Anda di halaman 1dari 42

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

(Penelitian Kuantitatif Melalui Pendekatan Studi Kausal Pada Siswa


Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Taman Pagelaran Bogor Semester
Genap Tahun Pelajaran 2019/2020)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Sarjana Skripsi

Oleh

Septia Ningsih

037116167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
Judul : Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kemandirian Belajar Siswa
Variabel : Efikasi Diri

Variabe
No. Sub Variabel Pengarang Judul Buku / Jurnal Pendapat Analisis
l

1. EFIKASI a. Pengertian Agus Subaidi 2019. Self-Efficacy Self-Efficacy adalah keyakinan Pengertian efikasi diri yang
DIRI Efikasi Diri Siswa Dalam seseorang terhadap dikutif oleh Agus Subaidi,
Pemecahan Masalah keterampilan dan kemampuan Agoes Dariyo dan
Matematika. Vol 1.(2). dirinya dalam mengorganisasi Prayuningtyas Angger
dan menyelesaikan Wardhani memiliki
permasalahan untuk hasil yang kesamaan dalam
terbaik dalam suatu tugas berpendapat mengenai
tertentu. efikasi diri yang
menyampaikan bahwa
efikasi diri adalah suatu
Agoes Dariyo 2015. Psikolgi Yang menyatakan bahwa keyakinan sesorang
terhadap kemampuan yang
Perkembangan Anak Efikasi diri (self-effication) ialah
dimiliki setiap individu.
Tiga Tahun Pertama. keyakinan seseorang individu
Bandung: PT Refika yang ditandai dengan
Aditama. keyakinan untuk melakukan
suatu hal dengan baik dan
berhasil.

Prayuningtyas 2015. Efikasi Diri Dan Efikasi diri (self efficacy) yang

Angger Pemahaman Konsep Ipa merupakan keyakinan dari


dalam diri seseorang tentang
Wardhani Dengan Hasil Belajar
kemampuannya.
Ilmu Pengetahuan Alam
Siswa Sekolah Dasar
Negeri Kota Bengkulu.
Vol 4.(5).

Yorganci 2019. Self Regulated Efikasi diri yang tinggi


dalam Learning Ditinjau Dari mebangkitkan kekuatan untuk
Andreas Efikasi Diri Siswa
berupaya melakukan kegiatan
Yudha Self Regulated Learning
belajar yang lebih dalam rangka
danFery Reviewed From Student
mewujudkan harapan-harapan
Nugroho Self Effication.Vol. 4.(1)
yang dimiliki sebelumnya.

Mana pengertiannya ?

Jess Feist 2010. Teori Kepribadian. Efikasi diri adalah keyakinan


dan Gregory J Jakarta Selatan: seseorang dalam
Feist Salemba Humanika. kemampuannya untuk
melakukan suatu bentuk kontrol
terhadap keberfungsian orang
itu sendiri dan kejadian dalam
lingkungan.

b. Perkembangan Putu Putri 2018. Pengaruh Pola Awal pertumbuhan dari efikasi
Efikasi Diri Dena Laksmi Asuh Orang Tua diri berkembang melalui peran
Terhadap Efikasi Diri orang tua, kemudian
Siswa Kelas V Sd. Vol dipengaruhi oleh saudara
23.(1). kandung, teman sebaya, dan
orang dewasa lainnya. Peran
orang tua sangatlah penting
bagi anak, karena anak akan
menjadikan orangtua sebagai
model bagi perilakunya. Ini
berarti anak mengikuti perilaku
orangtuanya, bahkan lebih dari
itu anak juga akan mengikuti
pandangan, pola pikir dan nilai-
nilai yang dianut oleh orang
tua. Jelaslah peran keluarga
menjadi yang utama bagi
perkembangan perilaku anak.
Dengan demikian, keluarga
merupakan lembaga sosialisasi
yang pertama di dapat oleh
anak dan menjadi hal yang
utama dalam proses
perkembangan anak.

Alfeus 2018. Terapi Prilaku Self efficacy (efikasi diri) terus


Manuntung Kognitif Pada Pasien berkembang dan dapat berubah
seiring dengan meningkatnya
Hipertensis. Malang:
usia, bertambahnya
Wineka Media. pengalaman dan perluasan
lingkungan pergaulan. Anak
mulai belajar dari lingkungan
dan teman bermain. Proses
pembentukan self efficacy pada
usia sekolah, secara kognitif
terbentuk dan berkembang.
Stipek Dalam 2017. Mengembangkan Mengemukakan bahwa strategi
Pahrul Arifin,d Self-Efficacy Matematika pembelajaran untuk
kk Melalui Pembelajaran mengembangkan self-efficacy
Pendekatan Matematika siswa antara lain:
Realistik Pada Siswa
Kelas Vii D Smp Negeri 1) Ajarkan strategi spesifik.
27 Banjarmasin Tahun Ajari siswa strategi tertentu,
Pelajaran 2016-2017. seperti menyusun garis besar
Vol.3.(2) dan ringkasan, yang dapat
meningkatkan kemampuan
mereka untuk fokus pada tugas
mereka.

