Laporan Penelitian Analisis Curaha Hujan Di Kota Garut Selama 5 Tahun Kebelakang Hera
Laporan Penelitian Analisis Curaha Hujan Di Kota Garut Selama 5 Tahun Kebelakang Hera
GURU PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
XIE
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul "Laporan
penelitian analisis curah hujan di kota garut selama 5 tahun kebelakang" ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata Pelajaran informatika .
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada ibu siti zakiyah
khairunnisa M.pd, selaku guru mata Pelajaran informatika yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan materi pada
mata Pelajaran yang ditekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini. Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar belakang masalah.....................................................................................................4
B. Identifikasi masalah...........................................................................................................5
C. Rumusan masalah..............................................................................................................5
D. Tujuan.................................................................................................................................5
E. Manfaat...............................................................................................................................6
BAB II..........................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................Error! Bookmark not defined.
A. Sejarah Kota Garut............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Curah hujan adalah ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar
dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Tingkat hujan yang
diukur dalam satuan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh
(tertampung) pada tempat yang datar seluas 1 meter persegi dengan asumsi tidak ada
yang menguap, mengalir dan meresap. Data curah hujan penting untuk perencanaan
teknik, terutama untuk sistem drainase seperti irigasi, bendungan, drainase perkotaan,
pelabuhan, dermaga, dan struktur air lainnya. Akibatnya, data rata-rata hujan di daerah
tertentu terus dicatat untuk menilai jumlah perencanaan yang harus dilakukan.
Pencatatan data tingkat hujan rata-rata tahunan di DAS (Daerah Aliran Sungai)
dilakukan di berbagai titik di sepanjang stasiun pencatatan curah hujan untuk
menentukan tingkat hujan yang turun di wilayah tertentu. Untuk memperoleh perkiraan
perencanaan yang tepat, kita membutuhkan data curah hujan selama bertahun-tahun.
Semakin banyak data rata-rata hujan tahunan yang ada semakin akurat perhitungannya.
1) Menganalisis hasil penelitian data dan informasi mengenai curah hujan di kota
garut dalam 5 tahun kebelakang
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang curah hujan di kota garut yang telah di uraikan,
dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang ingin diatasi melalui laporan penelitian
analisis ini :
1) Apa dampak positif dan negatif curah hujan terhadap Masyarakat kota garut ?
2) Apa faktor yang mempengaruhi iklim terhadap curah hujan yang ada di kota
garut ?
3) Bagaimana dampak curah hujan bagi para petani yang ada di kota garut ?
D. Tujuan
E. Manfaat
3) Memahami informasi mengenai apa itu curah hujan , serta dampak negatif dan
positifnya.
4) Dapat Menyusun laporan penelitian dengan baik dan menggali informasi dari
berbagai sumber
7) Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah ilmu dan proses Menyusun
laporan dalam mata Pelajaran informatika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Kota Garut
Kota Garut adalah salah satu Kota yang ada di Jawa Barat dan terkenal dengan keindahan
alamnya. Namun sejarah Kota Garut sendiri tidak bisa dipisahkan dari sejarah Kabupaten Garut
yang memang lebih luas. Pada awalnya, Garut merupakan bagian dari wilayah Kesultanan
Cirebon dan Kesultanan Banten. Namun pada tahun 1823, Wilayah garut masuk ke dalam
wilayah pemerintahan Hindia – Belanda. Pada masa kolonial Belanda, Garut dijadikan pusat
administratif untuk wilayah Priangan Timur yang meliputi kota seperti Tasikmalaya dan
Ciamis.
Sejarah Garut tak bisa dilepaskan dari Kabupaten Limbangan. Kabupaten Limbangan
adalah Kabupaten lama yang ibu kotanya dipindahkan ke Garut kini karena sering kali terjadi
bencana alam berupa banjir yang melanda daerah ibu kota. Selain itu, kurang berkembangnya
pusat pemerintahan karena jauh dari sungai yang menjadi sarana transportasi dan irigasi areal
pesawahan dan perkebunan. Bupati Adiwijaya (1813–1831) membentuk panitia survei lokasi
untuk ibu kota kabupaten yang baru. Pilihan akhirnya jatuh di tempat yang
dikelilingi gunung dan memiliki mata air yang mengalir ke Cimanuk.
