Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

(Penelitian Kuantitatif Melalui Pendekatan Studi Kausal Pada Siswa Kelas IV


Sekolah Dasar Negeri Taman Pagelaran Bogor Semester Genap Tahun
Pelajaran 2019/2020)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Mengikuti Ujian Sarjana Skripsi

Oleh

Septia Ningsih

037116167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
20 APRIL 2020

1. YG DIBUAT ANALISIS ADALAH PENDAPAT YG SAMA


2. PENDAPAT YG BERBEDA TDK DIBUAT ANALISISNYA
3. SETIAP PENDAPAT DIBERI WARNA, UNTUK MEMUDAHKAN MEMBUAT ANALISIS
4. COBA LIHAT DI GRUP CONTOH OUTLINE YG SUDAH DI ACC

23 April 2020

Sub variable efikasi diri baru ada 4. Kurang 1 sub variable lagi

29 APRIL 2020
Buat bab 2
Cara penulisannya lihat contoh dari bab 2 yang sudah saya acc
Judul : Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kemandirian Belajar Siswa
Variabel : Efikasi Diri

NO VARIABEL SUB PENGARANG JUDUL BUKU PENDAPAT ANALISIS


VARIABEL

1. EFIKASI DIRI a. Pengertian Agus Subaidi 2019. Self-Efficacy Self-Efficacy adalah keyakinan seseorang Efikasi diri adalah
Efikasi Diri Siswa Dalam terhadap keterampilan dan kemampuan suatu keyakinan
Pemecahan Masalah dirinya dalam mengorganisasi dan sesorang terhadap
Matematika. Vol 1.(2). menyelesaikan permasalahan untuk hasil kemampuan yang
h. 65 yang terbaik dalam suatu tugas tertentu. dimiliki setiap
individu.
Agoes Dariyo 2015. Psikolgi Yang menyatakan bahwa Efikasi diri (self-
Perkembangan Anak effication) ialah keyakinan seseorang
Tiga Tahun Pertama. individu yang ditandai dengan keyakinan
Bandung: PT Refika untuk melakukan suatu hal dengan baik
Aditama. dan berhasil.
Prayuningtyas 2015. Efikasi Diri Dan Efikasi diri (self efficacy) yang merupakan
Angger Pemahaman Konsep keyakinan dari dalam diri seseorang
Wardhani Ipa Dengan Hasil tentang kemampuannya.
Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam
Siswa Sekolah Dasar
Negeri Kota Bengkulu.
Vol 4.(5). h. 59
Jess Feist dan 2010. Teori Efikasi diri adalah keyakinan seseorang
Gregory J Feist Kepribadian. Jakarta dalam kemampuannya untuk melakukan
Selatan: Salemba suatu bentuk kontrol terhadap
Humanika. keberfungsian orang itu sendiri dan
kejadian dalam lingkungan.

