Anda di halaman 1dari 2

Cerita Dongeng Pendek Burung gagak dengan tubuhnya yang “Ada, hanya aku yang tahu.

” Gagak
“Persahabatan Gagak dan Bangau” berbulu putih bersih menangkap menanggapi dengan tetap menjaga
dengan cepat buah jeruk yang rahasianya.
berukuran sangat besar itu. Bersama
bangau, mereka mendekat ke arah Setelah bercengkrama sesaat, gagak
gajah dan kelinci. dan bangau segera menuju sungai.
Disana, keduanya menangkap
beberapa ekor ikan yang siap disantap
sebagai makan malam. sar
Perbesar “Ah bulu-buluku jadi tampak sedikit
kotor,” keluhan gagak membuat
Alkisah, di sebuah hutan yang luas,
bangau tersenyum miris.
seekor gajah dan kelinci sedang
mengumpulkan buah jeruk. Namun, “Bulumu masih jauh lebih bersih
gajah mempermainkan kelinci sejenak daripada aku.” Perkataan bangau
dengan melempar-lemparkan jeruk ke membuat gagak menyadari
“Wah terima kasih, Gagak. Kau
atas agar kelinci kesusahan kesalahannya yang menyebabkan
memang tidak hanya rupawan dengan
meraihnya. bangau bersedih.
tubuh putih bersih itu, tapi kau juga
Hal yang tidak diharapkan terjadi. baik hati,” ucap kelinci sambil “Kau mau tahu rahasia bulu bersih
Gajah terpeleset dan buah jeruk paling terpesona oleh kecantikan burung ini?” Dengan senang hati, gagak
besar terlempar sangat tinggi gagak. menawarkan rahasia yang membuat
menjangkau langit. Beruntungnya, bulu-bulunya tampah putih bersinar,
“Benar, baru kali ini, aku melihat
sepasang sahabat, yaitu burung gagak
burung gagak secantik dirimu,” timbal “Bolehkah aku tahu?”
dan burung bangau sedang
gajah.
berterbangan mendekat ke arah gajah “Tentu saja, ayo kita pulang!”
dan kelinci. “Apa rahasianya?” Kelinci yang
merasa bulunya tidak sebersih gagak, Sesampainya di rumah gagak, ia
bertanya dengan nada penasaran. memberikan semangkuk ramuan
khusus kepada bangau. Gagak juga Saat gagak menuju ke rumahnya, menyadarkan gagak bahwa ia
membantu melumurkan ramuan di bangau yang bersembunyi di balik memang seharusnya lebih
sekujur tubuh bangau. Beberapa menit pintu langsung menyiram ramuan itu mengutamakan kebaikan hati daripada
berlalu, tubuh bangau tampak mulai ke sekujur tubuh sahabatnya. Dalam kecantikan penampilan.
berubah keputihan. sekejap, tubuh putih bersih gagak
menjadi hitam. Gagak akhirnya memutuskan pindah
“Waw, bulu hitamku bisa putih secepat ke hutan di sisi utara. Di sana, ia hidup
ini,” ucap bangau takjub. “Kenapa kau melakukan ini, bahagia bersama kancil yang menjadi
Sahabatku?” tanya gagak sambil sahabat terbaiknya menggantikan
“Iya, simpanlah ramuan ini selama dua menahan tangis. bangau.
hari. Kamu harus terus
mengenakannya sebelum tidur, ya.
Setelah itu kembalikan kepadaku.”

Bangau mengangguk patuh. Ia Per


berjalan ke rumahnya dengan senang.

Dua hari telah berlalu, bulu bangau


besar
benar-benar seputih gagak. Gajah dan
kelinci juga memuji penampilan “Hanya aku yang boleh putih di sini.”
barunya itu. Bangau benar-benar berkhianat.
Gagak berlari pulang ke rumah dengan
“Kau menjadi hampir secantik gagak, isakan yang memilukan. Kancil yang
Bangau.” Sayangnya, pujian dari gajah tidak sengaja melihat gagak, menyusul
membuat bangau merasa ia harus burung itu dari belakang.
menyaingi sahabatnya sendiri. Bangau
berubah licik dan mengolah ramuan “Hei, Gagak. Tidak ada masalahnya
menjadi warna hitam. dengan warna tubuhmu, kecantikan
yang sebenarnya berasal dari
kebaikan hati.” Ucapan kancil

Anda mungkin juga menyukai