Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENELITIAN

ANALISIS PENGEMBANGAN RASA PERCAYA DIRI ANAK


MELALUI KEGIATAN BERNYANYI DI DEPAN KELAS
PADA TAMAN PENITIPAN ANAK AISYIYAH BABAT

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD 4504) Program S1 PGPAUD FKIP Universitas Terbuka

Tutor :
Ida Miswanti, S. Pd., M.Pd.

Oleh:
Nama : SUNDARI
NIM : 858698396

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA
2021
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Rasa Percaya Diri Anak Melalui


Kegiatan Bernyanyi di Depan Kelas
Waktu Pelaksanaan : 24 November 2021
Tempat Penelitian : TPA Aisyiyah Kec. Babat Kab. Lamongan

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Keberadaan Taman Penitipan Anak TPA dalam kehidupan rumah
tangga dewasa ini yang dirasakan semakin penting karena banyak ibu
bekerja diluar rumah, sedangkan tenaga pembantu rumah tangga semakin
langka dan mahal khususnya di kota-kota besar. Lembaga Taman
Penitipan Anak sangat dibutuhkan seiring dengan meningkatnya
kesadaran orang tua akan pendidikan anak yang masih berusia dini.
Seperti apa yang telah diungkapkan oleh Luluk Asmawati, dkk (2010:
1.37) yang brpendapat bahwa Taman Penitipan Anak (child care center)
adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai
pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya
berhalangan atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan
kebutuhan kepada anaknya. Selain itu, Taman Penitipan Anak juga
disebut sebagai wahana pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak
yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka watu tertentu
selama orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup
dalam mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lain. Usia lahir
sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan
pertumbuhan dan perkembangan sekaligus masa kritis dalam tahapan
kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Anak adalah juga bagian dari masa depan, merekalah yang
akan meneruskan keberlangsungan bangsa ini.
Pengasuhan yang dilakukan orang tua sangat berperan penting bagi
tumbuh kembang anak. Pengasuhan merupakan suatu cara terbaik yang
dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai
perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya sehingga
perlakuan orang tua terhadap anaknya memberikan andil sangat baik
dalam proses pembentukan karakter anak. Keluarga merupakan
masyarakat pendidikan pertama kali bagi anak. Setiap orang tua
mengharapkan anak-anaknya menjadi anak yang berperilaku baik, oleh
karena itu dalam membentuk karakter anak harus diberikan pengasuhan
yang baik sejak dini. Hal ini disebabkan karena pendidikan pertama yang
diterima oleh anak adalah pendidikan dari orang tua.
TPA Aisyiyah Babat beralamat di Desa Babat Kabupaten
Lamongan. Pendirian TPA Aisyiyah Babat merupakan realisasi dari
program pendidikan anak usia dini yang menggalakkan TPA sebagai
salah satu bentuk pelayanan pendidikan anak usia dini dan masyarakat.
Pengurus TPA Aisyiyah Babat mempunyai perhatian besar terhadap
pendidikan anak usia dini sehingga mempunyai inisiatif untuk
mendirikan Taman Penitipan Anak. Selain dengan menggunakan menu
generik, pemenuhan gizi anak dan pelayanan bagi anak.
Salah satu matakuliah wajib di Universitas Terbuka adalah Analisis
Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini dengan menargetkan
lulusannya menjadi tenaga pendidik yang professional dan berinovasi.
Dalam rangka memenuhi tugas-tugas tersebut maka dilakukan penelitian
di TPA Aisyiyah Babat yang bertujuan untuk mengumpulkan data
mengenai kegiatan-kegiatan anak dalam upaya mengembangkan rasa
percaya diri anak dalam aspek pengembangan kemampuan sosial
emosional yang dianggap perlu dilteliti lebih lanjut untuk selanjutnya
dianalisis secara kritis. Kegiatan pembelajaran yang dipilih peneliti untuk
dijadikan bahan observasi adalah kegiatan bernyanyi satu persatu di
depan tamn-teman. Sebagian besar anak sangat antusias dengan ini,
dikarenakan menyanyi adalah kegiatan menyenangkan yang hamper
disukai banyak anak. semakin sering anak tampil di depan teman-
temannya, maka rasa kepercayaan diri juga akan berkembang. Anak yang
sering dirangsang dan dilatih kemampuan percaya diri sejak dini akan
menjadi bekal yang baik dalam kehidupan pendidikan di masa
mendatang.
Kegiatan bermain yang diselenggarakan di TPA Aisyiyah Babat
menjadi latar belakang dalam penelitian dan analisis dengan judul
Analisis Pengembangan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Kegiatan
Bernyanyi di Depan Kelas di TPA Aisyiyah Babat.

2. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang kelas Taman
Penitipan Anak (TPA) Aisyiyah Babat maka penelitian ini difokuskan
pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan "Bernyanyi di Depan
Kelas".

3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengumpulkan data mengenai :
1) Mengetahui perkembangan rasa percaya diri anak melalui
kegiatan bernyanyi di depan kelas;
2) Untuk mengevaluasi hasil belajar anak melalui kegiatan
bernyanyi di depan kelas;
3) Untuk menganalisis kegiatan bernyanyi dalam kelas dalam
upaya meningkatkan rasa percaya diri anak sebagai syarat dalam
kegiatan matakuliah Analisis Kegiatan Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini.
b. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan bernyanyi di depan kelas
sebagai upaya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak.