Sowanya Ardi 2019. Efikasi diri merupakan kepercayaan diri Tidak ada analisis
Prahara dan Pelatihan Efikasi Diri yang dimiliki individu. dengan memiliki
Kondang Guru: Efikasi Diri efikasi diri yang tinggi, maka seseorang
Budiyani Akademik Dan akan mampu menghasilkan sesuatu
Prestasi Belajar Siswa. dengan lebih baik.
Vol. 21.(1), h. 42
b. Perkemban Putu Putri Dena 2018. Pengaruh Pola Awal pertumbuhan dari efikasi diri Tidak ada analisis
gan Efikasi Laksmi, dkk Asuh Orang Tua berkembang melalui peran orang tua,
Diri Terhadap Efikasi Diri kemudian dipengaruhi oleh saudara
Siswa Kelas V Sd. Vol kandung, teman sebaya, dan orang
23.(1). h. 84 dewasa lainnya. Peran orang tua
sangatlah penting bagi anak, karena anak
akan menjadikan orangtua sebagai model
bagi perilakunya. Ini berarti anak
mengikuti perilaku orangtuanya, bahkan
lebih dari itu anak juga akan mengikuti
pandangan, pola pikir dan nilai-nilai yang
dianut oleh orang tua. Jelaslah peran
keluarga menjadi yang utama bagi
perkembangan perilaku anak. Dengan
demikian, keluarga merupakan lembaga
sosialisasi yang pertama di dapat oleh
anak dan menjadi hal yang utama dalam
proses perkembangan anak.
Alfeus 2018. Terapi Prilaku Self efficacy (efikasi diri) terus Tidak ada analisis
Manuntung Kognitif Pada Pasien berkembang dan dapat berubah seiring
Hipertensis. Malang: dengan meningkatnya usia,
Wineka Media. bertambahnya pengalaman dan
perluasan lingkungan pergaulan. Anak
mulai belajar dari lingkungan dan teman
bermain. Proses pembentukan self
efficacy pada usia sekolah, secara kognitif
terbentuk dan berkembang.
Tidak ada analisis
Stipek Dalam 2017. Mengemukakan bahwa strategi
Pahrul Arifin,d Mengembangkan Self- pembelajaran untuk mengembangkan
kk Efficacy Matematika self-efficacy siswa antara lain:
Melalui Pembelajaran 1) Ajarkan strategi spesifik. Ajari siswa
Pendekatan strategi tertentu, seperti menyusun garis
Matematika Realistik besar dan ringkasan, yang dapat
Pada Siswa Kelas Vii meningkatkan kemampuan mereka untuk
D Smp Negeri 27 fokus pada tugas mereka.
Banjarmasin Tahun 2) Bimbing siswa dalam menentukan
Pelajaran 2016-2017. tujuan. Bantu mereka membuat tujuan
Vol.3.(2) h. 94 jangka pendek setelah mereka membuat
tujuan jangka panjang. Tujuan jangka
pendek terutama membantu siswa untuk
menilai kemajuan mereka.
3) Pertimbangkan mastery. Beri imbalan
pada kinerja siswa, imbalan yang
mengisyaratkan penghargaanpenguasaan
atas materi, bukan imbalan hanya kerena
melakukan tugas.
4) Sediakan dukungan bagi
siswa,dukungan positif yang berasal dari
guru, orang tua dan teman sebaya.
Pastikan agar siswa tidak terlalu
semangat atau terlalu cemas, jika siswa
terlalu takut dan meragukan prestasi
mereka maka rasa percaya diri mereka
bisa hilang.
6) Beri contoh positif dari orang dewasa
dan teman sebaya. Karakteristik tertentu
dari model atau teladan ini bisa
membantu siswa mengembangkan
selfefficacy mereka
Bandura dalam 2018. Bimbingan Self-efficacy (efikasi diri) dapat Tidak ada analisis
Atifah Hanum Pribadi-Sosial Untuk ditumbuhkan dan dipelajari melalui empat
Self-Efficacy Siswa sumber informasi. Sumber-sumber
Dan Implikasinya Pada informasi tersebut dipakai sebagai alat
Bimbingan Konseling untuk menumbuhkan dan
Sekolah Menengah mengembangkan self-efficacy dalam diri
Kejuruan. Vol.1.(1). h. individu. Bandura mengungkapkan bahwa
33 self-efficacy memiliki empat sumber
informasi, yaitu:
1. Pengalaman performansi, yaitu prestasi
yang pernah dicapai pada masa yang
telah lalu. Sebagai sumber, performansi
masal atau menjadi pengubah self-
efficacy yang paling kuat pengaruhnya.
Prestasi (masa lalu) yang bagus
meningkatkan ekspektasi efficacy, sedang
kegagalan akan menurunkan efficacy.
2. Persuasi Sosial, yaitu self-efficacy yang
dapat diperoleh, diperkuat atau
dilemahkan melalui persuasi sosial.
Dampak dari sumber ini terbatas, tetapi
pada kondisi yang tepat persuasi diri
orang lain dapat mempengaruhi self-
efficacy. Kondisi itu adalah rasa percaya
kepada pemberi persuasi, dan sifat
realistik dari apa yang dipersuasikan.
3. Keadaan emosi, yaitu keadaan yang
mengikuti suatu kegiatan akan
mempengaruhi efficacy di bidang kegiatan
itu. Emosi yang kuat, takut, cemas, stres,
dapat mempengaruhi self-efficacy.
Namun bisa terjadi, peningkatan emosi
(yang tidak berlebihan) dapat
meningkatkan self-efficacy.

M. Nur 2012. Teori-Teori Efiasi diri merupakan unsur kepribadian Tidak ada analisis
Ghufroun dan Psikologi.Jogjakarta: yang berkembang melalui pengamatan-
Rini Risnawati S AR-Ruzz Media. pengamtan individu terhadap akibat-
akibat tindakannya dalam situasi tertentu.
Persepsi seseorang mengenai dirinya
dibentuk selama hidupnya melalui reward
dan punishment dari orang-orang
sekitarnya . Unsur penguat (reward dan
punishment) lama-kelamaan dihayati
seingga terbentuk pengertian dan
keyakinan mengenai kemampuan diri.
c. Faktor- Bandura dalam 2018. Terapi Prilaku Self efficacy dapat ditumbuhkan dan 1. Pengalaman
Faktor Yang Alfeus Kognitif Pada Pasien dipelajari melalui empat hal, yaitu: menguasai
Mempengar Manuntung Hipertensis. Malang: 1. Pengalaman menguasai sesuatu sesuatu (mastery
uhi Efikasi Wineka Media. (mastery experience) experience)
Diri Pengalaman menguasai yaitu performa 2. Modeling social
masalalu. Secara umum performa yang 3. Persuasi sosial
berhasil akan menaikan self efficacy 4. Kondisi fisik dan
individu, sedangkan pengalaman pada emosional
kegagalan akan menurunkan. Setelah
self efficacy kuat dan berkembang
melalui serangkaian keberhasilan,
dampak negatife dari kegagalan yang
umum akan terkurangi secara sendirinya.
2. Modeling social
Pengamatan terhadap keberhasilan orang
lain dengan kemampuan yang sebanding
dalam mengerjakan suatu tugas akan
meningkatkan self efficacy individu dalam
mengerjakan tugas yang sama.
Begitupula Sebaliknya, pengamatan
terhadap kegagalan orang lain akan
menurunkan penilaian individu mengenai
kemampuannya dan individu akan
mengurangi usaha yang dilakukannya.
3. Persuasi sosial
Individu diarahkan berdasarkan saran,
nasihat, dan bimbingan sehingga dapat
meningkatkan keyakinannya tentang
kemampuan-kemampuan yang dimiliki
dapat membantu tercapainya tujuan yang
diinginkan. Individu yang diyakinkan
secara verbal cenderung akan berusaha
lebih keras untuk mencapai suatu
keberhasilan.
4. Kondisi fisik dan emosional
Emosi yang kuat biasanya akan
mengurangi performa, saat seseorang
mengalami kekuatan yang kuat,
kecemasan akut atau tingkat stres yang
tinggi, kemungkinan akan mempunyai
ekspetasi efikasi yang rendah. Tinggi
rendahnya efikasi seseorang dalam tiap
tugas sangat bervariasi.
Jess Feist dan 2010. Teori Efikasi personal didapatkan,ditingkatkan,
Gregory J Feist Kepribadian. Jakarta atau berkurang melaluii salah satu
Selatan: Salemba kombinasi dari empat sumber: 1)
Humanika. pengalaman menguasa sesuatu (mastery
experiences) sumber yang paling
berpengaruh dari efikasi diri adalah
pengalaman menguasai sesuatu yaiut
performa masa lalu. Secara umum,
performa yang berhasil akan
meningkatkan ekspetasi menganai
kemampuan:kegagalan cenderung akan
meneurunkan hal tersebut. 2) modeling
social, mengobservasi pencapain orang
lain yang mempunya kompetensi yang
setara, namun akan berkurang saat
melihat rekan sebaya kita gagal. Saat
orang lain tersebut berbeda, modeling
sosial akan mempunyai efek yang sedikit
dari efikasi diri kita. 3) persuasi social,
persuasi apat meyakinkan sesorang untuk
berusaha dalam suatu kegiatan dan
apabila performa yang dilakukan sukses,
baik pencapaian tersebut maupun
penghargaan verbal yang mengikutinya
akan meningkatkan efikasi di masa
depan. serta 4)kondisi fisik, emosi yang
kuat biasanya akan mengurangi
performa;saat seseoarang mengalami
ketaktan yang kuat, kecemasan akut, atau
tingkat stres yang tinggi, kemungkinan
akan mempunyai ekspetasi efikasi
rendah.

