Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Definisi Pengembangan T IK Pembelajaran PAI


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan TIK
Pembelajaran PAI
Dosen pengampu:
Wawan Ridwan, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
Neneng Siti Nurhaliza (12522.00025)
Nur Trisna Fatiha (12522.00014)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SABILI BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai “Definisi Pengembangan TIK Pembelajaran
PAI”

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami berharap semoga makalah ini bisa menambah
pengetahuan para pembaca, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini . Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini bermanfaat dan memberikan informasi terhadap pembaca.

Bandung, 24 September 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................2
BAB I .............................................................................................................................3
PENDAHULUAN ..........................................................................................................3
A. Latar Belakang .................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan Masalah ................................................................................................. 4
D. Manfaat .............................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................5
PEMBAHASAN .............................................................................................................5
A. Definisi Pendidikan Agama Islam ..................................................................... 5
B. Peran TIK dalam Pendidikan ........................................................................... 9
C. Implementasi Landasan Penggunaan TIK dalam pendidikan ....................... 13
BAB III ......................................................................................................................... 17
PENUTUP .................................................................................................................... 17
A. KESIMPULAN ................................................................................................ 17
B. SARAN............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu negara, baik itu negara yang sudah maju ataupun yang baru
berkembang, pendidikan sangatlah diutamakan karena kemajuan suatu negara
tentu tidak terlepas dari adanya manusia yang terdidik dan terampil. Begitu
juga negara Indonesia yang merupakan negara yang sedang berkembang dan
sedang giat-giatnya dalam melaksanakan pembangunan, baik itu pembangunan
di bidang yang bersifat fisik ataupun yang bersifat non-fisik, apalagi era tinggal
landas seperti sekarang ini, pembangunan di bidang pendidikan sangatlah
diperhatikan.

Negara Indonesia yang sedang berkembang terus melakukan pembangunan


di berbagai sektor, baik sektor ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan
serta tidak ketinggalan di sektor pendidikan. Dalam proses pembangunan ini
berbagai permasalahan selalu timbul dan berkembang, maka diperlukan upaya
antisipasi seefektif mungkin. Untuk mewujudkan manusia pembangunan yang
kreatif, mau bekerja keras dan memiliki ilmu pengetahuan serta keterampilan
yang tinggi, maka pendidikan adalah salah satu wahana yang tepat, karena
dengan pendidikanlah manusia dapat dibina dan diarahkan menjadi manusia
Indonesia yang berkualitas.

Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan suatu hal yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga pemerintah sebagai penyelenggara
pendidikan formal selalu berusaha meningkatkan pendidikan bagi masyarakat.
Dengan pendidikan yang memadai diharapkan dapat melahirkan manusia-
manusia sebagai generasi penerus bertanggung jawab.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Pendidikan Agama Islam?
2. Apa peran TIK dalam pendidikan?
3. Bagaimana implementasi landasan penggunaan TIK dalam pendidikan ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Pendidikan Agama Islam
2. Untuk mengetahui peran TIK dalam Pendidikan
3. Untuk mengetahui bagaimana implementasi landasan penggunaan TIK
dalam pendidiakan

D. Manfaat
1. Mendapatkan pengetahuan mengenai Pendidikan Agama Islam
2. Mendapatkan pengetahuan mengenai peran TIK dalam pendidikan
3. Mendapatkan pengetahuan bagaimana Implementasi landasan
penggunaan TIK dalam pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pendidikan Agama Islam


Pendidikan Agama dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Religion
Education, yang diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan orang beragama. Pendidikan Agama tidak cukup hanya memberikan
pengetahuan tentang agama saja, tetapi lebih ditekankan pada Feeling Attituted.1

Menurut Abdurahman An-Nahlawi, pendidikan Islam adalah penataan


individual dan sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam
dan menerapkannya secara sempurna dalam kehidupan individu dan masyarakat.
Pendidikan Islam merupakan kebutuhan mutlak untuk dapat melaksanakan Islam
sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Berdasarkan makna ini, maka
pendidikan Islam mempersiapkan diri manusia guna melaksanakan amanat yang
dipikul kepadanya. Ini berarti, sumber-sumber Islam dan pendidikan Islam itu
sama, yang terpenting, Al- Qur’an dan Sunnah Rasul.2

Dilihat dari konsep dasar dan operasionalnya serta praktik


penyelenggaraannya, maka pendidikan Islam pada dasarnya mengandung 3
pengertian:

1. Pendidikan Islam adalah pendidikan menurut Islam atau pendidikan


Islami, yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari
ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber
dasarnya, yaitu Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Dalam pengertian yang
pertama ini, pendidikan Islam dapat berwujud pemikiran dan teori

1
Fathorrozi, “Penanggulangan Kenakalan Remaja Melalui Pembelajaran PAI: Studi Multi Kasus di
SMP Negeri I Tambelangan dan SMP Negeri I Jrengik Kabupaten Sampang” (UIN Sunan
AmpleSurabaya, 2017). hlm. 87.
2
Ibid., 87-88.

