Anda di halaman 1dari 6

MINI RISET

“Analisis Penerapan Himpunan dan Logika pada Peta Konsep


Kurikulum 2013 di SMA”

DISUSUN OLEH:
1. SAMUEL YORDAN AMBARITA (4233111044)

Kelas : PSPM 23 C
Mata Kuliah : Himpunan dan Logika
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat serta kasih karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas Mini Riset
untuk memenuhi tugas mata kuliah Himpunan dan Logika. Melalui tugas MR ini saya
menganalisis bahwa seiring dengan dinamika pendidikan yang terus berkembang,
peningkatan kualitas pembelajaran menjadi suatu keharusan. Matematika, sebagai salah
satu mata pelajaran yang memiliki peran krusial dalam membentuk dasar pengetahuan
dan keterampilan siswa, memerlukan pendekatan yang holistik dan inovatif. Penelitian
ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengeksplorasi dan meningkatkan penerapan
konsep himpunan dan logika dalam pembelajaran matematika di tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA), sejalan dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
Ucapan terima kasih saya haturkan kepada dosen pengampu, Bapak Prof. Dr.
Pargaulan Siagian, M. Pd, yang telah berkontribusi membimbing saya dalam
penyelesaian tugas ini. Saya menyadari keterbatasan saya dalam pembuatan Mini Riset
ini, maka dari itu suatu kehormatan besar bagi saya bila ada kritik serta saran yang
membangun agar Mini Riset ini menjadi lebih baik serta komprehensif.
Semoga Mini Riset ini dapat memberikan kontribusi positif pada pembangunan
pendidikan di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika di tingkat SMA dan bermanfaat bagi kita semua serta dapat memperluas
pengetahuan bagi semua pihak dalam menangani permasalahan yang dialami berkaitan
dengan topik yang saya bahas.
Akhir kata saya ucapkan Terima Kasih.

Medan, 25 November 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 adalah kerangka kurikulum nasional yang diterapkan di
Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum ini
diarahkan pada pengembangan potensi peserta didik agar mampu menghadapi tantangan
global. Kurikulum 2013 menekankan pada penggunaan pendekatan saintifik dalam
proses pembelajaran. Peserta didik didorong untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Pembelajaran dirancang agar memiliki relevansi
dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar peserta didik. Hal ini bertujuan
untuk memperkuat pemahaman materi dan penerapannya dalam situasi nyata. Guru
diharapkan menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu menggali potensi peserta
didik dan membimbing mereka dalam proses belajar-mengajar. Kurikulum 2013
menekankan penggunaan asesmen formatif untuk memantau perkembangan peserta
didik secara berkala. Asesmen sumatif tetap digunakan untuk menilai pencapaian akhir.
Himpunan dan logika merupakan dua konsep dasar dalam matematika.
Pemahaman yang baik terhadap konsep ini membangun dasar pemikiran logis dan
analitis peserta didik. Penerapan himpunan dan logika melibatkan proses berpikir kritis
dan sistematis. Siswa diajak untuk merumuskan argumen, mengidentifikasi pola, dan
memecahkan masalah matematika melalui pendekatan logis. Konsep himpunan dan
logika dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah sehari-hari. Keterampilan berpikir
logis yang diperoleh dari pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam mengambil
keputusan dan memecahkan masalah di berbagai konteks. Himpunan dan logika
menjadi dasar bagi mata kuliah matematika lanjutan seperti teori himpunan, logika
matematika, dan mata kuliah lain yang memerlukan keterampilan berpikir abstrak.
Pemahaman yang baik terhadap himpunan dan logika mempersiapkan peserta didik
untuk menghadapi tantangan global yang membutuhkan keterampilan berpikir analitis
dan solutif.
B. Rumusan Masalah
1. Sejauh mana penerapan himpunan dan logika pada Peta Konsep Kurikulum
2013 di SMA?
C. Tujuan Penelitian
1. Menilai sejauh mana dan seberapa efektif penerapan himpunan dan logika dalam
Kurikulum 2013 di SMA.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Penerapan Himpunan dan Logika Pada Kurikulum 2013