Nining Mirsanti 2019. Konsep Tafakur Faktor penting dalam membentuk efikasi
untuk Penguatan diri yaitu:
Efikasi Diri pada 1. Mastery experience,pengalaman
Pribadi Introvert Vol.2. menyelesaikan masalah adalah
(2). h. 175 sumber yang paling penting
mempengaruhi efikasi diri seseorang,
karena mastery experience
memberikan bukti yang paling akurat
dari tindakan apa saja yang diambil
untuk meraih suatu keberhasilan atau
kesuksesan, dan keberhasilan
tersebut dibangun dari kepercayaan
yang kuat didalam keyakinan individu.
2. Vicarious experience, pengalaman
orang lain adalah pengalaman
pengganti yang disediakan untuk
model sosial. Mengamati perilaku dan
pengalaman orang lain sebagai proses
belajar individu.
3. Verbal persuasion mempunyai
pengaruh yang kuat pada peningkatan
efikasi diri individu dan menunjukkan
perilaku yang digunakan secara
efektif.
4. Kondisi fisiologis dan emosional,
situasi yang menekan kondisi
emosional dapat mempengaruhi
efikasi diri. Gejolak emosi, goncangan,
kegelisahan yang mendalam dan
keadaan fisiologis yang lemah yang
dialami individu akan dirasakan
sebagai isyarat akan terjadi peristiwa
yang tidak diinginkan, maka situasi
yang menekan dan mengancam akan
cenderung dihindari.
Rohmad Efendi 2013. Self Efficacy: Kedua faktor yang mempengaruhi self Tidak ada analisis
Studi Indigenous Pada efficacy setelah didapatkan melalui cross-
Guru Bersuku Jawa. tabulation didapatkan faktor yang hampir
Vol.2.(2). h. 65 sama, antara faktor yang membuat yakin
dan faktor yang menyulitkan sehingga
didapatkan delapan faktor yang
mempengaruhi self efficacy yaitu, (1)
dukungan sosial, (2) motivasi, (3)
tersedianya sarana dan prasarana, (4)
kesehatan fisik, (5) kompetensi, (6) niat,
(7) disiplin dan bertanggung jawab serta
(8) rasa syukur kepada Tuhan.
Ela Minchah 2017. Self Efficacy Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Tidak ada analisis
Laila Alawiyah Pada Guru Sekolah efficacy (efikasi diri) dapat berasal dari
Dasar. Vol.9.(1). h. 59 empat prinsip sumber informasi yaitu: (1)
Performance attainment yang didasari
oleh mastery experiences, yakni
penguasaan materi yang menghasilkan
kesukesan dapat membangun keyakinan
diri seseorang; (2) Vicarious experience,
yakni mengamati orang lain yang sukses
dapat menimbulkan persepsi seseorang
tentang keyakinan diri seseorang; (3)
Verbal Persuasion, yakni digunakan untuk
meyakinkan seseorang bahwa ia memliki
kemampuan tertentu; (4) Physiological
State,yakni keadaan fisilogis individu
biasanya terdapat tanda-tanda fisiologis
sebagai cara untuk menilai dirinya,
misalnya dalam situasi yang menekan,
individu cenderung menjadikan
ketegangan yang timbul sebagai petanda
dimana ia tidak cukup mampu untuk
menguasai keadaan, padahal ia mampu.
d. Aspek- Bandura dalam 2018. Terapi Prilaku Efikasi diri pada diri tiap individu akan Efikasi diri memiliki
Aspek Alfeus Kognitif Pada Pasien berbeda antara satu individu dengan tiga dimensei
Efikasi Diri Manuntung Hipertensis. Malang: yang lainnya berdasarkan tiga dimensi. diantaranya yaitu:
Wineka Media. Berikut adalah tiga dimensi tersebut, 1. Tingkat
yaitu: (level/megnitud)
1. Tingkat (level) 2. Kekuatan
Dimensi ini berkaitan dengan derajat (Strength)
kesulitan tugas ketika individu merasa 3. Generalisasi
mampu untuk melakukannya. Apabila (generality)
individu dihadapkan pada tugas-tugas
yang disusun menurut tingkat
kesulitannya, maka efikasi diri individu
mungkin akan terbatas pada tugas-tugas
yang mudah, sedang, atau bahkan
meliputi tugas-tugas yang paling sulit
sesuai dengan batas kemampuan yang
dirasakan untuk memenuhi tuntutan
prilaku yang dibutuhkan pada masing-
masing tingkat.
2. Kekuatan (strength)
Dimensi ini berkaitan dengan tingkat
kekuatan dari keyakinan atau
pengharapan individu mengenai
kemampuannya. Pengharapan yang
lemah mudah digoyahkan oleh
pengalaman-pengalaman yang tidak
mendukung. Sebaliknya pengharapan
yang mantap mendorong individu tetap
bertahan dalam usahanya. Meskipun
mungkin ditemukan pengalaman yang
kurang menunjang.
3. Generalisasi (generality)
Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang
tingkah laku yang mana individu merasa
yakin akan kemampuan dirinya. Apakah
terbatas pada suatu aktivitas dan situasi
tertentu pada serangkaian dan situasi
yang bervariasi.
Imron, MA 2018. Aspek Efikasi diri pada diri tiap individu akan
Spritualitas Dalam berbeda antara satu individu dengan
Kinerja. yang lainnya berdasarkan tiga dimensi.
Magelang:Unima Dimensi-dimensi tersebut adalah dimensi
Press. tingkat (level), dimensi kekuatan
(strength), dan dimensi generalisasi
(generality). Pertama, Dimensi tingkat
(level), dimensi ini berkaitan dengan
derajat kesulitan tugas ketika individu
merasa mampu melakukannya. Kedua,
Dimensi kekuatan (strength), Dimensi ini
berkaitan dengan tingkat kekuatan dan
keyakinan atau pengharapan individu
mengenai kemampuannya. Ketiga,
Dimensi generalisasi (generality).
Dimensi ini berkaitan dengan tugas
bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan kemampuannya.

