Disusun oleh:
Tahun 2020
i
HALAMAN PENGESAHAN
BEST PRACTICE
Disahkan di : Semarang
Pada Tanggal : 16 November 2020
Kepala SMK Nurul Islami Semarang Peneliti,
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah
rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Best Practice secara daring
yang berjudul : Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Materi Neraca Lajur melalui Model
Pembelajaran Blended Learning – Flipped Classroom pada Siswa Kelas XI Akuntansi 2 SMK
Nurul Islami Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.
Peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Best Practice ini karena bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu pada kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ariniyatul Waridah, S.Pd., M.Si. selaku kepala SMK Nurul Islami Semarang yang telah
memberikan kesempatan dan kemudahan dalam melaksanakan laporan ini
2. Semua teman guru SMK Nurul Islami Semarang yang telah memberikan bantuan dan motivasi
dalam menyelesaikan Proposal PTK ini
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Best Practice ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
proposal ini. Harapan penulis, semoga penyusunan proposal ini memberikan manfaat bagi
semua pihak, khususnya pada penulis sendiri. Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah kita
berserah diri.
Semoga langkah kita kedepannya selalu dalam bimbingan dan keridhoan-Nya. Aamiin.
iii
DAFTAR ISI
iv
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................................................... 22
3. Deskripsi Per Siklus ......................................................................................................... 23
a. Siklus I ........................................................................................................................ 24
b. Siklus II ...................................................................................................................... 27
Daftar Pustaka.............................................................................................................................. 30
Lampiran ...................................................................................................................................... 32
1. RPP
2. Instrumen Pengumpul Data
v
A. PENDAHULUAN
1
bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan belum mampu menggantikan
pelaksanaan pembelajaran tatap muka karena metode interaksi tatap muka konvensional
masih jauh lebih efektif dibandingkan pembelajaran online atau e-learning. Selain itu,
keterbatasan dalam aksesibilitas internet, perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software), serta pembiayaan sering menjadi hambatan dalam memaksimalkan
sumbersumber belajar online (Yaumi, 2018).
Kondisi saat ini dimana masyarakat dihadapkan oleh adanya pandemi covid-19
ini membuat dunia pendidikan mencari strategi agar kegiatan belajar mengajar tetap
dapat dilaksanakan. Berdasarkan pengalaman mengajar di SMK Nurul Islami Semarang,
kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran
secara daring (online), dimana siswa diberikan materi dan latihan soal oleh guru untuk
kemudian diselesaikan oleh siswa. Kegiatan pembelajarannya pun terbatas pada diskusi
melalui Whatsapp Group dan Google Classroom. Namun pelaksanaan sistem
pembelajaran daring ini bukan tanpa hambatan. Banyak hambatan/kendala yang dialami
oleh siswa salah satunya adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang
diberikan oleh guru, sehingga berdampak pada banyaknya siswa yang memperoleh hasil
belajar di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Berdasarkan nilai latihan soal materi neraca lajur di kelas XI Akuntansi 2 SMK
Nurul Islami Semarang tahun pelajaran 2020/2021, masih banyak siswa yang belum
tuntas sesuai dengan KKM. Jumlah siswa yang tidak tuntas KKM dan persentase
ketuntasan belajar siswa disajikan dalam tabel berikut ini :
2. Identifikasi Masalah
Masalah yang penulis temukan pada mata pelajaran Praktikum Akuntansi
Perusahaan Jasa Dagang materi tentang Kertas Kerja kelas XI Akuntansi 2 di SMK Nurul
Islami Semarang yaitu:
a. Hasil belajar peserta didik yang rendah pada mata pelajaran praktikum akuntansi
perusahaan jasa dan dagang di materi neraca lajur
b. Model pembelajaran yang kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa
3. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka analisis terhadap
masalah tersebut yaitu siswa di SMK Nurul Islami Semarang kelas XI Akuntansi 2 pada
mata pelajaran praktikum akuntansi perusahaan jasa dagang materi neraca lajur, memiliki
hasil belajar yang rendah. Hal tersebut dikarenakan model pembelajaran daring yang
dilakukan dirasa kurang efektif. Sehingga berdampak kurang pahamnya siswa terhadap
materi yang diberikan oleh guru.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan analisis masalah yang telah
diuraikan, dirumuskan permasalahan yaitu:
1) Apakah penerapan model pembelajaran Blended Learning-Flipped Classroom
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi neraca lajur pada siswa kelas
XI Akuntansi 2 SMK Nurul Islami Semarang?
2) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya model
pembelajaran Blended Learning-Flipped Classroom dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi neraca lajur pada siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Nurul
Islami Semarang?
3
5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Blended Learning-Flipped
Classroom pada materi neraca lajur pada siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Nurul Islami
Semarang.
6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi siswa
a. Memberi pengalaman kepada siswa untuk berinteraksi kepada temannya
b. Mendorong siswa untuk lebih termotivasi untuk belajar
c. Membantu memahami konsep materi Neraca Lajur sehingga meningkatkan hasil
belajar
d. Meningkatkan kreativitas dan konsentrasi dalam setiap proses pembelajaran
2. Bagi guru
a. Melatih guru untuk membuat, merencanakan, menganalisis dan mengevaluasi
dengan melaksanakan tindakan penelitian
b. Meningkatkan profesionalisme guru
c. Memberikan alternatif untuk menciptakan proses pembelajaran aktif khususnya
pada mata pelajaran praktikum akuntansi perusahaan jasa dagang
4
B. KAJIAN PUSTAKA
5
3) Kolaboratif, artinya partisipasi, antara guru- peserta didik dan mungkin asisten
yang membantu proses pembelajaran.