4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
a. Penelitian ini dimaksudkan agar dapat memberi masukan terhadap
kegiatan pengembangan anak di TPA Aisyiyah Babat, khususnya
dalam upaya meningkatkan rasa percaya diri anak usia dini;
b. Sebagai bahan pelatihan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
kelas;
c. Dapat mengembangkan kemampuan peneliti dalam menganalisis
suatu kegiatan anak di lembaga pendidikan anak usia dini sehingga
diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membuat inovasi
kegiatan belajar.

II. LANDASAN TEORI


1. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah pendidikan
yang diselenggarakan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada
pengembangan anak secara menyeluruh (Permendikbud No. 137 Tahun
2014). Sehingga dengan adanya pendidikan anak usia dini pertumbuhan
dan perkembangan anak dapat dikembangkan dan di stimulasi dengan
baik sesuai dengan tahapan perkembangkan anak usia dini sesuai dengan
tujuan pendidikan anak usia dini.
Menuru Isjoni (2009:19) anak usia dini adalah individu yang
sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia
dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan
perkembangan. Karena itulah, maka usia dini dikatakan sebagai usia
emas, yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya.
Anak usia dini dikenal sebagai manusia yang unik, kadangkadang
melebihi dari orang-orang dewasa yang sulit diterka, diduga, bila dilihat
dari bicara, tingkah laku maupun pikirannya.
2. Pengertian Percaya Diri
Menurut Hakim (2005:66) percaya diri secara sederhana dapat
dikatakan sebegai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membantunya merasa
mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Sedangkan Santrock (2003:366) mendefinisikan kepercayaan diri sebagai
suatu dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri. Rasa percaya diri juga
disebut sebagai harga diri atau gambaran diri. Pendapat lain
dikemukakan oleh Rahayu (2013:64) yang menyatakan bahwa percaya
diri merupakan suatu keadaan dimana seorang harus mampu
menyalurkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk melakukan
sesuatu secara maksimal dengan memiliki keseimbangan antara tingakah
laku, emosi, dan spiritual.
Kepercayaan diri juga merupakan sikap positif seseorang dalam
menghadapi lingkungannya. Menurut Fatimah (2006:149) kepercayaan
diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Rasa percaya
diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek
dari kehidupan individu tersebut bahwa ia merasa memiliki kopetensi,
yakni mampu dan percaya bahwa dia bisakarena di dukung oleh
pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap
diri sendiri. Lauster (2006:4) mengemukakan bahwa kepercayaan diri
merupakan sifat yang saling mempengaruhi satu sama lain, kepercaayaan
pada diri sendiri mempengaruhi sikap hati-hati, ketidak tergantungan,
ketidak serakahan, toleransi dan cita-cita.
Menurut Angelis (2003:10) percaya diri berawal dari tekad pada
diri sendiri, untuk melakukan segalanya yang kita inginkan dan butuhkan
dalam hidup. Percaya diri terbina dari keyakinan diri sendiri, sehingga
kita mampu menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu.
Adapun menurut Lie (2003:4) percaya diri berarti yakin akan
kemampuannya untuk menyelesaikan suatupekerjaan dan masalah.
Dengan percaya diri, seseorang merasa dirinya berharga dan mempunyai
kemampuan menjalani kehidupan, mempertimbangkan berbagai pilihan
dan membuat keputusan sendiri.
Lumpkin menyatakan bahwa rasa percaya diri yang sejati berarti
seorang individu memiliki beberapa hal yang meliputi integrasi diri,
wawasan pengetahuan, keberanian, sudut pandang yang luas, dan harga
diri yang posotif.
Kepercayaan diri bukan merupakan bakat (bawaan), melainkan
kualitas mental, artinya kepercayaan diri merupakan pencapaian yang
dihasilkan dari proses pendidikan atau pemberdayaan.kepercayaan diri
dapat dilatih atau dibiasakan. Faktor lingkungan, terutama orang tua dan
guru berperan sangat besar. Rasa percaya diri merupakan sikap yakin dan
percaya terhadap kemampuan yang dimiliki seseorang individu. Individu
yang percaya diri akan merasa mampu untuk menyelesaikan suatu
pekerjan, masalah dan berani mengambil keputusan. Rasa percaya diri
berkaiatan erat dengan integritas diri, wawasan pengetahuan, keberanian,
sudut pandang yang luas dan harga diri yang positif.
3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri
Lautser yang dikutip Ghufron dan Risnawati (2012:35)
menyatakan bahwa orang yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi
pada umumnya mudah bergaul secara fleksibel, mempunyai toleransi
yang cukup baik, bersikap positif, dan tidak mudah terpengaruh orang
lain dalam bertindak serta mampu menentukan langkah-langkah dalam
menyelesikan suatu masalah. Tipe-tipe orang yang mempunyai rasa
percaya diri tinggi akan terlihat lebih tenang, tidak merasa takut, dan
mampu memperlihatkan kepercayaan dirinya setiap saat. Selain itu,
orang yang mempunyai rasa percaya diri yang besar, dia yakin dengan
kemampuan yang dia miliki, sehingga dia percaya bahwa dia bisa
melakukan suatu hal dengan segala kemampuan yang dia miliki.
Ciri-ciri percaya diri disebutkan oleh Lie (2003:66) meliputi:
a. Yakin kepada diri sendiri
b. Tidak bergantung pada orang lain
c. Tidak ragu-ragu
d. Berasa diri berharga
e. Tidak menyombongkan diri dan memiliki keberanian untuk
bertindak.
Menurut Maslow yang dikutip Rahayu (2003:65) menyebutkan
ciri-ciri individu yang percaya diri memiliki kemerdekaan pisikologis,
yang berarti kebebasan mengarahkan pikiran dan mencurahkan tenaga
berdasarkan pada kemampuan dirinya, untuk melakukan hal-hal yang