Lunnenburg & 2013. Pengaruh Efikasi diri memiliki tiga dimensi. Ketiga
Orstein dalam Efikasi Diri Akademik dimensi efikasi diri antara lain:
Ratih Terhadap Hasil Belajar magnitude, the level of taskdificulty a
Yusnimartika Matematika Tentang person believes she can attain; strength,
dkk. Soal Cerita Operasi the conviction regarding magnitude as
Hitung Campuran. strong or weak; and generality, the
Vol.8.(1). h. 18 degree to which the expectation is
generalized across situation. Magnitude,
terkait dengan tingkatan kesulitan tugas
yang seseorang yakini dapat dia capai;
strength, kuat atau lemahnya keyakinan
berdasarkan tingkat kesulitan tugas yang
diberikan; dan generality, sejauh mana
harapan adalah umum di seluruh situasi.
Ketiga dimensi ini akan dipakai untuk
mengukur efikasi diri akademik
(academic self efficacy) pada siswa.

Bandura dalam 2018. " Pengaruh think Efikasi Diri mencakup beberapa dimensi,
Kd.Adi Ariana, Talk Writedan Efikasi yaitu magnitude, generality, dan strength.
dkk. Diri Terhadap Magnitude, berkaitan dengan keyakinan
Hasilbelajarmatematik individu untuk mengerjakan tugas- tugas
a Siswa Kelas V Sd dengan tingkat kesulitan tertentu. Orang
Vol. 2.(1). h. 8 yang memiliki efikasi diri tinggi yakin akan
kemampuannya mengerjakan tugas-tugas
yang sulit sekalipun. Generality berkaitan
dengan keyakinan individu akan
kemampuannya untuk mengerjakan tugas
dengan baik dan benar. Strength
berkaitan dengan keyakinan individu akan
kemampuannya untuk terus berusaha
mengerjakan tugas- tugas walaupun
situasinya tidak menyenangkan.
Riska Eva 2018. Identifikasi Self Dimensi Self Efficacy meliputi tingkat
Mardiana,dkk. Efficacy Siswa Mts kesulitan tugas yang dikerjakan individu
Dalam (Level), penguasaan individu terhadap
Menyelesaikan Soal bidangnya (Generality), serta derajat
Cerita Matematika kemantapan keyakinan individu
Materi Bangun Ruang (Strenght).
Sisi Datar. Vol.9.(2).