5
pendidikan yang mendasarkan diri atau dibangun dan
dikembangkan dari sumber-sumber dasar tersebut.3
2. Pendidikan Islam adalah pendidikan Ke-Islaman atau pendidikan
Agama Islam, yakni upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran
dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan hidup) dan
sikap hidup seseorang. Dalam pengertian yang kedua ini pendidikan
Islam dapat berwujud (1) segenap kegiatan yang dilakukan
seseorang atau suatu lembaga untuk membantu seorang atau
sekelompok peserta didik dalam menanamkan dan menumbuh-
kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya. (2) segenap fenomena
atau peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang
dampaknya adalah tertanamnya dan tumbuh- kembangnya ajaran
Islam dan nilai-nilainya pada salah satu atau beberapa pihak.4
3. Pendidikan Islam adalah pendidikan dalam Islam, atau proses dan
praktik penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung dan
berkembang dalam realitas sejarah umat Islam. Dalam arti proses
bertumbuhkembangnya Islam dan umatnya, baik Islam sebagai
agama, ajaran maupun sistem budaya dan peradaban, sejak zaman
Nabi Muhammad SAW. sampai sekarang. Jadi, dalam pengertian
yang ketiga ini istilah Pendidikan Islam dapat dipahami sebagai
proses pembudayaan dan pewarisan ajaran agama, budaya dan
peradaban umat Islam dari generasi ke generasi sepanjang
sejarahnya.

Dari paparan diatas dapat dipahami bahwa pembelajaran Pendidikan Agama


Islam merupakan usaha untuk menanamkan nilai-nilai positif yang bersumber dari
Al-Quran dan Al-Hadits dalam diri peserta didik, sehingga kelak peserta didik
mampu menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari

3
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), 29.
4
Ibid., 30.

6
kebiasaan hidupnya, sehingga ia mampu mendapatkan kebahagiaan dunia maupun
di akhirat kelak.

Adapun fungsi dari Pendidikan Agama Islam di sekolah ialah:

1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan


peserta didik kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban
menanamkan keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh setiap orang
tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh
kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan,
pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
2. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki
bakat khusus dibidang agama agar bakat tersebut dapat
berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
3. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya
atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan
menghambat perkembangannya.
5. Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
6. Sumber lain, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.5

5
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2014), 21-22.

7
Dari penjelasan diatas dapat dipahami, bahwasanya fungsi Pendidikan Agama
Islam adalah untuk menjadikan peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik dari
sebelumnya. Artinya, Pendidikan Agama Islam ini berusaha untuk membuat peserta
didik agar menjadi pribadi yang sesuai dengan ajaran yang terdapat di Al-Quran
dan Al-Hadits serta berupaya untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri
peserta didik dengan semaksimal mungkin.

Sedangkan tujuan dari Pendidikan Agama Islam itu sendiri adalah


meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.6 Supaya tujuan Pendidikan Agama Islam
ini dapat terwujud, tentu saja diperlukan berbagai faktor yang mendukungnya.
Salah satunya adalah cara yang dapat digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan materi PAI ini.

6
Ibid., 22

8
B. Peran TIK dalam Pendidikan
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan
dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih
terbuka. Pendidikan pada masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka,
dan dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia,
maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Pendidikan mendatang akan lebih
ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan
kolaborasi, bukannya berorientasi pada gedung sekolah. 7

Dari pernyataan diatas dapat dipahami bahwasanya era globalisasi yang


identik dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
menyebabkan berbagai perubahan dari model pendidikan yang mulanya
menggunakan model yang bersifat konvensional menjadi model pendidikan yang
sifatnya lebih terbuka dan flexible. Hal ini tentu saja memberikan dampak yang
besar bagi proses jalannya pendidikan itu sendiri. Dengan demikian, adanya TIK
ini sangat berperan penting dalam dunia pendidikan, karena dengan adanya
globalisasi ini mengakibatkan semua pihak harus menyesuaikan dengan
perkembangan dari TIK itu sendiri.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003,


temyata telah disadari penerimaan pengakuan bahwa sudah bukan masanya
mengandalkan pendekatan konvensional saja dalam menyelenggarakan sistem
pendidikan nasional. Bukan hanya di ruang tertutup dengan buku dan guru yang
setiap saat ditemui, diminta tolong menunjukkan sumber informasi, peserta didik
dapat memenuhi hasratnya untuk menjadi lebih pintar, lebih cerdas, lebih baik dan
lebih sejahtera dalam hidupnya. Bagaimanapun juga transformasi pesan

7
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 60.