2) Bimbing siswa dalam


menentukan tujuan. Bantu
mereka membuat tujuan jangka
pendek setelah mereka
membuat tujuan jangka
panjang. Tujuan jangka pendek
terutama membantu siswa
untuk menilai kemajuan
mereka.

3) Pertimbangkan mastery. Beri


imbalan pada kinerja siswa,
imbalan yang mengisyaratkan
penghargaanpenguasaan atas
materi, bukan imbalan hanya
kerena melakukan tugas.

4) Sediakan dukungan bagi


siswa,dukungan positif yang
berasal dari guru, orang tua dan
teman sebaya. Pastikan agar
siswa tidak terlalu semangat
atau terlalu cemas, jika siswa
terlalu takut dan meragukan
prestasi mereka maka rasa
percaya diri mereka bisa hilang.
6) Beri contoh positif dari orang
dewasa dan teman sebaya.
Karakteristik tertentu dari model
atau teladan ini bisa membantu
siswa mengembangkan
selfefficacy mereka

Bandura 2018. Bimbingan Self-efficacy (efikasi diri) dapat


dalam Atifah Pribadi-Sosial Untuk ditumbuhkan dan dipelajari
Hanum Self-Efficacy Siswa Dan melalui empat sumber
Implikasinya Pada informasi. Sumber-sumber
Bimbingan Konseling informasi tersebut dipakai
Sekolah Menengah sebagai alat untuk
Kejuruan. Vol.1.(1). menumbuhkan dan
mengembangkan self-efficacy
dalam diri individu. Bandura
mengungkapkan bahwa self-
efficacy memiliki empat sumber
informasi, yaitu:

1. Pengalaman performansi,
yaitu prestasi yang pernah
dicapai pada masa yang telah
lalu. Sebagai sumber,
performansi masal atau menjadi
pengubah self-efficacy yang
paling kuat pengaruhnya.
Prestasi (masa lalu) yang
bagus meningkatkan ekspektasi
efficacy, sedang kegagalan
akan menurunkan efficacy.

2. Persuasi Sosial, yaitu self-


efficacy yang dapat diperoleh,
diperkuat atau dilemahkan
melalui persuasi sosial.
Dampak dari sumber ini
terbatas, tetapi pada kondisi
yang tepat persuasi diri orang
lain dapat mempengaruhi self-
efficacy. Kondisi itu adalah rasa
percaya kepada pemberi
persuasi, dan sifat realistik dari
apa yang dipersuasikan.

3. Keadaan emosi, yaitu


keadaan yang mengikuti suatu
kegiatan akan mempengaruhi
efficacy di bidang kegiatan itu.
Emosi yang kuat, takut, cemas,
stres, dapat mempengaruhi
self-efficacy. Namun bisa
terjadi, peningkatan emosi
(yang tidak berlebihan) dapat
meningkatkan self-efficacy.

M. Nur 2012. Teori-Teori Efiasi diri merupakan unsur


Ghufroun dan Psikologi.Jogjakarta: kepribadian yang berkembang
Rini Risnawati AR-Ruzz Media. melalui pengamatan-
S pengamtan individu terhadap
akibat-akibat tindakannya
dalam situasi tertentu. Persepsi
seseorang mengenai dirinya
dibentuk selama hidupnya
melalui reward dan punishment
dari orang-orang sekitarnya .
Unsur penguat (reward dan
punishment) lama-kelamaan
dihayati seingga terbentuk
pengertian dan keyakinan
mengenai kemampuan diri.

c. Faktor-Faktor Bandura 2018. Terapi Prilaku Self efficacy dapat ditumbuhkan Faktor-faktor yang
Yang dalam Alfeus Kognitif Pada Pasien dan dipelajari melalui empat mempengaruhi efikasi diri
Mempengaruhi Manuntung Hipertensis. Malang: hal, yaitu: memiliki kesamaan yaitu
Efikasi Diri Wineka Media. 1. Pengalaman menguasai faktor-faktornya yang terdiri
sesuatu (mastery experience) dari
Pengalaman menguasai yaitu 1. Pengalaman menguasai
performa masalalu. Secara sesuatu (mastery
umum performa yang berhasil experience)
akan menaikan self efficacy 2. modeling social,
individu, sedangkan 3. Persuasi sosial
pengalaman pada kegagalan
akan menurunkan. Setelah self
efficacy kuat dan berkembang
melalui serangkaian
keberhasilan, dampak negatife
dari kegagalan yang umum
akan terkurangi secara
sendirinya.
2. Modeling social
Pengamatan terhadap
keberhasilan orang lain dengan
kemampuan yang sebanding
dalam mengerjakan suatu
tugas akan meningkatkan self
efficacy individu dalam
mengerjakan tugas yang sama.
Begitupula Sebaliknya,
pengamatan terhadap
kegagalan orang lain akan
menurunkan penilaian individu
mengenai kemampuannya dan
individu akan mengurangi
usaha yang dilakukannya.
3. Persuasi sosial
Individu diarahkan berdasarkan
saran, nasihat, dan bimbingan
sehingga dapat meningkatkan
keyakinannya tentang
kemampuan-kemampuan yang
dimiliki dapat membantu
tercapainya tujuan yang
diinginkan. Individu yang
diyakinkan secara verbal
cenderung akan berusaha lebih
keras untuk mencapai suatu
keberhasilan.
4. Kondisi fisik dan
emosional
Emosi yang kuat biasanya akan
mengurangi performa, saat
seseorang mengalami
kekuatan yang kuat,
kecemasan akut atau tingkat
stres yang tinggi, kemungkinan
akan mempunyai ekspetasi
efikasi yang rendah. Tinggi
rendahnya efikasi seseorang
dalam tiap tugas sangat
bervariasi.

