5
Perbedaan Paradigma Pengelolaan Ritel
Tradisional dan Ritel Modern
◉
pemasok
Pencatatan penjualan
◉ Ketat seleksi pemasok
sangat sederhana ◉ Penjualan dicatat dan dipelajari
Ritel tradisonal vs ritel modern
◉ Profit per produk tidak dievaluasi ◉ Profit per produk dievaluasi utk
◉ Melayani hutang penetapan strategi bauran ritel
Pembelian salah satu barang ke ritel tersebut akan menambah nilai barang
tsb terhadap kebutuhan konsumen
Kelompok Ritel
Karakteristik dasar :
♥ berdasarkan unsur-unsur yang digunakan
untuk memuaskan kebutuhan konsumen
Dasarnya:
% PENAMBAHAN dari harga BELI tsb
Contoh :
Markup cost : 43%
HARGA JUAL : Rp.1000,- + (0,43 x Rp.1000,)
= Rp.1430,-
MarkUP = MENAIKAN HARGA saja
KEUAN INVENT
GAN ORY
OPERASI
ONAL
MERCH
MARKE ANDISI
TING NG
PELAN
GGAN
JAMINAN MUTU
MANAJERIAL
Pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
PERENCA
NAAN
PENCATATAN &
PELAPORAN PENGADAAN
PENGENDALIAN PENERIMAAN
PEMUSNAHAN PENYIMPANAN
PERENCANAAN
Tahap
• Metode Konsumsi
Perhitungan • Metode Morbiditas
Persediaan • Metode ABC (Pareto)
Obat
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
PENGADAAN
SISTEM FORECAST Apotek Menerima
Barang Pesanan
MinMax
PENGADAAN
BPBA/ENGGRO
(Bon Permintaan
Barang Apotek)
Apotek Menerima
Apotek akan membuat Barang Pesanan BPBA
BPBA dengan sistem SP Narkotik,
POS Psikotropik dan
Prekursor akan
dipesankan sendiri
Hasil pembuatan BPBA oleh apotek PBF akan mengirimkan
akan di proses di barang pemesanan ke
bagian pengadaan Apotek
PENGADAAN
Yang di pastikan :
1. Obat yang di
pesankan
sesuai
2. Keadaan
Barang
3. Kesesuaian
no Batch
4. Kesesuaian
harga
5. Kesesuaian
Jumlah
Tanda tangan
dan cap serta
No. SIPA
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
Yang di pastikan :
1. Obat yang di
pesankan
sesuai
2. Keadaan
Barang
3. Kesesuaian
no Batch
4. Kesesuaian
harga
5. Kesesuaian
Jumlah
Untuk Narkotika,
Psikotropika dan
Prekursor Farmasi WAJIB
di TTD Apoteker berizin
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
PENERIMAAN
PENYIMPANAN
1. Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli
dari pabrik.
2. Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada
kondisi yang sesuai sehingga terjamin keamanan
dan stabilitasnya.
3. Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan
untuk penyimpanan barang lainnya yang
menyebabkan kontaminasi.
4. Sistem penyimpanan dilakukan dengan
memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi
Obat serta disusun secara alfabetis.
5. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First
Expire First Out) dan FIFO (First In First Out)
PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
PEMUSNAHAN
PEMUSNAHAN
PEMUSNAHAN
Pemusnahan dan
penarikan Sediaan
Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai
yang tidak dapat
digunakan harus
dilaksanakan dengan
cara yang sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
PEMUSNAHAN
PENGENDALIA
N
Kartu Stok
Uji Petik
Stok Opname
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
PENCATATAN &
PELAPORAN
PENCATATAN &
PELAPORAN
Narkotika dan Psikotropika
Tembusan Ke Balai
POM
Dinas Rekapitulasi
Kota/ Laporan
Kab Nasional
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
PENGGUNAAN UANG :
• PEMBAYARAN GAJI
• BIAYA OPERASIONAL
• PEMBAYARAN HUTANG
• PAJAK DLL
LAPORAN
KEUANGAN LAPORAN HARIAN :
APOTEK • LIPH ( LAPORAN IKHTIAR
PENJUALAN HARIAN )
• DETIL LIPH
• BSK ( BUKTI SETORAN KAS )
LAPORAN MINGGUAN :
• RPDKK
LAPORAN BULANAN
q LAPORAN CASH FLOW
q LAPORAN SALDO KAS DAN SALDO
BANK
q LAPORAN REDATA ( LABA RUGI )
q BUKU BESAR
q PAJAK
q LAPORAN HUTANG DAN PIUTANG
CONTOH LAPORAN LABA
RUGI
Memutuskan :
Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dicantumkan pada label obat
adalah Harga Netto Apotek (HNA) ditambah PPN 10% ditambah
margin apotik 25%
MARGIN OTC =
600.000 – 450.000
• Penjualan R/ =
HPP + margin
• Resep: • HPP = Penj –
margin
• 240.000 +
160.000 = • HPP = 400.000 –
400.000 160.000
• 240.000
HPP HPP
HPP
SIM
Information + Model
DATA
Clossing remark
62
◉ Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit : pmk 72/2016
◉ Standar pelayanan kefarmasian di apotek : pmk 73/2016
◉ Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas : pmk 74/2016
◉ Standar pelayanan kefarmasian di klinik : pmk 34/2021
◉ CPOB : PerBPOM 34/2018
◉ CDOB : PerBPOM 6/2020
63
CLOSING REMARKS
Perencanaan
Penghapusan Penganggaran
Pengendalian
Pemeliharaan
Pengadaan
Penyimpanan &
Pendistribusian
SELEKSI
Proses kegiatan yang diawali dari :
Definisi
➢meninjau masalah kesehatan yang ada di RS
Seleksi merupakan
➢identifikasi pemilihan terapi, bentuk, dosis, harga,
kegiatan utk menetapkan
ketersediaan di pasaran
jenis sediaan farmasi, alat ➢menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan
medis habis pakai sesuai ➢standarisasi, sosialisasi, edukasi, monitoring, evaluasi dan
revisi
dengan kebutuhan.
