MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Prosa Fiksi yang diampu oleh
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan
SAW, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang
terang-benderang.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat penyelesaian tugas
mata kuliah Kajian Prosa Fiksi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Pada dasarnya saya sebagai manusia biasa tidak luput dari segala
kesalahan yang dilakukan, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini nantinya. Akhirnya hanya kepada Allah
SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
aamiinyaarobbal alamin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tema...............................................................................................3
2.3 Alur.................................................................................................10
2.4 Latar................................................................................................13
2.3 Alur.................................................................................................10
2.6 Amanat............................................................................................19
3.1 Kesimpulan.....................................................................................20
ii
3.2 Saran...............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Karya sastra merupakan karya seni yang menggunakan bahasa sebagai alat
maka dalam hal ini karya sastra dimanfaatkan sebagai komsumsi intelektual
dan emosional. Karya sastra yang dalam bentuk penyajiannya berupa cerita
disajikan dalam karya sastra Atmazaki dalam Abdullatip Munawar dan Dwi
Cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan suatu
kebulatan ide. Cerpen juga bisa disebut sebagai karangan fiktif yang berisikan
secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh saja. Dalam cerpen terdapat
unsur-unsur yang membangun cerpen yaitu tema, penokohan, alur dan bahasa
karya.
1
Penulis memilih cerita pendek “PSBB” Karya Kendung Darma Romansha
sebagai bahan untuk dianalisis. Cerita pendek “PSBB” Karya Kendung Darma
mahasiswa mudah untuk menganalisisnya. Selain itu, cerita pendek ini isinya
dianalisis. Analisis difokuskan pada tema, tokoh dan penokohan, alur, latar,
dan amanat.
Beberapa pesan yang tertangkap oleh penulis dalam cerpen “PSBB” antara
2
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya UGM, dalam cerpen yang berjudul PSBB karya Kendung Darma
2.1 Tema
bahwa, “Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperanan
juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang
membentuk atau membangun dasar atau gagasan utama dari suatu karya
sastra”. Artinya tema adalah suatu gambaran yang berada dalam kehidupan
yang diterapkan kepada karya sastra. Menurut Hartoko & Rahmanto dalam
Kharisma Bintang Destriadi (2022) sebuah karya sastra dan yang terkandung
3
Maka dapat disimpulkan dari semua pendapat ahli di atas tema adalah
makna atau gagasan yang terkandung dalam sebuah cerita dan kekuatan
Lingkungan pertemanan yang tidak baik dapat pula menentukan masa depan
yang suram.” Terlihat pada kutipan “Jangan kumpul-kumpul lagi sama anak
berandal itu. Nanti kamu kumat lagi. Gara-gara gaul sama mereka kamu di
penjara. Makanya orang hidup itu nggak usah neko-neko, kaya anak
konglomerat saja.”
bahwa, “Tokoh adalah pelaku yang menjalankan lakon dalam sebuah cerita
yang berada dalam cerita dan pengarang juga dapat membuat karakter pelaku
karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun hanya
ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dan
menjadi peran utama dalam karya sastra. Dikenal pula dua jenis tokoh, yaitu
tokoh datar dan tokoh bulat”. Artinya tokoh adalah pemeran yang berada
dalam cerita dan secara langsung membuat interaksi kepada pemeran yang
lainnya.
4
Abrams dalam Natalia Intan Pertiwi (2018) mengatakan tokoh cerita
adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang
dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita.
a) Tokoh utama
baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh utama
senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap
b) Tokoh tambahan
cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada
Maka dapat disimpulkan dari pendapat para ahli di atas tokoh dan
penokohan adalah peran yang dimain kan oleh tokoh itu sendiri baik
5
a. Tokoh utama yaitu Wawan
Romansha yaitu tokoh yang terlalu berserah diri kepada nasib yang di
berpapasan. Aku melihatmu murung dan tak punya daya hidup. Aku
menanyaimu lalu kamu bilang padaku kalau kamu baru saja melamar
saja.”