bersifat ptoduktif, menyukai pengalaman baru, senang. menghadapi
tantangan baru, pekerjaan yang efektif dan memiliki rasa tanggung jawab
dengan tugas yang diberikan. Anak yang percaya diri mampu melakukan
hal-hal apa yang ia mampu lakukan, dan ia mampu menerima tantangan
baru dalam hidupnya karena ia memiliki kebebasan yang mengarahkan
pikirannya.
4. Faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri
Rahayu (2012:98) menyatakan bahwa dukungan dari orang tua,
lingkungan maupun guru di sekolah menjadi faktor dalam membangun
percaya diri anak. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan awal dan
utama yang menentukan baik buruknya kepribadian anak. Pendidikan di
sekolah juga merupakan lingkungan yang sangat berperan penting dalam
menumbuhkan kepercayaan diri anak, karena sekolah berperan dalam
kegiatan sosisalisasi. Guru juga berperan dalam membentuk percaya diri,
yakni dengan memberikan sifat yang ramah dan hangat, karena guru juga
berperan sebagai model bagi anak.
Santrock menyebutkan ada dua sumber penting dukungan sosial
yang berpengaruh terhadap rasa percaya diri individu, yaitu hubungan
dengan orang tua dan hubungan dengan teman sebaya.
Thursan Hakim (2005:122) menjelaskan faktor-faktor membangun
kepercayaan diri dalam diri seseorang, yaitu :
a. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama
yang sangat menentukan baik buruknya kepribadian seseorang,
pola-pola pendidikan keluarga akan menjadi latar belakang
timbulnya rasa percaya diri
b. Pendidikan sekolah dapat dikatakan sebagai lingkungan yang
paling berperan untuk mengembangkan kepercayaan diir
setelah pendidikan keluarga, karena sekolah memegang peran
sosialisasi melalui berbagai macam kegiatan Pendidikan
nonformal memiliki peran mengembangkan bakat atau
kemampuan yang dimiliki seseorang. Rasa percaya diri akan
lebih mantap jika individu memiliki suatu keterampilan tertentu
yang bisa didapatkan melalui kegiatan pendidikan nonformal.
Lauster yang dikutip Ghufron dan Risnawati (2006:37)
menyebutkan bahwa kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu :
1. Pengalaman Pengalamam dapat menjadi faktor munculnya rasa
percaya diri. Sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor
menurunnya rasa percaya diri seseorang. Anthony mengemukakan
bahwa pengalaman masa lalu adalah hal terpenting untuk
mengembangkan kepribadian.
2. Pendidikan Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap
tingkat kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah
akan menjadikan orang tersebut tergantung dan berada dibawah
kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya. Sebaliknya orang
yang mempunyai pendidikan tinggi akan memiliki tingkat
kepercayaan diri yang lebih dibandingkan yang berpendidikan
rendah.
Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang diawali
dari keluarga atau pendidikan keluarga atau pendidikan keluarga.
Keluarga memiliki peran untuk membentuk baik buruk pribadi.
Lingkungan merupakan faktor selanjutnya, baik lingkungan sekolah
maupun masyarakat karena lingkungan memegang peransosialisasi
dengan individu lain. Memiliki keterampilan dalam bidang tertentu
menjadi faktor yang menunjang tumbuhnya kepercayaan diri seseorang
individu, yang dapat diperoleh melalui pendidikan nonformal.
5. Metode Pembelajaran Benyanyi
Menurut Kamus Bahasa Indonesia bernyanyi adalah mengeluarkan
suara bernada atau berlagu. Adapun nyanyian yang diistilahkan juga
dengan lagu adalah komponen musik pendek yang terdiid atas perpaduan
lirik, lagu dan nada. Dalam lirik terdapat susunan kata-kata yang
mengandung arti atau makna tertentu. Makna yang terdapat dalam sebuah
nyanyian berbeda-beda sesuai tujuan dibuatnya nyanyian tersebut.
Selanjutnya makna yang ada dapat digunakan untuk melakukan sugesti,
persuasi dan memberikan nasehat. Kemampuan mempengaruhi sebuah
lirik lagu terjadi karena pengarang lagu menyampaikan ide dan gagasan
melalui kata taupun kalimat yang bisa menimbulkan sikap dan perasaan
tertentu.
Menurut Fadhillah (2016: 175) Metode bernyanyi merupakan
metode pembelajaran yang menggunakan syair-syair yang dilagukan.
Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan
diajarkan oleh pendidik. Menurut beberapa ahli, bernyanyi membuat
suasana belajar menjadi riang dan bergairah sehingga perkembangan anak
dapat distimulasi secara lebih optimal.
Menurut Elizabeth (2013:73) nyanyian yang baik untuk anak-anak
pemilihan sebuah nyanyian (lagu) yang akan disajikan dalam proses
pembelajaran harus sesuai untuk anak yang dapat menunjak tema ajar
yang akan disampaikan. Nyanyian yang baik dan sesuai untuk anak-anak
antara lain:
1. Nyanyian yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan diri
anak (aspek fisik, intelegensi, emosi, sosial)
2. Nyanyian yang bertolak dari kemampuan yang telat dimiliki anak,
yaitu:
a. Isi lagu sesuai dengan dunia anak-anak
b. Bahasa yang digunkaan sederhana
c. Luas wilayah nada sepadan dengan kesanggupan anak suara dan
pengucapan anak tema lagu, antara lain : Mengacu pada kurikulum
yang digunakan.
Menurut Bonnie dan Jhon yang dikutip Prasetya (2008:46) berikut
adalah beberapa manfaat yang bisa diambil dari anak bernyanyi antara
lain:
1. Melatih motorik kasar
2. Membentuk rasa percaya diri anak
3. Menemukan bakat anak
4. Melatih kognitif dan perkembangan bahasa anak
5. Membantu anak untukmendengarkan, mengingat, menghafalkan,
mengintegrasikan dan menghasilkan suara bahasa
6. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak termasuk perbendaharaan
kata kemampuan berekspresi dan kelancaran berkomunikasi
7. Menyediakan cara berkomunikasi verbal sebagai jembatan penghantar
yang membantu anak-anak mengembangkan kosa kata serta
mempelajari cara-cara baru untuk mengekspresikan.