4) Self-reflective dan Self- evaluative, artinya pelaksana, pelaku tindakan serta objek
yang dikenai tindakan melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap hasil atau
kemajuan yang dicapai.
5) Fleksibel, artinya memberikan sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa
melanggar kaidah metodologi ilmiah.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara umum dari penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk (E. Mulyasa, 2008:155) :
1) Memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas 2)
Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran di kelas.
3) Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan tindakan dalam
pembelajaran yang direncanakan di kelas.
c. Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan guru perlu membuat
rencana tindakan atau yang sering disebut rencana perbaikan. Langkah-langkah
dalam menyusun rencana adalah sebagai berikut (Wardhani, dkk. 2007):
1. Merumuskan cara perbaikan yang akan dibentuk dalam bentuk hipotesis
tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik
untuk mengatasi masalah. Dugaan atau hipotesis ini dibuat berdasarkan
kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam
masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau dengan pakar,
serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru. Berdasarkan hasil kajian
tersebut, guru menyusun berbagai alternatif tindakan. Selanjutnya, guru
perlu mengkaji setiap alternatif, terutama keterkaitannya dengan tujuan
tindakan (perbaikan) serta kelayakan pelaksanaannya. Akhirnya dengan
mempertimbangkan hasil kajian, guru memilih alternatif yang dianggap
paling layak.
Sebagai contoh cobalah lakukan langkah berikut untuk menemukan
hipotesis tindakan bagi masalah di atas. Kaji teori tentang bahan belajar dan
tugas yang menarik, ingat-ingat pengalaman anda sebagai guru, dan perlu
8
berbicaralah dengan pakar pendidikan. Dari hasil kajian yang dilakukan
beberapa alternatif dapat dibuat:
a) Tugas akan berhasil dan menantang jika diberikan setiap minggu atau
dua minggu sekali.
b) Bentuk tugas yang bervariasi akan memotivasi siswa
untuk mengerjakannya.
c) Tugas akan cukup menantang jika materinya diambil dari lingkungan
siswa atau diambil dari buku pelajaran yang dimiliki siswa
d) Tugas yang diberikan akan menantang jika dikaitkan dengan bahan
belajar Cocokkan hipotesis yang anda buat dengan alternatif tersebut
dan kemudian pilih alternatif yang paling layak untuk setiap masalah.
2. Analisis kelayakan hipotesis tindakan
Setelah menetapkan alternatif hipotesis yang terbaik, hipotesis ini masih
perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan
pelaksanaanya. Dengan kata lain, guru harus bertanya, mungkinkah rencana
tindakan tersebut dilaksanakan. Hal ini terutama dikaitkan dengan hal-hal
berikut:
a) Kemampuan dan komitmen guru sebagai aktor pelaksana karena
pelaksanaan PTK memang harus dari keinginan guru sendiri. Guru harus
bertanya kepada diri sendiri apakah ia cukup mampu melaksanakan dan
menyelesaikan rencana perbaikan tersebut.
b) Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut,
misalnya jika diputuskan untuk memberi tugas setiap minggu apakah
siswa cukup mampu menyelesaikannya. Apakah malah membuat siswa
menjadi bosan.
c) Ketersediaan sarana/fasilitas yang diperlukan. Apakah sarana/fasilitas
yang diperlukan dalam perbaikan dapat diadakan oleh siswa, sekolah,
atau oleh guru sendiri?
d) Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah. Iklim belajar berkaitan dengan
berbagai kebiasaan guru, siswa, dan personil lain dalam menyikapai
kegiatan belajar atau kegiatan akademik, sedangkan iklim kerja
berkaitan dengan kebiasaan personil sekolah dalam menyikapi
tugastugasnya. Dalam hal ini guru perlu mempertimbangkan apakah
9
alternatif yang dipilihnya akan mendapat dukungan dari kepala sekolah
dan personil lain di sekolah.
d. Melaksanakan PTK
1) Menyiapkan Pelaksanaan
Ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan sebelum
merealisasikan rencana tindakan kita (Wardhani, dkk. 2007):
a) Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan
dilaksanakan. Skenario mencakup langkah-langkah yang dilakukan oleh
guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan. Terkait dengan
rencanan pembelajaran, guru perlu mempersiapkan berbagai bahan
seperti tugas dan bahan belajar yang dibuat sesuai dengan hipotesis yang
dipillh, alat peraga, atau buku-buku yang relevan.
b) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan, misalnya
gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas, atau sarana lain
yang terkait.
c) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan
proses dan hasil perbaikan. Dalam hal ini guru harus menetapkan apa
yang harus direkam, bagaimana cara merekamnya, dan kemudian
bagaimana cara menganalisisnya. Agar dapat melakukan ini, guru harus
menetapkan indikator keberhasilan. Misalnya, sikap siswa ketika diberi
tugas, persentase siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu, kualitas
penyelesaian tugas siswa, persentase kehadiran siswa, serta nilai siswa
dalam tes formatif. Jika indikator ini sudah ditetapkan, guru dapat
menentukan cara merekam dan menganalisis data.
d) Jika perlu untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu
menstimulasikan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini guru dapat bekerja
sama dengan teman sejawat.
