Anda di halaman 1dari 5

PESTLE Analysis:

1. Political Factors
Pada tahun 2019 Costco diduga mengambil untung dari Muslim Uighur yang ditahan di
Xinjiang, Cina. Para Muslim Uighur dipekerjakan paksa untuk menghasilkan pakaian yang
dijual oleh Costco. Costco tidak menyetujui spekulasi ini karena mereka memiliki rantai
pasokan yang etis dan tidak ada sistem kerja paksa.
Di tahun 2020 Costco secara perlahan menyingkirkan semua produk dari perusahaan My
Pillow sembari menjalani masa kontrak yang masih berjalan. CEO My Pillow berada di bawah
banyak pengawasan karena mendukung Donald Trump. Dia mengklaim bahwa pemilihan
tersebut telah dicurangi, sehingga banyak pengecer berhenti kerja sama dengan My Pillow.
Di era pandemi Costco harus menghadapi tantangan dalam hal pengiriman. Penundaan
pelabuhan yang berbeda di seluruh dunia tempat Costco melayani sangat sulit untuk ditangani
karena kebijakan yang berbeda di mana-mana untuk menangani Covid-19. Di antara barang-
barang langka adalah keju, makanan laut, minyak zaitun, furnitur, peralatan olahraga, dan
perlengkapan berkebun.
Tahun 2023 Costco digugat oleh pembeli karena dianggap label “dolphin-safe” yang ada
di Kirkland Tuna tersebut palsu. Pernyataannya menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan
dengan 100% monofilament leaders dan kait lingkaran, itu semua dapat melukai dan
membunuh lumba-lumba. Adanya kasus tersebut penggunggat mengatakan apabila hal
tersebut diketahui sebelumya maka penggunggat akan mengurangi atau bahkan tidak akan
membeli kaleng Kirkland Tuna.

2. Economic Conditions

Costco mengalami pertumbuhan luar biasa dalam pendapatan penjualan di era Covid-19. Hal
ini dikarenakan pada saat itu orang mengubah pola pembelian untuk menyimpan makanan,
peralatan, dan barang-barang rumahan lainnya. Barang tersebut merupakan barang utama dan
spesialisasi dari Costco. Costco memperoleh berbagai manfaat dari penjualan di e-commerce
karena banyak orang telah beralih lebih ke arah belanja online agar tetap aman mengingat
peraturan pembatasan yang berlaku.
Dari 2019-2020 pada divisi gudang secara keseluruhan mengalami peningkatan penjualan
sebesar 15%. Pada kuartal pertama tahun fiskal terakhir pada 28 Februari 2021, Costco
melaporkan peningkatan 14% dari penjualan mereka di AS, 14.3% dari total penjualan di
seluruh dunia, dan 80.3% dari peningkatan penjualan melalui e-commerce. Penjualan online
bahan makanan meningkat sekitar 300%. Angka tersebut melampaui apa yang diharapkan
para ahli dan analis Costco.

Meskipun angka penjualan Costco mengalami peningkatan drastic, namun harga saham
Costco turun 12% semenjak Covid-19. Hal ini dikarenakan pertumbuhan yang lambat pada
periode tersebut. Costco mengalami kerugian sebelum pajak sebesar $212 juta karena Costco
membayarkan upah karyawan lebih tinggi di saat pandemi.

Costco menawarkan transaksi kartu kredit Visa untuk karyawan sebagai strategi penghematan
biaya dengan menegosiasi persyaratan kredit yang lebih baik. Cara ini membantu Costco
dalam menjaga harga.

3. Sociocultural Forces
Strategi ekspansi Costco sangat baik, awalnya mereka fokus pada pasar internasional hanya
saat Costco memimpin pasar di AS. Sehingga Costco belum melihat kegagalan di pasar luar
negeri, maka dari itu mereka tidak seperti pesaing mereka
Costco mengharuskan untuk sadar akan budaya dan tradisi yang berbeda di berbagai negara
meskipun mereka adalah bisnis global. Contoh dari ekspansi dan adaptasi global adalah ketika
Costco meluncurkan toko di Shanghai. Meskipun Cina tidak terbiasa berbelanja secara massal,
namun toko di Shanghai sangat berhasil. Mungkin toko di Shanghai ini buka di waktu yang
tepat karena ada merek ritel barat lainnya yang beroperasi di negara tersebut.
Costco relatif selalu berhasil di setiap lokasi operasinya karena kebijakan mereka selalu
berpusat pada orang yang luar biasa. Karyawan Costco diberkan hak-hak berupa upah yang
jauh lebih jika dibandingkan wholesale lain, dan juga Costco menawarkan kesehatan dan
manfaat lainnya kepada karyawan mereka, mereka menawarkan barang-barang mewah
sebagai bagian dari produk diskon mereka dan mereka memiliki strategi keterlibatan
pelanggan yang luar biasa.
4. Technological Factors

Costco mengimplementasikan teknologi yang terkait layanan belanja dan pengiriman online
hingga pertumbuhan e-commerce Costco tidak seperti yang lain. Mereka juga memiliki
catatan yang sangat mengesankan karena tidak pernah sepenuhnya keluar dari inventaris apa
pun untuk waktu yang lama. Mereka juga melakukan kerja sama dengan bisnis pihak ketiga
lainnya untuk menangani pasokan Costco di seluruh dunia yang membantu menjaga efisiensi.