III. METODOLOGI PENELITIAN


1. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik, Pimpinan Taman
Penitipan Anak (TPA) Aisyiyah Babat.

Tabel 3.1
Rincian Subyek Penelitian
Subyek Jumlah
Anak-anak 13
Pendidik 1
Kepala Sekolah 1

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yang
menginterpretasikan data mengenai fenomena atau gejala yang diteliti di
lapangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi

Observasi bertujuan untuk melihat fenomena yang unik atau


menarik untuk dijadikan focus penilitian. Observasi adalah salah
satu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku
anak dalam situasi tertentu. Observasi dalam penelitian ini
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu pada hari Rabu
tanggal 24 November 2021. Teknik penilaian yang digunakan
adalah checklist yang bertujuan untuk mengamati perkembangan
kognitif anak. Obyek observasi adalah meliputi semua hal yang
brkaitan dengan pembelajaran, seperti pengelolaan pembelajaran,
penataan ruang kelas, strategi mengajar, kegiatan inti dan lain
sebagainya.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai focus penelitian
dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber
agar informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara langsung dari
pihak yang bersangkutan. Wawancara dilakukan oleh peneliti
dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik
dan Kepala Sekolah. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 24
November 2021.
Hal yang dijadikan topik wawancara adalah mengenai
keberlangsungan pembelajaran, baik dari visi, misi, dan program
sekolah, teknik mengajar, pengelolaan kelas, penataan ruang kelas,
dan lain sebagainya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk
mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai
focus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari data
yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada
hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.Kegiatan
anak saat pembelajaran, kondisi ruang kelas, lembar kegiatan, hasil
penilaian, rencana kegiatan, data anak dan pendidik dapat dijadikan
obyek dokumentasi.

IV. ANALISIS DATA


1. Tabulasi Data

Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat


tabulasi sebagai berikut:

1. Tabulasi Data Observasi


Observasi Wawancara dengan Wawancara dengan Dokumentasi
Guru Pimpinan TPA
- Guru - TPA Aisyiyah - Semua kegiatan - Anak-anak
mengajak Babat menerima bermain yang kami bernyanyi
anak untuk peserta didik yang lakukan adalah bersama
bernyanyi berusia 2 sampai 3 kegiatan yang sesuai dipandu oleh
bersama tahun. dengan guru
perkembangan anak
- Jumlah tenaga usia 2 – 3 tahun
pendidik di TPA
kami ada 2 (dua)
orang.
- Jumlah peserta
didik di TPA kami
ada 13 peserta didik.

- Kami memberikan
kegiatan yang
disesuaikan dengan
usia anak
- kegiatan yang kami
berikan adalah
kegiatan yang
variatif dan tentunya
disukai oleh anak
usia dini.

- Jadwal - Penyusunan - Kami sudah - semua


kegiatan kegiatan dibuat menyusun semua kegiatan sudah
sudah setiap bulan sesuai kegiatan agar saat tersusun sesuai
tersusun dengan tema dan kegiatan bermain dengan buku
mengacu pada buku dilaksanakan semua panduan
Panduan ADITUKA sarana dan prasarana ADITUKA
(Asuhan Dini sudah tersedia.
Tumbuh Kembang Supaya anak dapat
Anak) serta dari melaksanakan
sumber lainnya untuk kegiatan dengan
membantu aman, nyaman dan
kelancaran menyenangkan.
pembelajaran dan
menambah
pengetahuna dan
wawasan.
- Program dirancang
oleh semua pendidik
dan kepala TPA.

- Guru - Kami berharap - Salah satu kegiatan Anak-anak


mengajak melalui kegiatan yang kami usung bernyanyi satu-
anak untuk bernyanyi di adalah bernyanyi. persatu
bernyanyi depan kelas akan Karena hamper bernyanyi di
satu persatu dapat semua anak depan kelas
di depan meningkatkan rasa menyukai kegiatan
kelas percaya diri anak. ini.
karena dengan
bernyanyi di
depan kelas, anak
akan merasa
berani melawan
rasa malu dilihat
oleh banyak
teman.

- Guru - Karena dengan - Benar, anak-anak Anak yang


memberikan diberi penghargaan, yang sudah berani sudah
penghargaan maka anak akan menyanyi di depan bernyanyi
pada anak merasa senang dan kelas akan diberikan diberi
yang selesai bangga dengan penghargaan agar penghargaan
bernyanyi di dirinya sendiri, menambah rasa
depan kelas sehingga jika diajak percaya dirinya.
untuk tampil lagi,
anak akan merasa
semangat karena
merasa usaha anak
sudah dihargai.

- Terdapat - Pemenuhan gizi - Untuk pemenuhan Kegiatan


kegiatan bagi anak sangatlah gizi anak pun kami pemenuhan gizi
pemenuhan penting karena sangat perhatikan dilakukan
gizi bagi dengan pemenuhan karena dapat setiap hari
anak-anak gizi yang tepat anak berpengaruh terhadap
akan tumbuh dan pertumbuhan anak.
berkembang secara
optimal.

2. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bernyanyi di
depan kelas merupakan kegiatan yang bermaksud mengembangkan rasa
percaya diri anak dalam aspek sosial emosional anak usia dini. Kegiatan
ini termasuk dalam salah satu realisasi program sekolah yang tercantum
dalam program sekolah, yakni pengembangan aspek sosial emosional
anak. Apa yang ditanamkan oleh lembaga TPA Aisyiyah Babat dalam
mengembangkan rasa percsya diri anak melalui kegiatan bernyanyi di
depan kelas sesuai dengan pendapat dari Bonnie dan Jhon yang dikutip
Prasetya (2008:46) yang mengatakan bahwa beberapa manfaat yang bisa
diambil dari anak bernyanyi antara lain:
a. Melatih motorik kasar
b. Membentuk rasa percaya diri anak
c. Menemukan bakat anak
d. Melatih kognitif dan perkembangan bahasa anak
e. Membantu anak untukmendengarkan, mengingat, menghafalkan,
mengintegrasikan dan menghasilkan suara bahasa
f. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak termasuk
perbendaharaan kata kemampuan berekspresi dan kelancaran
berkomunikasi.
g. Menyediakan cara berkomunikasi verbal sebagai jembatan
penghantar yang membantu anak-anak mengembangkan kosa kata
serta mempelajari cara-cara baru untuk mengekspresikan.
Selain itu, kegiatan bernyanyi di TPA Aisyiyah dalam
mengembangkan rasa percaya diri anak juga sesuia dengan pendapat dari
Honig dalam Masitoh dkk. yang dikutip oleh Kuntjoyo, manfaat
bernyanyi adalah sebagai berikut:
1. Bernyanyi bersifat menyenangkan. Kegiatan bernyanyi memberikan
efek menyenangkan bagi anak, karena dengan bernyanyi anak dapat
mengeluarkan emosinya.
2. Bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan. Melalui
kegiatan bernyanyi seorang anak dapat mengurangi kecemasan yang
sedang dirasakan, karena bernyanyi bagi anak memanglah
memberikan efek yang menyenangkan.
3. Bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan.
Dengan bernyanyi anak dapat mengeluarkan apa yang dirasakannya
dengan cara yang spontan dan dapat memberikan efek tenang.
4. Bernyanyi dapat membantu membangun rasa percaya diri anak
Kegiatan bernyanyi dapat membantu anak untuk mengembangkan
rasa percaya diri, karena dengan bernyanyi merupakan salah satu cara
agar anak dapat berlatih tampil di depan orang banyak.
5. Bernyanyi dapat membantu daya ingat anak. Belajar dengan metode
bernyanyi akan mempermudah anak untuk mengingat materi yang
disampaikan oleh guru.
6. Bernyanyi dapat mengembangkan rasa humor. Dengan anak
bernyanyi lagu-lagu yang mengandung nilai humor, anak akan
menjadi terpengaruh dengan lagu tersebut dan rasa humornya akan
berkembang.
7. Bernyanyi dapat membantu pengembangan keterampilan berpikir.
Melalui kegiatan bernyanyi akan membuat anak berlatih berfikir
tentang judul lagu atau isi dari lagu yang dinyanyikannya.
TPA Aisyiyah Babat ingin membiasakan anak berani dan percaya
diri menampilkan kemampuannya sehingga anak akan mudah terjun
dalam dunia sosial dan dapat dengan mudah memperoleh pengalaman di
dunia pendidikan.
Semua kegiatan yang dilakukan di lembaga TPA Aisyiyah Babat
sudah tertulis dalam sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
yang tentunya sudah disusun sesuai dengan tema yang diajarkan.
Program tersebut mengacu pada buku Panduan ADITUKA (Asuhan Dini
Tumbuh Kembang Anak).
Metode pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan tujuan
pengembangan pada hari tersebut, seperti metode unjuk kerja. Kegiatan
yang dilakukan melalui metode unjuk kerja salah satunya adalah
bernyanyi satu persatu di depan kelas. Dengan metode ini diharapkan
anak-anak dapat meningkatkan rasa percaya diri dan lebih berani untuk
menampilkan dirinya di hadapan banyak teman.
Secara umum, TPA Aisyiyah Babat telah mempunyai kegiatan-
kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan tersebut telah disusun
sedemikian rupa dan sejalan dengan teori-teori dalam bidang
pengembangan sosial emosional sehingga memungkinkan untuk dapat
mencapai hasil yang diharapkan yaitu meningkatkan rasa percaya diri
anak.

h. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal. Yaitu
sebagai berikut:
a. TPA Aisyiyah Babat mempunyai program pengembangan
kemampuan sosial emosional sejak dini yaitu meletakkan dasar
percaya diri dalam kehidupan sehari-hari. Alasan dari
pengembangan rasa percaya diri adalah agar anak-anak dapat
menampilkan dirinya di depan banyak orang. Dengan demikian anak
akan terbiasa bertemu banyak orang sehingga dapat dengan mudah
untuk terjun di dunia sosial.
b. Pengembangan rasa percaya diri anak dicapai melalui kegiatan
bernyanyi di depan kelas dihadapan banyak teman dengan panduan
dari guru.
c. Semua kegiatan yang dilakukan sesuia dengan rentang usia anak 2-3
tahun dan juga disesuaikan dengan tujuan pengembangan dan tema
yang akan diajarkan. Program yang dibuat mengacu pada buku
Panduan ADITUKA (Asuhan Dini Tumbuh Kembang Anak).
2. Saran
a. Penataan ruang kelas di TPA Aisyiyah Babat sebaiknya lebih
diperhatikan dan disusun dengan lebih menarik supaya memberikan
kesan nyaman bagi warga kelas, khususnya anak didik.
b. Penataan ruang sebaiknya dihiasi dengan brbagai macam media hias
yang dapat merangsang pengetahun bagi anak didik.
c. Pemilihan kegiatan juga sebaiknya lebih beragam agar dapat menarik
minat anak dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningsih, Dwi Sulistyo. 2011. Pertumbuhan Perkembangan Anak dan