2) Melaksanakan Tindakan
Setelah persiapan selesai selanjutnya guru melaksanakan tindakan dalam
kelas yang sebenarnya.agar pelaksanaan berlangsung secara terarah, guru
perlu memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh Hopkins (dalam
Wardhani, dkk. 2007) disebut sebagai kriteria PTK yang dilakukan oleh
guru. Beberapa kriteria tersebut adalah:
10
a) Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu metodologi
penelitian yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen
guru dalam mengajar. Ini berarti, guru tidak boleh mengorbankan siswa
dalam penelitian yang sedang dilaksanakannya, dengan perkataan lain
guru harus selalu mengutamakan siswa karena memang tujuan utamanya
untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa.
b) Cara pengumpulan dan perekaman data jangan sampai menyita waktu
guru. Esensi pelaksanaan PTK memang harus disertai dengan observasi
dan interpretasi dan pengumpul data yang paling baik adalah guru.
Namun, jika kegiatan ini menyita waktu guru terlampau banyak,
konsentrasi guru dalam mengajar akan terganggu. Untuk mengatasi
masalah ini guru dapat memanfaatkan alat perekam atau minta bantuan
teman sejawat.
c) Metodologi yang diterapkan haruslah reliabel atau handal, sehingga
memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan situasi kelasnya.
d) Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru.
e) Sebagai peneliti guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika
yang terkait dengan tugas-tugasnya. Misalnya menyampaikan kepada
kepala sekolah tentang rencana tindakan yang akan dilakukan, atau
menginformasikan kepada orang tua siswa jika selama pelaksanaan PTK
siswa diwajibkan melakukan sesuatu di luar kebiasaan rutin.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara kaseluruhan
sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan lingkungannya (Slamet, 2003 dalam
Hamdani, 2010). Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga
menyusun kebiasaan, persepsi, kesenangan, penyesuaian sosial, bermacammacam
keterampilan dan cita-cita. Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dibuktikan salah
satunya dengan hasil belajar siswa (Sardiman, 2005 dalam Hamdani, 2010).
11
Prinsip-prinsip dalam belajar merupakan suatu keadaan yang seharusnya ada
dalam proses belajar agar tercipta aktivitas belajar yang efektif. Mengingat pentingnya
prinsip-prinsip dalam belajar tersebut seorang pendidik/pembimbing harus mampu
menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat
dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara
individual. Menurut Slameto (2010:27) prinsip-prinsip dalam belajar dapat disusun,
sebagai berikut:
a) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan
minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.
3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuanya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b) Sesuai Hakikat Belajar
1) Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembanganya.
2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.
3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu
dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang
diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang
diharapkan.
c) Sesuai Materi/bahan yang harus dipelajari
1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapainya.
12
2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa prinsipprinsip
dalam belajar antara lain belajar harus dapat melibatkan partisipasi aktif siswa, belajar
merupakan suatu proses yang berjalan secara kontinu, belajar harus dapat
mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus
dicapainya, dan dalam belajar memerlukan kondisi yang tenang atau mendukung
untuk belajar.
13
dimaksud hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang dari suatu aktivitas
belajar yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, terutama dinilai dari
aspek kognitif dan ditunjukkan melalui nilai atau angka.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian hasil belajar adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik
penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk
lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
1) Tes
Tes adalah teknik penilaian yang berbentu pemberian tugas atau serangkaian
tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah yang harus
dikerjakan siswa, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan hasil
belajar siswa. Teknik penilaian hasil belajar berupa tes, terdiri dari: a) Tes tertulis
b) Tes lisan
c) Tes praktik/tes kinerja
2) Observasi
Observasi adalah suatu teknik penilaian hasil belajar dengan jalan observasi hasil
belajar peserta didik. Tujuan observasi adalah untuk merekam atau
mengumpulkan informasi gejala-gejala, baik yang berupa fakta maupun
perlakuan dalam situasi yang sesungguhnya.
3) Penugasan
Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas
rumah dan/atau proyek. Teknik penilaian penugasan dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa dalam bidang tertentu,
mengetahui kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan itu dalam
penyelidikan tertentu, dan mengetahui kemampuan siswa dalam
menginformasikan subjek tertentu secara jelas.
3. Model Pembelajaran Blended Learning – Flipped Classroom
a. Pengertian Model
Sunarwan (dalam Sobry Sutikno, 2004: 15) mengartikan model sebagai
gambaran tentang keadaan nyata. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008: 1034),
model merupakan sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Model disebut juga
14
barang tiruan yang kecil dengan bentuk (rupa) tepat benar seperti yang ditiru. Secara
khusus, istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.
b. Pengertian Pembelajaran
Menurut Aunurrahman (2010: 34), Pembelajaran adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan memengaruhi
terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Hamalik (2008: 57) mengemukakan bahwa “Pembelajaran merupakan suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling memengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran”.
Pembelajaran tidak dapat diartikan secara sederhana sebagai alih informasi
pengetahuan dan keterampilan ke dalam benak siswa. Pembelajaran yang efektif
seyogyanya membantu siswa menempatkan diri dalam situasi dimana mereka mampu
melakukan konstruksi-konstruksi pemikirannya dalam situasi wajar, alami, dan
mampu mengekspresikan dirinya secara tepat apa yang mereka rasakan dan mampu
melaksanakannya.