3. Watak tokoh anak wawan dari cerpen PSBB karya Kendung Darma
kutipan :
6
“Kata orang-orang bapakku begal.”
kepadanya
lebih dalam lagi sehingga salah sasaran dan merugikan semua orang
akan membawa aib yang lebih besar lagi. Bayangkan jo, kalau salah
7
tuturan pengarang (characterization by the authir). Sedangkan metode
jalan yang dapat menuntun kita sampai pada karakter, yaitu: melalui
penerangan langsung.
mengatakan secara garis besar, ada dua cara atau teknik melukiskan
kedua pakar ini terdapat perbedaan istilah, namun secara esensial tidak
8
awal untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang
9
yang tidak bersalah dipaksa harus merasakan bersalah dan
2.3 Alur
peristiwa sehingga menjalani suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku
dalam cerita”. Artinya alur adalah sebuah peristiwa yang terstruktur dan
bahwa, “Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalani dengan
selesaian”. Artinya dalam alur atau plot banyak peristiwa yang direka
Maka dapat disimpulkan dari semua pendapat ahli di atas alur adalah
rangkaian cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam cerita melalui
terus menerus dan masih melibatkan kejadian yang sudah lalu terlihat pada
kutipan. “ Orang pertama yang ingin kau temui adalah anakmu. Kamu sudah
cerai dengan istrimu lebih tepatnya diceraikan setahun yang lalu. Katamu ia
sudah tidak kuat lagi mengdapai nyinyiran orang, dan katamu lagi ia merasa
10
Atas alasan itu ia menceraikanmu. Dua bulan setelahnya ia kawin lagi dan
(1) Tahap Situation Berisi pelukisan dan pengenalam situasi latar dan tokoh
awal, dan lain-lain yang terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang
awalnya munculnya konflik, dan konflik itu sendiri akan berkembang dan
(3) Tahap Peningkatan Konflik. Konflik yang telah dimunculkan pada tahap
dan menegangkan. Pada tahap ini konflik hampir mencapai pada klimaks.
(4) Tahap Klimaks Konflik atau pertentangan pertentangan yang terjadi, yang
dilalui dan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mengalami titik
intesitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh utama
11
Contoh pengalur dalam cerita PSBB karya Kendung Darma Romansha
yaitu :
1) Tahap Situation
kamu yang baru saja diceraikan oleh istrinya karena banyak menahan
malu akibat perbuatannya lalu selang 2 bulan istri dari tokoh kamu
menikah lagi dan menitipkan anak mereka kepada ibu si tokoh aku.
tokoh aku tidak merasakan senang maupun sedih karena dia berfikir
agak aneh jika orang yang tidak bersalah merasakan senang keluar
dari penjara.
tokoh aku seperti biang kerok kampung padahal tokoh kamu adalah
orang yang tidak bersalah tetapi dialah korban dari ulah temannya
sendiri.
sebelah.
12
5) Tahap Penyelesaian
diceritakan bahwa tokoh aku melihat tokoh kamu murung karena tidak
toko haji karyo ia diterima dan disitulah tokoh aku merasa menyesal
karena sejak awal dia tidak jujur bahwa perbuatan yang dilakukan
2.4 Latar
bahwa, “latar atau setting dalam sebuah karya sastra adalah untuk membuat
sebuah cerita terasa nyata dan logis bagi pembaca. Dalam artian, sebuah
peristiwa dalam sebuah cerita tentu tidak akan terlepas kapan dan dimana
peristiwa itu terjadi dan situasi pendukungnya”. Artinya latar atau setting
adalah tempat di mana dimuatnya sebuah cerita agar lebih terasa meyakinkan.
bahwa, “latar adalah latar belakang fisik, unsur tempat dan ruang dalam suatu
cerita”. Artinya latar adalah tempat penggambaran suatu peristiwa itu terjadi.
bahwa unsur latar dapat dibedakan dalam tiga unsur pokok, antara lain
sebagai berikut:
a) Latar Tempat
13
tempat dengan nama tertentu serta inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu
tanpa nama jelas. Latar tempat tanpa nama jelas biasanya hanya berupa
b) Latar Waktu
dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat
c) Latar Sosial
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Selain itu
dengan status
sebagai berikut :
14
1) Latar Tempat
senang, tapi agaknya aneh jika seorang yang tak bersalah merasa
kampung.”
kamu di rumah.”