KRITERIA PEMILIHAN OBAT UNTUK MASUK
DASAR PEMILIHAN FORMULARIUM RS (PMK NO 72 TH 2016)
❑ Formularium dan standar terapi 1) Mengutamakan penggunaan Obat generik
2) Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan
❑ Standar sediaan farmasi, alat
penderita
kesehatan, dan BMHP yang telah
3) Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas
ditetapkan 4) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
❑ Harga medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga yang
terjangkau.
❑ Ketersediaan di pasaran
PERENCANAAN
Merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah
dan periode pengadaan sediaan farmasi, alat TUJUAN :
kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai •Menjamin terpenuhinya kebutuhan obat
dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin •Menghindari kekosongan obat
Dasar pemilihan
Jenis : minim & harga relatif murah
Hindari penggunaan obat kombinasi kecuali mempunyai
efek lebih baik
Jika jenis obat banyak. Dipilih obat pilihan dari penyakit
prevalensi tinggi
• Pemilihan obat merujuk pada ketentuan yang
berlaku seperti :
- Standar baku pemerintah, misalnya:
DOEN
- Standar yang ditetapkan jika ada
- Ketentuan lain yg berlaku dan ‘up to
date’
• Pemilihan alkes dapat berdasar :
- Data Pemakaian
- Standar ISO
2. Kompilasi penggunaan
Fungsi : Mengetahui penggunaan bulanan masing-
masing jenis PF
Contoh :
Jumlah pengadaan paracetamol tablet
Januari- Desember : 2.000.000 Tablet
( habis dalam 10 bulan → jadi kosong 2 bulan,
sisa per 31 Desember = 0 )
a. Pemakaian rata-rata /bulan 2.000.000 /10 =
200.000
b. Kebutuhan 1 tahun = 12 X 200.000 = 2.400.000
c. Stok pengaman ( 10% - 20% ) =
20% X 2.400.000 = 480.000
d. Waktu tunggu 3 bulan = 3 X 200.000 = 600.000
e. Kebutuhan paracetamol tablet 2008 adalah :
b + c + d (2.400.000 + 480.000 + 600.000 ) =
3.480.000 = e
f. Jadi pengadaan tahun berikut adalah e – sisa
stock ( 3.480.000 – 0) = 3.480.000 tablet =
3.480 kaleng @ 1000 tablet
RUMUS METODE KONSUMSI
CT = (CA x T) + SS – sisa stok
Keterangan :
CT = Rencana Kebutuhan per periode waktu
CA = Konsumsi rata-rata per bulan
T = Lama kebutuhan (bulan/tahun)
LT = Lead Time (waktu tunggu pengadaan)
SS = Safety Stock (CA X LT)
Langkah
1. Menentukan jml pasien
2. Menentukan jml kunjungan kasus berdasar
prevalensi penyakit
3. Menyediakan formularium / standar
4. Menghitung perkiraan kebutuhan
5. Penyesuaian dg alokasi dana
METODE EPIDEMIOLOGI
❑ Data yang diperlukan berupa : data jenis penyakit
Metode Perencanaan berdasarkan pada yang penting pada periode lalu, jumlah episode
penyakit yg ada di rumah sakit atau yang
paling sering muncul dimasyarakat setiap penyakit per periode, standard terapi, lama
terapi.