Hal tersebut mengandung pengertian bahwa pembelajaran selain harus mampu
memotivasi siswa untuk aktif, kreatif dan inovatif, juga harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan siswa itu sendiri.
15
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Jadi pada intinya, model pembelajaran adalah prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga
diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
16
dalam mengatur kecepatan penguasaan, pengulangan, serta pengayaan dari bab
materi yang dapat dipelajari secara mandiri.
3) Individualisasi. Setiap peserta didik memiliki minat, kemampuan, dan tujuan
yang berbeda. Pembelajaran secara online dapat membantu guru dalam
memfasilitasi peserta didik untuk mengarahkan pembelajaran sesuai dengan
minat, kemampuan, dan tujuan masing-masing.
4) Tempat. Pembelajaran secara online bersifat lebih fleksibel dibandingkan dengan
pembelajaran tatap muka. Melalui pembelajaran online, peserta didik dapat
belajar kapanpun dan dimanapun. Baik sebelum jam sekolah, saat jam belajar,
setelah jam sekolah, saat berada di rumah, dan lain-lain.
5) Interaksi pribadi. Pembelajaran model blended learning juga memungkinkan
guru untuk dapat lebih banyak berinteraksi dan membantu peserta didik secara
individual.
6) Persiapan. Dalam pembelajaran „blended learning’ peserta didik dapat
mengakses bahan ajar secara online sehingga peserta didik dapat lebih siap
sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka, serta peserta didik juga dapat
mengulang lagi materi yang dipelajari setelah kelas selesai.
7) Umpan Balik. Dalam suatu proses pembelajaran, umpan balik terhadap hasil
pekerjaan siswa adalah bagian yang sangat penting. Namun seringkali guru tidak
mempunyai banyak kesempatan untuk dapat memberikan umpan balik segera
setelah peserta didik menyelesaikan tugasnya. Nah, melalui sistem online dalam
pembelajaran blended learning, guru dapat memberikan umpan balik atas hasil
pekerjaan seluruh siswa melalui sistem aktivitas penilaian yang interaktif.
18
c) Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan jumlah jumlah yang diperoleh dari
penggabungan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian untuk masing-masing akun.
1. Jika letaknya sama maka langsung dijumlahkan. Hasilnya dipindahkan ke kolom
neraca saldo disesuaikan pada sisi yang sama.
2. Jika letaknya berlawanan maka diselisihkan. Hasilnya dipindahkan ke kolom
neraca saldo disesuaikan sesuai dengan Sisi yang lebih besar.
d) Memisahkan jumlah-jumlah pada neraca saldo disesuaikan ke kolom laba rugi atau
neraca pada sisi yang sama, dengan cara :
1. Untuk akun riil, yaitu asset, kewajiban, dan ekuitas (termasuk akun prive)
dipindahkan ke kolom neraca ;
2. Untuk akun nominal, yaitu pendapatan dan beban, dipindahkan ke kolom laba
rugi.
e) Menjumlahkan angka-angka dalam kolom laba rugi, kemudian menuliskan selisih
antara jumlah debit dan kredit di sisi jumlah yang lebih kecil sehingga jumlah debit
dan kredit sama.
f) Menuliskan kata laba bersih atau rugi bersih ke dalam kolom akun dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Jika jumlah debit lebih besar daripada jumlah kredit (kolom laba rugi) sehingga
selisihnya ditulis di kredit berarti rugi bersih.
2. Jika jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debit (kolom laba rugi) sehingga
selisihnya ditulis di debit berarti laba bersih..
g) Memindahkan laba rugi bersih ke dalam neraca pada sisi yang berlawanan.
h) Menjumlahkan kolom neraca sehingga jumlah debit dan kredit menjadi sama.
Kemudian seluruh hasil penjumlahan yang ada di kertas kerja diberi garis dua.
5. Kerangka Berpikir
Pada kondisi saat ini dimana pembelajaran dilakukan secara daring dan tidak
diperbolehkan bertemu secara tatap muka, masih banyak guru yang hanya mengajar dengan
cara memberikan tugas kepada siswa, dan siswa dituntut untuk dapat belajar secara mandiri
dari bahan ajar yang telah diberikan. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa
rendah.Supaya hasil belajar siswa meningkat, maka peneliti perlu melakukan action atau
tindakan. Tindakan yang dilakukan peneliti pada penelitan ini adalah menerapkan model
pembelajaran Blended Learning-Flipped Classroom.
19
Dari uraian di atas peneliti berharap dengan menerapkan pembelajaran model
pembelajaran Blended Learning-Flipped Classroom akan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Tahapan pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran Blended LearningFlipped
Classroom:
Guru : Siswa :
KONDISI
Masih menggunakan Kurangnya pemahaman
AWAL metode pembelajaran siswa dan hasil belajar
yang monoton. yang masih rendah
SIKLUS I
Dengan menerapkan
Menerapkan model model pembelajaran
pembelajaran Blended Blended Learning-Flipped
TINDAKAN
Learning-Flipped Classroom, siswa dapat
Classroom lebih memahami materi
pembelajaran karena
pembelajaran dilakukan
melalui kombinasi antara
synchronous dan
asynchronous
SIKLUS II
Dengan menerapkan
model pembelajaran
Blended Learning-Flipped
Classroom secara optimal,
dapat meningkatkan hasil
belajar siswa
20
6. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti uraian di atas, diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut :
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Materi Neraca Lajur melalui Model Pembelajaran
Blended Learning – Flipped Classroom pada Siswa Kelas XI Akuntansi 2 SMK Nurul
Islami Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021”.