Jess Feist 2010. Teori Kepribadian. Efikasi personal


dan Gregory J Jakarta Selatan: didapatkan,ditingkatkan, atau
Feist Salemba Humanika. berkurang melaluii salah satu
kombinasi dari empat sumber:
1) pengalaman menguasa
sesuatu (mastery experiences)
sumber yang paling
berpengaruh dari efikasi diri
adalah pengalaman menguasai
sesuatu yaiut performa masa
lalu. Secara umum, performa
yang berhasil akan
meningkatkan ekspetasi
menganai
kemampuan:kegagalan
cenderung akan meneurunkan
hal tersebut. 2) modeling
social, mengobservasi
pencapain orang lain yang
mempunya kompetensi yang
setara, namun akan berkurang
saat melihat rekan sebaya kita
gagal. Saat orang lain tersebut
berbeda, modeling sosial akan
mempunyai efek yang sedikit
dari efikasi diri kita. 3)
persuasi social, persuasi apat
meyakinkan sesorang untuk
berusaha dalam suatu kegiatan
dan apabila performa yang
dilakukan sukses, baik
pencapaian tersebut maupun
penghargaan verbal yang
mengikutinya akan
meningkatkan efikasi di masa
depan. serta 4)kondisi fisik,
emosi yang kuat biasanya akan
mengurangi performa;saat
seseoarang mengalami
ketaktan yang kuat, kecemasan
akut, atau tingkat stres yang
tinggi, kemungkinan akan
mempunyai ekspetasi efikasi
rendah.

Aulia Ika 2012. Meningkatkan Self Faktor-faktor yang


Sadewi, dkk. Efficacy Pelajaran mempengaruhi self efficacy
Matematika Melalui Lay- (efikas diri) adalah (1)
Anan Penguasaan pengalaman keberhasilan
Konten Teknik Modeling (mastery experiences), semakin
Simbolik. Vol.1.(2). besar seseorang
mengalami keberhasilan maka
semakin tinggi self efficacy
yang dimiliki seseorang; (2)
pengalaman orang lain
(vicarious experiences), self
efficacy bisa meningkat apabila
melihat keberhasilan orang lain
(social models) yang
mempunyai kemiripan dengan
individu; (3) persuasi sosial
(social persuation), penguatan
keyakinan dari orang lain,
misalkan dengan memberikan
dukungan atau support, (4)
keadaan fisiologis dan emosio-
nal (physiological and emotional
states), keadaan fisik dan
emosi mempengaruhi self
efficacy dalam melaksanakan
suatu tugas.

Rohmad 2013. Self Efficacy: Guru bersuku jawa mempunyai


Efendi Studi Indigenous Pada beberapa faktor yang
Guru Bersuku Jawa. mempengaruhi self efficacy
Vol.2.(2). (efikasi diri ) yaitu, (1) dukungan
social, (2)motivasi, (3)
tersedianya sarana dan
prasarana, (4) kesehatan fisik,
(5) kompetensi, (6) niat, (7)
disiplin dan bertanggung jawab
serta, (8) rasa syukur kepada
tuhan.

Ela Minchah 2017. Self Efficacy Pada Faktor-faktor yang


Laila Alawiyah Guru Sekolah Dasar. mempengaruhi Self efficacy
Vol.9.(1). (efikasi diri) dapat berasal dari
empat prinsip sumber informasi
yaitu: (1) Performance
attainment yang didasari oleh
mastery experiences, yakni
penguasaan materi yang
menghasilkan kesukesan dapat
membangun keyakinan diri
seseorang; (2) Vicarious
experience, yakni mengamati
orang lain yang sukses dapat
menimbulkan persepsi
seseorang tentang keyakinan
diri seseorang; (3) Verbal
Persuasion, yakni digunakan
untuk meyakinkan seseorang
bahwa ia memliki kemampuan
tertentu; (4) Physiological
State,yakni keadaan fisilogis
individu biasanya terdapat
tanda-tanda fisiologis sebagai
cara untuk menilai dirinya,
misalnya dalam situasi yang
menekan, individu cenderung
menjadikan ketegangan yang
timbul sebagai petanda dimana
ia tidak cukup mampu untuk
menguasai keadaan, padahal ia
mampu.