Remaja. Jakarta: CV Trans Info Media.
Ihsan, Nurul. 2014. Asyik Bermain Maze. Jakarta: Cikal Aksara.
Isjoni. 2009. Model Pembelajaran Anak usia Dini. Bandung: Alfabeta.
Khadijah. 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini Teori dan
Pengembangannya. Medan: Perdana Publishing.
Lestari, Puji, “Upaya Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Kelompok B
Melalui Permainan Labirin Kardus di RA Ar Rafif Kalasam Sleman”,
Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2018.
Novita, Laily, “Peningkatan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini Melalui
Permainan Maze”, Jurnal Pendidikan Usia Dini, Vol. 2, No.8, tahun 2014.
LEMBAR OBSERVASI
Kegiatan Pengembangan Rasa Percaya Diri Anak
Melalui Kegiatan Bernyanyi di Depan Kelas pada TPA Aisyiyah Babat

Tempat Penitipan Anak : Aisyiyah Babat


Tanggal : 24 November 2021
Nama observer : SUNDARI
NIM : 858698396
UPBJJ : Universitas Terbuka Surabaya

No Hal Menarik yang Ada Keterangan/Uraian/Pertanyaan


ditemukan dalam Ya Tidak
observasi
1 Metode Pembelajaran v Metode pembelajaran yang digunakan
adalah melalui bercakap-cakap mengenai
tema yang akan dipelajari.

2 Kegiatan yang v Anak bernyanyi satu per satu ke depan


dilakukan kelas.

3 Dokumen yang v Setiap pembelajaran yang akan dilakukan


dibutuhkan pada hari tersebut sudah disusun dalam
sebuah rencana kegiatan harian yang
dalam penyusunannya berpedoman pada
buku Panduan ADITUKA (Asuhan Dini
Tumbuh Kembang Anak).

4 Pengaturan anak v Pada kegiatan pembukaan anak-anak


duduk membentuk lingkaran dan guru
duduk bersama mereka.
Lalu guru mengajak anak untuk
bernyanyi satu persatu maju di depan
kelas.
Kemudian pada saat kegiatan inti, anak-
anak dipersilahkan memilih kegiatan
bermain yang disukai.

5 Cara guru mengelola v Guru memberikan penjelasan dan


kegiatan melakukan pendampingan selama proses
bermain.
APE yang dikeluarkan adalah yang sesuai
dengan tema pembelajaran.
Guru menjelaskan bagaimana aturan
dalam kegiatan bermain yang akan
dilakukan.
Guru memberikan penghargaan kepada
anak didik yang mau melaksanakan
kegiatan sampai selesai.

6 Kegiatan sesuai v Kegiatan yang dipilih oleh guru seuai


dengan tema dengan tema pembelajaran pada hari
tersebut

7 Kegiatan pemenuhan v Menurut lembaga ini, pemenuhan gizi


gizi bagi anak sangatlah penting karena
dengan pemenuhan gizi yang tepat anak
akan tumbuh dan berkembang secara
optimal.

Catatan secara umum :


Kejadian yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini adalah kegiatan
bernyanyi satu per satu maju ke depan kelas. Pada awalnya anak-anak bernyanyi
bersama guru. Kemudian guru meminta satu persatu anak bernyanyi sesuai lagu
yang disukainya di depan kelas. Kegiatan ini disesuaikan dengan tema
pembelajaran yang sudah disusun dalam rencana kegiatan harian. Guru
menjelaskan bagaimana aturan main dalam kegiatan tersebut. Selain itu, guru juga
memberikan pendampingan kepada anak yang merasa kesulitan. Setelah kegiatan
selesai, guru juga memberikan bagi anak yang mau menyelesaikan kegiatan
bermain yang sudah diajukan oleh guru. Pendidik selalu menyiapkan rencana
kegiatan yang sudah disusun berdasarka buku panduan ADITUKA serta sumber
referensi yang lainnya. Selain itu, di lembaga TPA Aisyiyah Babat juga terdapat
kegiatan pemenuhan gizi bagi anak-anak. Menurut lembaga ini pemenuhan gizi
bagi anak sangatlah penting karena dengan pemenuhan gizi yang tepat anak akan
tumbuh dan berkembang secara optimal.
LEMBAR WAWANCARA PENDIDIK
Kegiatan Pengembangan Rasa Percaya Diri Anak
Melalui Kegiatan Bernyanyi di Depan Kelas pada TPA Aisyiyah Babat

Tempat Penitipan Anak : Aisyiyah Babat


Tanggal : 24 November 2021
Nama observer : SUNDARI
NIM : 858698396
UPBJJ : Universitas Terbuka Surabaya