21
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Nurul Islami
Semarang Semester Gasal Tahun Pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 23 siswa. Adapun
data nama siswa kelas XI Akuntansi 2 sebagai berikut.
Jenis
No Nama Kelamin
22
Jadwal penelitian
Bulan/Minggu ke
23
Pelaksanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
a. Siklus I
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini diawali dengan mengidentifikasi masalah,
menganalisis masalah, menentukan alternatif tindakan dan merumuskan masalah.
Dalam kegiatan ini penulis berkonsultasi dengan teman sejawat. Adapun yang
menjadi fokus perbaikan adalah hasil belajar siswa yang rendah dalam proses
pembelajaran.
Langkah berikutnya adalah menyusun rencana perbaikan pembelajaran
yaitu menentukan skenario pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan
keterampilan proses, mempersiapkan model pembelajaran yang akan dipakai yaitu
blended learning-flipped classroom, mempersiapkan sumber, bahan, alat bantu
pengajaran yang diperlukan, menyusun lembaran kerja siswa dan format evaluasi.
2) Pelaksanaan
Rencana pembelajaran yang telah disiapkan kemudian dilaksanakan sesuai
jadwal yang ditentukan. Model pembelajaran pemodelan ini diterapkan sebagai
usaha perbaikan pembelajaran sehingga diharapkan dapat memperjelas materi
pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam proses
pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut.
24
No. Guru Siswa Ket
1. Guru mengunggah materi Siswa mengunduh materi Dilakukan
pembelajaran yang akan dipelajari yang telah diunggah oleh secara
guru di Google Classroom, asynchronous
pada hari sebelumya melalui kemudian mempelajari
Google Classroom materi tersebut.
25
8. Guru membahas jawaban dari soal Siswa mengoreksi hasil
yang diberikan kemudian pekerjaannya dengan
jawaban yang
memberikan penguatan diberikan oleh guru
3) Pengamatan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi bahwa hasil belajar siswa yang masih
rendah dalam pembelajaran, maka yang menjadi perhatian perbaikan
pembelajaran adalah bagaimana metode pembelajaran yang digunakan dapat
membuat siswa memahami materi sehingga memperoleh hasil belajar yang
meningkat. Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil
pengamatan terhadap proses pembelajaran inilah yang nantinya akan dipelajari
sehingga akan dapat diketahui kekurangan dan keberhasilan pada proses kegiatan
belajar mengajar. Data-data tersebut juga digunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya.
4) Refleksi
Setelah melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, maka
langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah merefleksikan kegiatan yang
telah dilaksanakan. Kegiatan dalam refleksi ini yaitu:
a) Menganalisis hasil kerja kelompok
26
b) Memeriksa dan menganalisis hasil evaluasi
c) Menganalisis angket dan lembar observasi
d) Mencari kekurangan / kelemahan pelaksanaan siklus I
e) Mencari solusi perbaikan pelaksanaan siklus I
b. Siklus II
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini dilakukan dengan menyusun rencana perbaikan
pembelajaran yaitu menentukan skenario pembelajaran yang sesuai dengan
pendekatan keterampilan proses, mempersiapkan model pembelajaran yang akan
dipakai yaitu blended learning-flipped classroom, mempersiapkan sumber, bahan,
alat bantu pengajaran yang diperlukan, menyusun lembaran kerja siswa dan format
evaluasi.
2) Pelaksanaan
Rencana pembelajaran yang telah disiapkan kemudian dilaksanakan sesuai
jadwal yang ditentukan. Model pembelajaran pemodelan ini diterapkan sebagai
usaha perbaikan pembelajaran sehingga diharapkan dapat memperjelas materi
pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam proses
pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut.
No. Guru Siswa Ket
1. Guru mengunggah materi Siswa mengunduh materi Dilakukan
pembelajaran yang akan dipelajari yang telah diunggah oleh secara
guru di Google Classroom, asynchronous
pada hari sebelumya melalui kemudian mempelajari
Google Classroom materi tersebut.
27
4. Guru memberikan pre-test melalui Siswa mengerjakan pre-test berikutnya
aplikasi Quiziz untuk mengetahui yang diberikan oleh guru (synchronous)
pemahaman peserta didik
secara bersungguhsungguh.
28
10. Guru bersama siswa Siswa bersama guru
menyimpulkan kegiatan menyimpulkan
pembelajaran yang dilakukan pada kegiatan
pertemuan ini pembelajaran yang
dilakukan pada pertemuan
ini
3) Pengamatan
Sama halnya dengan siklus I, pengamatan dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. Peneliti mengevaluasi dan menganalisis data-data
yang terkumpul. Data tentang hasil belajar dikumpulkan melalui rekapitulasi nilai,
sedangkan proses pembelajaran dikumpulkan melalui lembar pengamatan.
4) Refleksi
Proses terakhir dari kegiatan siklus II adalah melakukan refleksi terhadap
kegiatan perbaikan pembelajaranyang telah berlangsung dengan mengevaluasi
semua instrumen yang telah ditetapkan. Instrumen yang dievaluasi meliputi:
a) Penggunaan model pembelajaran blended learning-flipped classroom
b) Rekapitulasi hasil belajar siswa
c) Analisis hasil belajar siswa
d) Lembar observasi/pengamatan guru.