e. Dampak Alwisol 2018. Psikologi Mencapai keberhasilan akan memberikan Mencapai


Efikasi Diri Kepribadian edisi dampak efikasi yang berbeda-beda, keberhasilan akan
revisi. Malang: tergantung proses pencapaiannya: memberikan dampak
Universitas 1) Semakin sulit tugasnya, keberhasilan efikasi yang berbeda-
Muhammadiyah akan membuat efikasi semakin tinggi. beda, tergantung
Malang 2) Lerja sendiri, lebih menigkatkan efikasi proses
disbanding kerja kelompok, dibantu pencapaiannya:
orang lain 1. Semakin sulit
3) Kegagalan menurunkan efikasi, kalau tugasnya,
orang sudah berusaha sebaik keberhasilan akan
mungkin. membuat efikasi
4) Kegagalan dalam suasana semakin tinggi.
emosional/stress, dampaknya tidak 2. Lerja sendiri, lebih
seburuk kalau kondisinya optimal. menigkatkan
5) Kegagalan sesudah orang memiliki efikasi dibanding
keyakinan efikasi yang kuat, kerja kelompok,
dampaknya tidak seburuk kalau dibantu orang lain
kegagalan itu terjadi pada keyakinan 3. Kegagalan
efikasinya belum kuat. menurunkan
6) Orang yang biasa berhasil, sesekali efikasi, kalau
gagal tidak mempengaruhi efikasi . orang sudah
berusaha sebaik
Abdur Rahman 2014. Konsep Terapi Mencapai keberhasilan akan memberi mungkin.
Perilaku Dan dampak efikasi yang berbeda-beda, 4. Kegagalan dalam
Self-Efficacy. Vol.4. tergantung proses pencapaiannya : suasana
(2). H. 410 1. Semakin sulit tugasnya, keberhasilan emosional/stress,
akan membuat efikasi semakin tinggi. dampaknya tidak
2. Kerja sendiri, lebih meningkatkan seburuk kalau
efikasi dibanding kerja kelompok, kondisinya
dibantu orang lain. optimal.
3. Kegagalan menurunkan efikasi, kalau 5. Kegagalan
orang sudah merasa berusaha sebaik sesudah orang
mungkin. memiliki keyakinan
4. Kegagalan dalam suasana emosional efikasi yang kuat,
atau stress dampaknya tidak seburuk dampaknya tidak
kalau kondisinya optimal. seburuk kalau
5. Kegagalan sesudah orang memiliki kegagalan itu
keyakinan efikasi yang kuat, terjadi pada
dampaknya tidak seburuk kalau kalau keyakinan
kegagalan itu terjadi pada orang yang efikasinya belum
keyakinan efikasinya belum kuat. kuat.
6. Orang yang biasa berhasil, sesekali 6. Orang yang biasa
gagal tidak mempengaruhi efikasi. berhasil, sesekali
gagal tidak
mempengaruhi
efikasi .

Raden Roro Lia 2019. Analisis Self Efficacy secara langsung Tidak ada analisis
Chairina Manajemen Sumber mempengaruhi:
Daya Manusia. 1. Pemilihan prilaku, misalnya keputusan
Sidoarjo: Zifatama dibuat berdasarkanbagaimana efikasi
Jawara. yang diraskan seseorang terdapat
pilihan,tugas pekerjaan atau bidang
karier.
2. Usaha motivasi, mislanya orang
mencoba, lebih keras dan berusaha
melakukan tugas dimana self efficacy
mereka lebih tinggi dari pada mereka
yang memiliki penilaian efikasi rendah.
3. Daya tahan, misalnya orang dengan
self efficacy tinggi akan bangkit,
bertahan saat menghadapi masalah
atau kegagalan, sementara orang
dengan self efficacy rendah cenderung
menyerah saat muncul rintangan.
4. Pola pemikiran fesilitatif, misalnya
penilaian efikasi mempengaruhi
perkataan pada diri sendiri seperti
orang dengan self efficacy tinggi
mungkin mengatakan pada diri sendiri.
5. Daya tahan terhadap stress, misalnya
orang dengan sellf efficacy rendah
cenderung mengalami stress dan
kalah mereka gagal, sementara orang
denga self efficacy tinggi memasuki
situasi penuh tekanan dengan percaya
diri, dan kepastian, sehingga dapat
menahan stress.
Hara Permana, 2016. Hubungan Efikasi diri memiliki dampak dalam Tidak ada analisis
dkk Antara Efikasi Diri kehidupan seseorang. Adapun dampak
Dengan Kecemasan dari efikasi diri antara lain, yaitu individu
Dalam Menghadapi dapat memilih prilaku yang tepat, memiliki
Ujian Pada Siswa motivasi yang tinggi dalam berusaha,
Kelas Ix Di Mts Al mampu bertahan ketika menghadapi
Hikmah Brebes. Vol. masalah, memiliki pola pemikiran
13.(1). H. 58 fasilitatif, serta lebih tahan terhadap stres.
Doris Apriani 2016. Senam Otak Efikasi diri siwa dalam belajar akan Tidak ada analisis
Ritonga,Dkk Untuk Meningkatkan berdampak pada penguasaan tugasnya
Efikasi Diri Guru dan berlanjut pada meningkatknya
Sekolah Dasar Di
kepercayaan diri dalam mengerjakan
Kabupaten Serdang
tugas-tugas berikutnya.
Bedagai. Vol. 23.(1). h.
44

Judul : Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kemandirian Belajar Siswa


Variabel : Kemandirian Belajar Siswa

NO VARIABEL SUB VARIABEL PENGARAN JUDUL BUKU PENDAPAT ANALISIS


G

1. KEMANDIRIAN a. Pengertian Dwi 2014. Penerapan Kemandirian adalah perilaku siswa dalam Kemandirian belajar
BELAJAR Kemandirian Rachmayani Pembelajaran mewujudkan kehendak atau keinginannya sikap yang mandiri
SISWA Belajar Reciprocal Teaching secara nyata dengan tidak bergantung tidak tergantung
UntukMeni ngkatkan pada orang lain, dalam hal ini adalah kepada orang lain.
Kemampuan siswa tersebut mampu melakukan belajar
Komunikasi Matematis sendiri, dapat menentukan cara belajar
dan Kemandirian yang efektif, mampu melaksanakan tugas-
Belajar Matematika tugas belajar dengan baik dan mampu
Siswa. Vol.2.(1). h. 18 untuk melakukan aktivitas belajar secara
mandiri.