1. Korelasi antara Penerapan Himpunan dan Logika dengan Tujuan


Kurikulum 2013
Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif bertujuan
untuk mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
peserta didik dan memiliki korelasi untuk menerapkan himpunan dan logika
yang membutuhkan proses berpikir kritis dalam merumuskan argumen,
menyusun langkah-langkah logis, dan mencari solusi pada masalah
matematika.
Pengintegrasian Pembelajaran Kontekstual memiliki tujuan untuk
menekankan pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan
sehari-hari, dimana korelasinya adalah konsep himpunan dan logika yang
dapat diaplikasikan dalam konteks kehidupan nyata, seperti pemodelan
situasi nyata dengan himpunan, untuk mendukung tujuan kurikulum dalam
memberikan pembelajaran yang bermakna.
Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah memiliki tujuan untuk
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah peserta didik.
Korelasinya adalah Himpunan dan logika yang memberikan landasan untuk
pemecahan masalah matematika, membantu siswa merumuskan dan
menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang terstruktur dan logis.
2. Pengaruh Penerapan Himpunan dan Logika di Kurikulum 2013
terhadap Pemahaman Siswa
Penerapan himpunan dan logika memberikan pemahaman yang lebih
mendalam terhadap konsep matematika. Siswa dapat mengaitkan konsep-
konsep ini dengan konteks sehari-hari, memudahkan mereka untuk
memahami dan mengingat materi pembelajaran. Proses penerapan himpunan
dan logika melibatkan berpikir logis, sehingga siswa mengembangkan
kemampuan berpikir analitis dan sistematis. Hal ini berkontribusi pada
peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika.
Konsep yang menarik seperti himpunan dan logika dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar matematika. Siswa cenderung lebih terlibat aktif
dalam pembelajaran karena melihat relevansi dan kegunaan konsep-konsep
tersebut. Penerapan himpunan dan logika tidak hanya memperkaya
pemahaman matematika, tetapi juga membantu siswa mengembangkan soft
skills seperti kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama dalam
menyelesaikan masalah. Pemahaman yang baik terhadap himpunan dan
logika mempersiapkan siswa untuk mata kuliah matematika lanjutan,
menciptakan landasan yang kuat untuk pemahaman konsep-konsep lebih
kompleks.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdapat variasi dalam tingkat penerapan konsep himpunan dan logika di
berbagai kelas dan sekolah menengah atas (SMA). Sebagian besar guru telah
mengintegrasikan himpunan dan logika dalam pembelajaran, tetapi ada ruang
untuk peningkatan konsistensi dan kedalaman pemahaman. Secara umum,
penerapan himpunan dan logika sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 yang
menekankan pembelajaran kontekstual, pengembangan keterampilan berpikir
kritis, dan relevansi dengan kehidupan sehari-hari. Guru menghadapi beberapa
tantangan dalam mengintegrasikan konsep himpunan dan logika, termasuk
keterbatasan sumber daya dan kendala waktu dalam melaksanakan
pembelajaran. Siswa menunjukkan tingkat pemahaman yang bervariasi terhadap
konsep himpunan dan logika. Konsep tersebut lebih mudah dipahami ketika
diaplikasikan dalam konteks praktis dan sehari-hari.
B. Saran

Perlunya pengembangan sumber daya pembelajaran yang mencakup modul,


buku ajar, dan materi pembelajaran interaktif yang mendukung penerapan
himpunan dan logika. Menyediakan dukungan sumber daya tambahan, termasuk
teknologi pembelajaran, untuk membantu guru dalam menciptakan pengalaman
pembelajaran yang lebih menarik dan relevan. Meningkatkan kerjasama dengan
perguruan tinggi untuk memastikan bahwa pemahaman siswa terhadap konsep
himpunan dan logika mencukupi untuk memasuki tingkat pendidikan tinggi.
Melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi efektivitas berbagai
strategi pengajaran yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan konsep
himpunan dan logika. Ini dapat mencakup analisis langsung terhadap
dampaknya terhadap pemahaman dan prestasi siswa.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan pembelajaran
matematika di SMA dapat menjadi lebih efektif, relevan, dan meningkatkan
pemahaman serta keterampilan berpikir kritis siswa sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013.

Anda mungkin juga menyukai