4 d. Aspek-Aspek Bandura 2018. Terapi Prilaku Efikasi diri pada diri tiap Aspek-aspek efikasi diri
Efikasi Diri dalam Alfeus Kognitif Pada Pasien individu akan berbeda antara pada setiap individu
Manuntung Hipertensis. Malang: satu individu dengan yang
berbeda-beda antara satu
Wineka Media. lainnya berdasarkan tiga
dimensi. Berikut adalah tiga individu dengan yang lainnya
dimensi tersebut, yaitu: yang memiliki 3 dimensi
1. Tingkat (level)
diantaranya yaitu:
Dimensi ini berkaitan dengan
derajat kesulitan tugas ketika
1.Tingkat (level)
individu merasa mampu untuk
melakukannya. Apabila individu
2. Kekuatan (strength)
dihadapkan pada tugas-tugas
yang disusun menurut tingkat 3.Generalisasi (generality)
kesulitannya, maka efikasi diri
individu mungkin akan terbatas
pada tugas-tugas yang mudah,
sedang, atau bahkan meliputi
tugas-tugas yang paling sulit
sesuai dengan batas
kemampuan yang dirasakan
untuk memenuhi tuntutan
prilaku yang dibutuhkan pada
masing-masing tingkat.
2. Kekuatan (strength)
Dimensi ini berkaitan dengan
tingkat kekuatan dari keyakinan
atau pengharapan individu
mengenai kemampuannya.
Pengharapan yang lemah
mudah digoyahkan oleh
pengalaman-pengalaman yang
tidak mendukung. Sebaliknya
pengharapan yang mantap
mendorong individu tetap
bertahan dalam usahanya.
Meskipun mungkin ditemukan
pengalaman yang kurang
menunjang.
3. Generalisasi (generality)
Dimensi ini berkaitan dengan
luas bidang tingkah laku yang
mana individu merasa yakin
akan kemampuan dirinya.
Apakah terbatas pada suatu
aktivitas dan situasi tertentu
pada serangkaian dan situasi
yang bervariasi.

Imron, MA 2018. Aspek Spritualitas Efikasi diri pada diri tiap


Dalam Kinerja. individu akan berbeda antara
satu individu dengan yang
Magelang:Unima Press.
lainnya berdasarkan tiga
dimensi. Dimensi-dimensi
tersebut adalah dimensi tingkat
(level), dimensi kekuatan
(strength), dan dimensi
generalisasi (generality).
Pertama, Dimensi tingkat
(level), dimensi ini berkaitan
dengan derajat kesulitan tugas
ketika individu merasa mampu
melakukannya. Kedua, Dimensi
kekuatan (strength), Dimensi ini
berkaitan dengan tingkat
kekuatan dan keyakinan atau
pengharapan individu
mengenai kemampuannya.
Ketiga, Dimensi generalisasi
(generality). Dimensi ini
berkaitan dengan tugas bidang
tingkah laku yang mana
individu merasa yakin akan
kemampuannya.

Lunnenburg & 2013. Pengaruh Efikasi Efikasi diri memiliki tiga


Orstein dalam Diri Akademik Terhadap dimensi. Ketiga dimensi efikasi
Hasil Belajar diri antara lain: magnitude, the
Ratih
Matematika Tentang level of taskdificulty a person
Yusnimartika believes she can attain;
Soal Cerita Operasi
dkk. strength, the conviction
Hitung Campuran. Vol.8.
regarding magnitude as strong
(1). or weak; and generality, the
degree to which the expectation
is generalized across situation.
Magnitude, terkait dengan
tingkatan kesulitan tugas yang
seseorang yakini dapat dia
capai; strength, kuat atau
lemahnya keyakinan
berdasarkan tingkat kesulitan
tugas yang diberikan; dan
generality, sejauh mana
harapan adalah umum di
seluruh situasi. Ketiga dimensi
ini akan dipakai untuk
mengukur efikasi diri akademik
(academic self efficacy) pada
siswa.

