Anda di halaman 1dari 3

Analisis Film Berjudul “Kos-Kosan”

Etnosentrisme yaitu menganggap kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan orang
lain. Dalam adegan di bawah seorang pria yang bernama Buyung merasa tidak terima karna
ditanya tentang agama yang menurut kebudayaan Buyung dinilai tidak sopan dan merasa Pak
Jaswoto tidak menghargai agama lain

Pengertian xenosentrisme adalah pandangan yang menilai dan memandang segala sesuatu
yang berasal dari luar lebih baik daripada milik sendiri. Dalam adegan di bawah Buyung
yang berasal dari Padang merantau ke Jogja untuk bekerja karna menganggap Jogja dinilai
sebagai kota dengan toleransi dan sikap menghargai yang tinggi padahal Pak Jaswoto
meenanyakan hal tersebut karna ada alasanya.

Persepsi Budaya yaitu bagaimana cara pandang seseorang terhadap budaya orang lain.
Dalam film ini menganggap menanyakan agama dinilai tidak sopan tanpa mengetahui alasan
di balik pertanyan tersebut . Telihat dari adegan dimana pak jaswoto menanyakan agamanya
kepada wanita dan pria yang sedang mencari kos kosan, dan mereka seolah olah marah dan
tidak terima ketika ditanya pertanyaan tersebut, karena merasa tersinggung menganggap
pertanyaan tersebut diskriminatif karna mereka menganggap pertanyaan tersebut tidak sesuai
dengan budaya yang di anut yang menimbulkan salah paham. Suatu hal mungkin dianggap
positif disuatu budaya, namun juga bisa dianggap negatif, suatu hal bisa dianggap sepele oleh
seseorang, tapi bisa juga menjadi masalah yang sangat diperhatikan oleh adat kebiasaan lain.
Model Gudyskun dan Kim sebelumya merupakan penggambaran dua pihak yang
berkomunikasi secara timbal balik dimana ada komunikator dan komunikan yang bersifat
statis tapi berlangsung secara interaktif.

Person A : Ayu dan temanya

 Cultural atau kebiasaan dalam adegan ini ayu yang berasal dari Surabaya mempunyai
kebiasaan dan seorang mahasiswa yang kebiasaanya adalam belajar,mengerjakan
tugas,berangkat ke kampus dll
 Sociocultural ada keluarga,teman,pacar,sesama mahasiswa,ibu kantin,dosen,ibu
kost,teman kostd dll
 Psikoculture mandiri,rajin,cekatan,pintar,hemat,berpikir kritis,

Person B : Pak Jaswoto

 Cultural dalam film ini, pak jaswoto adalah salah satu pemilik kos kosan di jogjakarta
yang kebiasaan orang Jogja adalah identik dengan lemah lembut dalam berbicara,
menghargai perbedaan agama terbukti dalam scane di bawah ini pak jaswoto tetap
menghargai azizah anak kost perempuan yang beragama islam yang sedang
menjalankan sahur dan memberikan makanan kepada Vincent yang hanya boleh
dimakan olehnya.
 Sociocultural anak kost,tetangga,keluarga,anak dan saudara
 Psikocultural penyabar,penyayang pada scane di atas terlihat saat kos kosan milik Pak
Jazwoto masuk berita dia tetap sabar dan ikhlas karna ada alasan di balik
mempertanyakan agama dan membiarkan saja.
 Influence

Message/Feedback dalam cerita

Anda mungkin juga menyukai