan saudara hakim anggota II?

Hakim ang.II (Rizqi) ..: Tidak, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?

Saksi PH (Regina) : Ada, yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah)...: Silahkan.

Saksi PH (Regina) : Saya hanya ingin menyampaikan. Saya sama sekali tidak percaya kasus ini
mdapat mterjadi, saya yakin terdapat menipulasi atau kebohongan pada kasus ini.
mTerimakasih.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
m...........apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara
saksi mtidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi mdapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan
saksi . . atau ahli lainnya.

Hakim Ketua (Zahiyah)` : (berembuk dengan hakim ang. I dan hakim ang. II) Karena tidak ada lagi saksi,
mdemikian sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada
mhari rabu tanggal 2 Maret 2023, jam 09.00 WIB dengan agenda acara pemeriksaan
mterdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan kembali terdakwa dan barang bukti
mpada persidangan yang akan datang. Maka dengan demikian sidang hari ini
mdinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG II

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sidang lanjutan perkara pidana PN XI MIPA 2, kamis 23 Maret 2023 yang
mmemeriksa dan mengadili perkara pidana nomor 172/Pid.B/2023/PN XI MIPA 2,
matas nama terdakwa Siti Aisyah dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk
mpalu 3 kali).

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan
mterdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali di depan.

Hakim Ketua (Zahiyah) : (baik kepada saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat duduk saudara di
mdepan) baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
muntuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa (Aisyah) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
mpersidangan ini yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita lanjutkan
msaja persidangan ini.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban?

Terdakwa (Aisyah) : Kenal yang mulia hakim.


Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara terdakwa, apa benar ini adalah foto bukti Anda telah melakukan tindakan
mm.pembunuhan pada kasus ini? (sambil menunjukkan foto ke terdakwa)

Terdakwa (Aisyah) : Benar itu adalah foto saya, tapi ini adalah kesalahpahaman, yang mulia. Bukan saya
myang melakukan pembunuhan tersebut?

Hakim Ketua (Zahiyah) : Lalu, siapa yang melakukannya?

Terdakwa (Aisyah) : Saya tidak tahu, yang mulia. Foto itu terjadi secara kebetulan yang buruk.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Apa benar keterangan dari saksi bahwa terdakwa memiliki keirian hati kepada
korban?

Terdakwa (Aisyah ) : Tidak, saya hanya memuji barang-barang yang dimiliki oleh korban dan saya
mmemiliki prinsip hidup sederhana, tentu saja barang seperti itu tidak saya pamerkan.

Hakim Ketua(Zahiyah) : Baiklah. Dipersilahkan kepada saudara jaksa penuntut umum apabila memiliki
mpertanyaan.

JPU (Saidi) : Baik, terimakasih, yang mulia. Saya akan menanyakan lagi, apakah saudara
mterdakwa yang melakukan pembunuhan ini?

Terdakwa (Aisyah) : Tidak, pak.

JPU (Saidi) : Jika demikian, bagaimana saudara dapat menjelaskan foto tersebut? Mohon jelaskan
m.... kronologinya.

Terdakwa (Aisyah) : Baiklah. Pada hari kejadian itu, saya datang ke rumah Ola dengan niat mengajaknya
mjalan ke mall mumpung kerjaan kantor kami masing-masing sudah selesai. Saya juga
mpunya bukti percakapan saya dengan Ola akan tersebut. (PH menyerahkan bukti ke
mpanitera. Panitera menampilkan bukti)

JPU (Saidi) : Baiklah, lalu?

