Anda di halaman 1dari 1

Praktik Politik yang Terjadi di Indonesia selama Masa Orde Baru

Orde Baru adalah era pemerintahan di Indonesia yang dipimpin oleh Jenderal Besar TNI, Soeharto
selaku Presiden Ke-2 Republik Indonesia dari tahun 1966 hingga 1998. Terdapat beberapa tindakan
yang dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru yang mencerminkan pola-pola pikir Machiavelli.
Namun, tindakan-tindakan ini tidak sesuai dengan ideologi negara kita, Pancasila. Terdapat 3
tindakan spesifik, antara lain:

Kekuasaan yang Tidak Terbatas: Salah satu kritik utama terhadap pemerintahan Orde Baru adalah
adanya kekuasaan yang sangat besar dan absolut di tangan Soeharto. Pemerintahan pada saat itu
bergerak dengan gaya otoriter, gaya pemerintahan yang memiliki kontrol mutlak atas anggota-
anggota dibawahnya yang menyebabkan hak kebebasan berpendapat masyarakat menjadi
terlanggar. Tindakan ini mencerminkan pola pikir Machiavelli yang menyarankan bahwa seorang
penguasa harus melakukan segala cara yang diperlukan demi mempertahankan kekuasaannya,
meskipun cara-cara itu mengabaikan moral dan etika pribadi daripada menerapkan prinsip-prinsip
demokrasi dan kebebasan yang terdapat dalam ideologi Pancasila.

Pembatasan Kebebasan Pers dan Kontrol Media: Pemerintahan Orde Baru memiliki kontrol yang
ketat atas media massa dan membatasi kebebasan pers. Pembatasan dilakukan dengan cara
melarang pemberitaan untuk membahas tentang kekuasaan negara. Media massa yang nekat untuk
membuat berita mengenai kekuasaan negara akan dibredeli oleh pemerintah. Pembatasan ini
menghambat penyebaran informasi yang objektif kepada masyarakat serta mencegah partisipasi
masyarakat dalam berdemokrasi. Tindakan ini mencerminkan pemikiran Machiavelli yang
memandang bahwa seorang penguasa harus memerintah dengan keras disertai dengan ancaman /
hukuman. Tindakan ini jelas bertentangan dengan prinsip Pancasila tentang kebebasan pers.

Penggunaan Kekerasan Politik: Selama masa pemerintahan Orde Baru, terjadi sejumlah insiden
pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan politik, terutama dalam menangani konflik yang terjadi
di beberapa daerah di Indonesia. Penggunaan kekerasan politik dalam beberapa kasus ini lagi-lagi
mencerminkan pola pikir Machiavelli untuk melakukan segala cara yang diperlukan, walaupun
tindakan yang dilakukan kejam dan tidak bermoral. Tindakan ini jelas tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip Pancasila tentang perdamaian dan keadilan.

Dalam banyak aspek, pemerintahan Orde Baru di Indonesia mencerminkan pola-pola pikir
Machiavelli yang berfokus pada pengendalian, pemeliharaan, dan pertahanan kekuasaan, bahkan jika
tindakan itu melanggar prinsip-prinsip moralitas dan demokrasi. Di lain sisi, ideologi negara kita saat
ini, Pancasila cenderung menekankan prinsip-prinsip moralitas, demokrasi, dan keadilan sosial.
Setelah Orde Baru runtuh pada tahun 1998, Indonesia memasuki era reformasi yang lebih
mengutamakan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan.

Anda mungkin juga menyukai