Huri Suhendri 2019. Pengaruh Kemandirian belajar adalah suatu aktivitas


dan Tuti Metode Pembelajaran belajar yang dilakukan siswa tanpa
Mardalena Problem Solving bergantung kepada orang lain baik teman
Terhadap Hasil Belajar maupun gurunya dalam mencapai tujuan
Matematika Ditinjau belajar yaitu menguasai materi atau
Dari Kemandirian pengetahuan dengan baik dengan
Belajar Vol. 3.(2). h. kesadarannya sendiri siswa serta dapat
109 mengaplikasikan pengetahuannya dalam
menyelesaikan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Enjang Indrus 2018. Membongkar Kemandirian belajar berarti sikap mandiri
Psikologi Belajar dalam belajar tanpa bantuan (didampingi,
Aplikatif.Guepedia. diawasi) oleh orang lain baik itu guru atau
orang tua.

Masturi, 2014. Pengaruh Kemandirian belajar adalah suatu Tidak ada analisis
M.M.,dkk Penggunaan Media aktivitas/kegiatan belajar yang dilakukan
Kartu Bergambar oleh
Terhadap Kemampuan siswa atas kemauannya sendiri dan
Mendeskripsikan Daur mempunyai
Hidup Organisme rasa percaya diri tinggi dalam
Dilihat Dari Tingkat menyelesaikan tugasnya. Setiap siswa
Kemandirian Belajar memiliki gaya dan tipe belajar yang
Siswa Di SD 5 berbeda dengan teman-temannya, hal ini
Dersalam Kudus. disebabkan karena siswa memiliki potensi
Vol.7.(1). h. 41 yang berbeda dengan orang lain.
Desmita 2016. Psikologi Kemandirian merupakan suatu sikap Tidak ada analisis
Perkembangan otonomi dimana peserta didik secara
Peserta Didik. secara relatife bebas dari pengaruh
Bandung: PT Remaja penilaian, pendapat dan keyakinan orang
Rosdakarya. lain. Dengan otonomi tersebut peserta
didik diharapkan lebih bertanggung jawa
terhadap dirinya sendiri.
b. Perkembangan Desmita 2016. Psikologi Pendidikan di sekolah perlu melakukan Tidak ada analisis
Kemandirian Perkembangan upaya-upaya pengembangan
Belajar Peserta Didik. kemandirian peserta didik, diantaranya.
Bandung: PT Remaja 1. Mengembangkan proses belajar
Rosdakarya. mengajar yang demokratis, yang
memungkinkan anak merasa dihargai.
2. Mendorong anak untuk berpartisipasi
akitf dalam mengambil keputusan dan
dalam berbagai kegiatan sekolah.
3. Memberi kebebasan kepada anak
untuk mengekplorasi lingkungan,
mendorong rasa ingin tahu mereka.
4. Penerimaan positif tanpa syarat
kelebihan dan kekurangan anak, tidak
membeda-bedakan anak yang satu
dengan yang lain.
5. Menjalin hubungan yang harmonis dan
akrab dengan anak.

Febria Tri 2019. Pengaruh Pengembangan kemandirian anak Tidak ada analisis
Hidayati dan Kompetensi diarahkan untuk mengembangkan
U. Utsman Pedagogik dan kecakapan hidupnya melalui kegiatan
Aktivitas Belajar yang konkrit dan dekat dengan kehidupan
Terhadap Kemandirian anak sehari hari.
Anak Rentan Jalanan
Semarang. Vol.3.(1).
h. 29

Anggun 2016. Upaya Guru Perkembangan kemandirian anak dapat Tidak ada analisis
Kumayang Untuk dipengaruhi oleh faktor internal dan
Sari, Dkk. Mengembangkan eksternal, faktor internal antara lain:
Kemandirian Anak kondisi fisiologis dan kondisi psikologis.
Usia Dini Di Gugus Sedangkan faktor eksternal yaitu:
Hiporbia Vol.1.(1). h. 3 lingkungan, rasa cinta dan kasih sayang,
pola asuh orang tua dalam keluarga dan
pengalaman dalam kehidupan.

Komala 2015. Mengenal Dan Orang tua hendaknya memiliki dasar Tidak ada analisis
Mengembangkan untuk memberikan pola asuh demokratis
Kemandirian dalam mengembangkan kemandirian di
Anak Usia Dini Melalui lingkungan keluarga. Orang tua
Pola Asuh dianjurkan untuk mengetahui penerapan
Orang Tua Dan Guru. pola asuh demokratis yang benar yang
Vol.1.(1). h. 44 harus dilakukan orang tua di lingkungan
keluarga. Orang tua juga perlu
mengetahui perkembangan kemandirian
anak usia dini melalui pola asuh
demokratis yang benar, serta orang tua
sebaiknya mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung perkembangan
kemandirian anak usia dini.
Syarifuddin 2018. Inovasi Baru Pengembangan kemandirian belajar Tidak ada analisis
Kurikulum 2013 dapat terbentuk ketika peserta didik
Pendidikan Agama berkolaborasi untuk mengidentifikasi
Islam Dan Budi informasi, strategi, dan sumber-sumber
Pekerti. Yogyakarta: belajar yang relevan untuk menyelesaikan
Grup Penerbitan CV masalah.
Budi Utama.
c. Faktor-Faktor Ahmad 2018. Bimbingan Dan Terdapat beberapa faktor yang Terdapat beberapa
Yang Susanto Konseling Di Sekolah mempengaruhi kemandirian seseorang faktor yang
Mempengaruhi Konsep, Teori, dan dalam kehidupannya, yaitu: mempengaruhi
Aplikasinya. Jakarta: b. Faktor keturunan, Keturunan atau gen kemandirian belajar :
Prenadamedia Group orang tua sangat kuat dalam mewarisi 1. Faktor keturunan
kemandirian anaknya. Orang tua yang 2. Pola asuh
memiliki kemandirian tinggi sering 3. Proses
menurunkan anak yang memilki pendidikan
kemandirian juga. 4. Lingkungan
c. Pola asuh. Cara orang tua mengasuh sosial
atau atau mendidik anaknya akan masyarakat
mempengaruhi perkembangan
kemandirian anaknya.
d. Proses pendidikan. Proses pendidikan
terutama sekolah, sangat berpengaruh
terhadap kemandirian siswa. Proses
pendidikan yang banyak menekankan
pentingnya penghargaan terhadap
potensi anak, pemberian reward, akan
menciptakan potensi positif akan
memperlancar perkembangan
kemandirian siswa.
e. Lingkungan sosial masyarakat. Begitu
juga pengaruh lingkungan sosial
dimasyarakat yang terlalu
menekankan pentingnya hierarki
struktur sosial merasa kurang aman
atau mencekam serta kurang
menghargai menifestasi remaja dalam
kegiatan produktif dalam menghambat
kelancaran perkembangan
kemandirian remaja.