Terdakwa (Aisyah) : Setelahnya saya sampai di halaman rumah, saya mencium bau darah pekat. Saya
mtelusuri bau tersebut dan saya menemukan pisau berdarah di ujung halaman depan
mdalam keadaan hampir terkubur. Dengan sifat jahil Ola, saya pikir ini adalah sebuah
mprank yang disiapkannya. Dan saat saya hendak mengetuk rumahnya, pintu rumah
mOla ternyata tidak terkunci. Saya cukup terkejut akan hal tersebut, karena sangat
mjarang pintu rumahnya dibiarkan terbuka seperti ini. Lalu saat saya masuk, saya
. . melihat sedikit bercak darah. Dan saat saya ikuti bercak tersebut, saya menemukan
mtubuh sahabat saya terbaring tak bernyawa. Saya sangat terkejut mengetahui semua
mini bukanlah lagi prank atau sejenisnya. Tidak lama setelahnya saya melihat Saddam
mdi pintu depan yang terkejut melihat kondisi ini. Belum sempat saya hendak
mmenanyakan ataupun menjelaskan, dia sudah memotretnya dan segera mengendarai
mmobilnya ke polsek untuk melaporkan ini. Dan hal itulah yang membawa saya
msampai ke kasus ini.

JPU (Elika) : Mengapa anda tidak menunggu almarhumah Ola untuk membuka pintu terlebih
mdahulu sebelum masuk?

Terdakwa (Aisyah) : Saya mohon maaf atas hal itu. Memang tidak sopan bertindak seperti itu, tapi dengan
mhubungan persahabatan kami, saya pikir bukan masalah besar untuk masuk seperti
mitu.

JPU (Saidi) : Apakah saudara terdakwa sadar bahwa sikap tidak sopan saudara sama sekali
m tidak membantu saudara dalam kasus ini?

Terdakwa (Aisyah) : Saya mohon maaf sekali lagi untuk hal itu, tapi saya tetap pada pernyataan saya
mbahwa saya bukanlah pembunuh pada kasus kali ini.

JPU (Saidi) : Dapatkah anda membuktikan hal tersebut?

Terdakwa (Aisyah) : Sayangnya saya tidak mempunyai bukti konkret untuk membantu saya.

JPU (Saidi) : Baiklah cukup pertanyaan dari kami.


Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah. Untuk penasehat hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan untuk
mterdakwa?

PH (Harya) : Ada, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Silahkan.

PH (Harya) : Terima kasih. Saat saudara dimintai keterangan apakah saudara sudah
. . memberikan atau mengatakan semua keterangan dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa (Aisyah) : Tentu saja sudah, pak.

PH (Harya) : Apakah saudara yakin atas segala konsekuensinya apabila pernyataan saudara
mkatakan adalah kebohongan?

Terdakwa (Aisyah) : Yakin, pak.

PH (Harya) : Baiklah, cukup pertanyaan saya.

Hakim Ketua (Zahiyah)...: Baik, bagaimana dengan saudara hakim anggota?

Hakim ang.II (Rizqi) : Meski saudara terdakwa tidak mempunyai bukti yang sebanding dengan saudara
mjaksa mpenuntut umum, mengapa saudara sangat yakin pernyataan saudara benar?
mApakah semata-mata untuk menghindari hukuman?

Terdakwa (Aisyah) : Tentu saja saya sangat yakin, karena apa yang saya sampaikan adalah kebenaran
myang sudah sepantasnya saya perjuangkan.

Hakim ang.II (Rizqi) : Baik, cukup, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah)...: Bagaimana dengan saudara hakim anggota I?

Hakim ang.I (Natasya) : Tidak ada, yang mulia.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah. Saya rasa semuanya sudah menyatakan dan menanyakan pertanyaan
mmasing- masing. Saya harap semuanya paham atas konsekuensi dari tiap perbuatan
myang dilakukan.

Hakim Ketua Zahiyah) : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara penuntut umum, apakah sudah
msiap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU (Saidi) : Sudah siap, yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Rizqi) : Silahkan jaksa penuntut umum untuk membacakannya.

JPU (Saidi) : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum,
mkepada terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana
mtersebut?

Terdakwa (Aisyah) : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Bagaimana penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan pembelaan atas
mm.......tuntutan tersebut?

PH (Akbar) : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon majelis hakim memberikan
Mwaktu untuk mempersiapkan pembelaan.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Bagaimana jaksa penuntut umum, apakah saudara bersedia sidang ini di tunda?