Costco menjalankan proyek kios digital mereka untuk produk Apple di suatu lokasi. Ini
adalah eksperimen untuk melihat seberapa baik kinerjanya sebelum berkembang di tempat
lain. Pelanggan dapat menelusuri di layar digital untuk memilih produk Apple tertentu yang
ingin dibeli dan tanda terima yang dicetak kecil dengan detail pesanan di atasnya. Bagi mereka
yang tidak ingin mencetak, tetap ada versi digital hanya dengan memindai kode QR di layar.

Di Meksiko untuk beberapa toko telah diperkenalkan layanan penjemputan untuk bahan
makanan. Layanan tersebut dimulai sebagai penguji di tiga wholesale yang berlokasi di
Albuquerque. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk memesan apa pun yang mereka
inginkan dalam bahan makanan mereka untuk dikirim pada hari yang sama.

5. Environmental Forces

Costco berharap dapat mengurangi emisi karbon mereka secara keseluruhan ke jumlah
seminimal mungkin. Mereka mengklaim telah mengurangi dampaknya terhadap lingkungan
dengan mengurangi jejak karbon mereka sejak dilakukannya ekspansi di seluruh bagian dunia
di tahun 2016.

Costco menempati peringkat 59 dari kemungkinan seratus dalam skornya pada peringkat
CSR / ESG. Costco selalu memegang tanggung jawab dalam hal lingkungan meskipun tidak
menjadi hal yang menjadi concern dalam bisnis mereka.

6. Legal/Regulatory Factors

Tahun 2020 Costco digugat di California karena tidak membayar upah lembur karyawan.
Costco tidak membayar lembur padahal secara teknis, jika karyawan diminta untuk tinggal
sementara waktu bahkan jika mereka tidak memiliki pekerjaan ketika toko tutup, itu dianggap
sebagai pekerjaan di luar jam.

Costco terlibat dalam pertempuran hukum dengan Tiffany & Co. di tahun 2020 karena
menjual cincin berlian di wholesale mereka dengan nama "Tiffany". Yang terakhir
mengajukan kasus pelanggaran dan pencurian merek dagang pada yang pertama namun
pengadilan membiarkan Costco lolos karena berdasarkan penjelasan mereka menggunakan
nama "Tiffany" hanya untuk menggambarkan jenis dan gaya cincin yang dijual.

Five Forces:

1. New Market Entrants (strong force)


Pendatang baru atau perusahaan baru merupakan ancaman bagi Costco. Faktor eksternal yang
menciptakan ancaman moderat masuknya pendatang baru terhadap Costco adalah biaya
peralihan rendah (strong force), biaya menjalankan bisnis yang moderat (moderate force),
skala ekonomi tinggi (weak force).
2. Competitive Rivalry (strong force)
Costco Wholesale Corporation harus melawan dampak persaingan terhadap lingkungan
industri ritel. Faktor-faktor eksternal yang berkontribusi terhadap kuatnya kekuatan
persaingan kompetitif melawan Costco diantaranya adalah banyaknya jumlah perusahaan
(strong force), variasi perusahaan yang tinggi (strong force), biaya peralihan rendah (strong
force).
3. Supplier Power (weak force)
Supplier mempengaruhi bisnis Costco dan lingkungan industri ritel. Faktor eksternal
yang menyebabkan lemahnya daya tawar supplier dalam kasus Costco diantaranya
adalah populasi supplier yang besar (weak force), pasokan keseluruhan tinggi (weak
force), integrasi maju rendah (weak force)
4. Buyer Power (Strong force)
Costco harus kepuasan pelanggan. Faktor eksternal yang menyebabkan kuatnya daya
tawar pelanggan adalah biaya peralihan rendah (strong force), ketersediaan pengganti
yang tinggi (strong force), informasi berkualitas tinggi (strong force)
5. Firms in Other Industries Offering Substitute Products (moderator force)
Adanya produk substitusi yang ditawarkan industri lain menjadi tantangan bagi
Costco. Faktor eksternal yang berkontribusi terhadap kuatnya ancaman substitusi
adalah biaya peralihan rendah (strong force), ketersediaan barang substitusi yang tinggi
(strong force), rasio kinerja terhadap harga yang tinggi dari produk substitusi (strong
force)

Anda mungkin juga menyukai