9
pembelajaran dengan mendayagunakan kemajuan teknologi pendidikan kiranya
akan lebih memotivasi peserta didik.8

Adapun peranan TIK dalam pendidikan antara lain:

1. TIK Sebagai Keterampilan (Skill) dan Kompetensi.


 Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan
keahlian menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pendidikan.
 Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus
diolah melalui proses pembelajaran. 9
 Pembagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya
bersifat mutlak dan tidak berkesudahan.
 Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien
bagi pengajar, peserta didik, dan stakeholder.
 Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap
individu atau setiap manusia.
2. TIK Sebagai Infrastruktur Pembelajaran
 Saat ini bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan
model yang beragam seperti multimedia.
 Para peserta didik-instruktur dan peserta didik- secara aktif bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya.
 Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan
saja.
 Perbedaan letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan
pembelajaran.
 “The network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam
dunia pendidikan.[12]

8
Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), 201.
9
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung: Alfabeta, 2010), 185.

10
3. TIK Sebagai Sumber Bahan Belajar
 Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.
 Pengajar-pengajar yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
 Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharuhi secara kontinue.
 Inovasi memerlukan kerja sama pemikiran. [13]
 Tanpa teknologi, proses pembelajaran yang “up-to-date”
membutuhkan waktu yang lama.[14]
4. TIK Sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pembelajaran
 Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks
dunia nyatanya.
 Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk
mempercep Pelajar diharapkan melakukan eksplorasi terhadap
pengetahuannya secara lebih bebas dan mandiri.
 Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antar peserta didik dan
pengajar.
 Rasio antara pengajar dan peserta didik proses pemberian
fasilitas.[15].
5. TIK Sebagai Pendukung Manajemen Pembelajaran
 Setiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti
setiap harinya.
 Transaksi dan interaksi interaktif antar – stakeholder memerlukan
pengolahan back-office yang kuat.
 Kualitas pelayanan pada pengelolaan administrasi pendidikan
seharusnya ditingkatkan secara bertahap.
 Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus
terbatas dalam institusi.
 Munculnya keberadaan sistem pendidikan interorganisasi.[16]
6. TIK Sebagai Sistem Pendukung Keputusan
 Setiap individu memiliki karakteristik dan bakat masing-masing
dalam pembelajaran.

11
 Pengajar seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan
pada berbagai bidang ilmu.
 Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya
dilakukan.
 Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal
jangkauan dan kualitas.[17]

Teknologi informasi juga dapat melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia


pendidikan. Sistem pembelajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi
pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan penyampaian.
Siswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan
komputer yang dilengkapi program berbasis multimedia. Secara umum, multimedia
diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara, dan video.
Yang tentunya ini sangat membantu sekali bagi pendidikan karena informasi yang
dihasilkan memiliki nilai komunikasi interaktif yang tinggi. Artinya, informasi
bukan hanya dapat dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan dapat didengar,
membentuk simulasi, dan animasi yang dapat membangkitkan selera, serta
memiliki nilai grafis tinggi dalam penyajiannya.10

10
Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi, 204-205.

12
C. Implementasi Landasan Penggunaan TIK dalam pendidikan
Proses informatisasi yang cepat karena kemajuan tenologi semakin membuat
horison kehidupan dunia semakin luas, dan membuat belahan dunia menjadi tanpa
batas. Dalam artian berbagai masalah kehidupan manusia menjadi masalah global
atau setidak-tidaknya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kejadian dibelahan bumi
yang lain, baik politik, ekonomi, maupun sosial. Dalam menyikapi masalah demi
masalah yang terus bergulir akibat perkembangan dunia yang semakin pesat,
pendidikan akan memberikan pencerahan terhadap kekalutan akibat masalah
tersebut. Dengan modal pendidikan masyarakat akan menyadari tanggung jawab
mereka terhadap kelanjutan hidupnya, bukan hanya terhadap lingkungan
masyarakat dan negaranya, tetapi juga terhadap seluruh umat manusia. Peningkatan
rasa tanggung jawab global ini memerlukan informasi yang cepat dan tepat serta
kecerdasan yang memadai.
Di era globalisasi sekarang ini, peningkatan kualitas pendidikan harus
diprioritaskan sehubungan dengan persaingan antar sumber daya manusianya.
Sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dapat berimbas pada
peningkatan kualitas pendidikan suatu negara yang kemudian memberikan
kontribusi pada peningkatan taraf hidup bangsa. Bangsa Indonesia saat ini sedang
berencana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui proses
industrialisasi. Masyarakat industri adalah masyarakat masa depan yang member
peluang bagi pengembangan manusia. Ciri-ciri masyarakat industri adalah sebagai
berikut :
1. Mementingkan kualitas.
2. Sangat mengutamakan persaingan untuk mencapai kualitas yang semakin
meningkat.
3. Sejalan dengan munculnya nilai untuk mencapai yang terbaik (the search
for excellence), menghilangkan nilai-nilai primer paguyuban, dan seiring
dengan itu munculnya nilai-nilai yang megapolis, munculnya nilai-nilai
suburbanit yang elitis dan merosotnya nilai-nilai spiritual.
4. Kehidupan politik berdasarkan nilai-nilai pancasila yang lebih matang.

13
5. Meningkatnya kualitas hidup yang lebih merata dengan terpenuhinya
kebutuhan dasar.
6. Munculnya nilai-nilai baru seperti intelektualisme kreatif, juga hedonisme
dan individualisme yang menyertai masyarakat industri.11
Dengan adanya gambaran diatas kita dapat mengatakan bahwa masyarakat
industri adalah masyarakat terbuka. Keterbukaan itu ditunjang oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan kemudahan-kemudahan komunikasi yang
dilahirkannya.
Keterbukaan serta penyebaran pembangunan di segala bidang khususnya
dalam bidang pendidikan di Indonesia yang memiliki kawasan geografis yang
sangat luas merupakan kendala yang sangat besar dalam pemerataan mutu
pendidikan. Dalam kondisi seperti ini, teknologi komunikasi dan informasi dengan
segala aplikasinya adalah jawaban yang akan sangat membantu menyelesaikan
masalah tersebut. Karena dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi aka nada dorongan untuk mengadopsi atau mentransfer ide-ide yang
berasal dari Negara-negara yang sudah maju atau Negara yang sedang berkembang.
Dengan kata lain, teknologi komunikasi dan informasi dapat membantu
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yang saat ini masih sangat rendah
dibandingkan Negara-negara asia tenggara. Menurut kadir (2003) peranan
teknologi informasi dalam bidang pendidikan, akan melahirkan fitur-fitur baru
dalam dunia pendidikan. Sistem pengajaran berbasis multimedia (teknologi yang
melibatkan teks, gambar, suara, dan video). Guru dapat menyajikan materi
pelajaran dengan :
1. Lebih menarik
2. Tidak monoton
3. Memudahkan dalam menyampaikan.
Disamping itu, melalui teknologi komunikasi dan informasi kita dapat
mentransfer ide serta mengadopsi sistem pendidikan di negara-negara yang maju

11
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, 105-
106

14
pendidikannya. Hal ini akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan
kualitas pendidikan Indonesia dimata dunia internasional.

Seperti yang telah diulas sebelumnya bahwa masalah pendidikan akan dapat
dijawab oleh penerapan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Melalui
kemajuan teknologi dalam pendidikan, daya jangkau pendidikan seakan tanpa batas
hingga memberi peluang bagi semua warga negara unutk memproleh pendidikan
sebagai hak dasarnya. Karena itu, teknologi pendidikan mensyaratkan kesuksesan
peningkatan mutu pendidikan. Menurut Uno (2006) kecenderungan yang terjadi
saat ini pada penggunaan teknologi dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Perubahan kearah pendekatan sistem belajar berorientasi kepada siswa
(student centred approach) seperti sistem kurikulum saat ini yang lebih
menekan pada pencapaian kompetensi siswa.
2. Inovasi yang terus menerus yang lebih edukatif dalam mengajar yang
ditandai dengan adanya perbaikan kurikulum yang disesuaikan dengan
perkembangan anak didik yang semakin hari semakin kritis terhadap
pemerolehan pendidikan.
3. Peningkatan pengguna teknologi informasi baru (penggunaan media
elektronik seperti komputer, televisi, radio, dan lain-lain dalam
pembelajaran).
Selain itu, melalui teknologi pendidikan, terjadi evolusi metedologi
pembelajaran yang memungkinkan pelaksanaan pendidikan tidak terikat pada
lokasi dan dapat dilaksanakan secara sentral. Hal ini dapat dibuktikan dengan
dilaksanakannya pendidikan jarak jauh oleh pemerintah telah dilegalisasi melalui
penerbitkan Undang-undang pasal 31 Tahun 2003 tentang sistem pembelajaran
jarak jauh. Pasal ini secara khusus menjelaskan bahwa pendidikan jarak jauh
diselenggrakan diberbagai jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, menggunakan
berbagai bentuk dan modus, yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta
sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai standar nasional pendidikan. 12

12
Ibid., 108

15
Berdasarkan gambaran diatas dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran,
komputer merupakan media untuk proses pembelajaran yang dikenal dengan istilah
Computer based on learning atau computer assisted learning. Berbagai variasi
pembelajaran dapat dilakukan dengan media komputer yang jelas akan berimbas
pada meningkatnya motivasi siswa mengikuti pembelajaran. Dengan demikian,
fasilitas komputer menjadi hal yang biasa dan populer dikalangan peserta didik.
Menurut soekartawi (dalam Pramudilaga, 2004) perkembangan teknologi
pembelajaran dibagi atas dua yaitu:
1. Technology based on learning terdiri atas
 Audio Information Technologies (radio, audio tape, dan Telephone)
 Video Information Technologies (video tape, video text, video
massaging)
2. Technology based Web-learning terdiri dari Data Information Technologies
(bulletin board, internet, e-mail, tele-collaboration).13
Disamping itu menurut Idris (dalam Pramudilaga, 2004) sistem informasi dan
komunikasi yang mendidik dalah sesuatu yang dapat menambah pengetahuan dan
ketrampilan kerja, meningkatkan kekerabatan sosial, menumbuh proses kerjasama
dan kepekaan akan nilai-nilai sosia, budaya, etika dan moral. 14
Dengan demikian, jelaslah bahwa landasan geogrfis yang merupakan
landasan dari berbagai ilmu didunia ini dapat menerbitkan peralatan yang mutakhir
dalam teknologi komunikasi dan informasi yang dirancang oleh sumber daya
manusia yang berkualitas pula. Hal ini disadari bahwa tanpa sumber daya manusia
yang berpendidikan, segala apa yang ada didunia ini tidak dapat diolah dan
dimanfaatkan sesuai dengan tuntutan keinginan untuk memakmurkan serta
mensejahterakan umat manusia. 15

13
Ibid., 110
14
Ibid., 112
15
Ibid.,115

16
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Definisi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Islam adalah penataan individual dan sosial yang dapat
menyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam dan menerapkannya
secara sempurna dalam kehidupan individu dan masyarakat.
Pendidikan Islam merupakan kebutuhan mutlak untuk dapat
melaksanakan Islam sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah.
b. Peran TIK dalam Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menyebabkan berbagai
perubahan dari model pendidikan yang mulanya menggunakan model
yang bersifat konvensional menjadi model pendidikan yang sifatnya
lebih terbuka dan flexible. Hal ini tentu saja memberikan dampak yang
besar bagi proses jalannya pendidikan itu sendiri. Dengan demikian,
adanya TIK ini sangat berperan penting dalam dunia pendidikan.
c. Implementasi Landasan Penggunaan TIK dalam Pendidikan
Di era globalisasi sekarang ini, peningkatan kualitas pendidikan harus
diprioritaskan sehubungan dengan persaingan antar sumber daya
manusianya. Sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dapat
berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan suatu negara yang
kemudian memberikan kontribusi pada peningkatan taraf hidup bangsa
Menurut soekartawi (dalam Pramudilaga, 2004) perkembangan
teknologi pembelajaran dibagi atas dua yaitu:
1. Technology based on learning
2. Technology based Web-learning

17
B. SARAN
Teknologi akan selalu berkembang dari zaman kezaman, maka pengetahuan
seorang guru terhadap teknologi haruslah tetap eksis dan terus mengembangkan
potensinya dalam menyeimbangi era globalisasi ini.

18
DAFTAR PUSTAKA
Fathorrozi, “Penanggulangan Kenakalan Remaja Melalui Pembelajaran PAI: Studi
Multi Kasus di SMP Negeri I Tambelangan dan SMP Negeri I Jrengik Kabupaten
Sampang” (UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017).
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012).
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2014)
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013).
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:
Alfabeta, 2010)
Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi
Pembelajaran

19

Anda mungkin juga menyukai