29
DAFTAR PUSTAKA
Gahara, Azzam. 2020. Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur 1.
Bogor: Yudhistira.
Masnur Muslich. 2013. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian Pendidikan. 2007. Jakarta: Sinar Grafika.
Rifa’i, Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang : UPT UNNES
PRESS.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sucipto, Toto. 2015. Akuntansi Perusahaan Jasa, dan Dagang. Bogor: Yudhistira.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.
30
Wardhani, IGAK., Kuswaya Wihardit, dan Noehi Nasoetion. 2000. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Universitas Terbuka
31
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
A. KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis akun-akun yang terkait dalam penyusunan 4.6 Menyusun neraca lajur untuk
neraca lajur (worksheet) untuk perusahaan jasa perusahaan jasa Indikator :
Indikator : 4.6.1 Menganalisis akun nominal
3.6.1 Mengelompokkan akun nominal dalam neraca dalam neraca lajur
lajur 4.6.2 Menganalisis akun riil dalam
3.6.2 Mengelompokkan akun riil dalam neraca lajur neraca lajur
3.6.3 Menganalisis prosedur penyusunan neraca lajur 4.6.3 Menyusun neraca lajur
1. Melalui kegiatan mengamati video (integrasi ICT, Technology), peserta didik mampu mengelompokkan
akun nominal dan akun riil dalam neraca lajur dengan benar
2. Melalui kegiatan mengamati video (integrasi ICT, Technology), peserta didik mampu menganalisis
prosedur penyusunan neraca lajur dengan benar
3. Melalui pengamatan dan kegiatan tanya jawab, peserta didik mampu menganalisis (unsur HOTS) akun
nominal dan akun riil neraca lajur dengan tepat
4. Melalui pengamatan dan kegiatan diskusi, peserta didik mampu menyusun (unsur HOTS) neraca lajur
dengan tepat
C. MATERI AJAR
1. Akun nominal dan akun riil dalam neraca lajur
2. Cara penyusunan neraca lajur
Pendahuluan (5 menit)
1. Guru memberi salam (PPK-Literasi Budaya) dan memimpin doa (PPK-Religius) Dilakukan
2. Guru melakukan presensi dan mengecek kesiapan siswa serta kerapihannya (PPK-Disiplin dan melalui google
Tanggungjawab) meet
3. Peserta didik menyimak apersepsi yang diberikan oleh guru mengenai kompetensi dasar, tujuan (Synchronous)
pembelajaran, materi, dan penilaian yang akan digunakan
• Peserta didik bersama guru membuat rangkuman/simpulan mengenai materi yang telah
Dilakukan
dipelajari (Collaboration-4C)
melalui google
• Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilaksanakan
meet
• Menutup pelajaran dengan salam dan doa (PPK-Literasi budaya dan religius)
(Synchronous)
G. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Penilaian selama proses pembelajaran Tes berbentuk soal pilihan Penilaian kinerja tentang
daring (dilakukan secara langsung maupun ganda melalui google form penyusunan neraca lajur
pengamatan melalui rekaman video)
A. KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis akun-akun yang terkait dalam 4.6 Menyusun neraca lajur untuk perusahaan
penyusunan neraca lajur (worksheet) untuk jasa
perusahaan jasa Indikator : Indikator :
3.6.3 Menganalisis prosedur penyusunan neraca lajur 4.6.3 Menyusun neraca lajur
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati video (integrasi ICT, Technology), peserta didik mampu menganalisis
prosedur penyusunan neraca lajur dengan benar
2. Melalui pengamatan dan kegiatan diskusi, peserta didik mampu menyusun (unsur HOTS) neraca lajur
dengan tepat
C. MATERI AJAR
Cara penyusunan neraca lajur
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
1. Guru memberi salam (PPK-Literasi Budaya) dan memimpin doa (PPK-Religius) Dilakukan
2. Guru melakukan presensi dan mengecek kesiapan siswa serta kerapihannya (PPK-Disiplin dan melalui google
Tanggungjawab) meet
3. Peserta didik menyimak apersepsi yang diberikan oleh guru mengenai kompetensi dasar, tujuan (Synchronous)
pembelajaran, materi, dan penilaian yang akan digunakan
Kegiatan Inti (20 menit)
Penutup (5 menit)
• Peserta didik bersama guru membuat rangkuman/simpulan mengenai materi yang telah
dipelajari (Collaboration-4C) Dilakukan
melalui google
• Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilaksanakan
• Menutup pelajaran dengan salam dan doa (PPK-Literasi budaya dan religius) meet
(Synchronous)
G. PENILAIAN HASIL BELAJAR
2. Kelompokanlah akun-akun di bawah ini ke dalam akun riil dan akun nominal dengan benar!
a. Gedung f. Pendapatan jasa
b. Utang pajak g. Perlengkapan
c. Prive h. Akumulasi penyusutan peralatan
d. Kas i. Modal
e. Beban bunga j. Beban gaji
3. Tuliskan penyelesaian kertas kerja dari Konsultan Pajak Sejahtera pada bulan Desember 2019
secara benar!