Bandura 2018. " Pengaruh think Efikasi Diri mencakup


dalam Kd.Adi Talk Writedan Efikasi beberapa dimensi, yaitu
Ariana, dkk. Diri Terhadap magnitude, generality, dan
Hasilbelajarmatematika strength. Magnitude, berkaitan
Siswa Kelas V Sd Vol. 2. dengan keyakinan individu
(1),h. 8 untuk mengerjakan tugas-
tugas dengan tingkat kesulitan
tertentu. Orang yang memiliki
efikasi diri tinggi yakin akan
kemampuannya mengerjakan
tugas-tugas yang sulit
sekalipun. Generality berkaitan
dengan keyakinan individu
akan kemampuannya untuk
mengerjakan tugas dengan
baik dan benar. Strength
berkaitan dengan keyakinan
individu akan kemampuannya
untuk terus berusaha
mengerjakan tugas- tugas
walaupun situasinya tidak
menyenangkan.
Riska Eva 2018. Identifikasi Self Dimensi Self Efficacy meliputi
Mardiana,dkk Efficacy Siswa Mts tingkat kesulitan tugas yang
. Dalam dikerjakan individu (Level),
Menyelesaikan Soal penguasaan individu terhadap
Cerita Matematika bidangnya (Generality), serta
Materi Bangun Ruang derajat kemantapan keyakinan
Sisi Datar. Vol.9.(2). individu (Strenght).
Judul : Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kemandirian Belajar Siswa
Variabel : Kemandirian Belajar Siswa

No. Variabel Sub Variabel Pengarang Judul Buku / Jurnal Pendapat Analisis

1. KEMANDIRIAN a. Pengertian Dwi 2014. Penerapan Kemandirian adalah Kemandirian belajar yang
BELAJAR Kemandirian Rachmayani Pembelajaran perilaku siswa dalam berarti sikap yang mandiri yang
SISWA Belajar Reciprocal Teaching mewujudkan kehendak
UntukMeni ngkatkan mau berusaha sendiri. tanpa
atau keinginannya
Kemampuan mengandalkan bantuan dari
secara nyata dengan
Komunikasi Matematis
tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesikan
dan Kemandirian
orang lain, dalam hal ini
Belajar Matematika masalah-masalah yang
adalah siswa tersebut
Siswa. Vol.2.(1). dihadapinya.
mampu melakukan
belajar sendiri, dapat
menentukan cara
belajar yang efektif,
mampu melaksanakan
tugas-tugas belajar
dengan baik dan
mampu untuk
melakukan aktivitas
belajar secara mandiri.

Huri 2019. Pengaruh Metode Kemandirian belajar


Suhendri Pembelajaran Problem adalah suatu aktivitas
dan Tuti Solving Terhadap Hasil
Mardalena Belajar Matematika belajar yang dilakukan
Ditinjau Dari siswa tanpa bergantung
Kemandirian Belajar kepada orang lain baik
Vol. 3.(2)
teman maupun gurunya
dalam mencapai tujuan
belajar yaitu menguasai
materi atau
pengetahuan dengan
baik dengan
kesadarannya sendiri
siswa serta dapat
mengaplikasikan
pengetahuannya dalam
menyelesaikan
masalah-masalah
dalam kehidupan
sehari-hari.
Enjang 2018. Membongkar Kemandirian belajar
Indrus Psikologi Belajar berarti sikap mandiri
dalam belajar tanpa
Aplikatif.Guepedia.
bantuan (didampingi,
diawasi) oleh orang lain
baik itu guru atau orang
tua.

Masturi, 2014. Pengaruh Kemandirian belajar


M.M.,dkk Penggunaan Media adalah suatu
Kartu Bergambar aktivitas/kegiatan
Terhadap Kemampuan belajar yang dilakukan
Mendeskripsikan Daur oleh
Hidup Organisme Dilihat siswa atas kemauannya
Dari Tingkat sendiri dan mempunyai
Kemandirian Belajar rasa percaya diri tinggi
Siswa Di SD 5 dalam menyelesaikan
Dersalam Kudus. Vol.7. tugasnya. Setiap siswa
(1). memiliki gaya dan tipe
belajar yang berbeda
dengan teman-
temannya, hal ini
disebabkan karena
siswa memiliki potensi
yang berbeda dengan
orang lain.
Desmita 2016. Psikologi Kemandirian
Perkembangan Peserta merupakan suatu sikap
Didik. Bandung: PT otonomi dimana
Remaja Rosdakarya. peserta didik secara
secara relatife bebas
dari pengaruh
penilaian, pendapat dan
keyakinan orang lain.
Dengan otonomi
tersebut peserta didik
diharapkan lebih
bertanggung jawa
terhadap dirinya sendiri.

b. Perkembangan Desmita 2016. Psikologi Pendidikan di sekolah


Kemandirian Perkembangan Peserta perlu melakukan
Belajar Didik. Bandung: PT upaya-upaya
Remaja Rosdakarya. pengembangan
kemandirian peserta
didik, diantaranya.
1. Mengembangkan
proses belajar
mengajar yang
demokratis, yang
memungkinkan anak
merasa dihargai.
2. Mendorong anak
untuk berpartisipasi
akitf dalam mengambil
keputusan dan dalam
berbagai kegiatan
sekolah.
3. Memberi
kebebasan kepada
anak untuk
mengekplorasi
lingkungan, mendorong
rasa ingin tahu mereka.
4. Penerimaan
positif tanpa syarat
kelebihan dan
kekurangan anak, tidak
membeda-bedakan
anak yang satu dengan
yang lain.
5. Menjalin
hubungan yang
harmonis dan akrab
dengan anak.