1. Ada berapa jumlah peserta didik dan pendidik yang berada di lembaga TPA
AIsyiyah Babat?
- TPA Aisyiyah Babat menerima peserta didik yang berusia 2 sampai 3
tahun.
- Jumlah peserta didik di TPA kami ada 13 peserta didik.
- Jumlah tenaga pendidik di TPA kami ada 2 (dua) orang.
2. Kegiatan bermain yang bagimana yang diberikan di lembaga anda?
Kami memberikan kegiatan yang disesuaikan dengan usia anak. Kegiatan
yang kami berikan adalah kegiatan yang variatif dan tentunya disukai oleh
anak usia dini.
3. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan di lembaga ini?
Penyusunan kegiatan dibuat setiap bulan sesuai dengan tema dan mengacu
pada buku Panduan ADITUKA (Asuhan Dini Tumbuh Kembang Anak) serta
dari sumber lainnya untuk membantu kelancaran pembelajaran dan
menambah pengetahuna dan wawasan. Program dirancang oleh semua
pendidik dan kepala TPA.
4. Apa rencana kegiatan yang disusun selalu sesuai dengan tema pembelajaran
yang akan dilakukan?
Tentu saja, apa yang kami rencanakan untuk dilakukan suatu pembelajaran
harus sesuai dengan tema yang sudah disusun.
5. Tadi saya melihat anak-anak diajak untuk bernyanyi satu persatu di depan
kelas. Apa benar begitu? Dan mengapa Ibu memilih kegiatan tersebut?
Benar sekali. Kami memilih kegiatan tersebut dikarenakan kami berharap
melalui kegiatan bernyanyi di depan kelas akan dapat meningkatkan rasa
percaya diri anak. karena dengan bernyanyi di depan kelas, anak akan merasa
berani melawan rasa malu dilihat oleh banyak teman.
6. Bagaimana Ibu merangsang semangat belajar anak-anak?
Kami akan memberikan penghargaan bagi anak yang mau mengikuti arahan
dari guru. Karena dengan diberi penghargaan, maka anak akan merasa senang
dan bangga dengan dirinya sendiri, sehingga jika diajak untuk tampil lagi,
anak akan merasa semangat karena merasa usaha anak sudah dihargai.
7. Sebutkan salah satu program lembaga lagi yang menurut Ibu penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak!
Terdapat kegiatan pemenuhan gizi bagi anak-anak. Karena pemenuhan gizi
bagi anak sangatlah penting karena dengan pemenuhan gizi yang tepat anak
akan tumbuh dan berkembang secara optimal.

Babat, 24 November 2021


Mengetahui,
Kepala TPA Aisyiyah Babat Peneliti

DESTIANA WULANDARI, S.Pd. SUNDARI


LEMBAR WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
Kegiatan Pengembangan Rasa Percaya Diri Anak
Melalui Kegiatan Bernyanyi di Depan Kelas pada TPA Aisyiyah Babat

Tempat Penitipan Anak : Aisyiyah Babat


Tanggal : 24 November 2021
Nama observer : SUNDARI
NIM : 858698396
UPBJJ : Universitas Terbuka Surabaya

1. Ada berapa jumlah peserta didik dan pendidik yang berada di lembaga TPA
AIsyiyah Babat?
- Jumlah peserta didik di TPA kami ada 13 peserta didik dengan rentang
usia 2 – 3 tahun.
- Jumlah tenaga pendidik di TPA kami ada 2 (dua) orang.
2. Kegiatan bermain yang bagimana yang diberikan di lembaga anda?
Semua kegiatan bermain yang kami lakukan adalah kegiatan yang sesuai
dengan perkembangan anak usia 2 – 3 tahun
3. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan di lembaga ini?
Kami sudah menyusun semua kegiatan agar saat kegiatan bermain
dilaksanakan semua sarana dan prasarana sudah tersedia. Supaya anak dapat
melaksanakan kegiatan dengan aman, nyaman dan menyenangkan.
4. Apa rencana kegiatan yang disusun selalu sesuai dengan tema pembelajaran
yang akan dilakukan?
Tentu saja, apa yang kami rencanakan untuk dilakukan suatu pembelajaran
harus sesuai dengan tema yang sudah disusun.
5. Tadi saya melihat anak-anak diajak untuk bernyanyi satu persatu di depan
kelas. Apa benar begitu? Dan mengapa Ibu memilih kegiatan tersebut?
Salah satu kegiatan yang kami usung adalah bernyanyi. Karena hampir semua
anak menyukai kegiatan ini.
6. Apakah menurut Ibu pemberian penghargaan terhadap hasil usaha anak itu
perlu dilakukan?
Benar, anak-anak yang sudah berani menyanyi di depan kelas akan diberikan
penghargaan agar menambah rasa percaya dirinya.
7. Sebutkan salah satu program lembaga lagi yang menurut Ibu penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak!
Terdapat kegiatan pemenuhan gizi bagi anak-anak. Karena pemenuhan gizi
bagi anak sangatlah penting karena dengan pemenuhan gizi yang tepat anak
akan tumbuh dan berkembang secara optimal.

Babat, 24 November 2021


Mengetahui,
Kepala TPA Aisyiyah Babat Peneliti

DESTIANA WULANDARI, S.Pd. SUNDARI


DAFTAR PESERTA DIDIK TPA AISYIYAH BABAT
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

No Nama JK

1 AFIFAH RUBY AZZAAHIRA P


2 AQILA HANUM HANANIA P
3 AZMYA PUTRI WINARKO P
4 BALQIS AZKANAH PUTRI RACHMAD P
5 FAYZA KULLA AZMINA HADI P
6 MAYLA AYYATUL HUSNA PUTRI SUPRAPTO P
7 MUHAMMAD CHOIRUL ROZI AL FARIQ L
8 MUHAMMAD HAMIZAN RAFFASYA L
9 MUHAMMAD RASYID KALFANI L
10 MUHAMMAD REYHAN YUSUF L
11 MUHAMMAD TIRTA PUTRA WINARKO L
12 QIYAS ALVARONIZAM PUTRA OKTA L
13 QORRI AINA PUTRI OKTA P
DATA PENDIDIK TPA AISYIYAH BABAT