Ali et al.. 2019. Terdapat 4 (empat) faktor penyebab


dalam Pengaruh kemandirian antara lain : (1) gen atau
Ariansyah, Kedisiplinan Siswa keturunan, orang tua yang memiliki sifat
Dkk. terhadap Kemandirian kemandirian tinggi seringkali menurunkan
Belajar Kelas V SDN anak yang memiliki sifat mandiri juga; (2)
Gugus 4 Kabupaten pola asuh orang tua, cara orang tua
Rejang Lebong. Vol. 2. mengasuh atau mendidik anak akan
(2). h. 128 mempengaruhi perkembangan
kemandirian anak; (3) sekolah, proses
pendidikan di sekolah yang kurang
mengembangkan sikap disiplin dalam
pendidikan dan cenderung menekankan
indoktrinasi tanpa argumentasi akan
menghambat kemandirian anak; dan (4)
masyarakat, sistem kehidupan
masyarakat yang terlalu menekankan
pentingnya hirarki struktur social kurang
menghargai menifestasi potensi anak
dalam kegiatan produktif dapat
menghambat perkembangan kemandirian
anak
Siti Aisah, 2018. Analisis Terdapat dua faktor yang mempengaruhi Tidak ada analisis
dkk. Kemandirian Belajar kemandirian belajar yaitu faktor internal
Siswa Pada Mata dan faktor eksternal. Adapun dalam faktor
Pelajaran Kimia Di internal, aspek yang diamati yaitu disiplin,
Kelas X tanggung jawab, percaya diri, inisiatif dan
Sma Negeri 3 Sintang. motivasi. Aspek yang diamati pada faktor
Vol.6.(2). h. 79 eksternal adalah lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, fasilitas belajar dan
kompetensi profesionalisme guru.

Hendrik 2018. Peran Guru Meskipun banyak faktor yang Tidak ada analisis
Lempe Dalam Meningkatkan mempengaruhi peserta didik untuk
Tasaik Dan Kemandirian Belajar mandiri dalam belajar, di antaranya faktor
Patma Peserta Didik Kelas V internal dan eksternal peserta didik,
Tuasikal Sd Inpres Samberpasi. teman sebaya, genetik atau keturunan
Vol.14.(1). h. 46 dari orang tua, pola asuh orang tua,
sistem pendidikan di sekolah serta sistem
kehidupan di masyarakat, sebab dengan
memanfaatkan kondisi lingkungan yang
berbeda dari lingkungan kota mudah
terpengaruh oleh budaya dari luar.
Desmita 2016. Psikologi Dalam konteks proses belajar, terlihat Tidak ada analisis
Perkembangan adanya fenomena peserta didik yang
Peserta Didik. kurang mandiri dalam belajar, yang dapat
Bandung: PT Remaja menimbilkan gangguan mental setelah
Rosdakarya. memasuki pendidikan lanjutan, kebiasaan
belajar yang kurang baik (seperti tidak
betah belajar lama atau beljar hanya
menjelang ujian, membolos,, menyontek,
dan mencari bocoran soal ujian.
d. Ciri-Ciri Evi Dwi Murti, 2019. Ciri utama belajar mandiri adalah adanya Tidak ada analisis
Kemandirian dkk. Analisis Kemampuan pengembangan kemampuan siswa untuk
Belajar Pemecahan Masalah melakukan proses belajar yang tidak
Matematis : Dampak tergantung pada faktor guru, teman, kelas
Model Pembelajaran
SAVI ditinjau dari dan lain-lain.
Kemandirian Belajar
Matematis. Vol. 2.(2).
h. 120
Sukarno 2019. Pengaruh Ciri-ciri kemandirian belajar sebagai Tidak ada analisis
dalam Efikasi Diri dan berikut:
Dwi Pratiwi1, Kemandirian Belajar 1) Peserta didik merencanakan dan
dkk. Terhadap Kemampuan memilih kegiatan belajar sendiri.
Pemecahan Masalah 2) Peserta didik berinisiatif dan memacu
Matematika. Vol.5.(1). diri untuk belajar secara terus menerus.
h. 3 3) Peserta didik dituntut bertanggung
jawab dalam belajar.
4) Peserta didik belajar secara kritis, logis,
dan penuh keterbukaan.
5) Peserta didik belajar dengan penuh
percaya diri.