Febria Tri 2019. Pengaruh Pengembangan


Hidayati Kompetensi Pedagogik kemandirian anak
dan dan Aktivitas Belajar diarahkan untuk
Terhadap Kemandirian
U. Utsman mengembangkan
Anak Rentan Jalanan
Semarang. Vol.3.(1). kecakapan hidupnya
melalui kegiatan yang
konkrit dan dekat
dengan kehidupan anak
sehari hari.
Anggun 2016. Upaya Guru Perkembangan
Kumayang Untuk Mengembangkan kemandirian anak dapat
Sari, Dkk. Kemandirian Anak Usia dipengaruhi oleh faktor
Dini Di Gugus Hiporbia internal dan eksternal,
Vol.1.(1). faktor internal antara
lain: kondisi fisiologis
dan kondisi psikologis.
Sedangkan faktor
eksternal yaitu:
lingkungan, rasa cinta
dan kasih sayang, pola
asuh orang tua dalam
keluarga dan
pengalaman dalam
kehidupan.

Komala 2015. Mengenal Dan Orang tua hendaknya


Mengembangkan memiliki dasar untuk
Kemandirian memberikan pola asuh
Anak Usia Dini Melalui demokratis dalam
Pola Asuh mengembangkan
Orang Tua Dan Guru. kemandirian di
Vol.1(1). lingkungan keluarga.
Orang tua dianjurkan
untuk mengetahui
penerapan pola asuh
demokratis yang benar
yang harus dilakukan
orang tua di lingkungan
keluarga. Orang tua
juga perlu mengetahui
perkembangan
kemandirian anak usia
dini melalui pola asuh
demokratis yang benar,
serta orang tua
sebaiknya mengetahui
faktor penghambat dan
faktor pendukung
perkembangan
kemandirian anak usia
dini.

Syarifuddin 2018. Inovasi Baru Pengembangan


Kurikulum 2013 kemandirian belajar
Pendidikan Agama dapat terbentuk ketika
Islam Dan Budi Pekerti. peserta didik
Yogyakarta: Grup berkolaborasi untuk
Penerbitan CV Budi mengidentifikasi
Utama. informasi, strategi, dan
sumber-sumber belajar
yang relevan untuk
menyelesaikan
masalah.

c. Faktor-Faktor Ahmad 2018. Bimbingan Dan Terdapat beberapa .faktor-faktor kemandirian


Yang Susanto Konseling Di Sekolah faktor yang belajar terdapat beberapa
Mempengaruhi mempengaruhi
Efikasi Diri Konsep, Teori, dan kemandirian seseorang kesamaan dari teori yang sudah
Aplikasinya. Jakarta: dalam kehidupannya, dikutip oleh Ahmad Susanto dan
yaitu:
Prenadamedia Group teori dari Ali et al.. dalam
a. Faktor
keturunan, Keturunan Ariansyah, Dkk. Yang
atau gen orang tua menyatakan bahwa faktor yang
sangat kuat dalam
mempengaruhi kemandirian
mewarisi kemandirian
anaknya. Orang tua belajar yaitu:
yang memiliki
kemandirian tinggi 1. Faktor keturunan, yaitu
sering menurunkan kemandirian yang
anak yang memilki
diiwarisi oleh orang tua.
kemandirian juga.
b. Pola asuh. Cara 2. Pola asuh yaitu
orang tua mengasuh bagaimana orang tua
atau atau mendidik mendidik anaknya
anaknya akan
menjadi anak yang
mempengaruhi
perkembangan mandiri.
kemandirian anaknya. 3. Proses pendidikan
c. Proses
sangat berpengaruh
pendidikan. Proses
pendidikan terutama terhadap perkembangan
sekolah, sangat kemandirian siswa yang
berpengaruh terhadap
kemandirian siswa. dimana prosesnya perlu
Proses pendidikan yang menekankan siswa
banyak menekankan
terhadap pentingnya
pentingnya
penghargaan terhadap kemandirian belajar
potensi anak, siswa.
pemberian reward,
4. Lingkungan sosial faktor
akan menciptakan
potensi positif akan yang dapat menghambat
memperlancar kemandirian anak karena
perkembangan
tidak banyak melibatkan
kemandirian siswa.
d. Lingkungan anak dalam kegiatan
social masyarakat. lingkungan.
Begitu juga pengaruh
lingkungan sosial
dimasyarakat yang
terlalu menekankan
pentingnya hierarki
struktur sosial merasa
kurang aman atau
mencekam serta kurang
menghargai menifestasi
remaja dalam kegiatan
produktif dalam
menghambat
kelancaran
perkembangan
kemandirian remaja.