JPU (Saidi) : Iya majelis hakim, kami bersedia sidang ini ditunda.
Hakim Ketua (Zahiyah) : (berembuk). Baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari rabu tanggal
m30 Maret 2023 jam 09.00 WIB dengan agenda acara pembacaan pembelaan dari
mterdakwa atau penasehat hukum kepada jaksa penuntut umum, kami perintahkan
muntuk menghadirkan kembali terdakwa dan kepada terdakwa atau penasehat hukum
magar mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang
mhari mini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG III

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sidang lanjutan perkara pidana pn Pekabaru yang memeriksa dan mengadili perkara
mpidana nomor 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa Siti Aisyah setia
mdinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda sidang hari ini adalah
mmendengar pembelaan dari terdakwa atau penasehat hukum kepada saudara terdakwa
matau penasehat hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan
atau mpledoinya?

Terdakwa (Aisyah) : Sudah siap yang mulia hakim.

PH (Harya) : Iya, kami sudah siapkan pledoinya beserta bukti barunya, yang mulia. Izin
mmmmmmmmmmmmmmmenyerahkan bukti berupa vidio CCTV saat hari kejadian terlebih dahulu yang mulia.
mmmmmmmmmmmmmm(menyerahkan bukti ke panitera)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, kepada saudari panitera diharap menanyangkan vidio bukti. (panitera
Mmemutar vidio)

PH (Akbar) : Vidio ini kami dapatkan setelah melakukan investigasi kembali 2 hari yang lalu yang
mmulia. Dari vidio ini dapat kita lihat bersama bahwa sebelum terdakwa masuk,
msaudara Sadam lebih dahulu berada di TKP, dimana terdakwa tiba 1 jam setelah
msaudara Pelman keluar dari TKP dan dapat kita ketahui waktu meninggalnya korban
msesuai dengan waktu saat Saudara Pelman berada di TKP.

JPU (saidi) : Bukti ini tidak bisa digunakan karena sebelumnya tidak ada di BAP yang mulia, dan
Mbukti bisa saja sudah dimanipulasi yang mulia.

PH(Akbar) : Bukti ini justru kami hadirkan langsung saat ini untuk menghindari adanya tindak
mmanipulasi dari pihak manapun. Dari vidio sudah jelas bahwa terdakwa tidak
mbersalah. Karena itu kami mohon kepada yang mulia majelis hakim untuk
mmempertimbangkan kembali dakwaan terdahadap terdakwa.

JPU (Saidi) : Tidak bisa yang mulia hakim (hakim mengetuk palu 3 kali, sinyal agar semua orang
mtenang)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Harap Tenang. Sidang hari ini dinyatakan cukup dan sidang akan dilanjutkan
mkembali 1 minggu kedepan, hari Kamis, 6 April 2023 dengan agenda pembacaan
mpleidon dan putusan hakim. Kepada jaksa penuntut umum, penasehat hukum, dan
mterdakwa mdiharapkan hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka
mdengan demikian msidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk pali 3 kali)

SIDANG IV

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sidang lanjutan perkara pidana PN XI MIPA 2 yang memeriksa dan mengadili
Mperkara pidana nomor 172/Pid.B/2023/PN XI MIPA 2, atas nama terdakwa
MSiti Aisyah dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini adalah pembacaan
...pleidoi. Dipersilahkan kepada penasihat hukum.

PH (Harya) : (Membacakan pleidoi sambil berdiri)


Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, apakah saudara Jaksa Penuntut Umum mengajukan replik?

JPU (Elika) : Baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan replik.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik, karena jaksa penuntut umum tidak mengajukan replik denngan
demikian penasehat hukum terdakwa tidak mengajukan duplik.

Hakim Ketau (Zahiyah) : Selanjutnya memberikan kesempatan majelis hakim bermusyawarah lebih
lanjut untuk mengambil keputusan. (Hakim berembuk)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini?

Terdakwa (Aisyah) : Ya, sudah siap, yang mulia.

(ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca putusan majelis
hakim mengetuk palu 1 kali)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik demikian putusan majelis hakim, diberitahukan bahwa apabila keberatan
mdengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya banding selambat-lambatnya 14 hari
msejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Kepada saudara Saddam apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Bersalah (Saddam) : Saya mengerti yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradilan dengan nomor reg
m..172/Pid.B/2023/PN XI MIPA 2, atas nama terdakwa Siti Aisyah dinyatakan selesai
m..dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG V

Panitera (Rara) : Pada hari ini kamis tanggal 10 April 2023, sidang perkara pidana no. Reg. Perkara
n.: 50 / akan di laksanakan pada hari ini,majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin
mdimohon. (setelah hakim duduk) hadirin dipersilahkan duduk kembali (panitera
mmenyerahkan berita acara kepada majelis hakim)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sidang perkara pidana PN XI MIPA 2 yang memeriksa dan mengadili perkara
mpidana nomor 172/Pid.B/2023/PN XI MIPA 2, atas nama terdakwa (Saddam
mPelman) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali). Penuntut
m umum apakah terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
mmenghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU (Elika) : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa
m dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya).

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani
mdan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa (Saddam) : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap mengikuti
mpersidangan hari ini.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan tindak pidana
mpembunuhan dengan pemberatan pasal 338 KUHP, apakah saat ini saudara
mdidampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa (Saddam) : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu saudara Harya
mBagus Prayoga dan Akbar Gilang Perdana.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Betul mereka penasehat hukum saudara?

Terdakwa (Saddam) : Betul


Hakim Ketua (Zahiyah) : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
mterdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH (Harya) : : Ya, majelis hakim yang terhormat, kami membawanya (penasehat hukum
m................. menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada majelis hakim/ serta surat
kuasa dan mkartu advokatnya ditinggalkan di meja hakim).

(setelah Hakim Ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian menunjukkan pada hakim anggota I dan II dan
menunjukan kepada penuntut umum untuk memeriksa)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan
mdakwaannya?

JPU (Elika) : Sudah siap majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.

JPU (Elika) : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan yang
mdibacakan oleh jaksa penuntut umum? Apakah saudara penasehat hukum akan
mmengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut umum?

PH (Harya) : Tidak yang mulia, kami tidak mengajukan eksepsi.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik, karena saudara penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi, sidang kita
mlanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi–saksi. Kepada jaksa penuntut
mumum, apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi–saksinya?

JPU (Saidi) : Sudah siap yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, kepada Jaksa Penuntut Umum dipersilahkan (Panitera menampilakan
mmmmmmmmmmmmmmrekaman CCTV pertama)

JPU (Saidi) : Apakah benar terdakwa adalah orang di rekaman tersebut

Terdakwa (Saddam) : Saya betul membunuh ola, tapi kalau pelacur itu tidak selingkuh saya pasti tidak
.............................................akan.membunuhnya. (Saddam emosi)

Hakim ketua : Saudara terdakwa harap tenang. Kepada jaksa penuntut umum silahkan dilanjutkan.

JPU (Elika) : Jadi saudara membunuh korban karena korban melakukan perselingkuhan, apakah
benar saudara terdakwa?

Terdakwa (Saddam) : Saya mencintai ola yang mulia hakim, 10 tahun hidup saya habiskan dengan Ola.
Tapi dia tega menyelingkuhi saya yang mulia hakim...jadi saya membunuhnya.

JPU (Elika) : Apakah anda sadar dan menyesali perbuatan anda

Terdakwa (Saddam) : Saya sadar, tapi saya tidak menyesal. Itu ganjaran dari perbuatannya.

JPU (Elika) : Baiklah, sekian yang mulia hakim

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah terimakasih. Apakah pihak Penasihat hukum ingin menanyakan sesuatu?

PH (Saidi) : Ada yang mulia

Hakim Ketua (Zahiyyah) : Baiklah, kepada Penasihat hukum dipersilahkan


PH (Saidi) : Terimakasih yang mulia hakim. Jadi, motif saudara melakukan tindak pembunuhan
karena korban melakukan perselikuhan. Bagaimana tepatnya anda bisa mengetahui
bahwa korban berselingkuh?