Rianawati 2015.Implemantasi Ciri-ciri pokok siswa mampu mandiri Tidak ada analisis
Nilai-Nilai Karakter dalam belajar dapat dilihat bagaimana
Pada Mata Pelajaran memulai belajarnya , mengatur waktu
Pendidikan Agama dalam belajar sendiri, melakukan belajar
Islam (PAI) Di Sekolah dengan cara dan teknik yang sesuai
Dan Madrasah. dengan kemampuan sendiri serta mampu
Pontianak: IAIN mengetahui kekurangan sendiri.
Pontianak Press.
Gilmore 2014. Prosinding Ciri-ciri Kemandirian terbagi menjadi 4, Tidak ada analisis
dalam Seminar Nasional sebgai berikut:
Nurdianah Pendidikan Dasar “ 1. Ada rasa tanggung jawab
Hanifah dan Membedah Antonomi 2. Memiliki pertimbangan dalam menilai
Ariana. Kurikulum 2013 untuk problem yang dihadapi secara
Membangun Masa intelegen.
Depan Pendidikan 3. Adanya perasaan aman bila memiliki
Yang Lebih Baik. pendapat yang berbeda dengan orang
Sumedang Jawa lain
Barat: UPI Sumedang Adanya sikap kreatif sehingga
Press. menghasilkan ide yang berguna bagi
orang lain.
M. Zamroni 2015. Meningkatkan Cirri-ciri kemandirian belajar adalah Tidak ada analisis
Numri Kemandirian Belajar Percaya diri, Tidak bergantung pada
Melalui orang lain, Bertanggung jawab, Ingin
Layanan Penguasaan Berprestasi tinggi, Memiliki hasrat
Konten Dengan Teknik bersaing untuk maju demi kebaikan
Latihan Saya dirinya, Mampu memantau, mengevaluasi
Bertanggung jawab. dan mengatur belajarnya secara efektif,
Vol.1.(1). 49 Mengatur belajar dan waktu belajar
secara efisien, Mampu mengambil inisiatif
dan mengambil keputusan untuk
menghadapi masalah belajar yang
dihadapi.
e. Indikator Sumarmo 2018. Analisis Indikator kemandirian belajar: (1) Tidak ada analisis
dalam Sarah Kemampuan berinisiatif belajar dengan atau tanpa
Kemandirian
Isnaeni, Dkk. Penalaran Matematis bantuan orang lain; (2) mendiagnosa
Belajar Dan kebutuhan belajarnya sendiri; (3)
Kemandirian Belajar merumuskan/memilih tujuan/target
Siswa Smp Pada belajar; (4) memilih dan menggunakan
Materi sumber; (5) memilih strategi belajar, dan
Persamaan Garis mengevaluasi hasil belajarnya; (6)
Lurus. Vol.2.(1). h. 109 bekerjasama dengan orang lain; (7)
membangun makna; dan
(8) mengontrol diri.
Hendriana, 2019. Kemampuan Indikator dari kemandirian belajar Tidak ada analisis
dkk Dalam Pemahaman Dan a) Inisiatif belajar,
Dede Kemandirian Belajar b) Mendiagnosa kebutuhan belajar,
Irmawati Matematis Dengan c) Menetapkan tujuan/target belajar,
Oktora, dkk. Menggunakan d) Memanfaatkan dan mencari sumber
Pendekatan lain yang relevan,
Kontekstual. Vol.1.(3). e) Memilih dan menetapkan strategi
h. 551
belajar
f) Memandang kesulitan sebagai
tantangan,
g) Mengevaluasi proses dan hasil belajar
dan
h) Self efficacy/konsep diri.

Bitman 2017. Indikator kemandirian belajar (1) Tidak ada analisis


Simanullang Mengembangkan ketidakter gantungan terhadap orang lain;
Kemandirian Belajar, (2) memiliki kepercayaan diri;(3)
Kepercayaan Diri, Dan berperilaku disiplin; (4) memiliki rasa
Pengaruhnyaterhadap tanggungjawab; (5) berperilaku
Kemampuan berdasarkan inisiatif sendiri; dan (6)
Pemecahan Masalah melakukan kontrol diri.
Matematika. Vol.1(1).
h. 65
Rianawati 2015.Implemantasi Indikator sikap mandiri adalah sebagai Tidak ada analisis
Nilai-Nilai Karakter berikut:
Pada Mata Pelajaran 1. Melakukan Sendiri tuga kelas yang
Pendidikan Agama menjadi tanggung jawabnya.
Islam (PAI) Di Sekolah 2. Mengerjakan PR tanpa meniru
Dan Madrasah. temannya.
Pontianak: IAIN 3. Mencari sumber untuk menyesaikan
Pontianak Press. tugas sekolah tanpa bantuan
pustakawan sekolah.

Ahmad 2018. Bimbingan Dan Kemandirian remaja dapat dilihat dari Tidak ada analisis
Susanto Konseling Di Sekolah indicator-indikator sebagai berikut:1)
Konsep, Teori, dan kemampuan pengambilan keputusan, 2)
Aplikasinya. Jakarta: kerentanan terhadap pengaruh orang lain,
Prenadamedia Group 3) orang lain termasuk orang tua
diposisikan sebagai konsultan, 4)
perasaan-perasaan mengenai
kepercayaan diri.

Anda mungkin juga menyukai