m1 Kel 13 Bismillah
m1 Kel 13 Bismillah
MEKATRONIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dari tahun ketahun sangatlah pesat sehingga
pada saat ini masyarakat dengan sangat mudah mengakses berbagai informasi
yang dibutuhkan melalui berbagai media sosial yang dapat di akses dari
perangkat seperti smartphone, laptop, dan lain sebagainya. Namun, ada
beberapa kekurangan yang dapat dirasakan yaitu masyarakat saat ini mulai
tidak tertarik mencari berbagai bentuk informasi secara manual [1].
Pengetahuan dasar elektronika sangat dibutuhkan bagi masyarakat saat ini,
baik untuk dunia perkantoran, dunia pendidikan, dan lainnya. Hal ini
diperlukan karena kehidupan manusia saat ini tak lepas dari perangkat
elektronika yang biasa kita temukan di kantor, rumah sakit, dan tempat
lainnya. Dengan praktikum ini, kita bisa mendapatkan dasar dan fondasi
dalam memahami elektronika.nl;
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis komponen elektronika.
2. Untuk mengetahui prinsp kerja komponen dan alat ukur.
3. Untuk mengetahui kegunaan rangkaian penyearah.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja thermocouple.
1.3 Manfaat
1. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis komponen elektronika.
2. Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja komponen elektronika dan alat
ukur.
3. Praktikan dapat mengatahui kegunaan rangkaian penyearah.
4. Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja thermocouple.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Komponen Elektronika
Komponen atau bahan utama penyusun suatu alat elektronika yang memiliki
fungsi dan cara kerja yang berbeda dari masing-masing komponen tersebut
disebut juga dengan komponen elektronika. Pada umumnya, komponen
elektronika dibagi atas dua jenis, yaitu Komponen Pasif dan Komponen Aktif.
Perbedaan antara komponen pasif dan aktif ini dapat dilihat dari kebutuhan
komponen tersebut akan arus listrik untuk pengoperasiannya [2].
Gambar 2.4 Cara Menghitung Nilai Resistor dengan 4 Gelang Warna [5]
Gambar 2.5 Cara Menghitung Nilai Resistor dengan 5 Gelang Warna [5]
1. Fixed Resistor
Fixed resistor merupakan resistor yang memiliki nilai resistansi yang telah
ditetapkan. Artinya, nilai resistansi pada resistor jenis ini tidak dapat diubah
sesuai keinginan kita. Nilai resistansinya ditandai dengan kode warna pada
badan resistor tersebut [3].
a. Resistor Kawat
Merupakan resistor yang sering digunakan dalam rangkaian karena memiliki
resistansi yang tinggi dan tahan terhadap temperatur tinggi.
b. Trimpot
Merupakan jenis dari potensiometer yang nilai resistansinya dapat diubah
dengan metode trim menggunakan obeng trim.
B. Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik untuk sementara waktu, dan memiliki nilai kapasitansi dengan satuan
Farad. Sama halnya dengan resistor, kapasitor juga memiliki dua jenis
rangkaian yaitu seri dan paralel. Berikut penjelasan rangkaian seri dan parallel
kapasitor. :
C. Transformator
D. Relay
Saklar yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen yang
terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch) disebut dengan Relay. Prinsip yang
digunakan oleh relay berupa prinsip elektromagnetik dimana kontak saklar
digerakkan dengan arus yang kecil dapat menghantarkan listrik dengan
tegangan yang lebih tinggi [11].
Pada single throw relay hanya dapat mengontrol satu rangkaian yaitu OFF atau
ON, sedangkan pada double throw relay dapat mengontrol dua rangkaian yaitu
bergantian dari satu rangkaian ke rangkaian lain dengan membuka satu rangkaian
dan menutup yang lain selama kondisir switching (ON & OFF).
Klasifikasi relay berdasarkan pole dan throw dapat dibagi menjadi berbagai jenis
yaitu:
1. Relay SPST (Single pole single throw)
Relay SPST atau Relay Single Pole Single Throw adalah jenis relay yang hanya
memiliki satu input dan satu output. Relay SPST hanya menghubungkan atau
memutuskan hanya satu kontak ketika dioperasikan.
2. Relay SPDT (Single pole Double throw)
Relay SPDT atau Relay Single Pole Double Throw adalah jenis relay yang
memiliki satu input dan dua output. Relay SPDT memiliki 5 terminal dengan 3
terminal sebagai saklar dan 2 sebagai coil.
E. Switch
Switch (saklar) merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi
memutus maupun menghubungkan arus listrik.
Jenis-jenis Switch :
1. Push Button Switch (Saklar Tombol Dorong)
Merupakan jenis saklar dengan penggunaan dengan cara menekannya
untuk memutus maupun menghubungkan arus listrik.
B. Dioda
Dioda merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi
konduktor dan berfungsi sebagai penghantar arus listrik searah.
3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda
yang dapat memancarkan cahaya monokrom.
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya
sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
6.
Gambar 2.58 Gambar Dioda Varaktor beserta symbol
2.3 Rangkaian Penyearah (Rectifier)
Suatu bagian dari power supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC
menjadi sinyal DC disebut dengan penyearah gelombang (rectifier). Pada
dasarnya Rectifier dibagi menjadi dua jenis, yaitu Half Wave Rectifier (Penyearah
Setengah Gelombang) dan Full Wave Rectifier (Penyearah Gelombang Penuh).[14]
A. Half Wave Rectifier (Penyearah Setengah Gelombang).
Penyearah yang hanya menggunakan 1 buah Dioda untuk menghambat
sisi sinyal negatif dari gelombang AC dari power supply dan melewatkan sisi
sinyal Positif-nya disebut juga dengan penyearah setengah gelombang (Half
Wave Rectifier) .
2. Termokopel Tipe J
Bahan Logam Konduktor Positif : Iron (Besi)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : 0˚C – 750˚C
3. Termokopel Tipe K
Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nickel-Aluminium
Rentang Suhu : -200˚C – 1250˚C
4. Termokopel Tipe N
Bahan Logam Konduktor Positif : Nicrosil
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nisil
Rentang Suhu : 0˚C – 1250˚C
5. Termokopel Tipe T
Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 350˚C
6. Termokopel Tipe U
Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Copper-Nickel
Rentang Suhu : 0˚C – 1450˚C
BAB III
METODOLOGI
3.1 Skema Alat
Prosedur Percobaan II :
Fenomena Relay
1. Hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.
2. Amati.
3. Tekan switch.
4. Amati dan analisa.
A. Fenomena Photodiode
1. Hubungkan rangkaian kesumber tegangan.
2. Tekan switch.
3. Amati.
4. Tutup antara LED dan photodiode.
5. Amati dan analisa.