No Nama pendidik Jabatan Guru kelas


1. DESTIANA WULANDARI, Ka. TPA Aisyiyah TPA
S.Pd.
2. ITA RAIS SUDYARIN Guru Kelas TPA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TPA AISYIYAH BABAT

Semester / Minggu : ll / 17
Hari / Tanggal : Rabu / 24 November 2021
Kelompok Usia : 2-3 tahun
Tema / Sub Tema : Binatang / Binatang Peliharaan
Penilaian
Hari / Alat &
Indikator Kegiatan Perk. KBM
Tanggal Bahan
Anak
Rabu / A. PEMBUKAAN
24 - Melakukan gerak 1. Berbaris
Novemb terkoordinasi (FM 2. Berdoa sebelum
er 2021 3.3) kegiatan
- Berdoa sebelum 3. Bercakap-cakap
dan sesudah mengenai tema yang
kegiatan (NAM dipelajari pada hari
3.1) tersebut
- Menjawab 4. Bernyanyi Kebun
pertanyaan dan Binatang
informasi dengan 5. Bernyanyi satu persatu
bahasa sederhana di depan kelas
(Bhs 3.10) 6. Bermain tepuk Ayam
- Berkreasi melalui dan Burung
lagu dan tepuk - Gambar
(Seni 3.15) B. INTI macam-
- Anak menyimak 1. Bermain puzzle macam
penjelasan dari binatang binatang
guru (Bhs 3.10) 2. Bermain lego membuat peliharaan
- Anak dapat kandang binatang - Puzzle
menceritakan biantang
kembali dengan C. ISTIRAHAT - lego
bahasa sederhana
(Bhs 3.10) 1. Cuci tangan
- Anak mengenal 2. Berdoa sebelum makan
lingkungan alam 3. Bermain
(Kog 3.6)
- Menghasilkan
karya seni D. PENUTUP
sederhana (Seni 1. Recalling kegiatan
3.15) bermain pada hari
- Menjaga tersebut
kebersihan diri dan 2. Menyebutkan macam-
lingkungan (Sosem macam binatang
2.11) peliharaan
- Berdoa sebelum 3. Tepuk Burung
dan sesudah 4. Bernyanyi pulang
kegiatan (NAM 5. Mengajak anak untuk
2.1) menyayangi binatang
6. Menyampaikan kegiatan
- Menjawab diskusi esok hari
dengan bahasa 7. Berdoa sebelum pulang.
sederhana (Bhs 8. Salam
3.10)

- Berekspresi dalam
lagu dan tepuk
(Seni 3.15)

- Memiliki sikap
peduli (Sosem 2.9)

- Berdoa sebelum
pulang (NAM 2.1)

Babat, 24 November 2021


Mengetahui,
Kepala TPA Aisyiyah Babat Guru Kelas

DESTIANA WULANDARI, S.Pd. ITA RAIS SUDYARIN


PENILAIAN CHECKLIST
TPA AISYIYAH BABAT

Semester / Minggu : ll / 17
Hari / Tanggal : Rabu / 24 November 2021
Kelompok Usia : 2-3 tahun
Tema / Sub Tema : Binatang / Binatang Peliharaan

Hari / Penilaian
Indikator Kegiatan
Tanggal Afi Aqi Azmi
Rabu / A. PEMBUKAAN
24 - Melakukan gerak 1. Berbaris BSH MB BSH
Novemb terkoordinasi (FM 2. Berdoa sebelum BSH BSH BSH
er 2021 3.3) kegiatan
- Berdoa sebelum 3. Bercakap-cakap MB MB MB
dan sesudah mengenai tema yang
kegiatan (NAM dipelajari pada hari
3.1) tersebut
- Menjawab 4. Bernyanyi Kebun BSH BSH BSH
pertanyaan dan Binatang
informasi dengan 5. Bernyanyi satu persatu BSH BSH BSH
bahasa sederhana di depan kelas
(Bhs 3.10) 6. Bermain tepuk Ayam BSH BSH BSH
- Berkreasi melalui dan Burung
lagu dan tepuk
(Seni 3.15)
B. INTI
- Menghasilkan 1. Bermain puzzle BSH MB BSH
karya seni binatang
sederhana (Seni 2. Bermain lego membuat MB MB BSH
3.15) kandang binatang

C. ISTIRAHAT

- Menjaga 1. Cuci tangan BSH BSH BSH


kebersihan diri dan 2. Berdoa sebelum makan BSH BSH BSH
lingkungan (Sosem 3. Bermain
2.11)
- Berdoa sebelum
dan sesudah D. PENUTUP
kegiatan (NAM 1. Recalling kegiatan
2.1) bermain pada hari
tersebut
- Menjawab diskusi 2. Menyebutkan macam- MB MB MB
dengan bahasa macam binatang
sederhana (Bhs peliharaan
3.10)
3. Tepuk Burung BSH BSH BSH
- Berekspresi dalam 4. Bernyanyi pulang BSH BSH BSH
lagu dan tepuk
(Seni 3.15)
5. Mengajak anak untuk BSH BSH BSH
- Memiliki sikap menyayangi binatang
peduli (Sosem 2.9) 6. Menyampaikan kegiatan
esok hari
- Berdoa sebelum 7. Berdoa sebelum pulang. BSH BSH BSH
pulang (NAM 2.1) 8. Salam

Babat, 24 November 2021


Mengetahui,
Kepala TPA Aisyiyah Babat Guru Kelas

DESTIANA WULANDARI, S.Pd. ITA RAIS SUDYARIN


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai