Anda di halaman 1dari 4

Pagi hari pai ka pasa

Makan kue dalam talam

Sabalum kultum ambo buka

Izinkan denai maucap salam

Assalamualaikum wr wb

Pujian Pujian

Kata Penghormatan

Sesuai dengan tema yang diberikan Panitia, Izinkan saya untuk menyampaikan Kultum yang
berjudul "Kiat Menjadi Tenaga Kesehatan Islami di Era Society 5.0." sebelum berbicara lebih
jauh, kita harus tau dulu apa yang dimaksud dengan society 5.0 tersebut dan bagaimana yang
dimaksud dengan tenaga kesehatan islami. Society 5.0 adalah sebuah konsep masyarakat
yang diusulkan oleh Jepang yang memuat konsep masyarakat yang berpusat pada
manusia dan berbasis teknologi. Pada era ini masyarakat diharapkan mampu
menyelesaikan permasalahan social dengan memanfaatkan teknologi . di era society
5.0 ini, teknologi canggih ada dimana-mana, semua informasi bisa diakses dengan
mudah dan cepat, hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga
kesehatan dalam memainkan peran profesinya.

Hadirin yang berbahagia

Sekarang mari kita lihat makna dari tenaga kesehatan islami. Tenaga kesehatan islami
tentu artinya adalah tenaga kesehatan yang beragama islam yang bekerja sesuai
dengan ajaran Alquran dan hadis. Sebagai seorang muslim, mau di era apapun kita
berada, tetap kita harus bekerja berazaskan alquran dan hadis.

Dalam Kesempatan ini saya akan menyampaikan beberapa kiat menjadi tenaga kesehatan
yang mampu tetap berpikir, bersikap dan berprilaku secara Islami di era Society 5.0.

1. luruskan niat, bekerjalah dengan iklas hanya karena ALLAH SWT, bukan bekerja karena
mengharapakan pujian dan sanjungan dari orang lain, karena sesuai dengan firman ALLAH
dalam surat Attaubah ayat 105 jika kita bekerja dengan iklas maka ALLAH rasul dan orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaan kita. Adapun bunyi Q.S attaubah 105 adalah
Jadi mulai dari sekarang mari kita benar-benar meluruskan niat kita dalam menjalankan
profesi mulia sebagai tenaga kesehatan. Ingatlah bahwa melayani dan mengobati orang yang
sedang sakit adalah bentuk ibadah, sehingga harus dilakukan dengan penuh cinta dan kasih
sayang. Jadikan pelayanan Anda sebagai amal ibadah yang tak terpisahkan dari tugas profesi.

2. bekerjalah dengan ihsan dan itqan

Sebagaimana hadis rasululullah SAW

Dari Abu Al Asy’ats dari Syaddad bin Aus dia berkata, “Dua perkara yang selalu saya ingat dari
Rasulullah , beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan supaya selalu bersikap
baik terhadap setiap sesuatu, oleh karena itu apabila salah seorang kalian hendak membunuh,
maka bunuhlah dengan cara yang terbaik. Dan hendaklah salah seorang di antara kalian
menajamkan mata pisaunya dan membuat nyaman hewan sembelihannya.”

Kemudian hadis lainnya menyebutkan

Dari Aisyah ‫ رضي هللا عنها‬, bersabda Rasulullah : “Allah ʽazza wa jalla menyukai jika salah
seorang di antara kalian melakukan suatu amal secara itqan.”

Dari hadis yang pertama dapat disimpulkan sebagai seorang muslim kita harus bekerja dengan
ihsan, melakukan yang terbaik sesuai dengan keilmuan kita masing-masing. Seperti yang
dicontohkan di dalam hadis tersebut, dalam menyembelih hewan saja kita harus
mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar hewan yang dibunuh merasa nyaman,
konon profesi kita yang berhubungan langsung dalam pelayanan manusia, tentu kita harus
melakukan dengan sebaik-baiknya dalam melayani pasien agar dapat tetap menjadi kategori
tenaga kesehatan yang islami.

Dari hadis ke dua dikatakan bahwa ALLA menyukai orang yang bekerja itqan. Itqan adalah
melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Dalam hal bekerja, orang yang itqan
akan mengerjakan segala sesuatu dengan hati-hati, sepenuh hati, bermutu tinggi, dan
bukan seadanya atau asal terlaksana.

ketahuilah bapak ibu semua, bahwa secanggih apapun teknologi robotic yang akan ada
di era society 5.0 ini nantinya, tetap saja mereka buatan manusia, tetap jauh lebih
unggul manusia sebagai ciptaan ALLAH yang ditanamkanNYA qalbu di dalam tubuh
kita. Sehingga dengan bekerja melayani pasien secara ikhlas, ihsan dan itqan, kita
mampu menyentuh relung hati pasien kita dalam memberikan tatalaksana. Hal ini tentu
tidak dapat dilakukan oleh robot atau machine.

Hadirin yang berbahagia, adapun kiat yang ke 3

3. update ilmu terus, melek teknologi

Istilah utlubul ilma minal Mahdi ilal lahdi itu memang sangat cocok untuk tenaga
kesehatan terutama dokter yang memang harus meng update ilmunya dari waktu ke
waktu agar dapat memberikan tatalaksana yang tepat kepada pasien. Lalu sebgagai
seorang nakes, kita harus melek dan paham dengan teknologi-teknologi kekinian
dengan tujuan mensupport kinerja profesi kita. Harus paham dan harus bisa
meanfaatkan berbagai social media yang ada. Tapi ingat jangan lalai bapak ibu, seperti
yang kebanyakan terjadi saat ini, lalai bersosmed, lupa ibadah, naudzubillah, semoga
kita bukan seperti itu.

4. Mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai Islam: Di era Society 5.0, teknologi


menjadi sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Tenaga kesehatan Islam
dapat memainkan peran dalam mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai Islam,
sehingga teknologi dapat digunakan dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Seperti yang saya sebutkan tadi, harus melek teknologi, manfaatkan teknologi untuk
mensyiarkan tips-tips kesehatan.

Sebagai tenaga kesehatan kita seharusnya punya kesempatan mulia untuk mengajak
pasien bertawakkal kepada ALLAH. Karena profesi kita merupakan profesi yang
sebagian besar mengharuskan kita berinteraksi langsung dengan pasien. Edukasi
mereka bahwa sakit dan sehat itu adalah takdir ALLAH, ALLAH yang menyembuhkan
bukan dokter.
5. Senantiasa Memohon Perlindungan Allah

Penting bagi kita sebagai tenaga kesehatan untuk selalu mengingat bahwa segala
sesuatu berada di tangan Allah. Doakan dan mintalah perlindungan Allah dalam melakukan
tugas-tugas kita sebagai tenaga kesehatan. Berdoa agar kita senantiasa diberi kekuatan,
kesabaran, dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.

Dengan mengikuti kiat-kiat tersebut, kita dapat menjadi tenaga kesehatan Islami yang
berkontribusi dalam pembangunan masyarakat di era Society 5.0. Tetaplah memperkuat iman
dan takwa kita sebagai pondasi utama dalam praktek medis kita. Semoga Allah senantiasa
memberikan kesehatan dan keberkahan dalam menjalankan tugas ini. Amin.

Menggoreng ikan dicampur Lasa


Digoreng terpisah, jangan sekaligus
Cukup sekian kultum saya
Semoga mendapat nilai yang bagus

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai