Anda di halaman 1dari 8

Nama : Sella Hardianty Ratmana

NIM : 22010644020
Kelas : PGSD 2022B
ANALISIS CERPEN ANAK
Judul : Peri gula yang ceroboh
Link : https://www.penuliscilik.com/peri-gula-yang-ceroboh/amp/

Peri Gula Yang Ceroboh. Di sebuah hutan, terdapat sebuah pohon yang sangat besar. Di dalam
pohon tersebut, terdapat banyak rumah peri. Di sana, peri-peri melakukan tugas yang
diperintahkan oleh sang Ratu peri, yaitu Ratu Ivy. Ratu Ivy sangat bijaksana dan suka menolong.
Ia adalah ratu yang tegas, berwibawa dan juga pemaaf. Ia memaklumi semua kekurangan dari para
peri. Akan tetapi, ia tidak bisa terus memaklumi satu peri yang ceroboh itu. Peri itu namanya
Gula. Peri Gula adalah peri winter atau bisa disebut peri serbuk salju. Ia sangat senang dengan
makanan. Ia sangat ceroboh jika disuruh bekerja mengumpulkan makanan.

Di pagi hari, para peri pekerja dikumpulkan di ruang tugas. Ratu memberikan tugas kepada para
peri pekerja. Akan tetapi, Ratu membuat Gula mendapat tugas yang sangat sulit. Yaitu mencari
bunga winter. Gula langsung kebingungan.

“Ratu, Dimanakah Gula bisa menemukan bunga winter?” tanya Gula.


“Di sebuah daerah dekat bukit salju, disana ada hutan winter.
Di hutan winter terdapat 10-25 bunga winter, akan tetapi bunga itu sedikit dingin dan bisa
membekukan peri dalam hitungan detik saja. Jadi kamu harus berhati hati, ” jawab Ratu.
“Tapi, bagaimana kalau ternyata saat kupegang bunga itu aku menjadi beku?” tanya gula.
“Kamu bisa menggunakan sarung tangan Winter ini, pakailah dan cepat kerjakan tugasmu itu!”
suruh Ratu sedikit kesal.
“Baiklah Ratu, aku akan berangkat sekarang,” ucap gula bergegas pergi meninggalkan markas
pohonnya itu.

Saat diperjalanan, Gula melihat banyak hewan. Hewan yang ia sukai adalah kupu-kupu. Saat kupu-
kupu menghampiri gula, gula langsung meminta tumpangan menuju ke hutan winter.
“Halo kupu-kupu, apakah kamu mau mengantarku ke hutan winter?” tanya gula.
“Baiklah,” ucap kupu-kupu tersebut.
Sang kupu-kupu tersebut mengantarkan gula ke hutan winter. Sesampainya di hutan tersebut, gula
melihat banyak pohon lebat, dan binatang-binatang seperti serigala. Gula pun merasa kalau dia
harus menjadi kecil. Gula pun mengucapkan kata kata ajaib.
“Magic Powder ! Make me into a small!!” Setelah mengucapkannya tersebut, gula pun menjadi
kecil. Gula pun berjalan dengan perlahan, sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan.
Sesampainya di tengah-tengah hutan, ia melihat banyak bunga winter.
“Asyik!Aku akan mengambil bunga tersebut,” seru gula. Ia pun menggunakan sarung tangan
tersebut, ia mengambil 1-25 bunga winter dan segera kembali ke markas pohon ratu ivy.
Sesampainya di pohon itu, Ratu ivy sangat bangga kepada Gula karena ia sangat berani dan tidak
membuat kecerobohan dalam pekerjaan ini. Ratu pun menobatkan gula sebagai peri winter paling
pemberani pertama di pohon ratu.
A. Analisis Unsur Instrinsik
1. Tema
Tema yang dominan dalam cerita ini adalah tentang keberanian, tanggung jawab, dan
kemauan untuk belajar dari kecerobohan.

2. Alur
Cerita mengikuti alur yang sederhana dan linear. Dimulai dengan pengenalan tokoh,
pemberian tugas, perjalanan Gula ke hutan winter, pencarian bunga, dan akhirnya
kesuksesan Gula dalam menyelesaikan tugasnya.

3. Tokoh dan Penokohan


a. Peri Gula: Karakter utama cerita yang awalnya ceroboh, namun menunjukkan
keberanian dan ketekunan dalam menyelesaikan tugas yang sulit.
b. Ratu Ivy: Sebagai pemimpin yang bijaksana, tegas, dan pemaaf namun memiliki
standar yang tinggi terhadap pekerjaan para peri.

4. Latar
a. Waktu
Waktu dalam cerita ini tidak spesifik disebutkan. Cerita ini terkesan berlangsung
dalam rentang waktu yang singkat, dari pemberian tugas hingga Gula kembali dengan
berhasil menyelesaikan tugasnya.
b. Tempat
Fokus cerita terutama pada dua lokasi, yaitu pohon tempat tinggal para peri dan hutan
winter tempat Gula mencari bunga winter.
c. Suasana
Suasana dalam cerita ini cenderung menggambarkan perasaan tegang saat Gula
menghadapi tugas yang sulit di hutan winter, tetapi juga ada elemen keceriaan saat
Gula menunjukkan keberanian dan kreativitasnya
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan relatif sederhana dan mudah dipahami. Penggunaan kata-
kata ajaib seperti "Magic Powder" menambahkan unsur fantasi dalam cerita.

6. Sudut Pandang
Cerita ini diceritakan dari sudut pandang orang ketiga yang fokus pada petualangan dan
pencapaian Gula dalam menyelesaikan tugasnya.

7. Amanat
Amanat yang dapat diambil dari cerita ini adalah pentingnya keberanian, tanggung jawab,
dan ketekunan dalam menghadapi tantangan. Pesan moralnya mengajarkan bahwa belajar
dari kesalahan dan menghadapi tantangan dengan tekad dapat membawa kesuksesan.
Cerita ini menyampaikan pesan moral positif tentang keberanian, tanggung jawab, dan
belajar dari kesalahan, yang merupakan pesan yang baik bagi pembaca, terutama anak-
anak.

B. Analisis Unsur Ekstrinsik


1. Latar Belakang Penulis
Cerita Pendek ini ditulis oleh Siska Fitriani. Dari sudut pandang fiksi, penulis bisa saja
menciptakan cerita ini dengan maksud hiburan atau pembelajaran moral. Namun, penulis
mungkin memiliki minat dalam menggambarkan karakter-karakter seperti peri dan dunia
fantasi untuk mengajarkan pelajaran moral atau menyampaikan pesan tertentu.

2. Nilai-Nilai
a. Nilai Sosial
1) Kerja Sama
Ketika Gula meminta bantuan kepada kupu-kupu untuk mencapai tujuannya, hal
ini mencerminkan pentingnya kerja sama dalam menyelesaikan tugas atau
mencapai tujuan.
2) Penghargaan terhadap Keberanian
Ratu Ivy memberikan penghargaan kepada Gula karena keberaniannya
menyelesaikan tugas yang sulit. Hal ini menunjukkan nilai penghargaan terhadap
orang-orang yang berani dan gigih dalam menghadapi tantangan.

b. Nilai Moral
1) Tanggung Jawab
Meskipun Gula memiliki reputasi sebagai peri yang ceroboh, ia akhirnya
bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Ini adalah pelajaran
tentang pentingnya bertanggung jawab terhadap tugas atau kewajiban yang
diberikan.
2) Kemauan untuk Belajar dan Berkembang
Gula belajar dari pengalamannya dan menggunakan sarung tangan untuk
melindungi dirinya saat mengambil bunga winter. Ini menunjukkan pentingnya
kesediaan untuk belajar dari kesalahan dan berkembang sebagai individu.

c. Nilai Budaya
1) Kehormatan Terhadap Pemimpin atau Otoritas
Ratu Ivy sebagai pemimpin para peri dihormati dan dihargai. Ini bisa
mencerminkan nilai-nilai kehormatan terhadap otoritas atau pemimpin dalam
sebuah komunitas atau budaya.
2) Penghargaan terhadap Prestasi
Ketika Gula berhasil menyelesaikan tugas yang sulit, Ratu Ivy memberinya
penghargaan. Hal ini menunjukkan budaya penghargaan terhadap prestasi atau
pencapaian.

d. Nilai Agama
Meskipun tidak secara eksplisit membahas aspek agama, terdapat nilai-nilai universal
yang bisa diasosiasikan dengan ajaran agama tertentu, seperti tanggung jawab,
kejujuran, dan penghargaan terhadap pencapaian.
C. Alasan Memilih Cerpen ini
Menurut saya, cerita pendek ini sangat cocok untuk anak-anak. Karena memiliki pesan moral
yang jelas yaitu tentang tanggung jawab, keberanian, dan belajar dari kesalahan. Anak-anak
dapat memahami pentingnya bertanggung jawab terhadap tugas, memiliki keberanian untuk
menghadapi tantangan, dan belajar dari pengalaman. Cerpen ini juga menyajikan Karakter
yang Positif. Meskipun awalnya Gula digambarkan sebagai peri yang ceroboh, dia akhirnya
menunjukkan keberanian dan ketekunan dalam menyelesaikan tugasnya. Ini adalah contoh
positif tentang bagaimana seseorang dapat berubah dan belajar dari kesalahannya.Dalam
cerpen ini menyajikan Imajinasi dan Keajaiban yaitu melalui penggunaan kata-kata ajaib oleh
Gula untuk berubah ukuran dan berbagai unsur fantasi seperti peri dan kekuatan magis dapat
memicu imajinasi anak-anak, mengundang mereka ke dalam dunia fantasi yang menarik.
Cerpen ini juga memberikan pesan tentang kerja sama. Meskipun Gula melakukan perjalanan
sendiri, ia juga meminta bantuan kupu-kupu. Ini bisa menjadi peluang untuk mengajarkan
anak-anak pentingnya kerja sama dan bagaimana bantuan dari orang lain dapat membantu
dalam mencapai tujuan. Dari sudut pandang bahasa, bahasa yang digunakan relatif sederhana
dan cocok untuk anak-anak, memungkinkan mereka untuk lebih mudah memahami cerita dan
pesan yang terkandung di dalamnya. Cerita ini menekankan nilai-nilai positif seperti
keberanian, tanggung jawab, belajar dari kesalahan, dan menghormati otoritas. Ini adalah
nilai-nilai yang penting untuk ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.

D. Analisis Kata Bermakna Indah


1. Di hutan winter terdapat 10-25 bunga winter, akan tetapi bunga itu sedikit dingin dan bisa
membekukan peri dalam hitungan detik saja."
Kalimat ini memperlihatkan deskripsi yang menarik tentang keindahan dan juga potensi
bahaya dari bunga winter. Penggunaan bahasa yang menggambarkan karakteristik bunga
tersebut menambahkan dimensi yang menarik dalam petualangan Gula.
2. Saat kupu-kupu menghampiri gula, gula langsung meminta tumpangan menuju ke hutan
winter."
Kalimat ini menunjukkan interaksi antara Gula dan kupu-kupu dengan cara yang menarik.
Penggunaan kata-kata yang menggambarkan permintaan tumpangan dari Gula
menambahkan kelembutan dan kesederhanaan pada percakapan mereka.
3. “Gula pun merasa kalau dia harus menjadi kecil. Gula pun mengucapkan kata kata ajaib."
Kalimat ini menggambarkan momen ketika Gula mengambil keputusan untuk mengubah
ukuran tubuhnya. Penggunaan kata-kata yang menggambarkan keajaiban menambahkan
nuansa magis pada cerita.

E. Analisis Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan
a. Pesan Moral yang Jelas
Cerita ini memiliki pesan moral tentang tanggung jawab, keberanian, dan belajar dari
kesalahan. Ini adalah pelajaran yang baik untuk anak-anak tentang arti bertanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan.
b. Karakterisasi yang Kuat
Karakter Ratu Ivy dan Gula didefinisikan dengan baik. Ratu Ivy adalah pemimpin yang
bijaksana dan tegas, sementara Gula awalnya digambarkan sebagai ceroboh, namun
menunjukkan keberanian dalam menghadapi tantangan yang sulit.
c. Penggunaan Fantasi dan Magis
Penggunaan elemen fantasi seperti peri, kekuatan magis, dan perjalanan ke dunia yang
berbeda menambahkan daya tarik pada cerita. Hal ini dapat memancing imajinasi
anak-anak.
d. Deskripsi Lingkungan yang Menarik
Gambaran tentang hutan, binatang, dan bunga-bunga winter memberikan citra yang
hidup dan memperkaya pengalaman membaca.

2. Kekurangan
a. Kemungkinan Keselarasan Cerita
Beberapa bagian cerita mungkin terasa terburu-buru atau kurang terhubung secara
mulus, seperti perubahan Gula menjadi kecil dengan menggunakan sihir. Hal ini bisa
membingungkan pembaca, terutama anak-anak yang mengikuti alur cerita.
b. Pengembangan Karakter yang Lebih Mendalam
Meskipun karakter Gula digambarkan sebagai peri yang ceroboh, potensi untuk
menggali lebih dalam tentang perubahan sikapnya atau perjalanan karakternya bisa
menjadi tambahan yang bagus bagi cerita.
c. Pemaparan yang Lebih Detail
Beberapa detail mungkin bisa lebih dikembangkan, seperti hubungan antara Gula dan
Ratu Ivy, atau lebih banyak penjelasan tentang hutan winter dan makna bunga-bunga
winter tersebut bagi peri.
d. Penggambaran Konflik yang Lebih Intens
Meskipun ada tantangan dalam cerita, penggambaran konflik atau rintangan yang
dihadapi Gula bisa lebih dikembangkan untuk menambah ketegangan dan memperkuat
perjalanan karakternya.

Anda mungkin juga menyukai