Ali et al.. 2019. Terdapat 4 (empat)


dalam Pengaruh Kedisiplinan faktor penyebab
Ariansyah, Siswa terhadap kemandirian antara
Dkk. Kemandirian Belajar lain : (1) gen atau
Kelas V SDN Gugus 4 keturunan, orang tua
Kabupaten Rejang yang memiliki sifat
Lebong. Vol.2.(2). kemandirian tinggi
seringkali menurunkan
anak yang memiliki sifat
mandiri juga; (2) pola
asuh orang tua, cara
orang tua mengasuh
atau mendidik anak
akan mempengaruhi
perkembangan
kemandirian anak; (3)
sekolah, proses
pendidikan di sekolah
yang kurang
mengembangkan sikap
disiplin dalam
pendidikan dan
cenderung
menekankan
indoktrinasi tanpa
argumentasi akan
menghambat
kemandirian anak; dan
(4) masyarakat, sistem
kehidupan masyarakat
yang terlalu
menekankan
pentingnya hirarki
struktur social kurang
menghargai menifestasi
potensi anak dalam
kegiatan produktif dapat
menghambat
perkembangan
kemandirian anak

Siti Aisah, 2018. Analisis Terdapat dua faktor


dkk. Kemandirian Belajar yang mempengaruhi
Siswa Pada Mata kemandirian belajar
Pelajaran Kimia Di yaitu faktor internal dan
Kelas X faktor eksternal.
Sma Negeri 3 Sintang. Adapun dalam faktor
Vol.6.(2). internal, aspek yang
diamati yaitu disiplin,
tanggung jawab,
percaya diri, inisiatif dan
motivasi. Aspek yang
diamati pada faktor
eksternal adalah
lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga,
fasilitas belajar dan
kompetensi
profesionalisme guru.

Hendrik 2018. Peran Guru Meskipun banyak


Lempe Dalam Meningkatkan faktor yang
Tasaik Dan Kemandirian Belajar mempengaruhi peserta
Patma Peserta Didik Kelas V didik untuk mandiri
Tuasikal Sd Inpres Samberpasi. dalam belajar, di
Vol.14.(1). antaranya faktor
internal dan eksternal
peserta didik, teman
sebaya, genetik atau
keturunan dari orang
tua, pola asuh orang
tua, sistem pendidikan
di sekolah serta sistem
kehidupan di
masyarakat, sebab
dengan memanfaatkan
kondisi lingkungan
yang berbeda dari
lingkungan kota mudah
terpengaruh oleh
budaya dari luar.

Desmita 2016. Psikologi Dalam konteks proses


Perkembangan Peserta belajar, terlihat adanya
Didik. Bandung: PT fenomena peserta didik
Remaja Rosdakarya. yang kurang mandiri
dalam belajar, yang
dapat menimbilkan
gangguan mental
setelah memasuki
pendidikan lanjutan,
kebiasaan belajar yang
kurang baik (seperti
tidak betah belajar lama
atau beljar hanya
menjelang ujian,
membolos,, menyontek,
dan mencari bocoran
soal ujian.
4 d. Ciri-Ciri Evi Dwi 2019. Ciri utama belajar
Kemandirian Murti, dkk. Analisis Kemampuan mandiri adalah adanya
Belajar Pemecahan Masalah pengembangan
Matematis : Dampak kemampuan siswa
Model Pembelajaran untuk melakukan
SAVI ditinjau dari proses belajar yang
Kemandirian Belajar tidak tergantung pada
Matematis. Vol. 2.(2). faktor guru, teman,
kelas dan lain-lain.

Sukarno 2019. Pengaruh Efikasi Ciri-ciri kemandirian


dalam Diri dan Kemandirian belajar sebagai berikut:
Dwi Belajar Terhadap 1) Peserta didik
Pratiwi1, Kemampuan merencanakan dan
dkk. Pemecahan Masalah memilih kegiatan
Matematika. Vol.5.(1). belajar sendiri.
2) Peserta didik
berinisiatif dan memacu
diri untuk belajar secara
terus menerus.
3) Peserta didik dituntut
bertanggung jawab
dalam belajar.
4) Peserta didik belajar
secara kritis, logis, dan
penuh keterbukaan.
5) Peserta didik belajar
dengan penuh percaya
diri.
Rianawati 2015.Implemantasi Ciri-ciri pokok siswa
Nilai-Nilai Karakter mampu mandiri dalam
belajar dapat dilihat
Pada Mata Pelajaran
bagaimana memulai
Pendidikan Agama belajarnya , mengatur
Islam (PAI) Di Sekolah waktu dalam belajar
sendiri, melakukan
Dan Madrasah.
belajar dengan cara
Pontianak: IAIN dan teknik yang sesuai
Pontianak Press. dengan kemampuan
sendiri serta mampu
mengetahui
kekurangan sendiri.