5. Dalam neraca lajur Perusahaan Bengkel Makmur tertulis kolom laba rugi terletak di sebelah
debet berjumlah Rp. 25.000.000,00 dan di kredit berjumlah Rp. 18.000.000,00. Dari
informasi tersebut, perusahaan mengalami laba/rugi? Sejumlah berapa?
Perhatikan neraca saldo untuk Endah Salon tanggal 31 Desember 2018 berikut :
ENDAH SALON
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2018
Kode Nama Akun Debit Kredit
Akun
111 Kas Rp 44.450.000
113 Perlengkapan Salon Rp 8.000.000
121 Peralatan Salon Rp 55.000.000
211 Utang Usaha Rp 15.500.000
311 Modal Endah Rp 100.000.000
321 Prive Endah Rp 2.000.000
411 Pendapatan Salon Rp 14.700.000
511 Beban Sewa Gedung Rp 12.000.000
512 Beban Listrik Rp 450.000
513 Beban Telepon Rp 300.000
514 Beban Iklan Rp 3.000.000
515 Beban Gaji Rp 5.000.000
Jumlah Rp 130.200.000 Rp 130.200.000
Adapun jurnal penyesuaian dari Endah Salon tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebagai berikut :
ENDAH SALON
Jurnal Penyesuaian
Per 31 Desember 2018
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2018
31 Beban perlengkapan salon 516 Rp 5.000.000
Des
Perlengkapan salon 113 Rp 5.000.000
31 Beban penyusutan peralatan salon 517 Rp 5.500.000
Akm. peny. peralatan salon 122 Rp 5.500.000
31 Sewa gedung dibayar di muka 114 Rp 11.000.000
Beban sewa gedung 511 Rp 11.000.000
31 Iklan dibayar di muka 115 Rp 600.000
Beban iklan 514 Rp 600.000
31 Beban gaji 515 Rp 2.000.000
Utang gaji 212 Rp 2.000.000
31 Piutang usaha 112 Rp 5.000.000
Pendapatan usaha 411 Rp 5.000.000
Diminta:
Buatlah kertas kerja Endah Salon!
KISI-KISI PENULISAN SOAL SIKLUS
I
Nama sekolah : SMK Nurul Islami Semarang Materi Pokok : Kertas Kerja (Worksheet)
Mata pelajaran : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang Bentuk soal/tes : Pilihan ganda
Kelas / Semester : XI / Gasal Jumlah soal : 20
3.6.3 Menganalisis prosedur Prosedur penyusunan neraca Disajikan informasi, peserta didik mampu C4 PG 3 5
penyusunan neraca lajur menganalisis persediaan akhir dalam neraca
lajur lajur
Disajikan informasi, peserta didik mampu C4 PG 4 5
menganalisis prosedur penyusunan kertas
kerja yang benar
Disajikan informasi, peserta didik mampu C4 PG 5 5
menganalisis kolom laba rugi dalam neraca
lajur
Disajikan informasi, peserta didik mampu C4 PG 6 5
menganalisis kolom laba rugi dalam neraca
lajur
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu :
1. Menganalisis akun nominal dan riil dalam neraca lajur untuk perusahaan jasa
2. Menganalisis prosedur penyusunan neraca lajur
3. Menyusun neraca lajur perusahaan jasa
4. Di bawah ini kertas kerja Konsultan Pajak Bahagia bulan Desember 2017
No Nama akun NS AJP NSD L/R Neraca
akun
D K D K D K D K D K
101 Kas 500 500 500
102 Iklan dibayar di muka 1000 400 600 600
201 Utang usaha 600 600 600
301 Modal 900 900 900
401 Pendapatan jasa 750 750 750
Penyelesaian kertas kerja yang benar adalah....