Terdakwa (Saddam) : Mungkin sekitar 3 tahun lalu saya mulai menyadari sikap ola yang berubah terhadap
saya. Ola mulai sering marah, komunikasi kami sangat buruk bahkan ia sering tidak
pulang ke rumah.Namun, saya tetap diam demi menjaga hubungan rumah tangga
kami. Tapi semakin saya biarkan, sikap istri saya semakin berubah, hubungan kami
pun semakin rengggang. 1 bulan yang lalu akhirnya saya memutuskan membututi
Ola, dan yang saya dapati dia pergi ke hotel dengan pria lain. Saya juga pernah
melihat percakapan tidak wajar Ola dengan sesorang di WA. Tadinya saya tidak mau
berburuk sangka, tapi dia ternyata benar berselingkuh. (saddam sedih)

PH(Akbar) : Bailah, terimakasih saudara terdakwa. Yang mulia hakim, berdasarkan kesaksian
terdakwa, izinkan saya menyerahkan bukti percakapan antara Ola dan orang lain.
(menyerahkan bukti ke panitera)

PH(Akbar) : Terdakwa memang bersalah karena telah membunuh istrinya. Namun, kita tidak bisa
mengesampingkan fakta bahwa hubungan rumah tangga mereka yang dari awal tidak
serasi dan hal itu disebabkan oleh korban. Korban juga telah menyebabkan luka
emosional yang dalam terhadap terdakwa. Jadi kami mohon, agar Yang Mulia
Hakim kembali mempertimbangkan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum.
Terimakasih Yang Mulia Hakim

Hakim Ketua (Zahiyyah) : Baiklah. Terimakasih kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum. Apakah
ada yang ingin ditambahkan Jaksa Penuntut Umum?

JPU (Saidi) : Tidak ada Yang Mulia Hakim

Hakim Ketua (Zahiyah) : Penasihat Hukum?

PH (Harya) : Tidak ada yang mulia Hakim

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara penuntut umum, apakah sudah
siap untuk membacakan tuntutannya pada siang hari ini?

JPU (Saidi) : Sudah siap, yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya

JPU (Elika) : (Membacakan sambil berdiri )

Hakim Ketua (Zahiyah) : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum,
mkepada terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana
mtersebut?

Terdakwa (Saddam) : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya yang mulia hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, kita lanjutkan dengan pembacaan pleidoi oleh penasihat hukum. Kepada
penasihat hukum apakah sudah disiapkan?

PH(Harya ) : Sudah Yang Mulia Hakim

Hakim Ketua (Zahiya) : Bailah, kepada penasihat hukum dipersilahkan

PH(Akbar) : (Membacakan sambil berdiri)


Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah demikian pembelaan dari penasehat hukum terdakwa, kepada Jaksa Penuntut
Umum apakah akan mengajukan replik atas pembelaan dari PH terdakwa?

JPU() : Baik, terima kasih mejelis hakim, kami tidak mengajukan replik yang mulia hakim

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan kesempatan
majelis hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua
minggu kedepan pada hari Senin, 24 April 2023 dengan agenda pembacaan putusan
hakim. Kepada jaksa penuntut umum, penasihat hukum, dan terdakwa diharapkan
hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang
hari ini dinyatakn ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)
SIDANG VI

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sidang lanjutan perkara pidana PN XI MIPA 2 yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana nomor XI MIPA 2, atas nama terdakwa Saddam Pelman dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang ini adalah pembacaan
putusan majelis hakim.

Hakim Ketua (Zahiyah) : saudara terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari ini adalah
pembacaan putusan pengadilan. Apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar
putusan sidang hari ini?

Terdakwa (Saddam) : Ya, sudah siap, yang mulia

(ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca putusan majelis
hakim mengetuk pali 1 kali )

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baik demikian putusan majelis hakim, diberitahukan bahwa apabila keberatan
dengan putusan ini, dapat mengajukan upaya anding selambat – lambatnya 14 hari
sejak putusan ini dibacakan. Kepada saudara Saddam apakah saudara mengerti
dengan putusan ini?

Bersalah (Saddam) : (diam, tidak menjawab)

Hakim Ketua (Zahiyah) : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradian dengan nomor reg
XI MIPA 2, atas nama Saddam Pelman dinyatakan selesai dan sidang ini kami
nyatakan di tutup (ketuk pali 3 kali)

Bersalah (Saddam) : (Saddam mengamuk)

Anda mungkin juga menyukai