❑ Sangat cocok bila ada data statistik kesehatan
Bertujuan untuk : yang lengkap dan program kesehatan yang
❖ Memperkirakan kebutuhan obat atas besar, standar terapi yang kurang dipatuhi
dasar data epidemiologi
Rumus Epidemiologi
CT = (CE x T) + SS – Sisa stock
Keterangan :
CT= Kebutuhan per periode waktu
CE= Perhitungan standar pengobatan
versus epidemilogi
T = Lama kebutuhan (bulan/tahun)
SS = Safety stock = CE X LT
• Contoh :
a. 1 siklus pengobatan diare perlu 6 bungkus
oralit @ 1 L
jumlah kasus 550
jumlah oralit yang diperlukan
6 X 550 = 3300 bungkus / 1 L
b. selain perhitungan diatas juga harus
memperhitungkan :
- perkiraan perub kunjungan
- lead time
- stok pengaman
KELEBIHAN KEKURANGAN
❑ Tidak membutuhkan data konsumsi obat ❑ Rumit (perlu waktu yg banyak dan tenaga yg
terampil)
❑ Didasarkan pada preskripsi yg rasional
sehingga dapat dijadikan dasar untuk ❑ Data penyakit sulit diperoleh secara pasti dan
mengkaji pola penggunaan obat. kemungkinan terdapat penyakit yg tidak ierlaporkan
❑ Mendorong terlaksananya pencatatan data ❑ Memerlukan sistem pencatatan dan pelaporan.
epidemioligi yang baik, dan pemantapan ❑ Pola penyakit dan pola preskripsi tidak selalu sama
standar terapi
❑ Dapat terjadi kekurangan obat bila ada wabah,
kebutuhan insidental yg tidak terpenuhuhi, dan
variasi obat yg terlal luas.
• Kombinasi metode konsumsi dan morbiditas
di sesuaikan dg anggaran yang tersedia.
1. Standar dan kebijakan setempat.
2. Data catatan medik
3. Anggaran
4. Penetapan prioritas
5. Pola penyakit
6. Sisa persediaan
7. Data penggunaan periode yang lalu
8. Rencana pengembangan
METODE KOMBINASI : KONSUMSI DAN EPIDEMIOLOGI
A B C
V VA VB VC
E EA EB EC
N NA NB NC
Metode berdasarkan :
a. Kelas terapi
b. Bentuk sediaan dg FEFO & FIFO
c. Alfabets
• Proses pengadaan ada 3 elemen penting
1. Pengadaan yg dipilih
2. Penyusunan dan persyaratan kontrak Kerja
(CS, MSDS, Dll)
3. Order agar tepat jenis, waktu
III. PENERIMAAN
5. Pencegahan kebakaran.
- Hindarkan bhn mudah terbakar
- Hrs ada pemadam kebakaran → diperiksa
berkala utk pastikan berfungsi.
❖ PENYUSUNAN STOK.
utk memudahkan pengendalian stok, perlu
langkah2 :
1. Prinsip FEFO & FIFO
2. Susun dlm kemasan besar diatas palet
3. Narkotik lemari khusus
4. Utk PF yg di pengaruhi temperatur udara
dan cahaya, kontaminasi bakteri hrs dlm
tempat sesuai
5. Simpan dlm rak & beri kode
- Obat dalam
terpisah
- Obat luar
6. Cantumkan nama PF pd rak ( jumlah besar
tetap dlm box )
7. PF yg sama di tempatkan pd 1 lokasi meski
anggaran berbeda.
1,7
Ergononomic Consideration
Light, bulky goods
Small goods
2,7
V. PENGENDALIAN
Ideal 0%
PENGENDALIAN MUTU
Kriteria mutu :
Kemurnian
Potensi
Keseragaman btk sed
Bioavailabilitas
Stabilitas
Tujuan : Menjamin mutu obat sesuai dengna standar
yang berlaku
Kegiatan pengendalian mutu yang dapat dilakukan di
IFRS
a. Pengendalian secara organoleptis
Tanda-tanda perubahan mutu obat :
1. Tablet
- terjadi perub warna, bau, rasa
- kerusakanberua noda, bintik, lubang,
sumbing pecah, retak, & atau terdapat benda
asing, jadi bubuk dan lembab
- Wadah rusak shg mempengaruhi mutu
2. Kapsul
- perubahan warna
- kapsul terbuka, kosong, rusak, atau melekat satu dg
yg lain
3. Tablet salut
- pecah, warna berubah,
- basah dan lengket
- wadah rusak
4. Cairan
- keruh/timbul enadapan
- konsistensi berubah
- warna / rasa berubah
- wadah rusak
5. Salep
- warna / bau berubah
- konsistensi berubah
- wadah rusak
6. Injeksi
- kebocoran wadah
- terdapat partikel asing
- warna berubah
- larutan yg harusnya jernih tampak keruh
Pengamatan mutu alkes
- Masa kadaluarsa
- Waktu produksi
- Kesamasan
- Penampilan fisik
- Konsultasi dg user