2) Latar waktu
a. Setahun yang lalu terlihat pada kutipan “Orang pertama yang ingin
kau temui adalah anakmu. Kamu sudah cerai dengan istrimu lebih
c. Empat hari terlihat pada kutipan “ Empat hari setelah keluar dari
kemalingan.”
15
d. Satu bulan lebih terlihat pada kutipan “ Lebih dari satu bulan,
3) Latar suasana
banyak diam.”
“Titik pandang adalah cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita
16
Destriadi (2022) berpendapat bahwa, “Sudut pandang ini memiliki pengaruh
yang sangat penting dalam sebuah cerita. Sudut pandang yang digunakan
Maka dapat disimpulkan dari beberapa pendapat para ahli di atas sudut
cerita tersebut.
itu sendiri secara garis besar dapat dibedakan kedalam dua macam, pertama
menjadi tokoh utama cerita praktis menjadi tokoh protagonis. Hal itu
“Gaya bahasa atau gaya penceritaan adalah tingkah laku pengarang dalam
17
menggunakan bahasa tersebut menyangkut pilihan materi bahasa, pemakaian
Maka dapat disimpulkan dari pendapat ahli di atas gaya bahasa adalah
kepada karya satra yang dimuat secara literatur sehingga karyanya lebih
Gaya bahasa yang digunakan pada cerpen “PSBB” karya Kendung Darma
ada tutur kata yang kasar terlihat pada kutipan “Ini salah satu keuntungan
18
2.7 Amanat
Maka dapat disimpulkan dari semua pendapat para ahli di atas amanat
adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang untuk pembaca atau
Pada kutipan “ Jangan kumpul-kumpul lagi sama anak berandal itu. Nanti
kamu kumat lagi. Gara-gara gaul sama mereka kamu di penjara. Makanya
orang hidup itu nggak usah neko-neko, kaya anak konglomerat saja.”
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
di fokuskan pada tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya
bahasa dan amanat. Di bawah ini akan diuraikan mengenai unsur intrinsik
pertemanan yang tidak baik dapat pula menentukan masa depan yang suram,
yang di mana dalam cerpen ini mengisahkan tentang tokoh kamu yang di
wawan menjadi tokoh utama. Tokoh aku merupakan tokoh yang dekat dengan
tokoh utama, tokoh ibu, dan anak wawan juga bisa di katakan tokoh
Ketiga, alur dalam cerita pendek “PSBB” menggunakan alur maju mundur
Keempat, latar dalam cerita pendek “PSBB” meliputi (1) latar tempat,
kantor polisi, rumah, perkampungan, dan toko klontong haji karyo. (2) latar
waktu terjadinya pada, setahun yang lalu, dua bulan, empat hari, satu bulan
lebih, dan malam hari. (3) latar suasana dalam cerita “PSBB” yaitu sedih,
senang,dan bimbang.
20
Kelima, Jika dilihat dari sudut pandang cerita pendek “PSBB”
Keenam, jika dilihat dari gaya bahasa cerita pendek “PSBB” menggunakan
sehari-hari dalam kehidupan dan masih ada tutur kata yang kasar.
Ketujuh, dalam cerita pendek “PSBB” terdapat pesan atau amanat yang
3.2 Saran
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna
ini dengan menggunkan beberapa sumber seperti jurnal ilmiah atau artikel
21
DAFTAR PUSTAKA
“Cinta Laki- Laki Biasa” Karya Asma Nadia Dengan Pendekatan Objektif.
22
Abrams, Intan, Pertiwi Natalia. (2018). Analisis Unsur Intrinsik Cerita Pendek
Minderop, Harliyana Iba, dkk. (2020). Teknik Pelukisan Tokoh Dalam Novel
Sumardjo, Harliyana Iba, dkk. (2020). Teknik Pelukisan Tokoh Dalam Novel
Karmini, Harliyana Iba, dkk. (2020). Teknik Pelukisan Tokoh Dalam Novel Bulan
Nurgiyantoro, Harliyana Iba, dkk. (2020). Teknik Pelukisan Tokoh Dalam Novel
Tokoh Utama dan Alur pada Film Forget me Not. J-Litera: Jurnal Kajian
23
Nuraeni, Destriadi, Kharisma Bintang. (2022). Analisis Pendidikan Karakter
24
25
26
27
28
29
30
31
32