Tempat tersebut berjarak ± 17 km dari pusat kota lama. Saat menemukan mata air,
seorang panitia kakarut (bahasa sunda: tergores) belukar. Orang Belanda yang ikut survei tak
dapat menirukan kata tadi, dan menyebutnya gagarut. Pada awalnya, nama kabupaten yang ibu
kotanya telah dipindahkan tidak akan diubah, masih Kabupaten Limbangan. Namun, atas saran
sesepuh hendaknya nama kabupaten diganti dengan nama baru sehingga tidak menimbulkan
bencana dan malapetaka dikemudian hari seperti yang sering menimpa kabupaten Limbangan.
Dari kejadian kakarut tersebut, yang dilafalkan oleh orang Belanda dengan gagarut, telah
muncul ide untuk nama kabupaten baru, yaitu "Garut". Hari jadi Garut diperingati setiap
tanggal 16 Februari. Kota Garut juga menjadi pusat industri tekstil dan penghasil teh yang
terkenal di Indonesia. Pada saat itu, Garut memiliki jalur kereta api yang menghubungkan kota
ini dengan kota-kota besar di Jawa Barat, seperti kota Bandung dan Jakarta.Selama masa
kemerdekaan, Garut menjadi salah satu wilayah yang aktif dalam perjuangan melawan
penjajahan Belanda. Pada tahun 1946, terjadi sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Insiden
Garut. Dimana sekelompok pemuda Garut menculik Letnan Jendral Hidajat dari kediamannya
di Garut.
Insiden ini memicu tindakan keras dari Pemerintah dan memperburuk situasi di wilayah
Garut.Setelah Indonesia merdeka, Garut menjadi bagian dari provinsi Jawa Barat. Pada tahun
2000, Garut diresmikan menjadi kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Garut. Sejak saat
itu, Garut telah mengalami perkembangan pesat dalam berbagai sektor seperti pariwisata,
pertanian, dan industri kreatif.Saat ini Kota Garut dikenal sebagai kota wisata yang indah
di Jawa Barat. Berbagai objek wisata seperti Danau Cipanas, Gunung Papandayan, dan Pantai
Santolo menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke kota ini.
Kota Garut juga dikenal dengan kerajinan tangan seperti batik dan anyaman bambu yang
diproduksi oleh masyarakat setempat. Meskipun telah mengalami perkembangan pesat, Kota
Garut tetap mempertahankan warisan budaya dan sejarahnya. Salah satu contohnya adalah
Kompleks Makam Pangeran Cakrabuana yang terletak di Desa Wanaraja. Malam ini merupakan
peninggalan sejarah dari zaman Kesultanan Cirebon dan menjadi salah satu objek wisata sejarah
yang populer di Kota Garut.
Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Garut
memiliki letak yang strategis sebagai penyangga Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, dengan jarak
61,5 km dari Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di Bandung dan sekitar 216 km dari Pusat
Pemerintahan Republik Indonesia di Jakarta. Secara umum Kabupaten Garut merupakan
wilayah yang dinamis, berbagai dinamika pembangunan terus berlangsung baik di bidang
politik, ekonomi, sosial maupun budaya, sehingga berbagai perkembangan terjadi pada hampir
semua sektor. Kabupaten Garut terletak pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan
107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif
sebesar 307,407 Ha (3.074,07 km²) dengan batas-batas sebagai berikut :
Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²).
Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan
berupa dataran rendah yang sempit. Di antara gunung-gunung di Garut adalah: Gunung
Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya terletak di perbatasan
dengan Kabupaten Bandung, serta Gunung Cikuray (2.821 m) di selatan kota Garut.
Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibu kota
provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hinterland bagi pengembangan wilayah
Bandung Raya. Karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok
kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung, sekaligus berperan di dalam pengendalian
keseimbangan lingkungan.