A. 101, 102, 301
B. 102, 201, 401
C. 102, 301, 401
D. D. 101, 102, 401
E. 201, 301, 401
5. Dalam neraca lajur kolom laba-rugi debet berjumlah Rp. 17.000.000,00 dan di kredit
berjumlah Rp. 23.900.000,00. Ini berarti perusahaan .…
A. laba Rp. 6.900.000,00
B. B. laba Rp. 17.600.000,00
C. laba Rp. 23.900.000,00
D. rugi Rp. 6.900.000,00
E. laba Rp. 17.600.000,00
6. Dalam neraca lajur kolom laba-rugi debet berjumlah Rp. 25.000.000,00 dan di kredit
berjumlah Rp. 18.000.000,00. Ini berarti perusahaan .…
A. laba Rp. 25.000.000,00
B. laba Rp. 18.000.000,00
C. laba Rp. 43.000.000,00
D. rugi Rp. 7.000.000,00
E. laba Rp. 7.000.000,00
7. Kolom neraca saldo pada kertas kerja diisi data-data yang berasal dari….
A. neraca saldo yang telah disusun pada awal periode akuntansi
B. jurnal umum dan jurnal penyesuaian
C. buku besar
D. bukti-bukti transaksi
E. neraca saldo yang telah disusun pada akhir periode akuntansi
Nama sekolah : SMK Nurul Islami Semarang Materi Pokok : Kertas Kerja (Worksheet)
Mata pelajaran : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang Bentuk soal/tes : Pilihan ganda
Kelas / Semester : XI / Gasal Jumlah soal : 20
Indikator
Materi Level Bentuk Nomor
Kompetensi Dasar Pencapaian Indikator Soal Skor
Pokok Kognitif Soal Soal
Kompetensi
1 2 3 4 5 6 7 8
3.6 Menganalisis 3.6.3 Menganalisis Prosedur Disajikan informasi, peserta didik mampu C4 PG 1 5
akunakun yang prosedur penyusunan menentukan prosedur penyusunan kertas
terkait dalam penyusunan neraca lajur kerja
penyusunan neraca neraca lajur
lajur Disajikan informasi, peserta didik mampu C4 PG 2 5
(worksheet) untuk menentukan prosedur penyusunan kertas
perusahaan jasa kerja
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu :
1. Menganalisis akun nominal dan riil dalam neraca lajur untuk perusahaan jasa
2. Menganalisis prosedur penyusunan neraca lajur
3. Menyusun neraca lajur perusahaan jasa
Petunjuk Mengerjakan
1. Kerjakan Soal Evaluasi dengan klik tautan berikut :
https://forms.gle/Vd3jNdNc1K7myHg97
2. Tulislah identitas kalian secara lengkap
3. Jawablah pertanyaan yang diberikan secara sungguh -sungguh
4. dikerjakan
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada
huruf A, B, C, D atau E di lembar jawaban !
2. Perhatikan neraca saldo sebagian dari Salon Nonanoni per 31 Desember 2019 berikut!
No. Akun Nama Akun Debet Kredit
104 Perlengkapan Rp 1.470.000,00 -
114 Peralatan Rp 14.000.000,00 -
115 Akumulasi penyusutan peralatan - Rp 1.400.000,00
Data penyesuaian per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
- Perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp 630.000,00
- Peralatan disusutkan 10%
Berdasarkan data tersebut, penyusunan kertas kerjanya sebagai berikut: dalam ribuan rupiah
Neraca Saldo Jurnal NSSD L/R Neraca
No Nama Akun Penyesuaian
D K D K D K D K D K
1 Perlengkapan 1.470 - - 630 840 - - - 840 -
2 Peralatan 14.000 - - - 14.000 - - 14.000 - -
3 Akm. pnystn prltn - 1.400 - 1.400 - 2.800 - - - 2.800
4 Beban pnystn prltn - - 1.400 - 1.400 - - 1.400 `- -
5 Beban perlengkapan - - 630 - 630 - 630 - - -
Berdasarkan kertas kerja sebagian di atas, penyelesaian akun yang benar ditunjukkan
pada nomor….
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
3. Dalam kertas kerja, akun-akun dari Neraca Saldo Disesuaikan yang akan dipindah ke
kolom laba/rugi adalah....
A. pendapatan iklan, pendapatan komisi, dan komisi diterima di muka
B. beban sewa, bunga yang akan ditagih, dan pendapatan iklan
C. beban sewa, pendapatan iklan, dan komisi diterima di muka
D. beban sewa, pendapatan iklan, dan pendapatan komisi
E. beban sewa, pendapatan komisi, dan komisi diterima di muka
4. Kertas kerja perlu disusun sebelum menyusun laporan keuangan karena….
A. berfungsi sebagai alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
B. tidak diperlukan untuk membantu proses penutupan akun buku besar
C. untuk mengetahui jumlah saldo debit dan kredit
D. agar mudah dalam menyusun debit dan kredit
E. agar lebih mudah dalam menghitung kekayaan
5. Berikut ini urutan langkah-langkah yang benar dalam menyusun neraca lajur 10 kolom
adalah….
A. AJP, Neraca saldo, Neraca saldo disesuaikan, Neraca, Laporan laba/rugi
B. Neraca, AJP, Neraca saldo disesuaikan, Laporan laba/rugi
C. Neraca saldo, Neraca saldo disesuaikan, Laporan laba/rugi, Neraca
D. Neraca saldo disesuaikan, AJP, Neraca saldo, Neraca, Laporan laba/rugi
E. Neraca saldo, AJP, Neraca saldo disesuaikan, Laporan laba/rugi, Neraca
6. Dalam neraca lajur, jika pada kolom laba/rugi jumlah kolom debit lebih kecil dari
jumlah kolom kredit, maka perusahaan tersebut mengalami … dan pengaruhnya
terhadap modal adalah….
A. rugi, mengurangi modal
B. rugi, menambah modal
C. laba, mengurangi modal
D. laba, menambah modal
E. rugi, tidak mempengaruhi modal
7. Bunga yang masih harus diterima dalam Neraca Lajur akan muncul di kolom….
A. Neraca saldo
B. Laporan laba/rugi
C. Penyesuaian
D. Laporan posisi keuangan
E. Tidak dicatat dalam neraca lajur
8. Apabila diketahui kendaraan Rp 500.000.000,00 dan penyusutan diperkirakan 10%
setiap tahun, maka pada kolom neraca lajur, saldo kendaraan dalam kolom NSD
yaitu….
A. Rp 550.000.000,00
B. B. Rp 500.000.000,00
C. C. Rp 450.000.000,00
D. D. Rp 50.000.000,00
E. Rp 25.000.000,00
10. Dalam sebuah neraca lajur, neraca sebagai laporan keuangan didukung oleh….
A. Ayat penyesuaian yang terdapat dalam neraca lajur
B. Jumlah yang terdapat dalam lajur neraca saldo disesuaikan
C. Jumlah yang terdapat dalam lajur laba rugi dan neraca
D. Jumlah yang terdapat dalam lajur neraca itu sendiri
E. Jumlah yang terdapat dalam kolom neraca saldo