Gilmore 2014. Prosinding Ciri-ciri Kemandirian


dalam Seminar Nasional terbagi menjadi 4,
Nurdianah Pendidikan Dasar “ sebgai berikut:
Hanifah dan Membedah Antonomi 1. Ada rasa tanggung
Ariana. Kurikulum 2013 untuk jawab
Membangun Masa 2. Memiliki
Depan Pendidikan Yang pertimbangan dalam
Lebih Baik. Sumedang menilai problem yang
Jawa Barat: UPI dihadapi secara
intelegen.
Sumedang Press. 3. Adanya perasaan
aman bila memiliki
pendapat yang
berbeda dengan
orang lain
4. Adanya sikap kreatif
sehingga
menghasilkan ide
yang berguna bagi
orang lain.
M. Zamroni 2015. Meningkatkan Cirri-ciri kemandirian
Numri Kemandirian Belajar belajar adalah Percaya
Melalui diri, Tidak bergantung
Layanan Penguasaan
pada orang lain,
Konten Dengan Teknik
Latihan Saya Bertanggung jawab,
Bertanggung jawab. Ingin Berprestasi tinggi,
Vol.1.(1). Memiliki hasrat
bersaing untuk maju
demi kebaikan dirinya,
Mampu memantau,
mengevaluasi dan
mengatur belajarnya
secara efektif, Mengatur
belajar dan waktu
belajar secara efisien,
Mampu mengambil
inisiatif dan mengambil
keputusan untuk
menghadapi masalah
belajar yang dihadapi.

e. Indikator Sumarmo 2018. Analisis Indikator kemandirian


dalam Kemampuan Penalaran belajar: (1) berinisiatif
Kemandirian
Sarah Matematis Dan belajar dengan atau
Belajar Kemandirian Belajar tanpa bantuan orang
Isnaeni,
Siswa Smp Pada Materi lain; (2) mendiagnosa
Dkk. Persamaan Garis Lurus. kebutuhan belajarnya
Vol.2.(1). sendiri; (3)
merumuskan/memilih
tujuan/target belajar; (4)
memilih dan
menggunakan sumber;
(5) memilih
strategi belajar, dan
mengevaluasi hasil
belajarnya; (6)
bekerjasama dengan
orang lain; (7)
membangun makna;
dan
(8) mengontrol diri.

Hendriana, 2019. Kemampuan Indikator dari


Dkk Dalam Pemahaman Dan kemandirian belajar
Dede Kemandirian Belajar a) Inisiatif belajar,
Irmawati Matematis Dengan b) Mendiagnosa
Oktora1, Menggunakan kebutuhan belajar,
Dkk. Pendekatan c) Menetapkan
Kontekstual. Vol.1.(3). tujuan/target belajar,
d) Memanfaatkan dan
mencari sumber lain
yang relevan,
e) Memilih dan
menetapkan strategi
belajar
f) Memandang
kesulitan sebagai
tantangan,
g) Mengevaluasi proses
dan hasil belajar dan
h) Self efficacy/konsep
diri.

Bitman 2017. Mengembangkan Indikator kemandirian


Kemandirian Belajar, belajar
Simanullang
Kepercayaan Diri, Dan (1) ketidakter
Pengaruhnyaterhadap
gantungan
Kemampuan
terhadap orang lain; (2)
Pemecahan Masalah memiliki kepercayaan
Matematika. Vol.1(1). diri;(3) berperilaku
disiplin; (4) memiliki
rasa tanggungjawab;
(5) berperilaku
berdasarkan inisiatif
sendiri; dan (6)
melakukan kontrol diri.
Rianawati 2015.Implemantasi Indikator sikap mandiri
Nilai-Nilai Karakter adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Sendiri
Pada Mata Pelajaran
tuga kelas yang
Pendidikan Agama menjadi tanggung
Islam (PAI) Di Sekolah jawabnya.
2. Mengerjakan PR
Dan Madrasah.
tanpa meniru
Pontianak: IAIN temannya.
Pontianak Press. 3. Mencari sumber
untuk menyesaikan
tugas sekolah tanpa
bantuan
pustakawan
sekolah.

Ahmad 2018. Bimbingan Dan Kemandirian remaja


Susanto Konseling Di Sekolah dapat dilihat dari
indicator-indikator
Konsep, Teori, dan
sebagai berikut:1)
Aplikasinya. Jakarta: kemampuan
Prenadamedia Group pengambilan
keputusan,
2)kerentanan terhadap
pengaruh orang lain, 3)
orang lain termasuk
orang tua diposisikan
sebagai konsultan,
4)perasaan-perasaan
mengenai kepercayaan
diri.

20 APRIL 2020

1. YG DIBUAT ANALISIS ADALAH PENDAPAT YG SAMA


2. PENDAPAT YG BERBEDA TDK DIBUAT ANALISISNYA
3. SETIAP PENDAPAT DIBERI WARNA, UNTUK MEMUDAHKAN MEMBUAT ANALISIS
4. COBA LIHAT DI GRUP CONTOH OUTLINE YG SUDAH DI ACC

Anda mungkin juga menyukai